Anda di halaman 1dari 32

RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

Jalan Raya Pondok Gede Jakarta Timur


Telp. (021) 8000693 – 95, 8000701 – 702, Fax. (021) 8000702
Certificate No : JKT 0500123

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA


Nomor : 103/RSHJ/DIR/SK/AKRE/IX/2012

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI KESEHATAN


RUMAH SAKIT (PKRS)
DI RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

DIREKTUR RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan bermutu


dalam promosi kesehatan di Rumah Sakit Haji Jakarta
perlu disusun pedoman pengorganisasian Promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di Rumah Sakit Haji
Jakarta;
b. bahwa mempertimbangkan sebagaimana dimaksud pada
huruf a di atas perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Haji Jakarta tentang pemberlakuan Pedoman
Pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) di Rumah Sakit Haji Jakarta.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Surat Tugas Menteri Kesehatan Nomor:
KP/Menkes/285/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012 tentang
Penugasan Pelaksana Tugas Direktur dan Pelaksana
Harian Direktur Rumah Sakit Haji Jakarta
4. Surat Tugas Menteri Kesehatan Nomor:
KP.02.07/I/1548/12 tanggal 23 Agustus 2012 tentang
Penugasan Pelaksana Tugas Wadir
5. Surat Tugas Menteri Kesehatan Nomor:
KP.02.07/I/1549/12 tanggal 23 Agustus 2012 tentang
Penugasan Pelaksana Tugas Wadir SDM dan Yankes
6. Hasil Kesepakatan Rapat Gabungan antara Badan Pendiri,
Badan Pembina, Badan Penasehat dan Badan Pengelola
Rumah Sakit Haji Jakarta yang dipimpin oleh Wakil
Presiden RI pada tanggal 3 April 2008 di Jakarta.

7. Standar Akreditasi Rumah sakit, Kerjasama Direktorat


Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit
(KARS), edisi 2012.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN PROMOSI
KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) DI RUMAH SAKIT HAJI
JAKARTA.
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) di Rumah Sakit Haji Jakarta sebagai mana dimaksud
pada Diktum Kesatu terlampir dalam lampiran keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL : 03 SEPTEMBER 2012

DIREKTUR
RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

dr. H. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,


K-GEH, FINASIM, FACP, M. Kes.
Lampiran : Keputusan Direktur RSHJ
Nomor :103/RSHJ/DIR/SK/AKRE/IX/2012
Tanggal : 03 September 2012

BAB I
PENDAHULUAN

Mengacu kepada peratuaran perundang-undangan yang ada kiranya dapat


dinyatakan bahwa disetiap rumah sakit harus dilaksanakan upaya peningkatan
kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi kesehatan. Untuk itu, maka
keputusan mentri kesehatan nomor 1114/MENKES/SK/VII/2006 tentang pedoman
pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit.
PKRS hendanya tidak dipandang sebagai tugas dari Tim PKRS belaka,
melainkan sebagai bagian dari tugas direksi Rumah Sakit dalam mewujudkan
keberhasilan pelayanan RS kepada masyarakat. Oleh karena itu, langkah awal
dalam spiral proses pengembangan PKRS harus di awali dengan rencana umu dan
komitmen direksi RS. Selanjutnya, oleh sebab PKRS akan melibat hampir seluruh
tenaga RS, maka komitmen seluruh jajaran RS juga perlu dibina dahulu. Untuk itu,
dibentuklah pengorganisasian PKRS di Rumah Sakit Haji Jakarta.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pendirian dan Status Kepemilikan


1. Sejarah Pendirian
Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan salah satu Rumah Sakit Haji yang
ada di Indonesia selain Rumah Sakit Haji Medan, Rumah Sakit Haji Ujung
Pandang dan Rumah Sakit Haji Surabaya. Rumah Sakit Haji Jakarta dibangun
sebagai wujud gagasan para hujjaj atau persaudaraan haji untuk mengenang
tragedi terowongan Al-Muaisim Mina yang menelan korban lebih dari 600
jemaah haji Indonesia yang terjadi pada tahun 1990 lalu
Penandatanganan prasasti pendirian Rumah Sakit Haji Jakarta
dilakukan oleh Bapak Presiden Soeharto di Jakarta pada tanggal 28 Februari
1992 sebagai kelanjutan dari Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri, yaitu
Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan tentang
pembentukan TimPembangunan Rumah Sakit Haji Jakarta di empat
embarkasih. Pembangunan dimulai pada tanggal 1 Oktober 1993 ditandai
dengan dilakukannya pengeboran pertama pondasi “bored file” dan penekanan
tombol bersama oleh Menteri Agama Dr. H. Tarmizi Taher dan Gubernur DKI
Jakarta Soerjadi Soerdji. Sebagai kelanjutannya, diterbitkanlah Surat
Keputusan Bersama Tiga Menteri yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama
dan Menteri Kesehatan tentang pembentukan Timpembangunan Rumah Sakit
Haji Jakarta diselenggarakan oleh sebuah Timdaerah sesuai dengan SK
Gubernur DKI Jakarta nomor 645 tahun 1993.
Rumah Sakit Haji Jakarta diresmikan pada tanggal 12 November 1994
oleh Bapak Soeharto yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Republik
Indonesia. Pembangunan bersejarah ini menghabiskan dana kurang lebih
sebesar Rp 23,9 milyar.

2. Status Kepemilikan
Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri yaitu
Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri Kesehatan No. 336/ 1996,
No. 118/1996 dan No. 794/ Menkes/ SKB/ VII/ 1996 status Rumah Sakit Haji
Jakarta adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan kota
DKI Jakarta. Pada tahun 1997 dengan terbitnya Akte Notaris tentang Anggaran
Dasar Yayasan Rumah Sakit Haji Jakarta No. 28 tanggal 5 Maret 1997 oleh
Sujipto, SH, maka Rumah Sakit Haji Jakarta berubah status menjadi UPT
Yayasan Rumah Sakit Haji Jakarta.
Seiring dengan tuntutan Rumah Sakit Haji Jakarta menjadi institusi
pelayanan kesehatan yang mandiri dan bergerak ke arah swastanisasi, maka
salah satu kebijakan yang diambil adalah dengan memberlakukan opsi zero
PNS pada karyawan PNS yang berada di Rumah Sakit Haji Jakarta. Sehingga
tidak ada lagi status PNS pada karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta.
Menginjak usia satu dasawarsa, Rumah Sakit Haji Jakarta semakin
bergerak maju dengan berubahnya status menjadi Perseroan Terbatas (PT)
yang didasarkan pada Perda No. 13 tahun 2004 tentang perubahan bentuk
badan hukum Yayasan Rumah Sakit Haji Jakarta menjadi PT. Rumah Sakit Haji
Jakarta. Penyertaan modal Pemda DKI Jakarta pada PT. Rumah Sakit Haji
Jakarta dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2004 dan diperkuat dengan Akte
Notaris Sujipto, SH No. 71 tentang PT. Rumah Sakit Haji Jakarta pada 17
September 2004.
Kepemilikan Rumah Sakit Haji Jakarta sesuai dengan PERDA No. 13
tahun 2004 tentang pendirian PT. Rumah Sakit Haji Jakarta tanggal 10 Agustus
2004 meliputi 51% Pemda DKI Jakarta, 42% Departemen Agama serta sebagai
tanda “good will” dari Pemda DKI Jakarta dan Departemen Agama maka IPHI
(Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) mendapatkan 1% dan koperasi karyawan
Rumah Sakit Haji Jakarta mendapatkan 6%.
Seiring bergulirnya waktu, perubahan bentuk status Rumah Sakit Haji
Jakarta menimbulkan perselisihan pendapat dari berbagai pihak, hal ini
ditunjukkan pada tahun 2005 Mahkamah Agung mengembalikan status Rumah
Sakit Haji Jakarta kembali ke bentuk yayasan seperti semula. Saat ini Rumah
Sakit Haji Jakarta dalam proses pembubaran PT berdasarkan Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia Reg. No. 05 P/HUM/2005, Peraturan
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2006,
Pada tahun 2007, Pengadilan Negeri (PN) wilayah Jakarta Timur
mengeluarkan surat No. 03/ Pdt. P/ RUPS/ 2007/ PN yang mengabulkan
permohonan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Rumah Sakit Haji Jakarta yang diikuti oleh pihak-pihak terkait. Rapat tersebut
menghasilkan keputusan kepemilikan saham Pemda DKI Jakarta sebesar 51%
Koperasi Karyawan “USAHA PRATAMA” Rumah Sakit Haji Jakarta sebesar
6%, Departemen Agama sebesar 42% dan IPHI sebesar 1%. Maka dari hasil
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tersebut Pemda DKI Jakarta,
Departemen Agama, Koperasi Karyawan Rumah Sakit Haji Jakarta dan IPHI
tetap sebagai pemegang saham di Rumah Sakit Haji Jakarta.
Pada tanggal 3 April 2008, diselenggarakan rapat yang bertujuan untuk
mencari titik temu antara dua pihak yaitu Departemen Agama dan Pemda DKI
Jakarta. Rapat ini dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden Yusuf Kalla dan dihadiri:
a. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
b. Menteri Agama
c. Menteri Dalam Negeri
d. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
e. Menteri Kesehatan yang diwakili oleh Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan Departemen Kesehatan.

Dari rapat tersebut didapat keputusan yaitu kegiatan operasional


Rumah Sakit Haji Jakarta untuk sementara diambil alih oleh Departemen
Kesehatan dengan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan sebagai pengawas dan menetapkan status Rumah Sakit Haji
Jakarta akan menuju bentuk Badan Layanan Umum (BLU). Saat ini dalam
proses pembubaran PT berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia Reg. No. 05 P/HUM/2005, Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 5 Tahun 2006.

B. Profil, Sistem Manajemen mutu Akreditasi Rumah Sakit dan ISO 9001:2008
1. Profil Rumah Sakit

Rumah Sakit Haji Jakarta beralamatkan di Jalan Raya Pondok Gede No. 4
Jakarta Timur dan di atas lahan seluas 1 Ha. Rumah Sakit Haji Jakarta
dibangun atas 6 (enam) lantai dengan tipe kelas B. Keberadaan Rumah Sakit
Haji Jakarta tidak berbeda dengan rumah sakit lainnya, yaitu merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat yang juga melayani
masyarakat umum tanpa memandang perbedaan agama dan suku bangsa.
Didukung oleh peralatan yang canggih dan ditangani oleh tenaga yang
berkualitas dan profesional, Rumah Sakit Haji Jakarta siap melayani
kesehatan masyarakat umum. Type RS. Haji Jakarta berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : HK.03.05/I/274/2011 tertanggal 18 Januari
2011 ditetapkan sebagai rumah sakit umum kelas B.

2. Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Rumah Sakit

Rumah Sakit Haji Jakarta telah menerapkan system manajemen mutu


akreditasi tingkat dasar (lima pelayanan) oleh Badan Akreditasi Departemen
Kesehatan RI pada bulan April 1998. Lima pelayanan yang telah diakreditasi
yaitu Unit Gawat Darurat, Administrasi, Keperawatan, Pelayanan Medik dan
Rekam Medik dengan hasil lulus. Saat ini Rumah Sakit Haji Jakarta telah
mendapat Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap 16 Standar Pelayanan pada
tanggal 9 Desember 2009 dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
Depertemen Kesehatan RI.

3. Sistem Manajemen mutu ISO 9001

Selain menerapkan system manajemen mutu akreditasi rumah sakit, Rumah


Sakit Haji Jakarta juga telah mengikuti penilaian ISO 9001: 2000. persiapan
penilaian ISO 9001: 2000 dimulai pada tanggal 13 Juni 2002 dengan
mempersiapkan dokumen manual mutu, prosedur mutu Prosedur Operasional
Baku Rumah Sakit Haji Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 22 November 2002,
Rumah Sakit Haji Jakarta mendapatkan sertifikat ISO 9001: 2000 untuk
semua pelayanan. Hingga kini, Rumah Sakit Haji Jakarta tetap
mempertahankan sertifikat ISO 9001: 2000 dengan melakukan renual tiga
tahun sekali; tahun 2005, 2008 dan 2011. Pada tanggal 18 Juli 2010 telah di
upgrade menjadi ISO 9001:2008 untuk semua pelayanan.

C. Sarana dan Prasarana


Rumah Sakit Haji Jakarta terbangun dengan 5 lantai dan memiliki beberapa
bagian ruangan, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Rawat Intensive, Instalasi Perinatologi,
Instalasi Kamar Bersalin, Instalasi Haemodialisa, MCU, Instalasi Rehab Medik
Instalasi Farmasi, Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium, Mini Market,
Kantin, serta gedung pelayanan administrasi, dan pelayanan penunjang lainnya.
Berdiri di atas areal tanah seluas 1 Ha dengan luas keseluruhan bangunan
adalah 3996 m2. Untuk keperluan transportasi dilengkapi dengan 4 buah
ambulan, 1 ambulan jenazah, 6 buah mobil untuk keperluan operasional,
disamping itu disediakan pula tempat parkir di sepanjang halaman rumah sakit.
Fasilitas dan pelayanan
1. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
2. Pelayanan Rawat Inap
a. Kelas SVIP = 4 buah tempat tidur
b. Kelas VIP = 15 buah tempat tidur
c. Kelas I = 35 buah tempat tidur
d. Kelas II = 84 buah tempat tidur
e. Kelas III = 53 buah tempat tidur
f. Neonatus = 12 buah tempat tidur
g. REKAM MEDIS = 2 buah tempat tidur
h. REKAM MEDIS = 5 buah tempat tidur
3. Pelayanan Rawat Jalan
a. Poli Spesialis; jantung, paru, bedah umum, bedah anak, bedah ortopedi,
bedah degestif, bedah tumor, bedah urologi, bedah syaraf, bedah vaskula,
THT, Mata, jiwa, syaraf, kulit dan kelamin, anak, akupungtur, kebidanan,
dan penyakit dalam
b. Poli Gigi; umum, gigi anak, ortodontik, bedah mulut.
c. Klinik Perawatan Luka
d. Poli umum
e. Poli Gizi
f. MCU
4. Pelayanan Penunjang
a. Farmasi 24 jam
b. Laboratorium 24 jam
c. Radiologi 24 jam
d. Bank darah 24 jam
e. Rehabilitasi Medik
f. Endoscopi
5. Pelayanan Haemodialisa
6. Pelayanan Kamar Operasi
7. Perinatologi,
8. ICU/ICCU
9. Pemulasaran Jenazah
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN DAN MOTTO


RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

A. Visi

”Menjadi Rumah Sakit yang Islami, modern, berkelas dunia”


ISLAMI adalah Sistem pelayanan (input, proses, output) yang holistik (fisik,
mental, spiritual), yang memberikan pelayanan terbaik (best practice) dengan
dilandasi kaidah-kaidah Agama Islam. Fokus pada spiritualitas dan religiositas.
MODERN adalah Teknologi dan metode terkini, sarana prasarana terkini dan
pelayanan terkini (EBM, best practice) sejauh tidak bertentangan dengan
syariat Islam.
BERKELAS DUNIA adalah Mendapatkan akreditasinational dan international.
Kesalahan medik yang rendah, implementasi program keamanan pasien,
orientasi pada pelayanan pelanggan.

B. Misi
1. Meningkatkan kualitas hidup manusia sebagai ibadah
2. Melaksanakan layanan kesehatan islami, paripurna dan berkualitas
3. Mempersiapkan dan meningkatkan sumber daya untuk mencapai rumah
sakit berkelas dunia

C. Falsafah

Bantuan pelayanan profesional Islami yang diberikan kepada pasien,keluarga


dan mencakup seluruh proses kehidupan manusia seutuhnya,baik sakit
maupun sehat tanpa memandang bangsa,suku bangsa,kepercayaan dan
derajat dengan berlandaskan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT.

D. Tujuan dan Sasaran Rumah Sakit Haji Jakarta


1. Tujuan Umum Rumah Sakit Haji Jakarta

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar, guna


meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus Rumah Sakit Haji Jakarta


a. Memberikan pelayanan kesehatan yang islami dan berkualitas bagi
jemaah haji dan masyarakat umum.
b. Melaksanakan pendidikan tenaga kesehatan jemaah haji dan
masyarakat pada umumnya.

E. Sasaran Pelayanan Rumah Sakit Haji Jakarta


Pelayanan RS Haji Jakarta ditujukan untuk masyarakat umum, masyarakat haji
termasuk ONH plus, perusahaan asuransi dan masyarakat terorganisir lainnya,
antara lain kerja sama dengan IPHI DKI Jakarta.

F. Nilai-nilai Organisasi
Nilai dasar RS Haji Jakarta merupakan pemandu terwujudnya visi dan misi,
serta merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan RS Haji
Jakarta. Nilai dasar tersebut antara lain:
1. Keikhlasan - Kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan karena Allah
SWT semata.
2. Kejujuran - kemampuan untuk mengatakan kebenaran
3. Integritas - kemampuan untuk mewujudkan apa yang telah kita katakan
4. Kebersihan - kebersihan jiwa, tindakan dan lingkungan kerja
5. Penghagaan atas martabat manusia - sikap menghargai manusia sebagai
makhluk yang bermartabat
6. Keterbukaan Pikiran - kemampuan untuk menerima pendapat orang lain.

G. Keyakinan Dasar Rumah Sakit Haji Jakarta

Oleh karena kegigihan dalam menjalankan tugas dan bertanggung jawab yang
harus dimiliki oleh semua karyawan, maka Rumah Sakit Haji Jakarta membuat
suatu keyakinan dasar. Keyakinan dasar ini diterapkan sebagai pembangkit
semangat dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan yang terbaik
kepada para pengguna jasa rumah sakit.
Keyakinan dasar tersebut antara lain:
1. Bekerja sebagai ibadah kepada Allah SWT.
2. Hubungan berbasis kepercayaan.
3. Prakarsa.
4. Kerja tim.
5. Fokus ke customer.
6. Profesionalisme.

H. Tata Nilai
Tata nilai dalam pemberian jasa pelayanan kesehatan yang berlaku di Rumah
Sakit Haji Jakarta adalah mengutamakan ketulusan dan kejujuran, menghargai
martabat manusia, keadilan, kerja sama, dan prakarsa.

I. Motto
I.S.L.A.M.I.
Ikhlas adalah Melaksanakan pekerjaan karena Allah SWT semata
Senyum adalah Senyum yang tulus sepenuh hati
Loya adalah Setia kepada organisasi
Amanah adalah Melaksanakan pekerjaan dengan baik dan bertanggungjawab
Mawadah adalah Menjalin hubungan dengan kasih sayang
Istiqomah adalah Konsisten dalam mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit
Haji Jakarta

J. Logo

1. Konsep Bentuk

a. Lima bentuk kubah emas; divisualisasikan sebagai percikan sinar terang


yang merupakan lima rukun Islam.

b. Enam buah garis melingkar; merupakan perwujudan dari terowongan


Mina dan memiliki filosofi lambang enam rukun Iman.
c. Bulan sabit yang dibentuk dari dua lengkungan; simbol kesehatan umat
Islam.

2. Konsep Warna Secara Umum


a. Kuning dan hijau adalah kombinasi dari warna-warna yang mencerminkan
kenyamanan, hygiene, rasionalis, spiritual, modern dan profesional.
b. Warna hijau (kombinasi toska) merupakan warna dominan sebagai
cerminan dari warna resmi umat Islam, sementara kombinasi dengan warna
kuning (emas) adalah lambang ketinggian dan kemuliaan dari Allah SWT.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA
BAB V
STRUTUR ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN
RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

Pengorganisasian promosi kesehatan di Rumah sakit haji Jakarta adalah


dilakukan oleh Tim promosi kesehatan dengan susunan sebagai berikut;

Direktur Rumah Sakit Haji Jakarta


Wa. Dir. Yan & SDM
Wa. Dir. Keuangan & Umum

Ka. Bagian Pemasaran

Pelaksana Administrasi

PJ. PKRS

Sekretaris Tim PKRS Tim Tim TB Tim PKRS Tim PKRS


Medik PONEK DOTS Keperawatan Rehabilitasi
Medik

Tim PKRS Farmasi Tim PKRS Gizi


BAB VI
URAIAN JABATAN

Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan republic Indonesia nomor:


1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan
Rumah Sakit, untuk itu ditetapkan uraian tugas Tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit sebagai berikut:

Jabatan Penanggung jawab


Uraian Tugas 1. Membangun dan memelihara kultur
pelayanan Islami sesuai tata nilai dan
Buku Pedoman Pelayanan Islami.
2. Melakukan staffing (mengusulkan,
mengatur, mengelola serta membina
personel) bagian untuk melaksanakan
rencana kegiatan dan anggaran tahunan
unit di bawah tanggung jawabnya.
3. Menyusun rencana kegiatan, anggaran
tahunan (operasional dan investasi) Tim
di bawah tanggung jawabnya.
4. Meng-enforce (menjaga dan
menegakkan) standar mutu dan
prosedur mutu yang relevan dengan
bagiannya.
5. Mendorong upaya perbaikan guna
peningkatan kinerja dan pencapaian
target pada bagian yang dikelola.
6. Memberdayakan Tim yang berada
dibawah koordinasi.
7. Mendampingi Tim dalam menjalankan
tugas yang kritikal.
8. Menjaga keamanan aset Tim di bawah
tanggung jawabnya.
9. Meningkatkan cost effectiveness
(efektivitas biaya) Tim di bawah
tanggung jawabnya.
10. Mengendalikan aktivitas, kinerja, kerja
rutin dan laporan.
11. Mengestimasi trend teknologi, kebutuhan
informasi dan perilaku user/customer
terhadap setiap jenis pelayanan.
12. Menyusun usulan program PKRS dan
mengelola pelaksanaan program yang
telah disetujui.
13. Menyusun peran dan besarnya alat-alat
PKRS yang akan digunakan serta
besarnya pengeluaran
14. Mempersiapkan kegiatan pendidikan
kesehatan/penyuluhan ekstern dan
intern.
15. Mengkoordinasikan Tim PKRS untuk
kegiatan pendidikan kesehatan/
penyuluhan.
16. Mempersiapkan kegiatan :
a. Senam PERSADIA
b. Senam Asma dan Osteoporosis
c. Senam Hamil
17. Mendata atau merekapitulasi data
perbulan untuk setiap kegiatan peserta
senam.
18. Mengumpulkan data untuk mading dari
media cetak.
19. Mengklipingkan setiap kegiatan PKRS.
20. Penyebaran leaflet-leaflet PKRS
pelayanan ke customer atau unit
pelayanan.
Wewenang 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
3. Mengusulkan revisi atau pengembangan
terhadap proses kegiatan PKRS,
peningkatan kualitas serta citra atau
image RS. Haji Jakarta.
4. Berkoordinasi tugas baik di lingkungan RS
maupun instansi atau institusi di luar RS
yang berkaitan dengan tugasnya.
5. Menetapkan dan mengatur karyawan
dibagiannya dalam kegiatan mutu.
6. Melakukan pembinaan dan penilaian
karyawan berada di lingkup tugasnya.
7. Melakukan perbaikan sistem dan prosedur
di Tim di bawah tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab 1. Melakukan fungsi manajemen (Planning,
Do, Controlling, Staffing, Budgeting,
Organizing dan Evaluation) pada proses
promosi kesehatan di Rumah Sakit Haji
Jakarta.
2. Terlaksananya PKRS Medik
3. Terlaksananya PKRS PONEK
4. Terlaksananya PKRS TB DOTS
5. Terlaksananya PKRS Keperawatan
6. Terlaksananya PKRS Rehabititasi Medik
7. Terlaksananya PKRS Farmasi
8. Terlaksananya PKRS Gizi
Kualifikasi Pendidikan Pendidikan S1 Manajemen / S1 Umum.
Pengalaman Pengalaman 3 tahun di jabatan struktural.
Pelatihan Leadership, Service Excellent, Statistik, dan
Analisa Kepuasan Customer
Keahlian Komputer, kemampuan bahasa Inggris
(aktif/pasif)
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
kemampuan komunikasi lisan, fleksibilitas
berfikir, inisiatif, daya tahan terhadap
tekanan/stress, kemampuan memimpin dan
mengelola orang.
Jabatan Sekretaris
Uraian Tugas 1. Membangun dan memelihara kultur yang
Islami sesuai tata nilai dan Buku
Pedoman Pelayanan Islami.
2. Melakukan staffing (mengusulkan,
mengatur, mengelola serta membina
personel) untuk melaksanakan rencana
kegiatan dan anggaran tahunan PKRS
3. Menyusun rencana kegiatan dan
anggaran tahunan (operasional dan
investasi) Tim.
4. Meng-enforce (menjaga dan
menegakkan) standar mutu dan prosedur
mutu yang relevan dengan unit yang
membawahinya.
5. Mendorong upaya perbaikan guna
peningkatan kinerja dan pencapaian
target pada Tim yang dikelola.
6. Memberdayakan dan memantau kinerja
pejabat struktural di bawah koordinasinya
dalam menjalankan tugasnya.
7. Meningkatkan cost effectiveness
(efektivitas biaya) Tim yang dikelolanya.
8. Mengendalikan aktivitas dan kinerja Tim
melalui rapat rutin laporan dan
investigasi.
9. Memimpin penyelesaian masalah intern
Tim dilingkup koordinasinya maupun
antara PKRS dengan profesi atau
karyawan di unit lainnya.
10. Mengendalikan pelaksanaan bisnis
proses pelayanan PKRS.
11. Melakukan tugas kesekretariatan
Promosi Kesehatan antara lain :
12. Penyiapan penyusunan rencana Promosi
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
13. Penyiapan koordinasi pelaksanaan
Promosi Kesehatan rawat jalan & rawat
inap
14. Pemantauan & evaluasi Promosi
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
Wewenang dan 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
tanggungjawab
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
3. Mengusulkan revisi/ perkembangan/
meningkatkan kinerja Tim.
4. Berkoordinasi tugas, baik di lingkungan
rumah sakit maupun instansi atau institusi
di luar rumah sakit yang berkaitan dengan
tugasnya.
5. Melakukan perbaikan sistem dan prosedur
di Tim nya.
6. Melakukan modifikasi proses dan prosedur
kerja/sistem agar lebih efektif dan efisien.

Kualifikasi Pendidikan Minimal S1


Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Service Excellent, Leadership/Managerial
Skill, Management sesuai bidangnya
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, dan daya tahan
terhadap tekanan/stress
Jabatan Tim Medik
Melakukan tugas Promosi Kesehatan perihal
medic antara lain :
1. Penyiapan penyusunan rencana Promosi
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
Uraian Tugas
2. Pelaksanaan Promosi Kesehatan rawat
jalan & rawat inap
3. Evaluasi Promosi Kesehatan rawat jalan
& rawat inap
Tanggung jawab dan 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
Wewenang
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
Kualifikasi Pendidikan Minimal S1 Kedokteran
Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Penyuluh kesehatan
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, daya tahan
terhadap tekanan/stres, kemampuan
memimpin dan mengelola orang.
Jabatan Tim Keperawatan
1. Menyusunan rencana Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
2. Melakukan pelaksanaan Promosi
Uraian Tugas
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
3. Melakukan evaluasi Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
Wewenang dan 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
tanggungjawab
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
Kualifikasi Pendidikan Minimal S1
Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Service Excellent, Leadership/Managerial
Skill, Management sesuai bidangnya, dan
Penyuluh Kesehatan
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, daya tahan
terhadap tekanan/stres, kemampuan
memimpin dan mengelola orang.
Jabatan Tim Farmasi
1. Menyusunan rencana Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
2. Melakukan pelaksanaan Promosi
Uraian Tugas
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
3. Melakukan evaluasi Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
Wewenang dan 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
tanggung jawab
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
Kualifikasi Pendidikan Minimal S1 (Profesi Apoteker)
Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Service Excellent, Leadership/Managerial
Skill, Management sesuai bidangnya, dan
Penyuluh Kesehatan
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, daya tahan
terhadap tekanan/stress, kemampuan
memimpin dan mengelola orang.
Jabatan Tim Gizi
1. Menyusunan rencana Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
2. Melakukan pelaksanaan Promosi
Kesehatan rawat jalan & rawat inap
3. Melakukan evaluasi Promosi Kesehatan
rawat jalan & rawat inap
Uraian Tugas 4. Wewenang dan Tanggung Jawab
5. Melaksanakan instruksi atasan langsung
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
6. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
Wewenang dan 1. Melaksanakan instruksi atasan langsung
tanggung jawab
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
2. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
3. Mengusulkan revisi/perkembangan/
meningkatkan kinerja Tim.
4. Berkoordinasi tugas, baik di lingkungan
Rumah Sakit maupun instansi atau
institusi diluar Rumah Sakit yang berkaitan
dengan tugasnya.
5. Melakukan perbaikan sistem dan prosedur
di Tim nya.
6. Melakukan modifikasi proses dan
prosedur kerja/sistem agar lebih efektif
dan efisien.
Kualifikasi Pendidikan Minimal DIII Gizi
Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Service Excellent, Leadership/Managerial
Skill, Management sesuai bidangnya, dan
penyuluh kesehatan.
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, daya tahan
terhadap tekanan/stres, kemampuan
memimpin dan mengelola orang.
Jabatan Tim Rehabilitasi Medik
Melakukan tugas Promosi Kesehatan perihal
Rehab Medik antara lain :
4. Penyiapan penyusunan rencana Promosi
Kesehatan Rehab Medik
Uraian Tugas
5. Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rehab
Medik
6. Evaluasi Promosi Kesehatan Rehab
Medik
Tanggung jawab dan 3. Melaksanakan instruksi atasan langsung
Wewenang
yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas.
4. Melaporkan kepada atasan apabila
terdapat permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan dalam pelaksanaan tugas.
Kualifikasi Pendidikan Minimal DIII Fisioterapi
Pengalaman Minimal 3 tahun
Pelatihan Penyuluh kesehatan
Keahlian Komputer, Bahasa Inggris aktif/pasif
Persyaratan Kemampuan intelektual, kepribadian dan
sikap kerja yang baik sangat dibutuhkan,
fleksibilitas berfikir, inisiatif, daya tahan
terhadap tekanan/stres, kemampuan
memimpin dan mengelola orang.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan republic Indonesia nomor:


1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan
Rumah Sakit, untuk itu ditetapkan tata hubungan kerja Tim Promosi
Kesehatan Rumah Sakit sebagai berikut: BPM

No Jabatan Tim Tata Hubungan Kerja


1 Penanggung jawab Penanggung jawab seluruh kegiatan
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit Haji
Jakarta.
2 Sekretaris Membantu ketua dalam kesekretariatan
kegiatan pelaksanaan promosi kesehatan
3 Tim Medik a. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam menyiapkan materi dalam
kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan medik
b. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan medik
4 Tim Keperawatan a. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam menyiapkan materi untuk
kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan keperawatan
b. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan keperawatan
5 Tim Rehab Medik a. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam menyiapkan materi untuk
kegiatan pelaksanaan promosi
Kesehatan Rehabilitasi Medik
b. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam kegiatan pelaksanaan promosi
Kesehatan Rehabilitasi medik
6 Tim Farmasi a. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam menyiapkan materi untuk
kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan farmasi
b. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan kefarmasian
7 Tim Gizi a. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam menyiapkan materi untuk
kegiatan pelaksanaan promosi
Kesehatan Gizi
b. Membantu penanggung jawab PKRS
dalam kegiatan pelaksanaan promosi
kesehatan diet dan nutrisi
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan republik Indonesia nomor:


1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan
Rumah Sakit, untuk itu ditetapkan Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Personil Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebagai berikut: POLA
TENAGA RUMAH SAKIT HAJI DI SDM

No Jabatan Tim Jumlah Kualifikasi Personil


1 Penanggung jawab 1 (1) Pendidikan : S1 Kesehatan
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
2 Sekretaris 1 (1) Pendidikan : S1 Kesehatan
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
3 Tim Medik 1 (1) Pendidikan : S1 Kedokteran
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
4 Tim Keperawatan 1 (1) Pendidikan : S1 Ners
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
5 Tim Rehab Medik 1 (1) Pendidikan : DIII Fisioterapi
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
6 Tim Farmasi 1 (1) Pendidikan : Apoteker
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
7 Tim Gizi 1 (1) Pendidikan : DIII Gizi
(2) Pelatihan : Penyuluh Kesehatan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Sesuai dengan keputusan mentri kesehatan Republik Indonesia nomor:


1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang petunjuk teknis promosi kesehatan
Rumah Sakit, untuk itu ditetapkan kegiatan operasional Tim Promosi
Kesehatan Rumah Sakit sebagai berikut:

No Pelaksanaan Kegiatan Operasional


Promosi Kesehatan
1 Pelaksanaan promosi (1) Promosi kesehatan bagi pasien di
kesehatan bagi pasien ruang pendaftaran
rumah Sakit (2) Promosi Kesehatan bagi pasien di
Rawat jalan
(3) Promosi Kesehatan bagi pasien
Rawat Inap
(4) Promosi kesehatan dalam pelayanan
penunjang Medik
2 Pelaksanaan promosi (1) Pemberdayaan
kesehatan bagi klien (2) Bina suasana
sehat dan keluarga (3) Advokasi
3 Pelaksanaan promosi (1) PKRS di tempat parkir
kesehatan di luar (2) PKRS di taman RS
gedung. (3) PKRS di dinding luar RS
(4) PKRS di pagar pembatas kawasan
RS
(5) PKRS di kantin/kios di kawasan RS
(6) PKRS di tempat Ibadah
BAB X
PERTEMUAN RUTIN

KEGIATAN BULAN
NO
PERTEMUAN RUTIN J F M A M J J A S O N D
1 Rapat Rutin Tim I I I I I I I I I I I I
2 Penyuluhan keluarga dan II II II II II II II II II II II II
pengunjung.
BAB XI
PELAPORAN

A. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat oleh pelaksana informasi dan call centre kepada
Koordinator Costumer Service, untuk melaporkan situasi di
layanannya.

B. LAPORAN BULANAN
1. Penanggung Jawab PKRS memberikan laporan kepada Ka.
Bagian Pemasaran tentang kegiatan program yang sudah
dilakukan selama 1 bulan
2. Pelaksana Administrasi dan Costumer Satification memberikan
laporan kepada Ka Sub Humas dan Pengembangan produk
tentang :
a. Laporan hasil survei kepuasan pasien rawat inap selama 1
bulan
b. Laporan hasil survei kepuasan pasien rawat jalan dan unit
produksi lain selama 1 bulan
3. Pelaksana Provider & Costumer Relationship memberikan
laporan kepada Ka Sub Humas dan Pengembangan produk
tentang :
a. Laporan kunjungan pada perusahaan dan relasi selama 1
bulan
b. Laporan kendala – kendala yang dihadapi selama 1 bulan
4. Pelaksana IT Advertising memberikan laporan kepada Ka. Sub
Humas dan Pengembangan produk tentang :
a. Laporan mantenence web side
b. Laporan SMS Masking
c. Laporan mailing list
C. LAPORAN TAHUNAN
Penanggung Jawab PKRS memberikan laporan tahunan kepada Ka.
Bagian Pemasaran tentang kegiatan /program yang telah dilakukan
oleh Tim di bawah tanggung jawabnya selama 1 tahun.

DITETAPKAN DI : JAKARTA
PADA TANGGAL : 03 SEPTEMBER 2012

DIREKTUR
RUMAH SAKIT HAJI JAKARTA

dr. H. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD,


K-GEH, FINASIM, FACP, M. Kes.

Anda mungkin juga menyukai