Anda di halaman 1dari 42

KETERAMPILAN OBSERVASI,

BERTANYA EFEKTIF DAN


MENDENGAR AKTIF
TUJUAN PERKULIAHAN

Mahasiswa dapat menerapkan


keterampilan observasi, bertanya
dan mendengar efektif kepada
klien, teman sejawat dan
masyarakat dengan baik
Keterampilan Observasi
1. Apa yang diobservasi / diamati ?
* tingkah laku non verbal
* tingkah laku verbal
* kesenjangan verbal dan non verbal
2. Tingkah laku non verbal
* penampilan umum (rapih, kumuh,kusut)
* cara menatap/pandangan mata
* bahasa tubuh
* kualitas\suara dan gaya bicara
3. Tingkah laku verbal
* kata-kata kunci
* penjelasan-penjelasan
* kapan beralih topik
* pertanyaan yang diajukan
4. Kesenjangan tk laku verbal dan non verbal
* kesesuaian tk laku verbal dan non verbal
* kesesuaian antara dua pernyataan
* kesesuaian antara apa yang diucapkan
dan apa
yang dikerjakan
PENGAMATAN OBYEKTIF DAN
PENAFSIRAN
Pengamatan obyetif adalah
Berbagai tingkah laku yang mereka LIHAT dan
DENGAR
Misalnya: jalan mondar-mandir, tangan dikepal
LANJUTAN

Interpretasi/ penafsiran
adalah: Kesan yang kita berikan terhadap apa
yang kita lihat amati) dan apa yang kita dengar.
Misalnya: kesal karena terlalu lama menunggu
Membina Hubungan Baik

Ketrampilan membina hubungan baik merupakan dasar


dari proses komunikasi interpersonal bidan dengan
klien,keluarga klien,TOMA dsb.
Definisi : Upaya menciptakan dan menjaga rasa aman
dan nyaman, saling percaya dan saling menghargai
dengan pihak lain selama proses komunikasi.
PERILAKU DASAR DALAM MEMBINA
HUBUNGAN BAIK
(SOLER)

S :Face your clients squarely (menghadap ke klien )dan


smile/Nod at client (senyum/mengangguk ke klien )
O :Open and non-judgemental facial expression
(Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak
menilai)
L :Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
Lanjutan

E :Eye contact in a culturally-acceptable manner


(kontak mata /tatap mata sesuai cara yang
diterima budaya setempat )
R :Relaxed and friendly manner (santai dan
sikap bersahabat )
3 hal penting perlu di perhatikan agar
hubungan baik mantap
Menunjukkan tanda perhatian
verbal/memberi respon dengan ucapan.Mis
: O…..ya.
Menjalin kerja sama  mencoba berjalan,
bekerja bersama-sama klien (tarik ulur)
Memberikan respon yang positif :
pujian,dukungan.
Perilaku respon positif mendukung
terciptanya hub baik
Bersalaman dengan ramah
Mempersilahkan duduk
Bersabar
Tidak menginterupsi,memotong pembicaraan
klien.
Menjaga kerahasiaan klien
Tidak melakukan penilaian
Lanjutan

Mendengarkan dengan penuh perhatian


Menanyakan alasan kedatangan klien
Menghargai apapun pertanyaan maupun
pendapat klien
MEMBINA HUBUNGAN BAIK

PUJIAN DAN DUKUNGAN


Pujian:
mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga
mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan
terhadap usaha yang dilakukan klien dengan baik
Misal: memuji klien, menunjukkan bahwa bidan
menghargai perhatian klien terhadap kesehatan dirinya.
Dukungan
memberi dorongan, kepercayaan, dan harapan.
Bidan mengungkapkan kata0kata agar klien menyadari
kemampuannya dalam mengatasi masalah dan membantu
klien mengatasi masalah
Misalnya: mengemukakan alternatif yang dapat dilakukan,
menekankan hal baik yang telah dilakukan
Contoh: mengatakan kepada klien bahwa dengan datang
ke polindes berarti mereka telah menolong diri mereka
sendiri
Dalam membina hubungan baik dengan klien, bidan
juga harus memperhatikan adanya perbedaan
kepribadian manusia
Menurut Barner, bahwa setiap kepribadian
seseorang pada dasarnya terdiri dari tiga
komponen yang disebut ego state
Ego state anak-anak

Unsur ego state pada anak-anak terdiri dari tiga


macam yaitu: spontan, pemberontak, dan
penurut.
perilaku yang biasanya muncul : malu-malu,
ribut, cengeng, menggigit kuku.
Ego state dewasa

Ditandai dengan pemikiran yang rasional dan


objektif serta kemampuan mengolah data
Kata-kata yang mungkin muncul, saya pikir....
apa, dimana, kapan, bagaimana, mengapa,
menurut hemat saya....
Ego state orang tua
Ditandai dengan sikap yang bijaksana dan,
sopan, adil, pandai, cerdik, dan murah hati.
perilaku yang mendasari adalah pengecam dan
penolong. Adapun kata-kata yang digunakan
seperti kasihan, pokoknya, awas kamu, jangan...
SIKAP DAN PERILAKU DASAR YANG
DIBUTUHKAN

Keterampilan mendengar
Kemampuan bertanya
Keterampilan Mendengar

Tujuan: mendorong klien untuk berbicara, menunjukan


minat dan perhatian kita terhadap klien, meningkatkan
kesadaran kita terhadap perasaan klien, memperoleh
informasi dan memberi arahan percakapan terhadap
klien
a. Mendengar Pasif (Diam)

Mendengarkan pasif dilakukan bilamana klien sedang


menceritakan masalahnya, berbicara tanpa henti,
mengebu-gebu dengan ekspresi perasaan kesal atau
sedih. Selain itu, bila berhenti sejenak, konselor dapat
mendengar pasif untuk memberi kesempatan
menenangkan diri
b. Memberi tanda perhatian verbal dan
nonverbal
Memberi tanda perhatian verbal atau nonverbal bila
dilakukn bidan selaku konselor dengan mengatakan
Hmmmm, yaaa, lalu, oh.. Begitu...., terus... Dan
sesekali mengangguk.
Tindakan ini juga bisa dilakukan sewaktu klien
berbicara panjang tentang peristiwa yang akan
terjadi pada dirinya
c. Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan
klarifikasi
Dilakukan bila konselor igin mendalami apa yang
diucapkan atau diceritakan klien. Misal
Menanyakan bagaimana hubungan ibu dengan
keluarga dekat suami, misalnya kepada mertua
atau adik-adik ipar ibu? Apakah maksud ibu
dengan perbuatan tidak layak itu dan sebagainya
d. Mendengar Aktif
Memberikan umpan balik atau merefleksikan
isi ucapan dan perasaan klien.
Refleksi isi adalah menanyakan kembali
ucapan klien dengan menggunakan kata-kata
lain
Adapun refleksi perasaan berkaitan dengan
pengungkapan perasaan klien yang teramati
oleh konselor dari intonasi suara, raut wajah,
dan bahasa tubuh klien
Keuntungan dari mendengar aktif
Keluarga merasa dipahami
Berharga
Penting
Menjadi mudah mendengarkan apa yang kita
sampaikan
Nyaman
Mudah berkomunikasi
Kemampuan Bertanya
Pertanyaan Tertutup (yes,
No)
Pertanyaan Terbuka
(bagaimana, seberapa)
Hal yang perlu diperhatikan
Memberi dorongan pada pasien
untuk memilih topik
Pengulangan pertanyaan
Pertanyaan klarifikasi
Pertanyaan refleksi
Pernyataan berbagi persepsi
KETERAMPILAN MENDENGAR AKTIF

Perbedaan mendengar (Ear) dan mendengarkan


(Listening)
Refleksi isi percakapan , refleksi perasaan , dan
merangkum.
Ketrampilan bertanya
4 BENTUK MENDENGARKAN

1. Mendengarkan pasif/diam.
2. Memberi tanda perhatian verbal seperti :
ya……, lalu….., Oh…..Begitu….
3. Membuka pintu : undangan untuk berbicara
yaitu mengajukan petanyaan untuk mendalami
dan klarifikasi.
4. Mendengar aktif, memberikan umpan
balik/merefleksikan isi dan perasaan.
1. Refleksi isi

Menyatakan kembali ucapan /pesan klien


dengan menggunakan kata-kata lain, memberi
masukan kepada klien tentang inti ucapan yang
baru dikatakan klien dengan cara meringkas dan
memperjelas ucapan klien
Contoh :”jadi dengan kata lain …………”
“Maksud ibu, bahwa……………”
“Ibu mengira……………………”
2. Refleksi perasaan
Mengungkap perasaan klien yg teramati oleh
Konselor dari intonasi suara, raut wajah dan
bahasa tubuh klien maupun dari hal-hal yang
tersirat dari kata-kata verbal klien.
contoh : oh jadi ibu merasa kesal
dengan……………………

“Tahap paling tinggi untuk meredam dan membuktikan kita


mendengarkan aktif”
3. Merangkum
Adalah ;
# Menyampaikan kembali hal-hal inti
dari ucapan klien setelah memberi
kesempatan berbicara beberapa waktu.
# Hampir sama dengan refleksi isi
namun, berbeda.
# Merangkum, setelah beberapa waktu yang
lebih dan mencakup beberapa informasi yg di
ucapkan klien.
# Bisa digunakan
TUJUAN MENDENGARKAN DAN
BERTANYA
 Mendorong klien untuk berbicara.
 Menunjukkan minat dan perhatian kita
terhadap klien.
 Meningkatkan kesadaran kita terhadap
perasaan klien.
 Untuk memperoleh informasi.
Memberi suatu arahan percakapan.
TIPS DALAM
“MENDENGAR AKTIF”
Terima klien apa adanya.
Dengarkan apa yang dikatakan klien dan
juga Bagaimana ia mengatakan hal itu.
Empati
Kadang-kadang lakukan mendengar pasif
(diam).
Mendengarkan dengan seksama.
TIPS DALAM
“MENDENGAR AKTIF” (lanjutan)

Lakukan pengulangan/refleksikan apa


yang anda dengar.
Duduk menghadap klien dengan nyaman
jaga kontak mata selama berbicara dan
hindari gerakan yang mengganggu.
Tunjukkan tanda perhatian verbal dan non
verbal.
JENIS-JENIS PERTANYAAN

Pertanyaan tertutup
Guna : Untuk menanyakan riwayat kesehatan,
data diri
Contoh:
- berapa jumlah anak ibu?
- Apakah ibu bekerja?
LANJUTAN

Pertanyaan terbuka
Guna : Untuk mempelajari perasaan,
kepercayaan dan pengetahuan klien.
Contoh:
- bagaimana perasaan ibu sekarang?
- bagaimana pendapat suami dengan keputusan
ibu untuk melahirkan disini?
LANJUTAN

Pertanyaan mendalam:
Guna : Untuk menanggapi pernyataan klien
Contoh :
- Ibu tadi mengatakan bahwa ibu pernah
keguguran, bisa ibu ceritakan lebih lanjut?
- Apakah maksud ibu dengan peristiwaq yang
menakutkan itu?
LANJUTAN

Pertanyaan mengarahkan
 TIDAK TEPAT DIGUNAKAN

Contoh :
- tentunya ibu tidak ingin punya anak lagi setelah
melahirkan anak ketiga
TIPS DALAM
“BERTANYA EFEKTIF”
Gunakan intonasi suara yang menunjukkan perhatian,
minat dan keakraban.
Gunakkan kata-kata yang dipahami klien.
Ajukan pertanyaan satu persatu, tunggu jawaban
dengan penuh minat dan jangan memotong.
Gunakan kata-kata yang mendorong klien untuk
berbicara.
Bila harus menanyakan hal-hal yang sangat pribadi,
jelaskan mengapa hal tersebut harus ditanyakan.
TIPS DALAM
“BERTANYA EFEKTIF” (Lanjutan)

Hindari penggunaan kata tanya “Mengapa”.


Ajukan pertanyaan yang sama dengan berbagai
cara bila klien belum paham.
Hindari pertanyaan yang mengarahkan.
Gunakan “Pertanyaan terbuka”.

Anda mungkin juga menyukai