Tentang
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TENGKU SULUNG PULAU KIJANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TENGKU SULUNG KABUPATEN SAMBAS TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RSUD TENGKU SULUNG KABUPATEN
INDRAGIRI HILIR
Kedua : Komite Etik dan Hukum RSUD Tengku Sulung Kabupaten Indragiri Hilir dimaksud dictum kesatu
beserta dengan fungsi dan uraian tugas serta tata cara penanganan kasus etik tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan dengan ketentuan apabila dipandang perlu
dikemudian hari akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya
dr. H. ISWANDI
Pembina (IV/a)
NIP. 19710204 200604 1 008
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
Jabatan Ket
No Nama / NIP
Panitia Sub Komite Farmasi dan Terapi
1. Ketua
2 Anggota
3. Anggota
dr. H. ISWANDI
Pembina (IV/a)
NIP. 19710204 200604 1 008
A. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai
salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk
memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih
baik dan biaya terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat
cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
rumah sakit, maka fungsi pelayanan RSUD Tengku Sulung secara bertahap perlu terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan kepada
pasien, keluarga maupun masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Sulung Pulau Kijang adalah Rumah Sakit Umum Daerah
Type D yang terletak di Pulau Kijang Kecamatan reteh, milik Pemerintah Kabupaten Indragiri
Hilir Di dirikan pada Tahun 2005. merupakan Unit Pelaksana Tehnis dari Dinas Kesehatan yang
dipimpin oleh seorang Direktur yang secara tehnis bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan dan secara operasional kepada Kepala Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya kegiatan hukum Rumah Sakit yang efektif dan berkualitas
2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur Utama dalam hal :
a. Penyusunan dan perumusan medico etiklegal dan kode etik pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap kode etik
pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital Bylaws, dan
Medical Staff Bylaws.
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSUD Tengku Sulung.
D. FUNGSI
1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan, staf medis, perawat
dan berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan melakukan upaya pendidikan mengenai
etika klinis dengan cara in house training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam mengembangkan
kebijakan dan prosedur sehubungan dengan etika dan hukum kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk menganalisa
pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan pasien secara individu. Dalam
perannya ini, komite akan berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka
yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi petugas kesehatan, pasien,
pendamping dan anggota keluarga pasien
Membantu Direktur Utama menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai di RSUD Tengku
Sulung
Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan RSUD Tengku
Sulung .
Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSUD Tengku Sulung.
4. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan kasus tidak tepat, tim
juga akan menginformasikan kepada pihak yang meminta peninjauan kasus dan/atau dokter
yang merawat
5. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus
a. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan menjelaskan tugas
mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
b. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir, akan tepat sekali bila
mereka mempresentasikan kepada tim peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi pasien
saat ini, prognosis dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus. Anggota tim
dapat meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota keluarag jika ada, untuk
menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
c. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk merumuskan rekomendasi.
Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan dikomunikasikan
kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke dokter yang merawat; ke staf rumah
sakit; dan ke pasien/keluarganya. Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan dokter
yang merawat, tim akan mencatat hasi;l dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis
pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite pada pertemuan
berikutnya
dr. H. ISWANDI
Pembina (IV/a)
NIP. 19710204 200604 1 008