Anda di halaman 1dari 4

Effective Listening

Keterampilan berkomunikasi terdiri atas keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan


mendengarkan/listening. Namun banyak yang berasumsi bahwa sejak kita bisa berbicara dan
mendengar/hearing, kita daat berkomunikasi dengan listening. Padahal tidak semudah itu
karena hearing dan listening berbeda. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar
waktu bangun, antara 40% - 70% digunakan untuk listening. Lantas apa perbedaan
dari hearing dan listening? Hearing adalah aktivitas fisiologis yang melibatkan indra
pendengaran kita untuk menerima pesan, jadi sifatnya pasif. Lalu apa bedanya dengan listening?

Definisi dari DeFleur menyebutkan bahwa listening merupakan perilaku aktif, karena
dalam listening individu memberikan perhatian yang maksimal dan komprehensif ada pesan
yang diterimanya baik verbal dan nonverbal. Jadi listening meruakan pengelolaan perilaku yang
disengaja.

Wood mendefinisikan listening meruakan proses yang aktif dan komplesk. Berusaha melibatkan
telinga, hati, dan pikiran untuk menyeleksi dan mengorganisasikan, menginterppretasi,
memberikan respon dan mengingat esan yang disampaikan.

Dari kedua definisi tsb daat disimpulkan bahwa listening adalah proses aktif dan kompleks,
karena merupakan kesatuan dari ingatan atau aa yang ada di kepala penerima (unsur kognitif),
emosi/hatinya (unsur afektif) dan perilaku penerima/pendengar (unsur perilaku).

Listening merupakan salah satu keterampilan komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Bila keterampilan listening kita rendah, maka akan menimbulkan banyak kesalahan. DeVito
menjelaskan beberapa poin mengapa listening penting bagi kehidupan kita :
1. Belajar : listening memungkinkan kita untuk mendapatkan pengetahuan tentang
orang lain, dunia sekitar kita, tentang diri kita sendiri, juga untuk menghindari suatu
masalah dan membuat keputusan yang lebih baik. Contoh : Kita kurang begitu paham
materi PIK, maka kita akan listening dari teman kita yang lebih paham dan mencoba
membantu menjelaskan pada kita.
2. Berhubungan : Kita akan mendapatkan keuntungan sosial dan popularitas
dengan listening. Contoh : Banyak orang yang curhat ke kita dan bila kita
bisa listening dengan baik, maka orang itu bisa merekomen bahwa kita adalah orang yang
enak diajak sharing. Nah, kalo gitu kan nanti kita bisa populer juga. -_____-
3. Memengaruhi : listening dapat membantu kita untuk mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Contoh : Ada orang curhat ke kita minta dikasih solusi. Kalau kita
bisa listening dengan baik, maka setelah kita berikan saran, orang itu akan melakukan
saran kita.
4. Bermain : Membiarkan orang lain untuk berbagi tentang peristiwa lucu dan
menyenangkan. Contoh : Pasti pernah dong sharing sama temen tentang kejadian lucu
dan konyol? Nah, kalau ada temen yg cerita kejadian lucu gitu, kita
harus listening dengan baik dan menghayati. Kalau lucu ya ketawa, biar temen kita
merasa dihargai dan muncullah kepuasan batin dari temen kita itu -___-
Proses listening terdiri dari 5 proses, yaitu :
1. Receiving : Penerimaan stimuli atau pesan, baik verbal maupun nonverbal. Perhatikan hal-hal berikut ini :
· Fokus pada pesan pembicara baik eksplisit maupun implicit. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
pendengar : perhatian, ekspektasi, struktur kognitif, stereotipi, dan tingkat kesulitan pesan.
· Hindari gangguan yang ada dalam lingkungan dan tetap fokus pada pembicara.
· Pertahankan peran Anda sebagai pendengar dan hindari interupsi, tunggu sampai pembicara selesai
berbicara.
2. Understanding : Memahami makna dari pesan yang disampaikan pembicara.

· Hubungkan informasi baru dengan sesuatu yang telah Anda ketahui (FOE, FOR)

· Lihat pesan embicara dari sudut pandang dia. Jangan berikan penilaian terhadap esan jika belum benar-
benar memahaminya.

· Mengklarifikasi atau minta diberikan contoh.

· Buatlah kesimpulan dengan kata-kata sendiri.

3. Remembering : Stimuli atau pesan yang sudah diterima disiman dalam otak kita. Untuk memaksimalkan
memori kita perhatikan hal-hal berikut :

· Identifikasi ide utama

· Buatlah ringkasan pesan

· Ulangi kata-kata kunci

· Bertanya kalau ragu

4. Evaluating : Penilaian terhada pesan dengan beberapa cara. Dalam mengevaluasi cobalah untuk :

· Harus benar-benar mengerti sudut pandang pembicara

· Asumsikan bahwa pembicara mempunyai kemauan baik.

· Pisahkan fakta dari kesimpulan dan interpretasi personal pembicara

· Identifikasi bias yang ada, kepentingan personal atau prasangka yang membuat pembicara tidak objektif.

5. Responding : Ada respon pada saat pembicara masih berbicara dan saat pembicara selesai berbicara.
Respon yang dimaksud adalah umpan balik, yaitu informasi yang Anda sampaikan pada pembicara dan
menyatakan pada pembicara tentang apa yang Anda pikirkan atau rasakan berkaitan dengan pesannya.
Untuk efektif respon perhatikan hal-hal berikut :

· Berikan dukungan dengan salah satu backchanneling misalkan mengangguk, tersenyum, “o ya”, “terus” dll.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda listening.

· Ekspresikan dukungan Anda.

· Jujurlah dalam merespon.


· Sampaikan perasaan dan pemikiran Anda. “Menurut saya…..” (I-messages).

Hambatan-Hambatan dalam Effective Listening


Apakah effective listening? "Effective listening is listening that is tailored to the specific
situation" (DeVito, 2007 : 102). Berarti kita listening menyesuaikan dengan situasi. Namun
dalam melakukan hal ini, terdapat beberapa hambatan yang mengurangi keberhasilan
komunikasi. Hambatan tsb dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
1. Physical condition : Kondisi fisik di mana kegiatan komunikasi berlangsung.
Gangguan ini seperti suara knalpot motor yang bising, suara mesin pemotong rumput, dll.
2. Personal problem :Kondisi personal individu. Contoh : sakit, badmood, galau,
capek, banyak pikiran, dll.
3. Cultural differences : Perbedaan budaya para peserta komunikasi. Contoh : Anak
teknik mungkin akan kesulitan jika listening mengenai politik.
4. Attitudinal prejudice : Perbedaan budaya tertentu diantara berbagai macam orang
dalam suatu masyarakat. Prasangka ini adalah sikap tidak adil teradap seseorang atau
suatu kelompok yang bersifat negatif.
5. Problem of connotative meanings : Bersifat personal, subjektif sehingga masing-
masing membuat interpretasi yang tidak sama untuk simbol-simbol verbal dan nonverbal
yang sama.
Styles of effective listening

1. Emphatic and objective listening : cara yang lebih dipilih untuk merespon dalam
segala situasi komunikasi dengan memperhatikan hal-hal lain yang bersifat objektif.
Kita lebih empati terhadap embicara dan memahami apa yang dirasakannya.
Rekomendasi :
 Punctuate from the speaker’s point of view, Melihat sekuen dari peristiwa-peristiwa
yang dilakukan oleh pembicara dan memahami pengaruh dari yg dikatakan dan
dilakukan pembicara.
 Engage in equal two way conversation, mengurangi gangguan fisik dan psikolois untuk
mencapai kesamaan.
 Seek to understand both thoughts and feelings, perhatikan dengan baik apa yang
dirasakan dan dipikirkan oleh pembicara.
 Avoid offensive listening, hindari kecenderungan mendengarkan informasi yang tidak
lengkap.
 Strive especially to be objective in listening to friends and foes alike, sikap Anda
dapat mengubah pesan yang disampaikan.
2. Nonjudgemental and critical listening : Bagaimana Anda memberikan penilaian
kepada pembicara, namun mendengarkan dahulu agar memahami pesan dengan baik.
Lalu menganalisis dan mengevaluasi pesan. Pedoman :
 Keep an open mind
 Avoid filtering out, Jangan menyederhanakan pesan yang kompleks.
 Recognize your own biases
3. Surface and depth listening : Makna eksplisit atau implisitkah? Pedoman :
 Focus on both verbal and nonverbal messages.
 Listen for both content and relational messages.
 Make special note of statements that refer back to the speaker.
 At the same time don’t disregard the literal meaning at interpersonal messages in
trying to uncover hidden meaning.
4. Active and inactive listening : Ada 3 fungsi yaitu membantu untuk dapat mengerti
maksud pembicara dan membiarkan pembicara tahu bahwa Anda mengakui dan
menyetujui perasaannya, dan mendorong pembicara untuk mengeksplor perasaan dan
pemikirannya. Cara yang digunakan :
 Paraphrase the speaker’s meaning
 Express understanding of the speaker’s feelings
 Ask question

Tujuan listening :
 Listening for pleasure
 Listening for information
 Listening to support others

Anda mungkin juga menyukai