Anda di halaman 1dari 43

PANDUAN PELAYANAN POLIKLINIK

GERIATRIC SEDERHANA

RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

KOTA KUPANG

2020

1
RSU MAMAMI KUPANG
JL. W. Monginsidi No. 3 Kupang
Telp/Fax. 08113811012,08113811013/3811014
E-Mail. rumahsakitmamami@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG


NOMOR 027/SK/DIR/V/2020
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN GERIATRIC SEDERHANA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

Menimbang : 1. bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat;
2. bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat,
khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety);
3. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan yang
bermutu dan profesional perlu didukung ketersediaan sumber daya
pemberi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Mamami
Kupang;
4. bahwa rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan harus didukung sumber daya pemberi
pelayanan kesehatan yang kompeten sesuai dengan bidang
tugasnya;
5. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas,
perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit;

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan RI Nomor


HK.02.04/1/2.790/2011 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatric di Rumah Sakit;

2
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

kesatu :
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TENTANG PANDUAN
PELAYANAN GERIATRIC SEDERHANA

Kedua : Panduan Pelayanan Geriatric Sederhana di Rumah Sakit Umum


Mamami Kupang terlampir dalam Peraturan Kepala Rumah Sakit
Umum Mamami Nomor 027/SK/DIR/V/2019.
.

Ketiga : Panduan Pelayanan Geriatric Sederhana di Rumah Sakit Umum


Mamami Kupang harus dibahas sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga)
tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.

Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal, 11 April 2020
Direktur RSU Mamami Kupang

dr. Efriska M. Damanik., M.Biomed., Sp.PA

3
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1


BAB II. RUANG LINGKUP .............................................................................................. 2
BAB III. TATA LAKSANA ................................................................................................. 4
BAB IV. DOKUMENTASI .................................................................................................. 22

4
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RSU MAMAMI KUPANG
TENTANG : PANDUAN PELAYANAN GERIATRIC SEDERHANA
NOMOR : 027/SK/DIR/V/2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para geriatric pada posisi yang dihormati, bukan saja karena nilai-
nilai budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam
kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan
khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam
Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan
khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat,
tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatric”.
Data menunjukkan, jumlah geriatric di Indonesia, baik itu di pedesaan maupun di perkotaan
terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah lansia perempuan ± 9,5 juta lebih banyak
dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih
tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan program-
program terkait, berdampak pada menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan
hidup. Peningkatan usia lanjut sering disertai dengan meningkatnya berbagai penyakit dan
ketidakmampuan (disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang
cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi geriatric di rumah sakit masih
sangat kurang.

B. TUJUAN
Panduan Pelayanan Geriatric disusun agar ada standar pelayanan kesehatan bagi lansia
yang populasinya sudah semakin meningkat, yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para geriatric pada taraf yang setinggi-tingginya,
sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan;
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental;
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila dijumpai suatu kelainan;
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para lansia yang menderita penyakit atau
gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu
suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal);
5. Bila para lansia sudah sampai stadium terminal/penyakit atau gangguan kesehatan
sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini mengajarkan untuk tetap memberikan
bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh pengertian, (dalam akhir
hidupnya memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga
kematiannya berlangsung dengan tenang);

5
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan mencegah disabilitas-
handicap diwaktu mendatang. Sifat dari asesmen ini tidak sekedar multi-disiplin tetapi
juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.

C. PENGERTIAN
1. Gerontologi: cabang ilmu yang membahas/menangani tentang proses
penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.
2. Pasien Geriatric: orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki penyakit lebih dari
2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau
kondisi sosial yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian lansia yaitu:
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik psikologik,
fisiologik maupun struktur atau fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam kemampuan untuk
melakukan kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment atau
disabilitas sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan hidup secara
normal (berhubungan erat dengan usia, jenis kelamin dan faktor-faktor sosial
budaya);
4. Assesmen Geriatric adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai
aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita usia lanjut dalam
rangka menyusun program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.
5. Tim Geriatric adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara multidisipliner,
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan usia lanjut. Tim ini minimal terdiri
atas dokter geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter spesialis
psikologis, perawat yang telah mendapatkan pelatihan geriatri, fisioterapi,nutrisionis
dan farmasi.

6
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Pelayanan Geriatric di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang meliputi :
1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Ruang Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Gawat Darurat (UGD)
5. Pendaftaran/Admisi
6. Farmasi

7
BAB III

TATALAKSANA

A. PELAYANAN GERIATRIC
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatric adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan pendekatan interdisiplin
yang mencakup aspek medik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan
psikologik pada pasien geriatric.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatric
yang minimal terdiri dari :
– Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatric Sedang adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan poliklinik, day hospital sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut
diberikan oleh Tim Geriatric yang minimal terdiri dari :
– Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatric Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai
kegiatan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan.
Pelayanan tersebut diberikan oleh :
– Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan geriatric;
– Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter umum yang dilatih
rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara, psikologi
dan pekerja sosial;
– Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatric;
– Nutrisionis;
– Asisten farmasi;
– Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap di
rumah sakit yang sama;
Pelayanan Geriatric Sangat Lengkap atau Paripurna adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang
memberikan pelayanan poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan kronis, pendidikan, serta
penelitian dan pengembangan; Tenaga Tim Geriatric Paripurna sama dengan Tim Geriatric
Lengkap, akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan, pengembangan, dan konsultasi hukum.
Seperti pada Pelayanan Geriatric Lengkap, pada Pelayanan Geriatric Paripurna disyaratkan pula
untuk mempunyai akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap.Yang diwajibkan untuk
melakukan penelitian adalah tingkat pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tujuan penelitian
adalah untuik pengembangan ilmu geriatric.Tingkat pelayanan dibawahnya boleh dilaksanakan
penelitian yang lebih sederhana.
Berdasarkan sarana dan prasarana yang ada, maka Rumah Sakit Umum Mamami memberikan
pelayanan geriatric sederhana yang mempunyai kegiatan berupa pelayanan poliklinik Geriatric dan
Home care (asuhan rumah).

8
2. Alur Pelayanan Geriatric
a) Bagan Alur Pelayanan Geriatric di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang;

Pasien >60 tahun


UGD Poliklinik
(Unit Gawat Darurat)
Prioritas utama

Dokter umum Dokter spesialis penyakit dalam

Rawat jalan / Rawat


inap

Keterangan :
• Pasien lansia yang datang ke UGD akan diprioritaskan dengan diberikan tempat duduk
khusus untuk geriatric
• keluarga lansia yang mendampingi lansia pergi ke pendaftaran untuk mendaftar setelah itu
pasien mendapatkan konsultasi dan pemeriksaan dari dokter umum.
• Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum maka pasien akan ditetapkan sebagai
pasien rawat jalan atau rawat inap.
• Pada pasien > 60 tahun yang datang untuk poliklinik, akan didahulukan dengan diberikan
tempat duduk atau ruang tunggu khusus untuk geriatric yang akan melakukan konsultasi dan
pemeriksaan oleh dokter spesialis penyakit dalam.
• Setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis penyakit dalam, pasien akan
ditetapkan sebagai pasien rawat jalan atau rawat inap.
• Jika pasien memiliki lebih dari 2 penyakit maka pasien di kategori sebagai pasien geriatric,
apabila pasien memiliki 1 atau 2 penyakit maka pasien dikategorikan sebagai pasien lansia.

3. Pelayanan Pasien Geriatri di Rumah Sakit Umum Mamami Kupang :


a. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 60 tahun dan saat masuk pasien hanya didapatkan 1
(satu) diagnosa, maka pasien tersebut dirawat sesuai dengan DPJP nya.
b. Setelah dirawat dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua), maka pasien
dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatric sesuai dengan permasalahan
(diagnosanya) dan dilakukan pengisian asesmen geriatric oleh salah satu dari Tim Geriatri
sesuai dengan jadwal atau sesuai yang ditunjuk oleh DPJP Utama.

4. Jenis Pelayanan Geriatri


a. Poliklinik Geriatric;
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen, tindakan kuratif sederhana dan konsultasi

9
bagi penderita rawat jalan, baik dari masyarakat, puskesmas, maupun antar
poliklinik.Tenaga minimal yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis yang telah
mendapat kursus geriatri atau dokter spesialis geriatric/geriatrism, seorang perawat, dan
seorang petugas sosial medik.
b. Bangsal;
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut, saat ini rumah sakit memfasilitasi di
bangsal penyakit dalam.
c. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan medik, psikososial,
edukasional, dan vokasional untuk mencapai kemampuan fungsional semaksimal mungkin.
Penyakit pada usia lanjut mempunyai kecenderungan terjadi kecacatan, sehingga oleh WHO
selalu diharapkan penegakan diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek
impairment,disabilitas dan handikap,sehingga rehabilitasi medik merupakan aspek penting
dalam pelayanan lansia dan harus dilaksanakan secepat mugkin sejak pasien masuk sampai
pulang sesuai kebutuhannya.
Untuk memulai program rehabilitasi medik pada lansia, tenaga profesional harus mengetahui
kondisi geriatric saat itu juga,baik penyakit yang menyertai maupun kemampuan fungsional
yang mampu dilakukan. Banyak instrument untuk menilai kemampuan seorang
geriatric,salah satu diantaranya adalah Index Katz yang cukup sederhana dan mudah
diterapkan untuk menilai kemampuan fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari) dan
juga untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada golongan geriatric.

Adapun aktivitas yang dinilai adalah :


1) Bathing
– Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
melakukan sendiri secara menyeluruh.
– Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak
dapat mandi sendiri.
2) Dressing
– Mandiri:menaruh,mengambil,memakai dan menanggalkan pakaian sendiri serta
menalikan sepatu sendiri.
– Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.
3) Toiletting
– Mandiri : pergi ke toilet,duduk sendiri di kloset,memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
– Tergantung : mendapat bantuan orang lain.
4) Transfering
– Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur,dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat bantu).
– Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan bantuan.
5) Continence
– Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
– Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan
manual atau kateter.

10
6) Feeding
– Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan memasukkan ke
dalam mulut (tidak termasuk kemampuan memotong daging daging dan
menyiapkan makanan seperti mengoleskan mentega pada roti).
– Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri
secara parenteral.

Dari kemampuan melaksanakan 6 (enam) aktivitas dasar tersebut di atas, kemudian


diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) tahapan yang disebut sesuai dengan aktivitas yang
dikerjakan sendiri,atau disebut juga Index Katz yang secara berurutan adalah sebagai
berikut :
1) Index Katz A: mandiri untuk 6 (enam) aktivitas;
2) Index Katz B: mandiri untuk 5 (lima) aktivitas;
3) Index Katz C: mandiri,kecuali “bathing” dan 1 (satu) fungsi lain;
4) Index Katz D: mandiri,kecuali “bathing,dressing” dan 1 (satu) fungsi lain;
5) Index Katz E: mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting” dan 1 (satu) fungsi lain;
6) IndexKatz F: mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting,transfering”, dan 1 (satu)
fungsilain;
7) Index Katz G: tergantung pada orang lain untuk 6 enam) aktivitas.

5. Assesment Geriatric;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik,
fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar
multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas
pelayanan kesehatan.

6. Yang perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatric :


– Menderita lebih dari satu penyakit kronis atau degeneratif dengan atau tanpa disertai
penyakit akut;
– Menghadapi kesulitan untuk berjalan (instability), mengalami jatuh (falls), atau imobilisasi
(bedridden);
– Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care). seperti kesulitan makan atau
berpakaian;
– Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau gangguan tingkah laku (behavior) dini;
– Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis, penyakit parkinson, arthritis, gangguan
berkemih (inkontinensia urine), atau gangguan buang air besar.

7. Prinsip-Prinsip Pelayanan Geriatric adalah sebagai berikut :


– Pendekatan menyeluruh (bio,psiko,social,spiritual);
– Orientasi terhadap kebutuhan klien;
– Diagnosis secara terpadu;
– Team work (koordinasi);
– Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.

11
8. Kriteria Pelayanan Lansia;
– Komprehensif: adanya dukungan finansial yang adekuat, perawatan sehari-hari, pelayanan
kesehatan yang memadai, pendidikan kesehatan, perawatan keluarga, kebutuhan rekreasi
dan aktifitas fisik dan pelayanan transportas;
– Adanya kerjasama/terkoordinasi lintas program/sektoral;
– Mudah dijangkau;
– Memperhatikan kualitas pelayanan.

9. Tata Laksana Assesment Lansia;


Assesment Lansia adalah suatu rangkaian kegiatan proses keperawatan yang:
– Ditujukan kepada usia lanjut;
– Meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan
spiritual;
– Menganalisis masalah dan merumuskan diagnosis keperawatan;
– Membuat perencanaan;
– Melaksanakan implementasi dan melakukan evaluasi.

10.Tujuan Assesment Usia Lanjut;


a) Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik;
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik;
- Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.
b) Menegakkan adanya gangguan organ/sistem (impairment), ketidak mampuan (disabilitas)
danketidakmampuan sosial (handicap) untuk dapat dilakukan terapi dan/atau rehabilitasi.
c) Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan yang dapat digunakan
untuk penatalaksanaan penderita tersebut.

12
11. Proses Assesment Geriatric :
a. Pengkajian
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : th
Status : (1) Menikah (2) Tidak menikah (3) Janda (4) Duda
Agama : (1) Islam (2) Protentan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha
Suku : (1) Jawa (2) Madura (3) Lain-lain, sebutkan....
Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU(5) PT (6) Buta
huruf
Sumber pendapatan : (1) PNS (2) Wiraswasta (3)Lain-lain.............

Keluarga yang dapat dihubungi :


Jumlah Anak Pekerjaan Tempat Tinggal
1.
2.
Kondisi Lingkungan/Rumah :
• Lantai licin/tidak;
• Penerangan cukup/tidak;
• Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat Pekerjaan : ……………………………………………

b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar
(9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur (11) Lain-lain....................................................

– Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :


(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal(7) Diare (8) Jantung
berdebar (9) Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur

– Penyakit saat ini :


(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6)
Mata (7) DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain......................................

– Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :


(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6)
Mata (7) DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain ............

– Status Gizi :
– Sehari makan berapa kali.....
– Habis berapa porsi.....
– Makan sendiri/dengan bantuan.....

13
c. Status Fisiologis
– Postur Tulang Belakang Lansia :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5) Lordosis
– Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan (6) Tinggi badan (7) IMT
– Status Gizi :
1) Sehari makan berapa kali.....
2) Habis berapa porsi.....
3) Makan sendiri/dengan bantuan.....
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ………………………………………
Penggunaan kacamata : ya/tidak
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
4) Mulut dan Tenggorokan
Kebersihan : baik/tidak
Mukosa : kering/lembab
Peradangan/stomatitis : ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak,ompong /tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak
5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :……………………………………..

14
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………….
6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi: ….. kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9) Genetalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan…………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………

15
11) Test Koordinasi / Keseimbangan

No. Aspek Penilaian Keterangan Nilai


1 Berdiri dengan postur normal
2 Berdiri dengan postur normal (mata
tertutup)
3 Berdiri dengan satu kaki
4 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke posisi
netral
5 Berdiri, lateral dan fleksi trunk
6 Berjalan, tempatkan salah satu tumit
didepan jari kaki yang lain
7 Berjalan sepanjang garis lurus
8 Berjalan mengikuti tanda gambar pada
lantai
9 Berjalan mundur
10 Berjalan mengikuti lingkaran
11 Berjalan dengan tumit
12 Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah

Kriteria Penilaian :
4 : Melakukan aktifitas dengan lengkap
3 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
2 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal
1 : Tidak mampu melakukan aktifitas
Keterangan :
42-54 : Melakukan aktifitas dengan lengkap
28-41 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)
14-27 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal
<14 : Tidak mampu melakukan aktifitas

Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun

12) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : Kering/lembab
Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………………….
13) Test Koordinasi / Keseimbangan
Intepretasi : ……………
14) Frekwensi Kunjungan Keluarga :
1 kali/bulan; 2 kali/bulan; Tidak pernah

16
15) Pengkajian Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I :
– Apakah klien mengalami susah tidur ?....................................................
– Ada masalah atau banyak pikiran ?........................................................
– Apakah klien murung atau menangis sendiri ?.......................................
– Apakah klien sering was-was ?...............................................................
Lanjutkan Pertanyaan Tahap II, jika jawaban “ya” 1 atau lebih;
Pertanyaan Tahap II :
– Keluhan lebih dari 3 bulan ?..................................................................
– Lebih dari 1 bulan ?................................................................................
– 1 kali dalam satu bulan ?........................................................................
– Ada masalah atau banyak pikiran ?.......................................................
– Ada gangguan/masalah dengan orang lain?.........................................
– Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?............
– Cenderung mengurung diri ?..................................................................
Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka masalah emosional ada atau ada
gangguan emosional.
Kesimpulan : ……………………………………………………...........
16) Identifikasi Aspek Kognitif
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Interpretasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan : ……………………………………………………....
17) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan
Kebiasaan Merokok :
>3 batang sehari
< 3 batang sehari
Tidak merokok:
Kebiasaan Minum Alkohol : (1) Tidak pernah (2) Sering
Minum Kopi : (1) Tidak (2) Ya :1 gelas/hari , 2 gelas/ hari, lebih dari 3 gelas/hari
18) Pengetahuan Tentang Kesehatan Geriatric
Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas
– Belum tahu
Anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :
– Sudah tahu dan jelas
– Tahu tapi kurang jelas
– Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-penyakit pada geriatric :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas

17
– Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk usia geriatric :
– Sudah tahu dan jelas
– Sudah tahu tapi kurang jelas
– Tidak tahu
19) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Frekwensi makan:
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
– 3 kali sehari
– Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan :
– 1 porsi dihabiskan
– 1/2 porsi yang dihabiskan
– < 1/2 porsi yang dihabiskan
Makanan tambahan :
– Dihabiskan
– Tidak dihabiskan
– Kadang-kadang dihabiskan
Pola Pemenuhan Cairan
– Frekwensi minum: < 3 gelas sehari , > 3 gelang sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan :
– Takut kencing malang hari
– Tidak haus
– Persediaan air minum terbatas
– Kebiasaan minum sedikit
Jenis Minuman :
– Air putih
– Teh
– Kopi
– Susu
Lainnya, ……………..
Pola Kebiasaan Tidur
Jumlah Waktu Tidur :
< 4 jam
4-6 jam
> 6 jam

Gangguan Tidur berupa :


– Insomnia
– Sering terbangun
– Sulit mengawali
– Tidak ada gangguan

18
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur Santai :
– Diam Saja
– Keterampilan
– Kegiatan Keagamaan
Pola Eliminasi BAB
Frekwensi BAB : 1 kali sehari
2 kali sehari
Lainnya, ……………….
Konsisitensi : - Encer
- Keras
- Lembek
Gangguan BAB :
- Inkontinensia alvi
- Konstipasi
- Diare
- Tidak ada
Pola BAK
Frekwensi BAK :
1-3 kali sehari
4-6 kali sehari
> 6 kali sehari
Warna Urine :
- Kuning
- Jernih
- Putih Jernih
- Kuning Keruh
Gangguan BAK :
- Inkontinensia Urine
- Retensi Urine
Pola Aktifitas
Kegiatan Produktif geriatric yang sering dilakukan :
– Membantu kegiatan dapur
– Berkebun
– Pekerjaan rumah tangga
– Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi :
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
– 3 kali sehari
– < 1 kali sehari
Memakai Sabun: (1) ya (2) tidak

19
Sikat Gigi:
– 1 kali sehari
– 2 kali sehari
Tidak pernah, alasan …………………………
Menggunakan pasta gigi: (1) ya (2) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih :
– 1 kali sehari
– Tidak ganti
– > 1 kali sehari
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No. Kriteria Dengan Mandiri Skor yang Keterangan
Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
2 Minum 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
3 Berpindah dari kursi 5-10 15
roda ke tempat tidur,
atau sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi
7 Jalan di permukaan 0 5
datar
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi
Konsistensi
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 Frekuensi
warna
12 Olah raga/latihan 5 10 Jenis
Frekuensi
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis
waktu luang Frekuensi
Jumlah
Interpretasi::

20
<65 : Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
126-130 : Mandiri
Kesimpulan : ……………………………………………………

21
B. GERIATRIC GIANTS

Penampilan suatu penyakit pada geriatric sering berbeda dengan usia muda. Harus dapat
dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan bertambahnya usia atau memang ada
suatu proses patologi sebagai penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada geriatric
yang sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari :
1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut, dapat dimengerti
bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan terhadap perubahan-perubahan, baik
perubahan posisi tubuh maupun faktor lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah
seperti fungsi jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah
(sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi kognitif yang ditandai oleh
memburuknya secara mendadak derajat kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses
berfikir yang berakibat terjadinya disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a) Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun saat diperiksa;
b) Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis-intrepretasi;
c) Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia, tetapi siang hari tertidur;
d) Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e) Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f) Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya fungsi intelektual dan
ingatan/memori sedemikian berat sehingga menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan dalam 4 (empat)
golongan,yaitu :
a) Dementia degeneratif primer 50-60%;
b) Dementia multi-infark 10-20%;
c) Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%;
d) Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.

22
Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSM=MMSE=Mini Mental State Examination)
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, 0 – 2 kesalahan = baik
tahun); 3 – 4 kesalahan = gangguan intelek ringan
2. Hari apakah hari ini? 5 – 7 kesalahan = gangguan intelek sedang
3. Apakah nama tempat ini? 8 – 10 kesalahan = gangguan intelektual berat
4. Berapa nomor telepon Bapak/Ibu?
(bila tidak ada telepon, jalan apakah Bila penderita tidak pernah sekolah, nilai
rumah Bapak/Ibu?) kesalahan diperbolehkan + 1 dari nilai di atas.
5. Berapa umur Bapak/Ibu?
6. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, Bila penderita sekolah lebih dari SMA
bulan tahun) kesalahan yang diperbolehkan -1 dari atas.
7. Siapakah nama gubernur kita?
(walikota/lurah/camat)
8. Siapakah nama gubernur sebelum ini?
(walikota/lurah/camat)
9. Siapakah nama gadis Ibu anda?
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20
Dari : Folstein,1990

3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan syaraf otonom pada
geriatric adalah :
Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganglion
otonom, berupa penurunan asetil kolin terutama disebabkan oleh penurunan enzim utama, yaitu
kolin asetilase. Hal ini cenderung menurunkan fungsi otonom.
4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada penderita lansia.Inkontinensia
adalah pengeluaran urine (atau feses) tanpa disadari, dalam jumlah dan frekwensi yang cukup
sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”.
D = Delirium;
R = Retriksi mobilitas, retensi;
I = Infeksi, inflamasi, impaks feses;
P = Pharmasi (obat-obatan), poliuri.
5. Jatuh (The True Geriatric Giant)
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian
seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuh pada lansia :
a. Faktor Intrinsik;
- Kondisi fisik dan neuropsikiatrik;
- Penurunan visus dan pendengaran;

23
- Perubahan neuro muskuler, gaya berjalan, dan reflek postural karena proses menua
b. Faktor Ekstrinsik
- Obat-obatan yang diminum;
- Alat-alat bantu berjalan;
- Lingkungan yang tidak mendukung (berbahaya).

Penyebab-penyebab jatuh pada geriatric :


a) Nyeri kepala dan atau vertigo;
b) Hipotensi orthostatic;
c) Obat-obatan;
d) Proses penyakit yang spesifik;
e) Idiopatik;
f) Sinkope.

Faktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan kecelakaan pada geriatric :


a) Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil atau tergeletak di
bawah;
b) Tempat tidur atau WC yang rendah/jongkok;
c) Tempat berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah dipegang;
d) Lantai yang tidak datar, baik ada trapnya atau menurun;
e) Karpet yang tidak dilem dengan baik,keset yang tebal/menekuk pinggirnya,dan benda-
benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser;
f) Lantai yang licin atau basah;
g) Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan);
h) Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran,berat,maupun cara penggunaannya.
Faktor-faktor situasional yang mungkin mempresipitasi jatuh antara lain :
a) Aktivitas;
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat geriatric melakukan aktivitas biasa seperti berjalan,
naik atau turun tangga, dan mengganti posisi.
b) Lingkungan;
Sekitar 70% geriatric jatuh di rumah, 10% terjadi di tangga, dengan kejadian jatuh saat turun
tangga lebih banyak dibandingkan saat naik tangga.
c) Penyakit Akut.
Pencegahan Jatuh :
Ada 3 usaha pokok untuk pencegahan ini,antara lain :
a. Identifikasi Faktor Risiko;
Perlu dilakukan asesmen keadaan sensorik,neurologik,muskuloskeletal dan penyakit
sistemik yang sering mendasari/menyebabkan jatuh, juga keadaan lingkungan,obat-obatan
dan alat bantu jalan.
b. Penilaian keseimbangan gaya berjalan;
Setiap lansia harus dievaluasi keseimbangan badannya dalam melakukan gerakan pindah
tempat,pindah posisi,juga gaya berjalan dan kekuatan otot ekremitas bawah geriatric.
c. Mengatur/mengatasi faktor situasional.
Faktor situasional yang bersifat serangan akut dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin

24
kesehatan geriatric,bahaya lingkungan dapat dicegah dengan perbaikan lingkungan.
Aktivitas fisik dapat dibatasi sesuai kondisi kesehatan geriatric.

6. Kelainan pada Tulang Belakang


Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari sindroma geriatrik. Dengan
bertambahnya usia terdapat peningkatan hilang tulang secara linear. Hilang tulang ini lebih
nyata pada wanita dibanding pria.

7. Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit, bahkan menembus
otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus,
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat di atas tonjolan tulang dan tidak dilindungi
cukup dengan lemak subkutan, misalnya : daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina
ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku.
Karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagai berikut:
• Derajat I : Reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis,kemerahan/eritema
induras i atau lecet;
• Derajat II : Reaksi yang lebih mencapai seluruh dermis hingga lapisan lemak
subkutan.Tampak sebagai ulkus yang dangkal,dengan tepi yang jelas dan perubahan
warna pigmen kulit;
• Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak subkutan dan
menggaung,berbatasan dengan fascia dari otot. Sudah mulai didapat infeksi dengan
jaringan nekrotik yang berbau.
• Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot,sehingga tampak tulang di daerah ulkus
yang dapat mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.
Faktor-faktor penyebab dekubitus :
a. Faktor Intrinsik (dari tubuh sendiri);
- Status gizi;
- Anemia;
- Hipoalbuminemia;
- Penyakit-penyakit neurologik;
- Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
b. Faktor Ekstrinsik.
- Kebersihan tempat tidur;
- Alat-alat tenun yang kusut dan kotor;
- Peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu.
Pengelolaan Dekubitus :
a. Dekubitus Derajat I;
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis : kulit yang kemerahan
dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassage 2-3
kali/hari.
b. Dekubitus Derajat II;
Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan luka harus memperhatikan syarat-syarat aseptik dan

25
antiseptik. Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara hangat
bergantian untuk merangsang sirkulasi.Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga
merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi.Pergantian balut dan salep ini jangan
terlalu sering karena malah dapat merusakkan pertumbuhan jaringan yang diharapkan.
c. Dekubitus Derajat III;
Usahakan luka selalu bersih dan eksudat, diusahakan dapat mengalir keluar.Balut jangan
terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga permeabel untuk masuknya udara/oksigen
dan penguapan.
d. Dekubitus Derajat IV.
Semua langkah-langkah di atas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus
dibersihkan, sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi.Beberapa preparat
enzim coba diberikan untuk usaha ini,dengan tujuan mengurangi perdarahan.Setelah
jaringan nekrotik dibuang dan luka bersih, penyembuhan luka secara alami dapat
diharapkan.
Beberapa usaha mempercepat antara lain dengan memberikan oksigenasi pada daerah
luka,tindakan dengan ultrasono untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah dan
sampai transplantasi kulit setempat.

Skor Norton untuk mengukur resiko dekubitus


Nama Penderita Skor Tanggal

Kondisi Fisik Umum :


- Baik 4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- Sangat Buruk 1
Kesadaran :
- Komposmentis 4
- Apatis 3
- Konfus/soporus 2
- Stupor/koma 1
Aktivitas :
- Ambulan 4
- Ambulan dengan bantuan 3
- Hanya bisa duduk 2
- Tiduran 1
Mobilitas :
- Bergerak Bebas 4
- Sedikit Terbatas 3
- Sangat Terbatas 2
- Tidak Bis Bergerak 1
Inkontinensia :
- Tidak 4

26
- Kadang-kadang 3
- Sering Inkontinensia Urin 2
- Inkontinensia Alvi dan Urin 1
Skor Total
Skor Total ≤ 14

27
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Form Asessmen Komprehensif Geriatric


2. SPO Pelayanan Klinik Geriatric
3. Rencana Kegiatan (Discharge Planning) Geriatric Mandiri
4. Rencana Kegiatan (Discharge Planning) Geriatrics Ketergantungan Berat

28
FORM ASESSMEN KOMPREHENSIF GERIATRIC

RUMAH SAKIT UMUM MAMAMI KUPANG

JL. W. Monginsidi No. 3 Kupang


Telp/Fax. 08113811012,08113811013/3811014
E-Mail. rumahsakitmamami@yahoo.com

Nama :

Alamat :

Jenis kelamin :

Umur : th

Status : (1) Menikah(2) Tidak menikah(3) Janda (4) Duda

Agama : (1) Islam (2) Protentan (3) Hindu (4) Katolik (5) Budha

Suku : (1) Jawa (2) Madura (3) Lain-lain,sebutkan....

Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat SD (2) Tamat SD (3) SMP (4) SMU(5) PT (6) Buta huruf

Sumber pendapatan : (1) PNS (2) Wiraswasta (3)Lain-lain.............

Keluarga yang dapat dihubungi :

Jumlah Anak Pekerjaan Tempat Tinggal


1.
2.
Kondisi Lingkungan/Rumah :

• Lantai licin/tidak;
• Penerangan cukup/tidak;
• Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.

Riwayat Pekerjaan : ……………………………………………

b. Riwayat Kesehatan

Keluhan yang dirasakan saat ini :

(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal (7) Diare (8) Jantung berdebar (9)
Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur (11) Lain-lain....................................................

Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :

(1) Nyeri dada (2) Pusing (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6) Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar (9)
Nyeri sendi (10) Penglihatan kabur

Penyakit saat ini :

(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6) Mata
(7) DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain......................................

29
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :

(1) Sesak nafas/PPOM (2) Nyeri Sendi/Rematik (3) Diare (4) Penyakit kulit (5) Jantung (6) Mata (7)
DM (8) Hipertensi (9) Lain-lain ..................................

Status Gizi :

- Sehari makan berapa kali.....

- Habis berapa porsi.....

- Makan sendiri/dengan bantuan.....

c. Status Fisiologis

Postur Tulang Belakang Geriatric :

(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis (5) Lordosis

Tanda-tanda vital

(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan (6) Tinggi badan (7) IMT

Status Gizi :

- Sehari makan berapa kali.....

- Habis berapa porsi.....

- Makan sendiri/dengan bantuan.....

d. Pengkajian Head To Toe

1) Kepala

Kebersihan : kotor/bersih

Kerontokan rambut : ya/tidak

Keluhan : ya/tidak

Jika ya, jelaskan : ……………………………………..

2) Mata

Konjungtiva : anemis/tidak

Sklera : ikterik/tidak

Strabismus : ya/tidak

Penglihatan : Kabur/tidak

Peradangan : Ya/tidak

Riwayat katarak : ya/tidak

30
Keluhan : ya/tidak

Jika ya, jelaskan : ………………………………………

Penggunaan kacamata : ya/tidak

3) Hidung

Bentuk : simetris/tidak

Peradangan : ya/tidak

Penciuman : terganggu/tidak

Jika ya, jelaskan : ……………………………………….

4) Mulut dan Tenggorokan

Kebersihan : baik/tidak

Mukosa : kering/lembab

Peradangan/stomatitis : ya/tidak

Gigi geligi : karies/tidak,ompong/tidak

Radang gusi : ya/tidak

Kesulitan mengunyah : ya/tidak

Kesulitan menelan : ya/tidak

5) Telinga

Kebersihan : bersih/tidak

Peradangan : ya/tidak

Pendengaran : terganggu/tidak

Jika terganggu, jelaskan :……………………………………..

Keluhan lain : ya/tidak

Jika ya, jelaskan : ……………………………………….

6) Leher

Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak

JVD : ya/tidak

Kaku kuduk : ya/tidak

7) Dada

Bentuk dada : normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya

31
Retraksi : ya/tidak

Wheezing : ya/tidak

Ronchi : ya/tidak

Suara jantung tambahan : ada/tidak

Ictus cordis : …………………

8) Abdomen

Bentuk : distend/flat/lainnya

Nyeri tekan : ya/tidak

Kembung : ya/tidak

Supel : ya/tidak

Bising usus : ada/tidak, frekwensi: ….. kali/menit

Massa : ya/tidak, regio

9) Genetalia

Kebersihan : baik/tidak

Haemoroid : ya/tidak

Hernia : ya/tidak

10) Ekstremitas

Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )

0 : lumpuh

1 : ada kontraksi

2 : Melawan grafitasi dengan sokongan

3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan

4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit

5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh

Rentang gerak : maksimal/terbatas

Deformitas : ya/tidak, jelaskan…………………………......

Tremor : ya/tidak

Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak

Alat bantu : ya/tidak,jenis : ………………………………

32
11) Test Koordinasi / Keseimbangan

No. Aspek Penilaian Keterangan Nilai


1 Berdiri dengan postur normal
2 Berdiri dengan postur normal
(mata tertutup)
3 Berdiri dengan satu kaki
4 Berdiri, fleksi trunk dan berdiri ke
posisi netral
5 Berdiri, lateral dan fleksi trunk
6 Berjalan, tempatkan salah satu
tumit didepan jari kaki yang lain
7 Berjalan sepanjang garis lurus
8 Berjalan mengikuti tanda gambar
pada lantai
9 Berjalan mundur
10 Berjalan mengikuti lingkaran
11 Berjalan dengan tumit
12 Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah
Keterangan :

Refleks + : normal

Refleks - : menurun

Kriteria Penilaian :

4 : Melakukan aktifitas dengan lengkap

3 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)

2 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal

1 : Tidak mampu melakukan aktifitas

Keterangan :

42-54 : Melakukan aktifitas dengan lengkap

28-41 : Sedikit bantuan (untuk keseimbangan)

14-27 : Dengan bantuan sedang s/d maksimal

< 14 : Tidak mampu melakukan aktifitas

Intepretasi : ……………

33
12) Integumen

Kebersihan : baik/tidak

Warna : pucat/tidak

Kelembaban : Kering/lembab

Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………………….

13) Frekwensi Kunjungan Keluarga :

1 kali/bulan; 2 kali/bulan; Tidak pernah

14) Pengkajian Masalah Emosional

Pertanyaan Tahap I :

- Apakah klien mengalami susah tidur ? ………………………………

- Ada masalah atau banyak pikiran ? ………………………………….

- Apakah klien murung atau menangis sendiri ? ……………………..

- Apakah klien sering was-was ? ………………………………………

Lanjutkan Pertanyaan Tahap II, jika jawaban “ya” 1 atau lebih;

Pertanyaan Tahap II :

- Keluhan lebih dari 3 bulan ? ………………………………………….

- Lebih dari 1 bulan ?........................................................................

- 1 kali dalam satu bulan ?................................................................

- Ada masalah atau banyak pikiran ?...............................................

- Ada gangguan/masalah dengan orang lain?..................................

- Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter ?.....

- Cenderung mengurung diri ?..........................................................

Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka masalah emosional ada atau ada
gangguan emosional.

Kesimpulan : ……………………………………………………...........

34
15) Identifikasi Aspek Kognitif

Daftar Pertanyaan Penilaian


11. Tanggal berapakah hari ini ? (bulan, 0 – 2 kesalahan = baik
tahun); 3 – 4 kesalahan = gangguan intelek ringan
12. Hari apakah hari ini? 5 – 7 kesalahan = gangguan intelek sedang
13. Apakah nama tempat ini? 8 – 10 kesalahan = gangguan intelektual berat
14. Berapa nomor telepon Bapak/Ibu?
(bila tidak ada telepon, jalan apakah
rumah Bapak/Ibu?) Bila penderita tidak pernah sekolah, nilai
15. Berapa umur Bapak/Ibu? kesalahan diperbolehkan + 1 dari nilai di atas.
16. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal,
bulan tahun) Bila penderita sekolah lebih dari SMA
17. Siapakah nama gubernur kita? kesalahan yang diperbolehkan -1 dari atas.
(walikota/lurah/camat)
18. Siapakah nama gubernur sebelum
ini? (walikota/lurah/camat)
19. Siapakah nama gadis Ibu anda?
20. Hitung mundur 3-3, dimulai dari 20
Interpretasi hasil :

24-30 : tidak ada gangguan kognitif

18-23 : gangguan kognitif sedang

0-17 : gangguan kognitif berat

Kesimpulan : ……………………………………………………....

16) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan

Kebiasaan Merokok :

>3 batang sehari

< 3 batang sehari

Tidak merokok

Kebiasaan Minum Alkohol : (1) Tidak pernah (2) Sering

Minum Kopi : (1) Tidak (2) Ya : 1 gelas/hari

2 gelas/ hari

lebih 3 gelas/hari

17) Pengetahuan Tentang Kesehatan Geriatric

Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat :

- Sudah tahu dan jelas

- Sudah tahu tapi kurang jelas

35
- Belum tahu

Anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :

- Sudah tahu dan jelas

- Tahu tapi kurang jelas

- Belum tahu

Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-penyakit pada geriatric:

- Sudah tahu dan jelas

- Sudah tahu tapi kurang jelas

- Belum tahu

Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik untuk geriatric :

- Sudah tahu dan jelas

- Sudah tahu tapi kurang jelas

- Tidak tahu

36
18) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :

Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)

No. Kriteria Dengan Mandiri Skor yang Keterangan


Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
2 Minum 5 10 Frekuensi
Jumlah
Jenis
3 Berpindah dari kursi roda 5-10 15
ke tempat tidur, atau
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci 0 5 Frekuensi
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet 5 10
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi
7 Jalan di permukaan 0 5
datar
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi
Konsistensi
11 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 Frekuensi
Warna
12 Olah raga/latihan 5 10 Jenis
Frekuensi
13 Rekreasi/pemanfaatan 5 10 Jenis
waktu luang Frekuensi
Jumlah
Interpretasi::

<65 : Ketergantungan Total

65-125 : Ketergantungan Sebagian

126-130 : Mandiri

Kesimpulan : ……………………………………………………

37
ALUR PELAYANAN KLINIK GERIATRIC

RUMAH SAKIT UMUM


No. Dokumen No. Revisi Halaman
MAMAMI KUPANG
Jln. W. Monginsidi 1 No. 3 0040/CO7/2022 00
Kupang
1/2

Tanggal terbit Ditetapkan :


Direktur Rumah Sakit
11/April/2020
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Efriska M. Damanik., M.Biomed.,
Sp.PA

PENGERTIAN Merupakan alur pelayanan kepada pasien geriatric yang


melakukan kunjungan rawat jalan Rumah Sakit Umum
Mamami Kupang.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah ketika pasien
geriatri memperoleh pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit
Umum Mamami Kupang sejak pasien datang sampai
dengan pasien pulang
KEBIJAKAN SK Kepala Rumah Sakit Nomor 027/SK/DIR/V/ 2019 tentang
kebijakan Pelayanan Geriatri Sederhana di Rumah Sakit
Umum Mamami Kupang
PROSEDUR 1. Klinik Geriatric dijadwalkan hanya hari Jumat
2. Pasien Geriatric yang mendaftar di loket pendaftaran
akan diberikan stempel geriatri di rekam medis dan
mendapatkan prioritas pelayanan dibandingkan pasien
lainnya
3. Pasien kemudian menunggu di bangku tugggu geriatric
yang telah disediakan khusus
4. Pasien geriatric mendapat assesmen geriatric oleh tim
geriatric
5. Jika diperlukan pemeriksaan penunjang seperti
laboratorium, radiologi maupun tindakan rehabilitasi
medik, akan diberikan stempel geriatric sehingga

38
mendapatkan prioritas pemeriksaan maupun tindakan
6. Pasien mendapatkan resep yang telah distempel
geriatric sehingga mendapatkan prioritas pelayanan di
farmasi
7. Pasien yang memerlukan homecare akan didata dan
dijadwalkan untuk tindak lanjut berupa homecare
8. Pasien pulang.
9. Jika pada perencanaan pulang pasien memerlukan
homecare, maka pasien dikontrolkan ke klinik Geriatric
Rumah Sakit Umum Mamami Kupang untuk kemudian
didata dan dijadwalkan untuk tindak lanjut berupa
homecare.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Unit Laboratorium
3. Farmasi

39
FORM RENCANA KEGIATAN GERIATRI MANDIRI

Rumah Sakit Umum Mamami Kupang

WAKTU AKTIVITAS OBAT MAKANAN MINUMAN


05.00-08.00 Bangun, membasuh A Makan regal Minum susu
wajah B dengan teh
C Makan telur
08.00-09.00 Berkebun
Senam ringan sambil
berjemur 15-30 menit
09.00-10.00 Snack Makanan cair
150cc
10.00-10.30 Mandi
10.30.-12.00 Berkebun
Membaca
Menonton TV
12.00-14.00 A Makan siang
B
C
14.00-16.00 Berkebun
Bermain dengan cucu
16.00-16.30 Senam ringan 30 menit
16.30-17.00 Snack
17.00-17.30 Mandi
17.30-19.00 Duduk-duduk/ menonton
TV
Menerima tamu
19.00-20.00 A Makan malam
B
C
20.00-20.40 Menonton TV,
bermaindengan cucu
(kadang menerima tamu)
21.00 Makanan cair
200cc

40
FORM RENCANA KEGIATAN GERIATRIC KETERGANTUNGAN BERAT

Rumah Sakit Umum Mamami Kupang

WAKTU AKTIVITAS OBAT MAKAN MINUM


05.00-05.30 Cek pembalut, kasur, alas
tempat tidur, kulit genetalia,
adakah urin, feses
05.30-06.30 Senam ringan (latihan lingkup
gerak sendi pasif) 15-30 menit
06.30-07.30 Dimandikan, dibersihkan, ganti
pakaian
07.30-08.30 Memposisikan (elevasi kepala A Sarapan Bilas 50cc
dan bahu 30 derajat), B Makanan cair air putih
meyakinkan posisi NGT yang C 200cc
benar
08.30-10.00 Berjemur
Menonton TV
Berbaring di ruang keluarga
(interaksi dengan keluarga)
10.00-10.30 Memposisikan (elevasi kepala Snack atau Air putih atau
dan bahu 30 derajat), susu atau susu 100cc
meyakinkan posisi NGT yang suplemen
benar
10.30-12.30 Istirahat
Bermain dengan cucu
12.30-13.30 Memposisikan (elevasi kepala A Makan siang, Air putih
dan bahu 30 derajat), B blender 200cc
meyakinkan posisi NGT yang C
benar
13.30-16.00 Istirahat siang

16.00-16.30 Senam ringan (latihan lingkup


gerak sendi pasif) 15-30 menit
16.30-17.00 Dimandikan

17.00-17.30 Memposisikan (elevasi kepala Snack sore Bilas 50cc


dan bahu 30 derajat), air putih
meyakinkan posisi NGT yang
benar
17.30-19.00 Duduk-duduk /menonton TV
Menerima tamu

41
19.00-20.00 Memposisikan (elevasi kepala B Makan malam Bilas 50cc
dan bahu 30 derajat), C air putih
meyakinkan posisi NGT yang D
benar
20.00-20.40 Menonton TV, bermain dengan Susu 200cc
cucu, sampai tidur
21.00 Memposisikan (elevasi kepala
dan bahu 30 derajat),
meyakinkan posisi NGT yang
benar

Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal, 11 April 2020
Direktur RSU Mamami Kupang

dr. Efriska M. Damanik., M.Biomed., Sp.PA

42
DAFTAR PUSTAKA

Allender, J.A., & Spradley. B.W.(2005). Community health nursing promoting and protecting the
public health. (6 th ed), Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Anderson, E.T., & Mc. Farland, J. (2000). Community as partner teory and practice in nursing. (3
th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Ervin, N.F. (2002). Advance community health nursing practice: population focused care. New
Jersey: Prentice Hall
Stanhoppe, M. & Lancaster. (2005). Community and public health nursing. ( 5rd ed.) St. Louis:
Mosby-Year Book Inc.
Darmojo R.Boedhi dan Martono. (2004). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). (edisi ke3).
Jakarta:Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

43

Anda mungkin juga menyukai