Anda di halaman 1dari 30

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IDI Cab.

Palembang 2023

ETIKA PROFESI KEDOKTERAN


dr. H. M. Andri Gunawan, MH., C.Med.
SEJARAH KODE ETIK
PENGERTIAN ETIKA

• Etika adalah sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

• Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik
secara pribadi maupun sebagai kelompok
ETIKA PROFESI
MENGATUR
BAGAIMANA SEHARUSNYA
PARA PROFESIONAL KESEHATAN
BERSIKAP DAN BERPRILAKU ELOK
DALAM MELAKSANAKAN PROFESINYA
SEJARAH KODE ETIK

Adalah kodifikasi dari moral rules, yakni kaidah dari prilaku spesifik yang hampir
selalu benar atau hampir selalu salah.

Problematika dari prilaku lain yg tidak spesifik dan tidak bisa diselesaikan dengan
memakai kode etik, perlu menggunakan moral standard.

Jika moral standard belum dirumuskan barulah menggunakan moral principle.


Berdasarkan logika dari Michael Bayel ini, tidak dibenarkan menafsirkan pasal-pasal
kode etik.
SEJARAH KODE ETIK

• Sejarah kode etik kedokteran tidak dapat dipisahkan dari sejarah kedokteran Mesir
yang sudah maju sejak 2000 th SM.
Di era itu konsep layanan kesehatan nasional mulai dikembangkan, dimana
penderita tidak ditarik bayaran oleh petugas yang dibiayai masyarakat.
Dari papirus yang ditemukan membuktikan bahwa negeri itu bahkan sudah punya
UU yang cukup bagus.

Peraturan ketat diberlakukan bagi pengobatan yang bersifat eksperimental.


Tidak ada hukuman bagi dokter karena kegagalannya selama buku standar
dipatuhi.
THE WMA ETHICS MANUAL

• Sungguh ironis, sebab, setelah lebih dari 2000 th lamanya Hippocrates dan
pengikut Pythagoras mempublikasikan hasil pemikirannya, barulah profesi medis
memiliki acuan dasar etika yang dapat digunakan secara universal, selepas WMA
menerbitkan the WMA Ethics Manual.

Acuan itu lalu direspon secara positif oleh berbagai persatuan dokter di dunia untuk
dijadikan dasar menyusun kode etik, serta direkomendasikan untuk dijadikan
bagian dari kurikulum pendidikan dokter.

Sejak saat itulah, proses pengembangan the basic teaching on medical ethics
dimulai.
CIRI PROFESI
CIRI PROFESI

• Memerlukan extended education.


• Memiliki theoretical body of knowledge (yang akan membimbing profesisonal
kearah kompetensi dan norma).
• Memberikan specific service.
• Memiliki autonomy.
• Memiliki a code of ethics for practice.

(Potter P, A. & Perry A, G., 2001)


PROFESI MEDIK

• Merupakan noble profession.


• Diperlukan syarat kompetensi dan kewenangan.
• Orientasi primernya lebih ditujukan untuk kepentingan masyarakat (altruistic).
• Wajib memperhatikan nilai-nilai dan hak-hak pasien (termasuk HAM).
• Terikat oleh moral, etik, hukum serta Sumpah Dokter (sbg social contract).
PASIEN

Orang yang menginginkan agar problem kesehatannya dapat diatasi oleh dokter

Tidak faham ilmu kedokteran sehingga sering membuat penilaian yang salah
berdasarkan logika awam atau informasi sepotong yang diperoleh dari internet

Tidak memiliki kemampuan mengontrol kinerja dan perilaku dokter (vulnerable group)

Karena rentan maka perlu dilindungi (melalui Moral, Etika, Hukum, dan Sumpah
Dokter).
KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN

1. Memberikan layanan medik yang benar sesuai standar

2. Konsul (consultation only) ke dokter lain

3. Referral (consultation with management) ke dokter atau Rumah Sakit lain

4. Menghormati hak pasien (termasuk HAM)

5. Menghormati kerahasiaan medik pasien

6. Memberikan informasi yg jelas dan benar

7. Menghormati hak pasien utk mendapatkan second opinion, dll


KEWAJIBAN TERHADAP TIM

Dokter tidak mungkin dapat bekerja sendirian. Dokter perlu bantuan dokter lain,
perawat, bidan, dan lain-lain.

Kewajiban Dokter terhadap mereka antara lain:

1. Tidak menjatuhkan anggota tim lain agar pasien lebih mempercayai dirinya

2. Membetulkan manakala ada anggota tim melakukan kesalahan

3. Tidak menafikan jasa anggota tim lain

4. Tidak boleh menyalahkan anggota tim lain di depan pasien, dll


KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT

1. Jujur dan bersikap terbuka

2. Mengingatkan masyarakat bila ditemukan hal-hal yg dapat mengancam kesehatan


masyarakat

3. Melakukan upaya yang pantas untuk ikut menyesaikan problem kesehatan yang
dialami masyarakat.

4. Mampu meletakkan garis keseimbangan yang adil antara social right dgn
individual right, serta antara social interest dgn ndividual interest
KEWAJIBAN TERHADAP PROFESI

1. Konsisten terhadap profesi medik

2. Tidak menggunakan metode pengobatan lain selain ilmu kedokteran modern

3. Selalu meningkatkan ilmu dan ketrampilan klinik agar bisa memberikan layanan
medik sebaik-baiknya kepada pasien

4. Ikut mengembangkan ilmu dgn melakukan penelitian


• Hubungan hukum kesehatan dengan
etika dan disiplin profesi
kedokteran/ tenaga kesehatan
lainnya
• Lingkup etika menempati lingkup
yang paling luas, meliputi disiplin
dan hukum
• Pelanggaran hukum berarti
pelanggaran disiplin dan etika
KODE ETIK
KEDOKTERAN INDONESIA
KODEKI

1 KEWAJIBAN UMUM

KEWAJIBAN DOKTER
2 TERHADAP PASIEN

KEWAJIBAN DOKTER
3 TERHADAP TEMAN SEJAWAT

KEWAJIBAN DOKTER
4 TERHADAP DIRI SENDIRI
KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dan atau janji dokter.

Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan professional secara independen, dan
mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.

Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhioleh sesuatu yang
mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri .

Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik, wajib
memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien
tersebut.
KEWAJIBAN UMUM

Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiappenemuan teknik atau
pengobatan baru yangbelum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.

Pasal 7
Seorangdokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri
kebenarannya.

Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya,disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas
martabat manusia.
KEWAJIBAN UMUM

Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan sejawatnya, dan berupaya untuk
mengingatkan sejawatnya pada saat menanganipasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau
kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.

Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga kesehatan lainnya, serta
wajib menjaga kepercayaan pasien.

Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup makhluk insani.
KEWAJIBAN UMUM

Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspekpelayanan kesehatan
(promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha
menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.

Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan, bidang lainnya dan
masyarakat, wajib saling menghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk
kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas
persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.

Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan
penasihatnya, termasuk dalam beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN

Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien,bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.

Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN
SEJAWAT
Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali dengan persetujuankeduanya atau
berdasarkan prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI

Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan
KESIMPULAN

Mempertimbangkan substansi dan sifat serta ruang lingkup dari Kode Etik Kedokteran Indonesia, seyogyanya
Kode Etik Kedokteran Indonesia menjadi pondasi dalam praktik kedokteran. Pondasi ini harus diperkuat
dengan Organisasi Profesi Dokter yang tangguh, tegas dan konsisten dalam mewujudkan profesionalitas dokter.

Dokter yang profesional merupakan pondasi yang kokoh dalam mewujudkan derajat kesehatan yang berkualitas
bagi Masyarakat Indonesia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai