A. Tinjauan Pustaka
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)
merupakan kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya
pelayanan kesehatan di masyarakat (SK Menkes No
63/Menkes/SK/11/1981).1 Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu
puskesmas (SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap
untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, dan
kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
SP2TP telah disederhanakan sesuai keputusan Ditjen Binakes
No.590/BM/DJ/Info/V/96 tentang Penyederhanaan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan SP2TP, laporan berupa formulir dikirim oleh Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota maksimal setiap tanggal 10 bulan berikutnya,
berupa Laporan Bulanan (LB1, LB2, LB3 dan LB4), Laporan Sintetil (LB1S
dan LB2S), LB 1 (data kesakitan), LB2 (data obat- obatan), LB3 (gizi, KIA,
imunisasi dan pengamatan penyakit menular) dan LB4 (data kegiatan
puskesmas). Format ketiga yaitu Laporan Tahunan (LT) yaitu LT-1, LT-2,
LT-3.2
Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dikirim
ke dinas kesehatan kabupaten atau kota setiap awal bulan. Dinas kesehatan
kabupaten atau kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan
umpan baliknya ke dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan pusat.
Feed back terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin
ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Jenis dan
periode laporan yaitu (1) Bulanan, data kesakitan, data kematian, data
operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb.), data manajemen obat, (2)
Triwulan, data kegiatan puskesmas, (3) Tahunan, umum dan fasilitas, sarana,
dan tenaga.3
Pemanfaatan data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas
(SP2TP) untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih
tinggi dalam rangka pembinaan, penetapan kebijaksanaan dan dimanfaatkan
oleh puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas, melalui
perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan
penilaian. Selain itu berfungsi untuk petugas di tingkat puskesmas lebih
bertanggung jawab dalam mencatat seluruh upaya kesehatan yang
dilaksanakannya dan melaporkan secara teratur dan tepat waktu serta mampu
memanfaatkan data dan informasi dari data sistem pencatatan dan pelaporan
terpadu puskesmas (SP2TP) sehingga dapat memberikan umpan balik.4
Tujuan umum dari SP2TP ini ialah data dan informasi yang akurat tepat
waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur. Adapun tujuan khususnya
ialah :
a. Kartu
DAFTAR PUSTAKA
1. Rajab, W., Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan, Edisi pertama, EGC,
Jakarta. Hal. 166-169, 2009.
2. Adisasmito W. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2007
3. Effendy, N., Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi kedua, EGC, Jakarta.
Hal 185-187, 1998.
4. Departemen Kesehatan RI, Petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan Data
SP2TP. Jakarta. Hal. 1-3, 1997.
5. Suryani ND, Solikhah S. Sistem Pencatatan dan Pelaporan terpadu Puskesmas
(SP2TP) di Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Provinsi NTB.
2013. 7(1), 27-32.
6. Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31
Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas. 2019.
7. Utami TN, Nur’aini, Zurimi S. Pencatatan dan Pelaporan Kesehatan
Masyarakat. In: Perspektif Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. 1st ed.
Yogyakarta: Deepublish; 2015. p. 153–63.
B. Analisis Situasi
Tujuan dari sistem pelaporan ini diharapkan mampu memberikan
informasi baik bagi Puskesmas maupun mendukung manajemen kesehatan
pada jenjang administrasi lebih tinggi. Data yang dikumpulkan pada
SP2TP meliputi seluruh data hasil kegiatan Puskesmas dari :
1. Dalam gedung
2. Luar gedung : Puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa,
dan posyandu
Pelaksanaan
C. Pembahasan
Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data
umum dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data
kependudukan dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan dan
kecamatan. Data pencapaian target diperoleh dari data SPM. Setiap unit
mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu tahun kemudian
diolah dan ditampilkan. Data tersebut dianalisa dan dengan membandingkan
dengan target yang mengacu pada SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan
untuk laporan kegiatan tahunan dan acuan langkah berikutnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat harus mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu sistem.
Sesuai Pasal 62 ayat (1) Puskesmas harus menyelenggarakan Sistem
Informasi Puskesmas. Sistem tersebut dijabarkan pada Pasal 62 ayat (4)
bahwa sistem Informasi Puskesmas paling sedikit mencakup:
a. pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan jaringannya;
b. pencatatan dan pelaporan keuangan Puskesmas dan jaringannya;
c. survei lapangan;
d. laporan lintas sektor terkait; dan
e. laporan jejaring Puskesmas di wilayah kerjanya.
Berlandaskan peraturan tersebut maka semua puskesmas termasuk
Puskesmas Salaman I wajib membuat Sistem Informasi Kesehatan dapat
berupa Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang
dilakukan melalui 2 jenis pencatatan, yaitu pencatatan dalam gedung dan
pencatatan luar gedung. Dimana pelaksana dari masing-masing kegiatan
puskesmas wajib melakukan pencatatan terhadap setiap data kegiatan yang
dilakukan. Hasil pencatatan ini kemudian diserahkan kepada koordinator
SP2TP.
D. Masalah
Permasalahan terkait dengan SP2TP Puskesmas Salaman 1 adalah sebagai
berikut:
- Tidak dijelaskan mengenai mekanisme pelaporan program tidak rutin yang
mencakup laporan kejadian luar biasa dan laporan khusus.
- Belum ada laporan bulanan data pemakaian dan permintaan obat
- Belum ada data alokasi dana Puskesmas dan jejaring Puskesmas Salaman 1
- Belum ada data tenaga kesehatan pada jejaring Puskesmas Salaman 1
- Data sarana fisik tidak lengkap
- Belum ada data sarana fisik pada jejaring Puskesmas Salaman 1.
- Belum ada laporan kegiatan yang dilakukan jejaring Puskesmas Salaman 1
1. Pelaporan data Advokasi - Pengajuan rencana - Membentuk suatu - Meningkatkan Lokasi : -Melakukan evaluasi Kepala
program tidak pembuatan sistem untuk sistem terintegrasi kelengkapan, perbaikan Puskesmas
Puskesmas
sesuai dengan pencatatan dan untuk pencatatan kredibilitas data pelaksanaan SP2TP dan
Salaman 1
Permenkes No. pelaporan kegiatan dan pelaporan kemajuan dan koordinator
- Meningkatkan
31 Tahun 2019, puskesmas yang kegiatan efektivitas selama SP2TP
pemahaman serta
dimana tidak terintegrasi puskesmas Sasaran : dan setelah program Puskesmas
kemampuan
terdapat laporan selesai dilakukan. Salaman 1
- Pengecekan ulang dan - Pengadaan tenaga kerja Pelaksana
bulanan
evaluasi data yang pelatihan dasar dalam proses kegiatan - Terwujudnya
pemakaian dan
diterima bagi petugas pencatatan dan Puskesmas sistem terintegrasi
lembar
mengenai pelaporan data Salaman 1 pencatatan dan
permintaan obat - Penjadwalan
komputer dan puskesmas pelaporan kegiatan
dan laporan pengumpulan laporan
sistem terintegrasi puskesmas,
khusus kegiatan Puskesmas - Terbentuknya
pelaksana program
Salaman 1 - Melakukan sistem
yang melakukan
follow up terintegrasi yang
pencatatan dan
kebenaran dan dapat digunakan
pelaporan dengan
kelengkapan data dalam
baik, serta SP2TP
kepada setiap melakukan
bagian pencatatan dan yang lengkap
pelaporan
- Pembuatan
kegiatan
jadwal
puskesmas
pengumpulan dan
follow-up laporan
catatan kegiatan
Puskesmas
Salaman 1