Anda di halaman 1dari 13

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN SEMARANG

NOMOR : …………………..
NOMOR TAHUN 2015

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS


DI KOTA SEMARANG

KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu


fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya subsistem upaya kesehatan;

b. bahwa penetapan indikator mutu dan kinerja puskesmas


digunakan sebagai kegiatan pengendalian atau pedoman
evaluasi kegiatan program dan pelayanan yang
dilaksanakan di Puskesmas se Kota Semarang;

c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b ditetapkan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kota Semarang tentang Penetapan
Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas di Kota Semarang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam
lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa
Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3079);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1199/Menkes/Per/X/
2004 tentang Pedoman Pengadaan Tenaga Kesehatan
Dengan Perjanjian Kerja di Sarana Milik Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN TENTANG


PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS
DI KOTA SEMARANG

: Indikator Mutu dan kinerja menjadi tolok ukur pelaksanaan


seluruh kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas di Kota
Semarang

KEDUA : Indikator penetapan mutu dan kinerja Puskesmas meliputi


semua kegiatan dan program.

KETIGA : Indikator mutu dan kinerja yang dimaksud dalam Diktum


KEDUA tercantum dalam Lampiran I Surat Keputusan ini.

KEEMPAT : Definisi Operasional (DO) dari indikator mutu dan kinerja


yang dimaksud dalam Diktum KETIGA tercantum dalam
Lampiran II Surat Keputusan ini.

KELIMA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Semarang
pada tanggal

KEPALA DINAS KESEHATAN

WIDOYONO
LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
NOMOR :
TENTANG
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG.

INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET
No UNIT SASARAN MUTU
2016
A INDIKATOR MUTU ADMEN
Manajemen Operasional Puskesmas :
1. Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan 100%
2. Pelaporan dikirim ke DKK maksimal tanggal 100%
lima (5) setiap bulannya
Manajemen Keuangan :
Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan
register kas per 3 bulan dibuktikan dalam lembar 100%
1 ADMEN
register kas 3 bulanan yang dibuat dalam laporan
SPJ bendahara
Manajemen Ketenagaan :
1. Total keterlambatan kehadiran pegawai tidak 100%
lebih dari 5 jam (300 menit)
2. Kepala Puskesmas membuat penilaian kinerja 100%
pegawai sebelum tanggal 5 tiap bulannya

B INDIKATOR MUTU UKM

Penyelidikan Epidemiologi DBD dilakukan


1 P2P 80%
maksimal 1x 24 jam sesudah menerima laporan
Pelacakan kematian ibu dilakukan maksimal 1 x
2 KIA 80%
24 jam sesudah menerima laporan
3 GIZI Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 80%
KESEHATAN Pemantauan Jentik Berkala Rumah dan Sekolah
4 80%
LINGKUNGAN dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal.
Cakupan siswa SMP & SMA yang dilakukan 80%
5 PROMKES
penjaringan siswa
6 PERKESMAS Tingkat kemandirian Masyarakat pada Level III 75%

7 LANSIA Poksila dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal 75%


TARGET
No UNIT SASARAN MUTU
2016
C INDIKATOR MUTU KLINIS (UKP)
Ruangan
1 Pendaftaran dan Input data pasien ke dalam simpus 90%
Rekam Medik
Ruangan
2 Sterilisasi alat 90%
Pemeriksaan Umum

3 Ruangan KIA dan KB Kelengkapan rekam medik ibu 80%

4 Ruangan MTBS Penggunaan antibiotik pada kasus ISPA < 30%

Ruang Kesehatan Kepatuhan penggunaan APD (masker dan sarung


5 90%
gigi dan mulut tangan

Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil


6 Laboratorium 80%
laboratorium
80%
7 Ruangan Farmasi Waktu pelayanan obat racikan < dari 20 menit

D INDIKATOR PERILAKU PEMBERI LAYANAN KLINIS

Semua tenaga
8 Cuci tangan sebelum dan sesudah pelayanan 80%
kesehatan

KEPALA DINAS KESEHATAN

WIDOYONO
LAMPIRAN I KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG
NOMOR :
TENTANG
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS DI KOTA SEMARANG.

DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

A. INDIKATOR MUTU ADMEN

1. Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan

- Definisi operasional : Minilokakarya adalah Penerapan manajemen


penggerakan pelaksanaan dalam bentuk forum pertemuan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas setiap bulannya.

- Cara perhitungan : Pelaksanaan minlok dalam satu tahun


X 100%
12

- Periode analisa : 1 tahun

- Numerator : Jumlah pelaksanaan minilokakarya bulanan


dalam 1 tahun

- Denominator : Jumlah bulan dalam setahun

- Sumber data : Notulen minlok, daftar hadir

- Ukuran / konstanta : Persentase (100%)

2. Pelaporan bulanan dikirim sebelum tanggal 5 setiap bulannya

- Definisi operasional : Pelaporan adalah pengumpulan laporan hasil


pelaksanaan kegiatan atau program kepada penanggung jawab
program di suatu instansi

- Cara perhitungan :
Jumlah program yang laporannya dikirim ke DKK sebelum tanggal 5
X 100%
Jumlah program di puskesmas

- Periode analisa : 1 bulan

- Numerator : Jumlah program yang laporannya dikirimkan


sebelum tanggal 5 setiap bulannya ke Dinas Kesehatan

- Denominator : Jumlah program di Puskesmas

- Sumber data : Laporan bulanan per program

- Ukuran / konstanta: Persentase (100%)

3. Pemeriksaan register kas 3 bulan


- Definisi operasional : Pemeriksaan register kas 3 bulan adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas untuk
mengetahui sisa saldo di buku kas dengan kas yang ada di brankas

- Cara perhitungan : pemeriksaan register kas dalam 1 tahun


X 100%
4 periode

- Periode analisa : 1 tahun

- Numerator : Pemeriksaan register kas per 3 bulanan

- Denominator : Periode waktu per 3 bulan selama satu tahun (4x)

- Sumber data : Laporan SPJ bulanan JKN, APBD dan BOK

- Ukuran / konstanta: Persentase (100%)

4. Keterlambatan kehadiran pegawai

- Definisi operasional : Keterlambatan kehadiran pegawai / absensi


pegawai adalah waktu datang pegawai yang lebih dari batas waktu
yang ditentukan

- Cara perhitungan : Jumlah pegawai yang terlambat lebih > 5 jam


X 100%
Jumlah total pegawai

- Periode analisa : 1 bulan

- Numerator : Jumlah pegawai yang terlambat hadir melebihi 5


jam (300 menit)

- Denominator : Jumlah total pegawai di Puskesmas

- Sumber data : hasil print out absensi pegawai

- Ukuran / konstanta: 100%

5. Kepala Puskesmas membuat penilaian kinerja pegawai sebelum tanggal 5


tiap bulannya

- Definisi operasional : Penilaian kinerja adalah penilaian yang


dilakukan oleh atasan kepada bawahan atas pencapaian target kinerja
dan perilaku kerja pegawai yang dilakukan setia bulan

- Cara perhitungan :
Penilaian kinerja per bulan yang dinilai sebelum tanggal 5

X 100%

12 bulan

- Periode analisa : 1 tahun

- Numerator : Penilaian kinerja pegawai bulanan yang dinilai


sebelum tanggal 5 setiap bulannya

- Denominator : Jumlah bulan dalam 1 tahun

- Sumber data : Form SKP bulanan semua pegawai

- Ukuran/konstanta : 100%
B. INDIKATOR MUTU UKM

1. P2P : Penyelidikan Epidemiologi DBD dilakukan maksimal 1x 24 jam


sesudah laporan

- Definisi operasional : Penyelidikan Epidemiologi (PE) adalah kegiatan


untuk pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainnya dan
pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita
dan rumah/ bangunan sekitarnya termasuk tempat-tempat umum
dalam radius sekurang-kurangnya 100 m (20 rumah).

- Cara perhitungan :
Jumlah PE yang dilaporkan dalam waktu ≤24 jam

X 100%

Jumlah laporan PE DBD yg diinformasikan ≤1bulan

- Periode analisa : 1 tahun

- Numerator : Jumlah kasus DBD yang di PE ≤24 jam

- Denominator : Jumlah penderita DBD yang diinformasikan ke


Puskesmas ≤ 1 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama.

- Sumber data : Laporan Rumah Sakit, Laporan Masyarakat,


Laporan Puskesmas, Laporan dari DKK

- Ukuran/Konstanta : Persentase

2. KIA : Pelacakan Kematian Ibu dilakukan maksimal 1 x 24 jam setelah


laporan

- Definisi Operasional: Kematian ibu adalah kematian ibu dalam masa


kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun tempat
melekatnya janin oleh sebab apapun yang berkaitan dengan /
diperbera oleh kehamilan / pengelolaannya. Bukan akibat kecelakaan.

- Cara pengukuran :
Jumlah kematian ibu yang dilacak 1 x 24 jam setelah mendapat laporan

X 100%

Jumlah kematian ibu dalam kurun waktu tertentu

- Periode analisa : 1 tahun

- Numerator : Jumlah angka kematian ibu yang dilacak 1 x 24


jam setelah mendapat laporan

- Denominator : Jumlah kematian ibu dalam kurun waktu


tertentu

- Sumber data : Laporan dari DKK, Gasurkes, Rumah Sakit,


Masyarakat

- Ukuran/Konstanta : Persentase
3. GIZI : Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan

- Definisi operasional : Jumlah Gizi Buruk mendapat perawatan adalah


semua balita gizi buruk (menurut BB/TB) di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu yang ditangani di puskesmas atau di
rumah oleh tenaga kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk.

- Cara perhitungan :
Jumlah balita gizi buruk (menurut BB/TB) yang mendapat perawatan
di puskesmas atau dirumah oleh petugas puskesmas
x 100%
Jumlah balita gizi buruk (menurut BB/TB) di wilayah kerja puskesmas

- Periode Analisa : 1 tahun

- Numerator : Jumlah balita gizi buruk (menurut BB/TB) yang


mendapat perawatan di puskesmas atau dirumah oleh petugas
puskesmas pada kurun waktu yang sama

- Denomirator : Jumlah balita gizi buruk (menurut BB/TB) di


wilayah kerja puskesmas pada kurun waktu yang sama

- Sumber Data : Register rawat jalan, catatan kunjungan

- Ukuran/konstanta : Persentase

4. KESEHATAN LINGKUNGAN : Pemantauan Jentik Berkala Rumah dan


Sekolah dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal.

- Definisi operasional : Pemantauan Jentik Berkala adalah pemeriksaan


tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aygepti yang
dilakukan secara teratur oleh petugas.

- Cara pengukuran :
jumlah tanggal kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu
x 100%
jumlah tanggal yang dijadwalkan

- Periode analisis : 1 bulan

- Numerator : Jumlah tanggal kegiatan yang dilaksanakan tepat


waktu

- Denominator : Jumlah tanggal yang dijadwalkan

- Sumber data : laporan PJB rumah dan PJB Sekolah

- Ukuran/konstanta : Persentase
5. PROMKES : Cakupan siswa SMP & SMA yang dilakukan penjaringan
siswa.

- Definisi Operasional : Penjaringan siswa adalah pelayanan kesehatan


yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
- Cara Pengukuran :

jumlah siswa SMP dan SMA yang dilakukan penjaringan


x 100%
jumlah seluruh siswa SMP dan SMA

- Periode analisis : 1 tahun

- Numerator : jumlah siswa SMP dan SMA yang dilakukan penjaringan

- Denominator : jumlah seluruh siswa SMP dan SMA

- Sumber data : buku laporan penjaringan siswa Sekolah

- Ukuran/konstanta : Persentase

6. PERKESMAS : Tingkat kemandirian Masyarakat pada Level III

- Definisi Operasional : Tingkat Kemandirian Masyarakat pada Level III


adalah Tingkat kemandirian dimana warga mampu melakukan
tindakan pencegahan aktif.

- Cara Pengukuran :
jumlah keluarga dengan tingkat kemandirian level III
x 100%
jumlah seluruh keluarga yang dikunjungi

- Periode analisis : 1 tahun

- Numerator : jumlah keluarga dengan tingkat kemandirian level III

- Denominator : jumlah seluruh keluarga yang dikunjungi

- Sumber data : buku kohort Perkesmas

- Ukuran/konstanta : Persentase

7. LANSIA : Poksila dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal

- Definisi Operasional : Poksila adalah merupakan suatu bentuk


pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dibentuk oleh
masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya
pada penduduk usia 45-59 tahun ( pra lansia ) dan usia 60 tahun
keatas ( lansia)

- Cara Pengukuran :
jumlah tanggal kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu
x 100%
jumlah tanggal yang dijadwalkan

- Periode analisis : 1 tahun


- Numerator : jumlah tanggal kegiatan yang dilaksanakan tepat waktu

- Denominator : jumlah tanggal yang dijadwalkan

- Sumber data : Jadwal Kegiatan Poksila

- Ukuran/konstanta : Persentase
C. INDIKATOR MUTU KLINIS
1. RUANGAN PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIK
Indikator Mutu : Input data pasien ke dalam Simpus
- Definisi Operasional : Memasukkan data pasien yang berkunjung ke
puskesmas ke dalam simpus di hari itu
- Cara Perhitungan : Jumlah data pasien yang sudah diinput
- x 100%
Jumlah pasien yang datang berkunjung
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah data pasien yang sudah diinput
- Denominator : Jumlah pasien yang berkunjung ke puskesmas.
- Sumber data : Register ruang pendaftaran dan rekam medik
simpus, buku Indikator mutu ruangan pendaftaran dan rekam medik
- Ukuran/konstanta : Persentase

2. RUANGAN PEMERIKSAAN UMUM


Indikator mutu : Sterilisasi alat
- Definisi operasional : Sterilisasi alat adalah upaya untuk
menghilangkan semua mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi
- Cara perhitungan : Jumlah hari dilakukan sterilisasi alat
x 100%
Jumlah hari pelayanan
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah hari dilakukan sterilisasi alat
- Denominator : Jumlah hari pelayanan dalam 1 bulan
- Sumber data : Form sterilisasi alat ruangan pemeriksaan umum,
buku Indikator ruangan pemeriksaan umum
- Ukuran/Konstanta : Persentase

3. RUANGAN KIA DAN KB


Indikator Mutu : Kelengkapan rekam medik ibu
- Definisi Operasional : Rekam medik adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien
- Cara Perhitungan : Jumlah rekam medik ibu yang lengkap
x 100%
Jumlah Pasien ibu yang berkunjung
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah rekam medik ibu yang lengkap
- Denominator : Jumlah pasien ibu yang berkunjung ke puskesma
- Sumber data : Rekam medik ibu, register kunjungan ibu, buku
Indikator mutu ruangan KIA dan KB
- Ukuran/konstanta : Persentase
4. RUANGAN MTBS
Indikator Mutu : Penggunaan antibiotik pada kasus ISPA
- Definisi Operasional : Penggunaan antibiotik adalah penggunaan obat-
obatan untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri.
- Cara perhitungan :
Jumlah resep ISPA yang menggunakan antibiotik
Jumlah seluruh resep ISPA yang diberikan x 100%
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah resep ISPA di ruangan MTBS yang
menggunakan antibiotic
- Denominator : Jumlah seluruh resep ISPA di ruangan MTBS
- Sumber data : Formulir pelaporan indikator peresepan ISPA non
pneumonia dan buku Indikator ruangan MTBS
- Ukuran/konstanta : Persentase

5. RUANGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Indikator mutu : Penggunaan APD (masker dan sarung tangan)
saat pemeriksaan pasien.
- Definisi Operasional : Kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
- Cara perhitungan :
Jumlah pemeriksaan yang menggunakan APD
x 100%
Jumlah seluruh pasien kesehatan gigi mulut yang berkunjung
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah pemeriksaan pasien menggunakan APD
di ruangan kesehatan gigi mulut
- Denominator : Jumlah seluruh pasien yang berkunjung di
ruangan kesehatan gigi mulut
- Sumber data : Register kunjungan pasien di ruangan kesehatan
gigi mulut, buku Indikator ruangan Kesehatan gigi dan mulut
- Ukuran/konstanta : Persentase

6. LABORATORIUM
Indikator Mutu : Penyerahan hasil laboratorium sudah benar.
- Definisi Operasional: Penyerahan hasil laboratorium telah sesuai
dengan identitas pasien
- Cara perhitungan :
Jumlah penyerahan hasil laboratorium yang benar
Jumlah pasien laboratorium x 100%
- Periode Analisis : 3 bulan
- Numerator : Jumlah penyerahan hasil laboratorium yang
benar
- Denominator : Jumlah seluruh pasien laboratorium
- Sumber data : Register laboratorium dan buku indikator
ruangan MTBS
- Ukuran/konstanta : Persentase
7. RUANGAN FARMASI
Indikator Mutu :Waktu pelayanan obat racikan ≤ 20 menit
- Definisi Operasional : Waktu pelayanan obat racikan dimulai dari resep
obat diambil oleh petugas farmasi dari kotak resep sampai dengan obat
racikan diterima oleh pasien.
- Cara Perhitungan :
Jumlah pelayanan obat racikan ≤ 20 menit
Jumlah seluruh resep obat racikan
x 100%

- Periode Analisis : 3 bulan


- Numerator : Jumlah pelayanan obat racikan ≤ 20 menit pada
hari itu
- Denominator : Jumlah seluruh resep obat racikan pada hari itu
- Sumber data : Resep obat racikan dari seluruh ruangan
pelayanan dan buku Indikator ruangan farmasi
- Ukuran/Konstanta : Persentase

8. PERILAKU PEMBERI LAYANAN KLINIS


Indikator Mutu : Petugas melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
pelayanan.
- Definisi Operasional : Perilaku pemberi layanan klinis adalah perilaku
yang ditunjukkan dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan untuk
menjaga mutu dan kualitas pelayanan.
- Cara Perhitungan :

Jumlah hari petugas melakukan cuci tangan sebelum


dan sesudah pelayanan
x 100%
Jumlah hari pelayanan

- Periode Analisis : 3 bulan


- Numerator : Jumlah hari petugas melakukan cuci tangan
sebelum dan sesudah pelayanan
- Denominator : Jumlah hari pelayanan
- Sumber data : Buku indikator perilaku semua unit pelayanan
- Ukuran/Konstanta : Persentase

KEPALA DINAS KESEHATAN

WIDOYONO

Anda mungkin juga menyukai