● Akan tetapi, terdapat berbagi faktor yang menurunkan derajat bidan di masyarakat.
Faktor-faktor tersebut mencakup perilaku religius, kebutuhan ekonomi, pengambilalihan
tugas dan tanggung jawab oleh dokter, pendidikan yang tidak mendukung dan tidak
adanya organisasi kebidanan, peningkatan jumlah imigran, serta status wanita yang
direndahkan.
1. Perilaku Religius
Pada awal abad ke-17, banyak bidan berasal dari Inggris yang keberadaannya
merupakan bantuan dari gereja sehingga penilaian moral lebih ditekankan. Seorang
bidan dituntut untuk memiliki karakter/perilaku baik. Seorang bidan juga diperbolehkan
mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaptisan. Namun disisi lain
seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk mengetahui ayah dari bayi yang
sebenarnya. Hal itu dianggap orang tidak etis. Selain itu, bidan di desa sering dianggap
penyihir, apalagi kalau bayi yang dilahirkan cacat.
2. Kebutuhan Ekonomi
● Pada awal abad ke-18, imbalan bagi bidan tidak lagi mencukupi. Bidan hidup
morat-marit meskipun tinggal di kota. Pada saat itu belum ada organisasi yang
mengatur upah minimum bidan.
3. Pengambil Alihan Tugas dan Tanggung Jawab oleh
Dokter
● Pada awal abad ke-18 itu pula masyarakat kelas atas cenderung percaya pada
dokter yang didominasi pria dibanding bidan yang notabenenya adalah wanita.
Bahkan Dokter Walter Channing, lulusan Harvard dengan tegas berpendapat
bahwa ia tidak setuju dengan adanya keberadaan bidan wanita.
4. Pendidikan yang Tidak Mendukung dan Tidak Adanya
Organisasi Kebidanan
● Abad ke-18 dan 19 merupakan titik pesatnya perkembangan dunia medis,
keperawatan, serta praktik obstetri. Tetapi sayangnya, perkembangan ini tidak diialami
oleh profesi kebidanan. Tidak ada system yang terorganisasi untuk pendidikan bagi
bidan. Kurangnya sekolah formal kebidanan dan jurnal ilmiah dalam skala nasional,
serta pengakuan legal terhadap profesi kebidanan membatasi komunikasi di antara
sesame bidan sehinggga membuat mereka terisolasi satu sama lain. Keterbatasan ini
menyebabkan pelayanan kebidanan yang diberikan lebih banyak berdasarkan praktik
kebidanan yang turun menurun, belajar dari pengalaman, melalui penggunaan obat-
obatan tradisional, dan doa.
5. Peningkatan Jumlah Imigran