Anda di halaman 1dari 8

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PUSKESMAS SAMUDA
Jln. Partoe Muksin No 41, Telp (0531) 61249, Kode Pos 74361
Email : pkmsamuda@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMUDA


KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
NOMOR : 010.14/SK/PUSK.SAMUDA/I/2023

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMUDA


NOMOR : 013.8/SK/PUSK.SAMUDA/I/2022 TENTANG
DILEMA ETIK PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS SAMUDA

Menimbang : a. Bahwa dalam menjalankan profesi kedokteran, keperawatan


dan kebidanan diperlukan adanya suatu panduan yang
digunakan sebagai pedoman;
b. Bahwa Dilema Etik merupakan pedoman bagi dokter,
perawat dan bidan dalam melaksanakan praktek kesehatan
;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan 1 dan 2, dalam rangka
penerapannya perlu ditetapkan Dilema Etik puskesmas
melalui surat keputusan kepala puskesmas.
Mengingat : 1. Undang undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016, tentang
Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019, tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019, tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:
HK01.0107/MENKES/165/2023 Tentang standar Akreditasi
Puskemas.
7. KepDirjen Pelayanan Kesehatan nomor
HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Petunjuk Teknis survey
akreditasi puskesmas, klinik. Laboratorium, unit transfuse
darah, TPMD, TPMDG
8. KepDirjen Pelayanan Kesehatan Nomor
HK02.02/D/4871/2023 Tentang Instrumen akreditasi
Puskesmas.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMUDA TENTANG


DILEMA ETIK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS SAMUDA
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Samuda tentang dilemma Etik
Puskesmas.
KEDUA : Menetapkan panduan dileme Etik dalam menjalankan profesi
Kesehatan, Keperawatan, kefarmasian dan Kebidanan.
KETIGA : Dengan penerapan Panduan Dilema Etik Puskesmas
sebagaimana butir kesatu tersebut, maka semua dokter, perawat,
Apoteker dan bidan yang menjalankan praktek kedokteran,
keperawatan dan kebidanan wajib berpegang pada Panduan
Dilema Etik tersebut;
KEEMPAT : surat keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan , dan jika
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan di
perbaiki dan diperbaharui sebagaimanamestinya.

Ditetapkan di : Samuda
Pada tanggal : 10 Januari 2023

Kepala Puskesmas Samuda,

ANDRIANSYAH
LAMPIRAN : S.K KEPALA PUSKESMAS SAMUDA
NOMOR : 010.14/SK/PUSK.SAMUDA/I/2023
TANGGAL : 10 Januari 2023
TENTANG : DILEMA ETIK PUSKESMAS SAMUDA

DILEMA ETIK PUSKESMAS SAMUDA


a. Definisi
Etik adalah norma-norma yang menentukan baik buruknya tingkah laku
manusia, baik secara sendirian maupun bersama- sama dan mengatur
hidup. Etika juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethos” berarti
“kebiasaan”, “model perilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini
banyak diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi
perilaku.
Dari peringatan diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat
yang menyangkut dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang
kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup
didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip
yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu
: baik dan buruk serta kewajiban dan tanggung jawab.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang
yang mempengaruhi perilaku profesional. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukanseseorang terhadap orang lain. Sehingga juga dapat
disimpulkan bahwa etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu :
1. Mendapatkan fakta-fakta yang relevan
2. Menentukan isu-isu etika dari fakta-fakta
3. Menentukan siap dan bagaimana orang atau
kelompok yangdipengaruhi dilema
4. Menentukan alternatif yang tersedia dalam memecahkan dilema
5. Menentukan konsekwensi dari setiap alternatif
6. Menentukan tindakan yang tepat
Tipe-tipe etika
1. Bioetik
Bioetika merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.
Lebih lanjut, bioetika difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan,
politik, hokum dan teknologi. Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik
merupakan evaluasi etika pada moral treatment atau inovasi teknologi
dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua
tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan
membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan
nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan
mutu genetika, etika lingkungan pemberian pelayanan kesehatan.
2. Clinical Ethics/ Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh
Clinical Ethycs : adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia-sia).
3. Nursing Ethycs/ Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik. Etika keperawatan dapat diartikan sebagai
filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari
pelaksanaan praktek keperawatan. Inti falsafah
keperawatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan fokus etika
keperawatan adalah sifat manusia yang unik.

b. Ruang lingkup
1. Otonomi (Authonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berfikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat
sendiri, memilih dan memilikiberbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut perbedaan diri. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya;
2. Berbuat baik (Beneficience)
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik
antara prinsip ini dengan otonomi;
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan sama dan adil terhadap orang lain yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam bentuk profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hokum, standar praktek dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan;
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/ cedera fisik dan
psikologis pada klien;
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk

menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan


bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus
ada agar menjadi akurat, komprehensif dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
6. Menepaji janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji
dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan,
adalah kewajiban seorang perawat untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya kepada pasien;

c. Tata Laksana
Kelalaian dalam bidang pelayanan puskesmas bias menyangkut
puskesmas sebagai suatu organisasi (yang diwakili oleh kepala
puskesmas) jika menyangkut bidang- bidang yang berkaitan dengan policy
dan manjemen. Didalam lingkup tanggung jawab puskesmas termasuk
juga tindakan para karyawan (dokter, perawat, bidan, tenaga
kesehatan, dan tenaga administrasi) bias sampai bias menimbulkan
kerugian pada pasien. Puskesmas sebagai institusi juga mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab terhadap pemberian pelayanan yang baik
kepada para pasiennya.

PENINGKATAN MASALAH ETIK PUSKESMAS


1. Informasi keluhan, pengaduan atau complain dapat diterima
oleh direksi, humas, dan komite etik dari :
- Media massa
- Kotak saran
- Keluhan pasien
- Laporan staf
- Telepon pengaduan
- Somasi pasien/ kuasa hokum
- Tokoh masyarakat
- LSM

2. Satuan kerja yang menerima keluhan complain melakukan hal-hal:


- Mencatat dan mengkaji informasi :
a. Identitas
b. Kondisi pasien
c. Peristiwa atau kejadian
d. Tuntutan pasien
- Menanggapi keluhan :
a. Mengucapkan terimakasih atas laporan
b. Membuat penjelasan sementara
c. Menjamin keluhan akan ditindaklanjuti
d. Menenangkan pelapor
e. Membuat tanda terima laporan
- Melaporkan kepada direksi adanya keluhan atau complain
- Mengisi formulir sesuai kebutuhan :
a. Member pertimbangan
b. Meminta pengarahan tindak lanjut dari direksi
c. Menindaklanjuti instruksi dari direksi
d. Infestigasi kasus
- Membahas kebenaran informasi tentang :
a. Identitas pasien
b. Peristiwa
c. Rekam medis
- Penetapan dokumen :
a. Dokumen informasi
b. Berkas Rekam Medis
c. Dokumen persetujuan tindakan medis
d. Second opinion
e. Resume medis
f. Pendapat organisasi profesi
g. Juklak, Juknis dan SOP pelayanan
- Rapat dengan satuan kerja terkait
3. Analisa Kasus
- Hasil rapat koordinasi menentukan atau memilih kategori kasus
- Kasus etika ditangani oleh KE
- Kasus administrasi ditangani oleh bagian SDM
- Kasus hokum ditangani oleh KE
- Kasus gabungan ditangani KE
- Telaah kasus :
a. Kebenaran identitas pasien
b. Kebenaran peristiwa
c. Barang bukti
d. Pertimbangan prosedur tindak lanjut
- Penyimpulan kasus posisi ditinjau dari :
a. Kewenangan dan kompetensi
b. Indikasi dan kontra indikasi
c. Persetujuan tindakan medis
d. Kesesuaian dengan tindakan SOP
e. Kerugian/ cidera dan sebab akibatnya
f. Hukum dan perundang-undangan
- Putusan direksi tentang pilihan penyesuaian kasus litigasi
atauno litigasi
- Dokumen kasus :
a. Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan
media ditata dan diberikan pengkodean khusus
b. Dokumen disimpan oleh kepala bagian pelayanan sampai
kasus dianggap selesai
c. Bila kasus telah selesai dokumen dikembalikan
kepada bagian Rekam Medis

d. Dokumentasi
Sebagaimana telah diuraikan diatas tentang langkah atau tindakan yang
perlu dilaksanakan dalam menghadapi melakukan penanganan masalah
dilema etik di Puskesmas SAMUDA. Panduan ini perlu disosialisasikan
oleh seluruh Sumber Daya Manusia Puskesmas SAMUDA. Secara
berkala panduan ini akan dievaluasi, sehingga bila diperlukan perubahan-
perubahan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, akan dilakukan revisi
agar ini menjadi lebih sempurna sehingga penanganan dilema etik dapat
ditangani secara optimal.

KEPALA PUSKESMAS SAMUDA

ANDRIANSYAH

Anda mungkin juga menyukai