GERIATRIC SEDERHANA
KOTA KUPANG
2019
1
RSU MAMAMI KUPANG
JL. W. Monginsidi No. 3 Kupang
Telp/Fax. 08113811012,08113811013/3811014
E-Mail. rumahsakitmamami@yahoo.com
Menimbang : 1. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat;
2. bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat,
khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety);
3. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang
bermutu dan profesional perlu didukung ketersediaan sumber daya
pemberi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang;
4. bahwa rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan harus didukung sumber daya pemberi
pelayanan kesehatan yang kompeten sesuai dengan bidang
tugasnya;
5. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas,
perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit;
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
kesatu :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PANDUAN
PELAYANAN GERIATRIC SEDERHANA
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal, 11 April 2020
Direktur RSU Mamami Kupang
3
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II. RUANG LINGKUP............................................................................................... 2
BAB III. TATA LAKSANA.................................................................................................. 4
BAB IV. DOKUMENTASI.................................................................................................. 22
4
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSU MAMAMI KUPANG
TENTANG : PANDUAN PELAYANAN GERIATRIC SEDERHANA
NOMOR : 027/SK/DIR/V/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para geriatric pada posisi yang dihormati, bukan saja karena nilai-
nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam
kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan
khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam
Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan
khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat,
tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatric”.
Data menunjukkan, jumlah geriatric di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan
terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia perempuan ± 9,5 juta lebih banyak
dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih
tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan program-
program terkait, berdampak pada menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan
hidup. Peningkatan usia lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan
ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang
cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi geriatric di rumah sakit masih
sangat kurang.
B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatric disusun agar ada standar pelayanan kesehatan bagi lansia
yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para geriatric pada taraf yang setinggi-tingginya,
sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit atau
gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu
suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan kesehatan
sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberikan
bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir
hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga
kematiannya berlangsung dengan tenang);
5
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah disabilitas-
handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi
juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.
C. PENGERTIAN
1. Gerontologi: cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatric: orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih dari
2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau
kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lansia yaitu:
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik psikologik,
fisiologik maupun struktur atau fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan untuk
melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment atau
disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan hidup secara
normal (berhubungan erat dengan usia, jenis kelamin dan faktor-faktor sosial
budaya);
4. Assesmen Geriatric adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai
aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam
rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatric adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara multidisipliner,
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan usia lanjut. Tim ini minimal terdiri
atas dokter geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis
psikologis, perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi,nutrisionis
dan farmasi.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pelayanan Geriatric di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang meliputi :
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Ruang Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Gawat Darurat (UGD)
5. Pendaftaran/Admisi
6. Farmasi
7
BAB III
TATALAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRIC
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatric adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan interdisiplin
yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan
psikologik pada pasien geriatric.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatric
yang minimal terdiri dari :
– Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatric Sedang adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut
diberikan oleh Tim Geriatric yang minimal terdiri dari :
– Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatric Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan.
Pelayanan tersebut diberikan oleh :
– Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter umum yang dilatih
rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara, psikologi
dan pekerja sosial;
– Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Nutrisionis;
– Asisten farmasi;
– Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap di
rumah sakit yang sama;
Pelayanan Geriatric Sangat Lengkap atau Paripurna adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang
memberikan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan kronis, pendidikan, serta
penelitian dan pengembangan; Tenaga Tim Geriatric Paripurna sama dengan Tim Geriatric
Lengkap, akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan, dan konsultasi hukum.
Seperti pada Pelayanan Geriatric Lengkap, pada Pelayanan Geriatric Paripurna disyaratkan pula
untuk mempunyai akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap.Yang diwajibkan untuk
melakukan penelitian adalah tingkat pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tujuan penelitian
adalah untuik pengembangan ilmu geriatric.Tingkat pelayanan dibawahnya boleh dilaksanakan
penelitian yang lebih sederhana.
Berdasarkan sarana dan prasarana yang ada, maka Rumah Sakit Umum Mamami memberikan
pelayanan geriatric sederhana yang mempunyai kegiatan berupa pelayanan poliklinik Geriatric dan
Home care (asuhan rumah).
8
2. Alur Pelayanan Geriatric
a) Bagan Alur Pelayanan Geriatric di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang;
Keterangan :
Pasien lansia yang datang ke UGD akan diprioritaskan dengan diberikan tempat duduk
khusus untuk geriatric
keluarga lansia yang mendampingi lansia pergi ke pendaftaran untuk mendaftar setelah itu
pasien mendapatkan konsultasi dan pemeriksaan dari dokter umum.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum maka pasien akan ditetapkan sebagai
pasien rawat jalan atau rawat inap.
Pada pasien > 60 tahun yang datang untuk poliklinik, akan didahulukan dengan diberikan
tempat duduk atau ruang tunggu khusus untuk geriatric yang akan melakukan konsultasi dan
pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit dalam.
Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis penyakit dalam, pasien akan
ditetapkan sebagai pasien rawat jalan atau rawat inap.
Jika pasien memiliki lebih dari 2 penyakit maka pasien di kategori sebagai pasien geriatric,
apabila pasien memiliki 1 atau 2 penyakit maka pasien dikategorikan sebagai pasien lansia.
9
bagi penderita rawat jalan, baik dari masyarakat, puskesmas, maupun antar
poliklinik.Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis yang telah
mendapat kursus geriatri atau dokter spesialis geriatric/geriatrism, seorang perawat, dan
seorang petugas sosial medik.
b. Bangsal;
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut, saat ini rumah sakit memfasilitasi di
bangsal penyakit dalam.
c. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan medik, psikososial,
edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampuan fungsional semaksimal mungkin.
Penyakit pada usia lanjut mempunyai kecenderungan terjadi kecacatan, sehingga oleh WHO
selalu diharapkan penegakan diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek
impairment,disabilitas dan handikap,sehingga rehabilitasi medik merupakan aspek penting
dalam pelayanan lansia dan harus dilaksanakan secepat mugkin sejak pasien masuk sampai
pulang sesuai kebutuhannya.
Untuk memulai program rehabilitasi medik pada lansia, tenaga profesional harus mengetahui
kondisi geriatric saat itu juga,baik penyakit yang menyertai maupun kemampuan fungsional
yang mampu dilakukan. Banyak instrument untuk menilai kemampuan seorang
geriatric,salah satu diantaranya adalah Index Katz yang cukup sederhana dan mudah
diterapkan untuk menilai kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) dan
juga untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada golongan geriatric.
10
6) Feeding
– Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan memasukkan ke
dalam mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging daging dan
menyiapkan makanan seperti mengoleskan mentega pada roti).
– Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri
secara parenteral.
5. Assesment Geriatric;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik,
fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar
multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.
11
8. Kriteria Pelayanan Lansia;
– Komprehensif: adanya dukungan finansial yang adekuat, perawatan sehari-hari, pelayanan
kesehatan yang memadai, pendidikan kesehatan, perawatan keluarga, kebutuhan rekreasi
dan aktifitas fisik dan pelayanan transportas;
– Adanya kerjasama/terkoordinasi lintas program/sektoral;
– Mudah dijangkau;
– Memperhatikan kualitas pelayanan.
12
11. Proses Assesment Geriatric :
a. Pengkajian
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : th
Status : (1) Menikah (2) Tidak menikah (3) Janda (4) Duda
Agama : (1) Islam (2) Protentan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku : (1) Jawa (2) Madura (3) Lain-lain, sebutkan....
Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU(5) PT (6) Buta
huruf
Sumber pendapatan : (1) PNS (2) Wiraswasta (3)Lain-lain.............
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar
(9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur (11) Lain-lain....................................................
– Status Gizi :
– Sehari makan berapa kali.....
– Habis berapa porsi.....
– Makan sendiri/dengan bantuan.....
13
c. Status Fisiologis
– Postur Tulang Belakang Lansia :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5) Lordosis
– Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan (6) Tinggi badan (7) IMT
– Status Gizi :
1) Sehari makan berapa kali.....
2) Habis berapa porsi.....
3) Makan sendiri/dengan bantuan.....
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………
Penggunaan kacamata : ya/tidak
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
4) Mulut dan Tenggorokan
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak,ompong /tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :……………………………………..
14
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi: ….. kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan…………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………
15
11) Test Koordinasi / Keseimbangan
Kriteria Penilaian :
4 : Melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
2 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal
1 : Tidak mampu melakukan aktifitas
Keterangan :
42-54 : Melakukan aktifitas dengan lengkap
28-41 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
14-27 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal
<14 : Tidak mampu melakukan aktifitas
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun
12) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………………….
13) Test Koordinasi / Keseimbangan
Intepretasi : ……………
14) Frekwensi Kunjungan Keluarga :
1 kali/bulan; 2 kali/bulan; Tidak pernah
16
15) Pengkajian Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I :
– Apakah klien mengalami susah tidur ?....................................................
– Ada masalah atau banyak pikiran ?........................................................
– Apakah klien murung atau menangis sendiri ?.......................................
– Apakah klien sering was-was ?...............................................................
Lanjutkan Pertanyaan Tahap II, jika jawaban “ya” 1 atau lebih;
Pertanyaan Tahap II :
– Keluhan lebih dari 3 bulan ?..................................................................
– Lebih dari 1 bulan ?................................................................................
– 1 kali dalam satu bulan ?........................................................................
– Ada masalah atau banyak pikiran ?.......................................................
– Ada gangguan/masalah dengan orang lain?.........................................
– Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?............
– Cenderung mengurung diri ?..................................................................
Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka masalah emosional ada atau ada
gangguan emosional.
Kesimpulan : ……………………………………………………...........
16) Identifikasi Aspek Kognitif
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Interpretasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : ……………………………………………………....
17) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan
Kebiasaan Merokok :
>3 batang sehari
< 3 batang sehari
Tidak merokok:
Kebiasaan Minum Alkohol : (1) Tidak pernah (2) Sering
Minum Kopi : (1) Tidak (2) Ya :1 gelas/hari , 2 gelas/ hari, lebih dari 3 gelas/hari
18) Pengetahuan Tentang Kesehatan Geriatric
Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas
– Belum tahu
Anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :
– Sudah tahu dan jelas
– Tahu tapi kurang jelas
– Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-penyakit pada geriatric :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas
17
– Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk usia geriatric :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas
– Tidak tahu
19) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Frekwensi makan:
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
– 3 kali sehari
– Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan :
– 1 porsi dihabiskan
– 1/2 porsi yang dihabiskan
– < 1/2 porsi yang dihabiskan
Makanan tambahan :
– Dihabiskan
– Tidak dihabiskan
– Kadang-kadang dihabiskan
Pola Pemenuhan Cairan
– Frekwensi minum: < 3 gelas sehari , > 3 gelang sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan :
– Takut kencing malang hari
– Tidak haus
– Persediaan air minum terbatas
– Kebiasaan minum sedikit
Jenis Minuman :
– Air putih
– Teh
– Kopi
– Susu
Lainnya, ……………..
Pola Kebiasaan Tidur
Jumlah Waktu Tidur :
< 4 jam
4-6 jam
> 6 jam
18
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur Santai :
– Diam Saja
– Keterampilan
– Kegiatan Keagamaan
Pola Eliminasi BAB
Frekwensi BAB : 1 kali sehari
2 kali sehari
Lainnya, ……………….
Konsisitensi : - Encer
- Keras
- Lembek
Gangguan BAB :
- Inkontinensia alvi
- Konstipasi
- Diare
- Tidak ada
Pola BAK
Frekwensi BAK :
1-3 kali sehari
4-6 kali sehari
> 6 kali sehari
Warna Urine :
- Kuning
- Jernih
- Putih Jernih
- Kuning Keruh
Gangguan BAK :
- Inkontinensia Urine
- Retensi Urine
Pola Aktifitas
Kegiatan Produktif geriatric yang sering dilakukan :
– Membantu kegiatan dapur
– Berkebun
– Pekerjaan rumah tangga
– Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi :
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
– 3 kali sehari
– < 1 kali sehari
Memakai Sabun: (1) ya (2) tidak
19
Sikat Gigi:
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
Tidak pernah, alasan …………………………
Menggunakan pasta gigi: (1) ya (2) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih :
– 1 kali sehari
– Tidak ganti
– > 1 kali sehari
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No. Kriteria Dengan Mandiri Skor yang Keterangan
Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
2 Minum 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
3 Berpindah dari kursi 5-10 15
roda ke tempat tidur,
atau sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi
7 Jalan di permukaan 0 5
datar
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi
Konsistensi
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 Frekuensi
warna
12 Olah raga/latihan 5 10 Jenis
Frekuensi
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis
waktu luang Frekuensi
Jumlah
Interpretasi::
20
<65 : Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
126-130 : Mandiri
Kesimpulan : ……………………………………………………
21
B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada geriatric sering berbeda dengan usia muda. Harus dapat
dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan bertambahnya usia atau memang ada
suatu proses patologi sebagai penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada geriatric
yang sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut, dapat dimengerti
bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan terhadap perubahan-perubahan, baik
perubahan posisi tubuh maupun faktor lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah
seperti fungsi jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah
(sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai oleh
memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses
berfikir yang berakibat terjadinya disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a) Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun saat diperiksa;
b) Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis-intrepretasi;
c) Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia, tetapi siang hari tertidur;
d) Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e) Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f) Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4 (empat)
golongan,yaitu :
a) Dementia degeneratif primer 50-60%;
b) Dementia multi-infark 10-20%;
c) Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%;
d) Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.
22
Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSM=MMSE=Mini Mental State Examination)
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, 0 – 2 kesalahan = baik
tahun); 3 – 4 kesalahan = gangguan intelek ringan
2. Hari apakah hari ini? 5 – 7 kesalahan = gangguan intelek sedang
3. Apakah nama tempat ini? 8 – 10 kesalahan = gangguan intelektual berat
4. Berapa nomor telepon Bapak/Ibu?
(bila tidak ada telepon, jalan apakah Bila penderita tidak pernah sekolah, nilai
rumah Bapak/Ibu?) kesalahan diperbolehkan + 1 dari nilai di atas.
5. Berapa umur Bapak/Ibu?
6. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, Bila penderita sekolah lebih dari SMA
bulan tahun) kesalahan yang diperbolehkan -1 dari atas.
7. Siapakah nama gubernur kita?
(walikota/lurah/camat)
8. Siapakah nama gubernur sebelum ini?
(walikota/lurah/camat)
9. Siapakah nama gadis Ibu anda?
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20
Dari : Folstein,1990
3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan syaraf otonom pada
geriatric adalah :
Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganglion
otonom, berupa penurunan asetil kolin terutama disebabkan oleh penurunan enzim utama, yaitu
kolin asetilase. Hal ini cenderung menurunkan fungsi otonom.
4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lansia.Inkontinensia
adalah pengeluaran urine (atau feses) tanpa disadari, dalam jumlah dan frekwensi yang cukup
sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”.
D = Delirium;
R = Retriksi mobilitas, retensi;
I = Infeksi, inflamasi, impaks feses;
P = Pharmasi (obat-obatan), poliuri.
5. Jatuh (The True Geriatric Giant)
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian
seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuh pada lansia :
a. Faktor Intrinsik;
- Kondisi fisik dan neuropsikiatrik;
- Penurunan visus dan pendengaran;
23
- Perubahan neuro muskuler, gaya berjalan, dan reflek postural karena proses menua
b. Faktor Ekstrinsik
- Obat-obatan yang diminum;
- Alat-alat bantu berjalan;
- Lingkungan yang tidak mendukung (berbahaya).
24
kesehatan geriatric,bahaya lingkungan dapat dicegah dengan perbaikan lingkungan.
Aktivitas fisik dapat dibatasi sesuai kondisi kesehatan geriatric.
7. Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus,
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat di atas tonjolan tulang dan tidak dilindungi
cukup dengan lemak subkutan, misalnya : daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina
ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku.
Karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagai berikut:
Derajat I : Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis,kemerahan/eritema
induras i atau lecet;
Derajat II : Reaksi yang lebih mencapai seluruh dermis hingga lapisan lemak
subkutan.Tampak sebagai ulkus yang dangkal,dengan tepi yang jelas dan perubahan
warna pigmen kulit;
Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan
menggaung,berbatasan dengan fascia dari otot. Sudah mulai didapat infeksi dengan
jaringan nekrotik yang berbau.
Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot,sehingga tampak tulang di daerah ulkus
yang dapat mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.
Faktor-faktor penyebab dekubitus :
a. Faktor Intrinsik (dari tubuh sendiri);
- Status gizi;
- Anemia;
- Hipoalbuminemia;
- Penyakit-penyakit neurologik;
- Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
b. Faktor Ekstrinsik.
- Kebersihan tempat tidur;
- Alat-alat tenun yang kusut dan kotor;
- Peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu.
Pengelolaan Dekubitus :
a. Dekubitus Derajat I;
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis : kulit yang kemerahan
dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassage 2-3
kali/hari.
b. Dekubitus Derajat II;
Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan luka harus memperhatikan syarat-syarat aseptik dan
25
antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat
bergantian untuk merangsang sirkulasi.Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga
merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi.Pergantian balut dan salep ini jangan
terlalu sering karena malah dapat merusakkan pertumbuhan jaringan yang diharapkan.
c. Dekubitus Derajat III;
Usahakan luka selalu bersih dan eksudat, diusahakan dapat mengalir keluar.Balut jangan
terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga permeabel untuk masuknya udara/oksigen
dan penguapan.
d. Dekubitus Derajat IV.
Semua langkah-langkah di atas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus
dibersihkan, sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi.Beberapa preparat
enzim coba diberikan untuk usaha ini,dengan tujuan mengurangi perdarahan.Setelah
jaringan nekrotik dibuang dan luka bersih, penyembuhan luka secara alami dapat
diharapkan.
Beberapa usaha mempercepat antara lain dengan memberikan oksigenasi pada daerah
luka,tindakan dengan ultrasono untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah dan
sampai transplantasi kulit setempat.
26
- Kadang-kadang 3
- Sering Inkontinensia Urin 2
- Inkontinensia Alvi dan Urin 1
Skor Total
Skor Total ≤ 14
27
BAB IV
DOKUMENTASI
28
FORM ASESSMEN KOMPREHENSIF GERIATRIC
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : th
Agama : (1) Islam (2) Protentan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU(5) PT (6) Buta huruf
Lantai licin/tidak;
Penerangan cukup/tidak;
Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
b. Riwayat Kesehatan
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar (9)
Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur (11) Lain-lain....................................................
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar (9)
Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur
(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6) Mata
(7) DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain......................................
29
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :
(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6) Mata (7)
DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain ..................................
Status Gizi :
c. Status Fisiologis
Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan (6) Tinggi badan (7) IMT
Status Gizi :
1) Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
Keluhan : ya/tidak
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
30
Keluhan : ya/tidak
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
6) Leher
JVD : ya/tidak
7) Dada
31
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
Tremor : ya/tidak
32
11) Test Koordinasi / Keseimbangan
Refleks + : normal
Refleks - : menurun
Kriteria Penilaian :
Keterangan :
Intepretasi : ……………
33
12) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Pertanyaan Tahap I :
Pertanyaan Tahap II :
Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka masalah emosional ada atau ada
gangguan emosional.
Kesimpulan : ……………………………………………………...........
34
15) Identifikasi Aspek Kognitif
Kesimpulan : ……………………………………………………....
Kebiasaan Merokok :
Tidak merokok
2 gelas/ hari
lebih 3 gelas/hari
35
- Belum tahu
- Belum tahu
- Belum tahu
- Tidak tahu
36
18) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
126-130 : Mandiri
Kesimpulan : ……………………………………………………
37
ALUR PELAYANAN KLINIK GERIATRIC
38
mendapatkan prioritas pemeriksaan maupun tindakan
6. Pasien mendapatkan resep yang telah distempel
geriatric sehingga mendapatkan prioritas pelayanan di
farmasi
7. Pasien yang memerlukan homecare akan didata dan
dijadwalkan untuk tindak lanjut berupa homecare
8. Pasien pulang.
9. Jika pada perencanaan pulang pasien memerlukan
homecare, maka pasien dikontrolkan ke klinik Geriatric
Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk kemudian
didata dan dijadwalkan untuk tindak lanjut berupa
homecare.
39
FORM RENCANA KEGIATAN GERIATRI MANDIRI
40
FORM RENCANA KEGIATAN GERIATRIC KETERGANTUNGAN BERAT
41
meyakinkan posisi NGT yang D
benar
20.00-20.40 Menonton TV, bermain dengan Susu 200cc
cucu, sampai tidur
21.00 Memposisikan (elevasi kepala
dan bahu 30 derajat),
meyakinkan posisi NGT yang
benar
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal, 11 April 2020
Direktur RSU Mamami Kupang
DAFTAR PUSTAKA
42
Allender, J.A., & Spradley. B.W.(2005). Community health nursing promoting and protecting the
public health. (6 th ed), Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Anderson, E.T., & Mc. Farland, J. (2000). Community as partner teory and practice in nursing. (3
th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Ervin, N.F. (2002). Advance community health nursing practice: population focused care. New
Jersey: Prentice Hall
Stanhoppe, M. & Lancaster. (2005). Community and public health nursing. ( 5rd ed.) St. Louis:
Mosby-Year Book Inc.
Darmojo R.Boedhi dan Martono. (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). (edisi ke3).
Jakarta:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
43