Anda di halaman 1dari 39

Perkembangan Pelayanan Dan

Pendidikan Kebidanan Di Luar Negeri


Disusun Oleh :
1. Fatmah Nurhasanah (110119003)
2. Abelia Apriyantini (110119004)
3. Olfiliyanti (110119006)
4. Nita Setianingsih (110119008)
5. Ekty Lutfianti (110119009)
Perkembangan
Pelayanan Kebidanan
di Luar Negeri
● Pada pertengahan abad ke-17, bidan adalah profesi penting dan dihormati di komunitas
kolonial Belanda. Kebidanan hanya salah satu bentuk pelayanan yang diberikan para
bidan kepada komunitas kolonial. Pada saat itu, kadangkala bidan juga berperan sebagai
perawat dan merawat orang sakit dan sekarat, mengurus jenazah, sebagai herbalis,
serta dokter hewan. Selain gaji sebagai imbalan, bidan juga memperoleh rumah, tanah,
dan makanan sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka.

● Akan tetapi, terdapat berbagi faktor yang menurunkan derajat bidan di masyarakat.
Faktor-faktor tersebut mencakup perilaku religius, kebutuhan ekonomi, pengambilalihan
tugas dan tanggung jawab oleh dokter, pendidikan yang tidak mendukung dan tidak
adanya organisasi kebidanan, peningkatan jumlah imigran, serta status wanita yang
direndahkan.
1. Perilaku Religius

Pada awal abad ke-17, banyak bidan berasal dari Inggris yang keberadaannya
merupakan bantuan dari gereja sehingga penilaian moral lebih ditekankan. Seorang
bidan dituntut untuk memiliki karakter/perilaku baik. Seorang bidan juga diperbolehkan
mendengarkan pengakuan dosa dan melakukan pembaptisan. Namun disisi lain
seorang bidan harus bertanya dan memaksa ibu untuk mengetahui ayah dari bayi yang
sebenarnya. Hal itu dianggap orang tidak etis. Selain itu, bidan di desa sering dianggap
penyihir, apalagi kalau bayi yang dilahirkan cacat.
2. Kebutuhan Ekonomi

● Pada awal abad ke-18, imbalan bagi bidan tidak lagi mencukupi. Bidan hidup
morat-marit meskipun tinggal di kota. Pada saat itu belum ada organisasi yang
mengatur upah minimum bidan.
3. Pengambil Alihan Tugas dan Tanggung Jawab oleh
Dokter
● Pada awal abad ke-18 itu pula masyarakat kelas atas cenderung percaya pada
dokter yang didominasi pria dibanding bidan yang notabenenya adalah wanita.
Bahkan Dokter Walter Channing, lulusan Harvard dengan tegas berpendapat
bahwa ia tidak setuju dengan adanya keberadaan bidan wanita.
4. Pendidikan yang Tidak Mendukung dan Tidak Adanya
Organisasi Kebidanan
● Abad ke-18 dan 19 merupakan titik pesatnya perkembangan dunia medis,
keperawatan, serta praktik obstetri. Tetapi sayangnya, perkembangan ini tidak diialami
oleh profesi kebidanan. Tidak ada system yang terorganisasi untuk pendidikan bagi
bidan. Kurangnya sekolah formal kebidanan dan jurnal ilmiah dalam skala nasional,
serta pengakuan legal terhadap profesi kebidanan membatasi komunikasi di antara
sesame bidan sehinggga membuat mereka terisolasi satu sama lain. Keterbatasan ini
menyebabkan pelayanan kebidanan yang diberikan lebih banyak berdasarkan praktik
kebidanan yang turun menurun, belajar dari pengalaman, melalui penggunaan obat-
obatan tradisional, dan doa.
5. Peningkatan Jumlah Imigran

● Pada masa revolusi industri, sejumlah negara mengalami peningkatan imigrasi,


namun kondisi kebidanan masih tetap sama. Hal ini terjadi karena banyak bidan
imigran yang tidak bias berbahasa Iggris dan tidak memiliki akses ke system
pelayanan kesehatan yang ada, khususnya bidan kulit hitam, karena masalah
rasisme.
6. Status Wanita yang Direndahkan
● Turunnya pamor bidan di mata masyarakat diperburuk dengan status wanita yang
direndahkan saat itu. Wanita dipandang sebagai objek eksploitasi secara ekonomi, dan
dianggap tidak kompeten dalam bidang politik dan sosial. Peran pria yang sangat
mendominasi di masyarakat menjadikan posisi bidan terpojok dan acap kali disalahkan bila
terjadi kematian pada ibu dan bayi. Pada tahun 1906, diadakan penelitian mengenai kematian
ibu dan anak di New York. Penelitian ini menunjukkan bahwa 40% persalinan dilakukan oleh
bidan yang tidak kompeten, walaupun kelalaian dokter turut menjadi faktor penyebab.
Tingginya angka kematian ibu juga disebabkan faktor-faktor berikut:
1. Rumah sakit tidak dianggap sebagai tempat perawatan obstetri sehingga tidak tersedia
sumber daya yang cukup untuk mengatasi keadaan darurat atau komplikasi.
2. Materi pengajaran mengenai obstetric tidak dianggap penting sehingga sering diabaikan.
3. Praktik obstetric hanya terbatas pada periode intrapartum dan postpartumsaja.
4. Sedikitnya pengaturan yang mengatur kewenangan dan tanggung jawab bidan.
Sejarah Pelayanan
Kebidanan di Luar
Negeri
1. Yunani
● Hipocrates yang hidup antara tahun 460-370 sebelum masehi. Beliau mendapat
sebutan Bapak Pengobatan karena selama hidupnya menaruh perhatian besar
terhadap perawatan dan pengobatan serta kebidanan. Beliau menganjurkan ibu
bersalin ditolong dengan perikemanusiaan dan mengurangi penderitaan ibu.
Beliau menganjurkan agar ibu bersalin dirawat dengan selayaknya. Sehubungan
dengan anjuran itu maka di negeri Yinani dan romawi terlebih dahulu merawat
wanita nifas.
2. Roma
● Soranus yang hidup pada tahun 98-138 sesudah masehi. Beliau disebut Bapak Kebidanan
karena dari beliaulah pertama kali menaruh perhatian terhadap kebidanan setelah masa
Hipocrates dan berpendapat bahwa seorang bidan hendaklah seorang ibu yang telah
mengalami kelahiran bayi, ibu yang tidak takut akan hantu, setan, serta menjauhkan tahayul.
● Disamping itu beliau pertama kali menemukan dan menulis tentang Versi Podali, tapi sayang
tidak disertai keterangan yang lengkap. Setelah Soranus meninggal usahanya diteruskan oleh
muridnya Moscion. Ia menulis buku yang merupakan pengajaran bagi bidan-bidan. Bidan-
bidan dahulu seringkali tidak mendapatkan pengajaran, hanya bekerja berdasarkan
pengalaman dan keberanian. Buku yang ditulisnya itu diberi judul Katekismus bagi bidan-
bidan Roma. Dengan adanya buku itu majulah pengetahuan bidan.
● Galen (129-201 Masehi) menulis beberapa teks tentang pengobatan termasuk Obstetri
dan Gynekologi. Dia juga mengambarkan bagaimana bidan melakukan Dilatasi Servik.
3. Italia
● Zaman setelah Moscion meninggal sampai abad pertengahan merupakan zaman yang
galau bagi bidang perawatan, dimana perawatan pada umumnya menjadi mundur.
Pengobatan menjadi mundur sekali. Di Eropa ilmu pengobatan kuno menjadi satu
dengan astrologi sedangkan yang mesih berusaha menpertahankan perkembangan
pengobatan kebanyakan hanya tabib-tabib bangsa Arab, karena pada waktu itu
pengobatan dan perawatan diabaikan tidak heranlah jika kebidanan juga dilalaikan,
umumnya orang menganggap bahwa kebidanan adalah satu hal yang biasa.
● Pada abad ke XV waktu sekolah Italia sudah banyak dan besar, pengobatan mulai maju
lagi, terutama menganai antomi dan fisiologi tubuh menusia. Diantara guru-guru besar Itali
yang terkenal dan berjasa adalah :
1. Vesalius
2. Febricus
3. Eustachius yang menemukan tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan hidung,
telinga dan tenggorokan).
4. Fallopius menemukan Tuba Fallopii (saluran yang menghubungkan ovarium dan uterus)
5. Arantius menemukan Ductus Arantii (pembuluh darah sementara pada janin)
4. Perancis
● Perkembangan yang diperoleh oleh guru besar Italia kemudian mempengaruhi
pengobatan, perawatan dan kebidanan di Perancis. Setelah kebidanan dikenal,
para wanita bangsawan mempeloporinya. Apabila wanita bangsawan itu akan
bersalin, terutama yang tinggal di istana, mereka selalu memanggil Dokter atau
Bidan, dicontoh oleh kaum terpelajar dan kemudian berkembang pula diantara
wanita-wanita biasa.
6. Amerika Serikat
● Zaman dahulu kala di AS persalinan ditolong oleh dukun beranak yang
tidak berpendidikan. Biasanya bila wanita sukar melahirkan, ahli obat
menganjurkan agar wanita itu diusir serta ditakuti agar ras sakit bertambah dan
kelahiran menjadi mudah karena kesakitan dan keseduhannya. Menurut catatan
Thimas yang pertama kali praktek di AS adalah Samuel Fuller dan Istrinya.
Kemudian menyusul Anne Hutchinson, ia menjadi bidan pada tahun 1634, pergi
ke Boston dan melaporkan disana ia telah menolong persalinan dengan baik dan
menghilangkan kepercayaan lama.
Perkembangan
Pendidikan Kebidanan
di Luar Negeri
● Di Amerika Serikat, pendidikan kebidanan harus memenuhi standar yang dibuat oleh
American College of Nurse-Midwifes (ACNM), karena juga mencakup perawatan
kesehatan untuk wanita dan bayi baru lahir.
● Perawat-Kebidanan bersertifikat adalah seseorang yang telah dididik dalam dua disiplin
ilmu yaitu keperawatan dan kebidanan. Sertifikasi tersebut diberikan kepada orang
yang telah lulus ujian nasional yang diselenggarakan oleh American College of Nurse-
Midwive Certification Council (ACC). Setifikasi tersebut merupakan bukti bahwa orang
tersebut telah memenuhi standar professional untuk melakukan praktik yang aman.
● Sertifikasi tersebut juga melindungi hak publik dan membedakan bidan yang
tersertifikasi ACC─yang dididik dan dipersiapkan dengan baik─dari orang yang
menyebut dirinya bidan atau berperan dalam sebagian praktik kebidanan tanpa
mengenyam program pendidikan kebidanan.
● Praktik Perawat Kebidanan adalah manajemen perawatan kesehatan wanita yang
bersifat independen, umumnya berfokus pada periode kehamilan, kelahiran, pasca
melahirkan, perawatan BBL (bayi baru lahir), perencanaan keluarga, serta
kebutuhan ginekologis untuk wanita.
● Perawat kebidanan yang bersertifikat dapat berpraktik dalam sistem perawatan
kesehatan yang menyediakan konsultasi, manajemen kolaborasi, ataupun referensi
(rujukan yang didasarkan pada status kesehatan klien). Perawat kebidanan
bersertifikat dapat berpraktik berdasarkan standar praktik perawat-kebidanan,
seperti yang didefinisikan oleh ACNM bahwa “Perawat-Kebidanan bersetifikat
dapat praktik di rumah sakit, rumah, ataupun di rumah bersalin. Di tempat apaun,
keselamatan ibu dan bayi merupakan perhatian utama”.
pendidikan kebidanan di Inggris terdiri dari dua
bagian yaitu:
1. Pre-registration three year program / Direct entry. Program ini ditujukan bagi
mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar dengan
lama pendidikan selama tiga sampai empat tahun. Program ini sangat diminati
oleh banyak wanita muda dan dewasa karena waktunya pendek serta cukup
ekonomis dari segi biaya.
2. Pre-registration (Shortened) 18 mounts program. Program ini ditujukan bagi
mereka yang pernah mengenyam pendidikan keperawatan dasar, dengan lama
pendidikan 18 bulan sampai 2 tahun.
UKCC menguraikan keterampilan yang harus
dimiliki oleh bidan, mencakup:
1. Promosi kesehatan
2. Pengkajian fisik
3. Perawatan pasien
4. Tindakan mandiri
5. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
6. Melakukan perawatan yang disarankan oleh dokter
7. Komunikasi dengan klien
8. Penelitian berkelanjutan
9. Kerjasama dalam tim
10. Bekerja sesuai dengan peratuan yang berlaku
11. Sadar dengan perkembangan masalah-masalah etika
12. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya.
Tanggung jawab bidan mencakup:
1. Melaksanakan kompetensi professional
2. Menyimpan semua catatan/reka medis
3. Bertanggung jawab terhadap keluarga pasien
4. Bertanggung jawab pada profesi
5. Bertanggung jawab pada masyarakat
● Setiap tahun pada bulan Maret bidan mengajukan syarat permohonan untuk bisa berpraktik di
daerah tertentu kepada supervisor sambil memperlihatkan bukti bahwa mereka telah mengikuti
update pendidikan kebidanan terbaru. Update pendidikan berbentuk kursus singkat yang diadakan
setiap lima tahun.
● Sejak April 1995, semua bidan yang akan memperbaharui surat izin praktiknyaharus mengikuti
pendidikan berkelanjutan yang disebut PREP (Postregisration Education and Practice). Materi
yang diberikan mencakup:
1. Perkembangan teknologi
2. Perubahan dalam masyarakat peran pria dan wanita dalam keluarga serta mayarakat
3. Perubahan dalam dunia kerja
4. Perubahan dalam dunia pendidikan
5. Perubahan dalam organisasi sunber daya serta manajemen perawatan kesehatan
6. Perubahan dalam perilaku kepercayaan dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
Organisasi professional kebidanan di Inggris
1. RCM (Royal College of Midwife), merupakan lembaga yang mendukung bidan
dalam upayanya meningkatkan standar bagi ibu, bayi, dan keluarganya.
Lembaga ini merupakan satu-satunya organisasi di Inggris yang berkaitan
dengan bidan. Tujuan dari RCM adalah untuk meningkatkan seni dan ilmu
kebidanan serta meningkatkan standar profesionalisme. Sekretariatnya berada di
London, mereka memiliki anggota sekitar 37000 orang bidan dan 200 cabang di
pelosok negeri untuk memudahkan akses para anggotanya.
2. ICM (International Confederation of Midfifes), merupakan konfederasi bidan
dunia yang sekretariatnya berada di London. Tujuan dari ICM adalah
meningkatkan standar keperawatan bagi wanita, bayi, dan keluarga di seluruh
dunia melalui pembangunan, pendidikan, dan penyediaan bidan yang
professional. ICM bekerjasama dengan program save motherhood WHO. ICM
mengadakan kongres setiap tiga tahun. Setiap empat kali dalam setahun, ICM
menerbitkan buletin yang memudahkan bidan mengetahui perkembangan dan
issu kebidanan di seluruh dunia.
3. Erupean Community Midwfes Directive, merupakan aliansi bidan se-Eropa yang
berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.
Sejarah Ilmu Pendidikan
Kebidanan di Luar
Negeri
1. Yunani
● Hipocratus (450-370 SM) Bapak Kedokteran dan Pengobatan. Dasar-dasar
pengobatan dan perawatan temuannya masih dipakai hingga sekarang. Ia juga
berminat terhadap kebidanan dan menganjurkan wanita bersalin ditolong atas dasar
kemanusiaan. Maka Yunani dan Romawi merupakan Negara yang lebih dulu merawat
wanita nifas.
2. Italia
● Soranus (98-138 SM) Bapak Kebidanan. Ia berasal dari Efesus, Turki belajar di
Alexandria, Mesir dan berpraktek di Roma. Bidan adalah ibu yang telah melalui sendiri
kelahiran dan menjauhkan dari ketahayulan. Ia adalah orang pertama yang
menemukan versi luar (memutar bayi dalam kandungan). Setelah Soranus meninggal,
perannya diteruskan oleh muridnya Moscion yang menulis buku pelajaran bagi bidan (
Katekismus bagi Bidan). Sepeninggal Moscion merupakan zaman gelap bagi
kebidanan. Pada abad ke- sebelas barulah pengobatan mengalami kemajuan. Guru
besar Italia yang banyak berjasa yaitu: Vesalfius, Febicus, Eostachius, Follopius.
3. Prancis
● Setelah kebidanan dikenal, wanita bangsawan selalu memanggil dokter dan
bidan saat melahirkan kemudian ditiru oleh semua kalangan masyarakat.
4. Malaysia
● Perkembangan kebidanan di Malaysia bertujuan untuk menurunkan MMR dan
IMR dengan menempatkan bidan desa. Mereka memiliki basic SMP + juru rawat
+ 1 tahun sekolah bidan.
5. Jepang
● Sekolah bidan di Jepang dimulai pada tahun 1912 pendidikan bidan disini
dengan basic sekolah perawat selama 3 tahun + 6 bulan pendidikan bidan.
Tujuan pelaksanaan pendidikan ini adalah untuk meningkaTkan pelayanan
kebidanan dan neonatus tapi pada masa itu timbul masalah karena masih
kurangnya tenaga bidan dan bidan hanya mampu melakukan pertolongan
persalinan yang normal saja, tidak siap jika terdapat kegawat daruratan sehingga
dapat disimpulkan bahwa kualitas bidan masih kurang memuaskan. Pada tahun
1987 ada upaya untuk meningkatkan pelayanan dan pendidikan bidan, menata
dan mulai merubah situasi.
6. Belanda
● Negara Belanda merupakan Negara Eropa yang teguh berpendapat bahwa
pendidikan bidan harus dilakukan secara terpisah dari pendidikan perawat.
Menurut Belanda disiplin kedua bidang ini memerlukan sikap dan keterampilan
yang berbeda. Perawatan umumnya bekerja secara hirarki di RS dibawah
pengawasan sedangkan bidan diharapkan dapat bekerja secara mandiri di
tengah masyarakat. Akademi pendidikan bidan yang pertama pada tahun 1861 di
RS Universitas Amsterdam. Akademi ke dua dibuka pada tahun 1882 di
Rotterdam dan yang ketiga pada tahun 1913 di Heerlen. Pada awalnya
pendidikan bidan adalah 2 tahun, kemudian menjadi 3 tahun dan sejak 1994
menjadi 4 tahun. Pendidikannya dengan dasar SMA. Tugas pokok bidan di
belanda adalah keadaan normal dan merujuk keadaan yang abnormal ke dokter
ahli kebidanan.
7. Inggris
● Pada tahun 1902 pelatihan dan registrasi bidan mulai diteraturkan. Selama
tahun 1930 banyak perawat yang teregistrasi masuk kebidanan karena dari tahun
1916 mereka melaksanakan kursus-kursus kebidanan lebih singkat dari pada
perempuan tanpa kualifikasi keperawatan. Tahun 1936 kebanyakan siswa-siswa
kebidanan teregistrasi sebagai perawat. Pelayanan kebidanan di Inggris banyak
dilakukan oleh bidan praktek swasta. Semenjak pertengahan 1980 kurang lebih
10 orang bidan melaksanakan praktek mandiri. Tahin 1990 bertambah sekitar 32
bidan, 1991 menjadi 44 bidan, dan 1994 sekitar 100 orang bidan dengan 80
bidan masuk dalam independent Midwives Assosiation.
● Alasan bidan di Inggris melakukan praktek mandiri :
1. Penolakan terhadap model medis dalam kelahiran ( Medicalisasi)
2. Ketidakmampuan menyediakan perawatan yang memuaskan dalam NHS
3. ( National Health Servis )
4. Untuk mengurus status bidan sebagai praktisi
5. Untuk memberikan kelangsungan perawatan dan kemampuan bidan dalam
memberikan pertolongan persalinan di rumah sebagai pilihan mereka.
8. Australia
● Australia sedang pada titik perubahan terbesar dalam pendidikan kebidanan.
System ini menunjukkan bahwa seorang bidan adalah seorang perawat yang
terlegislasi dengan kualifikasi kebidanan. Konsekwensinya banyak bidan-bidan
yang telah mengikuti pelatihan di Amerika dan Eropa tidak dapat mendaftar tanpa
pelatihan perawatan. Siswa- siswa yang mengikuti pelatihan kebidanan pertama
kali harus terdaftar sebagai perawat. Kebidanan swasta di Australia berada pada
poin kritis pada awal tahun 1990, berjuang untuk bertahan pada waktu perubahan
besar.
● 3 faktor yang bekerja melawan kebidanan
1. Medical yang dominan
2. Berlawanan dengan profesi keperawatan
3. Tidak mengabaikan komunitas peran bidan
9. Spanyol
● Spanyol merupakan salah satu Negara di benua Eropa yang telah lama mengenal profesi bidan.
Dalam tahun 1752 persyaratan bahwa bidan harus lulus ujian, dimana materi ujiannya adalah dari
sebuah buku kebidanan “ A Short Treatise on the Art Of Midwifery) pendidikan bidan di ibu kota
Madrid dimulai pada thain 1789. Bidan disiapkan untuk bekerja secara mandiri di masyarakat
terutama dikalangan petani dan buruh tingkat menengah kebawah. Bidan tidak boleh mandiri
memberikan obat-obatan , melakukan tindakan yang menggunakan alat-alat kedokteran. Pada
tahun 1942 sebuah RS Santa Cristina menerima ibu-ibu yang hendak bersalin. Untuk itu
dibutuhkan tenaga bidan lebih banyak.
● Pada tahun 1932 pendidikan bidan disini secara resmi menjadi School of Midwife. Antara tahun
1987-1988 pendidikan bidan untuk sementara ditutup karena diadakan penyesuaian kurikulum
bidan menurut ketentuan Negara-negara masyarakat Eropa, bagi mereka yang telah lulus sebelum
itu, penyesuaian pada akhir 1992.
10. Ontario Canada
● Mulai tahun 1978 wanita dan keluarga tidak puas dengan system perawatan
maternity di Ontario. Bidan di Ontario memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda- beda yang terbanyak adalah berasal dari pendidikan kebidanan di
Britain, beberapa memiliki pendidikan bidan formal di Belanda, Jerman dan
beberapa memiliki latar belakang perawat. Selain itu di canada pada umumnya
tenaga bidan datang dari luar. Mereka datang sebagai tenaga perawat dan
pelayanan kebidanannya disebut Maternity Nursing. Di Canada tidak ada
peraturan atau izin praktek bidan, pada tahun 1991 keberadaan bidan diakui di
Canada. Di Ontario dimulai secara resmi pendidikan di university Based, Direc
Entry dan lama pendidikan 3 tahun. Dan mereka telah menpunyai ijazah bidan
diberi kesempatan untuk registrasi dan di beri izin praktek.
11. Denmark
● Merupakan Negara Eropa lainnya yang berpendapat bahwa profesi bidan tersendiri.
Pendidikan bidan disini mulai pada tahun 1787 dan pada tahun 1987 yang lalu merayakan 200
tahun berdirinya sekolah bidan. Kini ada 2 pendidikan bidan di Denmark.
● Setiap tahun menerima 40 siswa dengan lama pendidikan 3 tahun direct entry. Mereka yang
menjadi perawat maka pendidikan ditempuh 2 tahun. Hal ini menimbulkan berbagai
kontroversi dikalangan bidan sendiri, apakah tidak sebaiknya pendidikan bidan didirikan atas
dasar perawat sebagian besar berpendapat tidak.
● Pendidikan post gradua terbagi bidan selama 9 bulan dalam bidang pendidikan dan
pengelola. Tahun 1973 disusun rangkaian pedoman bagi bidan yang mengelompokkan klien
dari berbagai resiko yang terjadi. Hal ini menimbulkan masalah kerena tidak jelas batasan
mana yang resiko rendah dan tinggi. Pada tahun 1990 diadakan perubahan pedoman baru
yang isinya sama sekali tidak menyinggung masalah resiko. Penekanan pelayanan adalah
pada kesehatan non invansi care.
12. New Zealand
● Selama 50 tahun masalah kebidanan hanya terpaku pada medicalisasi kelahiran bayi yang
progresif. Wanita tukang sihir telah dikenal sebagai bagian dari maternal sejak tahun
● 1904. Tindakan keperawatan mulai dari tahun 1971 mulai diterapkan pada setiap ibu hamil, hal ini
menjadikan bidan sebagai perawat spesialis kandungan.
● Pada tahun 1970 Selandia Baru telah menerapkan medicalisasi kehamilan. Ini didasarkan pada
pendekatan mehasiswa pasca sarjana ilmu kebidanan dari universitas Aukland untuk terjun ke
rumah sakit pemerintah khusus wanita. Salah satu konsekuensi dari pendekatan ini dalah regional
jasa. Inia dalah efek dari sentralisasi yang mengakibatkan penutupan runah sakit pedesaan dan
wilayah kota.
● Dengan adanya dukungan yang kuat terhadap gerakan feminis, banyak wanita yang berjuang
untuk meningkatkan medicalisasi dan memilih persalinan di rumah. Dengan adnya dukungan yang
kuat terhadap gerakan feminis, banyak wanita yang berjuang untuk meningkatkan medicalisasi dan
memilih persalinan di rumah. Kumpulan Homebirth di Aukland dibentuk tahun 1978
13. Amerika Serikat
● Mengenai kemajuan kebidanan dapat diceritakan sebagai berikut. Setelah
Amerika Serikat mengalami kamajuan maka Negara-negara lain menyusulnya
terutama setelah buku tentang kebidanan dicetak dan diedarkan. Yang
memajukan kebidanan itu antara lain ialah mereka yang di sebut dibawah ini :
a. William Harley (1578-1657)
Menyelidiki fisiologi dari plasenta dan selaput janin, sehingga ditemukan fungus
plasenta dan selaput janin seperti yang kita ketahui sekarang ini.
b. Arantius
Seorang guru besar dari Italia menemukan suatu ductus/pembuluh darah sementara
pada janin yang menghubungkan vena umbilicalis dan vena cava inferior
c. Fallopius
Juga seorang guru besar dari Italia. Menemukan saluran sel telur yang terletak
antara uterus dan ovarium. Saluran itu dinamakan Tuba Fallopii
d. Boudelocque dar Perancis (1745-1810)
Beliau mempelajari mengenai panggul dan menemukan ukuran-ukuran panggul,
serta memberi banyak sekali pelajaran tentang panggul.
e. Hugh L. Hodge
Menemukan bidang-bidang dalam panggul untuk mengetahui sampai dimana
turunnya kepala anak, bidang itu juga dinamkan bidang Hodge
THANK YOU
ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai