Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PADANG RATU
KECAMATAN PADANG RATU
Jalan Kopral Wahab Kec.Padang Ratu Kab.Lampung Tengah Kode Pos 34176
Email : padangratupkm@gmail.com

KEPUTUSAN

KEPALA UPT PUSKESMAS PADANG RATU


NOMOR : 800/001.2.7/P1805010201/l/2023

TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS PADANG RATU

Menimbang : a. bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran,


keperawatan dan kebidanan diperlukan adanya suatu
panduan yang digunakan sebagai pedoman;
b. bahwa Panduan Dilema Etik merupakan pedoman bagi
dokter, perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek
kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam
rangka penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik
puskesmas melalui surat keputusan direkur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun


2004 tentang praktek kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Puskesmas;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 36 tahun 2009 tentang puskesmas;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN UPT PUSKESMAS PADANG RATU

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TENTANG PANDUAN DILEMA ETIK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS PADANG


RATU KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

KESATU : Keputusan Direktur tentang panduan Dilema Etik


puskesmas;
KEDUA : Menetapkan Panduan Dilema Etik dalam menjalankan
profesi kesehatan, keperawatan dan kebidanan;
KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Klinik
sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua dokter,
perawat dan bidan yang menjalankan praktek kedokteran,
keperawatan dan kebidanan wajib berpegang pada
Panduan Dilema Etik tersebut;
KE EMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan
sampai sampai adanya ketentuan lebih lanjut.

Dikeluarkan di : Padang Ratu


Pada tanggal : 5 Januari 2023
Kepala UPT Puskesmas Padang Ratu

dr.BUDIANTO
Penata Tingkat 1 / lll d
NIP. 19820704 201412 1 002
Lampiran 1 :KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PADANG RATU

Nomor :800/001.2.7/P1805010201/l/2023
Tanggal : 5 Januari 2023

PANDUAN DILEMA ETIK KLINIK PUSKESMAS

a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya
tingkah laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-
sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga berasal dari
bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”. “model
perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. penggunaan istilah etika sekarang ini
banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku.

dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan


yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di
dalam masyarakat yang menyangkut dari pengertian diatas,
etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat
yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang
menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : baik dan burk serta
kewajiban dan tanggung jawab.

etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola


atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan
standar seseorang yang mempengaruhi perilaku profesional.
berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa etik
merupakan istilah yang digunakan untuk merefleksikan
bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain. sehingga
juga dapat disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian
pokok yaitu : nilai-nilai atau norma moral yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode
etik dan ilmu tentang yang baik dan buruk.
dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana
keputusan mengenai perilaku yang layak harus dibuat. untuk
itu diperlukan pengambilan keputusan untuk mengadapi dilema
etika tersebut, yaitu :
1. mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. menentkan siap dan bagaimana orang atau
kelompok yang dipengaruhi dilema.
4. menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. menentukan konsekwensi yang dari setiap alternative
6. menetapkan tindakan yang tepat.
Tipe-tipe Etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari
tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah
biologi dan pengobatan. lebih lanjut, bioetika di fokuskan
pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan , biotekhnologi, pengobatan,
politik, hukum, dan teknology. pada lingkup yang lebih
sempit, bioetik merupakan evaluasi etika pada moralitas
treatment atau inovasi teknology, dan waktu pelaksanaan
pengobatan pada manusia.
pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada
semnua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme
terhadap perasaan takut dan nyeri, yan meliputi semua
tindakan yang berhbungan dengan pengobatan dan
biologi. isu dalam bioetik antara lain :
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan pemberian
pelayanan kesehatan.

2. Clinical Ethics/Etik Klinik

etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih


memperhatikan pada masalah etik selama pemberian
pelayanan pada klien. contoh Clinical Ethics :
adanya persetjuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang
kurang bermanfaat (sia- sia)
3. Nursing ethics/Etik Perawatan

Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang


isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan
serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik. Etika
keperawatan dapat diartikan sebagai filsafat yang
mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah
keperawatan adalah hak dan martabat manusia,
sedangkan focus etika keperawatan adalah sifat
manusia yang unik.
b. Ruang Lingkup

1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berfikir logis dan mampu mebuat
keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten
dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya;

2. Berbuat baik (Beneficience)


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang
baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan
atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.
Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi
konflik antara prinsip ini dengan otonomi;

3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-
prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan;

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik
dan psikologis pada klien;

5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang
ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

6. Menepati janji (Fidelity)


Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji
dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia
pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban
sesorang perawat untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya kepada pasien.

7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasinya. Segala sesuatu
yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menyagkut
puskesmasnya sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh
direktur) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan
policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab
puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi)
bias sampai bias menimbulkan kerugian kepada pasien.
Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik
kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat
diterima oleh direksi, humas, dan komite etik dari :

▪ Media massa

▪ Kotak saran

▪ Keluhan pasien

▪ Laporan staf

▪ Telepon pengaduan

▪ Somasi pasien/ kuasa hokum

▪ Tokoh masyarakat

▪ LSM

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal :

▪ Mencatat dan mengkaji informasi :

1. Identitas
2. Kondisi pasien
3. Peristiwa atau kejadian
4. Tuntutan pasien

▪ Menanggapi keluhan :

1. Mengucapkan terimah kasi dan laporan


2. Membuat penjelasan sementara
3. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
4. Menenangkan pelapor
5. Membuat tanda terima kasih laporan

▪ Melporkan kepada direksi aadanya keluhan atau complain

▪ Mengisi formulir sesuai keluhan :

1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
3. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
4. Investigasi kasus
▪ Membahas kebenaran informasi tentang :

1. Identitas pasien
2. Peristiwa
3. Rekam medis

▪ Penetapan dokumen :

1. Dokumen informasi
2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetjuan tindakan medis
4. Secon opinion
5. Resume medis
6. Pendapat organisasi profesi
7. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan

▪ Rapat dengan satuan kerja terkait

3. Analis Kasus

▪ Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih keategori kasus

▪ Kasus etika ditangani oleh KE

▪ Kasus administrasi ditangani bagian SDM

▪ Kasus hukum ditangani KE

▪ Kasus gabungan ditangani KE

▪ Telaah kasus :

1. Kebenaran identitas pasien


2. Kebenaran peristiwa
3. Barang bukti
4. Pertimbangan prosedur tindak lanjut

▪ Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :

1. Kewenangan dan kompetensi


2. Indikasi dan kontrak indikasi
3. Persetujuan tindakan medis
4. Kesesuaian dengan tindakan SOP
5. Kerugian/cidera dan sebab akibatnya
6. Hukum dan perundang-undangan
▪ Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus
litigasi atau non litigasi

▪ Dokumen Kasus

1. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan


medis ditata dan diberikan pengkodean khusus
2. Dokumen disimpan oleh Wakil Direktur Pelayanan
sampai kasus dianggap selesai
3. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan
kepada bagian Rekam Medis.

d. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak
yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan
penanganan masalah dilemma etik di puskesmas Abcd Panduan
ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusi.
Secara berkala panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila
diperlukan perubahan – perubahan sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat
ditangani

Anda mungkin juga menyukai