Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR
Jln. Syamsul Arifin No. 70 Telp. (0323) 322615
: pkm-banyuanyar.sampangkab.go.id : pkm-
banyuanyar@sampangkab.go.id
SAMPANG ( 69216 )

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR


NOMOR 440/ 043 /434.203.200.17/SK/2023
TENTANG
PENANGANAN DILEMA ETIK UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR

Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran,


keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu
panduan yang digunakan sebagai pedoman
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi
dokter, perawat dan bidan dalam melaksanakan
praktek kesehatan
c. bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam
rangka penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik
puskesmas melalui surat keputusan kepala
puskesmas

Mengingat : 1. Undang - undang no 29 tahun 2004 tentang praktek


Kedokteran
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negera Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-undang Republik Indonesia No.25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 112
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


BANYUANYAR TENTANG PENANGANAN DILEMA ETIK
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
BANYUANYAR TENTANG PANDUAN DILEMA
ETIK UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR
NOMOR :
440/ 043 /434.203.200.17/SK/2023
TANGGAL : 23 JANUARI 2023
DI LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas tentang panduan
Dilema Etik puskesmas

KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan


profesi kesehatan, keperawatan dan kebidanan

KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas


sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua
dokter,perawat dan bidan yang menjalankan praktek
kedokteran, keperawatan dan kebidanan wajib
berpegang pada Panduan Dilema Etik tersebut

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan, akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di : Sampang
Pada Tanggal : 2 April 2022

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR

dr. LILIK SURYANI


Pembina
NIP. 19820319 201001 2 005

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK PUSKESMAS BANYUANYAR

a. Definisi

a.Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah
laku manusia, baik secara sendirian maupun Bersama-sama
d a n mengatur hidup. Etika juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“ethos”berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang diharapkan
dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika
sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi perilaku. Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu
tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalammasyarakat seperti
dari peringatan diatas, etika adalah
ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu: baik dan
buruk serta kewajiban dan tanggung jawab. Etik juga dapat digunakan untuk
mendeskripsikan suatu pola atau ara hidup, sehingga etik
merefleksikan sifat, prinsip dan standar
seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.Berdasarka
n uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusi
a berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap oranglain.
Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian
pokok yaitu :
1.Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2.Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3.Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelo
m p o k y a n g mempengaruhi dilemma
4.Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5.Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6.Menentukan tindakan yang tepat

Tipe-tipe etika
1 . B i o e t i k merupakan studi filosofi yang mempelajari
tentangk o n t r o v e r s i d a l a m e t i k , m e n y a n g k u t m a s
a l a h b i o l o g i d a n pengobatan.

Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada pertanyaan


etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan,
bioteknologi, pengobatan, politik, hokum dan teknologi. Pad
a lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moral
treatment atau inovasi teknologi dan waktu pelaksanaanpengobatan
pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi
pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu ata
u b a h k a n membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan
takut
dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubu
n g a n dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik anta
ra lain :

1.p e n i n g k a t a n m u t u g e n e t i k a , e t i k a l i n g k u n g a n p e
m b e r i a n pelayanan kesehatan.

2.Clinical Ethics/ Etik KlinikE t i k k l i n i k m e r u p a k a n


b a g i a n d a r i b i o e t i k y a n g l e b i h memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayananp a d a k l i e n . C o n t
oh Clinical Ethycs : adanya persetujuan ataup e n o l a k a n , d
a n b a g a i m a n a s e s e o r a n g s e b a i k n y a m e r e s p o n perminta
an medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

3.Nursing Ethycs/ Etik KeperawatanBagian dari bioetik, yang


merupakan studi formal tentang isu etikdan dikembangkan dalam
tindakan keperawatan serta
dianalisisu n t u k m e n d a p a t k a n k e p u t u s a n e t i k . E t i k a k e p e r a w
a t a n d a p a t diartikan sebagai filsafat yang mengarahkan tanggung jawab
moral yang mendasari pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah

keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokusetika


keperawatan adalah sifat manusia yang unik.

b.Ruang lingkup
1.Otonomi (
Authonomy
)P r i n s i p o t o n o m i d i d a s a r k a n p a d a k e y a k i n a n b a h w a i n d
i v i d u mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.O r a n g d e w a s a d i a n g g a p k o m p e t e n d a n m e m i l
i k i k e k u a t a n membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai
keputusan ataupilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi
merupakanh a k k e m a n d i r i a n d a n k e b e b a s a n i n d i v i d u y
a n g m e n u n t u t perbedaan diri. Praktek profesional merefleksika
n otonomi saatperawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusantentang perawatan dirinya;
2.Berbuat baik (
Beneficience
)B e n e f i c i e n c e b e r a r t i h a n y a m e l a k u k a n s e s u a t u y a
n g b a i k . Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan,penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikano l e h d i r i d a n o r a n g l a i n . T e r k a d a n g , d a l a m s i t u a s i p e l
a y a n a n kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3.Keadilan (
Justice
)Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaa
n.Nilai ini direfleksikan dalam bentuk profesional ketika perawatbe
kerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanankesehatan;
4.Tidak merugikan (
Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/
cedera fisik danpsikologis pada klien;
5.Kejujuran (
Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.
Nilai inid i p e r l u k a n o l e h p e m b e r i p e l a y a n a
n k e s e h a t a n u n t u k

menyampaikan kebenaran pada setiap klien


dan u n t u k meyakinkan bahwa klien sangat menge
r t i . P r i n s i p v e r a c i t y berhubungan dengan kemampuan sese
orang untuk mengatakank e b e n a r a n . I n f o r m a s i h a r
u s a d a a g a r m e n j a d i a k u r a t , komprehensif dan o
bjektif untuk memfasilitasi pemahaman danpenerimaan materi
yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnyakepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengankeadaan dirinya selama menjalani perawatan.
6.Menepaji janji (
Fidelity
)Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dank
omitmennya terhadap orang lain. Perawat s
etia p a d a komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia
klien.K e t a a t a n , k e s e t i a a n , a d a l a h k e w a j i b a n s e o r a n g p e r a w a t
u n t u k mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien;

c.Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bisa menyang
kut
puskesmas sebagai suatu organisasi (yang diwakili ole
h k e p a l a puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan
dengan
policy
dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas
termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bi
dan,t e n a g a k e s e h a t a n , d a n t e n a g a a d m i n i s t r a s i ) b i
a s s a m p a i b i s a menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai
institusi juga
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap pember
i a n pelayanan yang baik kepada para pasiennya.

PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS


1.Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima oleh
direksi, humas, dan komite etik dari :
 Media massa
 Kotak saran
 Keluhan pasien
 Laporan staf
 Telepon pengaduan
 Somasi pasien/ kuasa hokum
 Tokoh Masyarakat / Forum Komunikasi Masyarakat Peduli
Puskesmas
 LSM2.
Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:
Mencatat dan mengkaji informasi :
a.Identitas
b.Kondisi pasien
c.Peristiwa atau kejadian
d.Tuntutan pasien

Menanggapi keluhan
a.Mengucapkan terimakasih atas laporan
b.Membuat penjelasan sementara
c.Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d.Menenangkan pelapor
e.Membuat tanda terima laporan
Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a.Member pertimbangan
b.Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c.Menindaklanjuti instruksi dari direksid . I n f e s t i g a s i k a s u s
Membahas kebenaran informasi tentang :
a.Identitas pasien
b.Peristiwa
c.Rekam medis
Penetapan dokumen :
a.Dokumen informasi
b.Berkas Rekam Medis
c.Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e.Resume medis

f . P e n d a p a t o r g a n i s a s i p r o f e s i g. Juklak, Juknis dan SOP


pelayanan
-
Rapat dengan satuan kerja terkait

3.Analisa Kasus
-Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
 Kasus etika ditangani oleh KE
 Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
 Kasus hokum ditangani oleh KE
 Kasus gabungan ditangani KE
Telaah kasus :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kebenaran peristiwa
3. B a r a n g b u k t i
4 . Pertimbangan prosedur tindak lanjut
-
Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b . Indikasi dan kontra indikasic . P e r s e t u j u a n t i n d a k a n m e d i s
c. Kesesuaian dengan tindakan SOP
d. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
e. H u k u m d a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n
Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi atau no litigasi
-
Dokumen
kasus :a . S e l u r u h d o k u m e n y a n g t e r k a i t d e n g a n k a s u s p e l
ayanan media ditata dan diberikan pengkodean
khususb . D o k u m e n d i s i m p a n o l e h k e p a l a b a g i a n
p e l a y a n a n s a m p a i kasus dianggap
selesaic . B i l a k a s u s t e l a h s e l e s a i d o k u m e n d i k e m b a l i k
a n k e p a d a bagian Rekam Medis

d.Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau
tindakan yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penang
anan
masalah dilema etik di Puskesmas Banyuanyar. Panduan ini
perlu
disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskes
m a s Banyuanyar. Secara berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga
bila diperlukan perubahan-
p e r u b a h a n s e s u a i p e r k e m b a n g a n i l m u pengetahuan, akan
dilakukan revisi agar panduan ini menjadi lebih sempurna sehingga
penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR


dr. LILIK SURYANI
Pembina
NIP. 19820319 201001 2 005

Anda mungkin juga menyukai