Pohon Ilmu Kedokteran Konvensional Terintegrasi dengan Ilmu Kesehatan
Tradisional Indonesia
Nama/NPM/Prodi : Dany Petra/ 2106796245/Ilmu Kesehatan Mata
Narasumber : Prof. Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, M.S. Hari/Tanggal/Jam : 08.00 – 09.50
Pohon pengetahuan didasarkan pada konsep dasar pengembangan pendidikan: filosofis,
sosiologis, budaya dan konten, dan pada akhirnya merupakan konsep sains yang unggul. Meskipun kurikulum (ahli) didasarkan pada metode penelitian dan aplikasi praktis dalam bentuk pengabdian atau pengabdian kepada masyarakat. Silabus ini terbentuk sebagai hasil kombinasi dari silabus tradisional dan pendidikan kesehatan tradisional Indonesia. Berikutnya adalah pengumpulan pengetahuan. Artinya, ada banyak istilah, istilah, dan kegiatan yang membentuk suatu disiplin ilmu tertentu, sebagaimana didefinisikan oleh Komunitas Pendidikan yang Bertanggung Jawab (Dewan Profesi) dan/atau Asosiasi Profesi atau Universitas yang Bertanggung Jawab. Ada tiga prioritas pengembangan pendidikan kesehatan. Artinya, jenis dasar metode (modalitas) praktisi produk: dasar filosofis Konsep kesehatan dan metode kesehatan dibahas dalam bentuk landasan sosiologis Indonesia sehat. Contoh Diskusi tentang MEA dan masyarakat luas. Pendekatan Kosmologi adalah Mengenai hubungan harmonis antara individu (mikrokosmos) dan alam (makrokosmos) yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Individu dan alam adalah suatu keutuhan yang harmonis. Sehingga saat ada yang sakit berarti ada ketidakselarasan antara diri manusia dan alam sekitarnya. Pendekatan Holistik adalah Jika suatu pendekatan tidak dilakukan secara holistik maka terjadi ketidakseimbangan antara fisik (bio), emosional (psiko), spiritual, sosial dan lingkungan kultur (BPSS) Pendekatan Kultural Dipengaruhi oleh kepribadian, nilai, kepercayaan perilaku dan kemampuan individu yang menyebabkan adanya kecerdasan dalam perilaku hidup sehat Pendekatan Sibernatika Menjelaskan mengenai hubungan sesama manusia yang membentuk sistem jejaring yang kompleks yang meliputi komunikasi, kendali proses biologis dan mekanis. Tatanan dan manfaat ilmu kedokteran modern berlandaskan Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia, yang berlandaskan western medicine yaitu ilmu biomedik, ilmu klinik (bedah dan non bedah), dan ilmu kedokteran komunitas. Pengobatan modern juga didasarkan pada pengobatan berbasis bukti. Kedua, SKDI memberikan standar kedokteran terkini: prinsip kedokteran: dokter umum, holistik, komprehensif, terkoordinasi, kolaboratif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah kesehatan primer di masyarakat. Reduksionisme Dalam konsep reduksionisme, klinik biomedis atau reduksionis bersifat empiris, dan pemahaman ini mengubah kedokteran metafisika menjadi kedokteran berbasis sains. Perubahan filsafat biomedis ditujukan untuk membentuk kehidupan materialistis, reduksionisme fisik, dan unsur-unsur lain yang terasing. Dokter mematuhi diagnosis dan pengobatan berbasis tanda klinis dengan standar standar. Namun paham ini pasien hanya sebagai objek. Positivistik Dalam konsep ini, biomedik bersifat holistik yaitu terintegrasi dengan ilmu kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa, etikahumaniora, filsafat dan antropologi budaya. Kemudian kompetensi biopsikospiritososiokulturan (BPSSK) terkait dengan paradigma sehat, memiliki parameter: sistem neuro dan/atau imunologi dalam psikoneuroimunologi, kualitas hidup dan wellnes index pascapelayanan. Pada konsep ini juga fokus pada klien dan bukan pasien sebagai insan biopsikospiritososiokultural (BPSSK). Unsur budaya berpengaruh sebagai penyebab gangguan keseimbangan, klien memiliki peran sentral dalam upaya penyembuhan diri. Prinsip kesehatan masyarakat dalam upaya promotif dan/atau preventif. Mekanistik Paham ini menjelaskan model kedokteran berdasarkan pada fisika sehingga memandang tubuh sebagai biomesin, otak sebagai komputer dengan kesadaran sebagai produk dari aktivitas listrik otak, emosi dianggap mempengaruhi penyakit melalui koneksi neurohormonal antara otak dan tubuh. Paham ini menganggap bahwa terapi dengan obat dan bedah bertujuan memfiksasi biomekanisme abnormal dalam tubuh fisik. Vitalistik Didasarkan pada fisika Einstein dan kuantum yang memandang tubuh sebagai sistem energi dinamis. Otak dan roh adalah sumber sesungguhnya dari kesadaran atau operator sesungguhnya yang menjalankan otak / biokomputer. Emosi dan pikiran dapat mempengaruhi penyakit melalui hubungan energik dan neurohormonal antara tubuh, pikiran, dan pikiran. Perawatan dengan berbagai bentuk frekuensi energi bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh, pikiran dan jiwa.
Gambar 1. Model Biomedis dan Model Biopsikososial
Gambar di atas menunjukkan perbandingan antara model biomedis dan model biopsikososial. Dari segi etiologi, model biomedis fokus pada yang berasal dari luar tubuh, model biopsikologis dan sosial dari dalam, atau ketidaksesuaian antara faktor biologis, psikologis, psikologis, sosial, dan budaya. Selain itu ada juga perbedaanperbedaan lainnya dalam kedua model tersebut.