Anda di halaman 1dari 34

Definisi :

Komunikasi interpersonal adalah


interaksi orang ke orang, dua arah,
verbal dan non verbal. Saling berbagi
informasi dan perasaan antara individu
dengan individu/antar individu dalam
kelompok kecil.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Pesan

BIDAN Umpan Balik KLIEN

Konteks Konteks
FAKTOR PENGHAMBAT
KIP/K
1. Faktor individual : keterikatan budaya,
merupakan faktor individual yang dibawa
seseorang dalam melakukan interaksi Ini
merupakan gabungan dari :
“ faktor fisik kepekaan panca indera
(kemampuan melihat,mendengar),usia
gender.”
“ sudut pandang – nilai-nilai”
“faktor sosial; peran dalam masyarakat
“ bahasa “
Lanjutan
 2. Faktor berkaitan dengan interaksi
# tujuan dan harapan
# sikap terhadap interaksi
# pembawaan diri seseorang thd org lain
( spt kehangatan,perhatian ,dukungan)
# sejarah hubungan
3. Situasional ; percakapan dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, situasi percakapan spt
percakapan kesehatan antara bidan dan klien,
polisi dg pelanggar lalu lintas.
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan:
agar percakapan efektif, suatu interaksi hrs
menunjukkan perilaku kompetendari kedua
belah pihak.Komunikasi dpt terputus dlm
keadaan
#. Gagal menyampaikan informasi
penting
#. Perpindahan topik bicara tdk lancar
#. Salah pengertian
Hambatan pribadi dlm berkomunikasi yg
efektif
 Pengetahuan
 Sikap Bidan negatif
 Kultur dan bahasa
 Jenis kelamin
 Usia
Terimakasih
Keterampilan Observasi
1. Apa yang diobservasi / diamati ?
* tingkah laku non verbal
* tingkah laku verbal
* kesenjangan verbal dan non verbal
2. Tingkah laku non verbal
* penampilan umum (rapih, kumuh,kusut)
* cara menatap/pandangan mata
* bahasa tubuh
* kualitas\suara dan gaya bicara
3. Tingkah laku verbal
* kata-kata kunci
* penjelasan-penjelasan
* kapan beralih topik
* pertanyaan yang diajukan
4. Kesenjangan tk laku verbal dan non
verbal
* kesesuaian tk laku verbal dan non verbal
* kesesuaian antara dua pernyataan
* kesesuaian antara apa yang diucapkan dan
apa yang dikerjakan
Membina Hubungan Baik
 Ketrampilan membina hubungan baik merupakan
dasar dari proses komunikasi interpersonal bidan
dengan klien,keluarga klien, dsb.
 Definisi : Upaya menciptakan dan menjaga rasa aman
dan nyaman, saling percaya dan saling menghargai
dengan pihak lain selama proses komunikasi.
TIGA SYARAT
MEMBINA HUBUNGAN BAIK

 EMPATHY : memandang pada kerangka pikir


klien. Berusaha memahami dan berpikir bersama
klien.
 AUTHENTICITY/KONGKRUEN : konselor
memahami dirinya sendiri. Tidak berpura-pura.
 UNCONDITIONAL POSITIFE REGARD
/ACCEPTANCE: menerima klien apa adanya.
PERILAKU DASAR DALAM MEMBINA
HUBUNGAN BAIK

 Face your clients squarely (menghadap ke klien


)dan smile/Nod at client (senyum/mengangguk ke
klien )
 Open and non-judgemental facial expression
(Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan
tidak menilai)
 Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
Lanjutan
 Eye contact in a culturally-acceptable
manner (kontak mata /tatap mata
sesuai cara yang diterima budaya
setempat )
 Relaxed and friendly manner (santai
dan sikap bersahabat )
3 hal penting perlu di perhatikan agar
hubungan baik mantap
 Menunjukkan tanda perhatian
verbal/memberi respon dengan
ucapan.Mis
: O…..ya.
 Menjalin kerja sama
 Memberikan respon yang positif :
pujian,dukungan.
Perilaku respon positif
mendukung terciptanya hub baik
 Bersalaman dengan ramah
 Mempersilahkan duduk
 Bersabar
 Tidak memotong pembicaraan klien.
 Menjaga kerahasiaan klien
 Tidak melakukan penilaian
Lanjutan
 Mendengarkan dengan penuh
perhatian
 Menayankan alasan kedatangan klien
 Menghargai apapun pertanyaan
maupun pendapat klien
KETRAMPILAN MENDENGAR
AKTIF
 Perbedaan mendengar (Ear) dan mendengarkan
(Listening)
 Refleksi isi percakapan , refleksi perasaan , dan
merangkum.
 Ketrampilan bertanya
BENTUK MENDENGARKAN
1. Mendengarkan pasif/diam.
2. Memberi tanda perhatian verbal seperti : ya……,
lalu….., Oh…..Begitu….
3. Membuka pintu : undangan untuk berbicara yaitu
mengajukan petanyaan untuk mendalami dan
klarifikasi.
4. Mendengar aktif, memberikan umpan
balik/merefleksikan isi dan perasaan.
1. Refleksi isi
Menyatakan kembali ucapan /pesan klien dengan
menggunakan kata-kata lain, memberi masukan
kepada klien tentang inti ucapan yang baru dikatakan
klien dengan cara meringkas dan memperjelas ucapan
klien Contoh :”jadi dengan
kata lain …………”
“Maksud ibu, bahwa……………”
“Ibu mengira……………………”
2. Refleksi perasaan
Mengungkap perasaan klien yg teramati oleh
Konselor dari intonasi suara, raut wajah dan
bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang
tersirat dari kata-kata verbal klien.
contoh : oh jadi ibu merasa kesal
dengan……………………

“Tahap paling tinggi untuk meredam dan


membuktikan kita mendengarkan aktif”
3. Merangkum
Adalah ;
# Menyampaikan kembali hal-hal inti
dari ucapan klien setelah memberi
kesempatan berbicara beberapa waktu.
# Hampir sama dengan refleksi isi
namun, berbeda.
# Merangkum, setelah beberapa waktu yang
lebih dan mencakup beberapa informasi
yg diucapkan klien.
# Bisa digunakan
TUJUAN MENDENGARKAN DAN
BERTANYA
 Mendorong klien untuk berbicara.
 Menunjukkan minat dan perhatian kita
terhadap klien.
 Meningkatkan kesadaran kita terhadap
perasaan klien.
 Untuk memperoleh informasi.
Memberi suatu arahan percakapan.
TIPS DALAM
“MENDENGAR AKTIF”
 Terima klien apa adanya.
 Dengarkan apa yang dikatakan klien dan
juga Bagaimana ia mengatakan hal itu.
 Empati
 Kadang-kadang lakukan mendengar pasif (diam).
 Mendengarkan dengan seksama.
TIPS DALAM DALAM
“MENDENGAR AKTIF” (lanjutan)
 Lakukan pengulangan/refleksikan apa
yang anda dengar.
 Duduk menghadap klien dengan nyaman
jaga kontak mata selama berbicara dan
hindari gerakan yang mengganggu.
 Tunjukkan tanda perhatian verbal dan non
verbal.
TIPS DALAM
“BERTANYA EFEKTIF”
 Gunakan intonasi suara yang menunjukkan
perhatian, minat dan keakraban.
 Gunakkan kata-kata yang dipahami klien.
 Ajukan pertanyaan satu persatu, tunggu
jawaban dengan penuh minat dan jangan
memotong.
 Gunakan kata-kata yang mendorong klien
untuk berbicara.
 Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat
pribadi, jelaskan mengapa hal tersebut harus
ditanyakan.
TIPS DALAM
“BERTANYA EFEKTIF” (Lanjutan)

 Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai cara


bila klien belum paham.
 Hindari pertanyaan yang mengarahkan.
 Gunakan “Pertanyaan terbuka”.
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami tubuh, seperti
rasa sakit, tidak nyaman, atau kenikmatan.
 Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. (subjektif).
LANJUTAN
 Rasional
Didasarkan pada pengetahuan.
 Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan
kemampuan melaksanakannya.
 Interpersonal
Didasarkan pengaruh jaringan sosial yang ada.
LANJUTAN
 Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
JENIS-JENIS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Pengambilan keputusan karena ketidaksanggupan.
Membiarkan kejadian berlalu, tanpa berbuat apa-apa.
 Pengambilan keputusan intuitif, bersifat segera.
 Pengambilan keputusan yang terpaksa, karena sudah
krisis.
(Lanjutan) jenis-jenis
pengambilan keputusan
 Pengambilan keputusan yang reaktif (seringkali
dilakukan dalam situasi marah atau tergesa-gesa.
 Pengambilan keputusan yang ditangguhkan
(dialihkan pada orang lain).
 Pengambilan keputusan secara berhati-hati.
(dipikirkan baik-baik, mempertimbangkan berbagai
pilihan).
UPAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Membantu klien meninjau kemungkinan pilihannya.
 Membantu klien dalam mempertimbangkan
keputusan pilihan.
 Membantu klien mengevaluasi pilihan.
 Membantu klien menyusun rencana kerja.
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai