KABUPATEN MALAKA
TAHUN 2018
i
PEMERINTAH KABUPATEN MALAKA
RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA PERBATASAN (RSUPP) BETUN
Jl.Sukabihanawa No.2, Desa Kamanasa, Kec, Malaka Tengah
BETUN Kode Pos 85762
TENTANG
NOMOR : RSUPP.445/R/0039/V/2018
M E M U T U S K AN
ii
KESATU : Panduan Dilema Etik terlampir dalam Peraturan Direktur
Nomor RSUPP.445/ R / 0039 / V / 2018
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Betun
Pada Tanggal : 07 Mei 2018
Direktur RSUPP Betun
iii
DAFTAR ISI
HalamanJudul …..........................................................................................i
Peraturan Direktur....................................................................................... ii
BAB II RuangLingkup……………........................................................ 3
iv
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PENYANGGA
PERBATASAN (RSUPP) BETUN
TENTANG : PANDUAN MANAJEMEN ETIK
NOMOR : RSUPP. 445/R/0039/V/2018
BAB I
DEFINISI
Dilema Etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan moral
suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi dimana
setiap alternative memiliki landasan moral atau prinsip.
Pada dilema etik ini sukar untuk menetukan mana yang benar atau salah serta dapat
menimbulkan stress pada dokter, Gizi, farmasi, perawat, dan Tenaga kesehatan lainnya.
karena perawat tahu apa yang harus dilakukan tetapi banyak rintangan untuk melakukannya.
Dilema etik biasa timbul akibat nila-nilai perawat, pasien atau lingkungan tidak lagi menjadi
kondusif sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat berhadapan
dengan dilema etik terdapat juga dampak emosional seperti rasa marah, frustasi, dan takut
saat proses pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini membutuhkan
kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik dari seorang dokter, Gizi, farmasi, perawat,
dan Tenaga kesehatan lainnya.
Dalam dilema etik tidak ada yang benar ataupun yang salah, untuk membuat
keputusan etik seorang dokter, Gizi, farmasi, perawat, dan Tenaga kesehatan lainnya.
tergantung pada pemikiran yang rasional dan bukan emosional.
Tujuan adanya panduan dilemma etik, yaitu :
1. Dasar dalam mengatur hubungan antar dokter, Gizi, farmasi, perawat, dan Tenaga
kesehatan lainnya, pasien, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi medis
ataupun profesi non medis.
2. Standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi medis yang tidak
mengindahkan etik medik dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi medik yang dalam menjalankan tugasnya
diperlukan secara tidak adil oleh instansi ataupun masyarakat.
4. Dasar dalam pemberian pemahaman kepada masyarakat pengguna tenaga kesehatan
akan pentingnya sikap professional dalam melaksanakan tugas praktek kesehatan.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
keunikan pelayanan keperawatan, perawat bedah diposisi (3) untuk bisa mengatakan
kepada pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap tinggal.
4. Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis, seorang perawat tergantung pada pemikiran yang
rasional dan bukan emosional. Terkadang saat berhadapan dengan dilema etik terdapat
juga dampak emosional seperti rasa malas, frustasi dan takut saat proses pengambilan
keputusan yang harus dihadapi, dalam hal ini dibutuhkan kemampuan interaksi dan
komukasi yang baik dari seorang perawat.
Untuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut.
Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut,
yaitu:
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan.
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta.
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi
dilema.
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema.
5. Menentukan konsekwensi yang mungkin dari setiap alternatif.
6. Menetapkan tindakan yang tepat.
Dengan menerapkan 6 (enam) pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau
menghindari rasionalisasi perilaku etis yang meliputi:
1) semua orang melakukannya;
2) jika legal maka disana terdapat keetisan; dan
3) kemungkinan ketahuan dan konsekwensinya.
3
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah informasi pasien dijaga privasinya yang
terdapat dokumen catatan kesehatan pasien, hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan pasien. Tak seorangpun dapat memperoleh informasi kecuali jika diijinkan
oleh pasien / keluarganya dengan bukti persetujuannya.
Diskusi dengan pasien di luar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang pasien dengan tenaga kesehatan lain harus dicegah.
4
BAB III
TATA LAKSANA
6
- Menenangkan pelapor
- Member tanda terima kasih laporan
c. Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain.
d. Mengisi formulir sesuai keluhan, terdiri dari :
- Member pertimbangan
- Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
- Menindaklanjuti instruksi dari direksi
- Investigasi kasus
e. Membahas kebenaran informasi tentang identitas pasien/pelapor, peristiwa dan
menelusuri berkas rekam medis.
f. Penataan dokumen
- Dokumen informasi
- Berkas rekam medis
- Dokumen persetujuan tindakan medis
- Second opinion
- Resume medis
- Pendapat organisasi profesi
- Juklak, juknis dan SPO pelayanan
g. Melakukan rapat dengan unit pelayanan terkait untuk menganalisa kasus.
h. Hasil rapat koordinasi menetukan kategori kasus
- Kasus etika dan hokum akan ditangani oleh komite etik dan hokum rumah
sakit
- Kasus administrasi akan ditangani oleh bagian SDM atau manajemen Rumah
Sakit
i. Telaah kasus untuk melihat kebenaran identitas pasien, kebenaran peristiwa, melihat
barang buktidan pertimbangan prosedur tindak lanjut
j. Pengambilan kesimpulan atas laporan keluhan yang terjadi
k. Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus yang telah ditelaah
l. Mendokumentasikan
- Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan yang terjadi ditata dan
diberikan pengkodean khusus.
- Dokumen disimpan oleh kepala bidang pelayanan sampai kasus dianggap
selesai
- Bila kasus selesai, dokumen dikembalikan kepada bagian rekam medis.
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Sebagaimana telah diuraikan dalam tata laksana yang perlu dilakukan dalam menghadapi dan
melakukan penanganan masalah dilemma etik di Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan
(RSUPP) Betun. Panduan ini perlu disosialisasikan ke seluruh Sumber Daya Manusia Rumah Sakit.
Secara berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-perubahan sesuai
perkembangan ilmu pengetuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih sempurna sehingga
penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal.
Ditetapkan di : Betun
Pada Tanggal : 07 Mei 2018
Direktur RSUPP Betun