I.
PENDAHULUAN
Di dalam Rumah Sakit Dharma Husada Probolinggo terdapat 3 (tiga) kode
etik, yaitu kode etik Medis, kode etik Keperawatan dan kode etik Karyawan.
A. Kode Etik Medis
Kode Etik Medis disesuai dengan Buku Kode Etik Kedokteran
Indonesia dan Pedoman Penjelasan Kode Etik Kedokteran Indonesia
tahun 2002, dengan kutipan sebagai berikut :
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah dokter.
Pasal 2
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya
sesuai dengan standar profesinya yang tinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan
psikis maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan
pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
Pasal 6
Setiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan
menerapkan setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum
diuji kebenarannya dan hal-hal yang dapat menimbukan keresahan
masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang
telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 7a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan
pelayanan medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih saying dan penghormatan atas martabat
manusia.
Pasal 7b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang
dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau
yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
Pasal 7c
Seorang dokter
harus
Pasal 7d
Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi
hidup makhluk insani.
Pasal 8
Dalam melakukan pekerjaan seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan
masyarakat
dan
memperhatikan
semua
aspek
Pasal 12
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia.
Pasal 13
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.
penerima
mendapatkan
pelayanan
pelayanan
yang
dapat
baik
dari
terlindungi
dan
perawat
yang
professional.
B.1.2. Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mencapai Indonesia yang
sehat adalah melalui penyelenggaraan profesionalisme di
bidang kesehatan, yaitu berupa upaya meningkatkan dan
memelihara pelayanan yang bermutu, merata dan
terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang dimaksud, tentu saja belum cukup bila
tidak didukung dengan adanya penerapan nilai-nilai
moral dan etika profesi.
Salah
satu
cirri
perawat
yang
professional
Penerima
dan
pemberi
pelayanan
kewajiban
perawat
yang
diatur
dalam
2.
a.
b.
yang
tinggi
disertai
kejujuran
serta
kualifikasi
konsultasi,
menerima
seseorang
delegasi
bila
dan
a.
Perawat
mengemban
tanggung
jawab
bersama
kegiatan
dalam
memenuhi
kebutuhan
kesehatan masyarakat.
2. PERAWAT DAN TEMAN SEJAWATNYA
a.
Perawat
senantiasa
memelihara
hubungan
baik
dengan
dalam
kegiatan
pelayanan
dan
pendidikan keperawatan.
b.
c.
saat ini
pengadilan.
Untuk
menghindari
hal
yang
etik yang
TERHADAP
KLIEN
DAN
MASYARAKAT
a. Setiap
bidan
senantiasa
menjunjung
tinggi,
tinggi
harkat
dan
martabat
bidan
dalam
menjalankan
tugasnya
bidan
dalam
menjalankan
tugasnya
bidan
dalam
menjalankan
tugasnya
derajat
kesehatannya
optimal.
secara
dengan
kemampuan
profesi
yang
wewenang
dalam
mengambil
bidan
harus
menjamin
kerahasiaan
yang
tinggi
dan
memberikan
Berusaha
untuk
melakukan
penyapaan
terlebih
dahulu.
Berusaha
untuk
mempertahankan
kontak
mata,
Berusaha
untuk
melakukan
penyapaan
terlebih
dahulu.