Definisi dari DeFleur menyebutkan bahwa listening merupakan perilaku aktif, karena
dalam listening individu memberikan perhatian yang maksimal dan komprehensif ada pesan
yang diterimanya baik verbal dan nonverbal. Jadi listening meruakan pengelolaan perilaku yang
disengaja.
Wood mendefinisikan listening meruakan proses yang aktif dan komplesk. Berusaha melibatkan
telinga, hati, dan pikiran untuk menyeleksi dan mengorganisasikan, menginterppretasi,
memberikan respon dan mengingat esan yang disampaikan.
Dari kedua definisi tsb daat disimpulkan bahwa listening adalah proses aktif dan kompleks,
karena merupakan kesatuan dari ingatan atau aa yang ada di kepala penerima (unsur kognitif),
emosi/hatinya (unsur afektif) dan perilaku penerima/pendengar (unsur perilaku).
Listening merupakan salah satu keterampilan komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Bila keterampilan listening kita rendah, maka akan menimbulkan banyak kesalahan. DeVito
menjelaskan beberapa poin mengapa listening penting bagi kehidupan kita :
1. Belajar : listening memungkinkan kita untuk mendapatkan pengetahuan tentang
orang lain, dunia sekitar kita, tentang diri kita sendiri, juga untuk menghindari suatu
masalah dan membuat keputusan yang lebih baik. Contoh : Kita kurang begitu paham
materi PIK, maka kita akan listening dari teman kita yang lebih paham dan mencoba
membantu menjelaskan pada kita.
2. Berhubungan : Kita akan mendapatkan keuntungan sosial dan popularitas
dengan listening. Contoh : Banyak orang yang curhat ke kita dan bila kita
bisa listening dengan baik, maka orang itu bisa merekomen bahwa kita adalah orang yang
enak diajak sharing. Nah, kalo gitu kan nanti kita bisa populer juga. -_____-
3. Memengaruhi : listening dapat membantu kita untuk mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Contoh : Ada orang curhat ke kita minta dikasih solusi. Kalau kita
bisa listening dengan baik, maka setelah kita berikan saran, orang itu akan melakukan
saran kita.
4. Bermain : Membiarkan orang lain untuk berbagi tentang peristiwa lucu dan
menyenangkan. Contoh : Pasti pernah dong sharing sama temen tentang kejadian lucu
dan konyol? Nah, kalau ada temen yg cerita kejadian lucu gitu, kita
harus listening dengan baik dan menghayati. Kalau lucu ya ketawa, biar temen kita
merasa dihargai dan muncullah kepuasan batin dari temen kita itu -___-
Proses listening terdiri dari 5 proses, yaitu :
1. Receiving : Penerimaan stimuli atau pesan, baik verbal maupun nonverbal. Perhatikan hal-hal berikut ini :
· Fokus pada pesan pembicara baik eksplisit maupun implicit. Faktor yang mempengaruhi konsentrasi
pendengar : perhatian, ekspektasi, struktur kognitif, stereotipi, dan tingkat kesulitan pesan.
· Hindari gangguan yang ada dalam lingkungan dan tetap fokus pada pembicara.
· Pertahankan peran Anda sebagai pendengar dan hindari interupsi, tunggu sampai pembicara selesai
berbicara.
2. Understanding : Memahami makna dari pesan yang disampaikan pembicara.
· Hubungkan informasi baru dengan sesuatu yang telah Anda ketahui (FOE, FOR)
· Lihat pesan embicara dari sudut pandang dia. Jangan berikan penilaian terhadap esan jika belum benar-
benar memahaminya.
3. Remembering : Stimuli atau pesan yang sudah diterima disiman dalam otak kita. Untuk memaksimalkan
memori kita perhatikan hal-hal berikut :
4. Evaluating : Penilaian terhada pesan dengan beberapa cara. Dalam mengevaluasi cobalah untuk :
· Identifikasi bias yang ada, kepentingan personal atau prasangka yang membuat pembicara tidak objektif.
5. Responding : Ada respon pada saat pembicara masih berbicara dan saat pembicara selesai berbicara.
Respon yang dimaksud adalah umpan balik, yaitu informasi yang Anda sampaikan pada pembicara dan
menyatakan pada pembicara tentang apa yang Anda pikirkan atau rasakan berkaitan dengan pesannya.
Untuk efektif respon perhatikan hal-hal berikut :
· Berikan dukungan dengan salah satu backchanneling misalkan mengangguk, tersenyum, “o ya”, “terus” dll.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda listening.
1. Emphatic and objective listening : cara yang lebih dipilih untuk merespon dalam
segala situasi komunikasi dengan memperhatikan hal-hal lain yang bersifat objektif.
Kita lebih empati terhadap embicara dan memahami apa yang dirasakannya.
Rekomendasi :
Punctuate from the speaker’s point of view, Melihat sekuen dari peristiwa-peristiwa
yang dilakukan oleh pembicara dan memahami pengaruh dari yg dikatakan dan
dilakukan pembicara.
Engage in equal two way conversation, mengurangi gangguan fisik dan psikolois untuk
mencapai kesamaan.
Seek to understand both thoughts and feelings, perhatikan dengan baik apa yang
dirasakan dan dipikirkan oleh pembicara.
Avoid offensive listening, hindari kecenderungan mendengarkan informasi yang tidak
lengkap.
Strive especially to be objective in listening to friends and foes alike, sikap Anda
dapat mengubah pesan yang disampaikan.
2. Nonjudgemental and critical listening : Bagaimana Anda memberikan penilaian
kepada pembicara, namun mendengarkan dahulu agar memahami pesan dengan baik.
Lalu menganalisis dan mengevaluasi pesan. Pedoman :
Keep an open mind
Avoid filtering out, Jangan menyederhanakan pesan yang kompleks.
Recognize your own biases
3. Surface and depth listening : Makna eksplisit atau implisitkah? Pedoman :
Focus on both verbal and nonverbal messages.
Listen for both content and relational messages.
Make special note of statements that refer back to the speaker.
At the same time don’t disregard the literal meaning at interpersonal messages in
trying to uncover hidden meaning.
4. Active and inactive listening : Ada 3 fungsi yaitu membantu untuk dapat mengerti
maksud pembicara dan membiarkan pembicara tahu bahwa Anda mengakui dan
menyetujui perasaannya, dan mendorong pembicara untuk mengeksplor perasaan dan
pemikirannya. Cara yang digunakan :
Paraphrase the speaker’s meaning
Express understanding of the speaker’s feelings
Ask question
Tujuan listening :
Listening for pleasure
Listening for information
Listening to support others