Direktur STANDAR PROSEDUR 01 April 2022 OPERASIONAL (SPO)
dr. Hj. ERNI HARLENI, MARS.
Pembina Tk I NIP. 19691226 200212 2 003 PENGERTIAN Suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas anestesi selama pemberian anestesi yang harus dicatat dan didokumentasikan. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi perubahan klinis yang terjadi pada pasien yang sedang menjalani pembiusan, sehingga dapat diberikan intervensi dengan cepat bila diperlukan. KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSUD Majalengka nomor 09.E tahun 2022 tentang Pedoman Pelayanan Anestesiologi di RSUD Majalengka. Monitoring dilakukan dengan cara terus menerus PROSEDUR selama pemberian anestesi. Harus dilakukan evaluasi terhadap: 1. Oksigenasi : a. Pemantauan oksigenasi jaringan dilakukan secara kontinyu dengan pengamatan visual dengan menilai warna dengan pencahayaan pasien yang adekuat. b. Pemantauan oksigen secara kuantitatif dengan pulse oksimetri dengan target SpO2 ≥ 94% dengan udara ruangan. 2. Ventilasi Pemantauan jalan napas dan ventilasi dilakukan secara kontinyu PEMBERIAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
PROSEDUR a. Tanda-tanda klinis kecukupan ventilasi, antara
lain: pengembangan dada yang adekuat, pergerakan kembang kempis kantung pernapasan, dan auskultasi bunyi napas (precordial stetoskop pada pediatrik). b. Secara kuantitatif: kebutuhan volume tidal (6- 8cc/kgBB), laju respiraasi 12-14x/menit untuk mencapai volume semenit 100cc/kgBB. 3. Sirkulasi a. Pemantauan fungsi peredaran darah yang kontinyu terhadap laju jantung dan irama jantung dengan palpasi nadi, auskultasi bunyi jantung (stetoscop percordial pada pediatrik), pulse oksimetri. b. Pemantauan EKG secara kontinyu sejak awal hingga anestesi berakhir. evaluasi EKG dilakukan terhadap: ritme, laju jantung, ST segmen, ada tidaknya gelombang P, perubahan bentuk gelombang P,QRS,T c. Perfusi jaringan dipantau secara kontinyu dengan meraba suhu perifer, capillary refill, pulse oksimetri, diuresis. d. Evaluasi tekanan darah dan laju jantung paling tidak setiap lima menit: pertahankan setiap variasi perubahan tekanan darah ±20% dari base line. Prosedur untuk mempertahankan variasi tekanan darah tersebut dilakukan sesuai dengan penyebab, seperti: pemberian cairan, pengaturan kedalaman anestesi obat inotropik / vasoaktif, obat anti hypertensi. PEMBERIAN SEDASI MODERAT DAN DALAM
PROSEDUR e. Evaluasi tekanan darah dan laju jantung paling
tidak setiap lima menit: pertahankan setiap variasi perubahan tekanan darah ±20% dari base line. Prosedur untuk mempertahankan variasi tekanan darah tersebut dilakukan sesuai dengan penyebab, seperti: pemberian cairan, pengaturan kedalaman anestesi obat inotropik / vasoaktif, obat anti hypertensi. 4. Suhutubuh Pemantauan suhu tubuh ini dilakukan secara kontinyu dengan thermometer. 5. Pencatatan dan dokumentasi hasil monitoring