Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id
Rumah Sakit
Musi Medika Cendikia
Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG
NOMOR : 151/SK/DIR/RSMMC/II/2020

Tentang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PPI


(PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)
RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan efekstifitas, efisiensi


dan kelancaran pelaksanaan tugas serta untuk
meningkatkan mutu pelayana,maka dipandang perlu
menetapkan Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia
Palembang;
b. Bahwa dengan terbitnya Undang - Undang Nomor : 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka Pedoman
Pengorganisasian PPI di Rumah Sakit Musi Medika
Cendikia Palembang perlu disesuaikan.
c. Bahwa sesuai butir a dan b tersebut diatas perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia Palembang.
Memperhatikan : 1. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan
3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 4431).
5. Permenkes Nomor : 012 tahun 2012 Tentang Akreditasi.
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor : 74 tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor : 23 tahun
2005.
7. Permenkes 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
Musi Medika Cendikia
Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id

Rumah Sakit;
8. Kepmenkes No: 270/Menkes/SK/III/2007 tentang
“Pedoman Manajerial PPI di RS & Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
9. Kepmenkes No : 382/Menkes/SK/III/2007 tentang
“Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya;
Menetapkan : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PPI DI RUMAH
SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG.

Pertama : Pemberlakuan Pedoman Pengorganisasian PPI


(Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) di Rumah Sakit
Musi Medika Cendikia Palembang ini menjadi acuan
prosedur pelayanan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini;
Kedua : Pedoman Pengorganisasian PPI di Rumah Sakit Rumah
Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dimaksud di item
kesatu agar disosialisasikan untuk dilaksanakan dan
digunakan oleh unit kerja terkait;
Ketiga : Pembinaan dan Pengawasan Pedoman Pengorganisasian PPI
di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang dimaksud
dalam item kedua agar dilaksanakan oleh seluruh Manajer
dan Supervisor terkait;
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Palembang
Pada Tanggal : 05 Februari 2022
KATA PENGANTAR

Buku Pedoman Pengorganisasian komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini


disusun dengan maksud membakukan pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi, sehingga tercapai pelayanan administrasi dan manajemen Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia Palembang yang bermutu, khususnya dalam manajemen Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
Buku Pedoman Pengorganisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini
akan ditinjau ulang setiap 3 tahun sekali untuk disesuaikan dengan situasi dan
perkembangan yang terjadi. Oleh sebab itu saran dan masukan yang bersifat membangun
ini sangat kami harapkan.
Bilamana dalam penyusunan Buku Pedoman ini terdapat kekurangan dan
kelemahan, kami mohon maaf.
Terima kasih.

PALEMBANG, 2020

PENYUSUN
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

BAB II
Gambaran Umum RS Musi Medika Cendikia Palembang .................................................. 4

BAB III
Visi, Misi, Motto dan Tujuan RS MMC.............................................................................. 5

BAB IV
Struktur Organisasi RSMMC .............................................................................................. 6

BAB V
Struktur Organisasi PPI ....................................................................................................... 7

BAB VI
Uraian Tugas........................................................................................................................ 8

BAB VII
Tata Hubungan Kerja........................................................................................................... 11

BAB VIII
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil........................................................................... 12

BAB XI
Kegiatan Orientasi ............................................................................................................... 14

BAB X
Pertemuan / Rapat ................................................................................................................ 15

BAB XI
Pelaporan ............................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada
risiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah
sakit, baik karena perawatan atau karena datang berkunjung ke rumah sakit.
Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu
pasien berada dirawat di rumah sakit. Bagi pasien yang berada di rumah sakit merupakan
persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian
pasien. Beberapa infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan
tetapi akan menjadi penyebab penting pasien tinggal lebih lama di rawat di rumah sakit. Ini
berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif.
Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang
meliputi upaya mencegah dan mengurangi kejadian Infeksi Nosokomial ke tingkat
serendah-rendahnya dalam batas mampu laksana. Infeksi Nosokomial dapat terjadi setiap
saat dan di setiap tempat di Rumah Sakit, tetapi pada umumnya terjadi di tempat perawatan
yaitu di Instalasi tempat pelayanan medis. Ruang perawatan merupakan tempat pasien
ditangani atau dilakukan tindakan. Sumber penularan infeksi sebagian berasal dari tempat
ini baik dari bangunan, peralatan, air, maupun petugas yang ada di tempat ini. Untuk itu
maka pemantauan kejadian Infeksi Nosokomial dilaksanakan terutama di Instalasi tempat
pelayanan medis.
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sangat majemuk dan menyangkut
berbagai sarana antara lain personil Rumah Sakit, pasien, alat / peralatan medis, ruang
perawatan, kamar bedah dan lingkungan. Oleh kerena itu kegiatan tersebut harus
dilaksanakan secara terpadu oleh semua pihak termasuk semua petugas Rumah Sakit, baik
dokter, perawat, petugas kesehatan lainnya, petugas kebersihan, petugas pemelihara sarana
Rumah Sakit. Agar seluruh personil Rumah Sakit, dalam melaksanakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi mempunyai pola pikir dan perilaku yang sama, maka diperlukan
buku pedoman sebagai acuan dalam melakukan kegiatan pelayanan medis.

Batasan Infeksi Nosokomial


Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang terjadi pada seseorang ketika di rawat di
Rumah Sakit. Suatu infeksi dinyatakan sebagai Infeksi Nosokomial apabila :
a. Waktu mulai dirawat di Rumah Sakit, tidak didapatkan tanda-tanda infeksi dan tidak
sedang dalam masa inkubasi infeksi tersebut.
b. Infeksi timbul sekurang-kurangnya 72 jam sejak mulai dirawat.
c. Infeksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan lebih lama dari waktu inkubasi
tersebut.
d. Infeksi terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan berasal dari Rumah Sakit.

1
e. Infeksi terjadi pada neonatus yang didapat dari ibunya saat persalinan atau selama
perawatan di Rumah Sakit

Batasan Kejadian Luar Biasa


Kejadian luar biasa terjadi peningkatan jumlah penderita atau kematian penyakit
tertentu di suatu tempat tertentu sebesar dua kali atau lebih dibandingkan dengan kurun
waktu sebelumnya di mana kasus-kasus tersebut berhubungan secara epidemiologik.
KLB ditandai dengan kenaikan angka kejadian secara statistik yang nyata dari suatu
penyakit tertentu; biasanya terjadi dalam jangka waktu yang singkat, menyerang populasi
yang spesifik dengan faktor ketentuan tertentu dan disebabkan oleh satu galur (strain)
mikroba.

Prioritas Pengendalian Infeksi Nosokomial


Mengingat infeksi nosokomial sering terjadi pada infeksi luka operasi, pneumonia,
infeksi saluran kencing, bakterimi, maka pada tahap awal kegiatan pengendalian ditujukan
pada kejadian tersebut. Frekuensi dan kegawatan infeksi nosokomial tergantung pada usia
pasien, macam operasi, lama kateterisasi, pengobatan imonosupresif dan faktor lain.
Namun demikian di dalam kenyataannya bahwa upaya pelayanan medis yang
ditujukan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial di rumah sakit selalu
dihadapkan pada suatu kondisi yang kompleks, karena keanekaragaman peralatan medis
dan tindakannya, asuhan medis dan asuhan perawatannya, terapi dan pelayanan non
medisnya, mulai dari yang sederhana dan modern di samping jumlah kegiatan pencegahan
dan pengendalian infeksi nosokomial itu sangat banyak dan luas.
Di dalam praktek pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial, banyak variabel
yang harus dipertimbangkan dan dasar pemikiran ilmiah yang harus di acu. Kenyataan lain
menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial pun kadang - kadang terjadi dilema antara kepentingan profesi, antara kualitas
pelayanan rumah sakit dan biaya pelayanan, antara pelayanan kesehatan yang ideal dan
pelayanan kesehatan yang pragmatis.
Pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial yang komplek dengan banyak
permasalahan yang terjadi dalam praktek, kemungkinan akan dapat menimbulkan suatu
perbedaan dalam tingkat mutu pelayanan kesehatan yang dihasilkan. Di pihak lain adanya
tuntutan kebutuhan pelayanan kesehatan yang harus berkembang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu kesehatan dan teknologi kedokteran, menuntut suatu penatalaksanaan
pengendalian infeksi nosokomial secara profesional agar dapat berguna dan berhasil guna
bagi kesehatan pasien.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang sebagai Rumah Sakit yang
memerlukan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial untuk merealisasikan fungsi
pelayanan medis rumah sakit di bidang pengendalian infeksi nosokomial, yang bersifat
preventif. Karena adanya keanekaragaman jenis pelayanan medis dan asuhan keperawatan
di rumah sakit serta banyaknya variasi dalam praktek pengendalian infeksi nosokomial
maka perlu dilakukan pengendalian infeksi nosokomial di Rumah Sakit Musi Medika
Cendikia Palembang, dalam rangka mendukung fungsi pelayanan medis di Rumah Sakit
Musi Medika Cendikia Palembang.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA

Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) dalah salah satu unit usaha
Perseroan Terbatas (PT) Dwi Jaya Serasi yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) awalnya adalah bernama RSIA Siti
Mirza yang berada juga dalam naungan PT. Dwi Jaya serasi yang didirikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia, dengan AKTA Nomor 24 tanggal 28 Februari 2014
yang dibuat dihadapan Nurbaiti, SH Notaris di kota Palembang yang telah memeperolaeh
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat
Keputusan Nomor C-334.HT03.01-Th. 1999, tanggal 27 Agustus 2015.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) berkendudukan dan berkantor di
jalan Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I Palembang.
Dengan adanya perubahan kepemilikan nama RSIA Siti Mirza berubah nama
menjadi Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC). PT. Dwi Jaya Serasi menunjuk
dr. Yudi Fadilah, SpPD – KKV, MARS sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia berdasarkan Surat Keputusan PT. Dwi Jaya Serasi No.
B.001/SK/DJS/KOM-1/2017.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) terletak di jalan Demang Lebar
Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Palembang dimana akses menuju
rumah sakit tersedia kendaraan umum dan bus trans musi. Luas tanah 232 m² dan luas
bangunan 940 m². Saat ini Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) tidak hanya
memberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak tapi juga pelayanan kesehatan lainya
sebagai rumah sakit umum mengutamakan upaya pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara kontinue dan terpadu.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) memberikan fasilitas kamar
perawatan VIP, kelas I, kelas II dan III dengan tenaga profesional dan fasilitas peralatan
medis yang memadai, fasilitas ruang tunggu, instalasi farmasi 24 jam dan area parkir.
Untuk menunjang pelayanan transfortasi bagi pasien kami menyediakan jasa anatar dan
jemput pasien menggunakan mobil ambulance. Fasilitas transfortasi ini tidak dikenakan
biaya jika masih berada di kota Palembang. Semuanya dibuat senyaman mungkin guna
memberikan kepuasan dan kemudahan bagi pasien dan pengunjung Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia (RS MMC).
Semoga keberadaan Rumah Sakit Musi Medika Cendikia ini dapat mewujudkan
komitmen kami untuk mewujudkan program pemerintah dalam rangka menurunkan angka
kematian.

3
BAB III

VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG

VISI :
“Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di Palembang yang memberikan pelayanan prima
dan dapat dijangkau Masyarakat Kota Palembang khusunya dan Provinsi Sumatra
Selatan”.

MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, efisien dan efektif, bermutu
dan professional yang terjangkau masyarakat dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Membangun sumber daya manusia Rumah Sakit yang profesional, akuntabel yang
berorientasi pada pasien dan berintergrasi tinggi dalam memberikan pelayanan,
memberikan pelayanan ramah, be rsahabat tanpa membedakan SARA.
3. Mengedepankan kepuasan dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.
5. Mendukung dan membantu pemerintah dalam bidang kesehatan.

MOTTO :
“Melayani dengan professional, kasih sayang dan kekeluargaan”.

MAKSUD DAN TUJUAN :


Memberika pelayanan kesehatan yang paripurna dengan mengutamakan upaya
peningkatan kesehatan, pemberdayaan hidup sehat, pengobatan yang sesuai kebutuhan,
bermutu dan berkesinambungan serta pemulihan kesehatan yang berdaya guna, seperti :
1. Memberikan pelayanan perawatan dan pengobatan bagi pasien.
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan dan tindakan medis pasien.

4
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI


RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG

DIREKTUR RS MMC
dr. Yanuar Fauzie, MM

IPCD / Ketua Komite PPI


dr. Norawati Ma’as

Sekretaris
Bulan Septarika, Str.Keb

IPCN
Eka Rahayu Putri, Am.Kep

Pelayanan Penunjang Manajemen Lain-lain

Rajal IGD Ranap 2 Farmasi Labor Gizi Reni, S.Sos Sanitasi K. Jenazah
Utami, Siska, Herni, Halimah, Rahayu Dyan, Donni, Ridwan
A.Md.Kep A.Md.Kep Amd.Kep Amd.Farm Amd.AK AMG AM.KL.,
S.ST.,
Neonatus Radiologi CSSD Laundry M.KM
Ranap 3 & VK
Bulan, STr.Keb Nurul, Silvi, Siti, Chrisna
Am.Keb Amd.Rad Amd.Kep Ramadhan Kebersihan
Zakaria

OK ICU Mekanis K3KL


Siti Yuni, Jepri, Donni, AM.KL.,
Chotimah, Amd.Kep Amd.T S.ST., M.KM
Amd.Kep

7
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG

DIREKTUR
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang

Unit Pelayanan Komite PPI Komite Medik Komite


Kperawatan

Tim PPI

Sekretaris Tim

IPCN IPCLN
(Infection Prefention and Control Nurse) (Infection Prevention and Control Link Nurse)

6
BAB VI

URAIAN TUGAS

I. URAIAN TUGAS KETUA KOMITE PPI / Infection Prevention and Control


Officer (IPCO)
Nama Jabatan : Ketua Komite Pengendalian Infeksi Nosokomial / IPCO

Uraian Tugas :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare
Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit, antara lain :
a. Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan.
b. Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and
patient safety.
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat
dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai denga nprinsip PPI.
14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan - tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur/monitoring surveilans proses.
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
17. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
18. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.

7
19. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
20. Bekerjasama dengan IPCN/Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB. Bersama komite PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi, membuat laporan tertulis hasil investigasi dan melaporkan
kepada pimpinan rumah sakit.
21. Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan bagian
pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
22. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
23. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi.

Tanggung Jawab :
1. Terwujudnya upaya pengendalian infeksi nosokomial.
2. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit.

Wewenang :
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Direktur Rumah Sakit.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit Musi Medika
Cendikia Palembang.

II. URAIAN TUGAS (IPCN)

Nama Jabatan : Infection Prevention Control Nurse (IPCN)

Tugas Pokok :
1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap hari
untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan
SPO dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi.
5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk
bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.
6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yangterjadi di
fasyankes.
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan daftar
tilik.
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika.
9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans
infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan bersama Komite / Tim PPI
10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
11. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI.

8
13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,pasien, keluarga dan
pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-emerging
dan re-emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.
14. Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi dirumah sakit.
15. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use.

Tanggung Jawab : Terlaksananya program PPI

Wewenang : 1. Meminta informasi dan petunjuk dari Ketua Komite


Pencegahan Pengendalian Infeksi Nosokomial.
2. Meminta saran dan pertimbangan dari Ketua Komite
Pengendalian Infeksi Nosokomial.
3. Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan
Pengendalian Infeksi nosocomial.
4. Memberikan laporan dan pencatatan kepada Ketua
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial.

I. URAIAN TUGAS IPCLN

Nama Jabatan : Infection Prevention Controling Link Nurse(IPCLN)

Tugas pokok :
1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap masing-masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan
konsultasi prosedur PPI berkoordinasi dengan IPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung
dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.

Tanggung Jawab :
1. Terlaksananya pelatihan PPI.
2. Membuat laporan surveillance.

9
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

ELEKTRO MEDIS

CSSD KAMAR JENAZAH


K3KL
RADIOLOGI

POLKIKLINIK

Komite IGD
FARMASI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
LAUNDRI OPERASI

LABORATORIUM
LAUNDRY
RUANG INAP SANITASI GIZI

PEMELIHARAAN KEBERSIHAN

Komite PPI bisa berkoordinasi ke semua unit kerja yang ada di RS Musi Medika Cendikia
Palembang dan sebaliknya.

10
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL


KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

JENIS JUMLAH
BEBAN KERJA PENDIDKAN
TENAGA TENAGA

IPCO 1. Mengkoordinir DOKTER PEMINAT 1


pelaksanaan kegiatan PPI
pencegahan dan
pengendalian infeksi
nosokomial (PPI)
dalam hal
 Menyusun
kebijakan dan
prosedur-prosedur
 Menyusun
pedoman
pengendalian
infeksi nosokomial
 Mengawasi
pelaksanaan
surveilans infeksi
nosokomial
2. Merencanakan,
mengusulkan sarana
dan prasarana dan alat
yang diperlukan dan
mengelola fasilitas
yang digunakan oleh
Komite Pencegahan
dan Pengendalian
Infeksi Nosokomial
3. Mengawasi dan
membina anggota
Komite PPI.

11
4. Memberi laporan
kepada Direktur
Rumah Sakit.
5. Memberi saran atau
pertimbangan kepada
Komite Medis Rumah
Sakit mengenai
masalah dalam
pelaksanaan PPI.
6. Mengkoordinir /
memimpin pertemuan
atau rapat.
7. Menandatangani surat
dan disposisi

IPCN 1. Mengkoordinasi tugas- PERAWAT TERLATIH 1


tugas IPCLN PPI
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
Nosokomial dalam hal
pelaksanaan
surveilans, sterilisasi
dan sanitasi Rumah
Sakit.
2. Melakukan pertemuan
dengan IPCLN.
3. Memberi laporan dan
masukan mengenai
masalah dalam
pelaksanaan
pencegahan dan
pengendalian infeksi
nosocomial.

IPCLN 1. Mencari data infeksi TENAGA PERAWAT 10


nosokomial RAWAT INAP DAN
(melakukan survey NON PERAWAT
semua unit kerja)
2. Membuat laporan
surveillance

12
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi penjelasan mengenai Pencegahan dan pengendalian Infeksi diberikan


kepada semua pegawai baru yang diterima di rumah sakit dengan materi yang diberikan
sebagai berikut:
1. Struktur Komite pencegahan dan pengendalian beserta uraian tugas
2. Program pelatihan PPI yang menyangkut masalah :
- Hand hygiene
- Tindakan invasive
- Dekontaminasi
- Sterilisasi
3. Surveilance
4. Alat pelindung diri

13
BAB X

PERTEMUAN ATAU RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu eprtemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau menyelesaikan suatu
masalah tertentu.

B. Jenis rapat terdiri dari :


1. Rapat terjadwal
Merupakan rapat yang diadakan oleh ketua komite PPI dan diikuti oleh seluruh
staf setiap bulan satu kali dengan perencanaan yang telah dibuat untuk selama
satu tahun dengan agenda rapat yang telah disusun oleh sekretaris komite PPI.
2. Rapat tidak terjadwal.
Merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakanoleh ketua komite PPI
untuk membahas atau menyelesaikan permasalaha di PPI dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat insidentil.

14
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian tugas.
B. Jenis laporan
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh IPCLN dalam bentuk tertulis setiap hari sesuai
dengan Form sensus harian.
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dikumpulkan oleh IPCN dan merupakan indikator yang
dilakukan oleh Komite PMKP.
3. LaporanTahunan
Laporan ini disusun untuk diserahkan kepada direktur oleh ketua komite PPI
sebagai bahan pertimbangan penyusunan program program Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia Palembang.

15

Anda mungkin juga menyukai