Anda di halaman 1dari 39

PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

KOMITE KEPERAWATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

PANDUAN ETIKA DAN DISIPLIN PERAWAT


RSUD dr.R. KOESMA KABUPATEN TUBAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAYUNG LENCIR

NOMOR 158/KPTS/ II/2019 TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH BAYUNG LENCIR/ 2019 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
ETIKA DAN DISIPLIN PERAWAT DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BAYUNG LENCIR

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


BAYUNG LENCIR

Menimbang a. bahwa dengan adanya penambahan materi naskah


Panduan Etika dan Disiplin Perawat di Rumah Sakit
Umum Daerah Bayung Lencir maka perlu melakukan
perubahan panduan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir
Kabupaten tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir tentang
Pemberlakuan Panduan Etika dan Disiplin Perawat di
Rumah Sakit
Umum Daerah Bayung Lencir.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit;
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
2 tahun 2014;
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan;
-2-

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan;

7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013


tentang Komite Keperawatan;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/


MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2013;

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1464/MENKES/


PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/MENKES/


PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/MENKES/


SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 04 Tahun


2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Tuban sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 13 Tahun
2012;

14. Peraturan Bupati Tuban Nomor 16 Tahun 2012 tentang


-3-

Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Layanan Umum


Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban sebagaimana diubah dengan Peraturan
Bupati Tuban Nomor 19 Tahun 2014;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Perubahan Atas Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Bayung Lencir tentang Pemberlakuan Panduan
Etika dan Disiplin Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Bayung Lencir.

KEDUA : Perubahan sebagaimana dimaksud dalam diktum kesatu


aadalah perubahan Panduan Etika dan Disiplin Perawat di
Rumah Sakit Umum Daerah Bayung Lencir sehingga
Panduan harus dibaca dan berbunyi
sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 Oktober 2021
Direktur RSUD Bayung Lencir

dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP. 19810313 201001 2 015
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BAYUNG LENCIRNOMOR 158
/KPTS/II/2019 TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYUNG
LENCIR TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN
ETIKA DAN DISIPLIN PERAWAT DIRUMAH SAKIT
UMUM DAERAH BAYUNG LENCIR

PANDUAN ETIKA DAN DISIPLIN PERAWAT DIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH


BAYUNG LENCIR

BAB I
DEFINISI

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui


kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada
berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan
berkelompok.

Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan pada


praktik keperawatan baik langsung atau tidak langsung diberikan kepada
sistem klien di sarana dan tatanan kesehatan lainnya, dengan menggunakan
pendekatan ilmiah keperawatan berdasarkan kode etik dan standar praktik
keperawatan

Staf keperawatan adalah perawat dan bidan, tidak termasuk staf


keperawatan adalah perawat gigi sesuai yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Keperawatan.

Komite keperawatan adalah wadah profesi keperawatan non struktural


yang ditetapkan oleh Kepala/Direktur Rumah Sakit untuk menerapkan tata
kelola keperawatan agar perawat di rumah sakit terjaga profesionalismenya
melalui mekanisme kredensial, pengendalian mutu praktik keperawatan, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi keperawatan.

Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan dasar


yang mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan
internal korporasi dan peraturan internal staf keperawatan.
-5-

Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang


mengatur agar tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan
baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite
keperawatan di rumah sakit.
Peraturan internal staf keperawatan(nursing staff bylaws) adalah aturan
yangmengatur tata kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga
profesionalisme keperawatan di rumah sakit.
Kewenangan klinis (clinical privilege) adalah hak khusus seorang
perawat untuk melakukan sekelompok pelayanan keperawatan tertentu
berdasarkan area praktiknya dalam lingkungan rumah sakit untuk suatu
periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis (clinical
appointment).
Penugasan klinis (clinical appointment) adalah penugasan kepalarumah
sakit kepada seorang perawat untuk melakukan sekelompok pelayanan
keperawatan dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis
yang telah ditetapkan baginya.
Sub komite etik dan disiplin profesi adalah Organisasi di bawah Komite
keperawatan yang terdiri dari ketua dan sekertaris merangkap anggota yang
dipilih dari staf perawat atau bidan dengan surat keputusan direktur
berperan melaksanakan kebijakan sosialisasi dan pembinaan di bidang
etika dan disiplin profesi perawat dan bidan.

Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi


dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan
etika profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat
ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi
serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi. Nilai etik sangat
diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan dalam memberikan
pelayanan yang manusiawi berpusat pada pasien. Prinsip “caring” merupakan
inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga keperawatan. Pelanggaran terhadap
standar pelayanan, disiplin profesi keperawatan dan kebidanan hampir selalu
dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang akhirnya akan merugikan
pasien dan masyarakat.Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau
timbulnya masalah etik antara lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan,
ketidakjelasan Kewenangan Klinis, menghadapi pasien gawat-kritis dengan
kompetensi yang rendah serta pelayanan yang sudah mulai berorientasi pada
bisnis. Kemampuan praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang
dipelajari pada saat di masa studi/pendidikan, belum merupakan hal yang
penting dipelajari dan diimplementasikan dalam praktik. Berdasarkan hal
tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi
sehingga pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-benar
menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan
-6-

BAB II

RUANG LINGKUP

Komite Keperawatan memiliki peran sentral dalam mekanisme etik dan


disiplin para perawat dan bidan karena tugas utamanya menjaga
profesionalisme tenaga perawat dan bidan melindungi pasien rumah sakit dari
hal-hal yang berkaitan dengan tindakan medis dan keperawatan.

Fungsi komite keperawatan dan sub komite etik dan disiplin profesi ini
adalah Melaksanakan kebijakan komite keperawatan dibidang etika dan
disiplin profesi perawat dan bidan.

Tugas sub komite etik dan disiplin profesi

1. Bersama ketua komite keperawatan menyusun garis besar kebijakan sub


komite etik dan disiplin profesi .
2. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan dan
kebidanan.
3. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan dan
kebidanan .
4. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan.
5. Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinis.
6. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan.
7. Melaporkan hasil pelaksaan tugasnya kepada ketua komite
keperawatan.
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.

Kewenangan sub komite etik dan disiplin profesi

1. memberi usul atau rekomendasi pencabutan kewenangan klinis


tertentu
2. memberikan rekomendasi perubahan /modifikasi rincian
kewenangan klinis.

3. memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.


-7-

Harapan yang ingin dicapai dari kegiatan etik dan disiplin profesi ini
adalahSetiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang
tinggi dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan
menerapkan etika profesi dalam praktiknya. Profesionalisme tenaga
keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan
penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan
profesi.Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan
pembinaan etika profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan
dengan semangat yang tinggi sehingga pelayanan keperawatan dan
kebidanan yang diberikan benar- benar menjamin pasien akan aman dan
mendapat kepuasan.
-8-

BAB III

TATA LAKSANA KODE ETIK KEPERAWATAN

Berkat bimbinganTuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas


pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan,bangsa dan tanah
air,subkomite etik dan disiplin profesi merasa terpanggil untuk menunaikan
kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggungjawab.Setiap
perawat dan bidan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam
memberikan asuhan keperawatan/kebidanan dengan menerapkan

- Standar pelayanan, prosedur operasional (SPO)


- Menerapkan etika profesi dalam praktiknya.

Profesionalisme tenaga keperawatan/kebidanan dapat ditingkatkan dengan


melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-
nilai etik dalam kehidupan profesi, berpedoman kepada dasar-dasar seperti
dibawah ini:

A. ADA 5 PRINSIP DASAR KODE ETIK


1. PERAWAT DENGAN PASIEN
a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia,keunikan klien,dan tidak terpengaruh
oleh pertimbangan kebangsaan,kesukuan,warna kulit,umur,jenis
kelamin,aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya,adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien.
c) Tanggungjawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui


sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
-9-

2. PERAWAT DENGAN PRAKTEK


a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien.

c) Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang


akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi,menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
3. PERAWAT DANGAN MASYARAKAT
a) Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat
memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
4. PERAWAT DENGAN TEMAN SEJAWAT
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya,dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten,tidak etis
dan ilegal.
5. PERAWAT DENGAN PROFESI
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.

c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk


membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif dan
terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
- 10 -

B. JENIS-JENIS PELANGGARAN BERDASARKAN KODE ETIK


KEPERAWATAN.

Jenis pelanggaran ada 3 (tiga) yaitu


1. Pelanggaran Ringan
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat
1. Pelanggaran Ringan
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.
b. Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas
kesehatan kepada pasien.
c. Memberi informasi yang tidak optimal.
d. Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak
dengan pasien atau melakukan tindakan.
e. Kurang menunjukan sikap empati.
f. Tidak memberi informasi pasien saat akan melakukan tindakan
Keperawatan.
g. Melakukan tindakan / perilaku yang dapat mengganggu
kenyamanan atau ketenangan kerja (berbicara keras,
menghidupkan radio, TV, dll)
2) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a. Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan
rumah sakit yang terkait dengan tugas sebagai perawat / bidan.
3) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi
Lain
a. Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain
atau profesi lain.

b. Tidak menghargai kelebihan / prestasi perawat lain atau profesi


lain.
c. Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga
kesehatan lain.
4) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a. Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi / gondrong, tidak
memakai pakaian dinas / seragam sesuai yang ditetapkan.
2. Pelanggaran Sedang
1) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a. Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan,
menggosok gigi / oral hygiene, vulva hygien.
b. Memberi informasi yang tidak bertanggung jawab yang membuat
kecemasan pada pasien dan keluarga.
- 11 -

c. Tidak memberikan bimbingan rohani / menunjuk pada pemuka


agama pada saat pasien membutuhkan / dalam skaratul maut.
d. Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap
yang dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.
e. Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien yang
butuh bantuan.
f. Tidak melakukan prosedur teknik aseptik / antoseptik yang
mengakibatkan terjadi infeksi.
g. Tidak melakukan tindakan pencegahan dikubitus (mengubah
posisi, memberi pelembab, bedak, massage, mengganti alata tenun
yang basah / kotor).
2) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a. Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan
kebijakan rumah sakit yang berlaku.
b. Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan kenyamanan
pasien.
c. Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan
secara optimal.
d. Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan
keperawatan (respon pasien, kondisi pasien dll).

a) Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan.


4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan
Profesi Lain
a) Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan sesama perawat
atau profesi lain.
b) Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat
dibutuhkan.
- 12 -

c) Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.


d) Melemparkan tanggung jawab keapda perawat lain.
e) Tidak mau memberi / transformasi ilmu, keterampilan dan
pengalaman kepada perawat lain atau profesi lain.
f) Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, keterampilan dari
semua perawat dan profesi lain dalam rangka peningkatan
keterampilan di bidang keperawata
g) Membicarakan kekurangan / keburukan perawat lain di depan
/ kepada pasien / keluarga
5. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a) Menolak untuk meningkatkan pendidikan formal dan non formal.
b) Tidak berupaya meningkatkan kemampuan profesional.
c) Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukan
perilaku dan sifat pribadi yang tercela, merokok diruang
perawatan, tidak menggunakan seragam lengkap, menjelekkan
profesi perawat atau organisasi profesi, mengeluarkan kata-kata
kotor saat berdinas
Pelanggaran Berat
6. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien
a) Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.
b) Tidak memenuhi kebutuhan oksigenisasi, kebersihan jalan nafas.
c) Tidak memperhatikan / mempertahankan sirkulasi
kardiovaskuler.

d) Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat / henti


jantung / pain (kecuali keinginan keluarga).
e) Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh,
tergelincir, keracunan, salah obat, salah transfusi dll).
f) Melakukan tindakan Keperawatan yang tidak sesuai prosedur
tetap yang dapat menyebabkan kematian / kecacatan.
g) Memberikan informasi yang tidak benar / tidak dapat
dipertanggung jawabkan.
h) Meminta imbalan kepada pasien / keluarga.
i) Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien / keluarga
(laporan tertulis / lisan / kotak saran).
j) Tidak menjaga kerahasiaan pasien / keluarga pada profesi / orang
yang berhak mengetahui.
k) Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.
- 13 -

l) Tidak melakukan prosedure aseptik / antiseptik.


m) Tidak menghargai agama pasien / keluarga.
n) Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien berdasarkan
status sosial dan martabat pasien.
7. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas
a) Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan prosedur
tetap dan kebijakan rumah sakit yang dapat merugikan pasien
secara fisik / mental.
b) Tidak memegang teguh rahasia jabatan.
c) Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin, aliran
politik, agama dan status sosial sesuai dengan keinginan pribadi.
8. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi
Lain
a) Bertengkar dengan semua perawat atau profesi lain.
b) Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawat atau
profesi lain.
c) Mencelakakan perawat dan profesi lain.
d) Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain.
e. Melindungi perbuatan teman yang tidak etis / praktek legal
3) Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan
a. mengkomersialkan / memperjual belikan harta rumah sakit
untuk kepentingan pribadi atau profesi Keperawatan.
b. menjual nama organisasi profesi Keperawatan untuk kepentingan
pribadi, mencari dana atas nama profesi lain untuk kepentingan
pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan dengan profesi untuk
kepentingan pribadi.
c. Menggunakan obat-obat terlarang / alkohol saat bertugas.
d. Meninggalkan / tidak dinas ketika dinas sore, malam tanpa izin.
e. Meninggalkan / tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam
satu bulan tanpa izin.

C. PROGRAM

Pembinaan rutin dan non rutin tenaga perawat dan bidan.


- 14 -

D. LANGKAH KEGIATAN

Melaksanakan pembinaan etika dan pembinaan umum kepada semua


tenaga perawat dan bidan secara berkesinambungan, dalam upaya
peningkatan disiplin dan etika profesi demi mewujudkan
profesionalisme dalam pemberian asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan.Sub komite etik dan disiplin profesi akan selalu memantau,
mengingatkan, memberi teguran dan atau melakukan pembinaan
terhadap pelaku pelanggaran.

E. MEKANISME PENANGANAN KASUS PELANGGARAN ETIK TENAGA


KEPERAWATAN

PROSEDUR:

1. Penanganan masalah
1) Pelanggaran yang bersifat kedisiplinan dan administrasi aktif
diselesaikan berdasarkan jenjang structural.

2) Pelanggaran yang berhubungan dengan etika profesi (perawat dan bidan


) di selesaikan oleh tim etik keperawatan.
2. Alur penyelesaian masalah
1) Adanya bukti informasi baik melalui layanan pengaduan,laporan
atasan langsung ataupun temuan saat melakukan pelanggaran.
2) Setiap masalah tentang karyawan baik antar karyawan dengan
karyawan,karyawan dengan pelanggan wajib diselesaikan oleh
pejabat secara terstuktur dalam jangka waktu selambat –
lambatnya satu bulan bila menyangkut citra pelayanan diselesaikan
selambatnya 1 minggu.
3) Adapun mekanisme penyelesaian system pelaporan masalah etik
keperawatan adalah sebagai berikut:
a) Tim etik keperawatan memanggil yang bersangkutan untuk
melakukan klarifikasi selanjutnya tim etik membuat laporan
hasil klarifikasi dan tindak lanjutnya yang diteruskan
kepada direktur RSUD DR. R.Koesma Tuban atas
sepengetahuan ketua komite keperawatan.
b) Setelah tim etik melakukan klarifikasi dan kesimpulan
bukan merupakan pelanggaran etik keperawatan maka
masalah akan dilimpahkan ke tim etik dan hukum RSUD DR.
R.Koesma Tuban.
c) Bila tim etik keperawtan tidak mampu menyelesaikan
masalah maka tim etik keperawatan akan berkoordinasi
dengan tim etik dan hukum dan atau bagian kepegawaian
RSUD DR. R.Koesma Tuban.
- 15 -

d) Tim etik dan hukum rumah sakit membantu penyelesaian


masalah dan membuat laporan kepada direktur RSUD DR.
R.Koesma Tuban.

e) Direktur /pimpinan rumah sakit memberikan sangsi melalui


bagian personalia untuk pelaksanaannya.

Untuk mekanisme dan pelaporan pelanggaran kasus kedisiplinan atau


administrasi dilakukan seperti kasus etik profesi tetapi

penyelesaiannya berdasarkan struktural keperawatan yaitu kepala


ruangan, kabid,personalia dan hasil dilaporkan direktur.

F. TAHAP-TAHAP BILA MENEMUKAN PELANGGARAN

Informasi pelanggaran dapat diperoleh melalui

1) Layanan pengaduan masyarakat (sms,telfon,sosmed dll)


2) Laporan atasan langsung
3) Temuan langsung

Proses penanganan

1) Adanya informasi yang jelas tentang pengaduan


2) Lakukan pemanggilan
3) Konfirmasi dan atau klarifikasi
4) Membuat kronologi kejadian
5) Identifikasi dan menilai bobot pelanggaran
6) Penyelesaian masalah
7) Evaluasi
Evaluasi tetap dilakukan tergantung dari tingkat pelanggaran yang
dilakukan

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN


Setiap terjadi pelanggaran Kode Etik Keperawatan dilakukan
pencatatan dan pelaporan menggunakan formulir baku yang ditentukan
oleh RSUD dr. R.Koesma Tuban sebagai berikut:
1. Formulir Peringatan Lisan (Lampiran 1)
Formulir ini ditujukan untuk perawat yang melakukan pelanggaran
kode etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan
2. Formulir Laporan Kejadian Pelanggaran Kode Etik Keperawatan (Lampiran
2)
Formulir ini berfungsi untuk mencatat laporan kejadian pelanggaran
kode etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan.
- 16 -

3. Formulir Penagarahan/Konseling (Lampiran 3)


Formulir ini berfungsi bahwa perawat/bidan yang bersangkutan telah
melakukan pelanggaran sebagai pengakuan dan telah diberikan
pengarahan. Formulir ini diisi oleh yang telah memberikan pengarahan
(konselor) dan ditandatangani oleh perawat/bidan yang bersangkutan.

PENOMORAN PELANGGARAN
Setiap pelanggaran Kode Etik Keperawatan terdapat nomor
pelanggaran yang sesuai jenis pelanggaran etika keperawatan .
Contoh penomoran tersebut adalah :
Bila terjadi kasus, seorang perawat tidak melakukan prosedur
aseptik/antiseptik, maka nomor pelanggaran perawat tersebut adalah C11
yaitu pelanggaran berat (C), pada tanggung jawab perawat terhadap pasien
(1), dipoint tidak melakukan prosedur aseptik/antiseptik (1).
- 17 -

BERIKUT INI CONTOH LAMPIRAN TERSEBUT


Lampiran 1

PERINGATAN LISAN

Peringatan lisan ini diberikan kepada :


Nama :
Tempat Bekerja :
Jenis Pelanggaran :
Nomor Pelanggaran :
Hari Terjadinya Pelanggaran :
Tanggal Terjadinya Pelanggaran :
Jam Terjadinya Pelanggaran :
Pelanggaran Tersebut Disaksikan Oleh :

Bahwa pada waktu tersebut Saudara/i telah melakukan pelanggaran yang


dimaksud. Sebagai peringatan bahwa pada waktu yang akan datang
saudara/i dapat memperbaiki tingkah laku/memelihara suasana
kerja/hubungan kerja yang lebih baik. Bilamana dikemudian hari saudara/i
berbuat kesalahan/pelanggaran yang serupa atau lainnya maka saya selaku
Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin akan mengambil tindakan yang lebih tegas
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tuban,
Yang Diberi Peringatan Yang Memberi Peringatan

( ) ( )

Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan
- 18 -

Lampiran 2

LAPORAN KEJADIAN PELANGGARAN


KODE ETIK KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya kepala ruang.


Melaporkan bahwa yang namanya tersebut dibawah ini telah melakukan
pelanggaran yaitu:
Nama :

Tempat bekerja :

Hari/Tanggal Kejadian :

Jam Kejadian :

Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)

Nomor Pelanggaran :

Tindakan yang segera dilakukan :

Demikian laporan ini disampaikan sebagai pemberitahuan.

Tuban,
Kepala Ruang

( )

Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 22 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
- 27 -
- 28 -
- 29 -
- 30 -

Lampiran 3

PENGARAHAN / KONSELING

Telah dilakukan pengarahan / konseling kepada :


Nama :
Tempat bekerja :
Hari :
Tanggal :
Jam :
Jenis Pelanggaran : Ringan, Sedang, Berat *)
Nomor Pelanggaran :
Pengarahan yang diberikan :

Tanggapan Perawat/Bidan yang dikonseling :

Perawat yang dikonseling Konselor


Sub Komite Etik

( ) ( )

Mengetahui
Ketua Komite Keperawatan

( )

Tembusan :
1. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
2. Ketua Komite Keperawatan
3. Perawat Yang Bersangkutan

*) Lingkari kejadian/pelanggaran yang dimaksud.


- 31 -

Lampiran 4

FORMULIR PENILAIAN PERILAKU PERAWAT

Nama :
Ruang :
Tgl penilaian :
Penilai :

Format 1 : Perawat dan Klien

PERNYATAAN YANG DILAKUKAN


NO TINDAKAN YANG DIUKUR KET
DIUKUR YA TDK
1 Perawat dalam memberikan a. Perawat memperkenalkan diri
pelayanan keperawatan kepada klien dan keluarganya.
menghargain harkat dan b. Perawat menjelaskan setiap v
martabat manusia, intervensi keperawatan yang
keunikan klien, dan tidak dilakuakan pada klien dan keluarga.
terpengaruh oleh c. Perawat dalam memberikan
pertimbangan kebangsaan, pelayanan keperawatan dilarang /
kesukuan, warna kulit, tidak mencela adat kebiasaan dan
umur, jenis kelamin, aliran keadaan khusus klien.
politik dan agama yang d. Perawat dalam memberikan
dianut serta kedudukan pelayanan keperawatan dilarang /
social tidak membedakan pelayanan atas
dasar kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran
politik dan agama yang dianut serta
kedudukan social pada klien
2 Perawat dalam memberikan a. Perawat pada awal bertemu klien
pelayanan keperawatan menjelaskan bahwa mereka boleh
senantiasa memelihara menjalankan / diizinkan
suasana lingkungan yang melaksanakan kegiatan terkait
menghormati nilai-nilai dengan budaya, adat dan agama
budaya, adat istiadat dan b. Perawat dalam memberikan
kelangsungan hidup pelayanan memfasilitasi pelaksanaan
beragama. nilai nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dan
mencari solusi yang akan berpihak
pada klien bila terjadi konflik terkait
nilai - nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama.
c. Perawat membantu klien memenuhi
- 32 -

kebutuhanya sesuai dengan budaya,


adat istiadat dan agama.
d. Perawat mengikutsertakan klien
secara terus menerus pada saat
memberikan asuhan keperawatan
3 Tanggung jawab utama a. Perawat melaksanakan asuhan
perawat adalah kepada keperawatan sesuai SPO
mereka yang membutuhkan b. Perawat melaksanakan intervensi
asuhan keperawatan keperawatan sesuai kompetensinya.
c. Perawat membuat dokumen asuhan
keperawatan sesuai SPO
4 Perawat wajib a. Perawat tidak memberikan informasi
merahasiakan segala tentang klien kepada orang yang
sesuatu yang diketahui berkepentingan
sehubungan tugas yang b. Perawat tidak mendiskusikan klien
dipercayakan kepadanya ditempat umum.
kecuali jika diperlukan oleh c. Perawat menjaga kerahasiaan
yang berwenang sesuai dokumen klien
dengan ketentuan hokum
yang berlaku

NILAI : x 100 =
14

Format 2 : Perawat dan Praktik

PERNYATAAN YANG DILAKUKAN


NO TINDAKAN YANG DIUKUR KET
DIUKUR YA TDK
1 Perawat memelihara dan a. Perawat selalu mengikuti kegiatan
meningkatkan kompetensi kegiatan untuk meningkatkan ilmu
dibidang keperawatan dan ketrampilan sesuai dengan
melalui belajar terus kemampuan.
menerus b. Perawat menerapkan dalam praktik
sehari hari ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru dalam memberikan
pelayanan.
c. Perawat harus mempulikasikan ilmu
dan keterampilan yang dimiliki baik
dalam bentuk hasil penelitian
maupun presentasi kasus diantaranya
jurnal reading, laporan kasus, dan
summary report.
d. Perawat melakukan evaluasi diri
- 33 -

terhadap pencapaian hasil asuhan


keperawatan
2 Perawat senantiasa a. Perawat mengikuti dan
memelihara mutu melaksanakan kegiatan-kegiatan
pelayanan keperawatan peningkatan dan penjaminan mutu
yang tinggi disertai antara lain :GKM, diskusi kasus dst.
kejujuran professional yang b. Perawat selalu melakukan evaluasi
menerapkan pengetahuan terhadap perawat lain yang menjadi
serta ketrampilan tanggung jawabnya dalam
keperawatan sesuai dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan
kebutuhan klien teknologi yang terbaru.
c. Perawatperawat dalam memberikan
asuhan keperawatan wajib
mengidentifikasi asuhan
keperawatan yang tidak sesuai
standart mutu keselamatan pasien.
d. Perawat menyampaikan kepada
atasan langsung , apabila
menemukan pelayanan kesehatan
yang tidak sesuai standart mutu dan
keselamatan pasien untuk
selanjutnya ditindak lanjuti
e. Perawat dalam memberikan
intervensi keperawatan merujuk
pada standart yang dikeluarkan
intitusi pelayanan kesehatan.
f. Perawat menggunakan teknologi
keperawatan yang telah diuji
validitans ( kehandalan) dan
reabilitas ( keabsahan) oleh lembaga
yang berwenang
3 Perawat dalam membuat a. Perawat selalu menggunakan data
keputusan didasarkan pada akurat dalam mengambil keputusan
informasi yang akurat dan b. Perawat mendelegasikan pekerjaan
mempertimbangkan harus menggunakan komunikasi yang
kemampuan serta jelas dan lengkap.
kualifikasi seseorang bila c. Perawat beretanggung jawab dalam
melakukan konsultasi, pembinaan moral staf
menerima delegasi dan d. Perawat membuat laporan terkait
memberikan delegasi tugas yang dilimpahkan.
kepada orang lain e. Perawatmenjalankan tugas sesuai
yang didelegasikan.
f. Perawat memberikan masukan
berkaitan dengan kasus yang
dikonsulkan sesuai dengan tingkatan
penerima konsul
4 Perawat senantiasa a. Perawat selalu berpenampilan rapi
- 34 -

menjunjung tinggi nama dan wangi


baik profesi keperawatan b. Perawat selalu dapat menjawab
dengan selalu menunjukkan menjawab pertanyaan klien sesuai
perilaku profesional dengan ilmu pengetahuan yang
dimiliki
c. Perawat selalu menepati janji
d. Perawat selalu ramah
e. Perawat menggunakan seragam yang
bersih dan sesuai dan sesuai dengan
norma dan kesopanan
f. Perawat berbicara dengan lemah
lembut

NILAI : x 100 =
22

Format 3 : Perawat dan Masyarakat

PERNYATAAN YANG DILAKUKAN KET


NO TINDAKAN YANG DIUKUR
DIUKUR YA TDK
1 Perawat mengemban a. Perawat memperlihatkan perilaku
tanggung jawab bersama hidup sehat di lingkunganya.
masyarakat untuk b. Perawat melakukan pembimbingan
memprakarsai dan kepada masyarakat untuk hidup
mendukung berbagai sehat dengan berpartisipasi aktif
kegiatan dalam memenuhi dalam tindakan preventif, promotif,
kebutuhan dan kesehatan kuratif, dan rehabilitative.
masyarakat c. Perawat melaksanakan gerakan
masyarakat sehat, seperti perilaku
hidup sehat, hand hygiene, dan lain
lain
d. Perawat mengajarkan masyarakat
tentang bencana
e. Perawat mengajarkan masyarakat
menciptakan lingkungan yang bersih,
aman dan nyaman
f. Perawat melakukan penelitian dan
menerapkan praktik berbasis bukti
dalam memenuhi kebutuhan dan
kesehatan masyarakat
- 35 -

NILAI : x 100 =
6

Format 4 : Perawat dan Teman Sejawat

PERNYATAAN YANG DILAKUKAN


NO TINDAKAN YANG DIUKUR KET
DIUKUR YA TDK
1 Perawat senantiasa a. Perawat mendiskusikan hal hal
memelihara hubungan baik terkait profesi secara berkala dengan
dengan sesama perawat sejawat
maupun dengan tenaga b. Perawat dalam menyampaikan
kesehatan lainnya dan pendapat terhadap sejawat,
dalam memelihara menggunakan rujukan yang diakui
keserasian suasana kebenaranya
lingkungan kerja maupun c. Perawat menghargai dan bersikap
dalam mencapai tujuan terbuka terhadap pendapat pendapat
pelayanan kesehatan teman sejawat
secara menyeluruh d. Perawat menciptakan lingkungan
yang kondusif (keserasian suasana
dan memperhatikan prifacy)
e. Perawat menghargai sesame perawat
seperti keluarga sendiri
2 Perawat bertindak a. Perawat mempraktikan penyelesaian
melindungi klien dari yang terjadi antar sejawat sesuai alur
tenaga kesehatan yang penyelesaian masalah
memberikan pelayanan b. Perawat melaporkan sejawat yang
kesehatan secara tidak melakukan tindakan yang tidak sesuai
kompeten, tidak etis, dan standart, etik, dan tidak sesuai
ilegal dengan peraturan perundang
undangan
c. Perawat menegur sejawat atas
perilaku yang tidak kompeten, tidak
etik dan tidak legal
d. Perawat membina sejawat agar
memelihara tindakan yang kompeten,
etik dan legal.

NILAI : x 100 =
9
- 36 -

Format 5 : Perawat dan Profesi

PERNYATAAN YANG DILAKUKAN


NO TINDAKAN YANG DIUKUR KET
DIUKUR YA TDK
1 Perawat mempunyai a. Perawat menyusun standart yang
peran utama dalam dibutuhkan profesi di institusi
menentukan standart pelayanan dan pendidikan.
pendidikan dan b. Perawat wajib memfasilitasi kebutuhan
pelayanan belajar mahasiswa sebagai calon
keperawatan serta anggota profesi
menerapkanya dalam c. Perawat melakukan sosialisasi ilmu
kegiatan pelayanan pengetahuan dan teknologi terbaru
dan pendidikan dalam lingkup profesi di intitusi
keperawatan pelayanan dan pendidikan
d. Perawat wajib tidak mencemarkan
nama baik profesi dan symbol-simbol
organisasi profesi di media social dan
lainya.
2 Perawat berperan a. Perawat melaksanakan kajian asuhan
aktif dalam berbagai keperawatan yan diberikan secara terus
kegiatan menerus dengan bimbingan perawat
pengembangan yang ditunjuk
profesi b. Perawat menyampaikan hasil kajian
asuhan keperawatan dalam forum temu
ilmiah perawat pada institusi terkait
3 Perawat berpartisipasi a. Perawat harus aktif memberikan usulan
aktif dalam upaya terhadap pihak terkait agar tersedia
profesi untuk sarana prasarana untuk kelancaran
membangun dan asuhan keperawatan
memelihara kondisi b. Perawat wajib menyampaikan asuhan
kerja yang kondusif keperawatan yang telah dilakukannya
demi terwujudnya pada setiap serah terima.
asuhan keperawatan c. Perawat penanggungjawab wajib
yang bermutu tinggi memastikan terlaksananya asuhan
keperawatan yang diberikan oleh
perawat pelaksana yang ada dibawah
tanggung jawabnya
d. Perawat penanggung jawab wajib
menyampaikan perkembangan asuhan
keperawatan kepada penanggung jawab
perawatan yang lebih tinggi secara
berkala

NILAI : x 100 =
10
- 37 -

Nilai Hubungan :

Perawat dan klien :


Perawat dan praktik :
Perawat dan masyarakat : NILAI : x 100 % =………....=............
Perawat dan teman sejawat : 5

Perawat profesi :
Total :

Tuban,………………………………….

Perawat yang dinilai Perawat Penilai

(………………………………………) ( …………………………………….)

Catatan :
- 38 -

BAB IV

DOKUMENTASI

Dengan sosialisasi dan pembinaan etik dan disiplin profesi terhadap


tenaga keperwatan dan kebidanan di RSUD Bayung Lencir.di harapkan
Setiap tenaga keperawatan memiliki disiplin profesi yang tinggi dalam
memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan menerapkan etika
profesi dalam praktiknya.
Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan
melakukan,menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik
dan metode serta evaluasipembinaan dan penegakan disiplin profesi serta
penguatan nilai-nilai etik dalam kehidupan profesi.Berdasarkan hal
tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan etika profesi perlu
dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat yang tinggi
sehingga pelayanan keperawatan dan kebidanan yang diberikan benar-
benar menjamin pasien aman dan mendapat kepuasan selama menjalani
perawatan di RSUD Bayung Lencir.

Ditetapkan di : Bayung Lencir


Pada Tanggal : 1 Oktober 2021
Direktur RSUD Bayung Lencir

dr. Diyanti Novitasari, MARS


NIP. 19810313 201001 2 015

Anda mungkin juga menyukai