Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmatNya Panduan Etik ini dapat
terselesaikan.
Panduan Etik ini merupakan panduan yang digunakan dalam menjalankan praktek
kedokteran, keperawatan dan kebidanan di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu.
Diharapkan dengan adanya Panduan Etik ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu guna menghindari terjadinya dilemma etis dan
konflik yang berbau etik. Panduan ini akan dievaluasi dan akan dilakukan perbaikan bila
ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan praktek rumah sakit serta seiring dengan
perkembangan yang ada di rumah sakit.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua
pihak dalam menyelesaikan Panduan Etik ini. Kami sangat menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dan akan terus diperbaiki sesuai dengan tuntutan perkembangan yang ada di rumah
sakit ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata pengantar ……………………………………………………………………….. ii
Daftar isi ……………………………………………………………………………... iii
Surat Keputusan ……………………………………………………………………… iv
Lampiran surat keputusan ……………………………………………………………. 1
Bab I. Pendahuluan …………………………………………………………………... 1
Bab II. Definisi ………………………………………………………………………. 3
MEMUTUSKAN
\
Lampiran surat keputusan direktur
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
Nomor:175.4/IV.6.AU/I/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai satu lembaga “sosio-ekonomi” juga lembaga “kemanusiaan”
yang memiliki nilai-nilai dan martabat luhur, sebaiknya mengutamakan nilai-nilai moral dan
tidak hanya berpijak pada nilai-nilai formal yang normatif saja.
Sesuai dengan Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit
pemerintah dan swasta dituntut secara moral dan operasional untuk menjalankan fungsinya
masing-masing. Rumah sakit tidak akan berfungsi baik tanpa ditunjang oleh petugas medis
dan non medis yang baik. Hal yang dimaksud adalah menjalankan profesi kedokteran dan
keperawatan, baik dalam disiplin dan dalam membina hubungan sesama profesi dan antar
profesi. Selain itu juga melakukan komunikasi yang efektif disertai pemahaman pimpinan
dan semua petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Pelayanan rumah sakit yang baik, bermutu, profesional dan diterima pasien merupakan
tujuan utama semua rumah sakit, namun pelaksanaan tidak mudah dilakukan . Meskipun
rumah sakit telah dilengkapi dengan tenaga medis, tenaga keperawatan dan sarana
penunjang lengkap, masih terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan kesehatan yang
mereka terima. Beberapa faktor yang mendorong kompleksitas pelayanan kesehatan pada
masa kini diantaranya :
1. Semakin kuatnya tuntutan pasien / masyarakat akan pelayanan kesehatan bermutu,
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Terciptanya rumah sakit yang memiliki tanggung jawab etik dan sesuai norma
yang berlaku dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat.
Tujuan Khusus
1. Membantu menjawab pertanyaan mengenai permasalahan, kejadian dan keadaan
di rumah sakit.
2. Membantu menyelesaikan tentang kasus mediko legal dan dilema etik biomedis
3. Tercapainya perilaku yang terpuji dalam memberikan pelayanan kepada pasien
atau keluarganya dengan tingkat atau mutu profesionalisme yang tinggi.
4. Tercapainya peningkatan tanggung jawab professional
5. Terlaksananya prosedur penanganan penyelesaian konfrontasi etik dalam
pelayanan medis dan non medis di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Siti
Aminah Bumiayu
6. Terlaksananya penyelesaian masalah pelangaran etik antara pasien dan Rumah
Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
7. Terlaksananya penyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di Rumah
Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
C. RUANG LINGKUP
Permasalahan etika di RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu mencakup :
1. Penanganan masalah etika rumah sakit
2. Penanganan masalah administrative
3. Penanganan pelanggaran etika profesi keperawatan
4. Penanganan pelanggaran etika profesi kesehatan lain
BAB II
DEFINISI
BAB III
PEMBENTUKAN KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT (KEHRS)
etika pelayanan dalam menyelenggarakan fungsi rumah sakit yang terkait dengan
hospital by laws RSU Muhammadiyah Siti Aminah.
BAB IV
TATA LAKSANA
b. Privasi
Potensi isu etika administratif yang berikutnya adalah tentang privasi. Privasi
menyangkut hal-hal rahasia tentang pasien, seperti rahasia pribadi, kelainan atau
penyakit yang diderita, keadaan keuangan dan terjaminnya pasien dari gangguan
terhadap kesendirian yang menjadi haknya.
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu menjamin privasi setiap pasien salah
satunya melalui kerahasiaan rekam medis pasien. Di RSU Muhammadiyah Siti
Aminah Bumiayu, rekam medis pasien yang dirawat inap maupun pasien rawat jalan
melalui sistem Vesalius dan hanya dapat diakses oleh dokter yang merawat, perawat
dan petugas yang terkait langsung dalam proses perawatan pasien dengan password
pribadi. Rekam medis pasien yang dijaga kerahasiaannya tidak hanya tentang masalah
kesehatan saja tetapi juga mengenai identifikasi pasien. Untuk itu RSU
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu membatasi petugas-petugas yang dapat akses
ke rekam medis pasien. Apabila ada petugas lain yang ingin mengetahui mengenai
rekam medis pasien yang dirawat harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu mengenai pelepasan informasi medis.
Terkait dengan penyakit yang diderita oleh pasien, juga sepenuhnya adalah
hak pasien untuk memberitahukan ataupun tidak memberitahukan kondisinya kepada
keluarga. Hal ini dikarenakan isi rekam medis adalah milik pasien. Apabila ada
keluarga pasien yang ingin meminta informasi terkait kondisi pasien, maka RSU
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu memberlakukan adanya surat pernyataan dari
pasien atau yang mewakili untuk keluarga sebagai bentuk persetujuan untuk
menginformasikan atau tidak menginformasikan kondisinya kepada keluarga atau
pihak-pihak yang meminta.
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu menjamin privasi pasien apabila
pasien tidak menginginkan adanya kunjungan dari keluarga atau orang lain, melalui
surat pernyataan pasien yang dikeluarkan oleh RSU Muhammadiyah Siti Aminah
Bumiayu.
c. Informed consent
Masalah etika administratif terkait informed consent dapat terjadi, jika tidak
dilakukan sebagaimana seharusnya, yaitu persetujuan yang diberikan oleh pasien
kepada dokter untuk melakukan tindakan medis pada dirinya. Saat ini RSU
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu telah memberlakukan beberapa informed
consent, yaitu informed consent persetujuan tindakan kedokteran, informed consent
penolakan tindakan kedokteran, informed consent pemberian sedasi/anestesi,
informed consent pemberian transfusi dan produk darah, informed consent perawatan
d. Keuangan
Dilema etika administratif berikutnya yang terjadi di RSU Muhammadiyah
Siti Aminah Bumiayu adalah berhubungan dengan faktor keuangan. Saat ini
meskipun RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu memberlakukan adanya
deposit bagi setiap pasien yang akan rawat inap, tetapi apabila ada pasien yang
kurang mampu tetapi membutuhkan penanganan medis segera, maka RSU
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu akan memberikan pertolongan terlebih dahulu
tanpa meminta deposit kepada pasien/keluarga. Selanjutnya di formulir pendaftaran
pasien akan dicantumkan kode “LS” yang berarti life saving. Apabila pertolongan
pertama telah diberikan, maka RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu akan
memberitahukan kepada pasien/keluarga untuk melunasi deposit dalam waktu 1x24
jam, dan apabila telah melebihi waktu tersebut dan belum dapat melunasinya, maka
pasien/keluarga harus meminta surat keterangan tidka mampu dari RT/RW setempat
atau pun dirujuk ke rumah sakit pilihan pasien/keluarga.
g. Kesehatan lingkungan
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu dalam melakukan operasional
banyak menggunakan bahan-bahan berupa limbah yang dapat mencemari lingkungan,
menimbulkan gangguan, mengancam dan bahkan membahayakan kehidupan
manusia. Untuk menangani hal tersebut, RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu
berupaya dengan memisahkan sampah medis dan non medis. RSU Muhammadiyah
Siti Aminah Bumiayu telah memiliki incinerator untukpemusnahan limbah medis
padat. Sedangkan untuk pengolahan limbah cair,RSU Muhammadiyah Siti Aminah
Bumiayu memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hasil dari pengujian
limbah tersevut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lingkungan dan hasil
analisa tersebut akan dilaporan dalam bentuk laporan UKL/UPL ke direktur rumah
sakit, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, Badan Lingkungan Hidup Kota/Kabupaten
dan Badan Lingkungan Hidup Provinsi.
3. Menanggapi keluhan :
d. Menenangkan pelapor
1) Memberi pertimbangan
4) Investigasi kasus
1) Identitas pasien
2) Peristiwa
3) Rekam medis
b. Penataan dokumen
1) Dokumen informasi
4) Second opinion
5) Resume medis
1) Analis kasus
d. Telaah kasus :
2) Kebenaran peristiwa
3) Barang bukti
g. Putusan direksi tentang pilihan penyelesaian kasus litigasi atau non litigasi
h. Dokumen kasus :
Seluruh dokumen yang terkait dengan kasus pelayanan medis ditata
dan diberikan pengkodean khusus. Dokumen disimpan oleh Wakil Direktur
Pelayanan sampai kasus dianggap selesai. Bila kasus telah selesai dokumen
dikembalikan kepada Bagian Rekam Medis.
profesi atau profesi lain, disampaikan kepada penanggung jawab / atasan terkait.
Informasi yang berhubungan dengan pasien kecuali yang disahkan oleh perundang-
undangan dilarang diberikan kepada pihak ketiga tanpa izin dan persetujuan dari pasien/
keluarganya dan dari DPJP. Informasi untuk penelitian dan proyek ilmiah dilarang
diumumkan kepada masyarakat tanpa persetujuan dari pasien yang bersangkutan dan
dilarang diumumkan dengan cara yang bertentangan dengan etika dari golongan yang
bersangkutan..
BAB IV
PENUTUP
Dalam rumah sakit terdiri atas beragam disiplin ilmu. Masing-masing disiplin umumnya
telah memiliki etik profesi yang harus diamalkan anggotanya. Begitu pun dengan RSU
Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu yang sebagai suatu institusi dalam memberikan
pelayanan kesehatan juga telah mempunyai etik, sehingga setiap petugas dalam memberikan
pelayanan kesehatan, harus berpedoman pada etika profesi masing-masing, etika profesi lainnya
dan etik rumah sakit agar tidak saling berbenturan.
Dalam operasional rumah sakit, tentu muncul berbagai isu etik yang mungkin terjadi.
Disinilah peran direktur rumah sakit dengan dibantu oleh Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
untuk menangani masalah tersebut, yang dimulai dari identifikasi masalah, melakukan
penelusuran masalah yang timbul sampai dengan dilakukan pemecahan terhadap masalah yang
terjadi. Kemajuan dalam bidang kedokteran serta harapan pasien yang terus meningkat sejalan
Untuk mengakomodir pelayanan yang aman, perlu pedoman yang mengatur penyelesaian
masalah etik yang mungkin terjadi antara pasien dengan rumah sakit , atau antara profesional
pemberi asuhan, dalam bentuk pedoman manajemen etik rumah sakit.
Dengan adanya pedoman manajemen etik ini diharapkan dapat meminimalkan masalah
etik yang terjadi sehingga tidak mengganggu operasional rumah sakit dan dapat
meningkatkan pelayanan rumah sakit.