Anda di halaman 1dari 7

KELENJAR TIROID

Kelenjar tiroid, terletak tepat dibawah laring pada kedua sisi dan di
sebelah anterior trakea, merupakan salah satu kelenjar endokrin terbesar,
normalnya memiliki berat 15 sampai 20 gram pada orang dewasa.

Tiroid menyekresikan dua macam hormon utama, yakni tiroksin (T4)


dan triiodotironin (T ).

Kedua hormon ini sangat meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh.


Kekurangan sekresi tiroid total biasanya menyebabkan penurunan
kecepatan metabolisme basal kira-kira 40 sampai 50 persen di bawah
normal, dan bila kelebihan sekresi tiroid sangat hebat dapat
meningkatkan laju metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100
persen di atas normal. Sekresi kelenjar tiroid terutama diatur oleh
hormone perangsang-tiroid (thyroid stimulating hormone [TSH]) yang
disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
Sintesis dan Sekresi Hormon Metabolik Tiroid

Kira-kira 93 persen hormon-hormon metabolik aktif yang


disekresi oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin dan 7 persen adalah
triiodotironin. Akan tetapi, hampir semua tiroksin akhirnya akan
diubah menjadi triiodotironin di dalam jaringan, sehingga secara
fungsional keduanya bersifat penting. Secara kualitatif, fungsi
kedua hormon sama, tetapi keduanya berbeda dalam kecepatan
dan intensitas kerjanya. Triiodotironin kira-kira empat kali lebih
kuat daripada tiroksin, namun jumlahnya di dalam darah jauh
lebih sedikit dan keberadaannya di dalam darah jauh lebih
singkat daripada tiroksin.
Anatomi Fisiologi Kelenjar Tiroid. Seperti tampak pada
Gambar 76-1, kelenjar tiroid terdiri atas banyak sekali folikel yang
tertutup (diameterya antara 100 sampai 300 μm) yang dipenuhi
dengan bahan sekretorik yang

disebut koloid dan dibatasi oleh sel-sel epitel kuboid yang


mengeluarkan hormonnya ke bagian dalam folikel itu. Unsur
utama koloid adalah glikoprotein tiroglobulin besar, yang
mengandung hormon tiroid. Begitu hormon yang disekresi
sudah masuk ke dalam folikel, hormon itu harus diabsorbsi
kembali melalui epitel folikel ke dalam darah, sebelum dapat
berfungsi dalam tubuh. Setiap menitnya jumlah aliran darah di
dalam kelenjar tiroid kira-kira lima kali lebih besar daripada
berat kelenjar tiroid itu sendiri, yang merupakan suplai darah
yang sama besarnya dengan bagian lain dalam tubuh, dengan
pengecualian korteks adrenal.
Yodium Dibutuhkan untuk Pembentukan Tiroksin
Untuk membentuk tiroksin dalam jumlah normal, setiap
tahunnya dibutuhkan kira-kira 50 mg yodium yang dikonsumsi
dalam bentuk iodida, atau kira-kira 1 mg/ minggu. Agar tidak
terjadi defisiensi yodium, garam dapur yang umum dipakai
diiodisasi dengan kira-kira 1 bagian natrium iodida untuk
setiap 100.000 bagian natrium klorida
Nasib lodida yang Dikonsumsi. Iodida yang dikonsumsi
per oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah
dengan pola yang kira-kira mirip dengan klorida. Biasanya,
sebagian besar iodida tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh
ginjal, tetapi hanya setelah kira-kira satu perlimanya dipindahkan
dari sirkulasi darah oleh sel-sel kelenjar tiroid secara selektif dan
digunakan untuk sintesis hormon tiroid.
EMBRYOLOGY, ANATOMY, AND HISTOLOGY
Kelenjar tiroid berasal dari embrio sebagai mesodermal
invaginasi di lantai faring di foramen cecum, dari
yang turun anterior ke trakea dan bifurkasio, membentuk
dua lobus lateral, masing-masing berukuran sekitar 4 cm,
Lebar 2 cm, dan tebal 1 cm di usia dewasa. Tiroid ektopik
jaringan dapat hadir di mana saja di sepanjang atau di luar thyroglossal
ini
saluran, dari pangkal lidah (tiroid lingual) ke
mediastinum. Saluran tiroglos juga dapat menimbulkan kista garis
tengah yang dilapisi dengan epitel skuamosa, yang dapat tetap
asimptomatik, atau terinfeksi atau menimbulkan tumor tiroid. Ujung
kaudal dari saluran tiroglos membentuk lobus piramidal tiroid, yang
dapat teraba dalam kondisi yang menyebabkan peradangan atau
stimulasi tiroid yang difus (Gambar 7-1).
Karena kapsul tiroid posterior terikat pada fascia pretrakeal, kelenjar
biasanya naik dan turun dengan deglutisi, memfasilitasi pemeriksaan dan
palpasi. Ketika tiroid membesar, pertumbuhan gondok posterior dan ke
bawah dapat meluas ke mediastinum superior (gondok substernal),
sedangkan ekstensi ke atas kelenjar tiroid dibatasi oleh perlekatan otot
sternothyroid ke tulang rawan tiroid. Kelenjar tiroid juga memiliki
hubungan anatomi klinis yang penting dengan saraf laring berulang,
yang berada di belakang kelenjar, dan dua pasang kelenjar paratiroid
yang biasanya terletak di belakang bagian atas dan tengah dari lobus
tiroid. Tiroid juga terbungkus di sekitar trakea dan batas posterior
lobusnya berbatasan dengan kerongkongan. Semua struktur ini dapat
dikompresi oleh pembesaran kelenjar, diserang oleh keganasan tiroid,
atau cedera selama operasi tiroid (Gambar 7-2).
Kelenjar tiroid memiliki suplai darah yang kaya (Gambar 7–3), yang
dapat meningkat pada hipertiroidisme, 1 sehingga menimbulkan bunyi
desah terdengar (bruit) atau bahkan getaran teraba (sensasi). Secara
mikroskopis, tirosit membentuk bola berongga (folikel) yang
mengelilingi lumen sentral yang mengandung agregasi thyroglobulin
(TG) iodinasi (koloid) yang mewakili simpanan hormon kelenjar
(Gambar 7-4).

PHYSIOLOGY
STRUKTUR DAN SINTESIS HORMON TIROID

Hormon tiroid adalah tironin beryodium, yang terdiri dari dua bagian
tirosin yang bergabung dengan ikatan eter (Gambar 7–5). Sel-sel folikel
dari kelenjar tiroid terspesialisasi dalam kemampuan mereka untuk
mensintesis protein prekursor hormon besar TG, memusatkan iodida
secara intraseluler dari sirkulasi, dan mengekspresikan reseptor yang
mengikat hormon perangsang tiroid (thyrotropin, TSH), yang
mendorong pertumbuhan tirosit dan fungsi biosintetik.
Junquiera

GAMBAR 20–18 Kelenjar tiroid.

Ini mensintesis hormon tiroid tiroksin (tetraiodotironin atauT4) dan triiodotironin


(T3), untuk membantu laju metabolisme basal dalam sel di seluruh tubuh, serta
kalsitonin hormon polipeptida.Parenkim tiroid yang terdiri atas jutaan striktur
epitel bulat folikel tiroid variabel diameter, masing-masing dengan epitel
sederhana dan lumen sentral yang terisi dengan suatu subtansi gelatinosa koloid
asidoflik (Gambar 20–19). Tiroid adalah satu-satunya kelenjar endokrin dengan
sejumlah besar simpanan produk sekretoris. Selain itu, akumulasi tersebut berada
di luar sel, yaitu di koloid folikel, yang juga tidak biasa.

Terdapat sejumlah hormon di folikel untuk menyuplai tubuh hingga selama tiga
bulan tanpa sintesis
tambahan.

Koloid tiroid mengandung glikoprotein besar tiroglobulin (660 kDa), prekursor


untuk hormon tiroid aktif. Kelenjar tiroid dilapisi oleh suatu capsula fibrosa dan
dari capsula ini septa terjulur ke dalam parenkim, membaginya menjadi lobulus
dan membawa pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe.

Folikel terkemas rapat, yang terpisah satu sama lain hanya oleh sebaran jaringan
ikat
retikular (Gambar 20–19), meskipun stroma ini sangat baik tervaskularisasi dengan
kapiler fenestrasi untuk transfer dari hormon yang dilepaskan ke dalam darah.

Sel-sel folikel, atau tirosit, memiliki bentuk yang bervariasi dari skuamosa hingga
kolumnar rendah (Gambar 20–19), ukuran dan fitur lainnya bervariasi dengan
aktivitas yang dikendalikan oleh hormon penstimulasi-tiroid (TSH)
dari hipofisis anterior. Kelenjar aktif memiliki lebih banyak folikel yang terdiri
atas epitel kolumnar rendah; kelenjar dengan sebagian besar sel folikular skuamosa
dianggap hipoaktif.
Tirosit memiliki kompleks taut yang khas di apeks dan
berada dilamina basal (Gambar 20–20). Sel memperlihatkan
organel yang mengindikasikan sintesis protein aktif dan
sekresi, serta fagositosis dan pencernaan. Inti umumnya
bulat dan sentral. Secara basal sel banyak mengandung RE
kasar dan apikal, berhadapan dengan lumen folikel, adalah
kompleks Golgi, granula sekretoris, banyak fagosom dan
lisosom, serta makrovili.
Jenis sel endokrin lain, yaitu sel parafolikel atau sel C,
juga terdapat dalam lamina basal epitel folikel atau sebagai
kelompok tersendiri di antara folikel-folikel (Gambar 20–
20). Berasal dari krista neuralis, sel parafolikel biasanya agak
lebih besar daripada sel folikel dan terpulas lemah. Sel ini
memiliki RE kasar dalam jumlah yang lebih sedikit,
kompleks Golgi besar, dan sejumlah besar granula kecil
(berdiameter 100-180 nm) yang mengandung granula
kalsitonin (Gambar 20–20). Sekresi kalsitonin dipicu oleh
peningkatan kadar Ca2+ dan itu menghambat aktivitas
osteoklas, tapi fungsi ini pada manusia kurang penting
dibandingkan peran hormon paratiroid dan vitamin D
dalam regulasi homeostasis kalsium yang normal.

Anda mungkin juga menyukai