Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


AKA MEDIKA SRIBHAWONO
NOMOR. : 166/SK/DIR/PEL/RSAKA/IV/2018
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE ETIK
DAN HUKUM RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO

BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
warga negara. Agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, perlu ditingkatkan upaya untuk memperluas
dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang lebih baik dan biaya
terjangkau.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat,
maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat cenderung
menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit,
maka fungsi pelayanan RS AKA Medika secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi
efektif dan efisien serta memberi kepuasan dan kenyamanan kepada pasien, keluarga maupun
masyarakat.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 1


BAB II
GAMBAR UMUM

II.1. Sejarah Rumah Sakit

RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO awal berdiri dan beroperasional tahun 2003, merupakan rumah sakit
yang didirikan oleh 3 (tiga) orang yaitu Amang, dr. Kuswadi Sp.J., dan Abadi. Namun setelah kurang lebih
10 tahun, pada tahun 2013 RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO berhenti beroperasional. Pada tahun 2016
melalui dr. Kuswandi Sp.J. RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa.
Karena pernah berhenti beroperasional selama kurang lebih 3 tahun, maka Dompet Dhuafa melalui PT
AKA MITRA PERDANA sebagai PT pengelola rumah sakit mengurus kembali seluruh perijinan yang
diperlukan agar rumah sakit dapat beroperasional kembali. Rumah sakit ini diberi nama RS AKA MEDIKA
SRIBHAWONO.

Pada tanggal 11 Juli tahun 2017 ijin operasional rumah sakit diterbitkan, sehingga secara resmi RS
AKA MEDIKA SRIBHAWONO diijinkan menerima dan melayani pasien kembali. Agar dapat
memaksimalkan dalam melayani masyarakat, pada tanggal 1 Oktober 2017 RS AKA MEDIKA
SRIBHAWONO telah bekerjasama dan resmi menjadi provider Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan.

RS AKA MedikaSribhawono adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat karya
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan kesehatan menyangkut berbagai fungsi
pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar RS
AKA Medika Sribhawono mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, maka diperlukan
sumber daya manusia yang profesional di bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk
menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan, RS AKA MedikaSribhawono mempunyai suatu aturan yang
menjamin peningakatan mutu di semua tingkatan

II.2 Maksud dan Tujuan

Dompet Dhuafa menjadikan RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO sebagai rumah sakit mandiri yang
berorientasi social enterprise dimana keuntungannya mutlak untuk pengembangan rumah sakit dan
pemberdayaan dhuafa, didirikan dengan mengharapkan keridhoan Allah SWT, disertai usaha-usaha
terencana, teratur, berkelanjutan serta terkoordinasi. RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO didirikan guna
menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan medik sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit, melakukan pemeliharaan dan peningkatan medik perorangan melalui pelayanan medik

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 2


yang paripurna tingkat lanjutan sesuai kebutuhan medis, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan medik dan
menyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang medik dalam rangka
peningkatan pelayanan medik dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang medik dan
berlandaskan nilai-nilai Dompet Dhuafa.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 3


BAB III
NAMA, VISI, MISI, NILAI, DAN TUJUAN
RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO

1. Nama Rumah Sakit ini adalah RUMAH SAKIT AKA MEDIKA SRIBHAWONO untuk selanjutnya disebut
RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO.
2. RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO adalah Rumah Sakit yang dikelola PT AKA MITRA PERDANA yang
didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 12 Tanggal 30 April 2004 di buat di hadapan Tubagus
Lukman Suheru, SH., Notaris di Bandar Lampung.
3. Nilai-nilai utama RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO adalah:
a. Ramah merupakan perilaku yang harus tercermin dari insan rumah sakit dalam
memperlakukan setiap orang dengan baik, beretika, dan santun.
b. Amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi/menyampaikan), dan wadi’ah (titipan) sedangkan
secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan kepadanya. Dalam hal ini RS
AKA MEDIKA SRIBHAWONO tidak akan melakukan pelanggaran apapun dari elemen peraturan
yang ada.
c. Profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan
kepandaian khusus untuk menjalankannya. Insan RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO yang bekerja
menurut keahlian dan keterampilannya serta memenuhi capaian standar.
d. Ibadah merupakan segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah syariat Islam yang harus
dituruti pemeluknya.

4. Visi RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO adalah menjadi model rumah sakit dalam memberikan
pelayanan kesehatan bernuansa Islami bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis
khususnya kaum dhuafa,secara profesional di tingkat nasional dan internasional pada tahun
2022.

5. Misi RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO


a. Mengembangkan pelayanan kesehatan terpadu bernuansa Islami yang mengutamakan mutu
dan keselamatan pasien.
b. Mengelola rumah sakit secara efisien, efektif dan mandiri.
c. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas sumber daya manusia rumah sakit.
d. Mengembangkan kemitraan dengan instusi terkait di tingkat nasional dan internasional.
e. Menggalang kepedulian publik untuk membantu kesehatan dhuafa.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 4


6. Tujuan RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO adalah :
a. Terwujudnya pelayanan medik berstandar nasional dan internasional.
b. Tersedianya SDM profesional sesuai bidangnya dengan standar nasional dan
internasional.
c. Terjalinnya kemitraan dengan institusi terkait di dalam negeri dan luar negeri.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 5


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO

PT AKA MITRA PERDANA


STRUKTUR ORGANISASI
RS AKA MEDIKA SRIBHAWONO
DOMPET DHUAFA

BOARD OF DIRECTOR
SPI

PPI

Direktur Utama
---------------------
Komite Medik drg. Wahyu Prabowo

Komite
Keperawatan
Direktur Medis Direrktur Umum &
-------------------- Keuangan
Tim PMKP dr. Danur Sriadi ---------------------
dra. Inge Mardiana MM

Staf Mutu

Manager Manager
Manager Manager
Penunjang Medis & Pelayanan
Keperawatan Keuangan & IT
Medis Manager Umum
Penjaminan
Ka Inst Ranap
Kepala Bagian OK & HCU Staf Mutu Staf
Koord Keperawatan Akunting Staf SDM
Farmasi
Ranap Koord Rumah
Koord RM
Staf Tangga
Staf Ranap Koord
Staf Gudang Staf Teknologi
Rawat Keuangan
Farmasi & Informasi
Jalan Staf RM Koord OK Staf IPSRS
Staf Humas
Staf OK Staf
Staf Rawat Pembiayaan
Inap Koord Staf Logistik
Admision Koord HCU
Staf
Staf HCU Pengadaan
Ka Ins Staf Kesling
Koord Staf
IGD, Rajal, HD
Radiologi Admision

Koord Kasir
Staf Inst Koord
Koord Inst Gizi IGD
Radiologi
Staf IGD
Koord
Staf Gizi
Laboratorium Staf Kasir
Koord HD
Koord
Staf Inst Penjaminan
Staf HD
Laboratorium
Koord Rajal
Staf Non
JKN Staf Rajal

Staf JKN

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 6


BAB VI
FUNGSI

1. Fungsi Pendidikan
Bekerjasama dengan administrasi rumah sakit, instalasi dan ruangan, staf medis, perawat dan
berbagai profesi kesehatan lainnya, komite akan melakukan upaya pendidikan mengenai etika
klinis dengan cara in house training atau metode pelatihan dan pendidikan lainnya.
2. Meninjau dan Mengembangkan Kebijakan
Komite akan membantu rumah sakit dan staf profesionalnya dalam mengembangkan kebijakan
dan prosedur sehubungan dengan etika dan hukum kesehatan.
3. Meninjau Kasus
Salah satu fungsi penting dari komite adalah perannya sebagai forum untuk menganalisa
pertanyaan-pertanyaan etika yang muncul dalam perawatan pasien secara individu. Dalam
perannya ini, komite akan berusaha untuk memberikan dukungan dan konsultasi bagi mereka
yang bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan meliputi petugas kesehatan, pasien,
pendamping dan anggota keluarga pasien.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 7


BAB VII
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

 Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan Hukum dengan Komite Medik dan Komite
Keperawatan setiap 3 bulan sekali.
 Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang hak dan kewajiban antara
pasien dan dokter.
 Membantu Direktur Utama menyusun dan merumuskan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
 Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai di RS AKA Medika
Sribhawono Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan RS AKA
MEDIKA Sribhawono
 Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RS AKA Medika Sribhawono

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 8


BAB VIII
TATA CARA PENANGANAN KASUS ETIK

A. Direktur mengajukan permintaan kepada komite etik untuk melakukan peninjauan kasus
B. Tim akan melakukan peninjauan terhadap permintaan tersebut untuk menentukan :
a. Masalah yang terjadi
b. Status pasien
c. Pertanyaan seputar etika
d. Masalah-masalah yang menyebabkan permintaan
e. Informasi lain yang diperlukan
C. Jika penilaian dari tim bahwa permintaan tersebut tepat, tim akan menghubungi dokter pasien
untuk mendiskusikan permintaan tersebut, meminta partisipasinya dan menjadualkan
pertemuan peninjauan kasus. Sebagai tambahan, pasien atau keluarga pasien atau pembuat
keputusan bagi pasien, sesuai kebutuhan kasus, harus juga diberitahukan bahwa peninjauan
kasus akan dilakuakan, dan diundang untuk berpartisipasi. Keputusan mereka untuk tidak
berpartisipasi, atau penolakan mereka untuk konsultasi, tidak boleh mencegah konsultasi etika
formal berlangsung, dengan asumsi bahwa konsultasi ditentukan tim.
a. Anggota tim dapat menentukan bahwa sangat tepat untuk mengundang peserta lain
dalam pertemuan dimana tima mendiskusikan kasus. Diantara orang-orang yang dapat
diundang dalam pertemuan tersebut adalah : anggota staf professional yang secara
langsung terlibat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, personil dengan keahlian
tertentu; dan pasien dan/atau anggota keluarga pasien.
b. Jika dalam penilaian peninjauan kasus oleh tim, permintaan peninjauan kasus tidak
tepat, tim juga akan menginformasikan kepada pihak yang meminta peninjauan kasus
dan/atau dokter yang merawat
c. Melakukan Pertemuan Peninjauan Kasus
i. Ketua tim menjelaskan mengapa pertemuan tersebut dilakukan dan menjelaskan tugas
mereka dan perlunya menjaga kerahasiaan
ii. Jika dokter yang merawat pasien dan petugas kesehatan lain hadir, akan tepat sekali bila
mereka mempresentasikan kepada tim peninjau mengenai riwayat pasien, kondisi pasien
saat ini, prognosis dan hal-hal yang berkaitan dengan peninjauan kasus. Anggota tim dapat
meminta peserta pertemuan, termasuk pasien/anggota keluarag jika ada, untuk
menjelaskan apa pertanyaan, masalah atau hal-hal etika yang diminta untuk ditinjau.
iii. Setelah itu diadakan pertemuan tertutup untuk tim untuk merumuskan rekomendasi.
d. Rekomendasi hasil dari peninjauan kasus dan setiap rekomendasi akan dikomunikasikan
kepada individu yang meminta peninjauan kasus; ke dokter yang merawat; ke staf rumah

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 9


sakit; dan ke pasien/keluarganya. Setelah diskusi ini, dan bersama-sama dengan dokter
yang merawat, tim akan mencatat hasi;l dari peninjauan kasus etik dalam rekam medis
pasien. Hasil ini juga akan dilaporkan ke, dan ditinjau oleh, komite pada pertemuan
berikutnya.

Pedoman Pengorganisasian Komite Etik dan Hukum RS Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai