Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM DOTS TB

RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

2022
RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG
JL. W. Monginsidi No. 3 Kupang
Telp. 08113811012,08113811013/3811014
E-Mail. rumahsakitmamami@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

NOMOR : 076/SK/DIR/IX/2022

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM DOTS TB

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pengorganisasian dan


pelayanan bagian pemeliharaan sarana Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang maka diperlukan penyelenggaraan pengorganisasian tim
penanggulangan tuberkulosis;
2. bahwa agar pelayanan TB-DOTS di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya peraturan
Direktur Rumah Sakit sebagai landasan bagi pengorganisasian tim
penanggulangan tuberkulosis di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang.
3. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1
dan 2, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman


Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN TIM DOTS TB

KESATU : Pedoman Pengorganisasian Tim DOTS TB di Rumah Sakit Umum


Mamami Kupang terlampir dalam Peraturan Direktur
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Tim DOTS TB Rumah Sakit Umum
Mamami Kupang harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal: 1 September 2022
Menyetujui
Direktur RSU Mamami Kupang

dr. Efrisca M. Damanik, M Biomed.,Sp.PA


DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT .................................................................. 2
BAB III. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN RUMAH SAKIT ........................................ 7
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ........................................................ 8
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA ........................................................... 9
BAB VI. URAIAN JABATAN ............................................................................................. 10
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA ................................................................................ 11
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ........................................ 12
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................................... 13
BAB X. PERTEMUAN/ RAPAT ....................................................................................... 14
BAB XI. PELAPORAN ..................................................................................................... 15
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG
TENTANG : PEDOMAN PENGORGANISASIAN TIM DOTS TB
NOMOR : 076/SK/DIR/IX/2022
BAB I

PENDAHULUAN

Bahwa tuberkulosis ( TB ) merupakan penyakit yang menjadi perhatian dunia dalam


rangka pelaksanaan MDG’s. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi nomer satu penyebab
kematian di dunia. Peran serta semua pihak sangat diharapan dalam pemberantasan TB. Salah
satu yang berperan dalam pemberantasan TB adalah rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Mamami Kupang sebagai salah satu penyelenggara kesehatan wajib
turut serta menyukseskan program – program yang diadakan oleh pemerintah. Salah satu
program yang harus dilaksanakan adalah manejerial TB dengan strategi DOTS. Dengan demikian
maka manajemen pelayanan TB dengan strategi DOTS merupakan bagian dari pelayanan
terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang. Manajemen pelayanan TB dengan
strategi DOTS di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Mamami Kupang sebagai landasan bagi
pelayanan pasien TB di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

Secara histories Rumah Sakit Umum Mamami adalah klinik yang dibentuk berdasarkan
Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Nomor : S1.BKIA/01/VI/2004 tanggal 30 Juni
2004 yang diresmikan oleh Walikota Kupang, tanggal 28 Agustus sebagai Klinik Ibu dan Anak
Mamami. Untuk lebih meningkatkan pelayanan Klinik ibu dan anak maka pelayanan pembedahan
dapat dilakukan melalui Surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang No. 04/RB/Kota/XII/2004,
tanggal 23 Desember 2004, tentang pemberian ijin penyelenggaraan Bedah Kebidanan dan
Kandungan di Klinik Ibu dan Anak Mamami.

Pada tahun 2006 status Klinik ibu dan Anak Mamami ditngkatkan menjadi Rumah Sakit Ibu
dan Anak melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT Nomor:
Yanmed.394.A/442.4/2006 tanggal 26 September 2006 status Klinik Mamami berubah menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak.

Seiring dengan semakin baiknya pelayanan RSU Mamami dalam kurun waktu 2 tahun
Rumah Sakit Umum Ibu dan Anak berfungsi mengalami perubahan status menjadi Rumah Sakit
Umum Mamami melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nomor
Yanmed.233/442.A/VII/2008 tanggal 18 Juli 2008 status Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
menjadi Rumah Sakit Umum Mamami.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


HK.02.03/I/1558/2013 tentang Penetapan RSU Mamami sebagai RSU Kelas D.
BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, MOTO DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

A. Visi Rumah Sakit


Visi RSU Mamami adalah“Menciptakan Pelayanan Kesehatan Yang Prima Terhadap
Seluruh Lapisan Masyarakat”
Visi ini perlu dihayati dan diimplementasikan oleh setiap organisasi sehingga menjadi
acuan untuk mengaahkan dan menggerakkan segala sumber daya instansi. Visi merupakan
harapan yang akan datang selama periode 5 tahun. Visi RSU Mamami harus mampu diilhami,
dihayati dan dilaksanakan oleh semua anggota organisasi dan sebagai motivasi pembangkit
semangat dan rangsangan bagi seluruh anggota agar cita-cita untuk memberikan pelayanan
yang prima kepada seluruh lapisan masyarakat dapat tercapai sebagaimana termuat dalam
Visi RSU MAMAMI.
B. Misi Rumah Sakit
Dari visi tersebut diatas dijabarkan kedalam misi sebagai berikut:
1. Menjadikan manajemen rumah sakit Mamami sebagai kekuatan untuk mengoptimalkan
pelayanan kesehatan;
2. Menjadikan unit-unit pelayanan medik, penunjang medik dan penunjang non medik yang
berakuntabilitas tinggi, efisien, efektif dan berkarakter melayani;
3. Mendorong penciptaan sinergi antara berbagai elemen/pengembangan model antara
rumah sakit, masyarakat dan dunia usaha.
C. Tujuan
Tujuan RSU Mamami adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pelayanan di unit rawat jalan, rawat inap, farmasi, laboratorium
dan Unit gawat darurat;
2. Meningkatkan cakupan pelayanan baik kualitas maupun kuantitas;
3. Terpenuhinya kebutuhan sumber daya rumah sakit baik berupa sumber daya
manusia maupun sumber daya sarana penunjang operasional rumah sakit;
4. Meningkatkan mutu dan ketrampilan tenaga kesehatan yang ada melalui berbagai
kegiatan pendidikan dan pelatihan.
D. Strategi
Strategi RSU Mamami untuk mewujudkan Visi yang dijabarkan kedalam misi serta
diimplementasikan dalam tujuan, sebagai berikut:
1. Sistim informasi manajemen yaitu meningkatkan system pencatatan dan pelaporan
yang mendasar dalam perencanaan program dan kegiatan. Penguatan kelembagaan
dengan advokasi keadaan stakeholder agar organisasi RSU Mamami lebih koordinatif
dan teratur.
2. Penggalangan kemitraan melalui kerjasama dengan perusahaan swasta maupun
BUMN yang ada di Provinsi NTT;
3. Meningkatkan profesionalisme kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan tehnik fungsional kesehatan.
E. Motto
MOTTO RSU Mamami adalah “M3STI “
M–S : Melayani dengan Sungguh,
M–T : Merawat dengan Tulus
M–I : Mengasihi penuh Ikhlas

F. FALSAFAH
Falsafah RSU MaMaMi untuk mewujudkan VISI adalah:
1. Menjadikan RSU Mamami sebagai pilihan utama dalam pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Kota Kupang;
2. Profesionalisme dalam melayani dengan semangat kasih;
3. Memiliki komitmen untuk merawat dengan tulus dalam mencapai tujuan masyarakat
yang sehat;
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia untuk memperoleh hak hidup secara
sehat
BAB IV

Struktur Organisasi Rumah Sakit Mamami


Peraturan Presiden No. 77/2020

Ketua Yayasan

Rolina Butar Butar

Direktur

dr. Efrisca M. Damanik, M.


Biomed., Sp.PA

Komite Keteknisian Laninnya Komite Medik Komite Keperawatan Satuan Pemeriksaan Internal

Yoseph Mario PutraLamanepa, Dr. Karolin Tallo, SpA. Paterinus Rowa, S.Kep., Ns dr. Nico Hudaya,Sp.OG
S.Farm,
dr. Robinson G Fanggidae,Sp.An

Bidang Pelayanan Medis Bidang Penunjang Medis Bidang Umum dan Keuangan

dr. Firman Mangara TuaSiallagan Tuppak Sirait, S.ST Sertaida Sitinjak, S. ST

Unit Rekam Medis Unit Tata Usaha


Unit Gawat Darurat
Marlisa S.T.Pinat, Rian Dakabesi, SE
dr. Sendy Suki Amd.PK
Unit Gizi
Unit Kamar Bersalin Unit keuangan
Ida Imelda Damanik, GZ
dr. Kiswa Anggreany, Sp.OG Sertaida Sitinjak, S. ST

Unit Farmasi
Unit Rawat Jalan Unit SDM
Nurul F. Pua Upa, S.Farm.,M.Farm
Maria Y. Saijao, Amd. Keb Vzha Novita Munek, S.Psi
.
Unit Pemasaran dan Humas
Unit Rawat Inap Unit Laboratorium
Erwin Efendi Damanik, AMD
Yolanda B. Pama, S.Kep., Ns Maria O.T.Hailan, AMAK

Unit Kamar Operasi Unit Rumah Tangga

Yunita Grace Kadang, S.Kep.,Ns Suti Haryanti, Amd.Kep

Unit Pemeliharaan Sarana


Rumah Sakit

Hendrikus Bora
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT DOTS TB

DIREKTUR RSU MAMAMI

dr. Efrisca M. Damanik, M. Biomed., Sp.PA

KETUA TIM DOTS TB

dr. Sendy Suki

WAKIL KETUA TIM DOTS


TB

Wiliam Lifire .S.Kep.Ns

ANGGOTA

1. Marlin Mora Baji S.Kep.,Ns


2. Oktavianus. Amd.AK
BAB VI

URAIAN TUGAS

Uraian tugasTim Penanggulangan Tuberkulosis Rumah Sakit umum mamami Kupang adalah
sebagai berikut:
1. Ketua Tim DOTS TB:
Tugas :
 Menjamin terlaksananya program penanggulangan tuberkulosis di Rumah Sakit Umum
Mamami Kupang
 Melakukan koordinasi internal maupun ekternal rumah sakit

Tanggung Jawab :

 Bertanggungjawab kepada direktur rumah sakit


Wewenang :
 Melakukan evaluasi pelaksanaan program tuberkulosis
2. Wakil Ketua Tim DOTS TB:
Tugas :
 Menyusun laporan dan pencatatan secara berkala
Tanggung Jawab :
 Bertanggungjawab kepada ketua tim DOTS TB
Wewenang :
 Merencanakan kegiatan pertemuan – pertemuan intern dan ekstern rumah sakit
3. AnggotaTim DOTS TB:
Tugas :
 Membantu dokter dalam menegakkan diagnosis TB
 Memberikan perawatan terhadap pasien TB
Tanggung Jawab :
 Bertanggungjawab kepada ketua Tim DOTS TB
Wewenang :
 Menyerahkan pencatatan kepada sekretaris unit tuberkulosis
 Melakukan pencatatan pada lembar TB

10
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja unit DOTS dengan unit-unit lainnya dibentuk sebagai suatu jejaring
internal dalam menangani pasien TB di dalam rumah sakit

. Koordinasi kegiatan dilaksanakan oleh tim DOTS rumah sakit. Fungsi masing-masing unit
dalam jejaring internal RS adalah:

a. Unit DOTS TB berfungsi sebagai tempat penanganan seluruh pasien tuberculosis di rumah
sakit dan pusat informasi tentang tuberkulosis. Kegiatannya juga meliputi konseling,
penentuan klasifikasi dan pencatatan.
b. Poli umum, IGD, dan poli spesialis berfungsi menjaring tersangka pasien TB, menegakkan
diagnosis, pengobatan serta menginformasikan dan atau mengirim pasien ke Rumah sakit
memiliki pelayanan ruangan isolasi.
c. Rawat inap berfungsi sebagai pendukung unit Tuberkulosis dalam melakukan penjaringan
tersangka serta perawatan dan pengobatan pasien tuberkulosis.
d. Laboratorium (mikrobiologi dan patologi anatomi) berfungsi sebagai sarana penunjang
diagnostik.
e. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh petugas administrasi tuberkulosis di unit
Tuberkulosis. Petugas rekam medis berfungsi sebagai pendukung data tuberkulosis di RS.
f. PKRS berfungsi berfungsi sebagai pelaksana penyuluhan tuberkulosis di RS.

11
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan tim penanggulangan tuberkulosis yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.

Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga


pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam
mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di unit tuberkulosis RSU
Mamami Kupang adalah sebagai berikut :

KUALIFIKASI JUMLAH
NO JENIS TENAGA
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
1. Ketua Tim Penanggulangan Sp.PD Pelatihan DOTS
1 Orang
Tuberkulosis
2. Wakil Ketua Tim Dokter Umum Pelatihan DOTS
1 Orang
Penanggulangan Tuberkulosis
3. Anggota Tim Penanggulangan S1 Keperawatan dan Pelatihan DOTS
Tuberkulosis D3 dan kolaborasi 2 Orang
TB-HIV

12
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Untuk karyawan baru mengikuti orientasi umum dan orientasi khusus, sedangkan karyawan
lama hanya mengikuti orientasi khusus:

No. Materi Kegiatan Lama Pembimbing


Orientasi
1. Orientasi Umum Pengenalan RS secara 1 hari Seksi Diklat
umum dan
Penyuluhan
2. Orientasi Khusus 3 hari Ketua Tim Tim
meliputi: a. Pengenalan Tim, DOTS TB
a. Pedoman peran dan tugas tim
Porganisasian Tim (uraian tugas)
Penanggulangan b. Pengenalan
Tuberkulosis Pelayanan
b. Pedoman Pelayanan Penanggulangan
Penanggulangan Tuberkulosis
Tuberkulosis c. Sosialisasi SPO dan
c. SPO dan alur alur pelayanan
kegiatan pelayanan Tuberkulosis
Tuberkulosis d. Pencatatan &
d. Pencatatan & Pelaporan
Pelaporan e. Pengenalan
e. Orientasi lingkungan lingkungan Rumah
Rumah Sakit Umum Sakit Umum Mamami
Mamami Kupang Kupang
13
BAB IX

PERTEMUAN/RAPAT

a. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
b. TUJUAN
1. Umum:
– Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang professional Tim
Penanggulangan Tuberkulosis
2. Khusus:
– Dapat menggali segala permasalahan terkait dalam pemberian pelayanan
penanggulangan tuberkulosis
– Dapat mencari jalan keluar atau permasalahan yang terkait dengan pelayanan
penanggulangan tuberkulosis

c. KEGIATAN RAPAT

1. Pertemuan rutin bulanan yang diselenggarakan satu bulan sekali, guna membahas
evaluasi kerja bulan berjalan, pembahasan masalah atau kendala-kendala, serta
sosialisasi kebijakan terbaru di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang
2. Rapat Koordinasi yang diselenggarakan dengan mengundang unit terkait yang
berhubungan dengan kegiatan pelayanan poliklinik dan home-care
3. Pertemuan insidentil dilaksanakan sewaktu waktu jika diperlukan sifatnya mendesak dan
tidak terjadwal.

14
BAB X

PELAPORAN

A. PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM PENANGGULANGAN TB

Salah satu komponen penting dan survelen yaitu pencatatan dan pelaporan dengan
maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis dan interprestasi dan disajikan
disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan pada kegiatan survai dan harus
valid ( akurat, lengkap dan tepat waktu ) sehingga memudahkan dalam pengolahan dan
analisis. Data progran TB dapat diperoleh dari pencatatan di semua saran pelayanan
kesehatan dengan satu sistim baku.

B. FORMULIR YANG DIPERGUNAKAN DALAM PENCATATAN TB


1. Di Rumah Sakit
Sarana pelayanan kesehatan ( Puskesmas, Rumah Sakit,BP,Klinik dan dokter
praktek swasta dll ) dalam melaksanakan pencatatn menggunakanformulir :
a. Daftar tersangka pasien (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB 06)
b. Formulir permohonan laboratorium TB untuk pemeriksaan dahak (TB 05)
c. Kartu pengobatan pasien TB (TB 01)
d. Kartu identitas pasien TB (TB 02).
e. Register TB sarana pelayanan kesehatan (TB 03 sarana pelayanan kesehatan).
f. Firmulir rujukan pindah pasien (TB09).
g. Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien TB pindahan (TB 10).
h. Register laboraturium TB (TB 04).
Khusus untuk dokter praktek swasta menggunakan formulir pencatatan TB dapat
disesuaikan selama informasi survalais yang di butuhkan tersedia.
2. Di kabupaten kota
Dinas kesehatan kabupaten kota menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan
sebagai berikut:
a. Register TB kabupaten (TB.03)
b. Laporan triwulan penemuan dan pengbatan pesien TB (TB.07).
c. Laporan triwulan hasil pengbatan (TB.08).
d. Laporan hasil triwulan hasil konversi dahak akhir tahap intensif (TB.11).
e. Formulir pemeriksaan sediaan untuk uji silang dan analisis hasil uji silang kabupaten
(TB.12).
f. Laporan OAT (TB.13).
g. Data situasi ketenagaan program TB.
h. Data situasi public private mix (PPM) dalam pelayanan TB
C. PETUNJUK PENCATATAN FORMULIR
1. Kartu pengobatan pasien TB
2. Kartu identitas pasien TB
3. Register TB kabupaten/kota
4. Register laboraturium TB
5. Formulir permohonan laboraturium Tb untuk pemeriksaan dahak
6. Daftar tersangka pasien (suspek) TB yang diperiksa dahak SPS
7. Laporan triwulan penemuan dan pengobatan pasien TB
8. Laporan triwulan hasil pengobatan pasien TB
9. Formulir rujukan/pindah pasien
10. Formulir hasil akhir pengobatan pasien Tb pindahan
11. Laporan triwulan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis akhir tahap intensif
12. Formulir jaga mutu pemeriksaan laboraturium TB:
Metode cross check menggunakan :
a. Formulir kesediaan untuk cross check
b. Formulir rekapitulasi cross check kabupaten/kota
c. Formulir rekapitulasi cross check provinsi

Metode lot samping menggunakan :

a. Formulir uji silang pemeriksaan mikroskopis BTA


b. Formulir pemeriksaan uji silang dengan hasil ketidakcocockan (Discordance)
c. Formulir rekapitulasi uji silang kabupaten/kota
d. Formulir rekapitulasi uji silang provinsi
13. Laporan triwulan OAT
a. Laporan triwulan penerimaan dan penggunaan OAT kabupaten/kota
b. Rekapitulasi Laporan triwulan penerimaan dan penggunaan OAT kabupaten/kota
BAB XII

PENUTUP

Pada dasarnya pelayanan TB-DOTS baik di rawat jalan merupakan bagian pelayanan di
RSU Mamami Kupang tidak saja membutuhkan ketrampilan teknis medis ataupun asuhan
keperawatan saja, tetapi unsur pengelolaan/manajemen pelayanan juga sangat mempengaruhi
keberhasilan pelayanan ini. Dimana masing-masing pihak terkait dapat memahami perannya yang
selanjutnya akan melakukan pelayanan sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Telah disusun suatu
Pedoman Pengorganisasian Tim TB-DOTS sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola
pelayanan kesehatan tuberkulosis di ruang lingkup RSU Mamami Kupang

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal 1 September 2022
Menyetujui
Direktur RSU Mamami Kupang

dr. Efrisca M. Damanik, M Biomed.,Sp.PA

Anda mungkin juga menyukai