antar dua insan yaitu manusia penyembuh dan pasien. Dalam zaman modern,
hubungan ini disebut transaksi atau kontrak terapetik antara dokter dan pasien.
Imhotep dari Mesir, Hippokrates dari yunani, dan Galenus dari Roma,
dan sendi-sendi awal terbinanya suatu kondisi kedokteran yang luhur dan mulia.
Ibnu Sina (Avicena) dokter Islam dari persi dan lain-lain, menyusun dasar-dasar
disiplin kedokteran tersebut atas suatu Kode Etik Kedokteran yang disesuaikan
yang asas-asasnya terdapat dalam falsafah pancasila, sebagai landasan idiil dan
mewujudkan kesungguhan dan keluhuran ilmu kedokteran, para dokter baik yang
Ada 2 versi KODEKI, yaitu yang sesuai dengan surat keputusan Menkes
dan urutannya. Oleh karena itu salah satu ciri kode etik profesi adalah disusun
teknologi kedokteran serta dinamika etika global yang ada. KODEKI tersebut
Kewajiban Umum
Pasal 1
sumpah dokter.
Pasal 2
Pasal 3
kemandirian profesi.
Pasal 4
memuji diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
nya maupun fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebikan pasien,
Pasal 6
masyarkat.
Pasal 7
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
Pasal 7a
Pasal 7c
dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 7d
makluk insani.
Pasal 8
Pasal 9
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan
Pasal 10
Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu
dan keterampilannya untuk kepentingan pasie. Dalam hal ini tidak mampu
Pasal 11
Pasal 12
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 13
perikamnusiaan kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
meberikannnya.
Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat
Pasal 14
ingin diperlakukan.
Pasal 15
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih apsien dari teman sejawatnya,
Pasal 16
dengan baik.
Pasal 17
berikut.
I. Kewajiban-kewajiban dokter
sendiri kebenarannya
manusia
kesehatan kesehatan
diperlakukan
II. Larangan-larangan
1. Memuji diri
sesuatu
1. Menarik imbalan jasa yang tidak wajar dari pasien atau menarik
5. Pelecehan suksual
dan mulia dan ditunjukan oleh 6 sifat dasar, yaitu sifat ketuhanan, kemurnian niat,
keluhuran budi, kerendahan hati, kesungguhan kerja, intergritas ilmiah, dan sosial.
terapeutik. Agar dalam hubungan tersebut keenam sifat dasar dapat tetap terjaga,
pelaksanaan profesi.
dengan baik jika psrs dokter memahami dan menghayati buti-butir KODEKI itu
amtero dapat menjerumuskan para dokter melanggar etik profesinya, bahkan rela
DAFTAR PUSTAKA
1. Hanafiah MJ, Amir A.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan