2019
1
RSU MAMAMI KUPANG
NOMOR PN / / -2019
TENTANG
Menimbang : 1. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat;
2. bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat,
khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety);
3. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang
bermutu dan profesional perlu didukung ketersediaan sumber daya
pemberi pelayanan kesehatan di RSU Mamami Kupang.
4. Bahwa rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan
kesehatan harus didukung sumber daya pemberi pelayanan kesehatan
yang kompeten sesuai dengan bidang tugasnya;
5. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas,
perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal / /2019
Direktur,
3
4
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 5
BAB II. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT .................................................................. 6
BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT ........................................................... 9
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ........................................................ 10
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA ........................................................... 13
BAB VI. URAIAN JABATAN ............................................................................................. 14
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA ................................................................................ 18
BAB VIII. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ...................................... 20
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI ..................................................................................... 21
BAB X. PERTEMUAN/ RAPAT ....................................................................................... 22
BAB XI. PELAPORAN..........................................................................................................23
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS MAMAMI KUPANG
TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN TIM TERPADU GERIATRI
NOMOR : PN/ / -2019
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang dihormati, bukan saja
karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia
tergolong dalam kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan
pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur
dalam Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan
pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang
bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan terus
meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia perempuan ± 9,5 juta lebih banyak dibanding
lansia laki-laki ± 8,2 juta.Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih tinggi jika
dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan program-
program terkait, berdampak pada menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup.
Peningkatan usia lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan
(disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang cukup lama,
sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi lansia di rumah sakit masih sangat kurang.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Secara histories Rumah Sakit Umum Mamami adalah klinik yang dibentuk
berdasarkan Surat Ijin Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Nomor :
S1.BKIA/01/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004 yang diresmikan oleh Walikota Kupang,
tanggal 28 Agustus sebagai Klinik Ibu dan Anak Mamami. Untuk lebih meningkatkan
pelayanan Klinik ibu dan anak maka pelayanan pembedahan dapat dilakukan melalui
Surat Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang No. 04/RB/Kota/XII/2004, tanggal 23
Desember 2004, tentang pemberian ijin penyelenggaraan Bedah Kebidanan dan
Kandungan di Klinik Ibu dan Anak Mamami.
Pada tahun 2006 status Klinik ibu dan Anak Mamami ditngkatkan menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT
Nomor: Yanmed.394.A/442.4/2006 tanggal 26 September 2006 status Klinik Mamami
berubah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak.
Seiring dengan semakin baiknya pelayanan RSU Mamami dalam kurun waktu 2
tahun Rumah Sakit Umum Ibu dan Anak berfungsi mengalami perubahan status menjadi
Rumah Sakit Umum Mamami melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Nomor Yanmed.233/442.A/VII/2008 tanggal 18 Juli 2008 status Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Mamami.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Nomor Kesehatan Republik Indonesia Nomor
: HK.02.03/I/1558/2013 tentang Penetapan RSU Mamami sebagai RSU Kelas D.
Klasifikasi dan jumlah tenaga di RSU MaMaMi pada tahun 2015 sbb:
NO NAMA JABATAN
7
DAFTAR NAMA DOKTER RSU MAMAMI
NO NAMA KUALIFIKASI
NO NAMA JABATAN
8
5 Heribertus Hardianto Gadur, Amd.Kep Penanggung jawab Ruang
Jenazah
NO NAMA JABATAN
9
11 Trifonia Agnes Seran Sonbai, Amd.Keb Bidan Pelaksana
NO NAMA TUGAS
RSU MAMAMI
NO NAMA TUGAS
10
DAFTAR NAMA STAFF LABORATORIUM
RSU MAMAMI
NO NAMA TUGAS
RSU MAMAMI
NO NAMA TUGAS
GIZI
11
PEKARIA
NO NAMA BAGIAN
3 Kasroh Pakaria OK
PETUGAS KEAMANAN
NO NAMA Tugas
dan Ambulance
NO NAMA JABATAN
12
LAUNDRY
NO NAMA JABATAN
SUPIR
NO NAMA JABATAN
1 Sandro Supir
NO NAMA JABATAN
A. Jenis-Jenis Pelayanan
Pelayanan yang ada di RSU Mamami Kupang terdiri dari Pelayanan Medik, Pelayanan Penunjang
Medik dan Pelayanan Penunjang Non Medis.
1. Pelayanan Medik
a. Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat adalah instalasi pelayanan di RSU Mamami Kupang yang memberikan
pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin ilmu. Pelayanan Unit Gawat Darurat ini dilaksanakan selama 24 jam.
13
c. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap adalah instalasi yang melakukan pelayanan terhadap pasien masuk
rumah sakit yang menempati tempat tidur perawatan untuk keperluan observasi, diagnosa, terapi,
rehabilitasi medik dan atau pelayanan medik lainnya.
Instalasi Rawat Inap terdiri dari :
1) Ruangan Dewasa
2) Ruangan Anak
3) Ruangan Bersalin
4) Ruangan Perinatologi
14
15
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, FALSAFAH DAN MOTTO RUMAH SAKIT
C. FALSAFAH
1. Menjadikan RSU Mamami sebagai pilihan utama dalam pelayanan kesehatan bagi
masyarakat kota kupang.
2. Profesionalisme dalam melayani dengan semangat dan kasih.
3. Memiliki komitmen untuk merawat dengan tulus dalam mencapai masyarakat yang sehat.
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia untuk memperoleh hak hidup secara
sehat.
16
E. MOTTO
MOTTO RSU Mamami adalah “M3STI “
M – S : Melayani dengan Sungguh,
M – T : Merawat dengan Tulus
M–I : Mengasihi penuh Ikhlas
F. STRATEGI
Strategi RSU Mamami untuk mewujudkan Visi yang dijabarkan kedalam misi serta
diimplementasikan dalam tujuan, sebagai berikut:
1. Sistim informasi manajemen yaitu meningkatkan system pencatatan dan pelaporan yang
mendasar dalam perencanaan program dan kegiatan. Penguatan kelembagaan dengan
advokasi keadaan stakeholder agar organisasi RSU Mamami lebih koordinatif dan teratur.
2. Penggalangan kemitraan melalui kerjasama dengan perusahaan swasta maupun BUMN
yang ada di Provinsi NTT;
3. Meningkatkan profesionalisme kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan tehnik fungsional kesehatan.
G. FALSAFAH
Falsafah RSU MaMaMi untuk mewujudkan VISI adalah:
1. Menjadikan RSU Mamami sebagai pilihan utama dalam pelayanan kesehatan bagi
masyarakat Kota Kupang;
2. Profesionalisme dalam melayani dengan semangat kasih;
3. Memiliki komitmen untuk merawat dengan tulus dalam mencapai tujuan masyarakat yang
sehat;
4. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia untuk memperoleh hak hidup secara
sehat
17
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
18
e. Membuat staf medis dan non medis agar bermutu;
f. Memberi saran dan peraturan operasional;
g. Meninjau dan menyetujui keputusan direksi;
h. Mengevaluasi penampilan institusi;
i. Menjadi wali dari direksi
2. Direktur
Direktur mempunyai tugas p pokok untuk memimpin pelaksanaan tugas pengelolaan
Rumah Sakit Umum Mamami sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku
Dalam melaksanakan tugas, maka direktur mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Memimpin dan mengurus rumah sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit mamami yang
telah ditetapkan;
b. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit;
c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit;
d. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas karyawan;
e. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksnaan tugas staf rumah sakit;
f. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis seerta pengawasan kepada staf rumah
sakit;
g. Melaksanakan system pengendalian intern,
h. Menilai hasil kerja staf rumah sakit dan mempertanggung jawabkan hasil kerja staf
rumah sakit;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Yayasan.
Fungsi Direktur Rumah Sakit sebagai berikut :
a. Koordinasi pelaksnaan tugas dan fungsi organisasi RSU Mamami Kupang;
b. Penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya;
c. Penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit;
d. Pembinaan, Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur
organisasi; dan
e. Penetapan program pengendalian standar mutu pelayanan;
f. Evaluasi; pencatatan dan pelaporan.
3. Wakil Direktur
Uraian Tugas :
a. Memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan staf dan pelaksana.
b. Menentukan tata cara kerja secara umum.
c. Mengkoordinasikan pembuatan laporan dan penyusunan rencana / program kerja Rumah
Sakit.
d. Mengerjakan tugas lain yang di bebankan secara khusus oleh kepala Rumah Sakit.
e. Memberikan saran kepada Direktur Rumah Sakit dibidang pelayanan maupun
administrasi.
f. Memberikan saran/ masukan kepada Direktur Rumah Sakit dibidang pelayanan rawat inap
maupun rawat jalan.
g. Mewakili Kepala Rumah Sakit apabila berhalangan menjalankan tugasnya
19
4.Komite Medis
1. Komite Medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medik yang bekerja di
rumah sakit dengan cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang melakukan m pelayanan medis di
rumah sakit Umum Mamami;
b. Memelihara mutu profesi staf medis; dan
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi staf medis.
2. Dalam melaksanakan tugas kredensial sebagaimana pada point 1 (satu) huruf a, komite medis
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan dan pengkompilasia daftar kewenangan klinis sesuai denga masukan dari
kelompok; staf medins berdasarkan norma keprofesian yang berlaku;
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan
mental, perilaku dan etika profesi;
c. Evaluasi data pedidikan profesional kedokteran atau kedokteran gigi berkelanjutan;
d. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adequat
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menybampaikan rekomendasi kewenangan
klinis kepada komite medik;
g. Pelaksanaan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat
penugasan klinis dan adanya permirtaan dari Komite Medik; dan
h. Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat Penugasan klinis.
3. Dalam melaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis; sebagaimaa dimaksud pada
ayat (1) huruf b. Komite Medis menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan audit medis;
b. Rekomnedasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit tersebut, dan
c. Rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkan.
4. Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika dan perilaku staf medis . Komite medik
memiliki fungsi :
a. Pembinaan etika disiplin profesi kedokteran;
b. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaraa disiplin;
c. Rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rmah sakit, dan
d. Pemberian nasihat atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada asuhan
medis pasien.
i. Komite Etik
a. Menyusun Standar Etik Profesi, hak dan kewajiban dokter, hak dan kewajiban pasien,
peraturan rawat inap dan mensosialisasikannya.
b. Menyusun prosedur penanganan etik/ disiplin profesi dan sanksinya.
c. Mengevaluasi penerapan kode etik profesi kedokteran.
d. Membantu ketua komite dalam memberikan rekomendasi/ masukan kepada departemen
kedokteran terhadap tenaga kedokteran yang melakukan pelanggaran etik/ disiplin
profesi.
e. Melakukan sosialisasi dan promosi tentang disiplin profesi kepada seluruh tenaga
kedokteran.
20
f. Melakukan pembinaan terhadap tenaga kedokteran yang melanggar etik/ disiplin profesi.
g. Bekerjasama dengan panitia K3RS dalam memantau ketertiban dan kepatuhan peraturan
rumah sakit serta rawat inap.
ii. Komite Keperawatan
1. Komite Keperawatan mempuyai fungsi meningkatkan profeisonalise tenaga keperawatan
yang bekerja dirumah sakit dengan cara:
Uraian Tugas :
a. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan pelayanan
keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
21
Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka pemeriksaan internal rumah sakit
mempunyai fungsi :
a. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen resiko di unit kerja rumah sakit;
b. Penilaian terhadap sistim pengendalian, pengelolaan, dan pemanataua efektifitas dan
efisiensi dan prosedur dalam bidang administrasi pelayanan, serta administrasi umum
dan keuangan;
c. Pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang ditugaskan oleh
direktur rumah sakit;
d. Pemantauan pelaksanaan dan ketepatan tindak lanjut atas laporan hasil audit; dan
e. Pemberian konsultasi, advocacy, bimbingan, dan pendampingan dalam pelaksanaan
kegiatan operasional rumah sakit.
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
a. Menyusun rencana dan program kerja bidang;
b. Mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;
c. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas seksi;
d. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala seksi dan staf bidang
pelayanan medis;
e. Melaksanakan menerapkan mekansme pengaturan dan pengelolaan kegiatan
pelayanan medik;
f. Menyusun rencana kebutuhan sumbe daya manusia berupa sarana prasarana,
tenaga, peralatan medis dan kebutuhan lainnya;
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis dengan instalasi terkait;
h. Mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan Medical Staf by Laws
i. Mengkoordinasikan dengan instalasi terkait lainnya untuk meberikan
informasi/penjelasan dan meminta persetujuan (informed concent) atas tindakan
medis yang dilaksanakan
j. Menilai prestasi kerja staf dan memeprtanggung jawabkan hasil kerja bawahannya;
k. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan atau tugas kedinasan lainnya;
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada direktur.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka bidang pelayanan medis mempunyai fungsi :
22
b. Membuat perencanaan kebutuhan pelayanan UGD 24 jam, meliputi kebutuhan
sumber daya manusia, anggaran dan peralatan serta obat-obatan untuk
menunjang UGD yang bermutu.
c. Menjaga mutu dan profesionalisme pelayanan UGD.
d. Menjaga kualitas dan tersedianya sarana pelayanan yang diperlukan di UGD
e. Mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan, obat-obatan secara
efektif dan efisien.
f. Membuat Standard Prosedur Operasional pelayanan UGD.
g. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di UGD.
h. Menerima, mendata dan melaporkan kepada atasan langsung tentang adanya
masalah ataupun kasus-kasus di UGD.
i. Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan seluruh staf.
j. Bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan di ruangan
k. Mengadakan pertemuan berkala dengan tenaga keperawatan dan kebidanan..\
l. Menjaga perasaan pasien dan petugas agar merasa aman dan terlindungi
m. Memberikan penyuluhan pada pasien dan keluarganya sebatas kewenangannya.
n. Membina pegawai dan mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan
o. penghargaan dan sanksi untuk peningkatan kinerja pegawai
23
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan melaporkan kepadda
pimpinan.
24
g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan.
h. Melaksanakan tehnik septik dan antiseptic;
i. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kebidanan
melalui pertemuan ilmia' atau seminar, symposium dll
j. Merujuk pasien ke dokter jaga spesialis yang tidak dapat ditanggulangi sesuai
dengan prosedur;Memberi tahu kepada ibu/keluarganya dengan
mempertimbangkan aspek psikologis mengenai keadaan bayi, khususnya bila
ada kelainan ,cacat
k. Memberi penyuluhan kesehatan antara lain: perawatan masa nifas, perawatan bayi,
perawatan payudara, keluarga berencana.
l. Merujuk ibu dan bayinya keruang rawat disertai petunjuk tindak keperawatan dan
program pengobatan selanjutnya secara lisan maupun tertulis
25
l. Memberikan masukan pengadaan alat, renovasi ruangan, cara memproses alat
penyimpanan alat dan linen dengan prinsip PPI
26
j. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan
27
I. Melaksanakan fungsi perencanaan
1. Menyusun program kerja tahunan di wilayah tanggung jawabnya.
a. Menyusun rencana kebutuhan SDM bidan dan tenaga lain meliputi jumlah dan
kualifikasinya
b. Menyusun dan mengusulkan kebutuhan pengembangan SDM bidan dan tenaga lain
c. Menyusun kebutuhan alat-alat keperawatan meliputi jumlah dan jenisnya.
d. Menyusun usulan perbaikan dan pemeliharaan alat medik & keperawatan serta sarana
dan prasarana di ruang perawatan.
28
IV. Melaksanakan fungsi administrasi
a. Menyusun rencana kegiatan dan menetapkan program kerja Sub Bagian Kesekretariatan
dan Rekam Medis guna kelancaran dan pedoman pelaksanaan tugas.
b. Menjabarkan perubahan kerja agar semua rencana dapat dilaksanakan tepat waktu dan
tepat sasaran guna penyelesaiannya.
c. Menyusun rencana, pembinaan organisasi dan tata laksana, mengelola Administrasi
Kepegawaian, urusan Ketatausahaan urusan Rumah tangga dan perlengkapan.
d. Melaksanakan administrasi urusan Rekam Medis dan Pelaporan.
e. Melaksanakan urusan Hukum dan perpustakaan, Pemasaran sosial, dan informasi serta
publikasi.
f. Menjabarkan perintah atasan guna penyelesaian tugas Sub Bagian Kesekretariatan dan
Rekam Medis.
g. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai disposisi direkturdan memberikan
petunjuk dan arahan kepada bawahan dalam rangka menyelesaikan tugas.
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan, agar tugas dapat dilaksanakan
sesuai petunjuk pedoman.
i. Melaksanakan koordinasi dengan kepala seksi dan kepala sub Bagian untuk kelancaran
tugas.
j. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan untuk memperoleh petunjuk pelaksanaan
lebih lanjut.
k. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sesuai dengan bidang tugas.
29
l. Memberikan penilaian DP3 kepada Kepala Urusan Sesuai dengan peraturan Perundang-
undangan yang berlaku.
m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur
30
b. Melaksanakan / menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan prasarana dan
sarana Rumah Sakit baik secara maintenance dan rutin
c. Koordinasi dengan instansi atau bagian terkait
d. Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja.
e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan rumah sakit
f. Rujukan pemeliharaan.
g. Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja
1. Mengkoordinasikan usulan setiap bidang dan pengelolaan data serta informasi tentang
Rumah Sakit Umum Mamami;
2. Merumuskan dan melaksanakan pengendalian dan pelaporan
3. Merumuskan, melaksanakan dan menghimpun petunjuk teknis yang berhubungan dengan
penyusunan program;
4. Merumuskan rencana strategis, rencana kerja dan program pembangunan tiap tahunnya
di lingkungan Rumah Sakit Umum Mamami
5. Membagi tugas kepada bawahan agar diproses lebih lanjut;
6. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerja sama
yang baik.
7. Membuat konsep pedoman dan petunjuk teknis;
8. Menyeleksi pelaksana tugas bawahan agar hasil yang di capai sesuai dengan sasaran
yang telah ditetapkan;
9. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karir;
10. Memberikan layanan informasi yang diperlukan;
11. Mengumpulkan dan mempelajari dan menelaah peraturan dan perundang-undangan
dibidang perencanaan pembangunan dan perencanaan kesehatan;
12. Megumpulkan dan mengolah data dibidang perencanaan Program;
13. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Pimpinan
31
b. Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan administrasi umum,
ketatausahaan, administrasi kepegawaian & diklat, perpustakaan, rumah tangga dan
perlengkapan.
c. Mengkoordinasikan dengan instalasi terkait lainnya untuk meberikan
informasi/penjelasan dan meminta persetujuan (informed concent) atas tindakan medis
yang dilaksanakan
d. Menilai prestasi kerja staf dan memeprtanggung jawabkan hasil kerja bawahannya;
e. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan atau tugas kedinasan lainnya;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada direktur.
32
Kepala Unit Humas dan Pemasaran :
33
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
KOORDINATOR KLINIK
PERAWAT GERIATRIK DAN HOMECARE
FISIOTERAPIS
GIZI
FARMASI
34
BAB VI
URAIAN JABATAN
Uraian jabatan Tim Terpadu Geriatri RSU Mamami Kupang adalah sebagai berikut:
a. Ketua Tim Geriatri
Tugas :
– Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri sederhana sesuai dengan kemampuan
ketenagaan yang ada
– Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
dengan berbagai disiplin dan sektor yang terkait.
Tanggung Jawab :
– Bertanggung jawab atas laporan berkala tim geriatri.
– Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan geriatri di RS.
– Bertanggung jawab kepada direktur RS melalui pelayanan medik atau komite medik.
Wewenang :
– Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan tim geriatri setiap
tahunnya.
– Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan kemampuan ketenagaan, sesuai
kebijaksanaan yang telah ditetapkan direktur RS.
– Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan ilmu geriatri.
– Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar Rumah Sakit.
– Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/KSM lain di RS, serta hubungan lintas program
dan lintas sektoral melalui direktur RS
– Mengadakan supervisi dan pembinaan pelayanan geriatri di RS.
b. Koordinator Klinik dan Homecare
Tugas :
– Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup poliklinik, meliputi
asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif (sederhana) serta melaksanakan rujukan ke
dan dari KSM lain bila perlu.
Tanggung Jawab :
– Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan geriatri di
poliklinik.
Wewenang :
– Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan klinik geriatri setiap
tahunnya.
– Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di klinik berdasarkan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
– Menyelenggarakan kerja sama dengan KSM di RS.
c. Internis yang terlatih
Tugas :
– Sebagai Pelaksana Pelayanan
– Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.
– Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
35
– Bertindak sebagai staf teknis fungsional.
Tanggung jawab:
– Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri kepada ketua tim geriatri.
Wewenang :
– Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi aspek preventif,
promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
– Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim geriatri dan/ atau merujuk
ke KSM lain sesuai kebutuhan.
– Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program selanjutnya bagi pasien usia
lanjut.
– Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif kepada dokter pengirim.
– Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.
– Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
– Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan pengembangan ilmu
geriatri.
– Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
– Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerja sama lintas program
dan lintas sektoral.
d. Perawat Geriatrik
Tugas :
– Sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri.
– Sebagai pelaksanan homecare
– Bertindak sebagai staf teknis fungsional
– Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.
– Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral.
Tanggung jawab:
– Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan geriatri kepada ketua tim
geriatri
Wewenang :
– Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan yang
disepakati oleh tim geriatri. Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri
yang meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
– Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program keperawatan selanjutnya
bagi pasien usia lanjut.
– Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia lanjut.
– Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.
– Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
– Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis dan para medis.
– Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
36
– Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas program
dan lintas sektoral.
e. Fisioterapis
Tugas :
– Sebagai Pelaksana Pelayanan
– Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
– Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
– Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan
– Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral
– Pencatatan pelaporan.
Tanggung Jawab :
– Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi, yang meliputi penggunaan
modalitas fisioterapi.
Wewenang :
– Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogram oleh spesialis rehabilitasi medik, atau
disepakati bersama oleh tim geriatri.
– Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan modalitas fisioterapi.
– Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program fisioterapi selanjutnya bagi
pasien usia lanjut.
– Melaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia lanjut
– Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri.
– Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan para medis.
– Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri
– Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral
f. Gizi
Tugas :
– Sebagai Pelaksana Pelayanan
– Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan
– Pencatatan pelaporan
– Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
– Sebagai pelaksana penelitian dan pengembangan
37
Tanggung jawab :
– Bertanggung jawab atas pelaksanan program gizi
Wewenang:
– Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh dokter/ geriatris, atau disepakati
bersama oleh tim geriatri.
– Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan melaksanakan program gizi pasien
usia lanjut.
– Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi selanjutnya bagi pasien
usia lanjut.
– Melaksanankan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.
– Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan paramedis di
lingkungan pelayanan geriatri.
– Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan para medis.
– Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
– Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan pengembangan ilmu/
pelayaann geriatri atau pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.
g. Farmasi / Asisten Farmasi
Tugas :
– Sebagai Pelaksana Pelayanan
– Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan
– Pencatatan pelaporan
Tanggung jawab :
– Bertanggung jawab atas fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri
Wewenang:
– Melaksanakan pelayanan farmasi yang diprogram oleh dokter/ geriatris, atau disepakati
bersama oleh tim geriatri.
38
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Geriatri wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi baik secara internal maupun eksternal dengan unit-unit kerja lain (Komite Medik, Komite
PPIRS, Komite K3RS, Komite PMKP, Komite Keperawatan, Komite Kesehatan Lain, dan unit kerja
lainnya) sesuai dengan tugasnya masing-masing.
1. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi Secara Eksternal
a. Komite Medis
Koordinasi dalam pelayanan pasien geriatri dengan Kelompok Staf Medis (KSM) diluar KSM Penyakit
Dalam. Komite Medis memberikan kewenangan pelayanan pasien geriatri kepada staf medis yang
telah dilakukan kredensial. Komite Medis juga mengawasi mutu profesi serta etik dan disiplin staf
medis dalam pelayanan pasien geriatri.
b. Komite PPIRS
Koordinasi dalam identifikasi dan penurunan risiko infeksi yang dapat ditularkan serta pengendalian
lingkungan rumah sakit untuk menciptakan lingkungan rumah sakit yang aman dan risiko infeksin
c. Komite K3RS
Koordinasi, integrasi, dan sinkronasi dalam upaya pengendalian berbagai faktor lingkungan fisik,
kimia, dan biologis di rumah sakit yang berpotensi menimbulkan dampak atau gangguan kesehatan
terhadap petugas, pasien, dann pengunjung.
d. Komite PMKP
Koordinasi dalam program peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
e. Komite Keperawatan
Koordinasi dan integrasi keperawatan geriatri.
f. Komite Kesehatan Lain
Koordinasi dalam pelayanan pasien geriatri terkait dengan manajemen gizi, pemeliharaan sarana
rumah sakit, pemeriksaan penunjang, farmasi, kerohanian, dan penanganan limbah.
g. Unit Kerja Lain
Koordinasi dengan Instalasi Rekam Medis, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Bedah Sentral, Instalasi Perawatan Intensif dan Recovery Room, Case Manager, Bidang
Keperawatan, dan Palayanan Umum untuk menjamin asuhan pasien yang terintergasi dan kontinuitas
pelayanan.
39
Tata Hubungan Kerja Tim Geriatri
Komite PPIRS
Komite MPKP
Pelayanan umum
Komite
keperawatan
40
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TIM GERIATRI
Pola ketanagaan dan kualifikasi Tim Terpadu Geriatri dideskripsikan sebagai berikut:
KUALIFIKASI JUMLAH
NO JENIS TENAGA
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
1. Ketua Tim Sp.PD Pelatihan geriatri 1 Orang
2. Internis yang terlatih Sp.PD Pelatihan geriatri 1 Orang
3. Perawat geriatrik Perawat Pelatihan geriatri 1 Orang
4. Fisioterapis Fisioterapis 1 Orang
5. Gizi DIII Gizi 1 Orang
6. Farmasi DIII / S1 Farmasi 1 Orang
41
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Untuk karyawan baru mengikuti orientasi umum dan orientasi khusus, sedangkan karyawan lama
hanya mengikuti orientasi khusus:
42
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
1. Pertemuan rutin bulanan yang diselenggarakan satu bulan sekali, guna membahas evaluasi kerja
bulan berjalan, pembahasan masalah atau kendala-kendala, serta sosialisasi kebijakan terbaru di
RSU Mamami Kupang
2. Rapat Koordinasi yang diselenggarakan dengan mengundang unit terkait yang berhubungan
dengan kegiatan pelayanan poliklinik dan home-care
3. Pertemuan insidentil dilaksanakan sewaktu waktu jika diperlukan sifatnya mendesak dan tidak
terjadwal
43
BAB XI
PELAPORAN
1. Pelaporan Harian
Menerima dan membaca laporan kegiatan dari masing-masing anggota selama
seminggu berjalan
2. Pelaporan Bulanan
Menganalisa laporan hasil kerja bulanan yang disampaikan oleh koordinator
3. Pelaporan Tahunan
Menyusun laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas di poliklinik dan home-
care
4. Menyusun rencana tahunan untuk poliklinik dan home-care.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal / /2019
Direktur,
44
45