MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Sampang
Pada Tanggal : 2 April 2022
a. Definisi
a.Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah
laku manusia, baik secara sendirian maupun Bersama-sama
d a n mengatur hidup. Etika juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“ethos”berarti “kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang diharapkan
dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika
sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau dorongan
yang mempengaruhi perilaku. Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu
tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalammasyarakat seperti
dari peringatan diatas, etika adalah
ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau
prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu: baik dan
buruk serta kewajiban dan tanggung jawab. Etik juga dapat digunakan untuk
mendeskripsikan suatu pola atau ara hidup, sehingga etik
merefleksikan sifat, prinsip dan standar
seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.Berdasarka
n uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang
digunakan untuk merefleksikan bagaimana seharusnya manusi
a berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap oranglain.
Sehingga juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian
pokok yaitu :
1.Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2.Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3.Menentukan siap dan bagaimana orang atau kelo
m p o k y a n g mempengaruhi dilemma
4.Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5.Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6.Menentukan tindakan yang tepat
Tipe-tipe etika
1 . B i o e t i k merupakan studi filosofi yang mempelajari
tentangk o n t r o v e r s i d a l a m e t i k , m e n y a n g k u t m a s
a l a h b i o l o g i d a n pengobatan.
1.p e n i n g k a t a n m u t u g e n e t i k a , e t i k a l i n g k u n g a n p e
m b e r i a n pelayanan kesehatan.
b.Ruang lingkup
1.Otonomi (
Authonomy
)P r i n s i p o t o n o m i d i d a s a r k a n p a d a k e y a k i n a n b a h w a i n d
i v i d u mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri.O r a n g d e w a s a d i a n g g a p k o m p e t e n d a n m e m i l
i k i k e k u a t a n membuat sendiri, memilih dan memilikiberbagai
keputusan ataupilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Otonomi
merupakanh a k k e m a n d i r i a n d a n k e b e b a s a n i n d i v i d u y
a n g m e n u n t u t perbedaan diri. Praktek profesional merefleksika
n otonomi saatperawat menghargai hak-hak klien dalam membuat
keputusantentang perawatan dirinya;
2.Berbuat baik (
Beneficience
)B e n e f i c i e n c e b e r a r t i h a n y a m e l a k u k a n s e s u a t u y a
n g b a i k . Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan,penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan
kebaikano l e h d i r i d a n o r a n g l a i n . T e r k a d a n g , d a l a m s i t u a s i p e l
a y a n a n kesehatan terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi;
3.Keadilan (
Justice
)Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaa
n.Nilai ini direfleksikan dalam bentuk profesional ketika perawatbe
kerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanankesehatan;
4.Tidak merugikan (
Nonmaleficience) Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/
cedera fisik danpsikologis pada klien;
5.Kejujuran (
Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.
Nilai inid i p e r l u k a n o l e h p e m b e r i p e l a y a n a
n k e s e h a t a n u n t u k
c.Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bisa menyang
kut
puskesmas sebagai suatu organisasi (yang diwakili ole
h k e p a l a puskesmas) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan
dengan
policy
dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas
termasuk juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bi
dan,t e n a g a k e s e h a t a n , d a n t e n a g a a d m i n i s t r a s i ) b i
a s s a m p a i b i s a menimbulkan kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai
institusi juga
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap pember
i a n pelayanan yang baik kepada para pasiennya.
Menanggapi keluhan
a.Mengucapkan terimakasih atas laporan
b.Membuat penjelasan sementara
c.Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d.Menenangkan pelapor
e.Membuat tanda terima laporan
Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a.Member pertimbangan
b.Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c.Menindaklanjuti instruksi dari direksid . I n f e s t i g a s i k a s u s
Membahas kebenaran informasi tentang :
a.Identitas pasien
b.Peristiwa
c.Rekam medis
Penetapan dokumen :
a.Dokumen informasi
b.Berkas Rekam Medis
c.Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e.Resume medis
3.Analisa Kasus
-Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
Kasus etika ditangani oleh KE
Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
Kasus hokum ditangani oleh KE
Kasus gabungan ditangani KE
Telaah kasus :
1. Kebenaran identitas pasien
2. Kebenaran peristiwa
3. B a r a n g b u k t i
4 . Pertimbangan prosedur tindak lanjut
-
Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b . Indikasi dan kontra indikasic . P e r s e t u j u a n t i n d a k a n m e d i s
c. Kesesuaian dengan tindakan SOP
d. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
e. H u k u m d a n p e r u n d a n g - u n d a n g a n
Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi atau no litigasi
-
Dokumen
kasus :a . S e l u r u h d o k u m e n y a n g t e r k a i t d e n g a n k a s u s p e l
ayanan media ditata dan diberikan pengkodean
khususb . D o k u m e n d i s i m p a n o l e h k e p a l a b a g i a n
p e l a y a n a n s a m p a i kasus dianggap
selesaic . B i l a k a s u s t e l a h s e l e s a i d o k u m e n d i k e m b a l i k
a n k e p a d a bagian Rekam Medis
d.Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau
tindakan yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penang
anan
masalah dilema etik di Puskesmas Banyuanyar. Panduan ini
perlu
disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskes
m a s Banyuanyar. Secara berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga
bila diperlukan perubahan-
p e r u b a h a n s e s u a i p e r k e m b a n g a n i l m u pengetahuan, akan
dilakukan revisi agar panduan ini menjadi lebih sempurna sehingga
penanganan dilema etik dapat ditangani secara optimal