TB DOTS
DI RSU DHARMA IBU TERNATE
Tahun 2020
NOMOR : 0.00/KEP.DIR/RSUDI/III/2020
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Ternate
Pada tanggal : 7 maret 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
- Tujuan umum
Pelayanan Tuberculosis dengan Strategi DOTS di rumah sakit agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan tuberculosis di rumah sakit.
- Tujuan Khusus
1.Menurunkan angka esakitan dan kematian penderita tuberculosis utk
mencapai millennium development goals.
2.Menurunkan resistensi terhadap OAT.
3.Sebagai indikator mutu penerapan standar pelayanan rumah sakit dalam
programpenanggulangan TB.
4.Sebagai alat ukur kinerja rumah sakit dalam penanggulangan TB.
C . Tugas Pokok
BAB II
PENGORGANISASIAN DAN MEKANISME KERJA
A. Pengorganisasian
Direktur bertanggungjawab menjamin untuk melaksanakan upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.Sebagai upaya tersebut direktur
menetapkan komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk mengelola
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien agar mekanisme
mengarahkan,mengatur serta mengkoordinasikan pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dapat berjalan lebih baik. Direktur akan
melaporkan hasil pengukuran indikator kepada kepala yayasan.
Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien berada langsung
dibawah direktur. Ketua Komite PMKP bertanggung jawab langsung terhadap
pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di RSUDharma Ibu dan resiko yang
mungkin terjadi. Dalam melaksanakan tugasnya ketua Komite PMKP dibantu oleh
2 sub komiteyaitu:
P
ln
s
o
K
Ib
U
S
h
a
m
R
u
t
k
e
ir
D
a. Sub komite peningkatan mutu dan Manajemene Resiko
b. Sub komite keselamatan pasien
Dan akan berkoordinasi dengan komite pencegahan pengendalian infeksi,komite
farmasi dan therapy dan bagian rekam medic dan manajemen fasilitas.
B. Uraian Tugas
RUMAH SAKIT UMUM DHARMA IBU
e. Menentukan profil indikator,metode analisis dan validasi data dari data indikator
mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja.
f. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data,menentukan jenis data dan
bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan.
g. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait dan menyampaikan
masalah terkait pelaksanaan program mutu dan keselamatan pasien.
h. Terlibat secara penuh dalam kegiatan dan pelatihan PMKP.
i. Bertanggungjawab untuk mengkomunikasikan masalah - masalah mutu secara
rutin kepada semua staf.
j. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program PMKP.
k. Menangani insiden keselamatan pasien yang meliputi pelaporan, verifikasi,
investigasi dan analisis penyebab insiden keselamatan pasien
l. Mengkoordinasikan penyusunan program manajemen risiko rumah sakit
Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda,namun
berimplikasi pada superioritas sesuatu hal.Penilaian indikator dapat digunakan untuk
menilai mutu berbagai kondisi.
A. Pengertian Mutu
Ada beberapa pengertian mutu yang dikemukakan oleh berbagai pakar.Mutu
adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan(Crosby
P,1979).Donabedian,1980 mengemukakan mutu dideskripsikan dari 3 aspek
yaitu :input (struktur) meliputi segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan kesehatan, seperti tenaga,dana,fasilitas,peralatan,bahan,
teknologi dan organisasi serta informasi dan lain - lain. Proses,yaitu interaksi
professional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien atau
masyarakat).Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting.Output/
Outcome,yaitu hasil penilaian merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien atau masyarakat) termasuk kepuasan dari konsumen tersebut,Institute of
medicine (IOM,2001) menyebutkan terdapat 6(enam) dimensi terkait dengan mutu
pelayanan kesehatan yaitu keamanan,efektif,berfokus pasien,ketepatan
waktu,efisiensi dan equitable.
G. Peran Direktur Dalam Memilih Area Prioritas Sebagai Area Fokus Untuk
Perbaikan
a. Direktur memimpin rapat dalam rangka memilih prioritas pengukuran mutu
pelayanan klinis tahunan dan memilih indicator -indikator mutu berdasar atas
pelayanan prioritas yang ditetapkan.
b. Dalam memilih prioritas pengukuran mutu,direktur melibatkan direksi,pejabat
struktural, Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien,komite
medik,komite keperawatan,para kepala bagian.
c. Dalampemilihan prioritas pengukuran pelayanan klinis dilakukan berdasarkan
pada fokus perbaikan,proses serta hasil praktik klinis dan manajemen yang
mengacu pada:
1) Misi dan rencana strategi rumah sakit.
2) Data-data permasalahan yang ada di rumah sakit,misalnya capaian
indikator mutu yang masih rendah,terdapat kejadian tidak diharapkan.
3) Sistem dan proses yang memperlihatkan variasi proses penerapan
pelayanan dan hasil pelayanan yang paling banyak.
4) Perbaikan yang berdampak efisien
5) Dampak pada perbaikan sistem.
d. Setiap tahun pengukuran mutu prioritas akan dievaluasi. Bila belum mencapai
standar akan diteruskan,bila telah mencapai standar akan digantikan dengan
indikator yang lain.
Feedback
Yayasan
Menerima laporan
pencapaian dari Direktur
C. Pelaksanan Evaluasi
a. Evaluasi pengukuran mutu prioritas rumah sakit maupun pengukuran mutu di
unit (Indikator area klinik,area manajemen dan sasaran keselamatan pasien)
dilakukan oeleh masing-masing penanggung jawab data di masing masing
unit bersama dengan pimpinan instalasi /bidang/bagian/divisi/komite terkait.
b. Selanjutnya untuk evaluasi pengukuran mutu prioritas rumah sakit dilakukan
oleh ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
c. Direktur RSUDharma Ibu memimpin rapat evaluasi indikator mutu setiap tiga
bulan dan membahas perbaikan yang perlu dilakukan bersama para direksi
dan jajarannya,ketua komite PMKP,ketua komite medik,ketua komite
keperawatan dan para sub komite di lingkungan komite PMKP dan para
pimpinan bidang/bagian/instalasi
d. sub komite di lingkungan komite PMKP menyusun perbaikan program sesuai
arahan direktur bersama dengan pimpinan
instansi/bidang/bagian/divisi/komite terkait.
e. Program perbaikan dilakukan uji coba oleh unit pelayanan terkait.
f. Direktur RSUDharma Ibu memimpin rapat pada akhir tahun berjalan, untuk
memilih dan menetapkan program peningkatan mutu pelayanan prioritas
rumah sakit pada tahun berikutnya.
g. Dewan pengawas sebagai representasi pemilik selanjutnya memberikan
persetujuan atas program peningkatan mutu pelayanan prioritas rumah sakit
tahunan yang telah dipilih untuk ditetapkan dan secara regular setiap tiga
bulan menerima dan menindaklanjuti laporan tentang pelaksanaan program
perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
BAB V
PENUTUP