Anda di halaman 1dari 19

BAB 4 Listening in Interpersonal Comm

Pentingnya listening:
1. keuntungan professional: kemampuan yg penting utk membentuk power
dlm berkomunikasi
2. keuntungan personal: peran penting utk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan
to learn: cara mengerti org lain
to relate: utk menambah diterima di lingkungan sosial dan
menambah popularitas agar org tertarik dgn kita
to influence: utk memengaruhi tingkah laku, nilai, kepercayaan,
opini, dan kebiasaan
to play: jika tujuan untuk kesenangan
to help: hanya mendengarkan tanpa saran dan sugesti sudah dpt
membantu org lain
Proses: biasanya proses dilakukan di waktu yang bersamaan dan tdk pernah
sempurna, bersifat aktif
1. receiving: terdapat hearing (pasif) dan listening (lebih memperhatikan),
tdk hanya receiving apa yang terlihat tp juga apa yang tdk terlihat. To
improve: fokus, hindari distraksi, pertahankan peran sebagai listener.
Disclaimers: pernyataan yang bertujuan memastikan pesan anda
dimengerti dan tdk mencerminkan negatiif, seperti:
hedging: memisahkan diri dari msg jadi jika listener menolak pesan,
tp ga reject lo
credentialing: mempertahankan kualifikasi yg spesial
sin licenses: meminta listener utk mengizinkan menyimpang dari
kaidah yg diterima
cognitive disclaimers: bahwa anda mengakui kesalahan anda
appeals for the suspension of judgment: meminta listener
mendengarkan sblm membuat judgment
2. Understanding: Mengartikan makna dari pesan yang kta dengr. Tahap
dimana kita belajar untuk mengerti apa yg dimaksud speaker dari
pemikiran dan ekspresi emosinya. To improve listening
understanding: hindari asumsi bahwa km mengerti apa yg akan speaker
bicarakan sblm speaker benar2 mengatakannya, lihat pesan yg
disampaikan dari sudut pandang speakernya jgn judge same bnr2 ngerti,
bertanya buat klarifikasi, paraphrase apa yg udah diomongin sm speaker
pake kata2 kita.
3. Remembering: Menyimpan informasi yang kita dengarkan dalam
memori.Mendengarkan yg efektif bergantung pada pengingatan.Memori
itu konstruktif, kita ngebangung pesan yg kita dengar mnjd sistem yg kita
ngerti. Short term memory= yg biasa kita gunakan. Cara untuk short
term jd long term memory: fokus pada ide utama and repeat these
idea, rangkum pesan yg kita dengar, gabungin informasi yg udh pernah
didapet sm informasi yg baru, ulangi nama dan konsep pd diri sendiri
4. Evaluating: Berpikir secara kritis dan mengevaluasi pesan yang kita
dengar.Yaitu menilai (judging) pesan dgn cara tertentu. Dlm situasi lain
evaluasi yg kita lakukan akan lebih ke kritik analisis yg alami. Hal yg
perlu dipertimbangkan: jgn mengevaluasi sampai km bener2 ngerti
sudut pandangnya speaker, bedain fakta dari opini dan interpretasi
personal oleh speaker, identifikasi segala prasangka yg mengarah pd
ketidakadilan atas apa yg dikatakan speaker, menyadari bentuk kekeliruan
5. Responding: Menjwab/memberikan umpan baik kepada pengirim
pesan.Terjadi dlm 2 fase: respon yg kita buat ketika orgnya masih bicara

1
S&K
(immediate feedback, ngangguk senyum) dan respon setelah orgnya
selesai bicara (delayed feedback, comment like foto). Kalo face-to-face,
respon yg suportif itu sangat efektif menunjukkan kalo kita emg dengerin
dan ngerti. Termasuk back-channeling cues, yaitu komentar seperti I
see, uh huh.Kalo respon yang delay kita bakal: lebih mengelaborasi
dan termasuk nunjukkin rasa simpati, nanya klarifikasi, challenging,
pernyataan setuju, ngasih support, thumbs icon.

Hambatan dalam proses mendengarkan


1. Distraksi fisik dan mental: kalo fisik itu melemah/merusaknya kemampuan
mendengar, lingkungan yg berisik ngatasinnya itu hilangin distraksi fisik
yg bisa dikurangin dan fokus pd speaker
2. Prasangka (bias and prejudice): memiliki prsangka kepada orang lain,
close-minded
3. Tidak fokus kepada pesan yang ada: sebagai pendengar, jangan terfokus
pada hal-hal kecil yg tidak penting dan fokus pada pesan utama, serta jg
memikirkan akan memberi respon apa ketika pengirim pesan msh
berbicara karena akan mengganggu kita dlm mendengarkan sepenuhnya.
Sebagai pengirim pesan, hindari menggnakan bahasa atau contoh yg
menyimpang atau berbeda dari pesan utama.
4. Terlalu cepat mengevaluasi (judge) pesan
Styles of Efective Listening
- Emphatic (mengerti apa yg dimaksud org dan ikut merasakan apa yg dia
rasa = akan mendekatkan hubungan) vs Objective listening (berdasarkan
realitas objektif). Cara menyesuaikan: lihat pesan yg diberikan dari sudut
pandang pengirim pesan, percakapan dua arah, mengerti perasaan dan
pemikiran, hindari offensive listening.
- Nonjudgemental (berpikiran terbuka untuk mengerti pesan lebih baik) vs
critical listening (membuat semacam evaluasi dan analisis terhadap
pesan). Kita perlu mendengarkan lebih dulu agar mengerti sebelum
mengevaluasi pesan. Untuk menyesuaikan antara crititcal dan
nonjudgemental: open minded dan hindari prasangka dini, menghndari
pesan yg kita tidak kita ingin dengarkan/ jgn terlalu mudah
menyederhanakan pesan yg kompleks, menilai prasangka kita sendiri agar
tidak mengganggu dan mengubah pesan yang kita terima akibat
prasangka yang kita buat, avoid sharpening/ meringkas pesan karena
untuk mengevaluasi dan memberi penilaian kita harus mendengarkan scr
kritis.
- Surface and Depth listening
Surface: kita hanya mendengarkan pesan yg jelas2 kita terima (misal
membaca kalimat). Depth: level yang bebrbeda dalam mendengarkan,
mengerti aksud dibalik apa yg kita dengar/pesan tersembunyi. Cara
mengatir surface and depth listening: fokus pd pesan verbal dan
nonverbal dan mengenali consistent dan inconsistent packages of
message untuk mengambil kesimpulan, mendengarkan dengan melihat isi
dan hubungan di dalam pesan, make special note yang merujuk mengenai
pembicara itu ??, seimbangkan antara surface listening dan pesan yang
tersembunyi.
- Polite and impolite listening
Menunjukkan kesoponan melalui sikap dalam mendengarkan.Cara
menunjukkan bahwa kita mendengarkan dgn sopan: hindari
menginterupsi dan mengubah topik ketika org lain lg bicara, memberi
tanda bahwa kita memang sdg mendengarkan, menunjukkan empati

2
S&K
kepada pembicara, membuat eye contact, memberi umpan balik yg
positif.
- Active and inactive listening
Active: proses menunjukkan kepada speaker bahwa kita mengerti dengan
mengatakannya dalam bntk pesan yg berarti. Fungsinya untuk mengecek
apa maksud pesan dari speaker, agar speaker tau kalo kita mengetahui
dan menerima perasaannya, membantu speaker mengeksplor antara
perasaan dan pemikirannya. Dalam mengkomunikasikan bahwa kita
mengerti jgn menggunakan solution message yaitu pesan yg
mengatakan bagaimana harusnya org itu berperilaku dan
berperasaan.Hindari pesan yg menyuruh(do this , dont touch that ),
pesan yg memperingatkan dan mengancam (if you do that, youll ),
pesan yg berkhotbah(people should all ), pesan yg menyarankan (why
dont you ). Teknik active listening: memparafrase maksud dari apa
yg pembicara omongin, mengekspresikan kalo kita ngerti perasaan si org
yg kita dengar, dan bertanya memastikan apa yg kita udah mengerti.

Culture, Gender, and Listening


Setiap orang mempunyai keunikan pengalaman sendiri, dan apa yg diartikan tiap
orang itu berbeda. Culture and listening: bahasa dan cara mereka berbicara
berbeda, arti dalam suatu perilaku nonverbalnya berbeda, memberi umpan balik
yg berbeda. Gender and listening: cewek rapport cowok repport, cowok lebih
cuek cewek lebing mendengarkan dgn memberi tanda bahwa dia sdg
mendengarkan. Amount and purpose of listening: men listen less to women
than women listen to men, cowok kalo dengerin argumentative cewek lebih
memberi positif support.

BAB 8 Conversational Message


Prinsip-prinsip Percakapan
1. The principle of process: percakapan adalah proses yg berkembang
Pilihan apa yg akan km katakan dan bagaimana cara mengatakannya,
melalui lima tahap: opening, feedforward, business, feedback, closing.
Cara org mengikuti tahap2 ini berbeda bergantung pd personalities nya,
budaya, tujuan, dan konteks dimana perckapan berlangsung. (1)
Opening: phatic communication pesan untuk membangun koneksi
antara dua orang dan membuka kesempatan sebagai hubungan yg lebih
berarti. Bisa dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Menyapa
berhubungan dengan formalitas dan kedekatan, konsisten dgn topik
utama yg akan disampaikan sbg pesan utama. Opening references
beberapa pendekatan dlm pesan pembuka:
self-references= mengatakan sesuatu ttg kita(nama, asal)
other-references= mengatakan ttg org lain atau bertanya
(bukankah kita pernah bertemu di pasar? jgn rasis,
relational references= mengatakan sesuatu ttg diantara kalian (may
I join you? Would you like to dance?),
context references= mengatakan ttg hal fisik, sosial psikologi,
budaya, kayak basa basi (do you have time? Restorannya bagus,
lukisannya keren.Percakapan akan lebih menarik apabila bersifat
positif dan menyenangkan.
Opening lines proses dlm membuka percakapan:
cute-flippant openers= humoris, ambigu sebagai apakah org lain
ingin melanjutkan percakapan dengannya (aku yakin gula rasanya

3
S&K
ga semanis kamu) dia tidak menjurus langsung ketika mengatakn
suatu pesan sehingga bodoamat kalo di abaikan sm org,
innocuous openers= sangat ambigu seperti apakah komentar
sesorang ini untuk siapa saja atau untuk memulai kelanjutan
pertemuan (wdyt of the band?) cowok dan cewek suka opening line
kyk gini karena bebas untuk keluar kalo mereka gamau berbicara,
direct openers= terlihat jelas speaker tertarik saat bertemu org lain
(aku suka bertemu km) biasanya cowok yg kayak gini karena
maknanya jelas.
(2) Feedforward memberi ide umum dari fokus yg akan dibicarakan dan
mengidentifikasi suasana dari percakapan. Fungsi:
untuk membuka saluran percakapanphatic communication
informasi yg menunjukkan aturan dlm face-toface dan juga email
interaksi yg diterima dan diharapkan sebagai bentuk kalo kita
emang pingin berkomunkasi.
to preview untuk memberi gambaran pesan yg akan disampaikan,
kepentingannya, bentuknya.
to disclaim pernyataan dgn tujuan untuk memastikan pesan kita
dimengerti tanpa menimbulkan dampak negative, digunakan kalo
apa yg kita omongin berlawanan dgn sesuatu.
to altercast untuk menempatkan receiver dengan peran tertentu
dan meminta responnya. Akan terjadi awkwardness kalo misalnya
feedforward terlalu panjang dan dipake ga sesuai sm tujuannya
karena akan mengurangi fokus poin utama percakapan.
Feedforward biasanya jadi satu sm opening.
Saran feedforward yg efektif: gunakan untuk mengira2 daya
penerimaan org yg akan km ajak bicara kayak ngetes apa bakalan dpt
respon iya, gunakan feedforward yg berkesinambungan dgn pesan utama,
semakin penting pesan utama yg aka disampaikan semakin penting dan
panjang feedforward diperlukan.
(3) Business fokus utama dlm percakapan, menekankan bahwa tiap
percakapan memiliki tujuan (goal directed).Oleh karena itu kita berbicara
dgn org lain agar tujuan KAP kita terpenuhi (to help, play, learn, relate,
influence). Business dilakukan dengan pertukaran peran antara pendengar
dan pembicara, singkat tdk bertele-tele.
(4) Feedback km memberi tanda tanggapan balik ketika sedang dlm
percakapan.Cara memakai feedback yg efektif: memberi feedback
positif, fokus pada orangnya dan pesannya, feedback yg delay (bertanya
di sesi akhir, tepuk tangan) ataupun immediate(senyum,mengatakan
sesuatu), low-monitoring feedback (spontan rekasinya jujur) high-
monitoring feedback (rekasinya dibentuk scr hati2, responnya dibuat dgn
tujuan tertentu), supportive feedback (menerima pembicaranya sendiri
dan apa yg dikatakannya) critical feedback (km mengevaluasi/menilai org
lain misal ketika lg ngajarin org nyetir). Setiap feedback ga selalu sendiri2
mereka bisa bareng2, contoh: critical dan supportive sambil kritik sambil
menunjukkan support atau misal saat itu kita immediate respon tp 2hari
kemudian kita ngomongin itu lg. Panduan saat ngasih feedback di
situasi tertentu: - fokus pada pesan/perilaku daripada motif dibalik
pesannya (km lupa kita lg anniv daripada km ga sayang aku), -kalo isi
feedback yg dikasi lebih banyak negatifnya drpd positif mending
positifnya duluan yg diomongin biar negatifnya bisa lebih mudah diterima,
-meminta feedback dari feedback yg km berikan (kamu ngerti kan td aku

4
S&K
bilang apa?), -jgn ngasih feedback kalo km lagi marah apalagi kalo
kemarahan km itu mempengaruhi apa yg km katakan.
(5) Closing mengatakan goodbye yg sering jg dengan menenunjukkan
seberapa terpukau seseorang dari percakapan itu misal aku harap km
menelfon segera ayo makan siang bareng.Saran agar closing tidak
awkward: merefleksi apa yg td dibicarakan dan merangkumnya scr
singkat, dgn jelas menyatakan kalo km emg harus mengakhiri
percakapannya karena mau ada urusan lain, merujuk pada interaksi
selanjutnya, katakana kalo km menikmati interaksi tsb.
2. The principle of coorperation
Km dan org lain setuju untuk saling bekerjasama dalam mencoba untuk
saling mengerti apa yg satu sama lain katakan. Conversational maxims:
prinsip2 percakapan antara pembicara dan pendengar yg dianut berbagai
kultur.
The maxim of quantity: jadi org yg informative sepenting untuk
mengkomunikasikan yg dimaksudkan, informasi yg diberikan jelas
tdk terlalu pendek atau panjang (get to the point; so what
happened?, maxim ini dilanggar kalo ada hal2 penting yg dihindari
sehingga kita jd suka menginterupsi kalo org lg ngomong misal
kapan kejadiannya? Itu dimana?.
The maxim of quality: katakana apa yg km tau dan km asumsikan
benar jgn mengatakan apa yg km tau itu akan salah, org meanggar
maxim ini dgn berbohong, melebih-lebihkan masalah sehingga km
jadi kurang percaya lg sama apa yg dikatakan org ini.
The maxim of relation: berbicara tentang apa yg relevan dgn
percakapan karena akan berhubungan dgn org yg ada di sekitar
kita, maxim ini dilanggar ketika speaker disela dengan komentar yg
tdk relevan terlalu menyimpang, sehingga bikin kita jd mikir2
komentar dia tdk berhubungan sama apa yg lagi dibicarain.
The maxim of manner: kita harus jelas, jangan ambigu, singkat, dan
mengatur pikiran km menjadi urutan yg bermakna, perilaku km
tergantung dgn siapa km lg bicara.
3. The principle of politeness: conversation is usually polite
Tiap percakapan diharapkan mengikuti prinsip2 kesopanan. Enam maxims
of politeness:
maxim of tact: kita tdk berusaha menghalangi/ menolak hak org lain
untuk melakukan apa yg mereka inginkan (saya tdk berniat
mengganggu, tapi ),
maxim of generosity: membantu kita untuk pengertian dgn
kepentingan org lain (mama kayaknya lg sibuk, aku aja yg masak),
maxim of approbation: memuji seseorang dgn cara tertentu (aku
sangat tersentuh dgn puisi mu) dan meminimalisir ekpresi td setuju
dan kritikan (buat masakan pertama, rasanya ga terlalu buruk),
maxim of modesty: meminimalisir pujuan yg mungkin akan kita
terima dan pada saat yg bersamaan kitalah yg memuju org tsb
(terimakasih, tapi kamu juga cantik kok),
maxim of agreement: megacu pd persetujuan dan kita
mengekspresikannya (baju yg km pilih bener, gabikin km gendut),
maxim of symphaty: mengacu pd ekspresi mengerti, simpati,
empati, dan dukungan pada org lain (aku ngerti kok perasaan km,
turut berduka).
4. The principle of dialogue

5
S&K
Monolog adalah komunikasi dimana hanya satu org yg bicara sedangkan
yg lain mendengarkan, tdk ada interaksi yg benar2 terjadi, hanya
perhatian pada tujuan yg ingin dicapai pembicara dan tertarik dgn org lain
hanya sejauhmana org tsb dpt digunakan buat bantu pembicara mencapai
tujuannya. Kalo dialog, komunikasi dua arah, berperhatian pada orang
dan hubungan diantara keduanya, kita harus menghormati org lain atas
apapun hak atau pilihannya sendiri tanpa koersi, ancaman, dan hukum.
5. The principle of turn-taking
a. Conversational turns: pergantian peran antara pembicara dan
pendengar dalam percakapan. Isyarat atau tanda percakapan yg
biasa digunakan oleh speaker/ listener dlm percakapan.
b. Speaker cues: ada dua tipe isyarat yaitu turn-maintaining untuk
mempertahankan peran sbg speaker dengan cara menarik napas
untuk menunjukkan bahwa ada lg yg mau kita sampaikan,
menujukkan gestur kalo kita blm selesai ngomong, menghindari
eye-contact. Turn-yielding untuk memberitahu pendengar kalo
kita udah seesai berbicara dan ingin bertukar peran dengan cara
diakhir pernyataan kita menambahkan paralanguage eh?,
menurunkkan intonasi, memperpanjang diam, bertanya,
mengangguk.
c. Listener cues: seperti turn-requesting cues yaitu memberitahu
speaker kalo kita juga ingin berbicara (aku pengen bilang
sesuatu) atau dengan vocal er um yg akan memberi tahu kalo
kita mau ngomong skrg, bisa juga dibuat melalui gestur mulut dan
wajah.
d. Back-channeling cues: digunakan untuk mengkomunikasikan
kembali informasi kepada speaker tanpa mengasumsikan peran
speraker, acknowledgement tokens ucapan singkat (mm-hm
uh-huh yeah) untuk menunjukkan kalo kita suportif sedang
mendengarkan. Empat hal penting dlm isyarat ini: -untuk
mrngindikasi kesetujuan atau ketidaksetujuan (uh-huh no
never), -tingkat keterlibatan (fokus eye contact, postur yg penuh
perhatian), -untuk menandakan kalo pembicara kecepatan, -untuk
menanyakan klarifikasi.
e. Interruptions: usaha untuk mengambil peran sebagai pembicara
dengan mengganti topik dan subjek yg lebih diketahui pembicara,
hal ini tdk suportif dan mengganggu.

Conversational disclosure: revealing yourself


Mengkomunikasikan informasi tentang diri kita sendiri kepada org lain, termasuk
informasi tg kepercayaan, nilai2, perilaku, kualitas diri atau kaarakteristik. Km
bisa juga membuka diri secara non-verbal dengan pake gelang geng, cicin
pernikahan, kaos.self disclosure juga melibatkan reaksi kita thdp perasaan org
lain (seseorang yg mengucapkan maaf ketika tmnnya dipecat). Self disclosure
terjadi dlm beberapa bentuk= small group settings, talk show di tv, pidato
publik. Self disclosure tdk hanya tatap muka tapi bisa di dunia maya juga
(pengguna twitter dan facebook yg menulis status).Bermacam alasan kita
membuka diri: karena merasa bersalah jadi mencoba mengakui perasaan
bersalahnya, untuk menujukkan kepada pendengar seberapa besar perjuangan
dan penghargaan kita mencapai suatu hal (misal untuk dapet ptn), ingin
mendorong terjadinya hubungan baru, mempertahankan dan memperbaiki suatu
hubungan, dan dapat menjadi strategi untuk menakhiri sutu hubungan.
Pengungkapan diri bergantung pada hubungan km dgn org lain

6
S&K
(temen/pacar/orangtua). Self disclosure terbentuk sebagai pesan tunggal dan
dilihat sebagai proses yg trs berkembang dimana informasi yg dipertukarkan
berdasarkan periode waktu hub. Mereka yg menyebabkan perubahan suatu
hubungan.Semakin membuka diri keintiman semakin besar.Self disclosure
melibatkan minimal satu org/lebih.
1. Pengaruh pada self disclosure (influences of self disclosure)
Faktor yg mempengaruhi pengungkapan diri: -siapa diri kita, kalo
extrovert lebih membuka diri, komunnikatif, dan harga diri tinggi, daripada
org introvert sulit berkomunikasi, harga dirinya lebih rendah. kebudayaan
kita, tiap budaya berbeda2 dlm membuka diri, org amerika lebih terbuka
drpd jepang dan jerman, org amerika lebih cenderung mengungkapkan
dirinya pdsesama org amerika drpd org beda budaya. gender kita, cewek
lebih mengungkapkan diri drpd cowok (misal apa yg cewek suka, gmn
masa lalu kita, apa ketakutannya) kalo cowok kurang self disclosure tp
mereka mengungkapkan dirinya lebih intim drpd cewek untuk mengontrol
perkembangan hubungannya. -pendengar kita, kita membuka diri pada
org yg bisa mendengarkan scr suportif yg kita percaya dan yg kita suka
apalagi yg seumuran.topik kita, kita lebih suka membicarakan topik yg
agak umum (pekerjaan) drpd ngomongin hal personal dan negative (sex
life, situasi ekonomi).
2. Keuntungan dan bahaya mengungkapkan diri
Keuntungan: -meningkatkan pengetahuan ttg diri sendiri sebagai
pemahaman mendalam ttg perilaku kita sendiri, kita punya prespektif baru
ttg diri kita yg akan membentuk dan menguatkan konsep diri kita yg
positif. meningkatkan keefektifan komunikasi dan membantu
mendekatkan hubungan dgn org lain dan kepuasan suatu hubungan,
melalui self disclosure kita belajar apa yg org lain suka dan gasuka. Org yg
memiliki self disclosure tinggi kemungkinan memliki hubungan yg
negative lebih rendah, hubungan negative seperti kekerasan akibat
kurangnya self disclosure karena salah satu pihak taku untuk
mengungkapkan suatu hal.memberi efek positif thdp fisiologis kesehatan
karena merasa lega scr psikis dan tidak memendam sesuatu.
Bahayanya: -resiko personal, jika melebihi dari nilai org yg ingin
didekatinya maka akan terjadi penolakan dari pengalaman km
sebelumnya dan membuat org yg sblmnya dekat jadi renggang (misal
cowok yg disclose kalo dia selingkuh maka akan menjauhkan dia dr
pacarnya bahkan diajuhin tmn2nya). resiko dlm hubungan, ketika udh
saling terbuka satu sm lain akan menjadi ancaman saat hubungannya
mulai melemah, berkurangnya kepercayaan karena bisa aja kita gasengaja
ngasi tau ke org lain ttg sifat seseorang itu gmn. resiko professional:
perbedaan dlm kelompok dapat membuat suatu masalah dlm pekerjaan.
(misal kita terbuka kalo kita punya penyakit sesuatu tidak semua org bisa
menerimanya sehingga ada juga yg jadi menjauh). Once you have
disclosed, you cannot undisclosed.
3. Panduan dalam mengungkapkan diri
Guideline for making self disclosure (bertanya pd diri sendiri sebelum
kita mengemukakan pd org lain), yaitu sesuaikan dengan motivasi apa yg
ingin kita capai dlm hubungan hindari menyakiti lawan bicara, -
melakukan pendekatan sesuai konteks (apakah ini tempat dan waktu yg
pas? Dan perhatikan momen apa yg sedang berlangsug), -pendekatan scr
bertahap (ketika kita sedang membuka diri, beri kesempatan lawan bicara
kita buat membuka diri juga, kalo lawan bicara ga membuka diri juga
berarti mungkin konteksnya lg gak tepat sehingga disclosures kita kurang
diterima), -mengungkapkan tanpa memaksakan beban pada diri sendiri

7
S&K
dan org lain (pertimbangin potensi masalah apa yg akan timbul dari
pengungkapan diri kita misal dlm sebuah pekerjaan)
Guidelines for facilitating and responding to self disclosure (ketika
org lain membuka diri pd kita itu berarti tanda bahwa kita dipercaya dan
diperhatikan), yaitu mempraktikkan kemampuan mendengar scr efektif
dan aktif, -menunjukkan ekspresi dukungan verbal maupun nonverbal
pada org yg sedang membuka diri saat dan sebelumnya, -responsif,
memberi balasan yg relevan dan pengertian, -menjaga kerahasiaan yang
sudah diungkapkan dan jgn digunakan untuk menafaatkan kelemahan org
tsb.
Guidelines for resisting pressure to self disclosure (kita akan
memilih dengan siapa dan kapan kita akan membuka diri, tp jika kita tdk
membuka diri kita akan ditekan), yaitu jgn memaksakan diri kalo emang
gamau membuka diri gausah, -bersikap asertif dlm mengatakan
penolakan bilang secara langsung dan jujur kalo ini sedang tidak saatnya
ingin embuka dri, -menunda keputusan untuk membuka diri, -secara tidak
langsung mengalihkan topik pembicaraan yg lain.
Percakapan sehari hari
1. Small Talk (basa basi): pengantar sebelum pembicaraan yang inti dengan
tujuan mempermudah pembicaraan menjuju ke topik utama dan untuk
mengabiskan waktu scr senang drpd hanya diam, small talk menjadi strategi
kesopanan misal untuk kita menyapa org lain.
Topik dan konteks small talk: topik bersifat noncontroversial misal cuaca,
berita, dll, small talk biasanya berdurasi pendek interaksinya singkat,
konteknya bisa di kereta, lg ngantri tiket, di pesawat kadang akan
menimbulkan intimacy dan membuka diri pd hal tertentu karena berangapan
km tidak akan pernah betemu org ini lagi.
Panduan dlm small talk: berfikir postif, singkat, tidak kontroversial, menjawab
pertanyaan dgn elaborasi yg cukup untuk memberikan informasi kpd orang yg
dapat digunakan untuk berinteraksi dgn kita.
2. Excuse and Apologies: excuse (penjelasan yg dibuat untuk mengurangi
efek negative sikap buruk seseorang dan membantu untuk mempertahankan
citra positif dan menunjukkan untuk mengurangi rasa stress), tipe excuse=
-aku tidak melakukannya (kita menyangkal tdk melakukannya), itu tidak
terlalu buruk(kita mengakui tetapi mengklaim peanggaran itu tdk benar2
buruk), iya tetapi (kita tidakmengendalikan diri pd saat terjadi suatu kejadian).
Excuse yg baik dan buruk: -tunjukkan kita benar2 memahami masalah tsb dan
pengalaman org lain, memahami tanggung jawab, memahami
ketidaknyamanan akan kesalahan, menjamin hal serupa tdk akan terjadi lagi.
Apology ekspresi penyesalan akan apa yg telah diperbuat atau apa yg
terjadi, manfaatnya: membantu memperbaiki hubungan dan mengurangi
konflik, memperbaiki reputasi. Rekomendasi dalam meminta maaf: -mengakui
kesalahan sehingga kita dianggap bertanggung jawab, ungkapkan enyesalan
benar2 menyesal, ekspresikan pengetian (km berhak marah), tunjukkan rasa
penyesalan karena sudah membuat masaah untuk org lain (maaf aku
membuat km telat datang ke pertemuan), berikan kepastian hal tsb tidak akan
terulang, kurangi alasan langsung minta maaf, minta maaf dgn tulus kpd org
lain jg lewat sosmed.
3. Complimenting memberikan pujian, sanjungan, ucapan selamat, berfungsi
sebagai perekatdlm hubungan, menghasilkan hal positif, dpt juga digunakan
sebagai pembuka obrolan. Pujian dapat berbentuk: unqualified positif benar2
memuji, terbatas (qualified) pesan bersifat positif tp ada beberapa hal
negative (km udah pinter cuci piring tp airnya masih nyiprat kemana mana),
backhanded compliment (penghinaan yg seperti pujian misal km kayaknya

8
S&K
kurusan kesannya antara dia beneran kurus atau dia emang gendutan.
Panduan dlm memberikan pujian: mengatakan yg jujur sesungguhnya, pujian
tidak berlebihan, benar-benar memuji dari hati, spesifik, terhadap perasaan
km sendiri(lagu mu bagus membuat ku tersentuh).Sikap dalam menerima
pujan: menyangkal (makasih, tp aku tau performa ku buruk),
mengecil2kan(ini ga kayak yg kamu liat hanya biasa saja), mengubah subjek
(jadi kita mau kemana buat makan malam), atau tidak mengatakan apa2.
Menerima pujian dengan senyum sambil memberi eye contact, berterima
kasih, memberi refleksi balik scr personal (aku menghargai komentar mu
karena aku memang bekerja keras untuk ini).
4. Advice giving (pemberian saran). Terkadang km terlihat penting bagi org lain
ketika km memberi saran dan trkadang memberi saran adalah bagian dari
pekerjaan. Kalo saran km berguna dan efektif km akan mempunyai reputasi yg
berbkembang. Orang membutuhkan saran ketika ia sedang disituasi yg
membingungkan sehingga ia mencari org yg dianggap akan mengatakan
sesuatu yg berguna, mencari saran untuk menghindari tanggungjawab
personal (nanya org lain buat memutuskan suatu pilihan), mencari saran
menggunakan strategi menjilat org lain(aku taku km pinter, kalo misalnya
gini2 gmn ya?).
Advive and meta-advice.Advice: dilihat sebagai proses memberikan
sugesti dalam berpikir dan berperilaku biasanya untuk merubah cara pikir
/bertindak org lain, advice diberikan ketika org sedang berpikir atau
melakukan sesuatu. Meta advice: meberi saran tentang saran, tiga tipe meta
advice: membantu org lain mengeksplor pilihan yg dia punya (ngasih tau apa
keuntungan dan kerugian dari apa yg akan dia pilih), mencari saran dari org
yg ahli dibidangnya (minta saran sm dokter), untuk menunda pilihan
(menunda pilihan sambil mengumpulkan informasi lain misal dlm penelitian).
Dalam memberi saran: mendengarkan pemikiran dan perasaan org lain
mungkin dia hanya ingin support dan aktif listening bukan saran, berempati
mencoba untuk merasakan apa yg org lai rasakan, be tentative memberi
sesuai kualifikasi yg diperlukan dengan bukti bahwa saran yg dikasi bakal
berkerja, memastikan pemahaman (meminta feedback setelah memberi
saran), keep the interaction confidential, hindari pernyataan seharusnya
artinya kita hanya ngasih saran bukan nyuruh org memutuskan sesuatu sesuai
saran kita.
Dalam merespon saran: terima apa yg org katakan walaupun tdk harus kita
ikuti, menahan untuk tidak membalas dengan kritik dari saran yg diberikan,
membicarakan lagi saran yg diberikan, tunjukkan apresiasi terhadap saran yg
udah diberikan org itu.

BAB 10 Interpersonal Relationship Types


FRIENDSHIP RELATIONSHIP
Pertemanan adalah hubungan antarpribadi antara dua orang yang saling
bergantung dimana keduanya produktif dan ditandai oleh hal positif,
karakteristik:
Friendship adalah hubungan antarpribadi: komunikasi terjadi krn interaksi
dua org, lebih lanjut terdapat personalistic focus dimana teman yg lain
saling melengkapi
Friendship harus bersifat produktif: tidak bisa dihancurkan oleh satu orang
Friendship ditandai oleh hal positif: kepercayaan, mendukung secara
emosional, berbagi kesukaan.
Di North America, friendship adalah pilihan dalam keterbatasansiapa yang
bisa diajak berteman
Tipe-tipe friendship (tipe ini berlaku di dunia nyata dan dunia maya):

9
S&K
1. Friendship of reciprocity: tipe ideal. Ditandai dengan kesetiaan,
pengorbanan diri, mutual afeksi, dan kemurahatian. Didasari kesamaan
(keduanya mendapat benefit dan reward)
2. Friendship of receptivity: ada pemberian yang tidak seimbang namun
dalam hal positif karena tiap orang mengambil sesuatu yg berbeda dalam
hubungan (teacher-student, doctor-patient). Faktanya, terdapat status
yang berbeda di dalam tipe ini utk berkembang
3. Friendship of association: digambarkan sebagai friendly friendship
dibanding true friendship (classmates, tetangga, teman kerja). Tdk ada
kesetiaan, kepercayaan, dan menerima dan memberi yg besar. Tipe jenis
ini bersifat ramah tp tidak intens
4. Friendship needs: anda memilih teman yang dapat membantu memenuhi
kebutuhan
Utility: seseorang yg punya kemampuan dan keterampilan spesial
atau kekayaan yang berguna
Affirmation: seseorang yg menguatkan nilai pribadi (seseorang yg
mengapresiasi kepemimpinan anda)
Ego support: seseorang yg bertindak utk mendukung, mendorong,
dan membantu (seseorang yg membuat anda merasa diri anda
berkompeten)
Stimulation: seseorang yg memperlihatkan ide dan pandangan baru
utk melihat dunia (seseorang yg mengenalkan pd koneksi baru, isu,
dan pengalaman baru)
Security: seseorang yg tidak menyakiti dan dan tdk menyebutkan
kekurangan and
Friendship dan komunikasi: topik akan bertambah jika hubungan sudah semakin
dekat. Mendirikan dan mempertahankan hubungan adalah alasan terbesar
dilakukan komunikasi melalui internet. Ada dua tensi dimana tensi pertama
seseorang lebih terbuka menyuarakan perasaan dan pikirannya, di sisi lain lebih
terjaga dan menutup diri. Ada juga tensi yg terbuka dan jujur dan yg berhati
hati.
1. Contact: ditandai dgn keefektifan komunikasi pd tingkat yg kecil, masih
menjaga diri, melihat diri sebagai orang beda bkn sebagai satu unit
2. Involvement: dyadic consciousness, ada we-ness, melihat hubungan
sebagai satu unit, mulai mengerti dan berempati serta
mendemonstratisakn menjadi significant other
3. Close and intimate friendship: unit eksklusif dan keduanya mendapatkan
keuntungan (dukungan moral). Dapat meprediksikan kebiasaan orang lain,
lebih other-oriented
Friednship, culture, gender, and tech
Culture: di budaya kolektif, friendship akan lebih dekat dibanding budaya yg
individualis
Gender: perempuan membuka diri lebih besar dibanding laki2, persahabatan
antar laki2 membuka diri lebih sedikit dankurang intim dibanding apa yg
dilakukan dalam persahabatan perempuan
Tech: ada network convergence (bertemu di satu jaringan): hubungan antar dua
orang berkembang dan mereka mulai membagi jaringannya ke komunikator yg
lain.
LOVE RELATIONSHIP
Cinta adalah perasaan yg ditandai dengan kedekatan dan kepedulian terhadap
org lain secara intim, passionate, dan komitmen. Juga sebagai perkembangan
dan menjaga suatu hubungan dan terkadang dihancurkan karena komunikasi

10
S&K
dan di waktu yg bersamaan dapat makin berkembang jg karena kemampuan
berkomunikasi. Tipe tipe hubungan:
1. Eros beauty and sexuality: fokus kepada daya tarik kecantikan dan fisik,
seseorang punya gambaran tipe ideal yg tdk dapat dijumpai di realita.
2. Ludus entertainment and excitement: menganggap cinta sebagai
permainan yg menyenangkan dan tdk menganggapnya sebagai hal yg
serius. Terdapat self-controlled yg memanajamen perasaan dan bertahan
selama partnernya masih menarik
3. Storge peaceful and slow: lacks passion and intensity, tidak mencari
lover tetapi mempertahankan apa yg cocok utk dijadikan teman yg
biasanya sudah mereka kenal. Sebuah proses gradual dan susah utk
didefinisikan sudah mencapai tahap apa. Sex tdk menjadi hal yg penting
4. Pragma practical and traditional: mencari cara agar hubungan berjalan
dmn kepentingan dan kebutuhan mereka terpenuhi dan ada social
qualification misalnya tntg family and background krn mereka tdk
bergantung terhadap feeling terlalu banyak dibanding dgn logika. Tipe ini
jarang memburuk. apakah org ini akan membantu pekerjaan saya
apakah org ini sudah mapan?
5. Mania elation and depression: ditandai dengan extreme high dan
extreme low. Mereka mencintai dan pd saat bersamaan takut kehilangan.
Love is important. Self-image ditentukan dan diperbaiki oleh love.
6. Agape compassionate and selfless: org yg iba, tdk egois, dan
memberikan cinta sepenuhnya. Memberikan tanpa memedulikan reward
seperti Jesus, Buddha, dan Gandhi
Tipe-tipe di atas bisa dikombinasikan utk membuat pola yg beda dan baru,
ada 3 tahap major:
1. Tahap pertama: eros, mania, ludus (initial attraction)
2. Tahap kedua: storge (as the relationship develops)
3. Tahap ketiga: pragma (as the relationship bonds develop)
Love and communication: menambah2kan kebaikan dan mengurangi kesalahan
partner, menunjukan emosional dan pengalaman serta berbicara dgn lembut,
mempunyai bahasa yg dimengerti berdua, tau apa yang pantas dan tdk pantas
dilakukan, tau kapan harus memberi reward dan punishment, menunjukan tanda
kasih sayang (affiliate cues), duchenne smiles (senyum yg secara sukarela yang
menandakan anda senang), bersentuhan lebih sering, ada tie signs yaitu
gestur nonverbal utk memperlihatkan kebersamaan
Love, culture, gender, and tech
Culture: individualis culture lebih romantis dibanding kolektif culture krn mereka
melebarkan hubungan ke jaringan relatif (kerabat)
Gender: women dan men act differently. Men terlihat lebih romantis. A man tdk
seharusnya mengakui perasaannya ke man tp women boleh. Married women
biasanya lebih tdk romantis dibanding married men.
Tech: pentingnya daya tarik fisik dan deskripsi diri. Keuntungan: terhindar dari
kekerasan fisik dan penularan virus krn seksual (HIV). Bergantung sepenuhnya
pd trust, honesty, dan komitmen. Kerugian: gabisa dengar suaranya, bisa
menunjukan diri yang berbeda dari kenyataan yg sebenarnya.
FAMILY RELATIONSHIPS
Hubungan yang berkomitmen dan merupakan tujuan banyak orang apapun
seksual orientasinya.
Karakteristik dari keluarga:
1. Mendefinisikan peran: banyak terlihat laki2 sebagai pencari nafkah dan
perempuan yang mengurus rumah tangga. Gay dan lesbian couple ga
membagi diri mereka sebagai masculine dan feminine tapi mereka secara
bergantian berperannya.

11
S&K
2. Mengakui tanggung jawab: seperti kewajiban utk menunjang finansial satu
sama lain
3. Membagikan history dan masa depan: agar lebih kenal dan mengerti satu
sama lain dan bahkan lebih mencintai satu sama lain
4. Shared living spaces: di US menjadi hal yang biasa dan bahkan jika tidak
maka dianggap sebagai abnormal dan hubungan hanya bersifat
sementara
Tipe tipe pasangan:
1. Traditional couples: bilang sayang satu sama lain, makan di waktu
bersamaan, a woman mengambil nama belakang suaminya. Sebagai
pasangan yang membaur dan bukan sebagai pasangan terpisah, mereka
bersifat interdependent
2. Independent couples: hubungan itu penting tapi tidak lebih penting dari
identitas diri masing2
3. Separate couples: melihat hubungan sebagai suatu hal kenyamanan
bukan sebagai kedekatan atau cinta. Melihat hubungan sebagai
individualis bukan sebagai we
Tipe tipe keluarga, mempunyai 2 dimensi:
1. Conformity orientation: menyatakan kesamaan atau ketidaksamaan
tingkah laku, kepercayaan, dan nilai. Akan kurang harmonis jika anak
diberi kebebasan utk berpendapat
2. Conversation orientation: dapat menyuarakan apa yg ada di pikiran
Empat tipe keluarga adalah:
Tipe Conformity Conversation Keterangan
Consensua high High Mendorong keterbukaan komunikasi dan kecocokan
l
Protective high Low Menekankan kesamaan dan menghindari konflik,
komunikasi sedikit
Pluralistic low High Attitude berbeda tapi tetap terbuka dan mendukung
Laissez- low Low do what you want, menekankan privasi, menghindari
faire komunikasi
Family and communication:
1. The equality pattern: lebih banyak muncul di teori dibanding praktik,
biasanya sama2 berkomunikasi dan menyuarakan pendapat. Lebih
terbuka, langsung, dan bebas dari power yang biasanya ada di tiap
hubungan
2. The balanced split pattern: ada qeuality tapi tiap orang punya hal yang
dominan dan lebih expert di satu hal dibanding yg lain. misal: ayah lebih
jago bisnis, ibu lebih jago mengurus anak. Konflik sebagai hal yg tdk
mengancam krn individu melihat apa area spesifik yg mereka tdk expert
3. The unbalanced split pattern: satu org mendominasi dan terlihat lebih
expert dan mengontrol suatu hubungan
4. The monopoly pattern: satu org terlihat mempunyai wewenang lebih dan
terlihat lectures dibanding communicate. Biasnya tdk meminta saran
dan memutuskan sendiri. Jarang terjadi argumen karena individu sudah
tahu siapa bossnya.
Families culture, gender, and tech
Culture: memilih secara sukarela siapa yg menjadi pasangan. Di beberapa kultur
gabisa pergi aja dari satu hubungan jika udh punya anak.
Gender: di US women dan men bisa membangun dan menghancurkan suatu
hubungan. Beberapa negara mengizinkan same sex untuk menikah, di negara
lain same sex ilegal dan bahkan dihukum.
Tech: cellphone mempermudah komunikasi orang tua dan anak tapi sering juga
menyebabkan konflik antar orang tua dan anak. Menemukan orang tua kandung
lebih gampang dgn data yg ada

12
S&K
WORKPLACE RELATIONSHIP
Budaya dalam tepat kerja mempunya norma, aturan, dan ritualnya sendiri dlm
berkomunkasi. Aturan ini digunakan dlm situasi interview, percakapan sehari-
hari, perlaku verbal dan nonverbal.Keragaman dalam komunikasi di tempat kerja:
-lateral communication pesan diantara sesama derajatnya sama (manajer dgn
manajer), -upward communication pesan dari level yg lebih rendah ke level yg
lebih tinggi (dari karyawan ke manajer berkaitan dgn masalah yg dirasakan atau
aktivitas yg berhubungan dgn pekerjan), -downward communication pesan dari
atasan ke bawahan (berhubungan dengan tugas atau suruhan, menjelaskan
prosedur), -grapevine message: jgn mengikuti semua hal komunikasi formal dlm
membentukk organisasi. Pesan grapevine mengarah pada topik yg km ingin
bicarakan dengan latar interpersonal seperti hubungan diluar pekerjaan, isu yg
bukan ada di publik. Panduan dalam komunikasi di tempat kerja: - respect
terhadap kolega, respek terhadap teritoral org lain, ikuti aturan efektif dlm
komunikasi elektronik, jgn menggunakan bahasa2 facebook, hindari bersentuhan
kecuali berjabat tangan, berusaha untuk berkomunikasi, be mindful of all your
organizational communication, memperlakukan semua org dengan sopan
walupun dengan org baru.
Networking Relationship
Networking dilihat sebagai teknik untuk mencari pekerjaan, memperluas
application untuk membantu km menyelesaikan masalah. Terdapat dua bentuk
networking: informal (yg kita lakukan sehari-hari ketika kita berada disituasi baru
atau tidak bisa menjawab pertanyaan, ketika bertanya pada org baru), formal
(lebih sistematik dan berstrategi hal ini untuk membentuk koneksi dengan org yg
bisa membantu kita untuk menjawab pertanyaan kita, mendapat pekerjaan,
dipromosikan, dan membantu menyelesaikan tugas). Hubungan pertemanan
dapat menjadi bagian untuk membentuk pentensi koneksi networking. Dalam
networking bentuklah hubungan yg dapat saing menguntungkan satu sama lain.
bebera ahli networking menyarankan untuk mengembangkan file dan dokumen
yg berpotensi digunakan sbg sumber yg akan kita kontak ketika kita perlu suatu
informasi. Formal networking mengharuskan kita untuk aktif falam membangun
koneksi, jgn bergantung pd org lain untuk mengerjakan sesuatu respek terhadap
ahli dan menghargai waktunya.
Mentoring Relationship
Hubungan dimana pengalaman suatu individu dapat membantu org yg kurang
pengalaman. Terkadang mentor akan menimbulkan suatu hirarki dan dapat
membantu mengembangkan kemampuan. Mentoring relationship membantu
mempelajari ide2 dengan suportif dan saling percaya, terbuka.Mentor dapat
membri manfaat menjelaskan satu pemikiran, melihat suatu pekerjaan dari
sudut pandang baru, dan mentoring sebenarnya bisa saling mensharing karena
mereka setara sebgai partner hanya saja mempunya pengalaman yg berbeda.
Romantic Relationships at Work
Hubungan romantic dianggap akan mengganggu kesuksesan ditempat kerja
karena ada aturan secara eksplisit yg memang melarang terlibatnya hubungan
romantic. Keuntungan: bekerja dlm tempat yg sama berarti kita punya kesukaan
dibidang yg sama dan akan banya menghabiskan waktu bersama, dan juga akan
menjadi faktor yg mempercepat perkembangan kesuksesasan dalam hubungan
antarpribadi, bikin kita semangat ada yg suportif dan koorperatif. Kerugian: akan
dipandang kurang baik dengan karyawan yg lain, bakal digossipin, bakal ada
rasa gaenakan kalo mau mengatur sesuatu, kompetitif, kalo hubungan romance
nya lagi jelek akan berpengaruh pada pekerjaan. Lebih baik kalo ditempat kerja
itu hubungannya teman saja.
The Dark Side of Interpersonal Communication

13
S&K
1. Jealousy: cemburu, envy adalah emosi negative yg kita alami ketika kita
merasa org lain mempunya sesuatu yg lebih drpd kita, jealousy adalah
perasaan ketika kita merasa hubungan kita sedang terancam karena
adanya org lain yg kita anggap sebagai rival/musuh, biasanya rival ini
akan berpotensi menjadi teman romantis pasangan kita atau bisa juga
teman dekat sehingga kita merasa jealous marah dan was-was. Tiga
komponen jealous: -kognitif jealousy, mempunyai pikiran yg
mencurigakan, mengkhawatirkan, dan mengimajinasikan scenario yg
berbeda. emosional jealousy, meliputi perasaan jealous ketika kita
melihat pasangan kita ngobrol, tertawa, atau pergi dengan org yg kita
tidak suka/rival. behavioural jealousy, kita berperilaku yg menunjukkan
kalo kita jealous seperti bacaan chat psangan kita, buka foto-foto di hp
pasangan kita. Kita merasa jealous karena kita curiga rival kita bakal
ngambil pasangan kita. Kita akan melakukan berbagai hal untuk menjaga
hubungan dan pasangan kita yg disebut mate guarding. Cara paling
ampuh adalah concealment, kita gangenalin pasangan kita ke org yg kita
gasukain/rival untuk menghindari potensi mereka berinteraksi. Cara lain
adalah kewaspadaan, kita waspada terhadap kesempatan dimana kita
akan kehilangan pasangan kita. Cara terakhir adalah memonopolisasi
pasangan kita dengan cara selalu bersama, menghindari meninggalkan
pasangan kita terlalu lama tanpa melakukan apa apa. Laki laki akan
jelaous jika pasangannya disentuh secara fisik oleh lakilaki lain,
sedangkan cewek jealous secara emosional misal kalo cowoknya ngobrol
atau ketawa-tawa sm cewek lain. Cowok kalo cemburu lebih
menggunakan kekerasan. Mengatasi jealousy: ekpresikan scr nonverbal
rasa ketidaksukaan (misal nangis karena sakithati), menjadi agresif scr
verbal (sarkas), menarik perhatian atau diam saja. Disisi positif akan
memberikan respon integrative communication yaitu usaha untuk
membuat hal/situasi yg baikbaik saja dgn pasangan kita (misal dgn
membuka diri bilang ttg perasaan kita kalo kita cemburu, jujur,
mempraktikkan manajemen conflict yg efektif).
2. Bullying: melakuan tindak kekerasan scr berulang yg dilakukan oleh satu
atau sekolompok org untuk melawan org lain. bullying sudah menjadi pola,
berulang, menyangkut kekerasan fisik maupun scr verbal. Tipe-tipe
bullying: ngomongin seseorang, memperlakukan org lain lebih rendah,
menjauhkan org tsb, ngatain (verbal insult), ekspresi sinis, selalu
menyalahkan org tsb, selalu memberi kritik gapenting ke ors tsb. Bullying
kadang sudah menjadi bagian dari budaya organisasi, bullying dapat
mengurangi produktivitas, menyebabkan org tsb meninggalkan tempat
kerjanya ataupun tempat asalnya. Ada tipe bullying yaitu cyberbullying
yaitu melalui sosial media. Korban bullying akan mengalami masalah
mental dan fisik yg serius termasuk stress karena bullying menciptakan
atmosfer yg tidak nyaman bagi korban. Mengatasi bullying: jgn
mentoleransi org yg ngebully dan bertindaklah kalo ngeliat ada org yg lagi
di bully.
3. Violance (kekerasan):Tipe-tipe kekerasan dlm hubungan: -verbal or
emotional abuse, -physical abuse, -sexual abuse. Tanda-tanda adanya
kekerasan dlm suatu hubungan: km diabaikan atau di insults, kehidupan
km dikontrol org lain (misal cara km pake baju diatur2, km harus temanan
sm siapa diatur2), jealous tanpa alasan. Konsekuensi kekerasan dlm
hubungan: physical injuries, psychological injuries, dan economic injuries.
Mengatasi kekerasan dalam hubungan: menyadari kalo km ga sendiri ada
org lain yg bisa bantu m, menyadari kalo km ga salah, ketahui kontak yg
bisa km hubungi kalo km melihat org disakiti. Kekerasan dlm hubungan

14
S&K
tidak dapat dihindari karena pasti ada potensi kekerasan di tiap
hubungan.Ketahu perbedaan antara hubungan yg productive dan
destructive untuk memastikan bahwa hubungan itu adalah hubungan yg
benar2 kamu ingin jalani.

BAB 11 Interpersonal Conflict and Conflict Management


Definisi: ketidaksepakatan antara dua orang yang berhubungan yang
memandang kedua tujuan mereka tdk cocok; teman dekat, keluarga, kerabat,
pacar. Konflik ada ketika:
Interdependent: apa yg orang lakukan akan memengaruhi org lain
Interdependent naik, isu konflik naik, impact dan conflict managemet naik
Sadar bahwa tujuannya tdk sama: jika satu goal terpenuhi, goal org lain
tdk bs terpenuhi
Melihat satu sama lain sebagai gangguan dan pencapaian, pencapain satu
goal menganggu goal yang lain spt yg satu mau party, akan ganggu
roommatenya yg mau belajar
Mitos: tdk mencoba utk membuat hubungan bebas dari konflik tp belajar
menangani konflik secara sesuai dan produktif jd tdk ada yg merasa kalah
Masalah penyebab konflik antarpribadi: intim (sex & kasih sayang), power,
personal flaws (drinking, driving style), personal distance (job commit, school
task), social issues, distrust issues (lying, mantan). Biasanya keempat tsb
menyebabkan first big fight, di online: konflik muncul ketika satu aturan di
internet dilanggar.
Prinsip konflik antarpribadi:
1. Tdk dpt dihindari: konflik bagian dari KAP, perbedaan akan menuju ke
konflik
2. Punya efek negatif dan positif: cara menangani konflik adalah hal penting.
N: menambah perasaan negatif, menutup diri dari org lain. P: memaksa
utk mengecek masalah dan mencari solusi, konflik mencegah
pertempuran dan kebencian memburuk, konflik membuat hub jd bernilai
utk diperjuangkan; kalau ngga lo bakal pergi.
3. Bisa dokus ke konten (objek, event, person, biasanya eksternal dari kedua
org yg sedang berkonflik) dan/atau isu dr hubungan (biasanya banyak
sekali dan perhatian ke hub antar individu siapa yg berkewajiban, siapa
yg punya hak dll
4. Conflict style punya konsekuensi
Competing I win, you lose: dimotivasi oleh kompetisi , akan lebih
agresif dan menyalahkan pihak lain
Avoiding I lose, you lose: ga mempersoalkan kepentingan sendiri
dan kebutuhan org lain
Accommodating I lose, you win: mengalah dan mengesampingkan
kebutuhan
Collaborating, I win you win: memperosalkan kebutuhan keduanya,
takes time dan kemauan utk berkomunikasi
Compromising I win and lose, you win and lose: perhatian kpd
kebutuhan diri sendiri tp juga memenuhi bbrp kebutuhan org lain.
membuat perdamaian tetapi hrs menanggung risiko ada kebutuhan
yg tdk terpenuhi
5. Dipengaruhi budaya:
Topic: high-context: konflik biasanya karena pelanggaran nilai dan
norma kelompok; low context culture: konflik muncul krn ada nilai
individu yg dilanggar
Nature of conflict: japan: kompromi; amerika: harus menang.

15
S&K
Strategi konflik: member dari budaya kolektif biasanya menghindari
konflik dan berusaha face save dibanding dari budaya yg
individualis
Norma organisasi: ungkapan konflik di high level management lebih
tidak bs ditolerir
Tahap managemen konflik:
1. Set the stage: konflik di tempat yg privat krn pasti mau menyelamatkan
harga diri partner, jgn malu2in partner di depan umum, yakin kalo
keduanya emg mau berantem
2. Define the conflict:
Memaknai konten dan isu hubungan
Memaknai masalah sebagai suatu yg spesifik: masalah yg gajelas
buat konflik susah ditangani
Fokus on present: hindari gunnysackingpraktek menimbun
keluhan yang kmgkn akan meledak di kemudian hari
Emphatize: kalau punya empati ke org itu, akui saja
Hindari membaca pikiran: ask question!
3. Examine possible solutions: brainstorm dgn diri sendiri atau dgn partner,
cari solusi dmn keduanya bisa menang, hindari win-lose solutions
4. Test the solutions: pertama coba tes secara mental (how does it feel?)
kedua, praktekkan. Kalau ga berhasil, cari solusi lain
5. Evaluate the solutions: utarakan perasaan dan evaluasi, ada 6 thinking
hat: cara melihat perspektif berbeda:
a. The fact hat: fokus pd fakta (gmn bs Chris/Pat tau tentang hal tsb)
b. The feeling hat: fokus pada atensi dan moral (gmn perasaan
Chris/Pat tntg gamau pergi ke bioskop?)
c. The negative argument hat: menjadikan lo sbg penganjur yg jahat
(devils advocate)
d. The positive benefits hat: melihat ke atas (opportunity)
e. The creative new idea hat: fokus pd cara pandang baru dlm melihat
masalah
f. The control of thinking hat: membantu analisa apa yang anda
lakukan dan merefleksikan pikiran sendiri
6. Accept or reject the solutions: menerima solusi: anda siap untuk
melakukan solusinya secara permanen; menolak: mencoba solusi lain atau
mgkn mendefinisikan lagi masalahnya dan mencari cara lain untuk
mengatasinya
7. Wrap it up: biasanya saat konflik selesai, ada konflik baru muncul karena
satu org merasa kebutuhannya tdk terpenuhi. Hati2 jgn meledak2 sampai
mempertanyakan arti hubungan. Simpan perasaan negatif dan diskusikan
hal tsb dgn partner
Strategi manajemen konflik, faktor yang memengaruhi:
1 Goals: short-term (ada date, biasanya salah satu pihak ngalah) / long-term
(berusaha cari solusi yg memenangkan kedua pihak)
2 Emotional state: perasaan memengaruhi solusi (beda solusi saat senang,
marah, sedih dll)
3 Cognitive assessment (penilaian psikologis): tingkah laku dan kepercayaan
tntg apa yang anda anggap adil dan menentukan conflict style
4 Personality dan kompetensi berkomunikasi: introverted cenderung
menhindari konflik, ekstroverted biasanya akan memperjuangkan
argumennya
5 Family history: cara menangani konflik terbentuk dari saat kita tumbuh di
lingkungan keluarga

16
S&K
Strategi:
1. Win-lose, win-win: win-win paling diinginkan karena menambah kepuasan
dalam hubungan. Win-win mejadi strategi solving problem dan bkn
fight. Cth: yang satu mau liburan, dan yg lainnya mau mobil baru. bisa
aja beli mobil dan liburan ke tempat murah
2. Avoidance and active fighting:
Avoidance: meninggalkan konflik (pergi dari rmh, tidur, mendengarkan
lagu), avoidance meningkat, kepuasan dalam hubungan akan berkurang.
Kadang avoidance adalah respon dari demand-withdrawal dmn satu org
demanding dan yg lainnya tdk bisa menyetujui. Pola ini unproduktif tp satu
individu bisa menolaknya, spt tdk banyak mau atau tdk pergi. Tp kadang
avoidance perlu utk mendinginkan pikiran. Di sosmed paling gampang
digunakan.
Nonnegotiation: menolak untuk menyatakan perhatian dan
bersikeras dgn pendapat hingga yg lainnya menyerah
Silencers: membuat diam individu lain dgn cara menangis,
berteriak, pura2 sakit kepala atau asma
Active: menyuarakan pikiran dan perasaan secara aktif,
bertanggungjawab pada perasaan
3. Force and talk: force bisa emotional atau physical, biasanya yg paling
memaksa akan menang spt strategi yg dilakukan anak kecil. Biasanya
semakin force, semakin violence. Violence: reciprocal; pihak2 dlm hub
pasti pernah melakukannya. Talk biasanya susah karena biasanya temper
akan naik dan menemukan diri sendiri diserang atau ditolak argumennya.
4. Face-attacking and face-enhancing strategies: attack berarti menyerang
positive face seseorang (kritik thd kontribusi seseorang dlm hub dan
kemampuan dlm menjaga hub) atau negative face (menyerang otonomi
seseorang dan banyak meminta waktu seseorang). Face-saving:
mendukung positif face (senyuman tulus) dan negative face (memberikan
ruang utk partner). Ada betlining: menyerang seseorang di luar batasan
(org yg sakit dan dikatain, orang yang tdk bs punya anak). Strategi lain
dlm attacking: blaming
5. Verbal aggressiveness and argumentativeness: agresif merupakan strategi
yg ga produktif yang menyakiti perasaan dan self-concept seseorang,
strategi lain adalah mencemooh background org tsb. Argumentative:
berkualitas dmn ada keinginan dr seseorang menyeruakan pikirannya.

BAB 12 - Interpersonal Power and Influence


Prinsip power dan influence
Power adalah kemampuan satu org utk memengaruhi apa yang org lain lakukan
atau pikirkan. Power bersifat asimetris yaitu ketika satu org pny power lebih,
yang satu hrs kurang berpower.
1. Some people are more powerful than others
Di US semua org sama berdasarkan hukum spt kesamaan mendapat
edukasi, proteksi, dan kebebasan berpendapat, tp tdk utk urusan lain krn
ada yg dilahirkan kaya, miskin, goodlooking, sehat, weak, dll. Mereka yg
tdk powerful, berusaha utk punya power. Bisa mencurahkannya ke tempat
lain tp jg bs ke org lain. cth: suami yang ga terlalu pny power di
lingkungan kerja akan lebih abusive ke istrinya
2. Power can be shared
Cth: peneliti yg membagikan cara meneliti yg sukses ke asistennya akan
membuat peneliti dan asisten pny power yg sama. Di interpersonal, kedua
org yg pny power sama di relationship akan lebih bisa melewati segala
masalah. Cara utk empower other:

17
S&K
Raise the persons self-esteem. Jgn cerewet, supportive, dan siap
mendengarkan
Be open, positive, empathic, and supportive
Share skills and decision making
3. Power can be increased or decreased
Bisa belajar cara increased power, decreased: allow others to control you
4. Power follows the principle of less interest
The more person needs a relationship, the less power that person have
5. Power generates privilege. Org yg pny power lebih pny banyak hak
istimewa. Cth: boss bisa ke ruang kerja karyawannya kapan aja tp kalo
karyawan gbs kalo ga ada izin
6. Power has a cultural dimension. Di indo family, men lebih pny power drpd
istrinya krn men yg cari uang tp di Arab men pny power ya krn simply pny
greater power
Relationship, person, and message power
Salah satu tujuan interpersonal: influence. Kita pasti pernah memengaruhi /
dipengaruhi / menolak / ditolak utk dipengaruhi. Ada 3 strategi utk analisis
power:
1. Power in the rekationship. Bases of the relationship power:
Referent power: power ketika org lain mau jd kyk lo. Dimiliki big bro
kepada adiknya krn adiknya pgn kyk dia.
Legitimate power: ada org yg punya hak untuk memengaruhi org
(teacher student, parents kids, doctor - patient)
Expert power: dianggap pny power ketika expert atau pny
pengetahuan lebih. Cth: lo lebih percaya ke dokter dibanding ke
temen kalo lg sakit
Information or persuasion power: jika pny kemampuan utk
komunikasi secara baik dan influence
Reward and coercive power: reward kalo bs ngasih reward ke org
(money, corner office, dll). Teacher bs ngasih reward berupa nila
makanya pny power. Coercive: kemampuan utk memberi
punishment. Kuat coercive power ditentukan oleh 2 faktor yaitu,
besarnya hukuman yang bisa diberikan dan kemungkinan hukuman
akan diberikan karena ketidakpatuhan
Konsekuensi reward dan coercive power:
Attractiveness: reward lebih atraktif
Costs: menggunakan reward power berhadapan dgn individu
yg bahagia
Effectiveness: reward power mendapat apa yg diinginkan
Effect on the other power bases: kalo pake coercive, ada
power yg dikurangi
2. Power in the person: bergantung pada kredibilitas yang terlihat dimiliki
terlihat patut utk dicontoh (good character, charismatic, knowledgeable)
Competence: pengetahuan dan kemampuan yang terlihat dimiliki.
Similar to expert and information power
Character: menjadi seseorang dengan moral yang tinggi, seseorang
yg jujur
Charisma: kombinasi dari kedinamisan dan pengetahuan yg terlihat
(+) kredibilitas: menunjukan kemampuan dgn sesuai, menekankan
keadilan, mengutarakan kepedulian, menekankan kepedulian kpd nilai,
menunjukan luar yg positif, entusias
3. Power in message:

18
S&K
General verbal strategies:
- Direct request: sering digunakan oleh perempuan dan laki2
- Bargaining atau promosing: termasuk setuju akan sesuatu
- Ingratiation: bertingkah secara baik2 supaya diikuti kemauannya
- Manipulation: membuat seseorang merasa bersalah atau cemburu
utk memberikan apa yang lo mau
- Threatening: mengancam seseorang bahwa sesuatu yg buruk
akan dtg jika keinginan tidak dituruti.
Specific language choices:
- hesitations: membuat keliatan ga siap dan ragu2 (gue rrr.. gatau
deng rrr..)
- intensifiers: membuat semuanya terlihat sama (ini bagus bgt
parah; spektakuler)
- disqualifiers: membuat kelihatan kurang kompeten (I didnt
but)
- tag questions: membutuhkan kesetujuan pihak lain
- self-critical statements: menandakan kurang percaya diri
- slang and vulgar expressions: menandakan kelas sosial rendah
Nonverbal message: ada keterkaitannya utk memengaruhi orang lain
Listening: dgn mendengarkan anda menyampaikan pesan ke org lain
bahwa ada power lain
4. Resisting power and influence: 4 cara (McLaughlin, Cody & Robey, 1980,
OHair, Cody 1991)
Negotiation: berusaha utk mengakomodasi satu sm lain atau
berkompromi
Nonnegotiation: menolak untuk memenuhi secara lgsg tanpa
berkompromi
Justification: memberi alasan knp lo ga mau mengikuti
Identity management: memanipulasi gambaran orang yg sedang
meminta. Negative IM: menunjukan bahwa org tsb tdk adil dang a
beralasan; positive IM: membuat org tsb percaya akan kemampuan
dirinya sendiri
Misuses of power and influence:
1. Sexual harassment: tingkah laku yg tdk diinginkan yang
mengatasnamakan seks. Hostile environment harassment: luas (pict on
bulletin, telling sex jokes). Mengenal sexual harassment: cewecowo bisa
melakukan SH, semua org di organisasi bs merasa salah, bisa terjadi dmn
saja. Cara respon: talk, collect evidence, mulai dgn saluran yg baik di
organisasi.
2. Power plays: pola (bukan hal yang terpencil) tingkah laku seseorang yg
berulang kali dilakukan utk berbuat ketidakdilan thd org lain. jenis2:
nobody upstairs yaitu menolak utk mengakui permintaan dan unspoken
rules yg ada. Spt: oh gue gatau kl gaboleh buka dompet lo; you owe me:
seseorang ga bener2 melakukan apa2 tp minta balas jasa; you got to be
kidding: menyatakan ketidakpercayaan yg membuat pernyataan org lain
terlihat bodoh. Cara merespon: mengutarakan perasaan, menjelaskan
tingkah laku yg ga disuka, menyatakan apa yang disukai keduanya.

19
S&K

Anda mungkin juga menyukai