TENTANG
Memutuskan………....…….2
i
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 22 Maret 2022
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA,
DAFTAR ISI
ii
PERATURAN DIREKTUR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT.................................................................3
BAB III VISI, MISI, MOTO DAN FALSAFAH................................................................6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT......................................................8
BAB V STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI ANESTESI..........................................9
BAB VI URAIAN JABATAN..........................................................................................10
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA.............................................................................19
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI....................................................21
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI..................................................................................23
BAB X RAPAT..............................................................................................................27
BAB XI LAPORAN.......................................................................................................28
iii
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka
Nomor : Tahun 2022
Tanggal : 22 Maret 2022
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Anestesi di RSUD
Majalengka
BAB I
PENDAHULUAN
Instalasi anestesi adalah suatu unit khusus di rumah sakit sebagai tempat
untuk melakukan tindakan anestesi.Untuk itulah diperlukan suatu pedoman yang
mencakup perencanaan, penyediaan, pengelolaan bahkan pemeliharaan serta
sumber daya manusia.
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
Pada tahun 1966 dr. Dadang Sulaeman Rusydi yang berasal dari Tasikmalaya
diangkat menjadi Direktur RSUD Majalengka yang ke-2 dan beliau memimpin sampai
tahun 1972. Setelah kepemimpinan dr. Sulaeman Rusyidi berakhir, kursi
kepemimpinan diganti oleh dr. Muchyidin Hanafi Sutisna Sanjaya yang pada waktu itu
juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Dati II Majalengka menggantikan dr.
Iwan Satibi yang pensiun tahun 1980. Pada tahun 1984, dr. Muchyidin Hanafi Sutisna
Sanjaya digantikan oleh Direktur penggantinya, yaitu dr. Gufron Amali yang
memimpin sampai dengan tahun 1997 (pensiun). Dalam masa kepemimpinan beliau,
Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka berubah statusnya dari kelas D menjadi
kelas C berdasarkan SK Menkes Nomor. 105/Menkes/SK/II/tahun 1988.
Pada akhir tahun 2008 seiring adanya penggantian Bupati dari Bupati Tuti
Hayati Anwar, SH, M.Si kepada H.Sutrisno. SE M.Si terjadi mutasi kepala SKPD
3
pada bulan Februari Tahun 2009, dr. H. Asep Suandi. M.Epid di Mutasi ke RSUD
Cideres dan RSUD Majalengka dijabat oleh H.Alimudin,S.Sos. MM terhitung tanggal
25 Februari 2009. Kemudian pada tanggal 31 Oktober 2011 kepemimpinan di Rumah
Sakit Majalengka mengalami pergeseran kembali sehingga terhitung tanggal 1
November 2011 Direktur RSUD Majalengka dijabat oleh dr. H. Asep Suandi. M.Epid,
Bulan maret 2016 sampai mei 2021 direktur RSUD Majalengka dipimpin oleh dr. H.
Harizal Ferdiansyah Harahap, MM. dan sejak tanggal 21 Mei 2021 sampai dengan
sekarang RSUD Majalengka dipimpin oleh dr. Hj. Erni Harleni, MARS.
4
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
1. Pelayanan Medis;
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan;
4. Pelayanan rujukan;
5. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM);
6. Penelitian dan pengembangan;
7. Pelayanan administrasi umum dan keuangan.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT
5
A. Visi dan Misi RSUD Majalengka
Visi dan misi RSUD Majalengka pada dasarnya mendukung visi dan misi
Kabupaten Majalengka, yaitu Mewujudkan Tatanan Masyarakat Majalengka
yang RELIGIUS, ADIL, HARMONIS dan SEJAHTERA RAHARJA. Secara
epistomologi visi RAHARJA yang merupakan penggalan dari kalimat
“Majalengka Sindangkasih Sugih Mukti Bagja Raharja” mempunyai makna yang
luhur, yang menyatu dalam filosofi keberadaan suatu kesatuan masyarakat
yang berada pada salah satu teritorial wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yang disebut Majalengka, dan mempunyai karakteristik
keunggulan alami sebagai anugrah dari Allah (Bagja) sebagai corporate degree,
serta selalu berusaha untuk mewujudkan suatu tata kehidupan dan
penghidupan yang Religius, Adil, Harmonis dan Sejahtera.
B. Moto
6
Definisi Operasional : dalam melaksanakan pelayanan kepada pelanggan
harus mengutamakan keramahan, dan efektif serta mudah, aman dan
terjangkau.
7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
DIREKT DEWA
UR N
PENGAW
AS
8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI ANESTESI
H.Kusnari, S.Kep.,Ns
9
BAB VI
URAIAN JABATAN
10
sesuatu yang menyangkut kegiatan pelayanan
anestesi pasien di kamar operasi.
2. Memberikan saran baik diminta maupun tidak
diminta kepada Kepala Rumah Sakit/Kepala
Bidang Pelayanan Medik tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan bidang
tugasnya dan pengembangan kamar operasi.
3. Menyiapkan dan memberikan data serta saran
kepada Kepala Rumah Sakit / Kepala Bidang
Pelayanan Medik dalam rangka menyusun
program kerja instalasi anestesi untuk
menunjang kegiatan pelayanan anestesi pada
tahun anggaran berikutnya.
4. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain
yang terkait dilingkungan unit kerja kamar
operasi sebagai bahan penyusunan program
kerja Rumah Sakit.
5. Mengajukan kebutuhan pegawai, peralatan dan
anggaran biaya-biaya untuk menunjang
kegiatan dan pelaksanaan tugas serta
pengembangan instalasi anestesi kepada
Bagian Penunjang Medik sesuai dengan
kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
6. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap
tata tertib , disiplin, kebersihan, keamanan dan
kelancaran tugas dilingkungan kerja kamar
operasi.
7. Menyelenggarakan pembinaan pegawai
dilingkungan unit anestesi dengan cara :
a. Meningkatkan kualitas pegawai agar
kemampuan dan ketrampilan sesuai
dengan tugasnya masing-masing sehingga
setiap pegawai dapat dimanfaatkan
secara optimal dan efektif.
b. Kualitas pegawai dijaga supaya dapat
dicapai efisiensi dan efektifitas yang optimal.
c. Membuat uraian tugas semua pegawai
yang berada dibawah tanggung jawabnya
sesuai dengan bidang tugasnya.
8. Melaksanakan pengusulan kenaikan jabatan /
11
mutasi / pendidikan dan hukuman bagi seluruh
pegawai yang berada diunit kerjanya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
9. Menjalankan serta menjabarkan kebijaksanaan
Kepala Rumah Sakit untuk disampaikan dan
dilaksanakan dilingkungan unit kerjanya.
10. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja lain
yang terkait baik didalam maupun diluar unit
kerja Kamar Operasi dalam rangka penyusunan
prosedur kerja Kamar Operasi.
11. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan
unit kerja lain yang terkait seperti instansi untuk
menyelenggarakan uasah-usaha yang
bertujuan meningkatkan pelayanan perawatan
anestesi sesuai dengan tuntutan dan
kemampuan Rumah Sakit agar tugas pokok
dan fungsi kamar operasi dapat dilaksanakan
secara optimal.
12. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan
Kepala Bidang Keperawatan untuk kelancaran
tugas serta pembinaan dan pengembangan
asuhan keperawatan diunit kerja kamar operasi.
13. Mengkoordinasikan, membina, dan mengawasi
dokter ahli tenaga medis paramedis perawatan
dan non perawatan dan tenaga pelaksana
lainnya yang berdinas diunit kerja kamar
operasi untuk membantu melaksanakan
tindakan pemanestesian di rumah sakit.
14. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan
Kepala Unit untuk menyusun dan menetapkan
petunjuk pelaksanaan tugas bagi tenaga
medis,para medis, paramedis non perawatan
dan tenaga non medis lainnya dari masing-
masing lingkungannya.
15. Mengadakan koordinasi dalam pelaksanaan
persiapan pengaturan dan pengawasan semua
sarana ( hardware& software ) dan tenaga yang
dibutuhkan untuk melakukan pemanestesian
pasien.
16. Membantu merencanakan kebutuhan bahan ,
12
obat serta alat pendukung lainnya untuk
menunjang kelancaran tindakan pemanestesian
pasien yang akan dilaksanakan.
17. Standarisasi obat, instrument,alat tenun / linen
dan standar prosedur anesthesia dan tindakan
operasi dilingkungan unit kerja kamar operasi.
18. Melaporkan semua kejadian yang terjadi
dilingkungan unit kerja Kamar Operasi baik
secara lisan maupun secara tertulis yang
ditujukan langsung kepada Kepala Rumah Sakit
atau melalui Kepala Bidang Pelayanan Medik.
19. Membuat laporan berkala yang meliputi :
a. Laporan operasi efektif mengenai :
1) Daftar nama-nama yang dilakukan
operasi dan pembatalan operasi
b. Laporan pemakaian obat-obatan , alat
kesehatan dan cairan / infus.
c. Laporan pemakaian obat bius.
d. Laporan Inventarisasi tenaga.
e. Laporan Inventarisasi alat-alat kedokteran /
kesehatan.
f. Laporan Inventarisasi potensi.
20. Menyiapkan dan membuat laporan tahunan
mengenai seluruh kegiatan kamar operasi ,
sebagai bahan penyusunan laporan tahunan
rumah sakit.
21. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan
dilingkungan unit kerja kamar operasi dan bila
perlu memberikan saran untuk mengadakan
perbaikan – perbaikan sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan rumah sakit ,
disampaikan secara langsung kepada Kepala
Rumah Sakit atau melalui Kepala Bidang
Pelayanan Medik.
22. Melaksanakan kegiatan / tugas lain sesuai
dengan pengawasan Kepala Rumah Sakit /
Kepala Bidang Pelayanan Medik.
13
b. Kepala Ruangan Anestesi
Nama Jabatan : Kepala Ruang Anestesi
Pengertian : Seorang tenaga perawat anestesi yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan
kegiatan pelayanan keperawatan di Unit kamar operasi.
Atasan Langsung : Kepala Instalasi Anestesi
Tujuan : a. Tujuan Umum
Melaksanaka fungsi manajemen, keperawatan,
merencanakan, memimpin, mengawasi,
mengkoordinir serta mengevaluasi hasil dari tindakan
pemanestesian dalam rangka menunjang misi Rumah
Sakit Umum Daerah Majalengka .
b. Tujuan Khusus
Mengarahkan fungsi manajemen dan pelayanan
anestesiologi dikamar operasi meliputi :
Membantu Dokter dalam melaksanakan tindakan
anestesi
Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan
anestesiologi dikamar anestesi.
Meningkatkan sumber daya manusia.
14
4. Menentukan tugas dan tanggung jawab staf.
2. Tujuan Khusus
Membantu dokter anestesi melaksanakan tindakan
operasi.
16
2. Penggunaan dan pemeliharaan saran dan prasarana
alat anestesi di kamar operasi.
3. Tugas yang telah diberikan / ditetapkan.
17
y
&
B
p
w
D
h
z
J
K
F
u
b
L
G
U
c
S
T
/C
rg
fo
d
M
m
R
k
P
e
liA
Tugas
ta
s
In: 1. Fungsi perencanaan
a. Merencanakan kebutuhan alat tulis menulis
b. Merencanakan kebutuhan
Kertas resep
Laporan formulir anestesi
c. Merencanakan kegiatan administrasi
2. Fungsi penggerakan dan pelaksanaan
a. Melaksanakan pengajuan kebutuhan alat tulis
menulis, kertas resep dan formulir – formulir
b. Melaksanakan pencatatan,
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
18
i
Keterangan :
3. Instalasi farmasi :
anestesi
: rujukan dari rawat jalan
: rujukan dari rawat inap
: rujukan dari kamar bersalin
: rujukan dari perawatan intensif
: rujukan dari IGD
a. Permintaan perbekalan farmasi termasuk Barang Habis Pakai (BHP) dan obat
19
alat umum.
c. Laundry
8. Keuangan :
Kasir : pembayaran tindakan medis Anestesi
9. Panitia PPI : Pencegahan dan pengendalian infeksi di kamar operasi
10. Tim K3 RS : Keselamatan kerja, kebakaran, dan kewaspadaan bencana di kamar
operasi
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
20
1 Kepala Instalasi a. Dokter Spesialis, purna waktu 1 orang
- 1 orang
Perlengkapan
A. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan anestesi perlu menyediakan sumber daya manusia yang
kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan
teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan
efisien.Atas dasar tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan,
mempersiapkan dan mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk
menunjang pelayanan anestesi di Instaslasi Anestesi, maka dibutuhkan tenaga
dokter, perawat yang mempunyai pengalaman, keterampilan dan pengetahuan
yang sesuai.
B. Pengaturan Dinas
Pengaturan jaga atau jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi
perawat untuk melaksanakan tugas pelayanan di instalasi anestesi sehingga semua
kegiatan pelayanan anestesi dapat terkoordinir dengan baik. Pengaturan dinas
dibuat 3 shift dalam 24 jam yaitu:
Hari biasa Dinas Pagi Jam 07.00 sampai dengan Jam 14.00.
Dinas Sore / Malam Jam 14.00 sampai dengan Jam 21.00
Dinas Malam Jam 21.00 sampai dengan Jam 07.00
On Call bila dibutuhkan
21
Pengaturan jadwal dinas bisa secara fleksibel sesuai jam operasi (untuk
mengurangi angka kelebihan jam dinas ), jadwal dibuat sebulan sekali
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
22
Kegiatan orientasi adalah merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan
Komunikasi dan koordinasi agar memiliki kinerja baik, staf baru, apapun status
kepegawaiannya perlu mengenal keseluruhan Rumah Sakit dan bagaimana
tanggung jawabnya yang spesifik/khusus atau non klinis berkontribusi pada Misi
Rumah Sakit. Untuk memperkenalkan, membiasakan diri sebagai bagian proses
adaptasi.
Ini dapat dicapai melalui orientasi umum tentang rumah sakit dan tugasnya di rumah
sakit serta orientasi yang spesifik tentang tugas tanggung jawab dalam jabatannya.
Keputusan untuk mengangkat seseorang sebagai staf rumah sakit menimbulkan
terjadinya beberapa proses. Kegiatan orientasi diberikan orientasi tentang rumah sakit
dan tanggungjawab yang diberikan. Adapun yang akan diorientasikan adalah :
A. Orientasi Umum.
Semua karyawan baru akan melakukan kegiatan orientasi yang bertujuan untuk
memperkenalkan, membiasakan diri sebagai bagian proses adaptasi terhadap
sistem (kondisi) kerja di Instalasi bagi karyawan baru, Hanya berlangsung
satu minggu untuk orientasi secara umum yang diberikan selanjutnya
disesuaikan dengan program orientasi dari bagian atau instalasi lain yang
terkait dengan kegiatan orientasi tersebut. Materi yang disampaikan sifatnya
masih sangat umum yaitu tentang :
a. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka,
b. Filosofi
c. Misi
d. Visi
e. Struktur Organisasi rumah sakit.
f. PPI.
g. Pasien Safety
B. Orientasi Khusus.
Orientasi Khusus juga dilakukan sebagai proses pengenalan terhadap pola
kerja di instalasi Anestesi. Memiliki tujuan yang sangat spesifik yaitu
mengetahui tentang ;
a. Informasi petugas yang merawat diruang perawatan.
b. Informasi jadwal konsultasi dokter dan perawat.
c. Informasi hak dan kewajiban pasien/ keluarga.
HAK PASIEN
Hak memperoleh informasi tata tertib/ peraturan yang berlaku
Hak mendapatkan pelayanan yang manusiawi
23
Hak memperoleh pelayanan medis sesuai dengan standard profesi
kedokteran yang berlaku di rumah sakit
Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai standard profesi
Hak memilih dokter sesuai kelas perawatan yang dipilihnya
Hak untuk dirawat dokter yang secara bebas menentukan
pendapat klinis dan etisnya
Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah
sakit tersebut (second opinion) terhadap penyakitnya
Hak menyimpan privasi/ penyakit yang dideritanya
Hak mendapatkan informasi penyakit, tindakan medik, akibat
tindakan medik, alternatif terapi, prognosa, perkiraan biaya dan
peraturan yang berlaku
Hak menyetujui/ memberikan ijin atas tindakan yang dilakukan
dokter sehubungan dengan penyakitnya
Hak menolak tindakan medik dan pengobatan untuk dirinya atas
tanggungjawab sendiri
Hak untuk didampingi keluarga dalam keadaan kritis
Hak menjalankan agama/ kepercayaan masig-masing
Hak mendapatkanperlindungan keamanan dan keselamatan diri
selama dalam perawatan di rumah sakit
Hak mengajukan usulan perbaikan, atas perlakuan RS pada dirinya
Hak untuk menerima/ menolak bimbingan moril maupun spiritual
KEWAJIBAN PASIEN
Pasien dan keluarga mempunyai kewajiban mentaati segala
peraturan dan tatatertib yang berlaku di rumah sakit
Pasien berkewajiban mematuhi segala instruksi dokter dalam
pengobatannya
Pasien berkewajiban memberi informasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter yang memeriksanya
Pasien dan atau keluarganya berkewajiban melunasi semua biaya
administrasi selama di RS
Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi perjanjian
yang ditandatangani
d. Informasi catatan perkembangan dan rencana asuhan keperawatan
Keadaan umum saat ini
Rencana program terapi/ tindakan medic (kolaborasi dokter)
Rencana tindakan keperawatan pasien
Nutrisi pasien saat ini
24
Aktivitas pasien saat ini, dll
e. Informasi ruangan dan fasilitas
f. Informasi tarif pelayanan.
g. Informasi peraturan tata tertib rumah sakit
Pengunjung masuk keruang rawat, harap melepaskan sepatu atau
sandal atau alas kaki lainnya guna menjaga kebersihan dan
kesehatan bagi pasien
Pengunjung dilarang:
Membawa makanan yang terlarang bagi penderita
Membawa anak-anak masuk ruang perawatan
Membawa barang berlebihan hingga memenuhi ruangan
Membawa senjata api/ senjata tajam
Membuang sampah dan benda apapun sembarangan
Berbicara terlalu keras sehingga mengganggu pasien
Merokok dalam ruang rawat
Menengok pasien pada waktu diluar jam besuk
Ketika dokter visite/ memeriksa pasien atau petugas sedang
melaksanakan tindakan perawatan, semua penunggu/ pengunjung
diharap keluar dari ruang rawat dan menunggu diruang yang telah
disediakan
h. Informasi pasien pulang
Memberitahu pasien atau keluarga kapan diperbolehkan pulang
Mempersiapkan resep yang dibutuhkan
Menjelaskan tentang perawatan dirumah/ discharge planning: obat,
Nutrisi, aktivitas sehari-hari yang boleh dilakukan
Memberitahu jadwal kontrol
Menjelaskan tentang kondisi penyakit dan hal-hal yang diwaspadai
Menganjurkan pasien/ keluarga untuk segera kontrol jika mendapat
masalah sehubungan dengan penyakitnya.
Menyelesaikan administrasi perawatan ( Membayar biaya
perawatan) untuk pasien umum.
C. Prosedur kegiatan
Kegiatan orientasi karyawan baru antara lain:
a. Mempelajari alur pelayanan Instalasi Anestesi
b. Memperkenalkan semua staff dan ruangan
c. Pembelajaran tentang visi dan misi RS
25
d. Evaluasi hasil orientasi dilakukan bersamaan dengan evaluasi pada
masa training
e. Melaporkan hasil penilaian
26
BAB X
RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat rutin pada :
Waktu : Setiap Sabtu Minggu Ketiga
Jam : 08.00 s.d selesai
Tempat : Ruang Instalasi Anestesi
Peserta :Kepala Instalasi, Kepala Ruang, Perawat Pelaksana Anestesi dan
yg lainnya
Materi :
a. Evaluasi kinerja Instalasi Anestesi.
b. Evaluasi SDM Instalasi Anestesi
c. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Anestesi
d. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Instalasi Anestesi
e. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Instalasi Anestesi
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu :Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera
27
BAB XI
PELAPORAN
Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 22 Maret 2022
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA,
28