Anda di halaman 1dari 2

JURDING 1

ABSTRAK
Xerostomia didefinisikan sebagai suatu keluhan kekeringan pada mulut. Kondisi ini
terutama terjadi pada lansia dan dapat memiliki efek negatif yang signifikan terhadap kualitas
hidup seseorang. Pasien dengan xerostomia sering tidak memiliki tanda objektif berupa
hiposalivasi. Etiologi yang mendasari xerostomia mencakup beragam penyakit sistemik dan
faktor lokal. Tujuan pembahasan ini adalah untuk memberikan tinjauan komprehensif terhadap
diagnosis banding, evaluasi, dan manajemen xerostomia. Diagnosis dan manajemen yang cepat
dapat meringankan manifestasi klinis dari kondisi yang melemahkan ini.

PENDAHULUAN
Xerostomia didefinisikan sebagai suatu keluhan kekeringan pada mulut.1 Xerostomia
terjadi pada 5,5% hingga 46% dari populasi, dan sebagian besar terjadi pada lanjut usia. 2
Xerostomia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. 3 Hal ini dapat terjadi karena sekresi
saliva yang tidak memadai sebagai akibat dari abnormalitas fungsi kelenjar saliva, yang
dikategorikan sebagai “True” Xerostomia4; namun, kebanyakan pasien dengan xerostomia sering
tidak memiliki tanda-tanda hiposalivasi. "Symptomatic" xerostomia atau "pseudo" xerostomia
mengacu pada kekeringan mulut meskipun fungsi kelenjar saliva normal.4 Pasien dengan
xerostomia dapat memiliki manifestasi klinis berupa kesulitan dalam menelan, mengunyah, dan /
atau berbicara serta dapat juga muncul dengan manifestasi berupa mulut terbakar, bau mulut,
gangguan pengecapan, mukosa bukal kering, glositis, bibir pecah-pecah dan terkelupas,
kandidiasis oral, dan karies gigi meskipun kebersihan mulutnya baik (Tabel 1). 1,5,6 Akibatnya,
xerostomia dapat berdampak buruk bagi kualitas hidup individu yang menderita.

BENTUK-BENTUK MANAJEMEN YANG MUNCUL

Terapi lain yang dilaporkan untuk xerostomia yaitu akupunktur 102 dan elektrostimulasi
intraoral.103 Oksigen hiperbarik bagi pasien yang telah menjalani radiasi juga dilaporkan dapat
meningkatkan fungsi saliva.104 Pasien yang telah menjalani radiasi kepala dan leher juga
merasakan adanya perbaikan dengan amifostine, sebuah agen sitoprotektif, atau terapi radiasi
yang dimodifikasi intensitasnya.105

KESIMPULAN

Xerostomia dapat menjadi kondisi yang melemahkan dan dapat disebabkan oleh berbagai
etiologi yang mendasarinya, termasuk penyakit sistemik, obat-obatan, radiasi kepala dan leher,
dan faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi. Mendapatkan riwayat medis menyeluruh,
termasuk daftar obat pasien dan riwayat sosial adalah hal yang penting untuk diagnosis mulut
kering. Tanda-tanda klinis mulut kering diidentifikasi selama pemeriksaan fisik, yaitu mukosa
mulut mengkilap, perubahan gingiva, lidah pecah-pecah atau hilangnya papilla lidah, dan air liur
berbusa. Setelah diagnosis dibuat dan etiologi yang mendasarinya diidentifikasi, ada banyak opsi
terapi untuk manajemen yang dapat membantu meringankan manifestasi klinis xerostomia.

Anda mungkin juga menyukai