Anda di halaman 1dari 7

Rumah Sakit

Dr. Dr. SISMADI

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT DR SISMADI
NOMOR : SK/KEH/RSDS/I/2019

TENTANG

PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT PRASETYA BUNDA

DIREKTUR RUMAH SAKIT DR SISMADI

Menimbang : Bahwa dalam upaya penyelesaian dan penanganan keluhan maupun


pengaduan masyarakat, terutama yang menyangkut dugaan pelanggaran
kode etik profesi pemberi pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu
dibentuk Komite etik dan Hukum RS DR SISMADI dengan keputusan
direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/I/2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS. DR SISMADI TENTANG


PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RS. DR SISMADI

Kedua : Komite Etik dan Hukum RS DR SISMADI imaksud dictum kesatu beserta
dengan fungsi dan uraian tugas serta tata cara penanganan kasus etik
tercantum dalam lampiran keputusan ini

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dengan ketentuan apabila
dipandang perlu dikemudian hari akan diadakan perubahan sebagaimana
mestinya
Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

Ditetapkan : di bOGOR
Pada tanggal : 2 JANUARI 2019
Direktur Rumah Sakit DR SISMADI

dr. M Saptadji MARS


NRP.

Petikan : Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


TENTANG : PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT DR SISMADI
Nomor : SK./DIR/01/1/2019
Tanggal : 2 Januari 2019

Jabatan Ket
No Nama / NIP
Panitia Sub Komite Farmasi dan Terapi
dr. Isnarryani.. SpOG
1. Ketua
NRP.
dr. Hendra Cipto
2 Anggota
NRP.
dr. Percy Emilio Riboch
3. Anggota
NRP

Direktur Rumah Sakit


Dr Sismadi

dr. M Saptadji Mars


Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

KOMITE ETIK DAN HUKUM


RUMAH SAKIT DR SISMADI
TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya
untuk memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu
yang lebih baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat
cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan RS. Dr Sismadi secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan kepada
pasien, keluarga maupun masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
RS. Dr Sismadi adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat karya dan
padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan kesehatan menyangkut berbagai
fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis
disiplin. Agar RS. Dr Sismadi mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, maka
diperlukan sumber daya manusia yang profesional di bidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, RS. Dr Sismadi mempunyai
suatu aturan yang menjamin peningakatan mutu di semua tingkatan

C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan berkualitas.
Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode etik
pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital Bylaws, dan Medical
Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RS. Dr Sismadi

D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan, staf medis, perawat
dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan melakukan upaya pendidikan
mengenai etika klinis dengan cara in house training atau metode pelatihan dan pendidikan
lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam mengembangkan
kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan hukum kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk menganalisa
pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan pasien secara individu. Dalam
perannya ini, komite akan berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi
mereka yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi petugas
kesehatan, pasien, pendamping dan anggota keluarga pasien.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


• Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite Medik dan Komite
Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
• Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang hak dan kewajiban
antara pasien dan dokter.
• Membantu Direktur Utama menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
• Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai di RS.DR
SISMADI
Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

• Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan RS dr Sismadi
• Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RS. Dr sismadi

F. TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK


1. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan peninjauan kasus
2. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk menentukan :
a. Masalah yang terjadi
b.Status pasien
c. Pertanyaan seputar etika
d.Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan
e. Informasi lain yang diperlukan
3. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan menghubungi dokter
pasien untuk mendiskusikan permintaan tersebut, meminta partisipasinya dan
menjadualkan pertemuan peninjauan kasus. Sebagai tambahan, pasien atau keluarga pasien
atau pembuat keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasus, harus juga diberitahukan
bahwa peninjauan kasus akan dilakuakan, dan diundang untuk berpartisipasi. Keputusan
mereka untuk tidak berpartisipasi, atau penolakan mereka untuk konsultasi, tidak boleh
mencegah konsultasi etika formal berlangsung, dengan asumsi bahwa konsultasi
ditentukan tim.
4. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat tepat untuk mengundang peserta lain dalam
pertemuan dimana tima mendiskusikan kasus. Diantara orang-orang yang dapat diundang
dalam pertemuan tersebut adalah : anggota staf professional yang secara langsung terlibat
dalam memberikan pelayanan kepada pasien, personil dengan keahlian tertentu; dan pasien
dan/atau anggota keluarga pasien.
5. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan kasus tidak tepat,
tim juga akan menginformasikan kepada pihak yang meminta peninjauan kasus dan/atau
dokter yang merawat
6. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus
a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan menjelaskan tugas
mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir, akan tepat sekali
bila mereka mempresentasikan kepada tim peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi
pasien saat ini, prognosis dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus.
Anggota tim dapat meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota keluarag jika
Rumah Sakit
Dr. Dr. SISMADI

ada, untuk menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau hal-hal etika yang diminta untuk
ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk merumuskan rekomendasi.
7. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan dikomunikasikan
kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke dokter yang merawat; ke staf rumah
sakit; dan ke pasien/keluarganya. Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan dokter
yang merawat, tim akan mencatat hasi;l dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis
pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite pada pertemuan
berikutnya.

Direktur Rumah Sakit


Dr Sismadi

dr. M Saptadji MARS

Anda mungkin juga menyukai