Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id
Rumah Sakit
Musi Medika Cendikia
Jl. Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I .
Palembang - Sumatera Selatan. 30137
Telp. (0711) 446272, 441345
E-mail : rsmmcpalembang@gmail.com, Web : www.rsmmcpalembang.id
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG
NOMOR : 151/SK/DIR/RSMMC/II/2020
Tentang
Rumah Sakit;
8. Kepmenkes No: 270/Menkes/SK/III/2007 tentang
“Pedoman Manajerial PPI di RS & Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
9. Kepmenkes No : 382/Menkes/SK/III/2007 tentang
“Pedoman PPI di RS dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya;
Menetapkan : PEDOMAN PENGORGANISASIAN PPI DI RUMAH
SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG.
Ditetapkan di : Palembang
Pada Tanggal : 05 Februari 2022
KATA PENGANTAR
PALEMBANG, 2020
PENYUSUN
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
BAB II
Gambaran Umum RS Musi Medika Cendikia Palembang .................................................. 4
BAB III
Visi, Misi, Motto dan Tujuan RS MMC.............................................................................. 5
BAB IV
Struktur Organisasi RSMMC .............................................................................................. 6
BAB V
Struktur Organisasi PPI ....................................................................................................... 7
BAB VI
Uraian Tugas........................................................................................................................ 8
BAB VII
Tata Hubungan Kerja........................................................................................................... 11
BAB VIII
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil........................................................................... 12
BAB XI
Kegiatan Orientasi ............................................................................................................... 14
BAB X
Pertemuan / Rapat ................................................................................................................ 15
BAB XI
Pelaporan ............................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada
risiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah
sakit, baik karena perawatan atau karena datang berkunjung ke rumah sakit.
Kejadian infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu
pasien berada dirawat di rumah sakit. Bagi pasien yang berada di rumah sakit merupakan
persoalan serius yang dapat menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematian
pasien. Beberapa infeksi nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien akan
tetapi akan menjadi penyebab penting pasien tinggal lebih lama di rawat di rumah sakit. Ini
berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak produktif.
Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang
meliputi upaya mencegah dan mengurangi kejadian Infeksi Nosokomial ke tingkat
serendah-rendahnya dalam batas mampu laksana. Infeksi Nosokomial dapat terjadi setiap
saat dan di setiap tempat di Rumah Sakit, tetapi pada umumnya terjadi di tempat perawatan
yaitu di Instalasi tempat pelayanan medis. Ruang perawatan merupakan tempat pasien
ditangani atau dilakukan tindakan. Sumber penularan infeksi sebagian berasal dari tempat
ini baik dari bangunan, peralatan, air, maupun petugas yang ada di tempat ini. Untuk itu
maka pemantauan kejadian Infeksi Nosokomial dilaksanakan terutama di Instalasi tempat
pelayanan medis.
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi sangat majemuk dan menyangkut
berbagai sarana antara lain personil Rumah Sakit, pasien, alat / peralatan medis, ruang
perawatan, kamar bedah dan lingkungan. Oleh kerena itu kegiatan tersebut harus
dilaksanakan secara terpadu oleh semua pihak termasuk semua petugas Rumah Sakit, baik
dokter, perawat, petugas kesehatan lainnya, petugas kebersihan, petugas pemelihara sarana
Rumah Sakit. Agar seluruh personil Rumah Sakit, dalam melaksanakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi mempunyai pola pikir dan perilaku yang sama, maka diperlukan
buku pedoman sebagai acuan dalam melakukan kegiatan pelayanan medis.
1
e. Infeksi terjadi pada neonatus yang didapat dari ibunya saat persalinan atau selama
perawatan di Rumah Sakit
2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) dalah salah satu unit usaha
Perseroan Terbatas (PT) Dwi Jaya Serasi yang didirikan berdasarkan hukum Negara
Republik Indonesia.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) awalnya adalah bernama RSIA Siti
Mirza yang berada juga dalam naungan PT. Dwi Jaya serasi yang didirikan berdasarkan
hukum negara Republik Indonesia, dengan AKTA Nomor 24 tanggal 28 Februari 2014
yang dibuat dihadapan Nurbaiti, SH Notaris di kota Palembang yang telah memeperolaeh
persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat
Keputusan Nomor C-334.HT03.01-Th. 1999, tanggal 27 Agustus 2015.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) berkendudukan dan berkantor di
jalan Demang Lebar Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Barat I Palembang.
Dengan adanya perubahan kepemilikan nama RSIA Siti Mirza berubah nama
menjadi Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC). PT. Dwi Jaya Serasi menunjuk
dr. Yudi Fadilah, SpPD – KKV, MARS sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia berdasarkan Surat Keputusan PT. Dwi Jaya Serasi No.
B.001/SK/DJS/KOM-1/2017.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) terletak di jalan Demang Lebar
Daun No. 62 Kel. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Palembang dimana akses menuju
rumah sakit tersedia kendaraan umum dan bus trans musi. Luas tanah 232 m² dan luas
bangunan 940 m². Saat ini Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) tidak hanya
memberikan pelayanan kesehatan bagi Ibu dan Anak tapi juga pelayanan kesehatan lainya
sebagai rumah sakit umum mengutamakan upaya pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara kontinue dan terpadu.
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia (RS MMC) memberikan fasilitas kamar
perawatan VIP, kelas I, kelas II dan III dengan tenaga profesional dan fasilitas peralatan
medis yang memadai, fasilitas ruang tunggu, instalasi farmasi 24 jam dan area parkir.
Untuk menunjang pelayanan transfortasi bagi pasien kami menyediakan jasa anatar dan
jemput pasien menggunakan mobil ambulance. Fasilitas transfortasi ini tidak dikenakan
biaya jika masih berada di kota Palembang. Semuanya dibuat senyaman mungkin guna
memberikan kepuasan dan kemudahan bagi pasien dan pengunjung Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia (RS MMC).
Semoga keberadaan Rumah Sakit Musi Medika Cendikia ini dapat mewujudkan
komitmen kami untuk mewujudkan program pemerintah dalam rangka menurunkan angka
kematian.
3
BAB III
VISI :
“Menjadi Rumah Sakit pilihan utama di Palembang yang memberikan pelayanan prima
dan dapat dijangkau Masyarakat Kota Palembang khusunya dan Provinsi Sumatra
Selatan”.
MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang holistik, efisien dan efektif, bermutu
dan professional yang terjangkau masyarakat dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
2. Membangun sumber daya manusia Rumah Sakit yang profesional, akuntabel yang
berorientasi pada pasien dan berintergrasi tinggi dalam memberikan pelayanan,
memberikan pelayanan ramah, be rsahabat tanpa membedakan SARA.
3. Mengedepankan kepuasan dan kemudahan dalam pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.
5. Mendukung dan membantu pemerintah dalam bidang kesehatan.
MOTTO :
“Melayani dengan professional, kasih sayang dan kekeluargaan”.
4
BAB V
DIREKTUR RS MMC
dr. Yanuar Fauzie, MM
Sekretaris
Bulan Septarika, Str.Keb
IPCN
Eka Rahayu Putri, Am.Kep
Rajal IGD Ranap 2 Farmasi Labor Gizi Reni, S.Sos Sanitasi K. Jenazah
Utami, Siska, Herni, Halimah, Rahayu Dyan, Donni, Ridwan
A.Md.Kep A.Md.Kep Amd.Kep Amd.Farm Amd.AK AMG AM.KL.,
S.ST.,
Neonatus Radiologi CSSD Laundry M.KM
Ranap 3 & VK
Bulan, STr.Keb Nurul, Silvi, Siti, Chrisna
Am.Keb Amd.Rad Amd.Kep Ramadhan Kebersihan
Zakaria
7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RUMAH SAKIT MUSI MEDIKA CENDIKIA PALEMBANG
DIREKTUR
Rumah Sakit Musi Medika Cendikia Palembang
Tim PPI
Sekretaris Tim
IPCN IPCLN
(Infection Prefention and Control Nurse) (Infection Prevention and Control Link Nurse)
6
BAB VI
URAIAN TUGAS
Uraian Tugas :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs (Healthcare
Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit, antara lain :
a. Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan.
b. Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and
patient safety.
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat
dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan
alat dan linen sesuai denga nprinsip PPI.
14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan - tindakan yang menyimpang dari
standar prosedur/monitoring surveilans proses.
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan
infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
17. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
18. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
7
19. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen dan pola resistensi antibiotika.
20. Bekerjasama dengan IPCN/Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi
dan mendeteksi serta menyelidiki KLB. Bersama komite PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi, membuat laporan tertulis hasil investigasi dan melaporkan
kepada pimpinan rumah sakit.
21. Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan bagian
pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
22. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
23. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi.
Tanggung Jawab :
1. Terwujudnya upaya pengendalian infeksi nosokomial.
2. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial bertanggung jawab
kepada Direktur Rumah Sakit.
Wewenang :
1. Meminta informasi dan petunjuk dari Direktur Rumah Sakit.
2. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit Musi Medika
Cendikia Palembang.
Tugas Pokok :
1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap hari
untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan
SPO dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi.
5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk
bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.
6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yangterjadi di
fasyankes.
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan daftar
tilik.
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika.
9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan melaporkan surveilans
infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan bersama Komite / Tim PPI
10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
11. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI.
8
13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan,pasien, keluarga dan
pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-emerging
dan re-emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.
14. Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi dirumah sakit.
15. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use.
Tugas pokok :
1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap masing-masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanya HAIs pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan
konsultasi prosedur PPI berkoordinasi dengan IPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung
dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
Tanggung Jawab :
1. Terlaksananya pelatihan PPI.
2. Membuat laporan surveillance.
9
BAB VII
ELEKTRO MEDIS
POLKIKLINIK
Komite IGD
FARMASI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
LAUNDRI OPERASI
LABORATORIUM
LAUNDRY
RUANG INAP SANITASI GIZI
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN
Komite PPI bisa berkoordinasi ke semua unit kerja yang ada di RS Musi Medika Cendikia
Palembang dan sebaliknya.
10
BAB VIII
JENIS JUMLAH
BEBAN KERJA PENDIDKAN
TENAGA TENAGA
11
4. Memberi laporan
kepada Direktur
Rumah Sakit.
5. Memberi saran atau
pertimbangan kepada
Komite Medis Rumah
Sakit mengenai
masalah dalam
pelaksanaan PPI.
6. Mengkoordinir /
memimpin pertemuan
atau rapat.
7. Menandatangani surat
dan disposisi
12
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
13
BAB X
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu eprtemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau menyelesaikan suatu
masalah tertentu.
14
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian tugas.
B. Jenis laporan
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh IPCLN dalam bentuk tertulis setiap hari sesuai
dengan Form sensus harian.
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dikumpulkan oleh IPCN dan merupakan indikator yang
dilakukan oleh Komite PMKP.
3. LaporanTahunan
Laporan ini disusun untuk diserahkan kepada direktur oleh ketua komite PPI
sebagai bahan pertimbangan penyusunan program program Rumah Sakit Musi
Medika Cendikia Palembang.
15