OLEH:
KELOMPOK 5
1. PENDAHULUAN
4. Faktor Sikap
5. Faktor Motivasi
7. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik menunjang kegiatan menyimak yang baik.
salah satunya saran dan prasarana dalam proses menyimak
yang harus di tata dengan sebaik mungkin agar
menciptakan suasana atau lingkungan yang baik sehingga
penyimak dan pembicara mampu menyimak dengan baik.
b. Lingkungan Sosial
Suasana yg mampu untuk berekspresi dan mengevaluasi
ide-ide penting dilakukan dalam kegiatan menyimak.
dengan begitu informasi yang di sampaikan pembicara
dapat di hargai para penyimak.
8. Faktor Peranan dalam Masyarakat
4. Menyimak Supersensitif
Dalam aktivitas menyimaknya, tanpa disadari penyimak merasa
tersinggung dengan ucapan pembicara yang menusuk hati sehingga
penyimak kehilangan ide-ide pokok dan penting yang dikemukakan
pembicara.
Contoh :
Dengan menyimak banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Menyimak dapat
memberikan informasi dengan nilai yang tinggi, berharga, dan berguna. Menyimak
banyak di anggap suatu kegiatan yang sudah biasa, sering orang melupakan fungsi
menyimak ini.
Menyimak itu sangat perlu dan sangat penting kalau benar-benar selektif.
Kalau memang menyimak itu begitu penting, mengapa orang tidak menyimak ? jika
orang tidak menyimak berarti pesan ataupun informasi yang disampaikan pembicara
tidak mencapai sasaran, tidak sampai kepada penyimak. Berikut sebab mengapa orang
tidak menyimak ?
Dalam kegiatan menyimak perilaku jelek dapat membawa dampak yang buruk
pada pribadi kita. Perilaku jelek dalam menyimak akan memberi pengaruh berhasil
atau tidaknya seseorang dalam kegiatan menyimak. Berikut beberapa perilaku jelek
dalam menyimak pada umunya:
Contoh : Saat kita mendengar suara piring jatuh ke lantai dan pecah itu
termasuk mendengar karena tanpa unsur kesengajaan sedangkan saat kita
mendengarkan seminar kita akan menyimak karena disengaja dan
membutukan konsentrasi untuk memahami pesan informasi yang
disampaikan.
Banyak permasalahan yang terjadi dalam kegiatan menyimak yang harus dihadapi
dalam menyimak. Salah satu cara meningkatkan kegiatan menyimak adalah menilai
perilaku kita sendiri. Hal ini perlu dilakukan agar kita dapat menentukan kebiasaan-
kebiasaan yang dapat menggangu kegiatan menyimak. Masalah yang dapat
mempengaruhi penurunan menyimak sebagai berikut:
1. Memprasangkai pembicara
Tanpa disadari saat kegiatan menyimak, kita lebih memusatkan perhatian
pada penampilan pembicara. Padahal tujuan utama dalam menyimak
adalah informasi yang disampaikan pembicara.
Contoh :
2. Berpura-pura menaruh perhatian
Saat kegiatan menyimak, banyak penyimak yang tidak menyimak dan
pura-pura menyimak. Hal ini salah satu masalah menyimak yang perlu
dihilangkan oleh penyimak.
Contoh : teman kita menjelaskan materi tentang teks berita dan teman-
teman yang lainnya menyimak dengan dengan penuh perhatian seolah-olah
mereka memperhatikan temannya memberikan materi.
3. Melamun
Melamun dapat berlangsung sebentar ataupun lama. Melamun dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan penyimak kehilangan ide-
ide/ujaran yang disampaikan pembicara.
Contoh: di saat guru menerangkan materi ada salah satu siswa yang
tidak menyimak dan asik dengan lamunannya.
4. Bereaksi secara emosional
Emosi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan
menyimak. Terkadang dalam kegiatan menyimak kata-kata ataupun gaya
yang dilakukan pembicara dapat membuat penyimak menjadi emosi
sehingga dapat mengurangi mutu menyimak.
Contoh : Seorang siswa yang sedang membacakan pidato, ada salah
satu siswa yang merasa bahwa penampilan yang dibawakan oleh siswa
yang membacakan pidato memiliki cara bicara yang keras tanpa sadar
memancing emosi salah satu siswa yang menyimak tersebut.
Tarigan. H.G. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Tarigan, Djago. 1986. Keterampilan Menyimak. (Modul). Jakarta: Universitas Terbuka.