Anda di halaman 1dari 3

PEMBERIAN SEDASI MODERAT DENGAN PROPOFOL

INTERMITTENT BOLUS PADA TINDAKAN


KOLONOSKOPI

No. Dokumen No. Halaman


Revisi
1/2
0

Tanggal terbit Ditetapkan,


SPO

Pemberian obat sedasi yang mengakibatkan penurunan


PENGERTIAN kesadaran dimana pasien masih dapat merespon perintah
verbal yang disertai dengan rangsangan taktil, patensi jalan
nafas bebas, dan tanpa disertai depresi fungsi respirasi
maupun kardiovaskular.
1. Mengurangi rasa cemas, tidak nyaman, keatakutan pada
TUJUAN pasien.
2. Meningkatkan kepuasan baik dari segi pasien maupun
operator.
3. Mempersingkat waktu recovery dan discharge.
Peraturan Direktur RSUD Dr Soetomo No. 188. 4 / 10649 /
KEBIJAKAN 301 / 2012 tentang Kebijakan Pelayanan Instalasi Anestesi di
RSUD Dr Soetomo
Persiapan Pra-sedasi :
PROSEDUR • Inform consent
• Anamnesa
• Diagnostik fisik (Tanda vital, pemeriksaan jalan
nafas)
• Penilaian skor ASA pasien.
• Puasa 4-6 jam anak-anak.
• Puasa 6-8 jam pasien dewasa.
• Persiapan obat darurat
• Persiapan alat intubasi dan mesin anestesi
Observasi Intra-sedasi
• Suplementasi oksigen dengan nasal kanul
3L/menit
• Observasi standard ASA (Elektrokardiografi, pulse
oximeter, Tekanan darah noninvasif) setiap 3
menit dan dicatat dalam rekam medik selama
tindakan kolonoskopi.
• Pemberian propofol intermittent dengan bolus awal
0,5-1mg/kgBB diikuti bolus lanjutan 10-30 mg
setiap 10 menit.
• Penilaian kedalaman sedasi menggunakan
Modified Observer’s Assessment of Alertness and
Sedation (MOAA/S) setiap 3 menit selama
tindakan kolonoskopi.
• Tambahan bolus propofol 10-30 mg apabila
tingkat kedalaman sedasi tidak adekuat.
Pasca-sedasi
• Setelah selesai tindakan pasien tetap diobservasi
tanda vital dan tingkat kesadaran hingga tingkat
kesadaran kembali seperti sebelum dilakukan
tindakan sedasi.
• Post sedasi moderat pasien dipindahkan diruang
RR ( Recovery Room ) / ruang pemulihan
diobservasi setiap 15 menit selama 2-3 jam,
apabila memenuhi kriteria aldrete diperbolehkan
pulang dari rumah sakit.
• Lembaran Ceklist Observasi dan Status Anestesi
dilengkapi oleh DPJP Anestesi.
Instalasi Anestesi dan Terapi Intensif
UNIT TERKAIT Instalasi Endoskopi
DOKUMEN TERKAIT 1. Panduan Pelayanan Anestesi
2. Carvalho PH, Otoch JP, et al. Sedation in Colonoscopy by
Using Three Different Propofol Methods and Analysis of
Plasma Concentration Levels: A Prospective Comparative
Study. ABCD Arq Bras Cir Dig. 2016;29(4):264-268.
3. Tuncali B. Anesthetic Consideration for Adult Ambulatory
Colonoscopy. Baskent University, Turkey. February 26,
2016:1-15.
4. Dayna SE, Jenifer RL, et al. Guidelines for Sedation and
Anesthesia in GI Endoscopy. American Society for
Gastrointestinal Endoscopy. 2018;87(2):327-337.
5. Somchai A. Registered Nurse-administered Sedation for
Gastrointestinal Endoscopic Procedure. World J
Gastrointest Endosc. 2015; 7(8): 769-776.
6. Toshihiro N, Hidekazu S. Propofol for Gastrointestinal
Endoscopy. United European Gastroenterology Journal.
2018; 6(6): 801-805.

Anda mungkin juga menyukai