EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Halaman
KATA PENGATAR ii
DAFTAR PUSTAKA iii
RANGKUMAN EKSEKUTIF iv
KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA 1
STRATEGI PENCAPAIAN
REFERENSI 170
RANGKUMAN EKSEKUTIF
EVALUASI DIRI PRODI PENDIDIKAN PROFESI F-KEP UNHAS III
Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas
Keperawatan Universitas Hasanuddin ini disusun dengan menggunakan analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep
Unhas tahun 2017 adalah “Menjadi pusat unggulan teknologi Fisioterapi
Neuromuskular (modifikasi) berupa kesetaraan antara kompetensi akademik dan
skill yang terintegrasi dalam pelayananan Fisioterapi terkait kesehatan gerak dan
fungsi gerak masyarakat berbasis benua maritim pada tahun 2022”.
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi telah memiliki Struktur
Organisasi dan Tata Pamong yang baku. Tata pamong dikelola secara
profesional guna terwujudnya good governance. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki pada pengelolaan program
studi. Diantaranya adalah pendanaan yang terkait dengan pengelolaan dan
proses belajar mengajar kadang tidak mencukupi kebutuhan program yang
diharapkan serta masih kurangnya tenaga kependidikan di program studi yang
cakap dan terampil.
Jumlah mahasiswa yang diterima pada Program Studi Pendidikan
Profesi Fisioterapi FKep Unhas adalah sebanyak 60 orang dari 84 orang
pendaftar yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia diantaranya dari
Sumatera, Kalimantan, Jawa dan kawasan Indonesia Timur.
Dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi memiliki dosen home based sebanyak 7 orang,
dosen tetap non-PNS sebanyak 10 orang dengan kualifikasi S1 Fisioterapi
Profesi, S2 Biomedik dan Kesehatan, dan S3 Ilmu Kedokteran serta dosen tidak
tetap (dosen luar biasa) sebanyak 2 orang. Kelemahannya adalah masih
kurangnya dosen tetap ber-NIDN yang bidang keahliannya sesuai dengan Prodi
Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep Unhas.
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi menerapkan kurikulum
berbasis kompetensi mengacu KKNI Level 7. Kurikulum yang diterapkan
diarahkan untuk dapat mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan Program Studi
Fisioterapi dalam bidang pendidikan.
Sistem pembiayaan prodi mengacu pada penerapan sistem Pengelolaan
Keuangan PTN-BH Unhas. Alokasi dana ditujukan untuk menyelenggarakan
KOMPONEN A
JATI DIRI, VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
SERTA STRATEGI PENCAPAIAN
Penjelasan Visi:
Visi unggul dalam pengembangan modifikasi teknologi Fisioterapi
dimaksud adalah menjadi program studi yang mengedepankan teknologi
Fisioterapi Neuromuskular (modifikasi) terkini, seperti mengembangkan model
atau teknik intervensi fisioterapi (eg. Quantum Movement Technique, Sensory
Motor Integration Technique) sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang kritis,
inovatif, dan terampil dalam melayani masyarakat kaitannya dengan kesehatan
gerak dan fungsi gerak kaitannya dengan kesehatan gerak dan fungsi gerak.
Berbasis benua maritim sejalan dengan visi Universitas Hasanuddin yaitu
“Pusat Unggulan dalam Pengembangan insani, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Seni dan Budaya Berbasis Benua Maritim Indonesia”.
Meningkatnya mutu Jumlah CE/CI Menerima dosen baru Penerimaan dosen baru 2 orang 4 orang 5 orang 6 orang 7 orang
dan jumlah Clinical prodi pendidikan untuk pendidikan
Educator dan Clinical profesi fisioterapi profesi fisioterapi
Instructure Meningkatkan jumlah Fasilitasi dosen untuk melanjutkan 1 orang 2 orang 2 orang 3 orang 4 orang
Jumlah CE/CI dosen tugas belajar ke pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
yang melanjutkan jenjang lebih tinggi
pendidikan ke
jenjang lebih tinggi
Jumlah CE/CI Memfasilitasi CE/CI untuk mengikuti seminar 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang 6 orang
yang mengikuti CE/CI mengikuti
seminar atau workshop atau workshop
seminar atau
workshop dalam dalam rangka
rangka peningkatan skill
peningkatan skill
Meningkatnya mutu Jumlah lahan Meningkatkan jejaring Pembuatan dan perpanjangan MOU dengan 10 MoU 11 MoU 16 MoU 17 MoU 18 MoU
sarana dan prasarana praktek fisioterapi kerjasama dengan lahan praktek yang baru
pendidikan lahan praktek lain
Jumlah inventaris
Alokasi dana untuk
kantor pendidikan Mengalokasikan dana dalam RKUK setiap 10 unit 12 unit 15 unit 17 unit 19 unit
inventaris kantor
profesi fisioterapi tahun
Terselenggaranya Jumlah penelitian Meningkatkan kapasitas Mengikuti pelatihan dan workshop terkait 2 pelati- 4 pela- 6 pela- 8 pela- 10
penelitian fisioterapi yang dihasilkan dosen dalam penelitian penelitian han tihan tihan tihan pela-
berbasis klinik dosen pendidikan berbasis klinik tihan
profesi fisioterapi fisioterapi
per tahun Meningkatkan Mengalokasikan dana dalam RKUK setiap 2 3 4 5 6
dukungan dana untuk tahun propo- propos propos propos propos
penelitian berbasis sal al al al al
klinik fisioterapi
Mengikuti hibah penelitian 2 propo- 3 pro- 4 pro- 5 pro- 6 pro-
sal posal posal posal posal
Membentuk kelompok Pembentukan kelompok peminatan bidang 1 2 3 4 5
dosen peneliti fisioterapi keilmuan dalam penelitian kelom- kelom- kelom- kelom- kelom-
berbasis klinik pok pok pok pok pok
Meningkatnya Persentase Mengintergrasikan hasil Penyelarasan hasil penelitian pada buku teks, 2 buku 3 buku 4 buku 5 buku 6 buku
pemanfaatan hasil pemanfaatan penelitian dosen yang bahan ajar, modul pembelajaran dan modul
penelitian berbasis penelitian yang berbasis klinik dalam praktikum berdasarkan hasil penelitian
klinik terhadap dihasilkan dalam pengembangan berbasis klinik
pengembangan bidang fisioterapi pelayanan fisioterapi Seminar hasil-hasil penelitian terutama 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
pelayanan fisioterapi per tahun dibidang fisioterapi kepada CE/CI
Meningkatnya Tingkat hasil Meningkatkan Penyempurnaan sistem dan organisasi 50% 60% 70% 80% 90%
efektivitas dan pelaksaan efektivitas adan penjaminan mutu program studi pendidikan
efisiensi sistem penjaminan mutu efisiensi penjaminan profesi fisioterapi
penjaminan mutu dan internal mutu dan pengawasan Penyempurnaan instrumen dan standar 50% 60% 70% 80% 90%
sistem pengawasan internal program studi penjaminan mutu program studi pendidikan
internal pendidikan profesi profesi fisioterapi
fisioterapi Peningkatan sistem monitoring dan evaluasi 50% 60% 70% 80% 90%
penjaminan mutu program studi pendidikan
profesi fisioterapi
Terlaksananya Jumlah tenaga Meningkatkan jumlah Perekrutan tendik program studi pendidikan 2 orang 3 orang 3 orang 4 orang 4 orang
pengelolaan kependidikan tendik program studi profesi fisioterapi yang berkualitas.
Inovasi di bidang Tersusunnya Mengintergrasikan Menjadikan materi fisioterapi interna sebagai 1 kali 1 kali 1 kali
pendidikan fisioterapi materi fisioterapi kompetensi fisioterapi matakuliah pilihan dalam kurikulum
interna dalam komprehensif interna ke pendidikan profesi fisioterapi
pendidikan profesi dalam kurikulum Pelaksanaan seminar materi fisioterapi 1 kali 2 kali
fisioterapi program studi interna
pendidikan profesi Penyusunan capaian pembelajaran materi 1 kali
fisioterapi fisioterapi interna sesuai level 7 KKNI
Modifikasi teknik Jumlah teknik Mengidentifikasi konsep Pengidentifikasian berbagai konsep teknik- 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
neuromuskular unggul teknik-teknik dasar teknik dasar fisioterapi neuromuskular
fisioterapi menjadi neuromuskular neuromuskular
teknik unggul dalam yang dihasilkan fisioterapi
pelayanan fisioterapi oleh dosen dan Memodifikasi konsep Pelaksanaan modifikasi konsep teknik-teknik 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali 5 kali
mahasiswa teknik-teknik dasar dasar neuromuskular fisioterapi menjadi
neuromuskular konsep teknik unggulan fisioterapi
fisioterapi menjadi
konsep teknik unggulan
fisioterapi
3. Peluang
a. Universitas Hasanuddin merupakan perguruan tinggi terakreditasi A
dan menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Oleh
Jati diri, Visi, Misi, Sasaran dan Strength (kekuatan) Weakness (kelemahan)
Tujuan
1. Prodi telah memiliki visi, misi dan tujuan yang disusun Sosialisasi mengenai VMTS Program Studi Pendidikan
dengan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan Profesi Fisioterapi belum maksimal (terutama
Universitas, kondisi nasional, kebijakan pemerintah, sosialisasi eksternal).
kebutuhan masyarakat, kemajuan IPTEK, analisa SWOT
dan berorientasi ke masa depan.
2. Sasaran dan tujuan prodi telah relevan dengan misi prodi.
3. Visi, misi dan tujuan telah dipahami oleh sebagian besar
civitas akademika.
Opportunity (peluang) SO WO
1. Tersedia mekanisme 1. Mensinergikan visi, misi dan tujuan yang disusun 1. Sosialisasi Program Studi Pendidikan Profesi
peninjauan visi, misi dan dengan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan Fisioterapi FK Unhas masih perlu diupayakan dan
tujuan. fakultas, universitas, kondisi nasional, kebijakan digalakkan sesuai mekanisme yang tersedia.
2. Kesempatan membangun pemerintah, kebutuhan masyarakat, kemajuan IPTEK, 2. Mempersiapkan SDM Fisioterapi melalui
networking dengan berbagai analisa SWOT dan berorientasi ke masa depan. pendidikan yang berkualitas dengan membangun
instansi, profesi dan 2. Melibatkan stakeholder (berbagai instansi profesi, networking dengan berbagai instansi, profesi dan
universitas dalam dan luar universitas dalam dan luar negeri) dalam penyusunan universitas dalam dan luar negeri dengan
negeri. visi misi program studi. lingkungan kerja yang kondusif.
3. Terlaksananya proses pendidikan dan pengelolaan
administrasi pendidikan sesuai dengan visi, misi dan
tujuan prodi yang telah dipahami.
Threat (ancaman) ST WT
Irisan visi misi dari profesi lain 1. Memaksimalkan sosialisasi dan pelaksanaan visi, misi 1. Meningkatkan pemahaman dan implementasi dari
yang menyebabkan adanya dan tujuan untuk mengatasi persaingan antar lulusan visi, misi dan tujuan serta memperbanyak mengikuti
I
B.2 STRUKTUR ORGANISASI, KOORDINASI DAN CARA KERJA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI FISIOTERAPI FK
UNHAS
Dekan
Prof. Dr. dr. Asadul Aslam, Sp. BS
SENAT FK Gugus Penjaminan
Wakil Dekan I Wakil Dekan II Wakil Dekan III Mutu FK
Prof. Dr. dr. Rosdiana Natsir, Dr.dr. Syafrie Kansul Arief, Prof. Dr. dr. Muh. Nasrum Massi
Sp.Biol. Sp.AN
Sekretaris Prodi
Rijal, S.Ft.,Physio.,M.Kes.,M.Sc
Koord. Praktik Profesi Bagian Adm. Akademik Bagian Adm. Umum Bagian Kemahasiswaan
Fadhia Adliah, Nur Hardiyanty, Ahmad Fatillah Immanuel Maulang,
S.Ft.,Physio.,M.Kes S.Ft.,Physio.,M.Sc
Pengembangan Praktik Profesi Ekstra S.Ft.,Physio.,M.Kes
Kurikuler / Kokulikuler
Kerja Sama Lahan Praktik Pengelola KBK Urusan umum Adm. Kemahasiswaan
Evaluasi & Monitoring Nilai PBM Perlengkapan
Penelitian & Pengabdian Epsbed / Borang Keuangan
Masyarakat
I
Dilihat dari struktur organisasi dan manajemen, Program Studi Pendidikan
Profesi Fisioterapi Fisioterapi FK Unhas telah memiliki struktur lembaga standar
dan mekanisme yang jelas yang dapat menjamin terselengaranya tata kelola
dengan prinsip good governance. Struktur organisasi dilengkapi dengan sistim
pengelolaan lembaga yang pelaksanaannya berdasarkan pada Standar
Operasional Prosedur (SOP) sehingga menampakkan model kepimimpinan yang
demokratis.Hal ini memungkinkan pengelolaan setiap unit di Prodi Pend. Profesi
Fisioterapi FK Unhas berlangsung efektif dan efisien, mengutamakan keterlibatan
civitas akademika dalam pengambilan kebijakan di tingkat prodi secara bottom up
yang relatif mendukung peningkatan komitmen untuk mengelola setiap unit kerja
di prodi Pend. Profesi Fisioterapi secara baik.
Unsur pelaksana:
1) Pelaksana administrasi akademik (BAAK) mengelola tentang
pengadministrasian aplikasi kurikulum yang telah disusun
pengadministrasian, pelaksanaan dan hasil-hasil yang terkait dengan KKNI
level 7 seperti membuat SOP untuk pengadministrasian nilai, SOP KRS, SOP
KHS, serta mendokumentasikan nilai-nilai ujian dan hal-hal yang terkait
dengan penilaian pendidikan mengatur, menghubungi dosen / instruktur
mengelola proses belajar, borang akreditasi serta bersama dengan bagian
lain membuat laporan terkait bidangnya.
2) Pelaksana administrasi umum (ADUM) menyelenggarakan dan menata
tentang hal-hal yang bersifat umum seperti penataan keuangan dan
perlengkapan terutama yang terkait dengan mempersiapkan
fasilitas/peralatan proses belajar, tutorial, field lab, skill lab, studi kasus, ujian
komprehensif, kebutuhan ATK kantor dan hal-hal administrasi terkait dengan
keuangan dari fakultas serta membuat laporan terkait bidangnya.
3) Pelaksana kemahasiswaan mengelola aktifitas ektrakurikuler dan kokurikuler
mahasiswa bersama dengan Himafisio (Himpunan Mahasiswa Fisioterapi) FK
Unhas dan stake holder dalam pengembangan aktifitas mahasiswa.
Melaksanakan usaha peningkatan dan pengembangan minat, bakat, dan
penalaran mahasiswa pada program studinya. Memfasilitasi struktur
organisasi Himafisio serta kegiatan operasional Himafisio.
4) Keempat unsur pelaksana tersebut bersama kaprodi dalam melaksanakan
tugasnya, saling berkoordinasi secara proporsional sesuai bidangnya masing
– masing.
2
B.3 KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua
unsur dalam program studi serta mengikuti nilai, norma, etika dan budaya
organisasi yang disepakati bersama serta mampu membuat keputusan yang
tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan,
merumuskan dan mengartikulasikan visi yang realistik serta
mengkomunikasikan visi ke depan. Pola kerja menekankan pada
keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual
dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi dengan mengarahkan
tujuan, peran dan tugas kepada seluruh unsur tugas. Pemilihan pimpinan prodi
ke depan menganut sistem dan atau mekanisme yang sudah ditetapkan oleh
Dekan Fakultas Kedokteran yang mekanismenya berdasarkan azas kepatutan
dan kepantasan sehingga pimpinan prodi terpilih benar-benar mendukung,
mengarahkan, memutuskan dan mengembangkan pendidikan Fisioterapi yang
profesional berdasarkan Position Statement WCPT Guideline for Physical
Therapist Professional tahun 2011 yang berperilaku dan bermartabat
Fisioterapi Indonesia.
Organisasi program studi Pendidikan Profesi Fisioterapi dikembangkan
dengan budaya partisipatif yaitu pengelolaan program studi selalu
memperhatikan dan mengakomodasi aspirasi segenap civitas akademika.
Peran pimpinan lebih condong sebagai manager dari pada leader. Untuk itu
disadari dukungan sistem administrasi dan informasi yang memadai, serta
perencanaan, prosedur operasional, uraian tugas dan tujuan benar-benar
diharapkan dapat menjadi pengendali roda organisasi.
3
b. Kepemimpinan Organisasi: Kaprodi dalam menjalankan kebijakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi harus mampu memetakan job description
masing-masing bagian mengkomunikasikan, mengontrol dan
mengevaluasi dengan berpedoman pada struktur organisasi prodi.
c. Kepemimpinan publik: Kaprodi dalam menjalankan fungsinya di program
studi berinteraksi dengan mahasiswa, dosen, dan pegawai lainnya
merupakan wujud dari masyarakat ilmiah di kampus yang dalam hal ini
harus selalu menjadi panutan dan mampu memberi contoh kepada
masyarakat kampus maupun masyarakat sekitarnya dalam hal penerapan
kedisiplinan, rendah hati, jujur dan bertanggung jawab. Kaprodi juga
diharapkan memiliki prestasi dan jabatan di luar program studi yang terkait
seperti ketua organisasi profesi tertentu, contohnya Ketua IFI, Ketua
APTIFI, dan sebagainya.
Pola kepemimpinan seperti ini dirasakan efektif dan sesuai bagi civitas
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas. Untuk
mewujudkan kepemimpinan tersebut kebijakan yang diterapkan Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas adalah mensyaratkan
pimpinan dengan kualifikasi jujur, visioner, proaktif, terbuka, koordinatif dan
komunikatif. Kepemimpinan di lingkungan Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas terbukti memenuhi kriteria tersebut. Ke
depannya hal ini didukung dengan kriteria fit and proper test yang wajib dipenuhi
oleh pimpinan di lingkungan fakultas dan program studi.
Disamping diamanahi mempimpin Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas secara internal, ketua program studi juga
memiliki kapasitas sebagai pemimpin di luar institusi yakni sebagai ketua APTIFI
(Asosiasi Pendidikan Tinggi Fisioterapi Indonesia) sampai tahun 2017. Tuntutan
pemenuhan kualitas ini dimaksudkan agar dapat mendukung percepatan visi dan
pelaksanaan misi program studi.
Dalam mengambil keputusan telah disepakati acuan sebagai berikut:
1. Diawali oleh rapat subbag (sesuai dengan bidang masing-masing) untuk
menentukan jenis kegiatan.
2. Selanjutnya menentukan personal yang berkompeten untuk diamanahi tugas
tertentu.
3. Sebelum pengusulan penerbitan SK, calon personal tersebut sekali lagi
dikonfirmasi mengenai kesanggupan melaksanakan tugas yang dimaksud.
4
4. Setelah SK/surat tugas terbit dari pejabat yang berwenang, dibuatkan TOR
(Term of Reference) oleh tim yang terbentuk untuk melaksanakan kebijakan
tersebut.
5. Setelah penyelenggaraan suatu kegiatan selesai, diakhiri dengan pelaporan
yang dilengkapi dengan berbagai bukti kegiatan yang telah dilakukan.
Di lihat dari struktur organisasi dan manajemen, Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi FK Unhas telah memiliki struktur lembaga standar dan mekanisme yang
jelas yang dapat menjamin terselenggaranya tata pamong dengan prinsip good
governance. Struktur organisasi dilengkapi dengan sistem pengelolaan lembaga
dengan model kepemimpinan yang demokratis. Hal ini memungkinkan pengelolaan
setiap unit di FK Unhas secara efektif dan efisien, mengutamakan keterlibatan
civitas akademika dalam pengambilan kebijakan di tingkat fakultas secara bottom
up yang relatif mendukung peningkatan komitmen untuk mengelola setiap unit kerja
di Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas secara lebih baik.
5
Jenis Jumlah Tenaga Kependidikan dengan
No Tenaga Nama Pendidikan Tertinggi3
. Kepen- Unit/Labora- Pro- D- D- SMA/
S-3 S-2 S-1 D-2 D-1
didikan1 torium2 fesi 4 3 SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tenaga Perpustakaan 6 23 6
perpustak Universitas;
aan* Perpustakaan
Fakultas
Laboratorium
2 Laboran 3
Anatomi
3 Analis
4 Teknisi Fakultas 2
5 Operator
&Prog-
ramer
6 Program
Tenaga
Studi
Admi-
Pendidikan 1 3
nistrasi/A
Profesi
rsiparis
Fisioterapi
Total 6 26 6 6
* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaan
Sarana dan prasarana yang tersedia cukup memadai seperti fasilitas gedung
atau ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan. Untuk mengantisipasi kemajuan
IPTEK, program studi Fisioterapi mempunyai laboratorium komputer, jaringan
internet yang dipergunakan bersama dengan Fakultas Kedokteran. Kendala yang
masih dihadapi saat ini adalah belum optimalnya penggunaan gedung atau ruang
kuliah, belum optimalnya sarana dan prasarana laboratorium dan perpustakaan.
Dalam upaya memenuhi sarana dan prasarana di Program Studi Fisioterapi FK
Unhas diperlukan dana yang cukup besar untuk dapat memberikan pelayanan yang
cepat dan berkualitas. Oleh karena itu, FK Unhas bersama dengan Program Studi
Fisioterapi telah mengembangkan web site dengan alamat
www.med.unhas.ac.id/fisioterapi
6
Kurikulum yang ada sekarang ini adalah KKNI level 7. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan sistem metode dan bentuk pembelajaran yaitu Morning
report/ respon, Bedside teaching (Piramida Miller), Problem based learning,
Case study, dan Ujian bagian serta ujian komprehensif akhir program.
7
kasus secara bergilir oleh mahasiswa, serta bertanggungjawab mengkoordinasikan
kegiatan penulisan laporansetiap akhir stase bagi mahasiswa.
8
8. Nahdiah Purnamasari, S.Ft, Radiologi, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Physio., M.Kes Neuropsikiatri,dan Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Pediatri
9. Andi Besse Ahsaniyah, S.Ft, Patologi Klinik, Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes Komprehensif Neuropsikiatri, dan Manajemen
Fisioterapi Komprehensif Kesehatan
Wanita/Obgyn
10. Fadhia Adliah, S.Ft, Physio., Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.Kes Musculoskeletal, Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Geriatri, dan Manajemen
Fisioterapi Komprehensif
Kardiovaskulopulmonal
11. Dian Amaliah Nawir, S.Ft, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Physio., M.Kes Musculoskeletal, Manajemen Fisioterapi
Komprehensif OIahraga, dan Manajemen
Fisioterapi Komprehensif
Kardiovaskulopulmonal
12. Melda Putri, S.Ft, Physio., Patologi Klinik, Manajemen Fisioterapi
M.Kes Komprehensif Ergonomi, dan Manajemen
Fisioterapi Komprehensif Kesehatan
Wanita/Obgyn
13. Nur Hardiyanty S.Ft, Physio, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.Sc Musculoskeletal, Manajemen Fisioterapi
9
17. Yudi Hardianto, S.Ft, Manajemen Fisioterapi Komprehensif Terapi
Physio., M.ClinRehab Latihan Fungsional, Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Neuropsikiatri, dan Manajemen
Fisioterapi Komprehensif
Kardiovaskulopulmonal
18. Hamizah, S.Ft, Physio Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Muskuloskeletal Dan Bedah
19. Asdar Fajrin M, S.Ft, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Physio, M.Kes Muskuloskeletal Dan Bedah
20. Erfan Sutono, S.Ft,Physio., Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.H Muskuloskeletal Dan Bedah
21. dr. Hj. Fauziah A.Achmad Manajemen Fisioterapi Komprehensif Isu
Profesi & Komunitas
22. Hj. Sarkiyati, S.ST Manajemen Fisioterapi Komprehensif Isu
Profesi & Komunitas
23. dr. Hj. Nurhayati Musada Manajemen Fisioterapi Komprehensif Isu
Sudirman, S.ST,FT Profesi & Komunitas
24. dr. Hj. Ratnawati, S.ST Manajemen Fisioterapi Komprehensif Isu
Profesi & Komunitas
25. Prof. Dr. dr. Muhammad Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Ilyas, Sp.RAD(K) Laboratorium & Radiologi
26. dr. Sri Asriyani, Sp.RAD(K), Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.Med.Ed Laboratorium & Radiologi
27. dr. Dario Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Nelwan,Sp.Rad,M.Kes Laboratorium & Radiologi
28. dr. Rafikah Rauf, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Sp.Rad,M.Kes Laboratorium & Radiologi
29. dr. Uleng Bahrun, Sp.PK(K), Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Ph.D Laboratorium & Radiologi
30. dr. Asvin Nurulita, Sp.PK, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.kes Laboratorium & Radiologi
31. dr. Irda Handayani, Sp.PK, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
M.Kes Laboratorium & Radiologi
32. dr. Mutmainah, Sp.PK(K) Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Laboratorium & Radiologi
33. dr. Rahmawati, Sp.PK(K) Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Laboratorium & Radiologi
34. Yahya Dwitama, S.Ft, Manajemen Fisioterapi Komprehensif Terapi
Physio Latihan Fungsional
35. Taufik Hidayat, S.Ft, Physio Manajemen Fisioterapi Komprehensif Terapi
Latihan Fungsional
36. Mulyadi, S.Ft, Physio Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Muskuloskeletal dan Bedah
37. Bustaman Wahab, S.Ft, Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Physio, PO, M.MKes Muskuloskeletal dan Bedah
10
38. Haris, S.Ft, Physio, M.Kes Manajemen Fisioterapi Komprehensif
Kardiovaskulopulmonal
39. Ismail, S.Ft, Physio Manajemen Fisioterapi Komprehensif Pediatri
40. Agung Sahari, S.Ft, Physio Manajemen Fisioterapi Komprehensif Geriatri
11
Ita Rini, S.Ft, Physio, M.Kes Tingkat aktivitas fisik, komposisi asupan
makanan, dan pola tidur antara remaja
obesitas dan normal.(2014)
Dian Amaliah Nawir, S.Ft, Physio, M.Kes Hubungan antara program latihan dan
peningkatan kapasitas fungsional pada atlet
PON XIX cabang olahraga anggar di KONI
Sulawesi Selatan. (2016)
Andi Rahmaniar SP, S.Ft, Physio, M.Kes Peningkatan kapasitas fungsional setelah
menjalani program latihan pada atlet PON XIX-
2016 Olahraga karate KONI Sulawesi Selatan.
(2016)
Nur Hardiyanty S.Ft, Physio, M.Sc Ekspresi eritropoetin, reseptor eritropoetin, dan
kadar hemoglobin pada mencit gagal ginjal
kronis. (2016)
Fadhia Adliah S.Ft, Physio, M.Kes Perubahan akumulasi leukosit dan hitung jenis
leukosit pada kelompok pemain futsal malam.
(2016)
Farahdina bachtiar S.Ft, Physio, M.Sc The effect of inflamation on anxiety, cognitive
function, and the autonomic nervous system
(ANS) during a series of cognitive task. (2016)
12
Judul Kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada
Tahun
Masyarakat
(1) (2)
2015 Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Fisioterapi di
Kab. Jeneponto
2015 Penyuluhan Senam Ibu Hamil dan Nifas di Kab. Jeneponto
2015 Penyuluhan Deteksi Gangguan Tumbuh Kembang di Kab.
Jeneponto
2015 Penyuluhan dan tindakan Massage Bayi di Kab. Jeneponto
2016 Pemeriksaan dan Intervensi FT di Kab. Soppeng
2016 Deteksi gangguan tumbuh kembang anak di Kab. Soppeng
2016 Massage Bayi di Kab. Soppeng
2016 Senam Haji di Kab. Soppeng
2016 Senam Pola Pernapasan di Kab.Soppeng
2017 Kegiatan Bakti Sosial Kab. Pinrang
2018 Kegiatan Bakti Sosial Kab. Wajo
Tabel 9. Monitoring Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Rerata IPK > 3,5
2015/2016 2016/2017 2017/2018
Jumlah mahasiswa - - 60
reguler
Jumlah Dosen Tetap - - 18
Rerata IPK >3,5 - - -
Catatan : Rerata IP Semester I Tahun Ajaran 2017/2018 yaitu >3,5
13
Untuk itu tujuan pengembangan Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi Fakultas Kedokteran mengarah pada:
a. Peningkatan dan pengembangan SDM dengan mengadakan kerjasama
antar institusi pendidikan dalam dan luar negeri antara lain lahan praktek
RS Wahidin Sudiro Husoddo, Dispora SulSel, RSUD Kota Makassar, RS
Pendidikan Unhas, Klinik Medisakti, Klinik Physio Sakti, PT Maruki
Internasional, Puskesmas Patingalloang, Puskesmas Jumpandang Baru,
Puskesmas Kassi-Kassi, dan Puskesmas Sudiang Raya, RS Haji Makassar,
Kesehatan Pelabuhan, Balai Besar Kesehatan Paru Makassar, Klinik
Physiocenter Makassar, Puskesmas Samata, PSM, RSKD Sul Sel, YPAC
(Yayasan Pendidikan Anak Cacat), Physical Therapy Faculty of Mahidol University
Thailand, dan Hanze University
b. Peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian di bidang fisioterapi antara
lain Hold Relax Technique and Oral Glucosamine are Effective on Decreasing
Pain, Joint Stiffnes, Functional Limitation and Serum Level Of Comp in people
with Osteoarthritis (2018)
c. Peningkatan peran serta fisioterapi dalam pengabdian pada masyarakat
antara lain pada tahun 2018 adanya program pengabdian masyarakat berupa
Pelatihan dan Bimbingan Teknik Senam Bayi Kepada Petugas Kesehatan Di
Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar
14
Tabel 10.Prediksi kebutuhan menurut jenis pelayanan dan Lembaga / unit kerja
sampai tahun 2025
No. Lapangan Pekerjaan Jumlah Level KKNI
5 7 8 Sp
1 RS Type A 39 234 234
2 RS Type B 223 1.338 669
3 RS Type C 448 1.792 896 448
4 RS Type D 261 1.044 522 -
5 RS non Kelas 751 1.502 751 -
6 Pusat Pelayanan 33 33 33
Kesehatan Olahraga
7 Pusat Kesehatan Kerja 6 6 6
/ Ergonomik
8 Pusat Rehabilitasi 3 3 3 3
9 Pusat Layanan Lansia 33 33 33
10 Dinas Kesehatan 33 33 33
Provinsi
11 Lembaga Penelitian 12 12
Kesehatan/ Olahraga
Jumlah Lembaga 1.842
Pelayanan*
Jumlah Kebutuhan Total 4.341 3.615 1.237
Profesi Fisioterapi Fisioterapi
16.365
*Sumber data : Kementerian Kesehatan, Kementerian Olahraga
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Kedokteran Unhas
kini memiliki berbagai potensi untuk berkembang antara lain memiliki SDM yang
masih muda untuk siap dikembangkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,
sarana dan prasarana dari berbagai fasilitas yang cukup memadai sehingga dapat
menjadi modal untuk pelaksanaan pengembangan. Spirit untuk selalu reaktif dan
proaktif terhadap berbagai perubahan global senantiasa dipertahankan dan
dikembangkan untuk mendapatkan masa depan yang lebih cemerlang, serta
adanya dukungan dari universitas dan masyarakat pada umumnya.
15
A. 8 EVALUASI PROGRAM DAN PELACAKAN LULUSAN
Lulusan yang berkualitas dipengaruhi oleh berbagai faktor utama, yaitu
kualitas input (mahasiswa yang masuk) dan kualitas proses (meliputi dosen,
sarana prasarana, dan sistem pembelajaran, dan yang mendukung). Dengan
demikian faktor-faktor tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dalam
upaya peningkatan kualitas yang ingin dicapai.
Pola seleksi yang telah berjalan diharapkan dapat menunjukkan standar
mutu penerimaan yang cukup baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Aspek
kualitas dan kuantitas penerimaan mahasiswa baru dapat dilihat dari data calon
mahasiswa dan mahasiswa yang diterima serta tingkat persaingan untuk dapat
diterima.
Dari segi sosial ekonomi mahasiswa yang diterima di Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas, tren latar belakang ekonomi tampak
bergeser ke arah ekonomi yang lebih baik, artinya, jumlah mahasiswa dengan
latar belakang ekonomi rendah (kurang mampu) semakin berkurang. Sedangkan
untuk daerah asal, calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi FK Unhas berasal dari beberapa daerah di seluruh Indonesia
(Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan kawasan Timur Indonesia).
16
1. Menghasilkan sistem tata kelola yang unggul (manajemen sistem
pendidikan).
2. Menghasilkan manajemen mutu pelayanan yang unggul (peningkatan
hasil audit mutu internal dan eksternal).
e. Sasaran Bidang Sarana Prasarana dan Pendanaan
1. Unggul dalam tata kelola (pengelolaan administrasi dan pendanaan
berbasis IT).
2. Unggul dalam manajemen mutu berbagai layanan akademik dan non
akademik (LMS, SIM, TLIW, dan program pengembangan lainnya).
B.10 KEBIJAKAN
Dalam rangka mewujudkan rencana jangka panjang Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas melakukan penyelenggaraan dan
pengembangan pendidikan yang mengarah pada peningkatan kualitas
sebagai upaya yang sangat strategis dalam melakukan akselerasi di masa
globalisasi. Peningkatan kualitas ini mencakup:
a. Peningkatan kualitas Organisasi dan Manajemen
b. Peningkatan kualitas Sarana dan prasarana
c. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
d. Peningkatan kualitas Institusi
e. Peningkatan kualitas pemberdayaan Sumber dana
17
Seluruh kesepakatan kerjasama dalam bentuk MoU ditindaklanjuti
dengan penyusunan MoU, baik untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian
serta pengembangan program studi. Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi secara aktif menjalin komunikasi kepada Instansi terkait dan
mengevaluasi manfaat dari hasil kerja sama tersebut. Lahan praktik
Pendidikan Profesi Fisioterapi antara lain Rumah Sakit tipe A dan tipe B,
Rumah Sakit Umum Provinsi, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit
Khusus Daerah, Rumah Sakit Pendidikan, Puskesmas, Klinik Fisioterapi
Swasta, Balai Kesehatan, dan Yayasan Sosial.
18
No. Nama Instansi Jenis Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
I
5 Klinik Physio Sakti Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
report/ implementasi teori dalam praktek FT Terapi Lathan
respon, Fungsional dan Manajemen Fisioterapi
Bedside Komprehensif Neuropsikiatri, dan Manajemen
teaching, Fisioterapi Komprehensif Interna
Problem
based
learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
6 Puskesmas Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
Patingalloang, report/ implementasi teori dalam praktek Manajemen Isu
Puskesmas respon, Profesi
Jumpandang Baru, Bedside
Puskesmas Kassi- teaching,
Kassi, dan Problem
Puskesmas based
Sudiang Raya learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
7 Puskesmas Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
Somba Opu report/ implementasi teori dalam praktek Manajemen
respon, Fisioterapi Komprehensif
Bedside Geriatri
teaching,
Problem
based
learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
8 PT Maruki Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
Internasional report/ implementasi teori dalam praktek Manaj.
respon, Komprehensif FTkesehatan dan keselamatan kerja
Bedside (ergonomi)
teaching,
Problem
based
learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
9 YPAC (yayasan Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
Pendidikan Anak report/ implementasi teori dalam praktek Manaj.
Cacat) respon, Komprehensif FT Pediatri
Bedside
teaching,
Problem
based
learning,
Case
study, dan
II
Ujian
bagian
III
based
learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
15 RSKD Sul Sel Morning Memfasilitasi mahasiswa dalam memahami
report/ implementasi teori dalam praktek Manaj.
respon, Komprehensif FT Neuropsikiatri
Bedside
teaching,
Problem
based
learning,
Case
study, dan
Ujian
bagian
Nama Mahasiswa:
- Irianto
-Sitti Nurhasanah
-Ali Multazam
-Andi Noviqa
Wulandari
-Mazdayani
-Efy Safitri
-Fatmawati
IV
-Hardianti
-Baiq Hifzatul PM
V
lanjut dosen dan kompetensi
skill lab fisioterapi.
VI
pertukaran kerjasama riset untuk
mahasiswa studi pengembangan
lanjut dosen dan kompetensi
skill lab fisioterapi.
VII
dandosen, yang pendidikan dosen,
dilanjutkan dengan peningkatan
pertukaran kerjasama riset untuk
mahasiswa studi pengembangan
lanjut dosen dan kompetensi
skill lab fisioterapi.
VIII
bestari di, studi banding kompetensi,
mahasiswa peningkatan level
dandosen, yang pendidikan dosen,
dilanjutkan dengan peningkatan
pertukaran kerjasama riset untuk
mahasiswa studi pengembangan
lanjut dosen dan kompetensi
skill lab fisioterapi.
IX
lanjut dosen dan kompetensi
skill lab fisioterapi.
X
dilanjutkan dengan kerjasama riset untuk
pertukaran pengembangan
mahasiswa studi kompetensi
lanjut dosen dan fisioterapi.
skill lab
Catatan: Sebagian institusi kerjasama merupakan institusi kerjasama fakultas dan universitas
sehingga otomatis menjadi institusi kerjasama prodi.
XI
Adapun distribusi mata kuliah di Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi Fakultas Kedokteran adalah:
Tabel 14. Distribusi mata kuliah
Smt Kode MK/Blok Nama MK/Blok Bobot
sks
(1) (2) (3) (4)
I
139C1317 Manajemen fisioterapi komprehensif 7
muskuloskeletal dan bedah
I
145C1313 Manajemen fisioterapi komprehensif 3
terapi latihan fungsional
I 2
Radiologi
150C1312 Dan
Patologi Klinik
I 149C1312 Manajemen Isu Profesi** (Komunitas) 2
II
140C1316 Manajemen fisioterapi komprehensif 6
neuropsikiatri
II Manajemen fisioterapi komprehensif 2
146C1313 K3 dan ergonomi
II 3
Manajemen fisioterapi komprehensif
olahraga
144C1313
II 148C1313 3
Manajemen fisioterapi komprehensif
geriatri
III
147C1313 Manajemen komprehensif fisioterapi 3
pediatri/tumbuh kembang
III 142C1313
Manajemen fisioterapi komprehensif 2
kesehatan wanita/obgyn
III 151C1313
XII
Total
42
Catatan : ** Mata Kuliah Pilihan
XIII
Monitoring dan evaluasi keberhasilan belajar mahasiswa dilakukan
dengan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) pada setiap semester yang
dikonsultasikan dengan Pembimbing Akademis. Kegiatan proses belajar
dipantau dengan kehadiran dosen dan mahasiswa rata-rata kehadiran dosen
sebanyak 90%, sedang mahasiswa 80%. Ini telah memenuhi persyaratan
kehadiran yang telah ditentukan. Evaluasi Pendidikan Profesi Fisioterapi
dilakukan setiap semester oleh penjaminan mutu.Pada setiap akhir bagian
dilakukan ujian oleh CE dan CI dan pada akhir semester dilakukan ujian
komprehensif. Semua ketetapan pengelolaan akademik tersebut
telah disosialisasikan lewat buku Pedoman Fakultas Kedokteran Unhas yang
dibagikan pada setiap mahasiswa baru.
2016/2017 - - - - - - - -
2017/2018 122 - - - - - - -
Jumlah 122 -
Catatan : IPK dalam proses, tetapi IPS sudah ada
XIV
B.14 UMPAN BALIK
Umpan balik tentang proses pembelajaran dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan serta tindak lanjutnya.
Tabel 16. Umpan Balik Proses Pembelajaran
I
Umpan Balik Dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut
(1) (2) (3)
Dosen Berdasarkan hasil umpan balik dari para dosen 1. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
diketahui bahwa dosen berpendapat sarana dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
prasarana jika dirata-ratakan skornya adalah baik. dan prasarana yang dapat mencakup semua
1. Penilaian terhadap kecukupan lahan praktik kebutuhan dosen dan mahasiswa
2. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
untuk proses pembelajaran dinilai sangat baik
menambah jumlah MoU lahan praktik profesi
(41,2%)
2. Ketersediaan dukungan teknologi informasi mengingat jumlah mahasiswa profesi yang
untuk membantu kegiatan pembelajaran dan sangat banyak.
3. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
penilaian (LMS dan SIM) dinilai sangat baik
melakukan sosialisasi dan pelatihan
(58,8%)
3. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk terhadap dosen-dosen yang belum
clinical skill lab dinilai sangat baik (52,9%) menerapkan LMS dan SIM
4. Sebanyak 47,1 % dosen menilai ruang 4. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
perpustakaan telah cukup memadai namun menambah jumlah alat di Clinical Skill Lab,
masih perlu ditingkatkan khususnya alat pemeriksaan dan
5. Sebanyak 70,6% dosen menilai perlu
elektroterapi.
ditingkatkan jumlah komputer dan perangkat 5. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
teknologi informasi lainnya meningkatkan kualitas perpustakaan prodi
6. Berdasarkan hasil umpan balik dari para dosen
dengan cara menambah koleksi buku/jurnal
diketahui bahwa dosen berpendapat bahwa 6. Mengusulkan penambahan jumlah komputer
pelaksanaan tridarma perguruan tinggi jika dan perangkat teknologi informasi lainnya
7. Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi
dirata-ratakan skornya adalah baik.
7. Sebanyak 52,9 % dosen menilai telah meningkatkan kualitas dalam bidang
mendapatkan tugas yang sesuai dengan bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian
keahliannya masyarakat dengan mengikutsertakan
8. Sebanyak 52,9% dosen menilai mendapat
dosen mengikuti seminar, workshop, hibah
kesempatan pengembangan diri melalui
penelitian, pengabmas
II dan PKM
kegiatan kursus/seminar/pelatihan 8. Memfasilitasi dosen mengikuti kegiatan
9. Sebanyak 41,2% dosen menilai mendapat
pelatihan public speaking dan active
dukungan yang sangat baik dari instansi dalam
learning dan seminar fisioterapi
B. 15 KEBERLANJUTAN
a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa:
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan
Profesi Fisioterapi untuk meningkatkan animo calon mahasiswa
diantaranya adalah:
1) Menampilkan profil Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi di
situs yang memberikan beberapa informasi mengenai berbagai
keunggulan-keunggulan dan prestasi yang telah dicapai oleh
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi
(www.med.unhas.ac.id/fisioterapi).
2) Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi membuka
penerimaan mahasiswa dua kali setahun (Januari dan Agustus)
dari berbagai jalur dimana sebelumnya dilakukan sosialisasi calon
mahasiswa melalui sekolah- sekolah.
3) Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi mengirimkan brosur
ke berbagai rumah sakit-rumah sakit dan berbagai instansi
pendidikan Fisioterapi di Indonesia.
4) SPP Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi yang
dibutuhkan oleh calon mahasiswa untuk belajar di Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi relatif murah.
b. Upaya peningkatan mutu manajemen:
1) Penyelenggaraan manajerial di lingkungan Program Studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi oleh pimpinan dilakukan sistem
demokrasi partisipatif (rapat rutin internal yang dilaksanakan sekali
sebulan, rapat evaluasi di awal dan akhir semester, dan rapat
penerimaan Calon Mahasiswa Baru).
2) Dalam hal mengambil berbagai kebijakan disusun berbagai
prosedur tetap/SOP dimana SOP tersebut dijadikan dasar
pengambilan keputusan tersebut.
3) Peningkatan kinerja kependidikan dilakukan melalui pemberian
kesejahteraan yang memadai. Selain itu peningkatan kinerja
melalui reward and punishment systems.
c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan:
1) Pemberian pelatihan soft skills kepada mahasiswa, berupa
pelatihan Basic Life Support, Pelatihan “The Prevention And
Treatment For Children Development Disorder By Physical
Therapy Approach” , Pelatihan pencegahan cedera olahraga.
Selain itu, mahasiswa juga diberikan pelatihan bagaimana mencari
I
referensi yang baik dan update melalui berbagai media dan
adanya jurnal reading di tiap bagian
2) Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi menyebarkan
kuesioner kepuasan pelanggan yang memperkerjakan lulusannya,
dan meminta masukan dari pengguna lulusan untuk
memperbaiki/meninjau kurikulum dan sistem pembelajaran.
3) Adanya sistem peninjauan kurikulum setiap 4 tahun sekali,
yang memungkinkan untuk segera mengevaluasi,
penyelenggaraan kurikulum yang sedang berjalan.
4) Kelengkapan sarana prasarana laboratorium dan skills lab untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam hal keterampilan
kliniknya.
5) Membuka jejaring lahan praktek profesi sesuai lahan masing-
masing.
d. Upaya Untuk Pelaksanaan dan Hasil Kerja sama Kemitraan
Kerja sama dalam bentuk kemitraan yang sedang dan telah
dibangun selama ini bertujuan agar Program Studi Pendidikan Profesi
Fisioterapi FK Unhas dan institusi jalinan kerja sama saling memberi
manfaat dalam rangka mencapai tujuan masing-masing. Adapun
institusi/instansi yang sedang dan telah menjalin kerja sama dengan
Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas adalah lahan
praktik seperti: PSM Makassar, RS Unhas, RS Wahidin Sudirohusodo,
RSUD Makassar, RS Haji Makassar, Puskesmas Patingalloang,
Puskesmas Kassi-kassi, Puskesmas Jumpandang Baru, dan
puskesmas Sudiang, PT Maruki Internasional, Klinik Physio Center dan
Klinik Physio Sakti.
1. Manfaat bagi Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK
Unhas (sesuai dengan kekhususan masing-masing lahan praktik):
a. Membantu prodi memperoleh informasi terkait kompetensi
sesuai evidence based pengembangan pendidikan profesi
fisioterapi.
b. Sebagai lahan praktek, penelitian dan pengabdian masyarakat
bagi mahasiswa dan dosen.
c. Sebagai user lulusan pendidikan profesi fisioterapi
2. Manfaat bagi lahan praktik
a. Membantu lahan praktik dalam menangani kasus-kasus
Fisioterapi sehingga dapat meringankan beban petugas yang
bersangkutan.
II
b. Lahan praktik mendapat ilmu-ilmu fisioterapi terkini dalam
menangani kondisi gangguan gerak dan fungsi gerak sehingga
diharapkan penderita puas dan sembuh.
c. Membantu lahan praktik dalam mensosialisasikan institusi
mereka terhadap pasien sehingga pasien lebih mengenal
kemampuan lahan tersebut dalam menangani kasus gangguan
gerak dan fungsi gerak.
e. Upaya dan Prestasi Memperoleh Dana Hibah Kompetitif
Berhubung Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK
Unhas masih terbilang baru dan jumlah dosen tetap masih kurang,
maka ke depan Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK
Unhas akan memacu diri untuk memperoleh dana hibah kompetitif.
Saat ini Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas
telah memperoleh dana hibah kompetitif bidang pengabdian
masyarakat. Dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir
yang melibatkan dosen yang bidang keahliannya sesuai dengan
program studi, dengan mengikuti format tabel berikut:
Tabel 18. Dana untuk kegiatan penelitian pada tiga tahun terakhir
Jumlah Dana*
Sumber dan Jenis
Tahun Judul Penelitian (dalam juta
Dana
rupiah)
III
(1) (2) (3) (4)
2014 Gambaran Tingkat Kekuatan Hibah 5
Jantung Paru dan Daya Tahan
Otot Tim Bantuan Medis
Calcaneus
2014 Gambaran Gangguan Hibah 5
Muskuloskeletal Pada Buruh
Angkut Barang di Pelabuhan
Pare-pare
2014 Peran Upaya Promotif Hibah 5
Terhadap Motivasi Pasien
Mendapatkan Intervensi
Fisioterapi di Kecamatan
Bantimurung Kabupaten
Maros
2016 Hubungan antara Fleksibilitas Mandiri 20
dan kekuatan Otot Lengan
dengan Kecepatan Renang
2016 Effect of Kinesio Tapping and Mandiri 21,5
Abduction Brace on Hip
Adductor Muscle Length
Through Changes Level of
Spasticity in Children with
Spastic Diplegi Cerebral Palsy
2016 Hubungan Tingkat Aktifitas Mandiri 22,2
Fisik, Komposisi Asupan
Makanan dan Pola Tidur
Antara Remaja Obesitasdan
Normal
2017 Hubungan Resiko Postur Kerja Mandiri 23,5
dengan Keluhan
Muskuloskeletal pada
Pemanen Kelapa Sawit di PT.
Perkebunan Nusantara XIV
2017 Hubungan Antara Status Gizi Hibah 5
Bayi Terhadap Motorik Kasar
Bayi 6-15 Bulan
2018 Pelatihan Dan Bimbingan Hibah 18
Teknik Senam Bayi Kepada
Petugas Kesehatan Di
Puskesmas Tamalanrea Jaya
Makassar
Jumlah 125.,2
* Di luar dana penelitian/penulisan skripsi, tesis, dan disertasi sebagai bagian dari studi lanjut.
IV
2) Dosen aktif mengajukan proposal penelitian dan pengabdian
masyarakat pada dana hibah kompetitif
3) Dosen aktif mengikuti pelatihan penulisan ilmiah
4) Membangun kerja sama dengan stakeholder sebagai upaya
memperoleh dana hibah penelitian
V
4 (empat) tahun sekali, yang memungkinkan untuk segera mengevaluasi
penyelenggaraan kurikulum yang sedang berjalan.
Adanya evaluasi melalui penjaminan mutu dapat memberi dampak yaitu:
1) Peningkatan IPK mahasiswa
2) Ketepatan masa studi
3) Terpenuhinya persentase kehadiran mahasiswa
4) Singkatnya masa tunggu lulusan dalam memperoleh pekerjaan
5) Tercapainya sasaran pembelajaran
6) Tertibnya manajemen administrasi
7) Pencapaian target daya serap mahasiswa
VI
kerjasama dan kemitraan bidang kemahasiswaan dievaluasi oleh Wakil
Dekan III beserta perangkatnya.
VII
Tabel 19. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Weakness
Mutu (kelemahan)
1. Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi 1. Rata-rata dosen tetap program studi
telah memiliki Struktur Organisasi dan Tata pendidikan profesi masih berstatus NIDK
Pamong yang baku. sehingga sulit diangkat menjadi pejabat
2. Kepemimpinan KaProgram Studi Pendidikan struktural organisasi pendidikan profesi
Profesi Fisioterapi dapat memotivasi seluruh fisioterapi
civitas akademika untuk meningkatkan 2. Pendanaan yang terkait dengan
kinerja. pengelolaan dan proses belajar mengajar
3. Tata pamong dikelola secara profesional, kadang tidak mencukupi kebutuhan
good governance. program yang diharapkan.
4. Tata kelola organisasi didukung oleh 3. Kurangnya tenaga kependidikan yang
berbagai kebijakan yang dikuatkan dengan cakap dan terampil
TATA PAMONG, SK Rektor/SK Dekan.
5. Telah mulai mendisain dan melakukan
KEPEMIMPINAN, SISTEM
beberapa sistem penjaminan mutu secara
PENGELOLAAN, DAN
berkesinambungan dengan melibatkan
PENJAMINAN MUTU
dosen, staf administrasi, dan mahasiswa.
6. Perangkat penjaminan mutu telah tersedia
dari tingkat universitas sampai ke tingkat
prodi.
7. Sistem pengelolaan Prodi telah berbasis IT
yang dapat diakses pada SIM Unhas
Opportunity (peluang) SO WO
1. Adanya seleksi 1. Dengan adanya penerimaan dosen tetap non 1. Kebijakan yang dikeluarkan senantiasa
penerimaan dosen tetap PNS, memudahkan kerja semua tim yang dilandasi oleh SK Dekan dalam rangka
non PNS tiap tahun terlibat dalam struktur organisasi profesi menyiapkan PTN-BH yang memberikan
2. Memanfaatkan hasil 2. KaProgram Studi Pendidikan Profesi pedoman jelas bagi penjaminan mutu.
umpan balik yang Fisioterapi mengelola prodi secara 2. Rekomendasi dari evaluasi penjaminan
dilakukan secara berkala professional dengan prinsip Good mutu digunakan untuk menciptakan
oleh unit penjaminan mutu Governance sehingga dosen dan staf lingkungan kerja yang kondusif.
3. Lingkungan kerja lebih administrasi dapat berprestasi dalam bekerja 3. Memaksimalkan kerja pengelola prodi
kondusif. dengan lingkungan kerja yang kondusif. untuk meningkatkan
I kapasitas kinerja
3. Tata kelola yang baik mendukung dosen dan tenaga kependidikan.
terciptanya lingkungan kerja yang kondusif 4. Pembuatan RKAT yang lebih matang
4. Sistem penjaminan mutu dilakukan secara guna mendukung perolehan dana sesuai
berkala oleh unit Penjaminan Mutu internal program.
KOMPONEN C
MAHASISWA DAN LULUSAN
68
kemudian diikuti oleh Rumah Sakit Unhas, RSUD Kota Makassar, dan RS
Haji Makassar. Selain itu juga mahasiswa diberikan Pelatihan Basic Life
Support (BLS) yang diadakan di RSUP Wahidin Sudirohusodo dalam
meningkatkan kemampuan dasar mahasiswa dalam menangani kebutuhan
vital pasien.
Kegiatan orientasi dan sosialisasi praktik profesi serta pelatihan BLS
merupakan kegiatan yang menunjang ranah psikomotor dan afektif untuk
menjadi fisioterapi yang mampu memimpin, menyusun organisasi memberi
penyuluhan, berkomunikasi, mendidik masyarakat. Kemampuan tersebut
merupakan bekal untuk menjadi “Fisioterapi five star” seperti yang
diharapkan masyarakat. Diskusi antara mahasiswa, pimpinan, tenaga
pendidik, dan tenaga kependidikan diselenggarakan dalam rangka tukar
informasi, curah pendapat, sumbang saran, merupakan kegiatan yang
efektif dalam menunjang peningkatan atmosfer akademik dan suasana
kerja yang kondusif. Kegiatan diskusi yang tidak formal dan tidak terjadwal
ini menimbulkan nuansa kekeluargaan dan keakraban akan dapat
meningkatkan interaksi antara civitas akademika dari hati ke hati, oleh
karena itu kegiatan ini perlu ditingkatkan frekuensinya.
Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa sebagian besar diakomodir pada
lembaga kemahasiswaan Prodi S1 Fisioterapi yaitu Himpunan Mahasiswa
Fisioterapi (Himafisio). Lembaga ini yang mewadahi seluruh kegiatan
ekstra kurikuler mahasiswa berupa kegiatan keilmuan, minat dan bakat
mahasiswa. Selain itu lembaga kemahasiswaan Physiotherapy Scientific
Forum (Pisiform) untuk mewadahi minat penulisan ilmiah mahasiswa dan
Tim Bantuan Fisioterapi (TBF) Sternum untuk mahasiswa yang berminat
sebagai tim kesehatan.
Prestasi mahasiswa Fisioterapi sangat membanggakan, baik di bidang
akademik maupun non akademik. Adapun pencapaian prestasi/reputasi
mahasiswa dalam tiga tahun terakhir bidang akademik dan non akademik
meliputi Global Startup Youth Asian/ Startup Malaysia and Ministry of
Finance Malaysia, Asian Launchpad/ Startup Malaysia, International
Folklore Festival Competition in Spain/International Folklore Festival,
Physiotherapy Essay Competition 2015, Kapal Pemuda Nusantara - Lintas
Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari “Sail Tomini”, Pemilihan Duta Pajak
Sulawesi Selatan, Hibah Dana Penelitian Mahasiswa, Kompetisi Parodi
69
Pekan Seni Universitas Hasanuddin, SVASTHA HARENA FAIR 2015,
Pemilihan Duta Pajak Daerah Kabupaten Luwu Utara, Pekan Riset Sawit
Nasional, Jambore & Ajang Kreatifitas Generasi Berencana Nasional, dll.
70
Daya serap lulusan S1 Fisioterapi FK Unhas di Indonesia sangat tinggi
antara lain terbukti dengan banyaknya permintaan lulusan S1 Fisioterapi
FKep Unhas untuk dijadikan dosen di berbagai institusi pendidikan
Fisioterapi di Indonesia, seperti permintaan lulusan dari Polanka Kalimantan
Timur sebanyak 8 orang, Stikes Samarinda 3 orang, UMM Malang 2 orang,
UNM Malang 1 orang, Stikes SITEBA Padang 6 orang, Bukit tinggi 4 orang,
Program Studi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta 6 orang
dan alumni Diploma III Fisioterapi Universitas Indonesia yang melanjutkan
pendidikan di S1 Fisioterapi FKep Unhas sebanyak 10 orang diminta oleh UI
untuk kembali direkrut menjadi dosen di program studi vokasi Fisioterapi UI
Jakarta. Selain itu, banyak pula permintaan lulusan S1 Fisioterapi FKep
Unhas dari berbagai rumah sakit, klinik swasta, pusat kebugaran, Tim/club
sepak bola nasional, dll. Saat ini Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unhas
telah mempekerjakan lulusan S1 Fisioterapi sebanyak 8 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa keberlanjutan Program Studi S1 Fisioterapi FKep
Unhas sangat besar karena banyaknya lapangan kerja yang tersedia.
C. 4 PELAYANAN UNTUK MAHASISWA
Berbagai layanan Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep
Unhas yang dapat dinikmati oleh mahasiswa terdiri dari bimbingan
akademik dan non akademik. Mahasiswa mendapat bimbingan non
akademik yang berupa bantuan konsultasi individu bagi yang
membutuhkan dan bantuan kesempatan dalam memperoleh beasiswa bagi
yang memenuhi persyaratan. Adapun rincian layanan kepada mahasiswa
adalah sebagai berikut:
71
1. Pembinaan soft skill bagi mahasiswa berupa:
a. Pelatihan Basic Life Support (BLS)
b. Orientasi dan sosialisasi serta pengenalan Clinical Approach.
c. Pembimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa di setiap
lahan praktek.
2. Pembinaan mahasiswa yang memiliki masalah baik dari segi akademik,
sosial ekonomi dan masalah lainnya yang diselenggarakan oleh Pusat
Bimbingan Konseling (PBK).
3. Memberikan informasi kesempatan kerja di berbagai instansi
pemerintah/swasta melalui jejaring alumni, organisanisasi profesi (IFI),
kegiatan Unhas Career EXPO, serta seminar tenaga kerja luar negri oleh
kementerian ketenagakerjaan Indonesia yang dilaksanakan di LPPM
Universitas Hasanuddin.
72
C.5 KOMPETENSI DAN ETIKA LULUSAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
YANG DIHARAPKAN MELIPUTI KOMPETENSI UTAMA DAN
KOMPETENSI TAMBAHAN BERDASARKAN STANDAR KOMPETENSI
FISIOTERAPI DAN DISESUAIKAN DENGAN VISI MISI DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FKEP UNHAS DAPAT DILIHAT
SEBAGAI BERIKUT:
A. ASPEK SIKAP
1 bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religious saat melakukan layanan Fisioterapi.
2 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas
profesi Fisioterapi berdasarkan agama, moral dan etika;
3 berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air,
memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab berkaitan
dengan profesi Fisioterapi pada negara dan bangsa;
4 melalui kontribusi profesi FT melakukan peningkatan mutu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Lampiran
berdasarkan Pancasila; PERMENRISTEK
5 bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian DIKTI NO 44
terhadap masyarakat dan lingkungan; TAHUN 2015
tentang Standar
6 menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
Nasional
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
Pendidikan Tinggi
7 taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8 menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahlian profesi Fisioterapi secara mandiri;
9 menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik ke dalam
profesi Fisioterapi
10 menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan dalam menjalankan profesi Fisioterapi
73
3 mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan
karya desain di bidang keahlian profesi Fisioterapi berdasarkan
kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik profesinya,
yang dapat diakses oleh masyarakat akademik
74
C. ASPEK PENGUASAAN PENGETAHUAN
75
Deskripsi generik KKNI level 7 (paragraf kedua)
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang
keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner
76
10 Mampu mengelola dan mengimplementasikan komunikasi
terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat
kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat tentang
rencana intervensi profesi fisioterapi yang menjadi tanggung
jawabnya;
11
Mampu mengelola dan mengevaluasi kelompok kerja yang
menjadi tanggung jawab pengawasan di lingkup bidang kerjanya;
12 Mampu mengelola penerapan dan menganalisis pencegahan
dan penularan infeksi sesuai dengan SOP (standard operating
procedure)
13 Mampu mengimplementasikan dan mengembangkan kegiatan
promotif dan preventif kesehatan berkaitan dengan masalah
gerak dan fungsi
14 Mampu mengimplementasikan, mengelola, mengembangkan, dan
mengevaluasi pengembangan strategi organisasi dalam
berkomunikasi secara efekfif dalam tim, mengevaluasi laporan
individu dan kelompok, anggota terutama yang terkait dengan
layanan profesi fisioterapi, secara menyeluruh, akurat dan sahih
15 Mampu mengelola dan bertanggungjawab atas keja sendiri dan
kelompok di bidang pelayanan profesi fisioterapi serta memiliki
komunikasi interpersonal , empati dan sikap etis sesuai dengan
kode etik profesi fisioterapi
16 Mampu mengelola pengembangan kompetensi kerja secara
mandiri dan mengikuti perkembangan profesi fisioterapi dengan
belajar berkelanjutan (Continues Profesional Development =CPD)
17 Mampu mengiplementasikan dan mengembangkan penelitian
klinik/studi kasus, menerapkan hasil-hasil penelitian dalam
praktek profesi fisioterapi dan mengembangkan model pelayanan
profesi fisioterapi serta mempublikasikan hasil-hasil penelitian
klinik profesi fisioterapi.
77
C.6 KEPUASAN LULUSAN
Sebagai Prodi yang baru saja terbentuk, mahasiswa Pendidikan Profesi
Fisioterapi Unhas masih berada dalam proses pendidikan sehingga belum
didapatkan hasil dari studi pelacakan alumni Prodi Profesi. Namun, dari hasil
tracer study lulusan S1 Fisioterapi, data yang didapatkan di lahan pekerjaan
ternyata pada umumnya mereka merasa puas dengan prestasi alumnus S1
Fisioterapi FK Unhas. Alumni pun merasa sangat terbantu karena mereka
mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan kompetensi yang diperoleh
selama mengikuti pendidikan di Unhas. Namun tiga tahun terakhir lahir
kebijakan bahwa lulusan S1 Fisioterapi belum dapat melakukan layanan
fisioterapi sebelum melanjutkan dan menyelesaikan pendidikan profesi
fisioterapi. Oleh karena itu, lulusan S1 Fisioterapi perlu untuk melanjutkan
ke tingkat Pendidikan Profesi Fisioterapi.
I
Tabel 27. Analisis SWOT Mahasiswa dan Lulusan
Oportunity (Peluang) SO WO
1. Motivasi calon mahasiswa baru 1. Menjaga kualitas input mahasiswa 1. Meningkatkan kemandirian lulusan Profesi
untuk masuk ke Program Studi dengan mengusulkan peningkatan sistem Fisioterapi melalui pelatihan desain klinik mandiri
Pendidikan Profesi Fisioterapi seleksi penerimaan mahasiswa baru Fisioterapi
besar. 2. Profil mahasiswa Program Studi 2. Meningkatkan dukungan dana dari fakultas untuk
2. Kebutuhan masyarakat akan Pendidikan Profesi Fisioterapi bervariasi kegiatan mahasiswa.
lulusan Program Studi Pendidikan dapat mendorong motivasi persaingan
Profesi Fisioterapi tinggi. belajar mahasiswa.
3. Peluang mengadakan student 3. Kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa
exchange dengan institusi dalam seperti baksos, pengobatan fisioterapi
I
dan luar negeri. sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
4. Peluang untuk melanjutkan 4. Layanan akademik dan non akademik
pendidikan ke jenjang yang lebih akan lebih memperlancar PBM
tinggi semakin besar. mahasiswa sehingga masa studi
5. Peluang mahasiswa untuk mahasiswa menjadi lebih singkat, dengan
mendapatkan dukungan dana demikian mahasiswa lebih berpeluang
dari fakultas dalam untuk melanjutkan pendidikannya ke
pengembangan organisasi, jenjang yang lebih tinggi.
penelitian, dan studi lanjut sangat 5. Kuota penerimaan calon mahasiwa baru
besar. semakin meningkat seiring dengan
semakin besarnya kebutuhan masyarakat
akan lulusan Profesi Fisioterapi FKep
Unhas.
Threat (Ancaman) ST WT
1. Nilai akreditasi masih berupa 1. Pedoman penerimaan mahasiswa baru 1. Karya inovatif mahasiswa yang meningkat dapat
akreditasi minimal diperkaya dengan informasi akurat menjaga reputasi program studi Fisioterapi FK
2. Bermunculan Program Studi agar calon mahasiswa tertarik untuk Unhas terhadap banyaknya program studi
Pendidikan Profesi Fisioterapi masuk ke prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi lain yang bermunculan.
negeri dan swasta di Indonesia. Fisioterapi Unhas. 2. Mengefektifkan penggunaan dana dukungan bagi
3. Dana dukungan untuk mahasiswa 2. Profil mahasiswa yang bervariasi kegiatan mahasiswa sekaligus mengantisipasi
tidak memadai. membantu meningkatkan popularitas anggapan bahwa kompetensi lain lebih baik
Program Studi Pendidikan Profesi dibanding fisioterapi.
Fisioterapi sehingga mahasiswa tidak
merasa bahwa kompetensi program
studi lain lebih baik dibanding
kompetensi Fisioterapi
II
KOMPONEN D
SUMBER DAYA MANUSIA
I
wawancara dan psikotes. Kondisi riil yang ada saat ini adalah sebagai berikut :
18 orang dosen CE Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep Unhas, yang
terdiri dari 3 orang dosen PNS, 1 orang dosen tetap non PNS dan 14 orang
dosen tetap berNIDK yang digunakan secara bersama dengan Prodi S1
Fisioterapi.
Selain itu, telah tersedia dosen CI sebanyak 18 orang yang tersebar
diberbagai lahan praktek profesi. Sehingga total dosen CE dan CI sebanyak
36 orang. Direncanakan penambahan dosen kontrak sebanyak 5 orang
melalui seleksi bagi alumni yang berprestasi pada tahun 2018.
II
Tabel 28. Data Dosen Clinical Educator (CE)
Sertifikat Pendidikan
Jabatan Kompetensi S1, S2, S3 dan
Bidang Mata Kuliah yang Diampu
No. Nama Dosen CE NIDN/ Tgl. Lahir Akade- Asal
Keahlian pada PSPF
NIDK mik Perguruan
Tinggi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Tenaga 726/KEP/KE S1:Fisioterapi,
Pengajar TUM- Unhas
IFI/XII/2017
S2 : Master 1. Manajemen Fisioterapi
S1 :Fisioterapi
Science in Komprehensif
S2 :
Rijal,S.Ft, Physio, NIDN International Musculoskeletal
1. 20/03/1981 International
M.Kes, M.Sc 0020038103 Public Health, 2. Manajemen Fisioterapi
Public Health
Griffith Komprehensif Olahraga
S2 : Fisiologi
University
S2 : Biomedik,
Unhas
I
2. Dr. H. Djohan Aras, NIDN 05/07/1955 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft., Physio, M.Kes* 0005075516 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017 S2: Biomedik, S3 : Ilmu
Neuromuskular,
Unhas Kedokteran 2. Manajemen Fisioterapi
S3: Ilmu
Komprehensif Terapi
Kedokteran,
Latihan Fungsional
Unhas 3. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif
Laboratorium & Radiologi
4. Ita Rini, S.Ft, NIDK 04/06/1983 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes 8893020016 Pengajar TUM- Unhas S2 :Fisiologi Komprehensi Issu Profesi
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
& Komunitas
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Geriatri
4. Adi Ahmad Gondo, NIDK 15/11/1990 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft, Physio., M.Kes 8883020016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
Musculoskeletal
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Ergonomi
II
5. Immanuel Maulang, NIDK88456 03/06/1984 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft, Physio., M.Kes 10016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif Terapi
IFI/XII/2017
S2 Biomedik Latihan Fungsional
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Olahraga
6. Nurhikmawaty NIDK 29/08/1985 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Hasbiah, S.Ft, 8814020016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif Terapi
IFI/XII/2017
Physio., M.Kes S2 Biomedik Latihan Fungsional
2. Manajemen Fisioterapi
Unhas
Komprehensif
Neuromuskular
7. Salki Sadmita, S.Ft, NIDK 20/12/1983 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes 8834020016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif Isu Profesi
IFI/XII/2017
S2 Biomedik & Komunitas
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Geriatri
III
8. Nahdiah NIDK 22/03/1989 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Purnamasari, S.Ft, 8804020016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017
Physio., M.Kes S2 Biomedik Laboratorium & Radiologi
2. Manajemen Fisioterapi
Unhas
Komprehensif
Neuromuskular
9. Andi Besse NIDK 02/10/1990 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Ahsaniyah, S.Ft, 8815020016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017
Physio., M.Kes S2 Biomedik Musculoskeletal
2. Manajemen Fisioterapi
Unhas
Komprehensif
Neuromuskular
10. Fadhia Adliah, S.Ft, NIDK 23/09/1991 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes 8826650017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
Musculoskeletal
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Geriatri
IV
11. Dian Amaliah Nawir, NIDK 07/12/1990 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft, Physio., M.Kes 8836650017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
Laboratorium & Radiologi
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Olahraga
12. Melda Putri, S.Ft, NIDK 30/06/1992 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes 8832150017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
Laboratorium & Radiologi
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Ergonomi
13. Nur Hardiyanty S.Ft, NIDK 27/09/1991 Tenaga 726/KEP/KE S1: S1 : Fisioterapi
1. Manajemen Fisioterapi
Physio, M.Sc 8822150017 Pengajar TUM- Fisioterapi,Un S2 : Ilmu Faal
IFI/XII/2017 has Komprehensif
S2: IKD & Laboratorium & Radiologi
2. Manajemen Fisioterapi
Biomedis
Komprehensif Ergonomi
UGM
14. Farahdina Bachtiar NIDK 23/10/1990 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi S1 : Fisioterapi
1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft, Physio, M.Sc 8850950017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Health
IFI/XII/2017 S2: Health Komprehensif
Studies
Studies, Laboratorium & Radiologi
2. Manajemen Fisioterapi
University of
Komprehensif Geriatri
Birmingham
V
15. Irianto, S.Ft, Physio., NIDK 23/11/1991 Tenaga 726/KEP/KE S1 Fisioterapi S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
M.Kes 8804530017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif Terapi
IFI/XII/2017
S2 Biomedik Latihan Fungsional
2. Manajemen Fisioterapi
Unhas
Komprehensif Olahraga
16. Andi Rahmaniar SP, NIDK 08/04/1991 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
S.Ft, Physio., M.Kes 8802150017 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi Komprehensif Isu Profesi
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
& Komunitas
Unhas 2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Ergonomi
17. Yudi Hardianto, S.Ft, NIDN 10/12/1990 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., 0010129002 Pengajar TUM- Unhas S2 : Clinical Komprehensif Isu Profesi
IFI/XII/2017 S2 : Clinical Rehabilitation
M.ClinRehab & Komunitas
Rehabilitation,
2. Manajemen Fisioterapi
University of
Flinders Komprehensif
Neuromuskular
18. Muliyadi, S.Ft, NIDK 02-09-1983 Tenaga 726/KEP/KE S1: Fisioterapi, S1 : Fisioterapi 1. Manajemen Fisioterapi
Physio., M.Kes 8880030016 Pengajar TUM- Unhas S2 : Fisiologi
Komprehensif Isu Profesi
IFI/XII/2017 S2: Biomedik,
Unhas & Komunitas
VI
VII
Ilmu Fisiologi diperlukan dalam Fisioterapi dan mendasari ilmu Fisioterapi,
sehingga dosen-dosen tetap Fisioterapi banyak yang lulusan Fisiologi/Biomedik.
Heath Studies dan Public Health erat kaitannya dengan Mata Kuliah Manajemen
Issue Profesi. Clinical Rehabilitation erat kaitannya dengan Mata Kuliah
Neurologi dalam Fisioterapi. Sehingga kedepannya dibutuhkan perekrutan dosen
yang lebih banyak.
Sistem Pengembangan :
Selain itu Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep Unhas ini juga
memberikan kemudahan dan membuka kesempatan sebesar-besarnya kepada
tenaga dosen untuk melanjutkan studi S3. Biaya studi bagi tenaga dosen
dibebankan / diperoleh dari swadaya pribadi serta bantuan dari pihak fakultas
dan prodi. Selain pengembangan di bidang strata pendidikan, pengembangan
SDM bagi dosen juga dilakukan dengan mengikuti kongres, seminar, workshop
maupun pelatihan, antara lain :
1. ICIPA (International Conference Indonesia of Physiotherapy Association)
2. Kongres APTIFI
3. Pekerti AA
4. Microteaching
5. Pelatihan penyusunan kurikulum berbasis KKNI level 7
6. Mengikuti berbagai seminar baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara.
I
7. Pelatihan pembuatan modul
8. Pelatihan CE dan CI
II
pendidikan S3 Ilmu Kedokteran. Di samping itu masih ada 2 calon dosen
yang sedang melanjutkan pendidikan fisioterapi di luar negeri (UK dan
Australia).
Adapun dosen CI yang bidang keahliannya di luar PS sebanyak 4 orang,
yang tersebar di bebagai lahan praktek. Dosen tidak tetap banyak 5 orang.
III
Tabel 29. Profil Dosen Pembimbing Praktek Kerja Profesi (CE/CI) dan Tenaga Pendukung
I
Jenjang Lama(Tahun)
Nama Pembimbing
No. Pendidi- Jabatan Nomor SKF Bidang Bimbingan Sebagai
(CE)
kan Pembimbing
Terakhir
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
S2 Asisten 726/KEP/KETUM 1. Manajemen Fisioterapi 5 tahun
Ahli -IFI/XII/2017 Komprehensif Musculoskeletal
Rijal,S.Ft, Physio, 2. Manajemen Fisioterapi
1
M.Kes, M.Sc Komprehensif Olahraga
3. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Interna
2 Dr. H. Djohan Aras, S3 Lektor 726/KEP/KETUM 1. Manajemen Fisioterapi 8 tahun
S.Ft., Physio, M.Kes* Kepala -IFI/XII/2017 Komprehensif Radiologi dan
Laboratorium
2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensi Neuropsikiatri
3. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Interna
3 Ita Rini, S.Ft, Physio., S2 Asisten 726/KEP/KETUM 1. Manajemen Fisioterapi 5 tahun
M.Kes Ahli -IFI/XII/2017 Komprehensif Geriatri
2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Isu Profesi dan
Komunitas
3. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Interna
4 Adi Ahmad Gondo, S2 Asisten 726/KEP/KETUM 1. Manajemen Fisioterapi 3 tahun
S.Ft, Physio., M.Kes Ahli -IFI/XII/2017 Komprehensif Musculoskeletal
2. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Interna II
3. Manajemen Fisioterapi
Komprehensif Ergonomi
5 Immanuel Maulang, S2 Asisten 726/KEP/KETUM 1. Manajemen Fisioterapi 3 tahun
sebanyak 18 orang. Sedangkan jumlah mahasiswa sebanyak 60 orang,
sehingga rasio dosen dan mahasiswa adalah 1:3. Pada bulan Agustus 2018
diadakan penerimaan mahasiswa baru pendidikan profesi dengan jumlah
kuota sebanyak 62 orang, sehingga prediksi ratio dosen dan mahasiswa 1: 3.
3
D.4 KARYA AKADEMIK DOSEN (HASIL PENELITIAN, KARYA LAINNYA)
Adapun karya akademik yang sudah dilakukan oleh dosen Program
Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep Unhas adalah sebagai berikut :
4
6. 9 The effect of Farahdina 2016 √
inflamation on bachtiar
anxiety, cognitive
function, and the
autonomic nervous
system (ANS)
during a series of
cognitive task.
7. 1 perubahan Irianto www.pasca.u 2016 √
7 akumulasi serum nhas.ac.id/jur
kapasitas nal/
antioksidan total
terhadap olahraga
futsal malam
5
13. Improving Range Rijal,S.Ft.,Physio, Prosiding 2018 √
Of Motion Of M.Kes,M.Sc ICIPA
Lumbar Joint By
Applying Motor
Control Exercises
In Non-Specific
Low Back Pain
6
19. Effects of Dr. Djohan International 2015 √
Combined Aras,S.Ft.,Physio, Journal of
Physiotherapy Hold M.Kes Sciences:
Relax and Basic and
Glucosamine to the Applied
Decrease of COMP Research
through Pain (IJSBAR)
reduction, Increase
Muscle Strength
and addition of
Osteoarthritis of the
Knee Joint ROM
20. Perbandingan Adi Ahmad www.pasca.u 2015
kadar serum Gondo nhas.ac.id/jur
glutamic pyruvic nal/
transminase
antara kelompok
dewasa muda
obesitas dan non
obesitas.
7
27. Manajemen Dr. Djohan Aras, Program 2017 √
Fisioterapi S.Ft., M.Kes , Adi BOPTN
Neuromuscular dan Ahmad Gondo
Psikiatri dan tim
28. Elektroterapi Dr. Djohan Aras, Program 2017 √
S.Ft., M.Kes dan BOPTN
Tim
29. Neuromuscular Dr. Djohan Aras, LKPP Unhas 2017 √
technique in S.Ft., Physio,
physiotherapy M.Pd., M.Kes.,
practice dkk
30. The new concept of Dr. Djohan Aras, Physiocare 2018 √
physical therapist S.Ft., Physio, publishing
test and M.Pd., M.Kes.,
measurement dkk
31. Tes Spesifik Dr. Djohan Aras, Physiocare 2016 √
Musculoskeletal S.Ft., Physio, publishing
Disorder M.Pd., M.Kes.,
dkk
32. Palpasi Anatomi Dr. Djohan Aras, Physiocare 2018 √
Otot skeletal S.Ft., M.Kes dan Publishing
second edition Tim
33. Manajemen Dr. Djohan Aras, Program 2016 √
Fisioterapi Pediatri S.Ft., M.Kes dan BOPTN
Tim
34. Manajemen Dr. Djohan Aras, Program 2016 √
Fisioterapi S.Ft., M.Kes dan BOPTN
Kesehatan Wanita Tim
8
Pada tahun 2016, jumlah buku ajar banyak dihasilkan dari kegiatan
BOPTN dan penelitian dari dosen yang melanjutkan jenjang S2. Tahun 2018,
jumlah jurnal banyak dipublish oleh dosen yang mengikuti kegiatan ICIPA dan
APTIFI.
[Author] I
Pengiriman tenaga pengajar disesuaikan dengan beban mengajar
serta keberadaan staf pendidik, sehingga tidak mengganggu proses belajar
mengajar. Kebijakan pengiriman, selain sesuai dengan minat clan staf
pengajar juga disesuaikan dengan kebutuhan program studi. Selain
pengembangan dosen, tenaga kependidikan juga diberi kesempatan untuk
melanjutkan studi, mengikuti pelatihan maupun seminar dan Iokakarya.
Selain studi lanjut dalam jenjang formal, juga diberikan kesempatan
bagi dosen maupun tenaga kependidikan untuk mengikuti pelatihan, seminar,
maupun workshop untuk peningkatan kompetensi dan kualitas. Pelatihan,
seminar, maupun workshop yang telah diikuti oleh dosen antara lain pelatihan
PEKERTI-AA, TLIW, LMS, pendampingan PKM, pelatihan pembimbing
akademik, pelatihan pembimbing skripsi, workshop akreditasi, dll. Adapun
pelatihan, seminar, dan workshop untuk tenaga kependidikan yang telah
dilakukan antara lain pelatihan akuntansi, sertifikasi pengadaan barang dan
jasa, workshop akreditasi, Pelatihan Perencanaan RKAT Berbasis Web, dll.
[Author] II
Tabel 30. SWOT Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya
[Author] I
1. Dukungan yang dari IFI, APTIFI, IKA 1. Dosen tetap yang memiliki NIDN pada Program
Fisioterapi Unhas, Ikatan Orangtua Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi masih kurang.
SUMBER DAYA Mahasiswa Fisioterapi FKep, dosen dan 2. Terbatasnya dosen tetap berkualifikasi S3
MANUSIA staf pendidikan akademik Pendidikan 3. Masih kurangnya karya ilmiah dosen (CE dan CI)
Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan 4. Masih kurangnya kerjasama Prodi Pendidikan
Unhas, dan unsur-unsur rektorat di Profesi Fisioterapi tingkat Internasional
Unhas untuk mencapai visi program
Pendidikan Profesi Fisioterapi.
2. Kesungguhan dan komitmen yang besar
dari staf pengajar dalam memaksimalkan
potensi diri dan melakukan yang terbaik
bagi prodi.
3. Adanya Interprofessional Education
(IPE) dan Interprofessional Collaboration
(IPC) di Rumah Sakit Pendidikan Unhas
yang terus berkembang dan turut
berperan serta dalam pengembangan
pendidikan di Program Studi Pendidikan
Profesi Fisioterapi Unhas.
4. Pada umumnya tenaga CE (dosen tetap
yang se-home base dan yang non-home
base) memiliki pengalaman
mengajar/membimbing yang baik.
5. Tersedia sumber dana dari fakultas untuk
membangun SDM.
6. Kesempatan yang besar bagi dosen dan
tenaga kependidikan untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Profil dosen (CE dan CI) dan tenaga
kependidikan mendukung layanan dan
reputasi Program Studi Fisioterapi.
[Author] II
Opportunity
SO WO
(peluang)
1. Banyak lulusan 1. Melakukan pemetaan ketersediaan SDM 1. Meningkatkan jumlah dosen (CE) dan tenaga
fisioterapi yang untuk penerimaan calon dosen baru, kependidikan serta meningkatkan kemampuannya
berminat menjadi melanjutkan studi, mengikuti pelatihan, dalam hal melakukan tridarma perguruan tinggi
dosen di Program melakukan riset dan pengabdian mayarakat. 2. Meningkatkan level pendidikan bagi tenaga
Studi Fisioterapi 2. Mengirimkan dosen (CE) dan tenaga kependidikan melalui beasiswa.
2. Terdapat kependidikan untuk mengikuti studi lanjut / 3. Meningkatkan keaktifan dosen dalam memproduksi
kesempatan studi pelatihan. karya ilmiah.
lanjut dan pelatihan 3. Kesempatan dosen untuk melanjutkan
bagi dosen melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
beasiswa baik dari terbuka lebar
dalam maupun luar
negeri
3. Terdapat
kesempatan studi
lanjut dan berbagai
pelatihan bagi
tenaga
kependidikan
4. Terdapat berbagai
peluang untuk
mengikuti
kursus/pelatihan
bagi staf
kependidikan.
THREAT (Ancaman) ST WT
1. Tuntutan kualifikasi 1. Meningkatkan kesejahteraan dosen dan 1. Dosen tergiur dengan tawaran dari perguruan tinggi
dan pengalaman karyawan dengan cara meningkatkan sistim lain
[Author] III
dosen semakin Reward and Punishment. 2. Dengan minimnya dosen yang mampu berbahasa
tinggi 2. Meningkatkan lingkungan yang menunjang Inggris, sehingga meminimalkan kesempatan untuk
2. Dosen CE yang kerja dosen dalam rangka TriDarma PT melanjutkan pendidikan ke luar negeri
mampu berbahasa 3. Meningkatkan disiplin kerja dosen dan tenaga 3. Kurangnya kerja sama internasional mengakibatkan
Inggris aktif belum kependidikan. minimnya pengembangan SDM ke luar negeri
merata 4. Secara kontinue mengadakan pemetaan SDM
3. Adanya tawaran dilingkungan Program Studi Fisioterapi.
untuk bekerja di PT
lain dengan
imbalan yang lebih
besar dari Program
Studi Profesi
Fisioterapi.
[Author] IV
KOMPONEN E
KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
[Author] I
mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya dan terwujudnya visi misi
program studiPendidikan Profesi Fisioterapi dan berorientasi ke masa
depan. Kurikulum ini memuat matakuliah/modul/blok yang mendukung
capaian pembelajaran lulusan dan memberikan keleluasaan pada
mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai
dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi matakuliah/modul/blok,
silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
[Author] II
(minimum untuk kelulusan) adalah 42 sks terdiri atas mata kuliah
wajib dan pilihanyang di dalamnya terdapat kegiatanMorning
report/ respon, Bedside teaching, Problem based learning,
Case study, Ujian bagian dan ujian komprehensif akhir
program. Adapun distribusi mata kuliah di Prodi Pendidikan
ProfesiFisioterapi Fakultas Keperawatan adalah:
[Author] III
Tabel 31. Struktur Mata Kuliah Pendidikan Profesi Fisioterapi
[Author] I
Manajemen FT Prodi Pendidikan Profesi
141C1313 4 4 √ √
kardiovaskulopulmonal Fisioterapi
Total sks 42
[Author] II
Kurikulum yang diterapkan sesuai dengan standar kompetensi
Fisioterapi, dengan keluasan dan kedalaman materi yang dapat menunjang
pencapaian kompetensi Fisioterapi yang telah ditetapkan. Pembelajaran
dilaksanakan secara terpadu antar disiplin ilmu yang terkait.
Penataan kurikulum/blok pendidikan profesi fisioterapi, beserta standar
kompetensi yang ditetapkan dilaksanakan oleh PEU (Physical Therapy
Education Unit) dengan mempertimbangkan kemampuan mahasiswa, prior
knowledge, LO, serta kompetensi yang diharapkan. Untuk semester awal, lebih
ditujukan pada penguasaan kasus-kasus fisioterapi pada kondisi
muskuloskeletal bedah, terapi latihan, radiologi dan patolologi klinik serta isu
profesi. Blok tengah mahasiswa harus menguasai kasus-kasus fisioterapi
terkait dengan neorologi, geriatric, ergonomi dan olahraga. Adapun pada
semester akhir, mahasiswa diharapkan menguasai berbagai manajemen
layanan fisioterapi seperti manajemen fisioterapi musculoskeletal, manajemen
fisioterapi neuropsikiatri, manajemen fisioterapi cardiovasculopulmonal,
manajemen fisioterapi tumbuh kembang, manajemen fisioterapi keswan dan
seterusnya. Manajemen pelayanan fisioterapi tersebut dalam setiap blok
mahasiswa diharapkan mampu melakukan proses fisioterapi berdasarkan
piramida Milller.
Metode dan bentuk pembelajaran yang diadopsi Pendidikan Profesi
Fisioterapi Unhas, yaitu:
1) Morning report/ respon
Sebelum mahasiswa melakukan praktik pada topic yang telah
ditentukan berdasarkan jadwal mahasiswa perlu diberikan
pemahaman sebagai persiapan pelaksanaan praktik oleh CE
tentang kajian ilmiah seperti patofisiologi yang terkait dengan
kondisi tersebut serta penuntun pelaksanaan praktik kasus yang
akan dipraktikkan. Alokasi waktu untuk morning report dan respon
adalah 50 menit setiap hari.
2) Bedside teaching
Mahasiswa memilih kasus sebagai mana yang telah ditentukan oleh
CE untuk dipraktikkan di lahan praktik, kemudian menulis apa yang
telah dilakukan berdasarkan buku kepaniteraan klinik dan sebagai
[Author] 3
bahan laporan kasus yang dimonitoring dan dievaluasi setiap akhir
praktik kasus tersebut setiap hari
[Author] 4
E. 4 DERAJAT INTEGRASI MATERI PEMBELAJARAN (INTRA DAN ANTAR
DISIPLIN ILMU)
[Author] 5
Mata kuliah pilihan merupakan mata kuliah yang disediakan untuk
memberikan penguatan yang sesuai bagi peminatan mahasiswa. Dalam
kurikulum prodi Pendidikan ProfesiFisioterapi FKep Unhas, mata kuliah
peminatan dimaksudkan adalah mata kuliah yang memberikan ciri khas bagi
program studi Pendidikan Profesi Fisioterapi FKep Unhas yang
membedakan dengan institusi pendidikan Fisioterapi lainnya. Pemilihan dan
penentuan mata kuliah pilihan prodi Pendidikan ProfesiFisioterapi FKep
Unhas melalui rapat dewan dosen dengan pertimbangan bahwa mata kuliah
tersebut sangat dibutuhkan bagi kompetensi fisioterapi untuk menyelesaikan
masalah gerak dan fungsi gerak terkait hubungannya dengan lingkungan
dan budaya daerah. Mata kuliah ini memberikan daya saing yang tinggi bagi
lulusannya untuk berkiprah di dunia kerja. Adapun mata kuliah pilihan di
Prodi Pendidikan Profesi Fisioterapi FK Unhas sebagai berikut: manajemen
FT Isu Profesi serta Manajaemen FT Komprehensif Interna.
[Author] 6
serta dapat menerapkannya di lapangan, sehingga motivasi belajar
mahasiswa akan meningkat.
Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu, keterampilan (skills) baik
keterampilan klinik maupun keterampilan lapangan melalui kegiatan
pembelajaran dan interaksi dengan instruktur. Berbagai jejaring institusi
pemerintah maupun swasta dan perorangan yang bekerja sama dengan
Program Studi pendidikan profesi Fisioterapi membuka peluang mahasiswa
untuk memperoleh pekerjaan serta memudahkan mahasiswa untuk
mendapatkan beasiswa guna melanjutkan studi lanjut ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
E. 8 MISI PEMBELAJARAN
a. Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan
Kurikulum yang diterapkan ditujukan untuk mencapai kompetensi
yang telah ditetapkan oleh APTIFI/Konsorsium Fisioterapi dan telah
diuraikan oleh tim PEU Program Studi Pendidikan ProfesiFisioterapi
ke dalam kurikulum pembelajaran. Dalam pelaksanaannya,
pencapaian kompetensi yang ada dilaksanakan melalui pembelajaran
akademik dan klinik. Pembelajaran akademik-klinik dilakukan dengan
berbagai strategi pembelajaran seperti morning report, bedside
teeching, problem base learning dan ujian bagian.
b. Efisiensi internal dan eksternal.
Dalam pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan pembelajaran,
Program Studi pendidikan profesi Fisioterapi menerapkan berbagai
metode pembelajaran yang efisien. Dengan ratio dosen: mahasiswa
sebesar 1:7 seperti yang ada sekarang, cukup efisien untuk
melaksanakan pembelajaran yang optimal. Selain dosen, Program
Studi pendidikan profesi Fisioterapi juga memiliki instruktur untuk
melaksanakan pembelajaran skills lab dan field lab serta praktikum.
Instruktur untuk pembelajaran ini berasal dari institusi jejaring, seperti
rumah sakit, puskesmas, pusat ergonomi dan hiperkes, pusat olah
raga dan klinik lahan praktik.
E. 9 MENGAJAR
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
[Author] 7
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh Program Studi pendidikan
profesi Fisioterapi dengan standar KKNI Level 7 melalui berbagai
strategi dan metode seperti morning report, bedside teeching,
problem base learning dan ujian bagian. Kurikulum yang sudah
ditetapkan dijabarkan dalam kompetensi dan LO yang harus dicapai
mahasiswa setelah mengikuti serangkaian kegiatan. Oleh timPEU dan
tim penyusun strategi operasional, berbagai LO dan kompetensi ini
didistribusikan ke dalam berbagai strategi dan metode pembelajaran
yang ada. Mahasiswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan diskusi
kasus, problem based learning, maupun field lab untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.
b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui rapat evaluasi, untuk
menilai proses pembelajaran, efektivitas pembelajaran, dan hasil
pembelajaran, serta kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran.
c. Efisiensi dan produktivitas
Dengan pembelajaran KKNI level 7 dengan sistem SCL, mahasiswa
merupakan pembelajar aktif, dimana dosen lebih bertindak sebagai
fasilitator. Sistem ini sangat efisien untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan mahasiswa untuk mencapai LO yang telah ditetapkan.
Pendampingan oleh CI dan CE selama proses praktek dilahan
merupakan langkah yang efisien dalam melakukan pembelajaran.
d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan meliputi:
1. Mini SAP
Merupakan pedoman proses pengajaran yang berisi identitas
mata kuliah, dosen pengampuh, tujuan umum, tujuan khusus,
ringkasan materi, metode, dan alat evaluasi. Dibuat sebagai
persiapan mengajar dosen yang disampaikan sebagai pembuka
mata kuliah.
2. Model Piramida MIller
a. Morning report/ respon
Sebelum mahasiswa melakukan praktik pada topic yang telah
ditentukan berdasarkan jadwal mahasiswa perlu diberikan
[Author] 8
pemahaman sebagai persiapan pelaksanaan praktik oleh
CE tentang kajian ilmiah seperti patofisiologi yang terkait
dengan kondisi tersebut serta penuntun pelaksanaan praktik
kasus yang akan dipraktikkan. Alokasi waktu untuk morning
report dan respon adalah 50 menit setiap hari.
b. Bedside teaching
Mahasiswa memilih kasus sebagai mana yang telah
ditentukan oleh CE untuk dipraktikkan di lahan praktik,
kemudian menulis apa yang telah dilakukan berdasarkan
buku kepaniteraan klinik dan sebagai bahan laporan kasus
yang dimonitoring dan dievaluasi setiap akhir praktik kasus
tersebut setiap hari
c. Problem based learning
Metode ini, dapat digunakan pada praktik klinik, terutama
penerapan problem based learning pada mata kuliah
manajemen isu profesi yang dilakukan di layanan primer dan
atau masyarakat berupa fisioterapi masyarakat. Tujuan dari
problem based learning adalah menggali dan menyelesaikan
masalah terkait dengan fisioterapi di masyarakat yang dimulai
dengan learning to know, learning to do, learning to be dan
learning to live together dalam bentuk praktik dan diakhiri
dengan laporan yang akan dievaluasi oleh CE.
d. Case study
Metode case study dilakukan sehubungan dengan
keterampilan khusus peneliti berbasis klinik dan study kasus
dilakukan setiap sekali setiap minggu untuk mengevaluasi
seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam praktik profesi
selama satu minggu yang diakhiri dengan laporan studi kasus
secara bergilir oleh mahasiswa.
e. Ujian bagian dan ujian komprehensif akhir program
Ujian bagian dilakukan menjelang akhir satu mata kuliah di
setiap bagian sekaligus pemberianpenilaian praktik mahasiswa
oleh CE. Adapun ujian komprehensif akhir program dilakukan
[Author] 9
setelah seluruh program praktik berakhir sebagai final untuk
yudisium pendidikan profesi.
e. Penggunaan teknologi informasi
Dalam proses pembelajaran baik dosen maupun mahasiswa telah
memanfaatkan berbagai teknologi informasi. Untuk perkuliahan telah
dilengkapi dengan fasilitas pembelajaran berbasis online. Misalnya
untuk pengumpulan tugas, diskusi, dan ujian bisa memanfaatkan
fasilitas e-learning. Pustaka dapat diakses selain dari perpustakaan
juga dengan e-journal. Unhas juga memiliki fasilitas e-learning
(Learning Management System) yang dapat dimanfaatkan oleh
dosen dalam melaksanakan pembelajaran.
E.10 BELAJAR
a. Keterlibatan mahasiswa
Kurikulum KKNI Level 7 menuntut mahasiswa untuk aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dalam diskusi di lahan dan
studi kasus, mahasiswa dituntut berpartisipasi aktif, menentukan dan
mencapai LO dengan fasilitasi CE dan CI. Mahasiswa juga aktif
mencari informasi dan menganalisis pengetahuan terkait ilmu yang
didapat di lahan praktek. Keaktifan mahasiswa juga dituntut dalam
kegiatan pembelajaran lain; seperti morning report, bedside teaching,
journal reading dan laporan kasus, maupun tugas akhir
(kepaniteraan).
b. Bimbingan laporan kasus dan kepaniteraan
Dilaksanakan mulai semester 1 – 3, dimana setiap mahasiswa yang
tergabung dalam beberapa kelompok dibimbing oleh 2 orang
pembimbing lahan (Clinical Instructure) dan juga oleh 1 orang Clinical
Educator. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan proses
pembimbingan.
c. Dengan sistem KKNI Level 7 berbasis SCL, mahasiswa memiliki
peluang untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
materi, keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable);
pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan
belajar mandiri, nilai, motivasi dan sikap. Karena selain dituntut untuk
[Author] 10
mandiri dalam proses pembelajaran, penilaian juga tidak hanya
didasarkan pada hasil, akan tetapi juga proses pembelajaran yang
meliputi motivasi, sikap, dan nilai (value).
[Author] 11
Kegiatan Skills lab dilakukan pada ruangan skills lab yang telah
tersedia, disertai dengan peralatan yang memadai sehingga proses
pembelajaran keterampilan bagi mahasiswa dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan praktik di luar kampus dilakukan pada lahan-lahan sesuai
Mata Kuliah yang telah memiliki MoU dengan pihak Universitas
Hasanuddin diantaranya Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin, Rumah Sakit Daya, Ruamh Sakit Haji,
Puskesmas Jumpandang Baru, Puskesmas Kassi-kassi, Puskesmas
Pattingaloang, Puskesmas Sudiang, Klinik Physio Sakti, Klinik Medisakti,
Klinik Physiocenter, PT. Maruki, Badan Narkotika Nasional (BNN), KONI
dan lain-lain.
Areal kampus Program Studi Pendidikan Profesi Fisioterapi juga
dilengkapi dengan hotspot yang dapat diakses oleh civitas akademika,
untuk menunjang proses pembelajaran.
[Author] 12
4. Kelompok belajar untuk pembelajaran seperti morning report dan
journal reading
5. Kelompok belajar untuk diskusi mandiri
Interaksi antar dosen dilakukan melalui:
1. Penyusunan dan evaluasi kurikulum dan RPP (Mini SAP).
2. Penyusunan dan evaluasi materi perkuliahan.
3. Penyusunan dan review modul panduan pembimbingan laporan
kasus.
4. Penyusunan dan review modul panduan problem based learning.
5. Penyusunan dan review modul panduan praktik di lahan.
6. Penyusunan buku panduan kepaniteraan.
7. Penyusunan proposal penelitian.
8. Penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat.
9. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
10. Kegiatan seminar, simposium, dan workshop baik lokal, regional,
nasional, maupun internasional.
[Author] 13
E. 15 KEIKUTSERTAAN CIVITAS AKADEMIKA DALAM KEGIATAN
AKADEMIK (SEMINAR, SIMPOSIUM, DISKUSI, EKSEBISI) DI
KAMPUS
Untuk meningkatkan suasana akademik yang kondusif dan
menunjang pencapaian kompetensi lulusan, dilakukan berbagai kegiatan
ilmiah, yaitu:
1. Pengenalan kehidupan kampus melalui Penerimaan dan Pembinaan
Mahasiswa Baru (P2MB).
2. Mengikutsertakan mahasiswa dan dosen di berbagai seminar dan
workshop baik di tingkat regional, nasional dan internasional.
3. Pelatihan penulisan proposal penelitian klinik dan artikel ilmiah untuk
publikasi.
4. Mengikutsertakan mahasiswa dan dosen di berbagai lomba/exbithion
antar mahasiswa Fisioterapi baik di tingkat lokal maupun nasional.
5. Penyelenggaraan bakti sosial, baik rutin maupun insidental.
6. Keikutsertaan mahasiswa sebagai anggota tim bantuan kesehatan
(TBF Sternum) dan tim penelitian Physiotherapy scientific forum
(Pisiform), UKM dll.
[Author] 14
E. 17 HASIL PEMBELAJARAN
a. Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan;
Penilaian kompetensi yang dicapai mahasiswa dilakukan dengan ujian
pada setiap akhir bagian di masing-masing lahan praktek. Selain
kelulusan dalam ujian Praktek oleh CI maupun CE, dengan adanya
peraturan praktik Fisioterapi, maka seorang fisioterapis yang
akanmelakukan praktik diwajibkan untuk memiliki STR (Surat Tanda
Registrasi). Untuk mendapatkan STR, seorang Fisioterapis harus
menempuh ujian Kompetensi Fisioterapi Indonesia (UKFI). Untuk itu
pendidikan profesi fisioterapi telah menyiapkan simulasi Ujian
Kompetensi (UKom) yang dituangkan kedalam ujian bagian. Kelulusan
alumni Fisioterapi baru merupakan salah satu keberhasilan proses
pendidikan Fisioterapi.
b. Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan kebutuhan
pemanfaat lulusan; kompetensi yang dicapai telah disesuaikan dengan
kompetensi yang ditetapkan oleh IFI dan APTIFI yang mewakili stake
holder atau pengguna lulusan. Lapangan kerja bagi lulusan pendidikan
profesi Fisioterapi masih terbentang luas baik negeri terutama swasta
karena lulusan pendidikan profesi Fisioterapi masih langka (Prodi
Pendidikan Profesi Fisioterapi hanya disediakan oleh lima Perguruan
Tinggi di Indonesia).
c. Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan).
[Author] I
KOMPONEN F
PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN SISTEM
INFORMASI
145
Keterangan:
1. Pemaknaan :
a. Unhas menganut system UKT (Uang Kuliah Tunggal) sehingga Unhas tidak
memiliki sumber usaha lain.
b. Prodi hanya meminta dana berdasarkan RKAT.
c. Penggunaan dana tersebut dilakukan kegiatan Workshop, Seminar dll.
2. Rencana Kedepan :
a. Peningkatan SDM Dosen
b. Pengadaan Laboratorium Elektro
c. Pengadaan Klinik Fisioterapi
146
oleh auditor internal maupun eksternal. Pemantauan keuangan juga
dilaksanakan berjenjang, baik untuk pengajuan anggaran maupun
penyusunan RKAT. Pengajuan anggaran baik untuk kegiatan rutin maupun
investasi (pengembangan) dilakukan dengan pengajuan TOR. Setelah TOR
disetujui, anggaran dapat dicairkan dan digunakan sesuai dengan kegiatan
yang telah diajukan. RKAT harus diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan
setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan.
Monitoring dan evaluasi selain dilaksanakan oleh bendahara
Fakultasultas dan wakil dekan bidang perencanaan keuangan dan sumber
daya sehingga menjamin akuntabilitas dan transparansi pengguna dana.
147
Sarana dan prasarana Program Pendidikan Profesi Fisioterapi
Fakultasultas Keperawatan terletak di Kampus Universitas Hasanuddin dan
RS. Pendidikan Universitas Hasanuddin, serta institusi jejaring. Pada
Program Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultasultas Keperawatan Unhas
terdapat ruang tutorial, ruang skills lab, ruang kelas, perpustakaan, ruang
rapat (pertemuan), Ruang Dosen ,laboratorium , sarana dan prasarana
penunjang seperti area hotspot, mushola, ruang kemahasiswaan, ruang
kantor dan administrasi, serta penunjang lain (tempat parkir) yang sebagian
dari ruangan tersebut digunakan dengan prodi lainnya di bawah kordinasi
Fakultasultas Kedokteran Unhas. Untuk pelaksanaan pembelajaran tutorial,
skill lab dan praktikum dilaksanakan di ruang kelas dan ruang skills lab
Program Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultasultas Keperawatan Unhas.
Sementara untuk kegiatan praktikum kepaniteraan klinik dilaksanakan di
RS. Pendidikan Unhas dan institusi jejaring, baik puskesmas, klinik swasta
dan rumah sakit dan badan kesehatan Lainnya. Fasilitas laboratorium yang
ada di Universitas Hasanuddin digunakan bersama-sama dengan prodi lain
di bawah naungan Fakultasultas Keperawatan.
148
DAN PENELITIAN
Program Pendidikan Profesi Fisioterapi Fakultas Keperawatan melakukan
proses administrasi berbasis IT dan juga area di Prodi telah dilengkapi
dengan hotspot yang memudahkan akses internet mahasiswa maupun
dosen. Perpustakaan juga telah dilengkapi dengan komputer yang
terkoneksi internet.
Ruangan yang digunakan untuk kuliah dilengkapi dengan fasilitas
multimedia serta sarana penunjang yang menunjang pembelajaran yang
kondusif. Program Pendidikan Profesi Fisioterapi juga memiliki skills lab,
poli atau klinik fisioterapi di setiap lahan praktek lengkap dengan sarana
modalitas fisioterapi sebagaimana yang dibutuhkan dalam penyelengaraan
pendidikan profesi fisioterapi.
149
dibandingkan penggunanya saat ini.Pemanfaatan website sebagai sarana
informasi yang sangat penting di masa mendatang diharapkan memberikan
manfaat yang lebih dibandingkan manfaat yang telah diberikan saat ini.
Website yang telah dimiliki akan lebih dioptimalkan pemanfaatannya untuk
menjalin komunikasi yang lebih interaktif bagi seluruh civitas
akademika.kapasitasbandwith yang telah dimiliki saat ini perlu ditingkatkan
agar penggunaan internet ke depan dalam mengakses e-journal, e-learning
dan materi pembelajaran dapat terfasilitasi dengan baik.
150
yang terkait dengan proses belajar mahasiswa dan dosen. Seperti yang
dijelaskan bahwa di jajaran universitas hasanuddin telah memakai sistem
SIM (sistem informasi manajemen) dengan adanya tersedia on-campus
connectivity device informasi-informasi terkait dengan program dan
pelaksanaan manajemen perguruan tinggi dapat diakses secara mudah.
151
152
Tabel 30. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi
153
masyarakat sebagai 4. Program Pendidikan Profesi Fisioterapi telah
sumber penerimaan ditunjang dengan keberadaan dan pemanfaatan
dana dan ke depan internet yang sangat berguna bagi pencarian
diupayakan kegiatan referensi mahasiswa untuk membantu proses belajar
penelitian ditingkatkan mengajar.
untuk antara lain
sebagai sumber
penerimaan dana.
3. Perubahan kebijakan
keuangan dengan
sistem PTNBH
diharapkan dapat
memperlancar kegiatan
prodi.
THREAT ST WT
1. Perubahan bentuk 1. Peningkatan kerjasama dengan institusi jejaring dan 1. Peningkatan kemampuan SDM dalam
pengelolaan, institusi lain untuk peraihan dana maupun kerjasama pengelolaan dana dengan PTNBH.
Unhasakan guna pemanfaatan sarana dan prasarana prodi.
memberlakukan 2. Peningkatan sarana dan prasarana untuk
Pengeloaan Keuangan mengantisipasi peningkatan kebutuhan dosen dan
PTNBH dengan mahasiswa karena perkembangan IPTEK.
merubah kebijakan
pada sector keuangan
yang memerlukan waktu
untuk adaptasi.
2. Perkembangan IPTEK
meningkatkan
kebutuhan dosen dan
mahasiswa terhadap
sarana dan prasarana
terutama IT.
Sumber informasi, antara lain: Statuta, Renstra, laporan tahunan, laporan keuangan tahunan, rencana pengembangan lembaga,
peraturan perundang-undangan yang terkait.
154
KOMPONEN G
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DAN KERJASAMA
155
Jumlah penelitian sebanyak 12 dengan sumber dana dari biaya peneliti
sendiri karena sebagian besar dari peneliti merupakan dosen berstatus NIDK,
yang pada saat itu belum ada aturan untuk mendapatkan dana hibah. Dilain sisi,
para dosen tersebut dosen harus melakukan Tri Dharma perguruan tinggi.
Kedepannya diusulkan agar status dosen NIDK harus mendapatkan dana
penelitian dan pengabdian dari Kemenristekdikti dan Perguruan Tinggi.
156
(1) (2)
2018 Pengaruh senam bayi terhadap kualitas tidur bayi di
Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar
2018 Senam Bayi di Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar
2018 Baksos Prodi Profesi Fisioterapi Kota Makassar
2018 Bakti Sosial di Kabupaten Wajo
157
Sulawesi Selatan pada tahun 2018. Dalam kegiatan tersebut dilakukan
pelayanan kesehatan terkait fisioterapi pada masyakat secara gratis. Jenis
layanan yang diberikan antara lain pemeriksaan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, pelatihan senam bayi, deteksi cacat dini dan penanganan
fisioterapi sesuai dengan hasil pemeriksaan.
158
2018 Baksos Prodi Profesi Fisioterapi Kota Makassar
159
Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa baru sebatas melakukan case
study maupun case report terhadap kasus-kasus fisioterapi yang mereka
temui di lahan praktek. Kasus-kasus tersebut dikaitkan dengan literatur
seperti artikel jurnal penelitian nasional dan internasional untuk dibuatkan
suatu clinical reasoning yang berbasis bukti (evidence based practice). Hal
ini didukung oleh salah satu rutinitas mahasiswa setiap minggunya, yaitu
journal reading di mana mahasiswa mengkaji artikel-artikel jurnal yang
berhubungan dengan kondisi pasien yang mereka dapatkan pada saat
praktek untuk kemudian dituangkan dalam suatu case report.
160
kemungkinan kerja sama antara dosen dan mahasiswa dalam penelitian
bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam topik penelitian tertentu.
Selain itu, hasil-hasil penelitian nasional maupun internasional dalam
bentuk artikel jurnal menjadi sumber rujukan baik dalam pembelajaran,
penelitian maupun pengabdian masyarakat, sehingga mahasiswa
senantiasa update dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan skill
fisioterapi sehingga menghasilkan modifikasi keilmuan fisioterapi.
161
Dari tahun ke tahun artikel ilmiah semakin meningkat, pembuatan buku ajar
dan buku yang dapat digunakan sebagai sumber belajar juga semakin
bertambah tiap tahunnya. Kedepan, artikel ilmiah dan buku ajar masih harus
dikembangkan lagi. Terutama yang terkait dengan mata kuliah fisioterapi.
162
Fisioterapi Fakultas Keperawatan Unhas pada bulan November 2018
sampai Februari 2019. Sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama
tersebut, mahasiswa Pendidikan Profesi Fakultas Keperawatan Unhas diberi
kesempatan untuk mengikuti Short Course di Hanze University. Bagi dosen,
kerja sama direncanakan akan dilakukan pada bidang penelitian, misalnya
penelitian bersama.
Seluruh kesepakatan kerjasama dalam bentuk MOU ditindaklanjuti
dengan penyusunan MoA, baik untuk pendidikan, penelitian, pengabdian,
dan pengembangan prodi. Prodi Profesi Fisioterapi FKep Unhas secara aktif
menjalin komunikasi kepada instansi terkait dan mengevaluasi manfaat dari
hasil kerjasama tersebut.
Beberapa kerja sama juga telah diinisiasi oleh Fakultas Kedokteran
Unhas dengan Universitas Luar Negeri di mana Prodi Profesi Fisioterapi
yang berada di bawah Fakultas Kedokteran tercakup di dalam kerja sama
tersebut.
Dalam hal kerja sama terkait Praktik Profesi Fisioterapi FKep Unhas,
prodi Profesi Fisioterapi FKep Unhas menjalin kerja sama dengan berbagai
rumah sakit dan pusat pelayanan kesehatan/fisioterapi. Dalam perjanjian
kerja sama tersebut, terbuka peluang bagi dosen dan mahasiswa profesi
untuk melakukan penelitian di rumah sakit tersebut.
163
Penyelesaian tugas akhir mahasiswa profesi dijadwalkan setelah
berakhirnya jadwal praktek profesi pada semester 3. Ditargetkan, waktu
penyelesaian tugas akhir adalah 1 bulan sebagai prasyarat untuk mengikuti
ujian komprehensif.
G. 9 PUBLIKASI HASIL PENELITIAN, KARYA INOVATIF DAN RANGKUMAN
TUGAS AKHIR
a. Hasil Penelitian
Untuk saat ini, belum ada hasil penelitian mahasiswa dalam bentuk tugas
akhir. Rencana publikasi hasil penelitian tugas akhir adalah pada jurnal
nasional tidak terakreditasi dan jurnal nasional terakreditasi yang sesuai
dengan topik penelitian.
b. Karya Inovatif
Jenis Lokal Nasional Internasional
Jumlah Jurnal - - -
Jumlah Buku - - -
Jumlah Buku
- -
Diktat/Panduan
Total - - -
Saat ini mahasiswa berada pada fase praktek, sehingga belum memasuki fase
penyelesaian tugas akhir.
164
ANALISIS SWOT PENELITIAN, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA
165
Opportunity (peluang) SO WO
5. Dosen NIDK bisa ikut 4. Semua dosen baik NIDN dan NIDK 4. Dosen berNIDN mengajukan hibah penelitian dan
berkompetisi untuk memiliki kesempatan yang sama untuk pengabdian masyakarat ke ristek Dikti dengan
mengikuti hibah mengikuti hibah penelitian dan melibatkan dosen berNIDK
pengabdian masyakarat 5. Adanya kerja sama Fakultas Keperawatan
penelitian dan
5. Kegiatan tridharma perguruan tinggi memberikan peluang kepada prodi Profesi
pengabdian masyarakat dapat terlaksana dengan baik di prodi Fisioterapi yang berada di bawahnya untuk ikut
di tingkat universitas Profesi Fisioterapi FKep Unhas dengan ambil bagian dalam kerja sama tersebut
6. Masyarakat belum dukungan dana hibah dan penerimaan
mengenal profesi dari masyarakat maupun stakeholder
fisioterapi dengan baik 6. Dengan adanya kerja sama luar negeri
sehingga terbuka peluang untuk penelitian kerja sama
peluang untuk internasional bisa dilakukan dan hasil
penelitian tersebut berpeluang untuk
mengenalkan fisioterapi
dipublikasikan di jurnal internasional
melalui program bereputasi
pengabdian masyarakat
7. Adanya kerja sama yang
telah diinisiasi oleh
Fakultas Keperawatan
Unhas dengan berbagai
universitas di luar negeri
8. Kurikulum pendidikan
fisioterapi di luar negeri,
seperti Hanze University
yang memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk clinical
placement di prodi
166
fisioterapi di Indonesia,
salah satunya Prodi
Profesi Fisioterapi
Unhas
THREAT (Ancaman) ST WT
4. Proses seleksi yang 5. Dibutuhkan persiapan yang matang 4. Rendahnya minat dosen untuk berpartisipasi
ketat untuk berupa pelatihan penulisan dan presentasi dalam hibah penelitian dan pengabdian
mendapatkan dana proposal hibah sesuai format yang masyarakat
ditetapkan untuk mengikuti proses seleksi
hibah penelitian dan
hibah penelitian dan pengbdian
pengabdian masyarakat masyarakat
5. Adanya persyaratan 6. Pelaksanaan pelatihan penulisan artikel
publikasi jurnal nasional hasil penelitian untuk publikasi nasional
terakreditasi sebagai maupun internasional
output dari hibah
penelitian, di mana tidak
ada jaminan hasil
penelitian akan diterima
di jurnal nasional
terakreditasi dalam
kurun waktu yang
ditetapkan.
6. Ketidaksesuaian
ekpektasi Prodi
Fisioterapi FKep Unhas
dengan ekspektasi mitra
dalam menjalin kerja
167
sama
7. Kerja sama di bidang
penelitian dengan
universitas luar negeri
bergantung pada lolos
tidaknya dana hibah
penelitian di ristekdikti,
misalnya dana hibah
penelitian kerja sama
internasional
168
REFERENSI
169