Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA EMERGENSI

(CITO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


045/IOK/SPO/RSURD/IX/2016 0 1 dari 3
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
Standar Prosedur 15 September 2016
Operasional

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

Anestesi untuk pasien yang harus dibedah secara darurat dengan


PENGERTIAN keadaan umum yang bervariasi. Penentuan ASA dalam anestesi kegawat
daruratan seperti biasahanya di tambahkan huruf E yang berarti
emergency.
TUJUAN 1. Dengan keterbatasan waktu, evaluasi pra anestesi dilakukan dengan
cepat, tepat dan akurat.
2. Mengurangi kecemasan pasien.
3. Mengatasi lambung penuh.
4. Stabilisasi haemodinamik.

KEBIJAKAN 1. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan


2. SK MENKES No. 436 tahun 1993 tentang Penerapan Standard pada
Rumah Sakit dan Standard Pelayanan medik
3. SK Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik
1. Evaluasi praanestesi
PROSEDUR • Pantau prinsip triage yaitu airway control and spine control,
oksigenasi dan ventilasi, pertahankan stabilitas hemodinamik
termasuk aritmia jantung dan perdarahan
• Kaji system kardiovaskuler, Sistem neurologi, Sistem respirasi
• Kaji adanya fraktur / trauma lain
• Anamnesa riwayat penyakit lain, Alergi
• Pemeriksaan Lab, RÕ, EKG, dll
2. Persiapan pasien
• Informed consent
• Puasa / makan minum terakhir.
• Dengan waktu yang singkat lakukan pengobatan penyakit medis
lainnya untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas.
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA EMERGENSI
(CITO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


045/IOK/SPO/RSURD/IX/2016 0 2 dari 3
Ditetapkan,
Tanggal terbit Direktur
Standar Prosedur
15 September 2016
Operasional

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

3. Premedikasi
PROSEDUR • Lihat protap premedikasi
• Dapat diberikan antasida, antikholinergik, ondansentron,
metoklopramide, ranitidin, semitidin 30 menit sebelum intubasi
4. Pencegahan regugirtasi dan aspirasi
• Intubasi endotrakheal sadar
• Pemasangan NGT.
• Obat – obatan
• Induksi sekuensi- cepat.
5. Induksi cepat, dengan urutan : ( sesuai urutan dibawah ini !!!)
• Denitrogenisasi dengan nafas O2 100% selama 2 menit
• Induksi dengan propofol, ketamin, thiopenton →sesuai indikasi
• Prekurarisasi →1/4dosis muscle relaksan
• Sell’ick manauver
• Tanpa ventilasi positif ( No Bagging )
• Suksinilkholin
• Intubasi dengan inflasi cuff segera
6. Pemeliharaan anestesi
Lihat protap pemeliharaan anestesi

7. Pemantauan anestesi
Lihat protap monitoring

8. Pemberian cairan dan transfusi


Lihat protap pemberian cairan dan transfusi

9. Pengakhiran anestesi.
• Berikan obat reversal pelumpuh otot
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA EMERGENSI
(CITO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


045/IOK/SPO/RSURD/IX/2016 0 3 dari 3
Ditetapkan,
Direktur
Standar Prosedur
Operasional
Tanggal terbit
15 September 2016

dr. S. Henry Wibowo, MARS., Sp. And

• Pemberian obat analgetik.


PROSEDUR
• Profilaksis mual muntah
• Berikan O2 100%.
• Penghisapan lendir.
Ekstubasi dilakukan bila proteksi jalan sudah berfungsi kembali, keadaan
umum sudah baik, bernafas spontan dan mampu mengikuti perintah

UNIT TERKAIT 1. OK
2. IGD
3. ICU
4. VK

Anda mungkin juga menyukai