Nomor : 849.2/........../RSUD.Kps/IX/2016
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1.Memberikan edukasi dan pembelajaran kepada pembaca dan praktisi kesehatan
mengenai Monitoring Pasien Paska Anestesi.
1.2.2.Sebagai bahan interaksi keilmuan kesehatan antar petugas dan klinisi dalam
Monitoring Pasien Paska Anestesi.
BAB II
RUANG LINGKUP
Sebuah unit perawatan pasca anestesi, sering disingkat UPPA atau PACU (Post
Anestesia Care Unit) dan kadang-kadang disebut sebagai post-anestesi pemulihan atau PAR,
adalah bagian penting dari rumah sakit , rawat jalan pusat, dan fasilitas medis lainnya. Ini
adalah daerah, biasanya melekat pada suite kamar operasi, yang dirancang untuk
menyediakan perawatan untuk pasien pulih dari anestesi , apakah itu anestesi umum , anestesi
regional , atau anestesi lokal .
Kegiatan Umum
Staf Pacu, umumnya terdiri dari sangat terlatih perawat dituntut dengan tugas-tugas vital untuk
perawatan pasca anestesi dan pasca-operasi pasien. Kegiatan-kegiatan penting termasuk: -
pemantauan tanda-tanda vital (detak jantung, tekanan darah, suhu dan tingkat
pernapasan)
mengelola pasca-operasi nyeri .
mengobati gejala mual dan muntah pasca operasi (PONV atau)
mengobati menggigil postanesthetic
memantau situs bedah (s) untuk berlebihan perdarahan , discharge , pembengkakan ,
hematoma , kemerahan , dll
Kegiatan ini umum sering mungkin perlu melengkapi dengan perawatan yang lebih intensif atau
pengobatan. Ini mungkin membutuhkan:
Persiapan dan pendidikan untuk penggunaan Pasien Terkendali Analgesia (PCA) unit
Persiapan dan pembentukan IV, epidural atau perineural infus
Persiapan dan pembentukan pemantauan invasif seperti jalur arteri , saluran vena
sentral , ventriculostomies , dll
BAB III
TATA LAKSANA
Depresi pernafasan dapat terjadi walaupun PCA diprogram karena variabilitas pasien
Perawat pemantauan intermiten pasien paska operasi tidak dapat menghilangkan depresi
ventilasi yang mungkin terjadi selama periode tanpa pengawasan.
Oksimetri terus menerus dapat mengingatkan kepada pasien paska operasi hipoksia tetapi
tidak memberikan peringatan awal yang cukup terhadap hipoksia yang akan datang karena
depresi ventilasi. Tidak adanya peringatan awal dapat menunda penyebaran langkah-langkah
perbaikan.
Ada kebutuhan untuk memantau ventilasi selama periode paska operasi dini yang rentan
terhadap depresi pernafasan konsekuen untuk administrasi narkotika untuk menghilangkan
rasa sakit
Inovasi teknologi telah terintegrasi modul kapnografi dan denyut nadi oksimetri ke pompa PCA
konvensional. Awal studi kasus laporan observasional muncul menjanjikan dalam mendeteksi
depresi ventilasi terjadi sebagai akibat narkotika sebelum penurunan yang mengkhawatirkan
dalam oksigenasi pada pasien.
Pasien risiko tinggi, yang cenderung rentan terhadap depresi pernafasan menerima narkotika
parenteral pada periode paska operasi mungkin kandidat yang baik untuk mempertimbangkan
penggunaan multimodal pompa PCA. Pengalaman baik yang diperoleh dengan menggunakan
pompa ini akan menambah pemantauan paska operasi armamentarium masa depan untuk
meningkatkan keselamatan pasien pada periode paska operasi dini yang penting.
Nilai 2 1 0
Kesadaran Sadar, orientasi Dapat Tidak dapat
baik dibangunkan dibangunkan
Warna Pink Sianosis
Pucat atau
Aktivitas Tanpa O2, SaO2 > kehitaman Dengan O2, SaO2
92 % Perlu O2 agar SaO2 tetap < 90 %
Respirasi 4 ekstremitas > 90 % Tak ada
bergerak 2 ekstremitas ekstremitas
bergerak bergerak
Kardiovaskuler Dapat nafas dalam Apnu atau
batuk Nafas dangkal obstruksi
Tekanan darah Sesak nafas Berubah 50 %
berubah < 20 % Berubah 20-30 %