Anda di halaman 1dari 52

COLOR REMOVAL TECHNIQUE (CRT) SEBAGAI ALTERNATIF

PENCIPTAAN KARYA BATIK RECYCLE


PADA MASA PANDEMI COVID 19

LAPORAN PENELITIAN ARTISTIK (PENCIPTAAN SENI)

Ketua
Drs. Muh Arif Jati Purnomo, M.Sn.
NIP.196608241999031003

Anggota

Sri Marwati, S.Sn.,M.Sn.


NIP. 197701122006042001
Danang Priyanto, S.Tr.Sn., M.Sn.
NIPK. 19950723000000000

Dibiayai DIPA ISI Surakarta Nomor: 6742/IT6.1/LT/2020


tanggal 11 Juni 2020
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program
Penelitian Artistik (Penciptaan Seni)

INSTITUT SENI INDONESIA (ISI ) SURAKARTA


NOVEMBER 2020
Halaman Pengesahan
Penelitian Artistik (Penciptaan Seni)

Judul Penelitian Artistik (PenciptaanSeni) : Color Removal Technique(CRT) Sebagai


Alternatif Teknik Penciptaan Karya Batik
Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19
Ketua
a. Nama Lengkap : Drs. Muh Arif Jati Purnomo, M.Sn.
b. NIP : 196608241999031003
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/Jurusan : Seni Rupa dan Desain/ Kriya
f. Alamat Institusi : Jl. Ringroad Mojosongo, Surakarta 57127
g. Telepon/Faks./Email : 081393969484/ariefj4ti@gmail.com
Anggota Peneliti 1
a. Nama Lengkap : Sri Marwati,S.Sn., M.Sn.
b. NIP : 197701122006042001
c. Fakultas/Jurusan : Seni Rupa dan Desain/ Kriya
Anggota Peneliti 2
a. Nama Lengkap : Danang Priyanto, S.Tr.Sn., M.Sn.
b. NIPK : 19950723000000000
c. Fakultas/Jurusan : Seni Rupa dan Desain/ Kriya

Lama Penelitian Artistik : 6 Bulan


Pembiayaan : Rp. 15.000.000,-

Surakarta, Oktober 2020


Mengetahui,
Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Ketua Peneliti

Joko Budiwiyanto, S.Sn.,M.A. Drs. Muh Arif Jati Purnomo, M.Sn.


NIP. 197207082003121001 NIP.196608241999031003

Menyetujui,
Ketua LPPMPP ISI Surakarta

Dr. Slamet, M.Hum


NIP.196705271993031002
ii
ABSTRAK

Corona Virus Desease-19 (Covid-19) atau Virus Corona adalah jenis


penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus yang baru ditemukan dan status
perkembangannya sangat cepat hingga termasuk dalam jenis virus bersifat Pandemi.
Salah satu dampaknya adalah adanya kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah.
Fenomena pandemi covid-19, yang mengharuskan untuk bekerja dari rumah atau
Work From Home menginspirasi untuk meredesain kembali produk tekstil lama
termasuk batik untuk direcycle dengan tampilan motif yang baru.Color Removal
Technique adalah teknik pencabutan warna atau pelunturan warna pada desain
tekstil permukaan atau surface design. Adapun pengaplikasian motif dengan ide
aktivitas bekerja, belajar dan beribadah di rumah sebagai bentuk upaya komunikasi
persuasif pada karya batik agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menekan
penyebaran pandemi covid-19. Penelitian artistik ini bertujuan untuk (1)
mengidentifikasi material bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam
pemanfaatan batik recycle; (2) menciptakan desain motif batik dengan teknik
color removal dari sebuah fenomena wabah covid-19. Metode yang digunakan
melalui tahapan eksplorasi, eksperimentasi, perenungan, perancangan dan
perwujudan. Luaran dari penelitian ini berupa 5 buah karya yang terdiri dari 2
buah karya yang berfungsi dekoratif dan 3 buah baju yang motifnya di Haki kan,
serta artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional.

Kata Kunci : Pandemi covid-19,color removal technique, batik


recycle

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan laporan penelitin dengan judul “Color Removal Technique (CRT)

Sebagai Alternatif Teknik Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi

Covid 19” dengan baik. Penelitian yang merupakan penelitian artistik yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti/pengkarya serta mahasiswa dalam rangka

meningkatkan kompetensi dan kreativitas terkait dengan matakuliah batik eksplorasi.

Program yang dibiayai DIPA ISI Surakarta tahun anggaran 2020. Diharapkan

melalui program penelitian ini, peran dosen dalam mengemban tanggung jawab Tri

Dharma Perguruan Tinggi dalam rangka pengembangan ilmu, pengabdian

masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat dapat diwujudkan dengan baik, serta

bermanfaat.

Pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar berkat

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang baik ini peneliti

ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya, kepada:

1. Dr. Drs. Guntur, M.Hum., selaku Rektor ISI Surakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian artistik ini.

2. Dr. Slamet, M.Hum., selaku Ketua LP2MP3M ISI Surakarta beserta stafnya

yang telah membantu kami dalam proses pengajuan proposal sampai

diterimanya usulan penelitian ini.

3. Joko Budiwiyanto, S.Sn.,M.A., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain

ISI Surakarta.

iv
4. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis sangat menyadari akan keterbatasannya, oleh karena itu saran dan

kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk

penyempurnaan dan pengembangan penulisan ataupun penelitian di kemudian hari.

Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Akhirnya kepada semua pihak, penulis banyak mengucapkan terima kasih,

semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah

Yang Maha Kuasa.

Surakarta, November 2020

Peneliti

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

ABSTRAK .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN …....................................................................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 8

BAB IV. DESKRIPSI KARYA .......................................................................... 13

BAB V. LUARAN .......................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 19

LAMPIRAN .......................................................................... 20

A. Justifikasi Anggaran
B. Biodata Ketua dan Anggota
C. Draft Jurnal

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh karya yang menggunakan teknik Color Removal 7


Gambar 2. Roadmap penelitian 7
Gambar 3. Skema proses penciptaan karya seni kriya 9
Gambar 4. Alur penelitian artistik 11
Gambar 5. Sketsa desain motif “Bhanu Abhinaya” 13
Gambar 6. Desain motif “Bhanu Abhinaya” yang di aplikasikan untuk baju 14
Gambar 7. Sketsa desain motif “Caya Dewi ” 14
Gambar 8. Desain motif “Caya Dewi” yang di aplikasikan untuk baju 15
Gambar 9. Sketsa desain motif “Indurasmi” di atas kertas pada pola busana 15
Gambar 10. Desain motif “Indurasmi” yang di aplikasikan untuk baju outer 16
Gambar 11. Karya seni dekoratif yang menggunakan teknik color removal 16
Gambar 12. Beberapa karya busana semi resmi 17
Gambar 13. Beberapa karya busana serta dua buah karya dekoratif 17

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Satu dari sekian banyak Warisan Budaya dari bangsa Indonesia yang telah mendapat
pengakuan dunia adalah Batik, di samping Wayang dan Keris. Berbagai upaya dalam
pelestarian batik sudah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun para perajinbatik dan
masyarakat pada umumnya. Pengakuan dunia terhadap eksistensi batik tertuang dari keputusan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Educational,Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) menetapkan batik Indonesia diakui sebagai Budaya Tak Benda
Warisan Manusia (Representatif List of Intangible Cultural Heritage of Humanity).Pengukuhan
tersebut tidak lepas dari muatan nilai-nilai spiritual mendalam yang terkandung dalam
komponen motif penyusunnya.
Menindak lanjuti keputusan PBB tersebut selanjutnya Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melalui Kepres RI No. 33 tahun 2009, juga menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai
Hari Batik Nasional, keputusan tersebut tentu sebagai bentuk upaya dalam pelestarian batik di
Indonesia. Berbagai upaya dalam pelestarian batik antara lain dapat dilakukan dengan cara
menggerakkan perajin batik dengan memberi modal usaha, membantu memperlancar sistem
distribusinya, mengembangkan teknik pewarnaan tertentu, ataupun pengembangan motif baru
dengan mengangkat fenomena yang ada di tengah masyarakat.
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru
ditemukan dan status perkembangannya sangat cepat hingga termasuk dalam jenis virus bersifat
Pandemi. Virus ini pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok dan menyebar di hampir seluruh
negara di dunia. Gejala paling umum meliputi demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien
juga mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan dan diare yang
bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Hingga 27 April 2020 dari data badan kesehatan dunia,
World Health Organisation (WHO) tidak kurang dari 210 negara di dunia terpapar Covid-19 dengan
jumlah 2.992.157 kasus terinfeksi, 206.873 pasien meninggal dan 877.131 pasien sembuh
(www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/global-research-on-novel-
coronavirus-2019-ncov. Diakses 27 April 2020). Di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI pada
tanggal yang sama telah mencatat 8.882 kasus terinfeksi, 743 pasien meninggal dan 1.107 pasien

8
sembuh (http://infeksiemerging.kemenkes.go.id. Diakses 27 April 2020). Perkembangan Covid-
19 di Indonesia begitu cepat mengingat pasien pertama yang terinfeksi diumumkan pada 3 Maret
2020.
Menindak lanjuti dari peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang cepat, Presiden Joko
Widodo memberikan arahan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19. Pada
tanggal 15 Maret 2020 di Istana Bogor melalui konferensi pers, Presiden Joko Widodo menyerukan
untuk pembatasan aktifitas luar rumah dan menekankan untuk bekerja, belajar dan beribadah di
rumah. Ini adalah sebagai bentuk upaya yang diharapkan dapat dilakukan masyarakat agar
penyebaran Covid-19 dapat ditekan dengan maksimal dengan menjaga jarak dan mematuhi protokol
kesehatan dari WHO. Imbuan tersebut menegaskan bahwa masyarakat harus mengurangi aktifitas
luar dan menghindari kerumunan sertalebih banyak melalukan aktifitasnya di rumah hingga muncul
kampanye dengan hastag #Dirumahaja untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19.
Batik sebagai salah satu bentuk budaya di Indonesia dapat dijadikan sebagai media
mengekspresikan diri. Muatan isinya yang terdiri dari motif tersusun sebagai simbol berupa doa
harapan baik dapat dijadikan sebagai sebuah simbolisasi dalam menangkap fenomena yang terjadi di
masyarakat. Tidak terkecuali pada masa datangnya wabah Covid-19, batik dapat dijadikan sebagai
sebuah media persuasif untuk mengkomunikasikan sesuatu sebagaimana fungsi dari sebuah busana.
Pemanfaatan kain batik recycle dengan metode Color Removal Technique (teknik cabut warna)
dirasa tepat untuk diimplementasikan pada masa seperti sekarang ini, mengingat teknik ini selain
praktis juga akan memunculkan desain baru yang unik. Teknik ini biasa digunakan para pengrajin
ketika memanfaatkan produk-produk lama yang sudah tidak laku lagi atau sisa dari pesanan yang di
return. Teknik color removal ini secara prinsip merupakan proses pelunturan kain (penghapusan
warna/motif) dengan zat pemutih berupa hidrosulfit atau kaporit. Harapannya adalah melalui teknik
ini akan memunculkan karakter baru pada hasil karya yakni detail motif yang berada dalam kontur
garisnya.
Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa teknik color removal ini dirasa tepat sebagai salah
satu alternatif teknik yang digunakan untuk membuat desain motif untuk batik recycle pada masa
pandemi covid-19. Desain motif batik dan karya seni yang diciptakan menekankan ide pada bentuk
visualiasasi motif berupa abstraksi, illustrasi, atau transformasi aktivitas masyarakat yang bekerja,
belajar dan beribadah dari rumah sebagai bentuk konkrit keikutsertaan masyarakat dalam melawan
penyebaran Covid-19.

9
1.2. Rumusan Masalah

Terkait latar belakang yang sudah dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan berbagai
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat formulasi larutan untuk Color Removal Technique sebagai
bahan peluntur warna pada batik recycle?
2. Bagaimana menciptakan desain motif batik dan karya dekoratif yang mampu
mengkomunikasikan secara visual tentang anjuran utuk bekerja, belajar, dan
beribadah dari rumah sebagai bentuk komunikasi persuasif pada masyarakat dalam
penyebaran Covid-19?

1.3 .Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian penciptaan dan penyajian seni ini adalah :
1. Membuat formulasi larutan/ material bahan Color Removal yang bisa digunakan
sebagai alternatif dalam pemanfaatan batik recycle.
2. Menciptakan desain motif batik dan karya dekoratif dari sebuah fenomena masalah
yang muncul di tengah masyarakat memuat peranan masyarakat yang tepat di tengah
wabah covid-19.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti sendiri dan terutama bagi Institut
Seni Indonesia (ISI) Surakarta:
1. Peneliti
Sebagai media menggali pengetahuan tentang batik dan bereksplorasi
mengembangkan pemanfaatan recycle batik sekaligus dalam penciptaan karya
desain motif batik.
2. Institusi Pendidikan
a. Sebagai bahan rujukan bagi para peneliti yang ingin mengembangkan metode
Color Removal Technique yang tidak hanya dapat diterapkan material baru,
melainkan juga pada material recycle.

10
b. Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta akan lebih dikenal oleh
masyarakat melalui berbagai penciptaan batik dari segi pemanfaatan recyle
product maupun penciptaan desain motifnya.
c. Kemungkinan pengembangan teknik recyle batik maupun penciptaan dengan
sumber ide Covid-19.

1.5. Rencana Target Capaian


Pada kegiatan penelitian ini target luaran yang dicapai adalah laporan hasil penelitian
yang luaran utamanya berupa (1) formula larutan color removal untuk material recycle; (2) 3
karya busana/baju dan 2 karya dekoratif. Selain itu juga naskah publikasi ilmiah nasional,
ringkasan dari laporan penelitian berupa makalah untuk seminar hasil penelitian, HKI, pameran
hasil karya serta katalog. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi, data pustaka
dan contoh kekaryaan yang diperlukan dalam perkuliahan Studio Desain &Batik Tulis, Studio
Eksplorasi Batik, serta sebagai acuan mahasiswa yang menempuh tugas akhir kekaryaan dalam
berkreasi melestarikan serta mengembangkan keilmuan batik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Onong Uchjana Efendy (2000:55) menjelaskan bahwa komunikasi bertujuan untuk


menciptakan perubahan pada diri komunikan, baik perubahan opini, perubahan sikap ataupun
perilaku. Dalam kajian komunikasi dikelompokkan dalam empat teknik yang biasa digunakan di
antaranya, persuasif, koersif, dan hubungan manusiawi. Komunikasi melalui persuasif
mempunyai karakter yang khas dengan kecenderungan memberikan efek positif bagi
komunikan karena kemampuannya yang dapat mengubah mind set seseorang tanpa paksaan
karena secara sadar mengikuti keinginan dari komunikator. Seperti dalam kain batik sebagai
budaya adiluhung Indonesia yang memuat bahasa simbol berisi makna khusus yang
disampaikan si pemakai. Jaman dahulu, batik dijadikan sebagai benda yang berfungsi sebagai
tanda strata seorang manusia. Ada motif-motif yang dikhususkan untuk kelas-kelas tertentu

11
yang tidak bisa dikenakan oleh setiap orang. Ini menjadi salah satu contoh bahwa dalam motif
batik bukan hanya sekedar gambar-gambar ragam hias, namun lebih dalam memuat perjanjian
yang diakui secara bersama tentang kehidupan sosial budaya pada masyarakat.
Rakhmat (1989:30) menjelaskan bahwa salah satu perspektif komunikasi persuasif yang
mengkaji aspek yang mempengaruhi individu adalah perspektif kognitif yang beranggapan
perilaku individu dalam kelompok merupakan perilaku-perilaku individu yang tidak mudah
dipengaruhi karena memiliki persepsi dan kognisi yang sifatnya individual dalam merespon
lingkungannya. Individu mentafsirkan pengalaman inderawi secara aktif, mencipta,
mengorganisasikan, menafsirkan dan mencari makna. Situasi komunikasi yang terjadi pada
keadaan tersebut diperlukan usaha dari pihak sumber atau penyampai pesan agar dapat
mempengaruhi secara psikologis kondisi penerima pesan yang demikian sehingga mampu
dicapai persamaan persepsi. Ini karena individu memiliki seleksi dalam menentukan sikapnya
sehingga mengakibatkan stimulus (sumber komunikasi) memiliki konsekuensi untuk
menyampaikan komunikasi secara meyakinkan maupun teknik penyampaian pesan yang tepat
sehingga dapat dipercaya. Dari pemaparan tersebut, dalam sebuah proses penciptaan karya batik
dapat ditarik simpulan bahwa perlu adanya strategi khusus dalam penciptaan desain motif batik
agar pesan yang akan dikomunikasikan pada komunikan dapat diterima secara utuh maksud dan
tujuannya. Pesan inilah yang diharapkan membawa pengaruh dan manfaat positif bagi
kehidupan masyarakat yang luas melalui bahasa visual yang tersusun dalam sebuah desain batik.
Agus Sachari (2007:181) menyatakan bahwa nilai-nilai estetik modern di Indonesia
dalam memantapkan kebudayaan benda memiliki tiga makna utama, yaitu (1) sebagai
pendukung proses penyadaran; (2) Sebagai penyumbang pembelajaran kepada masyarakat; (3)
Sebagai unsur pembudayaan budaya visual. Ketiga makna tersebut dalam satu objek desain
memiliki raut yang berbeda-beda, yaitu peran penggugah kesadaran akan pilihan nilai dan
penguatan ideologi, juga memiliki kekuatan utama sebagai pendukung proses pembelajaran, dan
ada pula yang memiliki kekuatan utama sebagai pendukung proses pembudayaan.
Beberapa catatan penelitian terdahulu tentang teknik cabut warna atau color removal
sudah ada yang meneliti seperti Inva Sariyati dan Lailatul Fitria Mulyono (2018), melalui
penelitian Studi Komparasi Penggunaan Kaporit dan Hidrosulfit Sebagai Pencabut Warna Pada
Pembuatan Jumputan. Dalam penelitian tersebut mengulas tentang eksperimentasi pembuatan
motif jumputan melalui metode cabut warna dengan material kaporit dan hidrosulfit. Dalam

12
eksperimentasinya memanfaatkan kain mori putih yang kemudian diwarna, diikat dan diputihkan
untuk membentuk motif jumputan.
Dari beberapa penelitian yang sudah ada, belum ada penelitian awal yang khusus
mengangkat color removal secara teknik dan material bahan dengan memanfaatkan recycle kain
batik yang ada di sekitar kita. Berangkat dari material kaporit dan hidrosulfit dalam penelitian ini
diciptakan karya batik dari hasil recycle dengan sumber ide pandemi covid-19 yang memuat
komunikasi persuasif untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah untuk menekan
penyebaran dan penularan covid-19.

Gambar 1a. 1.b


Contoh visual karya yang menggunakan teknik color removal yang bisa
difungsikan secara dekoratif (gambar 1.a) dan untuk busana (gambar 1b).
(Dokumentasi : Muh Arif, 2020)

Riwayat penelitian yang pernah penulis lakukan mulai dari tahun 2008 terlihat pada
gambar 2 berikut.

13
Gambar 2. Road Map Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN PENCIPTAAN (KARYA SENI)

Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) ini dilandasi oleh paradigma bahwa praktik
kreatif adalah penelitian, praktisi adalah peneliti, proses kreatif adalah proses penyelidikan, dan
karya seni adalah hasil dan penyelidikan. Penelitian dimana praktik memainkan peran yang
sangat penting ketimbang semata-mata penelitian teoritis dan atau penelitian konseptual (Kaila,
2013: 115, dalam Guntur, Ranang A.S., 2015: 3).
Dalam upaya menciptakan karya seni ada beberapa metode yang ditawarkan oleh
beberapa ahli. Dalam proses penciptaan karya seni kriya tekstil, dalam hal ini batik peneliti atau
pengkarya menggunakan metode tiga tahap enam langkah. Menurut Gustami SP proses
penciptaan sebuah karya seni dapat dilakukan secara intuitif, tetapi dapat pula ditempuh melalui
metode ilmiah yang direncanakan secara seksama, analitis, dan sistematis. Dalam konteks
metodologis, menurut Gustami (2007:329), melahirkan sebuah karya seni khususnya seni kriya
secara metodologis melalui tiga tahapan utama, yaitu Eksplorasi (pencarian sumber ide, konsep,
dan landasan penciptaan), Perancangan (rancangan desain karya) dan Perwujudan (pembuatan
karya).

14
Tahap Eksplorasi yaitu aktivitas penjelajahan menggali sumber ide, pengumpulan data &
referensi, pengolahan dan analisa data, hasil dari penjelahan atau analisis data dijadikan dasar
untuk membuat rancangan atau desain. Langkah-langkah tersebut meliputi penggalian sumber
penciptaan baik secara langsung di lapangan maupun pengumpulan data referensi mengenai
tulisan-tulisan dan gambar yang berhubungan dengan karya. Dari kegiatan ini ditemukan tema
dan berbagai persoalan. Langkah kedua adalah menggali landasan teori, sumber dan referensi
serta acuan visual untuk memperoleh konsep pemecahan masalah secara teoritis, yang dipakai
sebagai tahap perancangan.
Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan yang terdiri dari kegiatan menuangkan ide
dari hasil analisis yang telah dilakukan ke dalam bentuk dua dimensional atau disain. Hasil
perancangan tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk karya. Perancangan meliputi
beberapa tahapan, diantaranya rancangan desain alternatif (sketsa). Dari beberapa sketsa tersebut
dipilih beberapa sketsa yang terbaik dijadikan sebagai desain terpilih. Pemilihan tersebut
tentunya mempertimbangkan beberapa aspek seperti teknik, bahan, bentuk dan alat yang
digunakan. Kemudian tahapan kedua menyempurnakan sketsa terpilih menjadi desain sempurna,
sesuai ukuran, skala, bentuk asli dan penempatannya. Kemudian tahapan terakhir membuat
gambar kerja, terdiri dari tampak depan, tampak samping, tampak atas, potongan, dan
perlengkapan lainnya yang terdapat dalam karya. Dalam penelitian ini penulis tidak melakukan
tahap gambar kerja melainkan tahap sketsa motif dan disain karya.
Tahap perwujudan merupakan tahap mewujudkan ide, konsep, landasan, dan rancangan
menjadi karya. Dari semua tahapan dan langkah yang telah dilakukan perlu dilakukan evaluasi
untuk mengetahui secara menyeluruh terhadap kesesuaian antara gagasan dengan karya
diciptakan.
Berdasarkan tiga tahap metode penciptaan karya seni kriya menurut Gustami tersebut
dapat diuraikan menjadi enam langkah proses penciptaan karya seni. Enam langkah tersebut
diantaranya: pengembaraan jiwa, menentukan konsep/tema, merancang sketsa, penyempurnaan
desain, mewujudkan karya dan evaluasi akhir.

15
Gambar 3. Skema proses penciptaan karya seni kriya
(sumber : Gustami SP, 2007: 329)

Senada dengan apa yang disampaikan Gustami, dalam penciptaan karya seni apakah itu
seni kriya atau seni murni ada tiga tahapan yang harus dilalui oleh seorang seniman atau desainer
yaitu tahap eksplorasi, perenungan dan perwujudan (Kartika, 2016). Metode penelitian yang
digunakan meminjam teori kreasi artistik dengan pendekatan proses dengan riset emik sebagai
strategi pengumpulan data yang dipergunakan dalam proses kreatif artistik, meliputi eksperimen,
perenungan, dan pembentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Eksperimen merupakan langkah kegiatan yang dilakukan seniman dan/atau disainer
dalam melakukan langkah proses kreasi artistik (penciptaan) yaitu meliputi: (1) mencoba
beberapa alternatif bahan yang sesuai dan cocok dengan ekspresi cipta seni yang dirancang. (2)
mencoba beberapa alternatif teknik individu yang cocok dengan ekspresi dalam cipta seni yang
dirancang. (3) mencoba beberapa alternatif alat yang cocok dengan ekspresi dalam cipta seni
yang dirancang, dan (4) Pemilihan konsep visual (tata susun). Eksperimen yang dilakukan
menghasilkan kualitas dalam pemilihan bahan, teknik, alat dan konsep tata susun yang
digunakan dalam memvisualisasikan rancangan karya.
Perenungan sebagai sebuah proses berkarya merupakan pengembaraan batin sang
seniman dalam mencari simbol (metafora). Perenungan dilakukan untuk mencari dan
menemukan simbol-simbol (bahasa metafora) yang menjadi ikon dalam proses kreatif artistik
dalam penciptaan karya. Dalam perenungan seniman dan/atau disainer akan menemukan simbol
dan/atau metafora. Simbol itu dipakai sebagai bahasa ekspresinya, dan kemudian digunakan
sebagai motif pokok (utama), motif pendukung dan motif isian. Motif pokok (utama), menjadi
centre of interest dan yang menjadi idiom komunikasi yang dibabarkan lewat media dan menjadi
ekspresi personalnya. Motif utama merupakan idiom metafora yang memberikan informasi
filosofis yang sifatnya sangat individu.
Pembentukan merupakan rancangan tata susun atau komposisi yang dirancang untuk
mendapatkan bentuk atau struktur karya. Struktur merupakan komposisi yang selalu berkaitan
dengan konsep tata susun: (1) kualitas unsur sebagai ikon seni yang dirancang, (2) Prinsip tata

16
susun (harmoni, kontras, irama /repetisi, gradasi), yang dirancang, (3) azas tata susun meliputi
keseimbangan (formal/informal balance) dan unity) yang dirancang untuk mencapai satu
kesatuan (unity). Tata susun tersebut menghasilkan dinamika (lembut, sedang, dan kuat), dan
dinamika tersebut menghasikan suasana tertentu dan/atau kesan tertentu.

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi yang digunakan tempat Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) ini mengambil
tempat observasi di rumah dengan memanfaatkan recycle kain batik yang ada kemudian
dikreasikan dengan metode color removal.

3.2. Alur Penelitian


Alur Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) ini secara garis besar melalui tahap-
tahap yang sudah direncanakan sebagai berikut:

Eksplorasi dan Pengumpulan Data

Eksperimen Teknik color removal

Pengumpulan Bahan Batik Recyle

Perancangan karya/Desain

Perwujudan Karya

Penyusunan Laporan Penelitian, Publikasi, HAKI, Pameran

Gambar 4. Alur Penelitian Artistik (Penciptaan Seni)

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisa Data


Pengumpulan data Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) ini menggunakan teknik sebagai
berikut:
a. Studi Pustaka

17
Teknik ini dilakukan oleh peneliti atau pengkarya dalam rangka eksplorasi awal
tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Mengingat situasi yang
di luar yang tidak memungkinkan untuk dilakukannya studi lapangan, metode studi
pustaka relatif lebih aman dilakukan baik menggunakan buku, artikel cetak, maupun
online yang berkaitan dengan teknik color removal dan fenomena pandemi covid-19.
b. Identifikasi
Setelah terkumpul data dari hasil studi pustaka, kemudian mengidentifikasi hal-hal
apa saja yang bisa mendukung temuan-temuan yang dapat diteruskan pada proses
perwujudan karya.
c. Eksperimen
Dari data-data yang terkumpul kemudian diuji coba melalui eksperimentasi dengan
mengacu pada teori atau temuan-temuan penelitian terdahulu, seperti teknik
pembuatan cabut warna dengan menggunakan hidrosulfit dan kaporit.
d. Dokumentasi
Hasil dari eksperimen selalu terdokumentasi secara tertib, sehingga catatan hasil dari
proses uji coba bisa terbaca dengan jelas.
e. Wawancara dengan nara sumber yang kompeten sangat mendukung keberhasilan dari
karya yang dibuat.
f. Temuan dari ujicoba yang terdokumentasi menjadi pembahasan untuk kemudian
teraplikasikan pada sebuah model atau prototype hasil kekaryaan batik dengan ide
pandemi covid-19 melalui metode color removal technique yang mampu
dipertangung jawabkan secara akademis.

BAB IV
DESKRIPSI KARYA

18
Desain pertama berjudul motif “ Bhanu Abhinaya” yang diambil dari bahasa Sansekerta
yang berarti cahaya pembawa semangat. Motif yang mengambil sumber ide dari bentuk virus
corona ini menginspirasi peneliti untuk digayakan atau distilasi menjadi bentuk motif yang unik
dan menarik. Harapan yang ingin disampaikan dari motif ini adalah bahwa masa pandemi covid
19 ini justru tidak melemahkan semangat untuk berkreasi, berkarya dan bekerja, namun justru
sebaliknya mampu menjadi pemicu cahaya semangat untuk berkarya, berkreasi dan berinovasi
untuk menghasilkan sesatu yang bermanfaat

Gambar 5.
Sketsa desain motif “Bhanu Abhinaya” di atas kertas sesuai pola busana dan hasil color removal technique pada
kain yang mempunyai makna harapan untuk munculnya cahaya semangat bagi pemakai (Dok: Muh Arif, 2020)

19
Gambar 6.
Desain motif “Bhanu Abhinaya” yang di aplikasikan untuk baju semi resmi laki-laki remaja yang diperagakan
oleh model (Dok: Muh Arif, 2020)

Desain motif kedua berjudul “ Caya Dewi” diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti
bayangan bidadari. Motif ini masih mengambil sumber ide dari bentuk virus corona yang
kemudian distilasi atau digayakan sedemikian rupa. Harapan yang diinginkan dari pencipta motif
ini adalah ketika motif ini diaplikasikan ke baju mampu memunculkan aura kecantikan seperti
bidadari.

Gambar 7.
Sketsa desain motif “Caya Dewi ” di atas kertas pada pola busana yang akan di aplikasikan, berikut hasil dari
teknik cabut warna (Color Removal Tekhnique) pada kain yang berarti bayangan bidadari (Dok: Muh Arif,
2020)

20
Gambar 8.
Desain motif “Caya Dewi” yang diaplikasikan untuk baju semi resmi wanita remaja yang diperagakan oleh
model (Dok: Muh Arif, 2020)

Desain motif yang ketiga berjudul “Indurasmi” yang diambil dari bahasa Sansekerta yang
artinya sinar rembulan. Desain motif ini masih mengambil sumber ide dari bentuk virus corona
yang distilasi sedemikian rupa sehingga tampak indah ketika diaplikasikan ke outer wanita
remaja. Harapan yang ingin disampaikan pencipta melalui karya ini adalah ketika seseorang
mengenakan busana dengan motif ini akan muncul aura kecantikannya seperti sinar bulan
purnama.

Gambar 9.
Sketsa desain motif “Indurasmi” di atas kertas pada pola busana yang akan di aplikasikan, berikut hasil dari
teknik cabut warna (Color Removal Tekhnique) pada kain yang mempunyai makna sinar rembulan yang
memancarkan aura sejuk dan damai (Dok: Muh Arif, 2020)

21
Gambar 10.
Desain motif “Indurasmi” yang diaplikasikan untuk baju semi resmi (outer) wanita remaja yang diperagakan
oleh model (Dok: Muh Arif, 2020)

Target luaran yang lain adalah membuat 2 (dua) buah karya seni fungsional dekoratif dengan
mengembangkan teknik yang sama. Hasilnya tampak seperti seperti pada gambar di bawah ini yang
masing-masing mengambil kain recycle dengan motif yang berbeda.

Gambar 11.
Karya seni dekoratif yang menggunakan teknik color removal pada kain recycle dengan motif yang berbeda.
(Dok: Muh Arif, 2020)

22
Gambar 12.
Beberapa karya busana semi resmi yang menggunakan teknik color removal yang diperagakan model. (Dok:
Muh Arif, 2020)

Gambar 13.
Beberapa karya busana semi resmi (cocktail) yang menggunakan teknik color removal serta dua buah karya
dekoratif yang juga menggunakan teknik yang sama . (Dok: Muh Arif, 2020)

BAB V
LUARAN

Luaran dari penelitian artistik ini adalah 3 (tiga) buah karya busana semi resmi dengan
motif yang mengambil sumber ide dari bentuk virus corona atau covid-19 dengan teknik CRT
(Color Removal Tekhnique), 2 (dua) buah karya dekoratif dengan teknik yang sama. Ke lima hal
tersebut di atas prosesnya menggunakan material recycle batik, atau material kain motif batik
yang sudah tidak trend atau laku di pasar atau juga yang gagal produk atau reject.
Selain luaran di atas ada luaran wajib yaitu:
1. HaKi dari motif yang dibuat. Adapun tiga motif yang didaftarkan untuk Haki, yaitu
a. Motif “ Bhanu Abhinaya”

23
b. Motif “ Caya Dewi”

c. Motif “Indurasmi”

2. Artikel ilmiah yang dipublikasi di jurnal, serta


3. Laporan akhir hasil penelitian artistik.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sachari. 2007. Budaya VisualIndonesia. Penerbit : Erlangga,Jakarta. Alam, Yogyakarta.

Inva Sariyati, Lailatul Fitria Mulyono. Studi Komparasi Penggunaan Kaporit Dan Hidrosulfit
Sebagai Zat Pencabut Warna Pada Pembuatan Jumputan. Jurnal Litbang Kota
Pekalongan Vol 14 Tahun 2018.

Jalaludin Rakhmat. 1989. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Corona Virus Update.


http://infeksiemerging.kemenkes.go.id. Diakses 27 April 2020.

Guntur, RanangA.S. 2015,Metodologi Penelitian Artistik, Buku Ajar, Surakarta:ISIPress.

Onong Uchyana Effendy. 2000. Ilmu Dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Aditya Bakti.

World Health Organization. Coronavirus Diasese (Covid-2019).


www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/global-research-on-novel-
coronavirus-2019-ncov. Diakses 27 April 2020.

24
LAMPIRAN
Lampiran A. JustifikasiAnggaran
Justifikasi Anggaran Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) dengan rincian
perencanaan sebagai berikut:
No Keperluan Nominal Persentase
1 Honorarium 3.600.000 24 %
2 Pembelian Bahan Habis Pakai 7.450.000 49 %
3 Biaya komunikasi dan logistik 2.200.000 15 %
4 Biaya Lain-lain 1.750.000 12 %

Rincian perencanaan anggaran adalah sebagai berikut:


1. Honorarium
Honor/Jam/
Waktu
Honor paket Minggu Nominal (Rp)
(Jm/minggu)
(Rp)
Honor Nara
1.000.000 2 paket - 2.000.000
Sumber
Honor pembantu
peneliti (2 orang 20.000 4 10 1.600.000
mhs) @
Rp.20.000

25
Sub Total 3.600.000
2. Pembelian Bahan Habis Pakai
Justifikasi HargaSatuan Nominal
Material Kuantitas
Pembelian (Rp) (Rp)
Kertas HVS 80 Menyusun laporan 2 31.000 62.000
gr
Kain primisima Membuat karya 50 27.400 1.370.000
(50 m)
Malam cair (30 Membatik 30 35.000 1.050.000
ltr)
Malam Tembok Ngeblok/nembok 4 25.000 100.000
(8 kg)
Kompor batik Memanaskan 1 455.000 455.000
listrik
Kompor besar Nglorot 1 276.000 276.000
Remasol paket Pewarna 1 812.000 812.000
Kuas Pagoda Nyolet no:3 6 17.500 105.000
kecil
Kuas Pagoda Nyolet no: 12 6 12.000 72.000
besar
Canthing Mbatik 3 50.500 151.500
Klowong
Canthing Isen- Isen-isen 3 50.500 151.500
isen
Canting nembok Nembok 3 10.000 30.000
Kertas Manilia Membuat desain 6 6.500 39.000
Kertas Kalkir Membuat Blak (1 1 180.000 180.000
80 grm rol)
Drawing pen no Isen-isen desain 3 9.000 27.000
(0,2)
Double tape Duplikasi desain 1 6.000 6.000
besar
Ember Besar Penampung air 2 154.000 308.000
Panci besar (Nglorot) 2 250.000 500.000
Gawangan (mbentang kain) 2 175.000 350.000
Minyak Tanah Bb kompor (20 ltr) 10 15.000 150.000
Panci kecil Masak Air 1 67.000 67.000
Bak Plastik Nyampur warna 2 45.000 90.000
sedang
Bak Plastik Nyampur warna 2 27.000 54.000
Kecil
Sedok Plastik Nyampur warna1 1 28.000 28.000
(lusin) lusin

26
Masker (pak) Pengaman nafas 1 36.000 36.000
Sulfurit (5 kg) Cabut warna 5 50.000 250.000
Hidrosulfit (5 Cabut warna 5 100.000 500.000
Kg)
Kalium Cabut warna 0,5 300.000 150.000
Permanganat
(500
Kaos gr)
tangan Proses cabut warna 4 20.000 80.000
Sub Total 7.450.000
Sub Total
3. Biaya komunikasi dan logistik
Justifikasi HargaSatuan Nominal
Material Kuantitas
Pembelian (Rp) (Rp)
Komunikasi 4 Pulsa & Quota 4 200.000 800.000
org
Konsumsi WFH Makan & snack 30 30.000 900.000
Kurir gojek 10 50.000 500.000
Sub Total 2.200.000
4. Biaya Lain-lain
Justifikasi HargaSatuan Nominal
Material Kuantitas
Pembelian (Rp) (Rp)
Seminar Publikasi 1 400.000 400.000
Pameran Publikasi 1 350.000 350.000
Pendaftaran Publikasi 1 500.000 500.000
HaKI
Penggandaan dan Laporan penelitian 7 50.000 350.000
penjilidan
DVD & Cover Laporan 2 25.000 50.000
Dokumentasi Dokumentasi
Data gambar, lesan 1 100.000 100.000
Sub Total 1.750.000
Sub Total Total Anggaran Seluruhnya 15.000.000

Lampiran B. Biodata Ketua dan Anggota TimPengusul

Identitas Ketua Peneliti


1 NamaLengkap Drs. Muh Arif Jati Purnomo, M.Sn
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural Penata
4 NIP/NIK 196608241999031003
5 Link Akun Sinta 5991247

27
6 Tempat dan TanggalLahir Surakarta, 24 Agustus1966
7 Alamat Rumah Tuwak Wetan RTIRWIGonilan,Kartasura
8 NomorTelepon/Faks/ HP 0271-7652923, 081393969484
9 Alamat kantor Jl Ki HajarDewantaraNo 19 Kentingan
10 Nomortelpon/Faks 0271-647658
11 Alamat e-mail ariefj4ti@gmail.com
12 Lulusan yang Telah S-1=30 orang
Dihasilkan
13 Mata Kuliahyangdiampu 1. Pengetahuan Tekstil Tradisi
2. Batik
3. Estetika
4. Kewirausahaan
5. Menggambar
A. RiwayatPendidikan
Program S1 S2 S3
Nama PT UNS ISI YOGYA
Bidang Ilmu Seni RupaDesain Kajian Seni Rupa
Tekstil
Tahun Masuk 1984 2005
TahunLulus 1989 2008
JudulSkripsi/Tesis StudiTentang Batik “DjawaHokokai”
Busana Muslimah Suatu Kajian Tentang Batik
KaryaAnne di MasaPendudukan Jepang
Rufaidah Th 1987- di Pekalongan
1989
Nama Pembimbing/ Drs. Errol Sudibyo Dr. Agus Burhan, M.Hum
Promotor

C. Pengalaman PenelitianDalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Rp)


1 2008 Batik Oey Soe Tjoen, Konsistensi DIPA ISI 10.000.000
Tradisi dan Kualitas Batik Encim di Surakarta
Pekalongan

2 2009 Optimalisasi Batik Tradisional DP2M Dikti 38.000.000


Surakarta Implementasinya pada
Assesories berbasis tradisi sebagai
upaya Pengokohan Budaya Lokal dan
Pendukung Wisata Daerah Surakarta di
Era Global (Th I)

28
3 2010 Optimalisasi Batik Tradisional DP2M Dikti 45.000.000
Surakarta Implementasinya pada
Assesories berbasis tradisi sebagai
upaya Pengokohan Budaya Lokal dan
Pendukung Wisata Daerah Surakarta di
Era Global (Th II)

4 2009 Optimalisasi kawasan Sukuh dan Cetho DP2M Dikti 100.000.000


Kabupaten Karanganyar dengan
Menggali Potensi Seni Tradisi sebagi
pengembangan Ekonomi Kreatif
(Anggota Hibah Stranas Th I)

5 2010 Optimalisasi kawasan Sukuh dan Cetho DP2M Dikti 100.000.000


Kabupaten Karanganyar dengan
Menggali Potensi Seni Tradisi sebagi
pengembangan Ekonomi Kreatif
(Anggota hibah Stranas Th II)

6 2011 Implementasi Model Seni Wisata di DP2M Dikti 100.000.000


Kawasan Merapi Pasca Erupsi
(Anggota Hibah Stranas Tahun I)

7 2012 Implementasi Model Seni Wisata di DP2M Dikti 100.000.000


Kawasan Merapi Pasca Erupsi
(Anggota Hibah Stranas Tahun II)

8 2013 Desain Wayang Pada Batik Rakyat Eks DP2M Dikti 167.000.000
Karesidenan Surakarta Sebagai Sumber
Ide Pendampingan Usaha Kecil
Berbasis Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat (Anggota Hibah MP3EI
tahun I)

9 2014 Desain Wayang Pada Batik Rakyat Eks DP2M Dikti 167.000.000
Karesidenan Surakarta Sebagai Sumber
Ide Pendampingan Usaha Kecil
Berbasis Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Perekonomian
Masyarakat (Anggota Hibah MP3EI
tahun II)

29
10 2015 Pengembangan Desain Motif Tenun DP2M Dikti 75.000.000
Lurik Gendhong Berbasis Budaya Khas
Daerah Untuk Meningkatkan Daya
Saing Pasar Dalam Upaya Peningkatan
Ekonomi Masyarakat. (Anggota Hibah
PUPT tahun 1)

11 2015 Inovasi Produk Kerajinan Rotan PUPUK 32.000.000


Melalui Finishing Pewarnaan Alami

12 2016 Penciptaan Batik Khas Kabupaten DP2M Dikti 160.000.000


Karanganyar Bersumber Visual
Kekayaan Alam Guna Meningkatkan
Daya Saing Produk dan Ekonomi
Masyarakat. (Anggota Hibah MP3EI
tahun 1)

13 2017 Penciptaan Batik Khas Kabupaten DP2M Dikti 180.000.000


Karanganyar Bersumber Visual
Kekayaan Alam Guna Meningkatkan
Daya Saing Produk dan Ekonomi
Masyarakat. (Anggota Hibah MP3EI
tahun 2)

14 2018 Penciptaan Batik Khas Kabupaten DP2M Dikti 160.000.000


Karanganyar Bersumber Visual
Kekayaan Alam Guna Meningkatkan
Daya Saing Produk dan Ekonomi
Masyarakat. (Anggota Hibah MP3EI
tahun 3)

15 2019 Penelitian Artistik “Batuan Warna DIPA ISI 18.000.000


Purba Sebagai Alternatif Bahan Surakarta
Pewarna Alami Batik Ramah
Lingkungan Sebagai Penciri Penguatan
Karakter Daerah Sragen” (Sebagai
Ketua)

16 2019 Kajian motif Batik Khas Blitar DIPA 50.000.000


Sebagai Dasar Penetapan Motif Kabupaten
Batik Khas Kabupaten Blitar dan Blitar
Penguatan Citra Kota. (Sebagai
Ketua)
D. Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan


Sumber Jml (Rp)

30
1 Pelatihan fiberglass kerjasama dengan Kab. Boyolali
2007 Bapermaskin Kabupaten Boyolali di
kecamatan Banyudono, Pengging

2 Pelatihan sablon kerjasama dengan Kab. Boyolali


2008 Bapermaskin Kabupaten Boyolali di
kecamatan Banyudono, Pengging

Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Batik Kemendikbud


2013
Khas Mojokerto Jawa Timur

Juri Sayembara Desain batik Khas Kabupaten


2014
kabupaten Karanganyar tahun 2014 Karanganyar

Inovasi Disain dan Produksi Kain Lurik DRPM Dikti


2016 Pedan Untuk Memenuhi Kbutuhan
Assesories Interior Perhotelan (Anggota
pada Skeme Hi-Link)
Instruktur dalam kegiatan Pembelajaran SMAN 1
Desain Komunikasi Visual dan Pacet
2016 Pelatihan Batik Cap di SMAN 1 Pacet Mojokerto
Mojokerto pada Tgl 15 April s/d 14 Mei
2016.

Juri lomba batik tulis Khas Kabupten Kabupaten


2018
Blitar tahun 2018 Blitar

Sebagai Narasumber kegiatan Forum


2019 workshop”Ecoprint” pada forum UMKM
UMKM Surakarta Surakarta

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal


Nomor
1 2006 Candi Paduan Artistik antara Vol 3 No 2 Ornamen
Pemujaan nenek Moyang Indonesia
dengan Kuil India

2 2008 Keindahan Batik pada Masa Vol 6 No2 Gelar


Pendudukan Jepang di Pekalongan

3 2009 Batik sebagai Salah Satu Media Vol 5 No1 Ornamen


Komunikasi dalam Upacara Adat
Tradisi Jawa

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5


Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

31
Limiah/Seminar

1 Seminar hasil penelitian Batik “Oey Soe Tjoen” Ruang Seminar ISI
Konsistensi Tradisi dan Kualitas Surakarta, 2009
Batik Encim di Pekalongan

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman

1 Mutiara Terpendam di Masa 2012 187 hal ISI Press


Pendudukan Jepang di
Pekalongan itu bernama
Batik Djawa Hokokai

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian
Artistik (PenciptaanSeni)
Surakarta, November 2020
Ketua Pengusul

Drs. Muh Arif Jati Purnomo, M.Sn


NIP.196608241999031003

Anggota Pengusul: 1.
BIODATA
Identitas Diri

1. Nama Sri Marwati, S.Sn.,M.Sn.


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 197701122006042001
5. NIDN 0012017701

32
6. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 12 Januari 1977
7. E-mail art.marwatie@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP 081229877712
9. Alamat kantor ISI SURAKARTA Jl. Ki Hajar Dewantara No 19
Kentingan Surakarta Jawa Tengah
10. Nomor Telpon/Faks/ 0271-647658
11. Jumlah Lulusan yang telah S1 = 8 Mahasiswa
dihasilkan
12. Mata Kuliah yang diampu 1. Kriya Kulit I
2. Kriya Kulit II
3. Kriya Kulit III
4. Makrame
5. MetodeDesain
6. DesainKreatifKriya
7. ManajemenProduksi
8. WawasanBudaya Nusantara
9. Ilustrasi Fesyen
10. Fesyen Dasar
11. Fesyen Adibusana

A. Riwayat Pendidikan

Jenjang S1 S2 S3
Pendidikan
Nama STSI ITB
Perguruan
Tinggi
BidangIlmu KriyaSeni KajianSeniRupa
TahunMasuk 2000-2005 2008-2010
- Lulus
JudulSkripsi/ Bentuk dan Maknacanthik Kyai Studi Industri Kriya
Tesis Rajamala Keraton Surakarta Patung Trowulan
Ciptaan KGPAA
Hamengkunagara III
Nama Drs. AchmadSjafi’I,M.Sn Pembimbing I : Dr.
Pembimbing Yustiono

33
Pembimbing II : Dr.
Ira AdriatiM.Sn
B. PengalamanPenelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

N Tahun Pendanaan
o
Sumber Jml (Rp)
1 2019 Pembuatan Media Ajar berjudul DIPA 10.000.000
“Gambar dan Sketsa Sebagai Media
Ajar Mata Kuliah Ilustrasi Fesyen”
2 2019 Penelitian berjudul “Visualisasi Tiga DIPA 23.500.000
Dimensional Motif Batik Pada Media
Kayu” (Anggota)
3 2016 Kajian Strategi Desain Kreatif Dan DIKTI 11.600.000
Inovatif Produk Kriya Kulit Produksi
“Red Apple” Di Surakarta
4 2015 Penelitian berjudul Kreasi Motif Batik DIKTI 165.000.000
Khas Mojokerto Berbasis Relief Candi
Sebagai Kearifan Lokal Dengan
Menggunakan Teknologi Saring –
Malam Guna Meningkatkan Produksi
Dan EkonomiMasyarakat
(Anggota)
5 2014 Penelitian berjudul Kreasi Motif Batik DIKTI 162.500.000
Khas Mojokerto Berbasis Relief Candi
Sebagai Kearifan Lokal Dengan
MenggunakanTeknologi Saring –
Malam Guna Meningkatkan Produksi
Dan EkonomiMasyarakat
(Anggota)
6 2013 Penelitian berjudul Kreasi Motif Batik DIKTI 165.000.000
Khas Mojokerto Berbasis Relief Candi
Sebagai Kearifan Lokal Dengan
MenggunakanTeknologi Saring –
Malam Guna Meningkatkan Produksi
Dan EkonomiMasyarakat
(Anggota)

D. PengabdianPadaMasyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun JudulPengabdianPadaMasyarakat Pendanaan


Sumber Jml (Rp)
1. 2019 Revitalisasi Motif Batik Bang-Bangan DIKTI 49.500.000
Di Desa Kambangsari Kecamatan Alian
Kabupaten Kebumen (Anggota)
2. 2013 Aplikasi Bentuk-bentuk Wayang Beber DIPA 5.000.000

34
Pada Kebaya Berbahan Kain Blacu

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 tahun Terakhir

No Tahun JudulArtikelIlmiah Volume/ Nama


Nomor Jurnal
1. 2016 Kajian Strategi Desain Kreatif Dan Vol 2 Juli 2016 Ornamen
Inovatif Produk Kriya Kulit Nasional
Produksi “Red Apple” Di Surakarta
2. 2015 Hareas a Motif of Batik in Vol 37 2015 IISTE Arts
Mojokerto (Anggota) ISSN 2224-6061 and Design
Studies
3. 2014 Creation the Batik Motif of Vol 17 2014 IISTE Arts
Mojokerto Style Based on the Nasional and Design
majapahit’s Temple reliefs as Local ISSN 2224-6061 Studies
Wisdom (Anggota)
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1
2
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1 Kreasi Motif Batik Khas Mojokerto 2013 150 ISI Press

H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1. Truntum Gurdha 2019 Karya 000159463


Seni Rupa
2. Dewi Sri 2019 Seni 000173345
Gambar

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 tahun


Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan Masyarakat
1
2
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun

35
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Penelitian Artistik (PenciptaanSeni)
Surakarta, November 2020
Anggota pengusul

Sri Marwati, S.Sn.,M.Sn


NIP. 197701122006042001

Anggota 2

1. Nama Danang Priyanto, S.Tr.Sn., M.Sn


2. Jabatan Fungsional -
3. Jabatan Struktural -
4. NIPK 19950723000000000
5. Link Akun Sinta -
6. Tempat TanggalLahir Ponorogo, 23 Juli 1995
7. Alamat Rumah Perumahan Puri Ditya Asri, Songgorunggi,
Dagen, Jaten, Karanganyar
8. Telepon/Faks/HP 082314022391
9. Alamat Kantor RingRoad Km.5,5 Mojosongo-Jebres,
Surakarta
10. Telepon/Faks 082314022391
11. Alamat e-mail danangpriyanto515@gmail.com
12. Jumlah lulusanyangtelah -
dihasilkan
13. MataKuliahyangdiampu -Studio Desain dan Batik Tuli
-Studio Batik Eksplorasi
-Ornamen Nusantara
-Tata Artistik dan Cahaya
- Fesyen Dasar

36
A.RiwayatPendidikan
Pendidikan S1 S2
NamaPerguruan ISI ISI
Tinggi Surakarta Surakarta

Bidang Ilmu Batik Penciptaan Seni

TahunMasuk-Lulus 2013-2017 2017 - 2019


JudulSkripsi/Thesis Pertumbuhan Janin Perangkat Ritual Persalinan
Manusia Dan Ajaran Adat Jawa Sebagai Ide
Asthabrata Sebagai Penciptaan Dodot Batik
Penciptaan Kaya Seni
Batik
NamaPembimbing Dra, FP. Sri Wuryani, M.Sn Dr. Sri Hesti Heriwati, M.Hum

B.PengalamanPenelitianDalam5 TahunTerakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Rp)

.PengabdianKepada MasyarakatDalam5 TahunTerakhir


No. Tahun Judul Pendanaan

D.PengalamamPenulisanArtikel IlmiahDalamJurnal Dalam5 TahunTerakhir


No. Tahun Judul Volume Nama Jurnal
1 2018 Kritik Holistik: 15 ORNAMEN Jurnal
Ekspresionisme Dalam Kriya
Karya Batik Abstrak
Pandono
2 2019 Kakang Kawah Adhi Ari-Ari 15 ORNAMEN Jurnal
Dalam Karya Busana Ready Kriya
To Wear Pria Batik Tulis

37
3 2019 Human Fetal Development 1 Cultural Syndrome
And The Ways Of Asthabrata
As An Idea In The Creation Of
Sinjang Batik Tulis

E.PengalamanPenyampaianMakalahSecaraOralPadaPertemuan/Seminar Ilmiah
Dalam5 TahunTerakhir
No. NamaPertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1
2

F.Pengalaman PenulisanBuku Dalam5 TahunTerakhir


No. JudulBuku Tahun Junlah Penerbit
Halaman
1
G.Pengalaman PerolehanHaki dalam5-10 TahunTerakhir

No. Judul/Tema HaKI Tahun Jenis NomorP/ID


1. Batik Motif Ngudi Kasampurnan 2019 Karya Batik EC00201991843

H.Pengalamam Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5


TahunTerakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Penerapan Respon
sosial lainnya yg telah Masyarakat
1 diterapkan
2

I.Pengalamam yang pernah diraih dalam 10 tahun terakhir


No. Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

38
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Penelitian Artistik (PenciptaanSeni)
Surakarta, November 2020
Anggota pengusul

Danang Priyanto, S.Tr.Sn., M.Sn.


NIPK.19950723000000000

Lampiran C. SusunanOrganisasiTim Peneliti danPembagianTugas

No. Nama/NIDN Instansi Bidang Alokasi UraianTugas


Asal Ilmu Waktu
(jam/mingg
u)
1 Drs. Muh Arif Jati Purnomo, ISI Batik 10 Penanggung
. M.Sn. Surakarta Jawab
Kegiatan
2 Sri Marwati, S.Sn.,M.Sn. ISI Kriya 10 penelitian
Pengolah
Surakarta desain

3 Danang Priyanto, S.Tr.Sn., ISI Batik 10 Rekayasa


. M.Sn. Surakarta pengolahan
bahan
4 Axelina Vedayanti ISI Mahasiswa 8 Asisten
pewarna
NIM. 17154128 Surakarta Prodi Batik proses cabut
warna
5 Agus Nugroho ISI Mahasiswa 8 Asisten
Surakarta Prodi Batik proses cabut
NIM. 17154114
warna

39
C. Draft Jurnal

COLOR REMOVAL TECHNIQUE (CRT) SEBAGAI ALTERNATIF


PENCIPTAAN KARYA BATIK RECYCLE
PADA MASA PANDEMI COVID 19
Muhammad Arif Jati Purnomo1
(Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta, ariefj4ti@gmail.com,
081393969484)
Sri Marwati²
(Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta, art.marwati@gmail.com,
081229877712)
Danang Priyanto3
(Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta,
danangpriyanto515@gmail.com,082314022391)

ABSTRACT
Corona Virus Desease-19 (Covid-19) or Corona Virus is a type of infectious disease
caused by a newly discovered corona virus and its development status is very fast so that it is
included in the type of pandemic virus. One of the impacts is the existence of a government
policy to work from home. The phenomenon of the Covid-19 pandemic, which requires working
from home or Work From Home has inspired to redesign old textile products including batik to
be recycled with new motifs. Color Removal Technique is a color removal technique or color
fading in surface textile designs or surface designs. . As for the application of motives with the
idea of working, studying and worshiping at home as a form of persuasive communication
efforts on batik work so that the public can participate in suppressing the spread of the Covid-19
pandemic. This artistic research aims to (1) identify materials that can be used as alternatives in
the use of recycled batik; (2) creating batik motif designs with color removal techniques from a
covid-19 outbreak phenomenon. The method used is through the stages of exploration,
experimentation, reflection, design and embodiment. The output of this research is in the form of
5 works consisting of 2 decorative works and 3 clothes that are Haki right, as well as scientific
articles published in national scientific journals.

Keywords: Covid-19 pandemic, color removal technique, batik recyle

40
ABSTRAK

Corona Virus Desease-19 (Covid-19) atau Virus Corona adalah jenis penyakit
menular yang disebabkan oleh corona virus yang baru ditemukan dan status
perkembangannya sangat cepat hingga termasuk dalam jenis virus bersifat Pandemi. Salah
satu dampaknya adalah adanya kebijakan pemerintah untuk bekerja dari rumah. Fenomena
pandemi covid-19, yang mengharuskan untuk bekerja dari rumah atau Work From Home
menginspirasi untuk meredesain kembali produk tekstile lama termasuk batik untuk direcycle
dengan tampilan motif yang baru.Color Removal Technique adalah teknik pencabutan warna
atau pelunturan warna pada desain tekstil permukaan atau surface design. Adapun
pengaplikasian motif dengan ide aktifitas bekerja, belajar dan beribadah di rumah sebagai
bentuk upaya komunikasi persuasif pada karya batik agar masyarakat turut berpartisipasi
dalam menekan penyebaran pandemi covid-19. Penelitian artistik ini bertujuan untuk (1)
mengidentifikasi material bahan yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam pemanfaatan
batik recycle; (2) menciptakan desain motif batik dengan teknik color removal dari sebuah
fenomena wabah covid-19. Metode yang digunakan melalui tahapan eksplorasi,
eksperimentasi, perenungan, perancangan dan perwujudan. Luaran dari penelitian ini
berupa 5 buah karya yang terdiri dari 2 buah karya yang berfungsi dekoratif dan 3 buah baju
yang di Haki kan, serta artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah nasional.

Kata Kunci :Pandemi covid-19,color removal technique, batik recyle

PENDAHULUAN masyarakat atau bangsa sebagai hasil


Satu dari sekian banyak Warisan pengalaman mereka di masa lampau
Budaya dari bangsa Indonesia yang telah (Anna, 2014).
mendapat pengakuan dunia adalah Batik,
di samping Wayang dan Keris. Berbagai Menindak lanjuti keputusan PBB
upaya dalam pelestarian batik sudah tersebut selanjutnya Presiden Susilo
banyak dilakukan baik oleh pemerintah Bambang Yudhoyono melalui Kepres RI
maupun para perajin batik dan masyarakat NO.33 tahun 2009, juga
pada umumnya. Pengakuan dunia menetapkantanggal 2 Oktober sebagai
terhadap eksistensi batik tertuang dari Hari Batik Nasional, keputusan tersebut
keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentu sebagai bentuk upaya dalam
(PBB) melalui United Nations pelestarian batik di Indonesia. Berbagai
Educational,Scientific, and Cultural upaya dalam pelestarian batik antara lain
Organization (UNESCO) menetapkan batik dapat dilakukan dengan cara
Indonesia diakui sebagai Budaya Tak menggerakkan perajin batik dengan
Benda Warisan Manusia (Representatif List memberi modal usaha, membantu
of Intangible Cultural Heritage of memperlancar sistem distribusinya,
Humanity). Pengukuhan tersebut tidak mengembangkan teknik pewarnaan
lepas dari muatan nilai-nilai spiritual tertentu, ataupun pengembangan motif
mendalam yang terkandung dalam baru dengan mengangkat fenomena yang
komponen motif penyusunnya. Batik juga ada di tengah masyarakat.
dimaknai sebagai salah satu local genius
Covid-19 adalah penyakit menular
yang menjadi identitas suatu budaya yang disebabkan oleh jenis corona virus
masyarakat. Local genius dapat diartikan
yang baru ditemukan dan status
sebagai keseluruhan ciri-ciri kebudayaan
perkembangannya sangat cepat hingga
yang dimiliki bersama oleh suatu

1 (Font Calibri, Size 11)


Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

termasuk dalam jenis virus bersifat Batik sebagai salah satu bentuk budaya di
Pandemi. Virus ini pertama kali muncul di Indonesia dapat dijadikan sebagai media
Wuhan, Tiongkok dan menyebar di hampir mengekspresikan diri. Muatan isinya yang
seluruh negara di dunia. Gejala paling terdiri dari motif tersusun sebagai simbol
umum meliputi demam, rasa lelah, dan berupa doa harapan baik dapat dijadikan
batuk kering. Beberapa pasien juga sebagai sebuah simbolisasi dalam
mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung menangkap fenomena yang terjadi di
tersumbat, pilek, sakit tenggorokan dan masyarakat. Dalam rujukan post modern
diare yang bersifat ringan dan muncul penciptaan karya seni bisa berawal dari
secara bertahap. Hingga 27 April 2020 dari arah manapun, baik dari ide tradisi yang
data badan kesehatan dunia, World Health dibarukan lagi, diolah lagi menjadi ide-ide
Organisation (WHO) tidak kurang dari 210 lain yang bisa digarap
negara di dunia terpapar Covid-19 dengan menjadi sebuah karya. Apapun karya seni
jumlah 2.992.157 kasus terinfeksi, 206.873 itu nampaknya kini semakin luas untuk bisa
pasien meninggal dan 877.131 pasien divisualkan, luas dalam arti penggunaan
sembuh (www.covid.go.id). Di Indonesia, material maupun tema serta luas dalam
Kementerian Kesehatan RI pada tanggal genrenya (Sudiyati, Sunarto, Sukanadi, &
yang sama telah mencatat 8.882 kasus Kusumo, 2016). Tidak terkecuali pada
terinfeksi, 743 pasien meninggal dan 1.107 masa datangnya wabah Covid-19, batik
pasien sembuh (www.kemkes.go.id). dapat dijadikan sebagai sebuah media
Perkembangan Covid-19 di Indonesia persuasif untuk mengkomunikasikan
begitu cepat mengingat pasien pertama sesuatu sebagaimana fungsi dari sebuah
yang terinfeksi diumumkan pada 3 Maret busana. Pemanfaatan kain batik recycle
2020. dengan metode Color Removal Technique
Menindak lanjuti dari peningkatan (teknik cabut warna) dirasa tepat untuk
jumlah pasien Covid-19 yang cepat, diimplementasikan pada masa seperti
Presiden Joko Widodo memberikan arahan sekarang ini, mengingat teknik ini selain
untuk meningkatkan kewaspadaan praktis juga akan memunculkan desain
terhadap penyebaran Covid-19. Pada baru yang unik. Teknik ini biasa digunakan
tanggal 15 Maret 2020 di Istana Bogor para pengrajin ketika memanfaatkan
melalui konferensi pers, Presiden Joko produk-produk lama yang sudah tidak laku
Widodo menyerukan untuk pembatasan lagi atau sisa dari pesanan yang di return.
aktivitas luar rumah dan menekankan Teknik color removal ini secara prinsip
untuk bekerja, belajar dan beribadah di merupakan proses pelunturan kain
rumah. Ini adalah sebagai bentuk upaya (penghapusan warna/motif) dengan zat
yang diharapkan dapat dilakukan pemutih berupa hidrosulfit atau kaporit.
masyarakat agar penyebaran Covid-19 Harapannya adalah melalui teknik ini akan
dapat ditekan dengan maksimal dengan memunculkan karakter baru pada hasil
menjaga jarak dan mematuhi protokol karya yakni detail motif yang berada dalam
kesehatan dari WHO. Imbauan tersebut kontur garisnya.
menegaskan bahwa masyarakat harus Dari uraian di atas dapat ditegaskan
mengurangi aktivitas luar dan menghindari bahwa teknik color removal ini dirasa tepat
kerumunan serta lebih banyak melakukan sebagai salah satu alternatif teknik yang
aktivitasnya di rumah hingga muncul digunakan untuk membuat desain motif
kampanye dengan hastag #Dirumahaja untuk batik recycle pada masa pandemi
untuk menekan laju pertumbuhan Covid- covid-19. Desain motif batik dan karya seni
19. yang akan diciptakan menekankan ide
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

pada bentuk visualiasasi motif berupa benda yang berfungsi sebagai tanda strata
abstraksi, illustrasi, atau transformasi seorang manusia. Ada motif-motif yang
aktivitas masyarakat yang bekerja, belajar dikhususkan untuk kelas-kelas tertentu
dan beribadah dari rumah sebagai bentuk yang tidak bisa dikenakan oleh setiap
konkrit keikutsertaan masyarakat dalam orang. Ini menjadi salah satu contoh bahwa
melawan penyebaran Covid-19. dalam motif batik bukan hanya sekedar
Terkait latar belakang yang sudah gambar-gambar ragam hias, namun lebih
dijelaskan di atas maka dapat dirumuskan dalam memuat perjanjian yang diakui
berbagai permasalahan sebagai berikut: secara bersama tentang kehidupan sosial
a. Bagaimana membuat formulasi budaya pada masyarakat.
larutan untuk Color Removal Rakhmat menjelaskan bahwa salah
Technique sebagai bahan peluntur satu perspektif komunikasi persuasif yang
warna pada batik recycle? mengkaji aspek yang mempengaruhi
b. Bagaimana menciptakan desain individu adalah perspektif kognitif yang
motif batik dan karya dekoratif beranggapan perilaku individu dalam
yang mampu mengkomunikasikan kelompok merupakan perilaku-perilaku
secara visual tentang anjuran utuk individu yang tidak mudah dipengaruhi
bekerja, belajar, dan beribadah karena memiliki persepsi dan kognisi yang
dari rumah sebagai bentuk sifatnya individual dalam merespon
komunikasi persuasif pada lingkungannya (Rakhmat, 1999). Individu
masyarakat dalam penyebaran mentafsirkan pengalaman inderawi secara
Covid-19? aktif, mencipta, mengorganisasikan,
menafsirkan dan mencari makna. Situasi
komunikasi yang terjadi pada keadaan
LANDASAN TEORI tersebut diperlukan usaha dari pihak
Onong Uchjana Efendy sumber atau penyampai pesan agar dapat
menjelaskan bahwa komunikasi bertujuan mempengaruhi secara psikologis kondisi
untuk menciptakan perubahan pada diri penerima pesan yang demikian sehingga
komunikan, baik perubahan opini, mampu dicapai persamaan persepsi. Ini
perubahan sikap ataupun perilaku karena individu memiliki seleksi dalam
(Effendy, 2000). Dalam kajian komunikasi menentukan sikapnya sehingga
dikelompokkan dalam empat teknik yang mengakibatkan stimulus (sumber
biasa digunakan diantaranya, persuasif, komunikasi) memiliki konsekuensi untuk
koersif, dan hubungan manusiawi. menyampaikan komunikasi secara
Komunikasi melalui persuasif mempunyai meyakinkan maupun teknik penyampaian
karaker yang khas dengan kecenderungan pesan yang tepat sehingga dapat
memberikan efek positif bagi komunikan dipercaya.
karena kemampuannya yang dapat Dari pemaparan tersebut, dalam
mengubat mind set seseorang tanpa sebuah proses penciptaan karya batik
paksaan karena secara sadar mengikuti dapat ditarik simpulan bahwa perlu adanya
keinginan dari komunikator. strategi khusus dalam penciptaan desain
Kain batik sebagai salah satu hasil motif batik agar pesan yang akan
dari budaya adiluhung bangsa Indonesia dikomunikasikan pada komunikan dapat
memuat bahasa simbol yang berisi diterima secara utuh maksud dan
berbagai makna filosofis khusus yang akan tujuannya. Pesan inilah yang diharapkan
disampaikan pada si pemakai. Sejak membawa pengaruh dan manfaat positif
zaman dahulu, batik dijadikan sebagai bagi kehidupan masyarakat yang luas
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

melalui bahasa visual yang tersusun dalam


sebuah desain batik.
Agus Sachari menyatakan bahwa nilai-nilai METODE PENELITIAN
estetik modern diIndonesia dalam Penelitian Artistik (Penciptaan Seni)
memantapkan kebudayaan benda memiliki ini dilandasi oleh paradigma bahwa praktik
tiga makna utama, yaitu (1) sebagai kreatif adalah penelitian, praktisi adalah
pendukung proses penyadaran; (2) peneliti, proses kreatif adalah proses
Sebagai penyumbang pembelajaran penyelidikan, dan karya seni adalah hasil
kepada masyarakat; (3) Sebagai unsur dan penyelidikan. Penelitian di mana
pembudayaan budaya visual (Sachari, praktik memainkan peran yang sangat
2007). Ketiga makna tersebut dalam satu penting ketimbang semata-mata penelitian
objek desain memiliki raut yang berbeda- teoritis dan atau penelitian konseptual
berbeda,yaitu peran penggugah kesadaran (Kaila, 2013, dalam Guntur, Ranang,
akan pilihan nilai dan penguatan ideologi, 2015).
juga memiliki kekuatan utama sebagai Dalam upaya menciptakan karya
pendukung proses pembelajaran, dan ada seni ada beberapa metode yang
pula yang memiliki kekuatan utama ditawarkan oleh beberapa ahli. Dalam
sebagai pendukung proses pembudayaan. proses penciptaan karya seni kriya
Beberapa catatan penelitian tekstil,dalam hal ini batik peneliti atau
terdahulu tentang teknik cabut warna atau pengkarya menggunakan metode tiga
color removal sudah ada yang meneliti tahap enam langkah. Menurut Gustami
seperti Inva Sariyati dan Lailatul Fitria SP proses penciptaan sebuah karya seni
Mulyono, melalui penelitian Studi dapat dilakukan secara intiutif, tetapi dapat
Komparasi Penggunaan Kaporit dan pula ditempuh melalui metode ilmiah yang
Hidrosulfit Sebagai Pencabut Warna Pada direncanakan secara seksama, analitis,
Pembuatan Jumputan (Sariyati, Mulyono, dan sistematis. Dalam konteks
2018). Dalam penelitian tersebut mengulas metodologis, menurut Gustami, melahirkan
tentang eksperimentasi pembuatan motif sebuah karya seni khususnya seni kriya
jumputan melalui metode cabut warna secara metodologis melalui tiga tahapan
dengan material kaporit dan hidrosulfit. utama, yaitu Eksplorasi (pencarian
Dalam eksperimentasinya memanfaatkan sumber ide, konsep, dan landasan
kain mori putih yang kemudian diwarna, penciptaan), Perancangan (rancangan
diikat dan diputihkan untuk membentuk desain karya) dan Perwujudan
motif jumputan. (pembuatan karya) (Gustami, 2007).
Dari beberapa penelitian yang
sudah ada, belum ada penelitian awal yang Alur Penelitian
khusus mengangkat color removal secara Alur Penelitian Artistik (Penciptaan
teknik dan material bahan dengan Seni) ini secara garis besar melalui tahap-
memanfaatkan recycle kain batik yang ada tahap yang dapat direncanakan sebagai
disekitar kita. Berangkat dari material berikut:
kaporit dan hidrosulfit akan diciptakan
Eksplorasi dan Pengumpulan
karya batik dari hasil recycle dengan Data
sumber ide pandemi covid-19 yang
memuat komunikasi persuasif untuk
Eksperimen Teknik color removal
bekerja, belajar dan beribadah dari rumah
untuk menekan penyebaran dan penularan
covid-19. Pengumpulan Bahan Batik Recycle

Perancangan karya/Desain
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

catatan hasil dari proses uji coba bisa


terbaca dengan jelas.
Temuan dari ujicoba yang
terdokumentasi menjadi pembahasan
untuk kemudian teraplikasikan pada
sebuah model atau prototype hasil
Penyusunan Laporan Penelitian, kekaryaan batik dengan ide pandemi covid-
Publikasi, HAKI, Pameran 19 melalui metode color removal technique
yang mampu dipertangung jawabkan
Gambar 1. Alur Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) secara akademis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Tahap awal dari eksplorasi yang
Pengumpulan data Penelitian mencakup pencarian ide gagasan,
Artistik (Penciptaan Seni) ini akan
konsep dan landasan penciptaan yang
menggunakan teknik sebagai berikut:
peneliti lakukan adalah berawal dari
Studi Pustaka
Teknik ini dilakukan oleh peneliti
permasalahan bahan yang secara
atau pengkarya dalam rangka eksplorasi finishing sudah jadi kain bermotif yang
awal tentang hal-hal yang berkaitan siap pakai, tetapi kain bermotif itu tidak
dengan masalah yang akan diteliti. lagi laku dipasaran. Selain itu juga
Mengingat situasi yang di luar yang tidak banyak kain bermotif yang secara
memungkinkan untuk dilakukannya studi finishing tidak sesuai dengan pesanan
lapangan, metode studi pustaka relatif lebih (cacat motif). Kesemuanya itu
aman dilakukan baik menggunakan buku, menimbulkan satu gagasan atau
artikel cetak, maupun online yang berkaitan pemikiran atas beberapa kain tadi
dengan teknik color removal dan fenomena
untuk diolah kembali (recycle) sehingga
pandemi covid-19.
mempunyai nilai ekonomis yang lebih
Identifikasi
Setelah terkumpul data dari hasil
tinggi.
studi pustaka,baru mengidentifikasi hal-hal Bermula dari kain bermotif yang
apa saja yang bisa mendukung temuan- terkena percikan kaporit atau sulfurit
temuan yang dapat diteruskan pada proses yang secara tidak sengaja mampu
perwujudan karya. “melunturkan” warna, maka muncul
Eksperimen sebuah gagasan untuk membuat motif
Dari data-data yang terkumpul baru atau karya “baru” dari bahan
kemudian diuji coba melalui eksperimentasi peluntur warna tadi. Dari gagasan ini
dengan mengacu pada teori atau peneliti mencoba bereksperimen
temuan-temuan penelitian terdahulu,
dengan mencari sisa sisa bahan
seperti teknik pembuatan cabut warna
bermotif untuk dilakukan percobaan
dengan menggunakan hidrosulfit dan
kaporit.
proses pelunturan.
Dokumentasi
Hasil dari eksperimen selalu No Kain Keterangan
terdokumentasi secara tertib, sehingga 1 Kain
bermotif yang
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

dilunturkan laki.
dengan
menggunakan
sulfurit 10 gr/l
2 Kain
bermotif yang
dilunturkan
dengan
menggunakan
sulfurit 10 gr/l Gambar 2. Desain motif yang mengambil sumber ide
dari
3 Kain bentuk virus corona yang di stilasi sedemikian
bermotif yang rupa, mengacu pada pola baju lengan pendek
untuk laki-laki.(Dok: Muh Arif, 2020)
dilunturkan
dengan
menggunakan
kaporit 20 gr/l

Gambar tabel 1.Beberapa hasil eksperimen


sederhana dengan menggunakan bahan
pemutih/peluntur warna
sulfurit dan kaporit,
Berdasarkan hasil eksperimen
awal diketahui secara umum bahwa
Gambar 3.Desain motif yang mengambil sumber
warna yang paling mudah untuk ide dari
diluntur atau diputihkan adalah warna bentuk virus corona yang di stilasi sedemikian
rupa, mengacu pada pola baju lengan panjang
yang cenderung gelap atau hitam.
untuk wanita remaja. (Dok: Muh Arif, 2020)
Konsentrasi peluntur/pemutih yang
sama mengasilkan tingkat kelunturan
yang tidak jauh berbeda. Dari
kesimpulan awal ini kemudian
dikembangkan untuk mencari beberapa
kain batik yang notabene sudah tidak
laku, kain reject yang tidak sesuai
pesanan yang ada di gudang para
perajin batik yang tidak bernilai secara
ekonomi.
Tahap selanjutnya setelah dipiih Gambar 4.Desain motif yang mengambil sumber ide
beberapa kain, maka langkah dari
bentuk virus corona yang di stilasi sedemikian
selanjutnya adalah membuat 3 sketsa
rupa, mengacu pada pola baju lengan panjang
desain motif untuk diterapkan pada (outer) untuk wanita remaja.(Dok: Muh Arif,
rancangan busana. Beberapa hasil 2020).
sketsa desain dibuat untuk sketsa Langkah selanjutnya adalah
rancangan busana untuk 2 busana memindah desain motif pada pola
wanita (cocktail) dan 1 baju untuk laki- busana, untuk kemudian dilakukan
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

pencantingan dan pencabutan warna


atau pelunturan (color removal).

Gambar 8. Hasil setelah dicabut warna dengan


Menggunakan kaporit . Bagian yang semula
Berwarna hitam berubah menjadi coklat
Gambar 5. Pemindahan desain motif pada kain (Dok: Muh Arif, 2020)
bermotif
untuk lakukan pencantingan dan pencabutan
warna. .(Dok: Muh Arif, 2020)

Gambar 9. Hasil karya yang lain setelah


dicabut warna dengan menggunakan kaporit .
Bagian yang semula berwarna hitam berubah
Gambar 6. Pemindahan desain motif pada kain menjadi coklat dan putih (Dok: Muh Arif, 2020)
bermotif
dengan mencanting sesuai desainnya untuk
kemudian dilakukan pencabutan warna. (Dok: Langkah selanjutnya setelah
Muh Arif, 2020) kain dicabut warna atau dilunturkan
warnanya adalah memberi warna dasar
Selesai pencantingan kemudian
pada kain tersebut. yang masih terlihat
dilakukan color removal technique
motifnya dengan naphtol As-Bo dengan
(CRT) atau pencabutan warna
garam hitam B, dengan takaran naphtol
menggunakan kaporit dengan takaran
10 gr/lt dengan garam 30 gr/lt.
20 gr/l.

Gambar 7. Teknik color removal atau teknik cabut


warna
dengan menggunakan peluntur/pemutih kaporit Gambar 10.Hasil kain setelah diwarna dengan
(Dok: Muh Arif, 2020) naphtol As-BO dengan garam Hitam B, untuk
selanjutnya di lorod atau dihilangkan lilin atau
malamnya. (Dok: Muh Arif, 2020)
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

Langkah selanjutnya setelah


pelorodan adalah melakukan
pemotongan sesuai pola yang sudah
dibuat, untuk kemudian dilakukan
penjahitan sesuai ukuran dari pecah
pola yang dibuat. Hasilnya berupa 3 Gambar 11. Desain motif “Bhanu Abhinaya” yang
mempunyai makna harapan untuk munculnya
busana cocktail atau semi resmi untuk cahaya semangat bagi pemakai (Dok: Muh Arif,
laki-laki satu buah, dan dua busana 2020)
semi resmi untuk wanita dua buah.
Selain dari itu juga peneliti melakukan
teknik color removal ini untuk membuat
2 (dua) buah karya dekoratif untuk
hiasan dinding dengan metode yang
sama. Hasilnya belum dikatakan
sempurna, namun masih bisa
dikembangkan menjadi karya dekoratif
yang lebih menarik lagi. Bahkan dari
karya dekoratif dengan teknik color
removal yang menggunakan malam
Gambar 12. Desain motif “Bhanu Abhinaya” yang di
secara ekspresif mampu menciptakan aplikasikan untuk baju semi resmi laki-laki remaja
desain motif untuk busana yang lebih yang diperagakan oleh model (Dok: Muh Arif, 2020)
menarik.
Di bawah ini beberapa hasil Desain motif kedua berjudul “
karya akhir dari hasil penelitian ini yang Caya Dewi” diambil dari bahasa
sudah di aplikasikan untuk busana Sansekerta yang berarti bayangan
yang diperagakan para model. bidadari. Motif ini masih mengambil
Desain pertama berjudul motif “ sumber ide dari bentuk virus corona
Bhanu Abhinaya” yang diambil dari yang kemudian di stilasi atau digayakan
bahasa Sansekerta yang berarti cahaya sedemikian rupa. Harapan yang di
pembawa semangat. Motif yang inginkan dari pencipta motif ini adalah
mengambil sumber ide dari bentuk ketika motif ini di aplikasikan ke baju
virus corona ini menginspirasi peneliti mampu memunculkan aura kecantikan
untuk digayakan atau di stilasi menjadi seperti bidadari.
bentuk motif yang unik dan menarik.
Harapan yang ingin disampaikan dari
motif ini adalah bahwa masa pandemic
covid 19 ini justru tidak melemahkan
semangat untuk berkreasi, berkarya Gambar 13. Desain motif “Caya Dewi ” yang berarti
bayangan bidadari (Dok: Muh Arif, 2020)
dan bekerja, namun justru sebaliknya
mampu menjadi pemicu cahaya
semangat untuk berkarya.
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

Gambar 16. Desain motif “Indurasmi” yang di


aplikasikan untuk baju semi resmi (outer) wanita
remaja yang diperagakan oleh model (Dok: Muh Arif,
2020)

Gambar 14. Desain motif “Caya Dewi” yang di Target luaran yang lain adalah
aplikasikan untuk baju semi resmi wanita remaja
yang diperagakan oleh model (Dok: Muh Arif, 2020)
membuat 2 (dua) buah karya seni
fungsional dekoratif dengan
Desain motif yang ketiga mengembangkan teknik ini. Hasilnya
berjudul “Indurasmi” yang diambil dari tampak seperti seperti pada gambar
bahasa Sansekerta yang artinya sinar dibawah ini yang masing-masing
rembulan. Desain motif ini masih mengambil kain recycle dengan motif
mengambil sumber ide dari bentuk yang berbeda.
virus corona yang di stilasi sedemikian
rupa sehingga tampak indah ketika di
aplikasikan ke outer wanita remaja.
Harapan yang ingin disampaikan
pencipta melalui karya ini adalah ketika
Gambar 17. Karya seni dekoratif yang menggunakan
seseorang mengenakan busana teknik color removal pada kain recycle dengan motif
dengan motif ini akan muncul aura yang berbeda. (Dok: Muh Arif, 2020)
kecantikannya seperti sinar bulan
purnama.

Gambar 18. Beberapa karya busana semi resmi yang


menggunakan teknik color removal yang diperagakan
model. (Dok: Muh Arif, 2020)

Gambar 15. Desain motif “Indurasmi ” yang berarti


sinar rembulan pada waktu bulan purnama yang
memancarkan aura sejuk dan damai (Dok: Muh Arif,
2020)

Gambar 19. Beberapa karya busana semi resmi


(cocktail) yang menggunakan teknik color removal
serta dua buah karya dekoratif yang juga
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.

menggunakan teknik yang sama . (Dok: Muh Arif, http://infeksiemerging.kemenkes.go.id.


2020) Diakses 27 April 2020.
Guntur, Ranang A.S. 2015, Metodologi
Penelitian Artistik, Buku Ajar,
PENUTUP Surakarta: ISI Press.
Berdasarkan hasil penelitian dan Gustami. 2007. Butir-butir mutiara estetika
timur: ide dasar penciptaan seni kriya
pembahasan yang mengacu pada rumusan
Indonesia. Yogyakarta: Prasista.
permasalahan maka dapat disimpulkan Noor Sudiyati, Sunarto, Made Sukanadi,
beberapa point sebagai berikut : Pandansari Kusumo. 2016 “Inspirasi
a. Color Removal Tekhnique (CRT) adalah ATT (Alat Transportasi Tradisional)
merupakan teknik pemutihan atau Sebagai Motif Kain Batik” dalam jurnal
bleaching atau disebut juga Corak : Jurnal Seni Kriya Vol. 5 No.1,
pelunturan/cabut warna yang dalam Mei-Okteber 2016.
Onong Uchyana Effendy. 2000. Ilmu Dan
dunia industri perbatikan/pertekstilan
Filsafat Komunikasi. Bandung: Aditya
sering digunakan untuk memutihkan Bakti.
kain. Bahan peluntur yang digunakan World Health Organization. Coronavirus
menggunakan kaporit dengan Diasese
perbandingan 20 gr/lt . Daya luntur atau (covid2019)www.who.int/emergencies/
cabut bahan kaporit dengan komposisi diseases/novel-coronavirus-
2019/global-research-on-novel-
di atas mampu melunturkan warna-
coronavirus-2019-ncov. Diakses 27
warna tertentu khususnya warna hitam. April 2020.
b. Wujud atau bentuk virus corona yang
diperbesar melalui mikroskop mampu
menjadikan sumber ide motif yang
indah, menarik serta mampu
mengkomunikasikan antara pemakai
busana dengan khalayak atau
masyarakat melalui pesan moral dan
harapan dari motif yang di ciptakan

Daftar Pustaka
Agus Sachari. 2007. Budaya Visual
Indonesia. Penerbit :
Erlangga,Jakarta.
Anna Galuh Indreswari. 2015. “Batik
Larangan Di Keraton YogyakartaPada
Masa Pemerintahan Sri Sultan HB VII”
dalam jurnal Corak : Jurnal Seni Kriya
Vol. 3 No.2, Nopember 2014-April
2015.
Inva Sariyati, Lailatul Fitria Mulyono. 2018.
“Studi Komparasi Penggunaan Kaporit
Dan Hidrosulfit Sebagai Zat Pencabut
Warna Pada Pembuatan
Jumputan”dalam jurnal Litbang Kota
Pekalongan Vol 14 2018.
Jalaludin Rakhmat. 1989. Psikologi
Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Corona Virus Update.
Muhammad Arif Jati Purnomo, Sri Marwati, Danang Priyanto, Color Removal Technique (CRT) Sebagai Alternatif
Penciptaan Karya Batik Recycle Pada Masa Pandemi Covid 19.
1

Anda mungkin juga menyukai