Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PENGADEGAN
Jln. Raya Pengadegan-Rembang Rt.11/5,KM.9, Pengadegan, Purbalingga, Jawa Tengah, 53393,
Telp (0281) 6591070
e-mail : puskesmaspengadegan@yahoo.co.id

TINDAK LANJUT RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN SEMESTER 1 TAHUN 2019


UPTD PUSKESMAS PENGADEGAN

NO AGENDA MASALAH YANG ANALISIS MASALAH REKOMENDASI TINDAK LANJUT


BELUM TUNTAS PERBAIKAN

1. AUDIT
INTERNAL

KIE ( Komunikasi  Selama ini KIE lebih banyak Perlu dilakukan perubahan Per Desember 2019
Informasi, dan dilakukan oleh dokter, baik langkah dalam SOP,
Edukasi ), apabila edukasi terkait penyakit, diantaranya : 1. Ruang Promkes
dilakukan sesuai evaluasi lingkungan, sudah diatur sehingga
dengan SOP memakan maupun nutrisi. 1. Untuk edukasi terkait representatif untuk
waktu yang lama lingkungan dan PHBS konsultasi, jalan
 Kajian awal belum
( sekitar 8 menit ). Hal dilakukan oleh tembus ke mushola
dilaksanakan dengan
ini menyebabkan petugas promkes atau sudah ditutup, dan
paripurna, dan belum
antrian lama kesling. Dan untuk ruang promkes sudah
semua perawat
edukasi terkait nutrisi bersatu dengan ruang
melaksanakan asuhan
dilakukan oleh ASI agar petugas gizi
keperawatan, sehingga
petugas gizi, bisa mempraktekan
pasien terkesan menumpuk
sehingga dokter tidak mengenai pompa ASI
menunggu diperiksa /
terlalu lama dalam kepada ibu hamil TM
diresepi dokter
memberikan KIE dan 3 yang sedang ANC
 Dokter yang melakukan
antrian pasien bisa
pemeriksaan dan KIE
hanya satu orang pada saat terpecah teratur
jam sibuk, dan pasien 2. Ruang promkes perlu 2. Petugas di ruang
cenderung menumpuk di diatur agar promkes sudah
jam 8 – 10 WIB representatif sebagai dijadwal, namun
ruang KIE, sesuai petugas masih ragu
permenkes No.75 saat petugas gizi ada
Tahun 2014 di tempat, namun
3. Petugas di ruang terjadwal petugas
promkes perlu lain, yang melayani
dijadwal agar jadwal pasien siapa ?
kegiatan luar gedung 3. Asuhan keperawatan
tetap terlaksana belum optimal
dengan baik dilaksanakan
4. Perawat harus 4. Informasi kepada
melakukan kajian pasien tentang antrian
awal secara paripurna belum bisa dilakukan
dan melakukan karena menunggu
asuhan keperawatan, mesin antrian
serta diagnosis 5. Penambahan dokter
keperawatan pada sudah masuk di
pasien,sehingga usulan ke Dinas
antara kajian awal Kesehatan Kabupaten
dengan pemeriksaan
dokter tidak ada jarak
waktu yang lama.
5. Perlu diberikan
informasi kepada
pasien mengenai
kecenderungan hari
dan jam tertentu yang
padat pasien
6. Perlu ditambah dokter
pemeriksa di pagi
hari, saat jam ramai
pasien.

Penulisan identitas Kemungkinan hal ini disebabkan Perlu dibuat standar  Sudah dibuat SK
pasien dalam RM karena : pembakuan dalam penulisan tentang penulisan
belum lengkap identitas pasien, yaitu : identitas pasien
 Belum ada standar  Masih ada kesalahan
pembakuan dalam 1. Penulisan nama tidak
penulisan identitas
penulisan identitas pasien boleh disingkat,
dengan disingkat,
 Penulisan identitas secara kecuali kata ke tiga
namun tidak banyak
lengkap memakan waktu 2. Penulisan alamat
sehingga memperlama tidak boleh disingkat
antrian 3. Penulisan pekerjaan
hanya ditanyakan
saat awal periksa saja
4. Penulisan identitas
dengan huruf kapital
5. Penulisan nama
dipastikan sesuai KTP
dan hindari menulis
nama alias

2. PKP Angka CDR dan CNR CDR : Case Detection Rate : Screening penemuan kasus Untuk peningkatan cakupan
TB masih jauh dari Prosentase jumlah pasien baru baru TB harus ditingkatkan TB sudah dimasukkan
target BTA positif yang diteukan dan dengan cara : sebagai indikator mutu tahun
diobati dibanding jumlah pasien 2020
baru BTA positif yang diperkirakan 1. Screening dalam
ada dalam wilayah tersebut ( target gedung, ini tidak bisa
25 ) maksimal sebab kita
pasif dan jumlah
CNR : Case Notification Rate : pasien yang datang
angka yang menunjukkan jumlah terbatas, namun ini
pasien baru yang ditemukan dan bisa diberikan target
tercatat diantara 100.000 untuk pemeriksaan
penduduk di suatu wilayah tertentu BTA nya
( Target kita 147 ) 2. Screening luar
gedung, terutama
Dari definisi tersebut, CDR dan pasien pasien yang
CNR yang rendah menunjukkan ada riwayat kontak
screening yang kurang dengan pasien BTA
positif dan TB RO
3. Kegiatan screening ini
prlu ditarget agar
petugas lebih
termotiasi, sehingga
perlu dimasukkan
dalam indikator mutu
UKM di tahun 2020
4. Perlu digiatkan
kerjasama dengan
jejaring dan jaringan
dalam bentuk
pemberian pot dahak
Cuma Cuma dan
dimonitoring
progresnya secara
kontinu oleh
pemegang program
( sosialisasikan dalam
pertemuan jejaring
dan jaringan )

Cakupan pemeriksaan Hal ini disebabkan karena :  Perlu dilakukan Untuk peningkatan cakupan
IVA dan sadanis masih mentoring kepada IVA Sudah dimasukkan
jauh dari target 1. Sasaran sangat banyak, semua bidan desa sebagai indikator mutu tahun
sekitar 6385 setiap tahun, agar mampu 2020
dengan target nasional 30% melakukan
sehingga target setahun pemeriksaan IVA
adalah 1916 dan target  Semua bidan desa
sebulan 192 melakukan
2. Petugas yang terlatih pemeriksaan IVA di
terbatas baik jumlah dan PKD
waktunya  PKD perlu dilengkapi
dengan lampu sorot
yang memadai untuk
melakukan
pemeriksaan IVA
 Untuk interpretasi
hasil dilakukan oleh
petugas yang terlatih
dalam bentuk foto
konsul via WA
 Perlu dimasukkan
sebagai indikator
mutu tahun 2020

Cakupan ASI eksklusif Hal ini kemungkinan disebabkan  Petugas gizi perlu Per Desember 2019
masih rendah karena menekankan pada ibu
hamil TM 3 mengenai  Ruang promkes jadi
1. Ibu bekerja pengetahuan tentang satu dengan ruang
2. Kurang pengetahuan ibu ASI pompa dengan ASI sehingga petugas
tentang manfaat ASI alat peraga , diberikan gizi punya ruang
eksklusif contoh real dan diajari privasi untuk
3. Mitos cara massage mengajari ibu hamil
4. Ibu kurang pengetahuan payudara ( perawatan dalam hal menyususi
tentang sistem ASI pompa payudara )  Ruang ASI belum
dan cara pemberiannya dilengkapi sesuai
 Petugas gizi butuh
5. Ekonomi masyarakat standar permenkes
ruang ASI yang
kurang sehingga sarana  Arisan kulkas belum
sesuai standar
yang dibutuhkan untuk jalan, namun petugas
permenkes No. 75
menyimpan ASI pompa agar privasi dengan sudah
belum memadai pasien terjamin menginventarisir
 Petugas gizi perlu plasma dengan busui
menginventarisir  Cakupan belum
jumlah plasma optimal, akan
dengan jumlah dilakukan audit
karyawan sebagai internal
sasaran ASI eksklusif,
dan mengupayakan
tersedianya kulkas di
setiap plasma dengan
cara arisan kulkas.

3. KOMPLAIN Antrian lama 1,5 – 3  Hal ini terkait dengan waktu  Perlu dua pemeriksa Per Desember 2019
PELANGGAN jam KIE yang diperlukan yaitu agar pemeriksaan
rata – rata 8 menit. Jadi lebih cepat dan tetap  Sudah ada 2 BP,
dalam satu jam hanya bisa sesuai standar namun BP ke 2 tidak
diperiksa 7- 8 pasien.  Perlu ruangan yang bisa jalan kalau ada
 Jika dari jam 8 sampai jam representatif petugas yang DL ato
10 rata rata pendaftaran ijin > 2 orang,
 Melaksanakan simpus
sudah 50 pasien maka sehingga perlu
dari pendaftaran,
pasien ke 50 akan diperiksa evaluasi dari
pemeriksaan, sampai
3 – 4 jam kemudian manajemen
peresepan.
 Simpus sudah
dijalankan

4. PROGRAM Ketersediaan ruangan Dalam Permenkes No.75 Tahun  Lahan puskesmas Per Desember 2019
MUTU belum sesuai dengan 2014 untuk persyaratan ruang yaitu terbatas, sehingga
Permenkes No.75 : yang bisa dilakukan  Pelayanan KIA,KB
Tahun 2014 adalah efisiensi dan Imunisasi sudah
Ruang Kantor : ruangan yang sudah jadi satu
ada, yaitu :  Ruang ASI jadi satu
1. R. Administrasi Kantor
1. KIA, KB, dan dengan ruang
promkes dengan
2. R. Kepala Puskesmas imunisasi jadi pertimbangan agar
3. R. Rapat ( R. Multifungsi ) satu, dengan petugas gizi punya
pemeriksaan di ruang privasi
Ruang Pelayanan : ruang KIA dengan  Ruang samping
menjebol ruang kapus dijadikan ruang
4. R. Pendaftaran dan RM
imunisasi UKM
5. R. Tunggu
2. Ruang samping  Ruang KB dijadikan
6. R. Pemeriksaan Umum
kapus dijadikan ruang BP 2 namun
7. R. Tindakan ( juga
ruang ASI tidak jadi dijebol
digunakan untuk pelayanan
3. Ruang KB sebab kesulitan tata
gadar )
dijadikan satu ruang jika dijebol
8. R. KIA, KB, dan imunisasi
dengan ruang BP,  Bekas dapur tidak jadi
9. R. Gigi mulut
sehingga dijadikan ruang
10. R. ASI
pemeriksaan sterilisasi namun
11. R. Promkes ( Untuk
pasien bisa dua digunakan untuk
konsultasi dan konseling )
jalur. memperlebar gudang
12. R. Farmasi
4. Bekas dapur farmasi
13. R. Persalinan
dijadikan ruang  Ruang sterilisasi
14. R. Rawat pasca persalinan
sterilisasi pindah ke ruang
15. R. Laboratorium
5. Membuat pojok depan mushola
16. R. Sterilisasi
batuk  Pojok batuk belum
17. R. Penyelenggaraan
Makanan dibuat
18. R. KM / WC pasien
19. R. KM / WC persalinan
20. R. KM / WC petugas
21. Gudang umum

Pendukung :

22. Rumah Dinas, minimal 2


unit
23. Parkir roda 2 dan 4 serta
garasi untuk ambulans

Diluar Permenkes :

 Pojok batuk
 R. TB belum cukup ventilasi
 R. bermain

Pengadegan, 2 Desember 2019

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Pengadegan Ketua Mutu Puskesmas Pengadegan

Istomo Puji, SKM dr. Rulistina Prabawani


NIP. 19660315 198703 1 014 NIP. 19821014 201503 2001

Anda mungkin juga menyukai