Anda di halaman 1dari 47

PEDOMAN

PENGORGANISASIA
N
KOMITE PPIRS

RSUD BERIMAN
JL. MAY JEND. SUTOYO KELURAHAN GN. SARI ULU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERIMAN
BALIKPAPAN
NOMOR: 445.001.4/2022

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
PENGENDALIAN PENCEGAHAN INFEKSI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERIMAN BALIKPAPAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERIMAN BALIKPAPAN,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan dan mengoptimalkan pelayanan
Pengendalian Pencegahan Infeksi maka
diperlukan satu Pedoman Pengorganisasian
Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit Umum
Daerah Balikpapan.
b. bahwa unutk melaksanakan sebagaimana yang
disebut di atas perlu menetapkan Keputusan
Direktur mengenai Pedoman Pengorganisasian
Pencegahan Infeksi di Rumah Sakit Umum
Daerah Balikpapan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29


tahun 2004 tentang praktek kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1128/2022 Tentang
Standar Akreditasi Rumah Sakit
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Pedoman Pengorganisasian Pencegahan


Pengendalian Infeksi sebagaimana tercantum
dalam Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
daerah Beriman Kota Balikpapan

KEDUA :
Pedoman Pengorganisasian Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi sebagaimana dalam
diktum KESATU, digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan pelayanan agar lebih
efektif dan efisien.

: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal


KETIGA
ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kesalahan dalam penetapannya, akan
dilakukan perubahan sesuai peratiran yang
berlaku.

Ditetapkan di : Balikpapan
Pada Tanggal : 02 Januari 2022

Plt. DIREKTUR,

C. I. RATIH KUSUMA W.
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa rumah sakit adalah
institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam pasal 4 (empat), disebutkan
bahwa rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna. Yang dimaksud dengan Pelayanan
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, dan memulihkan
kesehatan.
Menghadapi tuntutan masyarakat di era globalisasi yang semakin
membutuhkan pelayanan kesehatan secara bermutu, lebih mudah, lebih
cepat dan lebih murah telah memacu Rumah Sakit untuk dapat
memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin berkembang tersebut
melalui pendekatan dan penampilan kinerja yang lebih professional
sesuai fungsinya seperti yang disebutkan dalam Pasal 5 (lima)
UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009.
Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah Sakit
diperlukan Pedoman Pengorganisasian untuk mengatur seluruh aspek
yang berperan dalam menjalankan rumah sakit. Pengaturan Pedoman
Pengorganisasian bertujuan untuk mewujudkan organisasi Rumah Sakit
yang efektif, efesien and akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi
Rumah Sakit sesuai tata kelola pemerintahan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).

B. Ruang Lingkup

1 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
Pedoman pengorganisasian Komite PPIRS diperlukan agar
pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan adanya pembagian tugas diharapkan setipa anggota organisasi
meningkatkan keterampilan secara khusus (spesialisasi) dalam
menangani tugas-tugas yang dibebankan.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan pedoman pengorganisasian Komite RS
adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2016 Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kelola Perangkat Daerah;
6. Peraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 39 Tahun 2020 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Rumah
Sakit Umum Daerah Beriman Balikpapan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Agar program dan kegiatan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
b. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisien serta
tujuan yang telah ditetapkan dapat tecapai.
2. Tujuan Khusus
a. Pembagian tugas yang jelas dalam internal unit kerja dan antar
unit kerja.

2 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
b. Membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota
manajer yang berkompetensi dalam setiap unit organisasi.
c. Mempermudah dalam melakukan monitoring dan evaluasi dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
E. Sasaran
Sasaran dalam pedoman pengorganisasian rumah sakit ini adalah
semua sumber daya manusia baik yang memangku jabatan structural
maupun jabatan fungsionaldi RSUD Beriman Balikpapan

3 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah RSUD Beriman Balikpapan


Rumah sakit ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan rujukan dalam era asuransi kesehatan sosial.
Pada tahun 2007 dibuat Feasibilty Study yang dilaksanakan oleh Bappeda.
dan dilanjutkan dengan pembuatan master plan dan UKL-UPL rumah sakit
pada tahun 2008 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota
Balikpapan. Pada tahun 2009 dibuat Detil Engineering Design (DED) yang
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Proses pembangunan
dilaksanakan secara multi years yang dimulai dilaksanakan pada tahun
2012 sampai dengan tahun 2014. Pembangunan RSUD Beriman
Balikpapan yang berlokasi di Jalan Mayjend. Sutoyo (Gunung Malang)
Kelurahan Gunung Sari Ulu kecamatan Balikpapan Tengah
Status lahan RSUD Beriman Balikpapan adalah milik pemerintah
Kota Balikpapan. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan
peruntukan lahan sesuai Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota
Balikpapan, luas dan status lahan, kondisi lahan, aksesibilitas dimana
lokasi tersebut merupakan jalan arteri sekunder, memudahkan masyarakat
di wilayah barat, timur, utara dan selatan untuk mencapainya, kemudahan
utilitas kota seperti listrik, PDAM, telepon dan pengangkutan sampah.
Pembangunan rumah sakit ini dilaksanakan di atas lahan seluas ±
12.660 m². Luas bangunan ± 6.330 m² dengan jumlah tempat tidur
sebanyak 186 TT dibangun dalam 3 (tiga) lantai. Sesuai perencanaan awal
pembangunan rumah sakit, dalam rangka memperbaiki sistem rujukan di
Kota Balikpapan, melalui hasil kajian yang ada RSUD Beriman Kota
Balikpapan yang dibangun adalah rumah sakit kelas “C” mengingat RSUD
dr. Kanujoso Djatiwibowo milik Provinsi Kalimantan Timur yang ada di
Balikpapan adalah kelas “B”.
Melalui Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 ditetapkan menjadi
RSUD BERIMAN Kelas C yang peresmiannya pada tanggal 10 Februari
2015 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kota Balikpapan yang ke-118.

4 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
RSUD Beriman Balikpapan berkedudukan sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah pemerintah Kota Balikpapan dibidang pelayanan kesehatan
masyarakat.
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Balikpapan No. 188.45-
67/2015 Tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan
sebagai Rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah secara bertahap. Kemudian Tahun 2016
diterbitkan Surat Keputusan Walikota Balikpapan Nomor 188.45-
426/2016 tentang Penetapan RSUD Beriman Balikpapan sebagai rumah
Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah secara penuh. Pada Tahun 2018 bertepatan dengan
ulang tahun ketiga RSUD Beriman Balikpapan, nama RSUD Balikpapan
diubah menjadi RSUD Beriman Balikpapan berdasarkan Surat
Keputusan Wali Kota Balikpapan nomor 188.45-26/2018 tentang
Pemberian Nama Rupabumi di Wilayah Kota Balikpapan.
B. Sumber Daya Rumah Sakit
RSUD Beriman Balikpapan terletak diwilayah administrasi Kota
Balikpapan terletak di Jalan Mayjend. Sutoyo (Gunung Malang) Kelurahan
Gunung Sari Ulu Kecamatan Balikpapan Tegah dan memiliki luas
bangunan ± 6.330 m² yang terdiri dari 3 (tiga) lantai dan Luas Lahan ±
12.660 m². RSUD BERIMAN Balikpapan berada di garis lintang
1°15'49.04"S dan garis bujur 116°50'51.48"T.
Adapun batas – batas lahan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk dan hutan kota
2. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Mayjend. Sutoyo dan rumah
penduduk.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk.

5 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
Lokasi RSUD Beriman Balikpapan

Topografi RSUD Beriman Balikpapan berada di lembah yang


dikelilingi oleh perbukitan.
RSUD Beriman Balikpapan saat ini mempunyai kapasitas …. tempat
tidur terdiri dari :
NO RUANG JUMLAH %

1. Kelas I 12 8,51%
2. Kelas II 40 28,37%
3. Kelas III 40 28,37%
4. Tanpa Kelas 49 34,75%
Jumlah 141 100.00%

Ruang perawatan terdiri dari :


1. Ruang Gaharu
2. Ruang Ebony
3. Ruang Mahoni
4. Ruang Bengkirai
5. Ruang Akasia

6 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
Pelayanan rawat jalan terdiri dari :
1. Poliklinik Spesialis Gigi
a. Konservasi Gigi
b. Orthodonti
c. Bedah Mulut
d. Gigi Anak
2. Poliklinik Gigi Umum
3. Poliklinik Anak
4. Poliklinik Bedah
a. Bedah Umum
b. Bedah Tulang
c. Bedah Anak
5. Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
6. Poliklinik Penyakit Dalam
7. Poliklinik Paru/ TB DOTS
8. Poliklinik Saraf
9. Poliklinik Kulit dan Kelamin
10. Poliklinik Jiwa
11. Poliklinik Mata
12. Poliklinik Jantung
13. Medical Check Up (MCU)
14. Rehabilitasi Medik
Instalasi rumah sakit terdiri dari :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Kebidanan dan Kandungan
5. Instalasi Perinatologi
6. Instalasi Rawat Intensif
7. Instalasi Bedah Sentral
8. Instalasi Radiologi
9. Instalasi Laboratorium
10. Instalasi Gizi

7 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
11. Instalasi Farmasi
12. Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) / Laundry
13. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
14. Instalasi Rekam Medis
15. Instalasi Pengelola Data Elektronik (PDE)
16. Instalasi Kesehatan Lingkungan
Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh RSUD Beriman
Balikpapan pada Tahun 2021 berjumlah 385 orang, tediri dari 120 orang
PNS, 265 Orang tenaga Non PNS.
NO TENAGA NON PNS PNS JUMLAH KET

1 Dokter Spesialis Mata 1 0 1

2 Dokter Spesialis Anak 0 2 2

Dokter Spesialis Fisik dan


3 0 1 1
Rehabilitasi
4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 2 3

Dokter Spesialis Ortropaedi


5 1 0 1
Traumatologi
Dokter Spesialis Kebidanan dan
6 1 2 3
Penyakit Kandungan
7 Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa 0 1 1

8 Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin 0 3 3

9 Dokter Spesialis Bedah Anak 1 0 1

10 Dokter Spesialis Syaraf 2 1 3

11 Dokter Spesialis Radiologi 1 0 1

12 Dokter Spesialis Bedah 2 1 3

13 Dokter Spesialis Konservasi Gigi 1 0 1

14 Dokter Spesialis Gigi Anak 0 1 1

15 Dokter Spesialis bedah Mulut 0 2 2

16 Dokter Spesialis Ortodonti 0 1 1

Dokter Gigi Spesialis Penyakit


17 0 1 1
Mulut
18 Dokter Spesialis Anastesi 1 2 3

19 Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 0 1

20 Dokter Spesialis Patologi Klinik 0 1 1

21 Dokter Spesialis Paru 0 1 1

8 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
NO TENAGA NON PNS PNS JUMLAH KET

Dokter Spesialis Telinga Hidung


22 Tenggorokan Bedah Kepala dan 0 2 2
Leher (THT-KL)
23 Dokter Umum 9 14 23 4 Struktural

1 CLTN, 1 Tubel, 1
24 Dokter gigi 0 4 4
Struktural
25 Perawat 95 28 123

26 Perawat gigi 1 2 3

27 Perawat Anestesi 1 1 2

28 Ners 7 2 9 1 Struktural

29 Bidan 12 11 23

30 Apoteker 8 5 13 3 Struktural , 1 CLTN

31 Asisten Apoteker 10 3 13

32 Analis Kesehatan 10 2 12

33 Radiografer 2 4 6

34 Nutrisionis 0 3 3

35 Teknisi Elektromedik 0 3 3 1 Struktural

36 Fisioterapi 0 3 3

37 Perekam Medis 1 3 4

38 Sanitarian Pelaksana 1 1 2

39 Teknis Mekanik 2 0 2

40 Teknis Elektrikal 3 0 3

41 Tim IT 5 0 5

42 Petugas Laundry 6 0 6

43 Pemulasaran Jenazah 1 0 1

44 Petugas Loket 4 0 4

45 Operator Incinerator 1 0 1

46 Operator IPAL 2 0 2

47 Akuntansi 3 0 3

48 Programmer 0 0 0

49 Juru Masak dan Penjamah Makan 8 0 8

50 Petugas Dapur 10 0 10

9 | H al am an
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
NO TENAGA NON PNS PNS JUMLAH KET

PNS =
Ka.Sub.Bag.Keuanga
n, Pengadministrasi
51 Administrasi 44 4 48 Umum, Bendahara
Pengeluaran,
Bendahara
Penerimaan
52 K3 1 0 1

53 CSSD 3 0 3

54 Teknik Bangunan 1 0 1

55 Kesmas 0 2 2 Struktural

56 Penata Laporan Keuangan 0 1 1

57 Analis Hukum 0 0 0

58 Ketua Komite Mutu 1 0 1

TOTAL 265 120 385

10
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
| H al am an

11
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB III VISI, MISI, NILAI, FALSAFAH, MOTTO DAN TUJUAN

A. Visi
Visi RSUD Beriman Balikpapan Tahun 2022 - 2026 adalah : “Menjadi
Rumah Sakit Daerah yang terpercaya, inovatif dan berkeadilan”
Indikator RSUD Beriman Balikpapan sebagai RSUD Beriman
terpercaya :
1. Banyaknya pasien lama yang datang kembali dengan kasus baru.
2. Family folder meningkat.
3. Sebagai pusat rujukan untuk wilayah Kota Balikpapan dan sekitarnya.
4. Meningkatnya jumlah kemitraan.
Indikator RSUD Beriman Balikpapan sebagai RSUD Beriman yang
inovatif :
1. Adanya pelayanan baru yang dapat menambah ketertarikan pasien
untuk datang.
2. SDM yang cekatan dengan kompetensi yang baik.
Indikator RSUD Beriman Balikpapan sebagai RSUD Beriman yang
berkeadilan:
1. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif.
2. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan hak pasien.

B. Misi
Untuk menjabarkan lebih lanjut visi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Balikpapan diatas, maka misi yang akan dilaksanakan adalah “Memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, profesional
dan berorientasi pada pasien”.
C. Motto
RSUD Beriman mempunyai motto “PEDULI”, yaitu (Promotive,
EDUcated, Love, Innovative)”
D. Falsafah
RSUD Beriman mempunyai falsafah:
“Keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien serta keluarganya
merupakan komitmen kami”.

12
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
| H al am an

E. Nilai-Nilai
RSUD Beriman mempunyai nilai dasar:
1. Integritas
Bekerja berlandaskan karakter, moral dan etika
2. Profesional
Bekerja dengan seluruh kompetensi sesuai tuntuan profesi dan
kebutuhan masyarakat.
3. Kerjasama
Bekerja dalam mencapai tujuan bersama berlandaskan kerjasama tim.
4. Responsif
Kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan kepekaan yang tajam dalam menyikapi berbagai hal yang dihadapi.
F. Tujuan
RSUD Beriman mempunyai tujuan:
“Terwujudnya pelayanan kesehatan yang terjangkau, merata dan
berkualitas”.

13
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
| H al am an

14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

A. Struktur Organisasi Rumah Sakit

Struktur organisasi RSUD Beriman Balikpapan mengacu pada


Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Susunan
Organisasi Dan Tata Kelola Perangkat Daerah. Adapun struktur RSUD
Beriman Balikpapan dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77
Tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit dituangkan ke dalam
Peraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 39 Tahun 2020 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Beriman Balikpapan meliputi :

1. Direktur, yang merupakan pimpinan rumah sakit


2. Unsur Administrasi Umum dan Keuangan terdiri dari :
Kepala Bagian Umum merupakan pejabat keuangan rumah sakit,
membawahi:
a. Sub bagian perencanaan dan program
b. Sub bagian umum
c. Sub bagian Keuangan
Kepala Bidang pengendalian dan pengembangan yang merupakan
pejabat teknis rumah sakit, membawahi :
a. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Mutu dan sarana dan
b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran.
3. Unsur Pelayanan Medis dan Keperawatan
Kepala Bidang pelayanan yang membawahi:
a. Seksi Pelayanan medik
b. Seksi Pelayanan keperawatan dan kebidanan
4. Unsur Penunjang
Kepala Bidang Penunjang, membawahi :
a. Seksi penunjang medik
b. Seksi Penunjang Non Medik dan Rekam Medik;
5. Komite-komite terdiri dari:
a. Komite Medik
13| H a l a m a n
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN

b. Komite Keperawatan
c. Komite Farmasi Terapi
d. Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
e. Komite Mutu
f. Komite Etik dan Hukum
g. komite rekam medis
h. Komite Tenaga Kesehatan Lainnya; dan
i. Komite K3RS.
6. Satuan Pemeriksa Internal
7. Instalasi-instalasi
Instalasi RSUD Beriman Balikpapan terdiri dari: a.
Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Rawat Inap
d. Instalasi Kebidanan dan Kandungan
e. Instalasi Perinatologi
f. Instalasi Rawat Intensif
g. Instalasi Bedah Sentral
h. Instalasi Radiologi
i. Instalasi Laboratorium
j. Instalasi Gizi
k. Instalasi Farmasi
l. Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) / Laundry
m. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
n. Instalasi Rekam Medis
o. Instalasi Pengelola Data Elektronik (PDE)
p. Instalasi Kesehatan Lingkungan.
Adapun bagan struktur organisasi RSUD Beriman Balikpapan sebagai
berikut :
13| H a l a m a n
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN

Struktur Organisasi RSUD Balikpapan

17 | H a l a m a
n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN
B. Struktur Organisasi Unit Kerja
Struktur Organisasi Unit Kerja mengacu pada Struktur Organisasi
RSUD Beriman Balikpapan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bagian Umum membawahi Kepala Sub Bagian Perencanaan
Program, Kepala Sub Bagian Keuangan serta Kepala Sub Bagian
Umum, dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :

Kepala Bagian
Umum

KepalaSub Bagian Kepala Sub Kepala Sub


Perencanaan
Program Bagian Keuangan Bagian Umum

Staf Staf Staf Staf Staf Staf

2. Kepala Bidang Pelayanan membawahi Kepala Seksi Pelayanan Medik


dan Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, dengan
Struktur Organisasi sebagai berikut :

Kepala Bidang
Pelayanan

Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi Pelayanan


Keperawatan dan
Medik Kebidanan

Staf Staf Staf Staf

3. Kepala Bidang Penunjang membawahi Kepala Seksi Penunjang Medik


dan Kepala Seksi Penunjang Non Medik dengan Struktur Organisasi
sebagai berikut :

18 | H a l a m
a n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN
Kepala Bidang
Penunjang

Kepala Seksi
Kepala Seksi Penunjang Non
Penunjang Medik
Medik

Staf Staf Staf Staf

4. Kepala Bidang Pengendalian dan Pengembangan membawahi Kepala


Seksi Pengendaliian dan Pengembangan Mutu dan Sarana dan Kepala
Seksi Promosi Kesehatan dan Pemasaran, dengan Struktur Organisasi
sebagai berikut :

Kepala Bidang
Pengendalian dan
Pengembangang

Kepala Seksi
Kepala Seksi Promosi
Pengendaliian dan
Pengembangan Mutu Kesehatan dan
Pemasaran
dan Sarana

Staf Staf Staf Staf

5. Komite-Komite
Struktur organisasi komite-komite rumah sakit adalah sebagai berikut :

Direktur

Ketua
Komite

Sekretaris
Komite

Sub Komite Sub Komite Sub Komite Sub Komite

19 | H a l a m
a n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN
6. Instalasi-Instalasi
Struktur organisasi instalasi-instalasi rumah sakit adalah sebagai berikut
:

Direktur

Kepala
Instalasi

Kepala
Ruangan

Staf Staf Staf Staf


Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional

20 | H a l a m
a n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur organisasi unit kerja RSUD Balikpapan sesuai Peraturan


Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan adalah sebagai berikut :

21| H a l a m a n
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN

22| H a l a m a n
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

DIREKTUR

KETUA KOMITE
PPI

SEKRETARIS

IPCD ANGGOTA KOMITE


IPCN LAINNYA

IPCLN IPCLN IPCLN IPCLN

20| Halaman
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BALIKPAPAN
BAB VI URAIAN JABATAN

Berikut ini penjabaran tugas dan fungsi jabatan dalam struktur organisasi
berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 39 Tahun 2020 sebagai berikut :

A. Direktur
Direktur RSUD mempunyai tugas mengoordinasikan, mengendlikan
pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya kuratif, promosi, preventif
dan rehbilitatif, melaksanakan upaya rujukan horizontal dan vertical serta
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.

Dalam melaksanakan tugas, Direktur RSUD menyelenggarakan fungsi :


1. Membentuk Komite / Tim PPI dengan Surat Keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian
infeksi.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional
dan disinfektan dirumah sakit berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan
berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untukPPI.
9. Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, terutama bagi petugas yang berisiko tertular infeksi minimal
1 tahun sekali, dianjurkan 6 (enam) bulan sekali.

25 | H a l a m a n
B. Komite PPI Tugas :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program
tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs
(Healthcare Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip
PPI dan aman bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit
dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit, antara lain :
a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam
penggunaanan antibiotika yang bijak dirumah sakit berdasarkan pola
kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan
data resistensi antibiotika.
b. Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun
kebijakan.

c. Tim keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical


governance and patientsa fety.
12. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji
kembali rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan
manajemen rumah sakit.

26 | H a l a m a n
13. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip
PPI.
14. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena
potensial menyebarkan infeksi.
15. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang
daristandar prosedur / monitoring surveilans proses.
16. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
C. Ketua Komite PPI Kriteria :
1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.

2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.

Tugas :

1. Bertanggungjawab atas

- Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.

- Penyusunan rencana strategis program PPI.

- Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.

- TersedianyaSPOPPI.

- Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi


kebijakan PPI.
- Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
- Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.

- Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian


risiko infeksi.
- Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
- Terselenggaranya pertemuan berkala.

2. Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur.

27 | H a l a m a n
D. Sekretaris Komite PPI
Kriteria :
1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain yang mempunyai minat dalam
PPI.
2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.

3. Purna waktu.

Tugas :

1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI.

2. Membantu koordinasi.

3. Mengagendakan kegiatan PPI.

E. Anggota Komite

1. IPCN/Perawat PPI

2. IPCD/Dokter PPI :

a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).

b. Dokter ahli epidemiologi.

c. Dokter Mikrobiologi.

d. Dokter Patologi Klinik.

3. Anggota komite lainnya, dari :


a. Tim DOTS

b. Tim HIV

c. Laboratorium.

d. Farmasi.

e. sterilisasi

f. Laundri

28 | H a l a m a n
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).

h. sanitasi lingkungan

i. pengelola makanan

j. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

k. Kamar jenazah.

C. IPCD / Infection Prevention Control Doctor

Kriteria IPCD :
1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.

2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

3. Memiliki kemampuan leadership.

Tugas IPCD :

1. Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi yang


tepat.
2. Turut menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans.

3. Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi


antibiotika.
4. Bekerjasama dengan IPCN / Perawat PPI melakukan monitoring
kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB.
Bersama komite PPI memperbaiki kesalahan yang terjadi, membuat
laporan tertulis hasil investigasi dan melaporkan kepada pimpinan rumah
sakit.

5. Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan


bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami PPI.

D. IPCN (Infectionrevention and Control Nurse) Kriteria IPCN :

29 | H a l a m a n
1. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III
Keperawatan
2. Mempunyai minat dalam PPI.
3. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.
4. Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau
setara.
5. Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
6. Bekerja purnawaktu.

Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :

1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap hari


untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO dan
memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite/Tim PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.
5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius / tertusuk
bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan infeksi.
6. Melakukan diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu yangterjadi di
fasyankes.
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan menggunakan
daftar tilik.
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama
Komite/Tim PPRA.
9. Mendesain,melaksanakan, me monitor, mengevaluasi dan melaporkan
surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan bersama
Komite / Tim PPI
10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.
11. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan
prinsip PPI.

30 | H a l a m a n
12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang
PPI.
13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien, keluarga dan
pengunjung tentang topik infeksi yang sedang berkembang (New-
emerging dan re- emerging) atau infeksi dengan insiden tinggi.
14. Sebagai coordinator antar departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah
dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.
15. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re –use.

E. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)

Kriteria IPCLN :

1. Perawat dengan pendidikan minimal Diploma 3, yang mempunyai minat


dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas IPCLN :

IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung


bertugas:

1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap masing-
masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan
PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanyaHAIs
pad apasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi
denganIPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan
pengunjung dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan

31 | H a l a m a n
F. Anggota Lainnya
Kriteria:
1. Tenaga diluar dokter dan perawat yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.

Tugas:

1. Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan bekoordinasi dengan


unit terkait lainnya dalam penerapan PPI

2. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI.

32 | H a l a m a n
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

Skema Hubungan Kerja

DINAS
PEMKOT
KESEHATAN
DINAS KEMENKES ASURANSI Dewan
KESEHATAN
BALIKPAPAN KOTA Pengawas
PROVINSI

EKSTERNAL

RSUD
BERIMAN
BALIKPAPAN

INTERNAL

Satuan
Pemeriksaaan BAGIAN/ BIDANG KOMITE
Internal

Sub Bagian/ Instalasi


Seksi

Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi di


lingkungan rumah sakit wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkroniasasi baik dilingkungannya serta di instansi lain sesuai dengan tugas
masing-masing.

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahan dan


apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Setiap pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan


mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan bimibingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

29 | H a l a m a n
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan serta menyampaikan
laporan berkala pada waktunya.

Setiap laporan yang diterima oleh setiap pimpinan satuan organisasi


dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk
menyusun laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada
bawahan.

Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit wajib


menyampaikan laporan berkala kepada Pimpinan Rumah Sakit

Dalam menyampaiakn laporan kepada atasannya, tembusan laporan


lengkap dengan semua lampirannya disampaikan pula kepada satuan
organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi


dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka
pemberian bimbingan dan pembinaan kepada bawahan masing-masing
wajib mengadakan rapat berkala.
30 | H a l a m a n
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Pola ketenagaan dan kualifikasi personil RSUD Kota Balikpapan dapat


dijelaskan sesuai dengan tabel berikut :
N POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI PERSONIL
O

1 Ketua Komite 1) Seorang tenaga medis ( Dokter ) dengan


. latar pendidikan paling rendah S-1 (strata
1) yang mempunyai kemampuan

2) Berkelakuan baik dan memiliki dedikasi


untuk mengembangkan usaha guna
kemandirian RSUD;

3) Dokter yang mempunyai minat dalam PPI

4) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar


PPI

5) Mengikuti pelatihan IPCD lanjutan

6) Memiliki kemampuan leadership

2 IPCD 1) Dokter wakil dari tiap kelompok staf medik


. ( KSM )

2) Dokter ahli epidemiologi

3) Dokter spesialis Mikrobiologi

4) Dokter spesialis Patologi klinik

5) Dokter yang mempunyai minat dalam PPI

6) Mengikuti pendidikan dan pelatihan PPI


dasar

7) Memiliki kemampuan leadership


31| Halaman
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN

N POLA KETENAGAAN KUALIFIKASI PERSONIL


O

3 IPCN 1) Pengalaman klinik lebih dari 5 tahun


. setelah selesai dalam pendidikan
keperawatan

2) Pendidikan minimal D3 Keperawatan

3) Mengikuti pelatihan berkelanjutan sebagai


IPCN ( PPI Dasar dan IPCN )

4) Memiliki komitmen di bidang PPI

5) Memiliki pengalaman sebagai kepala


ruangan atau setara

6) Memiliki kemampuan kepemimpinan,


innovative dan percaya diri

7) Bekerja purnawaktu

4 IPCLN 1) Perawat dengan pendidikan minimal DIII


. Keperawatan

2) Mempunyai minat PPI

3) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar


PPI

4) Memiliki kemampuan leadership dan


inovatif
32| Halaman
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT

Rapat merupakan pertemuan atau berkumpulnya minimal dua orang


atau lebih untuk memutuskan suatu tujuan. Rapat juga dapat dijadikan
sebagai media untuk berkomunikasi antar manusia atau pimpinan kantor
dengan staffnya. Rapat dapat di bagi menjadi :

1. Berdasarkan tujuan
a. Rapat penjelasan
Bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para peserta rapat
mengenai kebijakan yang telah diambil oleh pimpinan organisasi.
Contohnya adalah prosedur kerja baru, aturan baru, dan lain
sebagainya.
b. Rapat pemecahan masalah
Bertujuan untuk mencari pemecahan masalah yang sedang dihadapi.
c. Rapat perundingan
Diadakan karena ada dua pihak yang berkepentingan, apabila tidak
dirundingkan dapat mengakibatkan timbulnya perselisihan.
2. Berdasarkan sifatnya
a. Rapat formal
Rapat yang diadakan secara resmi dan formal.
b. Rapat informal
Rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu perencanaan formal.
c. Rapat terbuka
Rapat yang jumlah pesertanya tidak terbatas (jumpa pers).
d. Rapat tertutup
Rapat yang hanya dihadiri oleh undangan saja dan masalah yang
dibicarakan bersifat rahasia.
3. Berdasarkan frekuensinya
a. Rapat rutin
Rapat yang terpogram dan telah ditentukan waktunya.
b. Rapat insidential
Rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung pada masalah yang
dihadapi.

39 | H a l a m a
n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
4. Berdasarkan jangka waktunya
a. Rapat mingguan;
b. Rapat bulanan;
c. Rapat semesteran;
d. Rapat tahunan.

40 | H a l a m a
n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN
BAB XI PELAPORAN

Pelaporan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bawahan untuk


menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah
dilakukan selama satu periode tertentu.

Pelaporan Rumah Sakit yaitu suatu alat organisasi yang bertujuan


untuk dapat menghasilkan laporan secara cepat, tepat dan akurat yang
secara garis besar jenis pelaporan rumah sakit dapat dibedakan menjadi tiga
meliputi :

1. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap kali selesai dalam
melaksanakan kegiatan kepada pihakyang terkait sesuai ketentuan yang
berlaku antara lain :
a. Laporan pelaksanaan kegiatan program PPI
2. Laporan Triwulan
Laporan yang diuat dalam bentuk tertulis setiap 3 bulan dan diserahkan
kepada pihak terkait sesuai ketentuan yan berlaku antara lain :
a. Laporan pelaksanaan kegiatan program PPI
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiapakhir tahun sesuai
dengan ketentuan yang berlaku,anta lain :
a. Laporan pelaksanaan kegiatan program PPI

41 | H a l a m a
n PEDOMAN PENGORGANISASIAN RSUD BERIMAN BALIKPAPAN

Anda mungkin juga menyukai