DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PADANG RATU
KECAMATAN PADANG RATU
Jalan Kopral Wahab Kec.Padang Ratu Kab.Lampung Tengah Kode Pos 34176
Email : padangratupkm@gmail.com
KEPUTUSAN
TENTANG
PANDUAN DILEMA ETIK PUSKESMAS
dr.BUDIANTO
Penata Tingkat 1 / lll d
NIP. 19820704 201412 1 002
Lampiran 1 :KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PADANG RATU
Nomor :800/001.2.7/P1805010201/l/2023
Tanggal : 5 Januari 2023
a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya
tingkah laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-
sama dan mengatur hidup ke arah. Etika juga berasal dari
bahasa yunani, yaitu ethos berarti “kebiasaan”. “model
perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu
untuk suatu tindakan. penggunaan istilah etika sekarang ini
banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang
mempengaruhi perilaku.
1. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berfikir logis dan mampu mebuat
keputusan sendiri. Orang dewasa diangggap kompeten
dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus
dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan
otonomi saat perawat menghargai hak-haka klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama
dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-
prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam praktek profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hokum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan;
5. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip
veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprensensif dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang
ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi
tentang klien harus dijaga privasinya. Segala sesuatu
yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi
tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti
persetujuan. (Geoffry hunt. 1994)
c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang perumahsakitan bias menyagkut
puskesmasnya sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh
direktur) jika menyangkut bidang-bidang yang berkaitan dengan
policy dan manajemen. Didalam lingkup tanggung jawab
puskesmas termasuk juga tindakan para karyawan (dokter,
perawat, bidan, tenaga kesehatan, dan tenaga administrasi)
bias sampai bias menimbulkan kerugian kepada pasien.
Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai kewajiban dan
tangggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik
kepada para pasiennya.
PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS
1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat
diterima oleh direksi, humas, dan komite etik dari :
▪ Media massa
▪ Kotak saran
▪ Keluhan pasien
▪ Laporan staf
▪ Telepon pengaduan
▪ Tokoh masyarakat
▪ LSM
1. Identitas
2. Kondisi pasien
3. Peristiwa atau kejadian
4. Tuntutan pasien
▪ Menanggapi keluhan :
1. Memberi pertimbangan
2. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
3. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
4. Investigasi kasus
▪ Membahas kebenaran informasi tentang :
1. Identitas pasien
2. Peristiwa
3. Rekam medis
▪ Penetapan dokumen :
1. Dokumen informasi
2. Berkas Rekam Medis
3. Dokumen persetjuan tindakan medis
4. Secon opinion
5. Resume medis
6. Pendapat organisasi profesi
7. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
3. Analis Kasus
▪ Telaah kasus :
▪ Dokumen Kasus
d. Dokumentasi
Sebagaiman telah diuraikan diatas, tentang langkah atau tindak
yang perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan
penanganan masalah dilemma etik di puskesmas Abcd Panduan
ini perlu disosialisasikan oleh seluruh Sumber Daya Manusi.
Secara berkala panduan ini akan di evaluasi, sehingga bila
diperlukan perubahan – perubahan sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan, akan dilakukan revisi agar ini menjadi lebih
sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat optimal dapat
ditangani