Anda di halaman 1dari 5

RESUME KULIAH FILSAFAT

FILSAFAT ILMU KEDOKTERAN SAAT INI

Nama/NPM/Prodi : Windy Atika Hapsari/2206097343/Dermatologi dan Venereologi

Narasumber : Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto, DFM., S.H, M.Si, Sp. F (K)

Hari/Tanggal/Jam : Kamis/18 Agustus 2022/Pkl 08.00-09.50

Filsafat Ilmu Kedokteran adalah mata kuliah yang merupakan bentuk pengembangan dari
mata kuliah Filsafat Ilmu. Di dalam mata kuliah tersebut pemahaman filosofis menjadi kunci
untuk memahami persoalan manusia dari aspek medis dan kesehatan. Ilmu filsafat adalah
upaya untuk mencapai pengetahuan dan mengetahui tentang kebenaran yang
sebenarnya. Menurut Aristoteles (384-322 SM), pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan
tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan
praktis.Paradigma yang harus dilihat dalam aspek bioetika humaniora: tidak hanya tubuh
pasien secara fisik tetapi juga jiwa pasien.

Ilmu kedokteran adalah ilmu yang bermanfaat secara langsung, ilmu yang relatif sempurna
secara metodologis. Edmund Pellegrino "medicine is the most humane of the sciences, the
most empiric of arts, and the most scientific of the humanities". Kekuatan kedokteran
melliputi tahap prudential yaitu penolong, tahap deontologik yaitu menolong adalah
kewajiban serta tahap reflektif manusia yang dilayani unik dan harus dihargai
Rumpun Ilmu Kedokteran berdasarkan UU N0. 20/2013 tentang DIKDOK DAN Disiplin
DIK-DOK meliputi biomedik, klinis, kesehatan masyarakat serta bioetika/ Humaniora (Pend.
Kedokteran)
Filsafat merupakan upaya manusia untuk memahami segala kenyataan/ realitas secara kritis,
radikal, sistematis, kritis (Memilah, membandingkan sebab akibat), radikal (Secara
mendalam), bukan cari kebenaran tapi filsafat adalah kebenaran, logika (penalaran +
perenungan) hingga terkait hal yang ada di dunia sekitar, dalam diri sendiri, perbuatan
berfikir
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani.
Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang
memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles.
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat
fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Etika adalah cabang dari
filsafat yang membicarakan tentang nilai baik-buruk. Etika disebut
juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang pertimbangan- pertimbangan tentang
tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan antar manusia.
Estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaiman ia bias terbentuk,dan bagaimana
seseorang bias merasakannya. Filsafat atau ilmu,tujuan estetika tetap sama, yakni
pengetahuan dan pemahaman tentang seni.

Epistemologi dalam arti sempit  atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan
dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya
serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.

Sebagai ilmu, logika dinamakan dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu
logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan sebagai berpikir secara lurus, tepat,
dan teratur. Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah
disusun dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi
sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.Filsafat ilmu

Aplikasi epistemologik yang diterapkan pada struktur ilmu kedokteran adalah paradigma
tubuh dan jiwa manusia. Pentingnya gabungan IPA dan IPS menjadi IPC (Ilmu Pengetahuan
Campuran). Untuk mencapai keputusan klinik harus mengaitkan banyak aspek yaitu ilmu
biomedik, ilmu kedokteran klinik, bioetika-humaniora, biostatistik klinik, kedokteran
komunitas, pendapat etis, dan pendapat medik.

Filsafat kedokteran dapat menjadi filsafat manusia mengakibatkan manusia sakit/sehat.


Kedokteran kompleks . Paradigma kedokteran meliputi tubuh (biomedik), tubuh dan jiwa
(infomedik biokulturan), ilmu kedokteran modern. Nomor satu adalah bositivisme logis
menjadi modern yang meliputi fakta, data, konsep, teori, aplikasi. Kompleks pasien
(manusia) menjadi dari komponen terkecil hingga manusia utuh.

Praktik profesi dan empat pilar keilmuan menjadi upaya menyeimbangkan kemanusiaan.
Belajar dengan konsep lifelong learning itu memang banyak manfaat yang dimilikinya, tetapi
banyak juga yang tidak suka melakukan konsep ini karena mungkin terdengar melelahkan
dan juga membosankan. Akan tetapi, untuk hal ini kalian tidak perlu khawatir karena
tentunya ada cara yang menyenangkan agar belajar dengan konsep lifelong learning tidak
jenuh dan membosankan. Tetapi, sebelum fokus kepada cara menyenangkan belajar dengan
menggunakan konsep lifelong learning, kalian harus memiliki 3 kunci utama dalam
melakukan lifelong learning yaitu memiliki tujuan pembelajaran, memulai dari hal yang kecil
seperti membaca buku, serta membuat pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Pentingnya divisi bioetika humaniora dalam dokter spesialis adalah untuk dapat menjadi
pemimpin di jajaran kesehatan. Caranya adalah dengan memahami 4 pilar ilmu kedokteran
dan dipraktekkan keseimbangannya secara terstruktur, sistemik, dan habituatif.

Bagan rumpun penelitian Kesehatan IPA meliputi biomedik dan teknologi dasar, klinik
terapan dan epidemiologi: penentu penunjan diagnosis, kesehatan masyarakat interventif:
populasi, lingkungan IPA serta humaniora dan pemberdayaan masyarakat: kepentingan
masyarakat, lingkungan IPS

“Kesombongan IPA” diartikan sebagai tidak percaya tanpa bukti konkrit. Harus ada
keseimbangan antara kedokteran berbasis bukti dan kebutuhan masyarakat, contohnya di
masa pandemic ini. Kritik metodologi Kesehatan, disominasi biomedik. S3 FK/FKG wajib
usung biomedik. Ekses (kurang peka manusiawi)

Dalam kedokteran klinik, selama analisa anamnesis, pemeriksaan fisis, laboratorium


penunjang, hingga penegakkan diagnosis, prognosis, dan terapi menggunakan pendapat klinis
yaitu proses pembuatan keputusan yang terbaik untuk pasien berdasarkan ketidakpastian dari
situasi pasien.

Pemikiran kritis filosofis memiliki dua aspek, yaitu kritis (critics) dan krisis (crycis). Berpikir
kritis (critics) artinya, berpikir bukan untuk sekedar menerima kenyataan atau menyesuaikan
diri dengan kenyataan pemikiran atau pandangan orang (termasuk dalamnya dogma atau
ajaran-ajaran, keyakinan, dan ideologi apa pun) sebagaimana apa adanya. Justru, inti dari ciri
pemikiran filsafat yang kritis (critics) ini adalah berpikir dalam rangka mengkritik,
meragukan, dan mempertanyakan segala sesuatu, sampai mencari dan memndapatkan dasar-
dasar pertanggungjwaban intelektual atau argumentasi-argumentasi yang mendasarnya yang
tidak mungkin dapat diragukan atau dipertanyakan lagi oleh siapa pun dan kapan pun.
Filsafat, dengan pemikiran kritis (rasio kritis)-nya ini, ingin melakukan pengkajian, penelitian
secara mendalam guna dapat menemukan inti pemikiran atau kebenaran sesungguhnya yang
dicari. Filsafat, dalam hal ini, tidak menolak kesalahan tetapi mempertanyakan mengapa
orang bisa melakukan kesalahan dalam berpikir?. Immanuel Kant yang terkenal sebagai
bapak filsuf kritis menyebut rasio kritis ini sebagai “kritik rasio munri” (Critics ratio
vernun). 

Dalam dunia kedokteran dikenal 4 pilar ilmu kedokteran, yang pertama yaitu ilmu kedokteran
“Bench”: mencari penemuan-penemuan dan metode baru. Yang kedua adalah kedokteran
“Bedside”: menggunakan penelitian klinis untuk menemukan keberadaan penyakit
berdasarkan tanda gejala, efikasi obat, dan upaya penyembuhan atau penguranan gejala
Istilah ketiga adalah “Public health”: efikasi dan efisiensi kesehatan masyarakat dengan cara
promosi perilaku preventif masyarakat. Pilar terakhir adalah Bioetika dan Humaniora
Kesehatan: mengedepankan HAM untuk kepentingan kemanusiaan, mengaitkan bioetika,
hukum, ilmu sosial, budaya, dan antropologi. Penyelesaian secara inter-kolaboratif dengan
aspek lainnya.

Kekuatan di kedokteran meliputi beberapa tahapan yaitu : tahap prudensial: dalam situasi
penderitaan, pasti ada yang menolong tahap deontologik: menolong dari kewajiban individu,
tahap reflektif: hikmah bahwa seorang pasien adalah unik dan harus dihargai martabatnya

Contoh humaniora kesehatan sesuai dengan sepsialisasi masing-masing, tetapi pada intinya
adalah empati terhadap pasien. Penderitaan pasien tidak hanya dari sakit yang dirasakan
secara fisik, tetapi juga dari spiritual dan pikiran. Harus diperhatikan secara bioetika
humaniora.

Bioetika kesehatan: disiplin baru (ilmu pengetahuan campuran ipa- ips/bud) pencerah,
penggerak nilai, tekad super- tanggungjawab & perilaku profesional tenaga & adm kesehatan,
secara individual atau kolektif, dim menyelenggarakan setiap komponen sistem ketahanan
kesehatan nasional sebagai pengabdian profesi y menjamin keselamatan/ kepentingan terbaik
pasien/klien, tercapainya kesehatan masyarakat ideal berkelanjutan dan terinformasikan
ditengah kemajuan iptekdokkes dalam keseimbangan & keserasian tatanan lingkungan
kehidupan setempat/nasional menuju peradaban, kesejahteraan & perdamaian global yang
abadi.
Saran untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sosial bagi para dokter, seharusnya bisa
dibangun laboratorium bioetika humaniora pada setiap divisi departemen spesialisasi.

Anda mungkin juga menyukai