Anda di halaman 1dari 20

PENGELOLAAN SISTEM RUJUKAN PELAYANAN

KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN


KESEHATAN NASIONAL MELALUI INTEGRASI
SISTEM INFORMASI

BPJS Kesehatan KCU Surabaya

Surabaya, 25 Januari 2022

www.bpjs-kesehatan.go.id
REGULASI
1
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2018 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

2
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN

3
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN
KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

4
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN
INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBG) DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENDAHULUAN, Definisi
Rujukan Terintegrasi Sistem Informasi adalah mekanisme rujukan berdasarkan kebutuhan medis peserta
sesuai kompetensi fasilitas kesehatan penerima rujukan; jenis Fasilitas Kesehatan dan/atau kelas rumah
sakit; dan kondisi geografis (jarak/letak) fasilitas kesehatan dengan menggunakan Sistem Informasi BPJS
Kesehatan yang dapat diintegrasikan dengan Sistem Informasi fasilitas kesehatan.

PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Ketentuan Umum


Fasilitas kesehatan tujuan rujukan harus memberikan jawaban rujukan kepada fasilitas kesehatan perujuk
setelah tuntas ditatalaksana oleh fasilitas kesehatan tujuan rujukan.

Jawaban rujukan merupakan respon atau tindak lanjut penanganan pelayanan kesehatan oleh fasilitas
kesehatan tujuan rujukan kepada fasilitas kesehatan perujuk sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan, serta dapat diinformasikan secara manual atau elektronik. Implementasi pengelolaan respon
rujukan secara elektronik akan dikembangkan secara bertahap.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Ketentuan Umum

Pelayanan sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan dengan rujukan parsial yang merupakan bagian dari
paket INA-CBG fasilitas kesehatan perujuk.
Kasus medis yang menjadi kompetensi fasilitas kesehatan harus diselesaikan secara tuntas di fasilitas
kesehatan tersebut sesuai standar.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Ketentuan Umum
Rujukan terintegrasi sistem informasi menggunakan Sistem Informasi BPJS Kesehatan yang dapat
diintegrasikan dengan Sistem Informasi fasilitas kesehatan dengan mempertimbangkan:
a. Kompetensi fasilitas kesehatan penerima rujukan;
b. Jenis fasilitas kesehatan dan/atau kelas rumah sakit;
c. Kondisi geografis (jarak tempuh/waktu tempuh/letak) tujuan rujukan dari fasilitas kesehatan perujuk;
dan
d. Kasus tertentu sesuai kebutuhan medis Peserta.

Rujukan yang tidak dijamin adalah rujukan yang tidak tercatat secara online pada aplikasi PCare atau V-
Claim, dikecualikan pada kondisi rujukan pada FKTP Non-Jarkomdat dan kondisi gangguan sistem
informasi.

PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Profil Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Kesehatan menunjuk petugas khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola Aplikasi HFIS.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Sistem Rujukan
di Faskes Perujuk
Setiap fasilitas kesehatan berkewajiban merujuk Peserta sesuai indikasi medis dan prosedur yang berlaku,
kecuali pada kondisi tertentu seperti Peserta tidak dapat ditransportasikan atas alasan medis, sumber daya,
atau geografis dan mendapat persetujuan Peserta atau keluarganya.
Rujukan dilakukan karena fasilitas kesehatan perujuk tidak memiliki kompetensi yang diperlukan dalam
penanganan Peserta sesuai indikasi medis dimana kompetensi untuk penanganan Peserta tersebut dimiliki
oleh fasilitas kesehatan penerima rujukan berdasarkan informasi dalam sistem rujukan terintegrasi.

Rujukan harus mendapatkan persetujuan dari Peserta dan/atau keluarganya setelah Peserta dan/atau
keluarganya mendapatkan penjelasan dari tenaga kesehatan yang berwenang.

Penjelasan sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya meliputi:


1. diagnosis dan terapi dan/atau tindakan medis yang diperlukan;
2. alasan dan tujuan dilakukan rujukan;
3. risiko yang dapat timbul apabila rujukan tidak dilakukan; dan
4. transportasi rujukan, jika memerlukan ambulan, disertai penjelasan risiko atau penyulit yang dapat
timbul selama dalam perjalanan.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Sistem Rujukan
di Faskes Perujuk
Surat pengantar rujukan memuat informasi:
a. identitas Peserta;
b. hasil pemeriksaan;
c. diagnosis kerja;
d. terapi dan/atau tindakan yang telah diberikan;
e. tujuan rujukan; dan
f. nama dan tanda-tangan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.
Fasilitas kesehatan dapat menambahkan informasi kondisi medis peserta dalam lampiran surat
pengantar rujukan apabila diperlukan.
Dalam keadaan gawat darurat, fasilitas kesehatan perujuk sebelum melakukan rujukan harus:
1. melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi Peserta sesuai indikasi medis
serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan Peserta selama pelaksanaan rujukan;
2. memastikan bahwa fasilitas kesehatan penerima rujukan dapat menerima Peserta sesuai kompetensi
yang diperlukan untuk penanganan Peserta yang akan dirujuk melalui komunikasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
Fasilitas kesehatan perujuk tidak diperkenankan meminta Peserta/keluarga untuk mencari rujukan
sendiri dengan mendatangi fasilitas kesehatan penerima rujukan.
Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id
PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Rujukan di
Fasilitas Kesehatan Penerima Rujukan
Fasilitas kesehatan penerima rujukan berkewajiban melakukan verifikasi kebenaran identitas/eligibilitas
Peserta melalui aplikasi eligibilitas Peserta yang dikembangkan BPJS Kesehatan. Apabila terdapat
ketidaksesuaian indentitas, maka fasilitas kesehatan wajib mengkonfirmasi kepada Kantor Cabang BPJS
Kesehatan setempat melalui petugas yang ditunjuk.
Dalam hal ditemukan adanya pelayanan yang beririsan pada Peserta yang sama di fasilitas kesehatan
yang lain, maka fasilitas kesehatan penerima rujukan wajib berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan
tersebut.
PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Rujukan
Horizontal Antar FKTP
Rujukan horizontal antar FKTP merupakan mekanisme rujukan FKTP ke jejaringnya maupun rujukan
antar FKTP ke FKTP lain yang memiliki kemampuan dan kelengkapan sarana prasarana yang dibutuhkan
sebagai perwujudan fungsi koordinasi layanan.
Cakupan Rujukan Horizontal Antar FKTP adalah:
1. Pelayanan yang termasuk dalam Program Pemerintah adalah pemberian pelayanan atau pemberian
obat yang telah diselenggarakan melalui Program Pemerintah, seperti obat antituberkulosis, obat
HIV, dan sebagainya.
2. Pelayanan yang termasuk dalam non kapitasi
3. Pelayanan yang termasuk dalam kapitasi
Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id
PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Rujukan
Internal, Surat Kontrol dan Surat Kontrol Pasca Rawat Inap di FKRTL
Rujukan Internal
1. Rujukan internal adalah rujukan yang dilakukan oleh DPJP penerima rujukan kepada DPJP lain di FKRTL
yang sama.
2. Pemberian rujukan internal ditujukan untuk melengkapi pelayanan kesehatan kepada Peserta
berdasarkan kebutuhan medis yang dijamin dalam Program JKN.
3. DPJP penerima rujukan internal berkewajiban untuk memberikan jawaban kepada DPJP perujuk secara
manual atau elektronik.
4. Rujukan internal yang dilakukan pada hari yang sama dengan pelayanan DPJP penerima rujukan,
merupakan pelayanan yang menjadi kesatuan episode dengan pelayanan pada DPJP perujuk.
5. Rujukan internal yang dilakukan pada hari yang berbeda dengan pelayanan DPJP perujuk, berupa
layanan konsultasi/prosedur/terapi yang berkelanjutan merupakan episode yang berbeda dengan
pelayanan pada DPJP penerima rujukan.
6. Peserta yang menerima rujukan internal melakukan pendaftaran kembali ke petugas administrasi FKRTL
sebelum mendapatkan pelayanan lanjutan.
7. Proses administrasi rujukan internal terotomasi melalui sistem informasi BPJS Kesehatan.
8. Pelaksanaan rujukan internal di FKRTL, tetap memperhatikan masa berlaku surat rujukan dari fasilitas
kesehatan perujuk, yaitu 90 (sembilan puluh) hari.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


BAB II, PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Rujukan
Internal, Surat Kontrol dan Surat Kontrol Pasca Rawat Inap di FKRTL

Surat Kontrol
1. Surat kontrol adalah permintaan kunjungan kembali kepada Peserta untuk mendapatkan perawatan
lanjutan yang diberikan oleh DPJP penerima rujukan.
2. Surat kontrol digunakan apabila DPJP FKRTL penerima rujukan masih memerlukan perawatan lebih
lanjut terhadap Peserta yang dirujuk.
3. Kontrol dapat dilakukan paling cepat satu hari setelah pemeriksaan pelayanan peserta sesuai
rekomendasi yang diberikan oleh DPJP
4. Pelaksanaan kontrol di FKRTL, tetap memperhatikan masa berlaku surat rujukan dari Fasilitas
Kesehatan perujuk, yaitu 90 (Sembilan puluh) hari.
5. Surat kontrol hanya berlaku untuk 1 (satu) kali kunjungan.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Penyelenggaraan Rujukan
Internal, Surat Kontrol dan Surat Kontrol Pasca Rawat Inap di FKRTL

Surat Kontrol Pasca Rawat Inap


1. Surat kontrol pasca rawat inap adalah permintaan kunjungan rawat jalan setelah rawat inap yang
diberikan oleh DPJP Utama yang merawat Peserta.
2. Surat kontrol pasca rawat inap digunakan apabila DPJP Utama yang merawat Peserta menilai bahwa
Peserta masih memerlukan perawatan lebih lanjut melalui rawat jalan.
3. Surat kontrol pasca rawat inap dapat digunakan untuk 1 (satu) kali kunjungan kontrol pasca rawat
inap.
4. Apabila berdasarkan penilaian DPJP, Peserta masih memerlukan kunjungan kontrol lebih dari 1 (satu)
kali, maka surat kontrol dapat diterbitkan kembali oleh DPJP dan berlaku sesuai masa berlaku surat
rujukan FKTP pada DPJP yang sama.
5. Surat kontrol pasca rawat inap yang diterbitkan untuk Peserta yang menjalani episode rawat inap dari
IGD FKRTL hanya berlaku 1 (satu) kali kunjungan, selanjutnya apabila diperlukan kontrol kembali,
maka Peserta kembali ke FKTP peserta terdaftar.

Ketentuan penggunaan surat rujukan internal, surat kontrol, atau surat kontrol pasca rawat inap sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Rujukan Khusus Pada Aplikasi Pcare
Peserta dengan kondisi-kondisi khusus dapat langsung dirujuk oleh FKTP ke FKRTL yang memberikan
pelayanan rutin kepada Peserta tersebut, yaitu:

1. Peserta dengan diagnosis gangguan jiwa yang berobat rutin di FKRTL Khusus Jiwa;
2. Peserta dengan diagnosis kusta yang berobat di FKRTL Khusus Kusta;
3. Peserta dengan diagnosis TB MDR yang berobat di FKRTL yang menyediakan unit pelaksana Layanan
Tuberkulosis Resisten Obat;
4. Peserta dengan diagnosis HIV yang berobat di FKRTL tingkat 3 (kelas A) yang menyediakan layanan obat lini
3;
5. Peserta dengan diagnosis Hemofilia yang berobat di FKRTL yang menyediakan pelayanan Hemofilia;
6. Peserta dengan diagnosis Thalasemia Mayor yang berobat di FKRTL yang menyediakan pelayanan
Thalasemia Mayor;
7. Peserta dengan diagnosis Kanker yang menerima pelayanan kemoterapi dan radioterapi yang berobat di
FKRTL yang menyediakan pelayanan kemoterapi dan radioterapi;
8. Peserta dengan kebutuhan pelayanan Hemodialisis rutin di FKRTL yang menyediakan pelayanan
Hemodialisis; dan
9. Peserta dengan kondisi khusus lainnya yang akan ditetapkan oleh Direksi BPJS Kesehatan.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


PENYELENGGARAAN SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI, Administrasi Sistem Rujukan Terintegrasi
Yang Dikecualikan
Ketentuan administrasi terkait pelayanan sistem rujukan terintegrasi dapat dikecualikan pada beberapa
kondisi sebagaimana berikut:
a. Rujukan pada FKTP/FKRTL Non-Jarkomdat;
b. Rujukan pada FKTP/FKRTL Jarkomdat yang mengalami gangguan jaringan sistem informasi.

APLIKASI DAN SISTEM INFORMASI


Sistem Rujukan Terintegrasi didukung dengan adanya sistem informasi berupa:
1. Aplikasi APLICARES
2. Aplikasi HFIS (Health Facilities Information System)
3. Aplikasi PCare
4. Aplikasi V-Claim
5. Aplikasi Mobile JKN
6. Aplikasi lainnya yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


SIMPLIFIKASI RUJUKAN PELAYANAN KASUS TERTENTU
Kasus tertentu yang ditetapkan dalam simplifikasi rujukan pelayanan adalah peserta dengan diagnosis
1. Gagal Ginjal Kronis stadium akhir yang menjalani perawatan Hemodialisis rutin;
2. Thalasemia Mayor yang secara rutin menjalani perawatan tranfusi darah dan/atau terapi obat kelasi
besi;
3. Hemofilia yang secara rutin menjalani perawatan tranfusi darah dan/atau terapi faktor pembekuan
darah; dan
4. Kasus lain yang akan ditetapkan kemudian.

Fitur perpanjangan rujukan hanya dapat dilakukan di FKRTL sesuai rujukan FKTP, sebagai contoh peserta
dirujuk ke RS Aminah untuk pelayanan Hemodialisis maka nomor rujukan hanya dapat dilakukan
perpanjangan di aplikasi V-Claim dengan login RS Aminah. Jika selanjutnya peserta dirujuk ke FKRTL lain
maka dilakukan perekaman ulang di FKRTL tujuan yang baru.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


SIMPLIFIKASI RUJUKAN PELAYANAN KASUS TERTENTU
Perpanjangan surat rujukan FKTP dilaksanakan oleh petugas FKRTL melalui aplikasi V-Claim dengan batas
waktu mulai hari ke-91 (sembilan puluh satu) sampai dengan hari ke-120 (seratus dua puluh). Apabila
Peserta tidak melakukan perpanjangan surat rujukan sampai hari ke-120 (seratus dua puluh), maka Peserta
harus kembali ke FKTP terdaftar untuk mendapatkan pelayanan sesuai ketentuan; dan
Masa berlaku surat rujukan FKTP yang telah diperpanjang oleh Petugas FKRTL pada Aplikasi V-Claim adalah
90 (sembilan puluh) hari sejak masa rujukan habis, selanjutnya Petugas FKRTL melakukan perpanjangan
surat rujukan kembali

Simplifikasi rujukan tidak berlaku bagi Peserta yang berasal dari Instalasi Gawat Darurat atau dalam keadaan
bepergian di luar wilayah.

Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


Surat BPJS Kesehatan KCU Surabaya tentang Pengelolaan
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

16 Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


Permasalahan yang masih terjadi di FKTP dan FKRTL

1. Adanya obat PRB yang tidak tersedia di FKTP


2. Masih ada FKTP yang merujuk dengan diagnosa tidak dijamin oleh BPJS Kesehatan (contoh : fertilitas)
3. Masih ditemukan FKRTL yang merujuk ke FKRTL lain dengan tidak dibuatkan Surat Rujukan Antar RS luaran aplikasi V-Claim
4. FKRTL memastikan status pulang pasien
5. Perbedaan tanggal berlaku rujukan antara di SEP Rujukan antar RS dengan tanggal berlaku rujukan di aplikasi vclaim sehingga
menimbulkan komplain peserta
6. Rujukan cetak dan rujukan online terbaca beda RS
7. FKTP tidak mau mengeluarkan rujukan baru untuk pasien diagnosa tidak berhubungan dan pasien post mrs karena rujukan
sebelumnya masih berlaku
8. Koordinasi dan konfirmasi ke FKTP yang masih slow respon
9. Peserta KLL yang di rujuk ke RS namun belum melalukan pelaporan polisi dan Jasa Raharja
10. Masih ditemukan rujukan FKTP yang belum online di vclaim
11. Masih ditemukan rujukan yang tujuan poli yang tercetak di rujukan berbeda dengan poli yang online di vclaim
12. Perbedaan tanggal berlaku rujukan antara di SEP Rujukan antar RS dengan tanggal berlaku rujukan di aplikasi vclaim sehingga
menimbulkan komplain peserta
13. Ditemukan rujukan dari puskesmas yang tujuannya untuk scaling gigi, sehingga ketika pasien diarahkan kembali ke FKTP pasien
merasa dirugikan karena diinfo oleh pihak faskes 1 bisa di layani di RS
14. Pasien pasien yang dari puskesmas masih banyak yang diarahkan ke rumah sakit untuk meminta acc protesa gigi yang seharusnya
bisa diarahkan langsung ke faskes 1 yang melayanai protes gigi
15. Masih ditemukan rujukan FKTP yang belum online di vclaim
16. Masih ditemukan rujukan yang tujuan poli yang tercetak di rujukan berbeda dengan poli yang online di vclaim

17 Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


Permasalahan yang masih terjadi di FKTP dan FKRTL

17. Perbedaan tanggal berlaku rujukan antara di SEP Rujukan antar RS dengan tanggal berlaku rujukan di aplikasi vclaim sehingga
menimbulkan komplain peserta
18. Peserta korban KLL, kasus kecelakaan kerja, banyak langsung diberi rujukan ke rumah sakit yang seharusnya bisa di skrining dlu
kronologinya di faskes 1, sehingga pasien tidak komplain di rumah sakit
19. Perbedaan tanggal berlaku rujukan antara di SEP Rujukan antar RS dengan tanggal berlaku rujukan di aplikasi vclaim sehingga
menimbulkan komplain peserta
20. Masih ditemukan rujukan FKRTL yang belum online, sehingga unutk konfirmasi membutuhkan waktu yang cukup lama ( terutama RS
wilayah luar surabaya)
21. Peserta yang sudah diarahkan ke faskes 1 karena sudah dinyatakan dpjp diagnosanya tidak berhubungan seringkali kembali ke rs
menyampaikan jika dr dokter di faskes 1 menginfokan bisa dikonsulan internal, sehinga menimbulkan komplain.
22. Puskemas sebagian besar tidak mau menggunakan rujukan dari pcare meskipu terjadi kembali pada simpus
23. Beberapa rs sering kali menyampaikan setelah rujukan habis yaitu meminta rujukan kembali bukan untuk assesment ulang sehingga
terjadi masalah antara peserta dan FKTP karena seharusnya bisa di tatalaksana di FKTP
24. Tidak bisa menerbitkan rujukan khusus HD karena tmt rujukan terbaca tmt awal rujukan
25. Koordinasi dengan PIC FKTP yang masih slowrespon padahal peserta sedang cito

18 Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


Permasalahan yang masih terjadi di FKTP dan FKRTL
FKTP : FKRTL :
1. Adanya obat PRB yang tidak tersedia di Apotek PRB 1. Masih ditemukan FKRTL yang merujuk ke FKRTL lain dengan
2. Masih ada FKTP yang merujuk dengan diagnosa tidak dijamin tidak dibuatkan Surat Rujukan Antar RS luaran aplikasi V-
oleh BPJS Kesehatan (contoh : fertilitas) Claim
3. Koordinasi dan konfirmasi ke FKTP yang masih slow respon 2. FKRTL memastikan status pulang pasien
4. Peserta KLL yang di rujuk ke RS namun belum melalukan 3. Pasien pasien yang dari puskesmas masih banyak yang
pelaporan polisi dan Jasa Raharja diarahkan ke rumah sakit untuk meminta acc protesa gigi
5. Masih ditemukan rujukan FKTP yang belum online di vclaim yang seharusnya bisa diarahkan langsung ke faskes 1 yang
6. Masih ditemukan rujukan yang tujuan poli yang tercetak di melayanai protes gigi
rujukan berbeda dengan poli yang online di vclaim 4. Peserta yang sudah diarahkan ke faskes 1 karena sudah
7. Ditemukan rujukan dari puskesmas yang tujuannya untuk dinyatakan DPJP diagnosanya tidak berhubungan seringkali
scaling gigi, sehingga ketika pasien diarahkan kembali ke kembali ke RS menyampaikan jika dr dokter di faskes 1
FKTP pasien merasa dirugikan karena diinfo oleh pihak faskes menginfokan bisa dikonsulan internal, sehinga menimbulkan
1 bisa di layani di RS komplain.
8. Pasien pasien yang dari puskesmas masih banyak yang 5. Beberapa RS sering kali menyampaikan setelah rujukan habis
diarahkan ke rumah sakit untuk meminta acc protesa gigi yaitu meminta rujukan kembali bukan untuk assesment
yang seharusnya bisa diarahkan langsung ke faskes 1 yang ulang sehingga terjadi masalah antara peserta dan FKTP
melayanai protes gigi karena seharusnya bisa di tatalaksana di FKTP
9. FKTP tidak bisa mengeluarkan rujukan baru untuk pasien
yang berbeda diagnosa karena beranggapan 1 poli bisa
dilakukan rujukan internal dengan hitungan 1 episode di RS

19 Cabang Utama Surabaya www.bpjs-kesehatan.go.id


Aplikasi Mobile JKN Care Center 165
Scan QRCode disamping
untuk mengunduh aplikasi
Mobile JKN

20

Anda mungkin juga menyukai