Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT


NOMOR : / / RSUD / 2017

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT

Menimbang : Bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan keluhan maupun


pengaduan masyarakat, terutama yang menyangkut dugaan pelanggaran
kode etik profesi pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu
dibentuk Komite etik dan Hukum RSUD Sungailiat dengan keputusan
direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/I/2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SUNGAILIAT TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RSUD
SUNGAILIAT

Kedua : Komite Etik dan Hukum RSUD dimaksud dictum kesatu beserta dengan
fungsi dan uraian tugas serta tatacara penanganan kasus etik tercantum
dalam lampiran keputusan ini
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dengan ketentuan apabila
dipandang perlu dikemudian hari akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan : di Sungailiat
Pada tanggal : 2 Januari 2017
Direktur RSUD Sungailiat

dr. Jasminar
NIP.19660413 200212 2 001

.
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT
Nomor : / / RSUD /2017
Tanggal :2 Januari 2017

No Nama / NIP Jabatan Ket

1. dr. Zulkarnain, Sp.B Ketua

2 Drg. Retno Jaka Umbara, Sp.Ort Anggota

3. dr. Novita Anggota

DIREKTUR RSUD SUNGAILIAT

dr. Jasminar
NIP.19660413 200212 2 001
KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUNGAILIAT
TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainy a kemampuan untuk hidup
sehat bagi setiap warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum dari
tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk memperluas dan mendekatkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih baik dan biaya
terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan social
ekonomi masyarakat, maka system nilai dan orientasi dalam masyarakat pun mulai
berubah. Masyarakat cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih
ramah, lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit, maka fungsi
pelayanan RSUD Sungailiat secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi
efektifdanefisiensertamemberikepuasandankenyamanankepadapasien,
keluargamaupunmasyarakat.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan hokum Rumah Sakit yang efektif dan berkualitas.

2. TujuanKhusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik pelayanan
rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode
etik pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital Bylaws,
dan Medical Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSUD
Sungailiat.
C. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan,
stafmedis, perawat dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan
melakukan upaya pendidikan mengenai etika klinis dengan cara in house
training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangka nKebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam
mengembangkan kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan hokum
kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk
menganalisa pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan
pasien secara ndividu. Dalam perannya ini, komite akan berusaha untuk
memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka yang bertanggungjawab
terhadap pengambilan keputusan meliputi petugas kesehatan, pasien,
pendamping dan anggota keluarga pasien.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite Medik
dan Komite Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
 Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang hak dan
kewajiban antara pasien dan dokter.
 Membantu Direktur Utama menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan
kode etik pelayanan rumah sakit.
 Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hokum terhadap pegawai di
RSUD Sungailiat.
 Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hokum antara pasien dan RSUD
Sungailiat
 Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSUD Sungailiat

E. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK


1. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan
peninjauan kasus
2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk
menentukan :
a. Masalah yang terjadi
b. Status pasien
c. Pertanyaan seputar etika
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan
e. Informasi lain yang diperlukan

3. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, timakan menghubungi
dokter pasien untuk mendiskusikan permintaan tersebut, meminta
partisipasinya dan menjadualkan pertemuan peninjauan kasus. Sebagai
tambahan, pasien atau keluarga pasien atau pembuat keputusan bagi pasien,
sesuai kebutuhan kasus, harus juga diberitahukan bahwa peninjauan kasus
akan dilakuakan, dan diundang untuk berpartisipasi. Keputusan mereka untuk
tidak berpartisipasi, atau penolakan mereka untuk konsultasi, tidak boleh
mencegah konsultasi etika formal berlangsung, dengan asumsi bahwa
konsultasi ditentukan tim.

4. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat tepat untuk mengundang peserta
lain dalam pertemuan dimana tim a mendiskusikan kasus. Diantara orang-orang
yang dapat diundang dalam pertemuan tersebut adalah :anggota staf
professional yang secara langsung terlibat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien, personil dengan keahlian tertentu; dan pasien dan/atau anggota
keluarga pasien.

5. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan kasus
tidak tepat, tim juga akan menginformasikan kepada pihak yang meminta
peninjauan kasus dan/ atau dokter yang merawat

6. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus


a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan
menjelaskan tugas mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir, akan
tepat sekali bila mereka mempresentasikan kepada tim peninjau mengena
iriwayat pasien, kondisi pasien saat ini, prognosis dan hal-hal yang berkaitan
dengan peninjauan kasus. Anggota tim dapat meminta peserta pertemuan,
termasuk pasien /anggota keluarag jika ada, untuk menjelaskan apa
pertanyaan, masalah atau hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk merumuskan
rekomendasi.
7. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan
dikomunikasikan kepada individu yang meminta peninjauan kasus; kedokter
yang merawat; ke staf rumah sakit; dan kepasien/ keluarganya. Setelah diskusi
ini, dan bersama-sama dengan dokter yang merawat, tim akan mencatat hasi;l
dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis pasien. Hasil ini juga akan
dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite pada pertemuan berikutnya.

DIREKTUR RSUD SUNGAILIAT

dr. Jasminar
NIP.19660413 200212 2 001

Anda mungkin juga menyukai