Anda di halaman 1dari 133

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015
PROPOSAL PROGRAM STUDI
(D-IV Teknologi Laboratorium Medik)
Pengusulan yang telah memperoleh Surat Rekomendasi dari Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi (L2Dikti) di wilayah PTS yang akan membuka program studi dapat
mengajukan Program Studi dengan format terlampir.
Penyusunan Proposal Program Studi ini merujuk kepada peraturan yang telah
ada dan telah disesuaikan untuk kebutuhan evaluasi daring (On-line). Pengusul harus
mengikuti format yang telah disediakan dan memberikan keterangan ringkas dan jelas
disertai dengan data dari sumber yang sah. Format Proposal Program Studi mengacu
pada ketentuan dan peraturan perundang-udangan yang berlaku, terdiri atas:
I
PENDAHULUAN
II
KURIKULUM
III
SUMBER DAYA
IV
PENDANAAN
V
MANAJEMEN AKADEMIS
VI
SISTEM PENJAMINAN MUTU
VII
KESIMPULAN
Pada setiap bagian sub bagian, pengusul perlu menyajikan informasi dan
analisis yang berkaaitan dengan aspek-aspek yang diminta sesuai deng halaman
maksimum yang ditentukan, pada kertas yang berukuran A4, Font 11-Cabiri,
margin kiri, kanan, atas, bawah, masing-masing 2cm. pengusul juga wajib
memberikan data yang mendukung terhadap analisis dalam badan dokumen
sedangkan data yang relevan disampaikan dalam lampiran apabila halaman
tidak mencukupi.
Program Studi: D-IV Teknologi Laboratorium Medik
Program studi lain yang diusulkan pada saat bersamaan, apabila ada, yaitu:
1. Program Studi S-1 Farmasi
2. Program studi D-IV Teknologi laboratorium Medik

I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi (maksimum 7 halaman)
Berikan analisis terhadap :
1.1.1 Misi dan tujuan penyelenggaraan Program Studi (PS) yang diusulkan
dan cara untuk mencapainya.
Visi Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad
Indonesia
Menjadi program studi yang unggul secara nasional dalam menghasilkan lulusan di
bidang Teknologi Laboratorium Medik tahun 2016-2026 yang berkarakter mulia
berlandaskan nilai-nilai keislaman.
-Menjadi program studi yang unggul (Excelent) bermakna memiliki kualitas tertinggi ,
terbaik, dan memiliki daya saing yang tinggi.
-Berkarakter mulia bermakna memiliki nilai-nilai positif, berdedikasi tinggi, profesional,
bertanggung jawab, mandiri, jujur, dan cinta ilmu.
-Nilai-nilai Islam (Islamic value) bermakna pemikiran keilmuan berlandaskan nilai-nilai
keislaman.
Visi dari Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik ini disusun sejalan
dengan visi Yayasan STIKes Al-Ziyad Indonesia yaitu menjadi Sekolah Tinggi Kesehatan
yang unggul di Sulawesi Selatan Tahun 2016-2026 dalam mencetak sarjana yang
berkarakter mulai yang memiliki jiwa profesional, mandiri, dan bertanggung jawab
dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman.
Misi Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
yang merefleksikan karakter mulia yang berlandaskan nilai-nilai keislaman;
merupakan penjabaran visi terkait upaya menjadikan program studi Teknologi
Laboratorium Medik.
2. Menyelenggarakan pendidikan di bidang Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
kesehatan yang berkualitas dan professional berdasarkan nilai- nilai islam.
3. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang unggul di bidang molekuler,
berkarakter dan berbasis teknologi.
4. Mengembangkan penelitian dan pengabdian

pada

masyarakat

di

bidang

laboratorium medic pada tingkat nasional dan internasional serta menopang


kemajuan iptek.
5. Sebagai sekolah tinggi kesehatan berbasis keislaman.
6. Melaksanakan

kolaborasi

dengan

berbagai

pihak

dalam

bidang

Teknologi

Laboratorium Medik secara efektif, efisien, dan berkesinambungan, sesuai


kebutuhan masyarakat kini dan di masa datang dalam upaya pengembangan
profesionalitas lulusan yang berdaya saing, berkualitas dan bermutu; merupakan

penjabaran visi terkait upaya menjadikan Program Studi Teknologi laboratorium


Medik yang unggul secara nasional tahun 2025.
7. Mewujudkan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik yang memiliki nilai-nilai
positif seperti; cinta ilmu, berdedikasi tinggi, profesional, mandiri, bertata kelola
baik, jujur, dan bertanggung jawab; merupakan penjabaran visi terkait upaya
menjadikan program studi Teknologi Laboratorium Medik yang berkarakter mulia.
Tujuan Program Studi Ilmu Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad
Indonesia
1. Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan dalam penyelenggaraan
pendidikan, pengembangan, dan pelayanan kesehatan yang berlandaskan nilainilai keislaman (Tujuan dari Misi 1).
2. Memberikan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan
semua sumber daya dan kemampuan yang relevan untuk segala tujuan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. (Tujuan dari Misi 2).
3. Menghasilkan

lulusan

yang

bertakwa,

cinta

ilmu,

berdedikatif,

mandiri,

bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran untuk berbuat yang lebih baik untuk
menjamin terbentuknya individu yang berkarakter mulia (Tujuan dari Misi 3).
Cara pencapaian
Cara Pencapaian Tujuan 1
1. Menyusun dan menyelenggarakan kurikulum yang berbasis nilai-nilai keislaman,
dinamis, dan memenuhi relevansi pendidikan terkini, termasuk pula menyusun
instrumen pembelajaran : silabus, rencana perkuliahan semester (RPS) dan modul
perkuliahan
2. Penyediaan fasilitas pendidikan yang mendukung proses pembelajaran program
studi Teknologi Laboratorium Medik guna mempersiapkan lulusan yang unggul,
professional, mandiri, dan siap kerja, antara lain dengan penyediaan :
a. Ruang kuliah yang representatif
b. Perpustakaan
c. Laboratorium terpadu
d. Ruang konseling
e. Sarana dan prasarana lainnya
3. Meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberdayaan gugus penjaminan mutu
pada Program Studi Teknologi Laboratorium Medik.
4. Meningkatkan mutu dosen baik dari sisi akademik maupun proses pembelajaran
melalui studi formal dan atau pelatihan-pelatihan.
5. Meningkatkan kualitas calon mahasiswa melalui mekanisme rekrutmen yang
ketat.
6. Meningkatkan kualitas mahasiswa melalui pengembangan minat dan bakat yang
berbasis character building.
Cara Pencapaian Tujuan 2
7. Meningkatkan jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik di bidang
pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat.
3

Cara Pencapaian Tujuan 3


8. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian serta pemanfaatan hasil-hasil penelitian
tepat guna untuk diaplikasikan pada pendidikan dan pengembangan ilmu
kefarmasian.
Cara Pencapaian Tujuan 4
9. Menyusun struktur organisasi yang terorganisasi, mandiri, dan produktif yang
dapat mewadahi

penyelenggaraan fungsi-fungsi Program Studi Ilmu Teknologi

Laboratorium Medik berbasis nilai-nilai keislaman.


Cara Pencapaian Tujuan 5
10.Menjalin kerjasama melalui pengoptimalan jaringan dan resource sharing untuk
pengembangan jejaring lahan belajar.
11.Mengembangkan kerjasama baik di dalam maupun di luar negeri dalam rangka
peningkatan mutu, relevansi dan daya saing.
1.1.2 Manfaat program studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad
Indonesia
Sejalan dengan visi, misi dan tujuan Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia setiap tahunnya akan dilakukan perbaikan terus
menerus didalam upaya melengkapi kemampuan hardskill dan softskill yang bertujuan
untuk menghasilkan lulusan Program Studi

yang unggul, berkarakter mulia yang

berbasis nilai-nilai keislaman.


Lulusan prodi Teknologi Laboratorium Medik memiliki peran yang sangat penting
didunia kesehatan khususnya dalam pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia diharapkan
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan keterampilan
dalam melaksanakan pekerjaan sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit, puskesmas,
klinik kesehatan, industri kesehatan dan lembaga pemerintahan guna meningkatkan
kesehatan masyarakat. Selain itu, diharapkan dapat mengisi kebutuhan tenaga
kesehatan khususnya di bidang teknologi laboratorium medik yang profesional dalam
lingkup lokal, regional, nasional, dan internasional. Manfaat keberadaan Program Studi
Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia diuraikan sebagai berikut:
a. Manfaat Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad
Indonesia
1. Program

studi

Teknologi

Laboratorium

Medik

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

bermanfaat bagi pengembangan kognitif di bidang pendidikan, penelitian, dan


pengembangan IPTEKS dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
2. Melalui kurikulum yang memuat integrasi ke-Islaman, maka diharapkan akan
dihasilkan

lulusan

yang

berkarakter

mulia

yang

mampu

melaksanakan
4

profesinya secara profesional di bidang Laboratorium medik yang ada di rumah


sakit, Laboratorium Patologi Klinik, dan Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi
dan daerah tingkat II (LabKesda). Program ini memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendapatkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang Laboratorium Kesehatan atau Analis Kesehatan yang selanjutnya akan
dikembangkan pada program pendidikan yang lebih tinggi yaitu Teknik
Laboratorium Medik (D4). Peserta didik dituntut untuk mampu berfikir kritis dan
analitik dalam memecahkan permasalahan dengan menggunakan landasan
pengetahuan ilmiah serta ditindak lanjuti dalam bentuk tindakan pelayanan
bidang

Teknologi

Laboratorium

Medik

atau

Analis

Kesehatan

secara

komprehensif. Aspek yang di evaluasi pada program ini meliputi knowledge,


psikomotor, dan attitude yang di rumuskan dalam bentuk panduan akademik
sehingga dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan dalam
pengelolaan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan. Hal ini
menunjang pencapaian visi misi STIKes Al-Ziyad Indonesia.
3. Kehadiran program studi ilmu D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes AlZiyad Indonesia menjadi wadah baru untuk memperdalam kajian dan aplikasi
ilmu keislaman dalam bidang kesehatan.
b. Manfaat Program Studi Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad
Indonesia bagi masyarakat
1. Lulusan D-IV Prodi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia
diharapkan mampu memiliki kinerja yang unggul yang berkarakter mulia. Selain
itu juga mampu menerapkan dan mengembangkan IPTEKS yang bermanfaat
bagi kepentingan masyarakat.
2. Kebutuhan akan tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan timbul karena adanya perkembangan ilmu dan teknologi di bidang
kesehatan serta meningkatnya kondisi ekonomi sosial masyarakat. Masyarakat
yang semakin maju menginginkan pelayan kesehatan yang lebih berkualitas
dan oleh karenanya keinginan tersebut dapat terwujud bila pelayanan
kesehatan dilaksanakan oleh

tenaga kesehatan yang profesional. Pendidikan

Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)


diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menghasilkan tenaga Ahli
Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan sebagai suatu aset dam
mewujudkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada umumnya
dan pelayanan Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan khususnya.
3. Pelayanan Laboratorium Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Laboratorium Kesehatan sebagai
salah satu unit pelayanan kesehatan, diharapkan dapat memberikan informasi
yang teliti dan akurat tentang aspek laboratories terhadap specimen/ sampel
5

yang pengujiannya dilakukan di laboratorium. Masyarakat menghendaki mutu


hasil pengujian Laboratorium terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan

dan

teknologi

serta

perkembangan

penyakit.

Teknologi

Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan harus senantiasa mengembangkan


diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan mutu
terhadap pelayanan yang prima.
4. Lulusan dapat menjadi tenaga yang memiliki kemampuan berperan sebagai
sarjana Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan yang bertanggung
jawab,

dapat

berperan

dalam

pembanguna

nasional

dalam

pelayanan

kesehatan secara mandiri ataupun mengabdikan diri pada berbagai fasilitas


pelayanan kesehatan baik swasta maupun pemerintah sehingga meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat.
c. Manfaat Program Studi Profesi Apoteker terhadap Bangsa
1. Pembukaan Program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad
Indonesia diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
mendapatkan pendidikan tinggi di bidang Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan serta dapat memberikan optimalisasi pelayanan Laboratorium
Kesehatan, baik administrasi maupun manajemen laboratorium kesehatan
lainnya. Bagi bangsa Indonesia sendiri, dibukanya Program D-IV Teknologi
Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia sebagai salah satu institusi
pendidikan tinggi di bidang kesehatan diharapkan dapat berperan aktif
membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia,
menghasilkan lulusan sarjana Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan yang dapat menerapkan, mengembangkan serta memberikan
pelayanan kesehatan khususnya bidang Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan Negara
Indonesia.
2. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. Kebijakan program studi diarahkan untuk mengisi kebutuhan tenaga
kesehatan di Indonesia bagian Timur terutama di daerah kepulauan, perbatasan
dan daerah tertinggal. Pembukaan program studi Teknologi Laboratorium Medik
turut menjadi solusi bagi persoalan ketimpangan distribusi tenaga kesehatan.
3. Pembukaan dan pengembangan program studi D-IV Teknologi Laboratorium
Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia menjadi wadah untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang penelitian, pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat. Kebijakan akan diarahkan pula untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kesehatan di wilayah ASEAN dalam rangka MEA (Masyarakat ekonomi
Asean) terutama di negara Kamboja, Myanmar, Filipina, Malaysia, Brunei

Darussalam, Timor Leste dan wilayah ASEAN lainnya. Pada tingkat global,
kebijakan program studi ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.1.3 Kemampuan dan potensi Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium
Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Makassar
diproyeksikan menjadi sebuah lembaga perguruan tinggi yang berstandar dunia atau
word class university serta unggul secara nasional yang berlandaskan nilai-nilai
keislaman. Dalam rangka mencapai hal tersebut, maka perlu untuk mengelola
program studi Teknologi Laboratorium Medik atau analis Kesehatan
menyusun

sebuah

rencana

induk

pengembangan

2016-2026.

dengan
Rencana

pengembangan ini bertujuan untuk mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan


pendirian STIKes Al-Ziyad Indonesia.
Rencana

induk

pengembangan

disusun

secara

komprehensif

dengan

memperhatikan dinamika, social, ekonomi, politik, dan budaya ditingkat regional,


nasional, dan global yang diikuti dengan analisa tantangan dan peluang di masa yang
akan datang. Ruang lingkup penyusunan Rencana Induk Pengembangan dan Rencana
operasional adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan dibidang akademik atau pendidikan dan pengajaran dengan
kegiatan antara lain; pemantapan kurikulum, pembinaan tenaga pendidik dan
kependidikan, pengadaan buku-buku wajib dan pelengkap, dan meningkatkan
kerja sama instansi/ perguruan tinggi lain;
b. Pengembangan dibidang penelitian, antara lain melalui kegiatan penyusunan
sistem dan prosedur penelitian serta diskusi hasil penelitian;
c. Pengembangan
dibidang pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan
penyusunan sistem dan prosedur pengabdian kepada masyarakat,
a. pengembangan kegiatan mahasiswa yang berkenaan dengan pengabdian pada
masyarakat dan program-program pembinaan masyarakat;
b. STIKes Al-Ziyad Indonesia memiliki kerjasama dalam bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai institusi
pendidikan dan

lembaga di dalam dan luar negeri

sebagai instruktur

pembelajaran/ pelatihan bagi dosen STIKes Al-ZIyad Indonesia di bidang


Teknologi Laboratorium Medik.
c. Pengembangan dibidang kemahasiswaan melalui program peningkatan dan
pengembangan

kegiatan

mahasiswa

untuk

program

kesejateraan,

keorganisasian, karir, dan lain-lain;


d. STIKes Al-ZIyad Indonesia telah bekerjasama dengan beberapa Rumah Sakit di
Provensi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota untuk
penyediaan PUSKESMAS, Laboratorium Kesehatan Daerah, dan balai-balai
industri kesehatan. Institusi tersebut sebagai tempat Praktek Kerja mahasiswa
Teknologi Laboratorium Medik.
7

e. Pengembangan
pengembangan
f.

dibidang administrasi umum mencakup penyediaan

dan

sarana dan prasarana, pemeliharan, keuangan, SDM, akses,

regulasi, dan perencanaan;


Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik telah memiliki staf pengajar
tetap

berjumlah

orang

dengan

kualifikasi

pendidikan

Magister

yang

berkualitas.
g. Memiliki sistem tata pamong yang baik dalam rangka pengelolaan institusi.
h. Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia
memiliki anggaran yang memadai dalam rangka pelaksanaaan tridharma
perguruan tinggi dan pengelolaan kampus sebanyak 250 milyar rupiah dalam 3
tahun terakhir).
d. Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia
menganggarkan dana penguatan prodi sebesar 75 juta rupiah setiap tahunnya
selain dana rutin dan BLU.
Dengan kondisi obyektif ini, maka Program Studi D-IV Teknologi
Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia dapat dipandang memiliki kapabilitas
untuk memenuhi tuntutan penyelenggaraan pendidikan dengan melalui pembukaan
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik. Sebagai daerah yang terbilang luas
dan mempunyai penduduk yang relatif besar, Sulawesi Selatan perlu mendapat
perhatian khusus dari pemerintah kota dan daerah, termasuk dalam pengembangan
SDM khususnya tenaga kesehatan bidang Teknologi Laboratorium Medik.
1.1.4 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (KKPA/SWOT
Analysis) yang komprehensif hingga sampai pada keputusan untuk
mengajukan program studi dengan nama dan jenjang tertentu.
Kekuatan
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di
STIKes Al-Ziyad Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keiIslaman ini unggul
secara nasional dalam menghasilkan lulusan yang berkarakter mulia.
2. Memiliki jumlah dosen yang ideal dengan kualifikasi sesuai bidang ilmu (S1, S2
bidang kesehatan dan teknologi laboratorium medik) dari perguruan tinggi yang
terakreditasi A dan B.
3. Adanya struktur, tugas pokok dan fungsi organisasi yang jelas.
4. Kepemimpinan dijalankan secara adil, transparan dan mengikuti tata aturan yang
ada.
5. Adanya strukturisasi institusi yang terkait dengan sistem peningkatan dan
pengendalian mutu untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang akuntabel dan
lulusan yang bermutu
6. Program studi dikelola dengan mengikuti prinsip-prinsip organisasi yang baik.
7. Rasio dosen dan mahasiswa yang ideal, sehingga pelayanan dan pembimbingan
bisa berjalan dengan baik, tidak hanya dalam persoalan-persoalan akademik,
8

tetapi juga persoalan-persoalan lain yang apabila tidak dipecahkan akan


mengganggu kegiatan mahasiswa.
8. Kurikulum memberikan kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan IPTEK dan perkembangan ilmu kesehatan serta masukan dari
pemangku kepentingan. Evaluasi pembelajaran yang terkontrol dan sistematis
mendukung kurikulum untuk terus dikembangkan dan relevan.
9. Perhatian yang besar dari ketua yayasan dan pendiri yayasan terhadap
pengembangan profesi yang unggul.
10.Sarana dan prasarana serta suasana akademik yang memadai. Fasilitas teknologi
informasi telah tersedia dalam bentuk: e-learning, website, webmail, webblog, dan
fasilitas wifi.
11.Tersedianya sumber dana untuk menopang jalannya program studi ini yang
berasal dari iuran SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan), dana APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), BPP (Badan Perencanaan dan
Pengembangan) dan dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).
12.Tersedianya Problem Based Learning yang mampu menjembatani antara teori dan
praktek serta kualitas dosen yang mumpuni serta memiliki pengalaman dalam
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang memadai.

Kelemahan
1. Sumber daya manusia, kelemahan prodi belum memiliki kualifikasi Dosen S3 dan
Guru Besar. Adanya kelemahan itu prodi teknologi laboratorium medik STIKes Al-

Ziyad Indonesia mempunyai tantangan untuk Meningkatkan perkembangan staf dosen


secara professional maupun secara keilmuan sehingga menambah jumlah dosen yang
mendapat pengakuan kepakaran di tingkat nasional maupun internasional serta Menyusun
kebijakan program pengembangkan SDM yang efektif dan efisien dengan kaderisasi dosen
disesusaikan dengan beban kerja Departemen dan kaderisasi tenaga kependidikan dengan
peningkatan keahlian spesifikasi (Analis, operator instrument, pustakawan, dll).

Peranan penjaminan mutu pada tingkat program studi masih perlu ditingkatkan.
Kualitas pelayanan kemahasiswaan masih perlu ditingkatkan
Motivasi belajar mahasiswa masih kurang
Pemeliharaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan
Peluang
1. Animo masyarakat yang sangat besar untuk menuntut ilmu di Universitas, di
2.
3.
4.
5.

Institut, maupun sekolah Tinggi khususnya Kesehatan berlandaskan nilai-nilai


keislaman karena berada di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim.
2. Terbukanya peluang kerjasama dengan berbagai pihak berkat dukungan
universitas
3. Tersedianya peluang pengembangan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme, keahlian/keterampilan, tanggung jawab, produktivitas kinerja dan
pemberdayaan SDM.
9

4. Keterlibatan ketua program studi, sekertaris dan dosen-dosen dalam organisasi


kemasyarakatan.
5. Banyaknya lembaga

kesehatan

baik

nasional

maupun

internasional

yang

membutuhkan tenaga laboratorium medik.


6. Permintaan pemangku kepentingan kepada lulusan untuk siap kerja semakin
tinggi.
Ancaman
1. Peningkatan kuantitas dan kemampuan perguruan tinggi lain.
2. Adanya arus perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat.
3. Perkembangan regulasi terkait penyelenggaraan pendidikan dengan persyaratan
semakin tinggi
4. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian pesat menuntut
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik selalu meningkatkan kemampuan
dalam penerapan teknologi pembelajaran.

Tabel 1. Analisis SWOT

E (O

Internal
(S)
(SO)

k )

Yayasan

(W)
(WO)
STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

D-IV

Teknologi

mendirikan

Laboratorium Medik

kesehatan masyarakat
Mengembangkan
dan

prodi

pihak,

kompetensi

mulai

dari

dan

kalangan

akademisi, praktisi, lembaga ke-Islaman

dan masyarakat
Menjalin
kerjasama
pelatihan

dan

dalam

bidang

peningkatan

kualitas

profesionalisme,

dengan

menerapkan

integrasi keilmuan.
Melakukan kerjasama penelitian dengan
berbagai

rencana
memanfaatkan

komunitas atau lembaga

kurikulum

berbasis

Menyusun

sosialisasi visi dan misi

untuk meningkatkan

ke-Islaman

Meningkatkan
unit

peranan

penjaminan

pada

tingkat

mutu
prodi

sehingga

dapat

memperbaiki

mutu

pembelajaran

keahlian,

tanggungjawab, produktivitas kinerja dan


(T

pemberdayaan SDM
(ST)

(WT)
10

Pembukaan

Laboratorium Medik
Peningkatan kualitas pembelajaran
Menggiatkan civitas akademika
penelusuran

program

studi

Teknologi

informasi

dalam
dengan

ketersediaan sarana IT yang memadai

Membuka

peluang

kerjasama

antar

Perguruan Tinggi baik di


dalam

maupun

di

luar

negeri

Kesimpulan terhadap hasil analisis kekuatan dan peluang yang telah digambarkan
diatas

maka

Yayasan

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

membutuhkan

dan

mampu

menyelenggarakan Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes AlZiyad Indonesia.

1.2 Aspek Spesifikasi (maksimum 7 halaman)


I.2.1 Nomenklatur dan jenjang program studi
Menurut kodefisikasi program studi yang disusun oleh Direktorat Jendral
Pendidikan TInggi Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan
(D4), dengan kode prodi 62. 6081601 lampiran permendikbud No. 154 tahun 2014. Hal
tersebut berdasarkan perubahan nomenklatur dari kajian Kemenkes dan Kemendiknas,
tentang perubahan nomenklatur Program Studi yang mengacu pada rumpun ilmu,
KKNI dan penamaan secara internasional, maka nama beberapa program studi
berubah termasuk Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan
jenjang Diploma Tiga (3) dengan kode program studi lama 13453 berubah menjadi
program studi baru yaitu Teknologi Laboratorium Medik (TLM) dengan kode program
studi baru adalah 6081601. TOLONG TULISKAN NAMA GELAR LULUSAN
1.2.2.Posisi Program Studi yang diusulkan terhadap bidang ilmu di tingkat
Nasional dan Internasional
Pada walnya pekerjaan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan
lebih menekankan pada kegiatan pemeriksaan keteknisian laboratorium kesehatan
untuk membantu dokter dalam menunjang penegakan diagnosis, kemudian pekerjaan
11

tersebut mengalami perkembangan yang berorientasi kepada pasien (patient


oriented).
Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang pekerjaan Analis
Kesehatan yang memiliki pengertian bahwa pekerjaan Analis Kesehatan meliputi
melakukan pengujian laboratorium bidang parasitologi, bakteriologi, hematologi, kimia
klinik, imuno-serologi, analis kimia air, makanan dan minuman, sitohistoteknologi dan
toksikologi,

menggunakan

instrument

analis

dalam

pengujian

laboratorium,

melakukan administrasi dan manajemen di laboratorium kesehatan, mengidentifikasi/


menemukan kesalahan sederhana dan melakukan pengukuran secara instrumentasi.
Undang undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 11 ayat (1) poin
(k) Tenaga Teknik Biomedika dan ayat (12) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk
kelompok tenaga teknik

biomedika terdiri atas radiographer, elektromedik, Ahli

Teknologi Laboratorium Medik,

fisikawan medik, radioterapis dan ortotik prostetik,

maka tenaga ahli Teknologi Laboratorium Medik termasuk dalam jenis tenaga
kesehatan kelompok tenaga teknik biomedika.
Berdasarkan data tentang pertumbuhan rumah sakit/ fasilitas kesehatan di
Indonesia yang mencapai 8 % per tahun (Kemenkes) maka diperlukan pula
peningkatan jumlah tenaga Laboratorium Medik untuk mencapai tujuan terlaksananya
peningkatan

kualitas

kesehatan

masyarakat

Indonesia.

Sehingga

diperlukan

penambahan program studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)
yang mampu memenuhi kebutuhan akan tenaga Laboratorium Kesehatan tersebut.
Perguruan tinggi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan di
Indonesia sebanyak 200 (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, DIKTI) belum mampu
memenuhi kebutuhan akan tenaga Laboratorium Medik dimana kebutuhan dan
ketersediaan masih belum sama terlihat dari data pada table dibawah ini :
Tabel 2. Gambaran Kebutuhan Tenaga Teknologi Laboratorium Medik
N
o

Jenis Tenaga

Kebutuhan

Ketersediaa
n

Kekuranga
n

Tenaga Teknologi
Laboratorium Medik
atau Analis Kesehatan

13.515

8.274

5.238

Sumber : Kementrian Kesehatan (diolah).


Tabel 3. Gambaran Distribusi Tenaga Teknologi Laboratorium Medik Di
Puskesmas Tahun 2012
N

Tenaga

JLH

Sesuai &
Diatas

Di Bawah Standar

12

Standar
o

Kesehatan

Puskesmas

Tenaga
Teknologi
Laboratorium
Medik atau
Analis
Kesehatan

9.315

Jlh Pusk

Jlh Pusk

Kekuaran
gan
Nakes

3.962

5.353

5.353

Sumber : DPP. PATELKI / Dep. Kes RI 2013


Tabel 4. Kekurangan Tenaga/ Lulusan Teknologi Laboratorium Medik Di
Puskesmas Tahun 2014
N
o

Tenaga Kesehatan

Kekurangan
Tahun 2012

Kekurangan
Tahun 2014

Total

Tenaga Teknologi
Laboratorium Medik
atau Analis
Kesehatan

5.353

383

5.736

Sumber : DPP. PATELKI / Dept. Kes tahun 2013

13

Table 5. Kebutuhan Tenaga Kesehatan Berdasarkan Rasio Tenaga Kesehatan


Terhadap Target Umur Harapan Hidup (Uhh) Tahun 2010, 2014, 2019, Dan
2025
Tahun 2010
No

Jenis
Tenaga

Teknisi
Medis
(Anakes
)

Rasio per
100.000
penduduk

Tahun 2014

Jumlah

Rasio per
100.000
penduduk

14.048

Tahun 2019

Jumla
h

Rasio
per 100.
000
pendud
uk

22.089

18

Tahun 2025

Jumla
h

Rasio
Per
100.00
pendud
uk

Jumla
h

46.
618

21

57.
467

Catatan : Target UHH tahun 2014 : 72 tahun, Target UHH tahun 2019: 73 tahun, Target
UHH tahun 2025 : 73,7 tahun. Sumber : Pusat perencanaan dan pendayagunaan
SDMK, Badan PSDMK, Kemenkes RI & DPP PATELKI 2014.
Tabel 6. Kebutuhan atau Ketersediaan Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit
Milik Kemenkes Dan Pemda
No

Tenaga Keahlian

Tahun 2014

Tahun 2019

Ketehnisian Medis (Teknologi


Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan)

4.879

20.119

Catatan : Dihitung dengan memperhatikan perkembangan RS 2014 2025 dan


standar ketenagaan RS. Sumber : DPP. PATELKI / Dep. Kes RI 2013.

14

Tabel 7. Kebutuhan Atau Ketersediaan Tenaga Kesehatan Di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Milik Tni/Polri Tahun 2014, 2019, Dan 2025

No

TAHUN
2014

Tenaga
Keahlian

Keteknisian
Medik (Analis
Kesehatan)

TAHUN 2019

TAHUN
2025

TNI

POL
RI

TNI

POLRI

TNI

POL
RI

934

657

972

704

1.054

751

Sumber : DPP. PATELKI / Dep. Kes RI 2013


Table 8. Kebutuhan atau Ketersediaan Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit
Swasta Tahun 2014, 2019, Dan 2025
N
o
1

Tenaga Kesehatan
Keteknisian Medis
(Analis Kesehatan)

Tahun
2014

Tahun
2019

Tahuan
2025

11.834

13.585

15.675

Sumber : DPP. PATELKI / Dep. Kes RI 2013.


Perguruan tinggi ternama seperti UGM, UNAI, UI hanya meluluskan sekitar 500
D-IV Analis Kesehatan per tahun yang menandakan bahwa masih sangat sedikit
tenaga lulusan D-IV yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga Analis
Kesehatan. Sehingga memperjelas bahwa kedudukan program studi baru masih
sangat di butuhkan. Selain itu di Makassar khususnya, hanya terdapat satu institusi
yang menghasilkan tenaga D-IV Analis Kesehatan yaitu Poltekes Makassar, namun
belum banyak perguruan tinggi lain yang membuka program studi Analis Kesehatan
atau Teknologi Laboratorium Medik dengan jenjang Diploma D-IV.
Berdasarkan peryataan di atas, bahwa layaklah STIKes AL-Ziyad Indonesia
mengusulkan untuk dibukanya Program Studi Teknologi Laboratorioum Medik atau
Analis Kesehatan (D4) yang ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai,
sarana dan prasarana, manajemen penjamin mutu serta akan dikembangkan teknologi
laboratorium medik yang menunjang tercetaknya lulusan yang handal dibidang
komunitasseperti laboratorium kesehatan.
1.2.3.Keunggulan dan karakteristik Program Studi yang akan dimiliki
Program studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan STIKes ALZiyad Indonesia merupakan program studi yang menyelenggarakan satuan pendidikan
tinggi yang bertujuan mempersiapkan dan menghasilkan lulusan yang beriman,
bertaqwa, berkompeten, professional menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang laboratorium kesehatan.
15

Program Studi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan STIKes AL-Ziyad


Indonesia merupakan program studi yang menyelenggarakan satuan pendidikan tinggi
Teknologi Laboratorium Medik atau Analis kesehatan yang bertujuan mempersiapkan
dan menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dalam bidang laboratorium
kesehatan masyarakat/ komunitas yang ditunjukan dengan mata kuliah pendukung
antara lain :
Tabel 9. Daftar Mata Kuliah Pendukung
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Mata Kuliah
Kimia Analitik 1
Biokimia
Instrumentasi I, II, III
Biologi Medik
Biologi Molekuler
Anatomi Fisiologi
Patofisiologi
Bakteriologi I, II, III
Kimia Klinik I, II, III
Immuno-serologi I, II
Hematologi I, II, III
Virologi
Toksikologi
Analisa kimia air, makanan dan minuman
Sitohistoteknologi
Imunohematologi / Transfusi darah
Parasitologi I, II

SKS
2
4
6
4
2
2
2
9
9
6
9
2
3
5
3
2
4

Keterangan
MKK
MKK
MKK
MKK
MKK
MKK
MKK
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB
MKB

Selain teori terdapat pula mata kuliah praktikum yang mendukung tercapainya
lulusan yang handal di bidang komunitas yaitu praktikum laboratorium dasar (1 SKS),
praktikum anatomi fisiologi (1 SKS), praktikum teknologi laboratorium, praktikum
simulasi (2 SKS), praktikum komunitas (2 SKS) dengan total satuan kredit system
sebesar 6 SKS. Dengan banyaknya mata kuliah pendukung di bidang komunitas
diharapkan lulusan mempunyai keunggulan lebih di bidang komunitas, yang pada
akhirnya

bisa

memberikan

pelayanan

yang

optimal

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia khususnya di bidang kesehatan.


1.2.4.Hubungan Program Studi yang diusulkan dengan program studi lain pada
institusi pengusul (minimum 60% perbedaaan dari kurikulum program studi
lain di institusi pengusul)
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan berada
dalam lingkup dunia kesehatan. Hubungan Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik dengan program studi lain yang akan diusulkan di Yayasan STIKes Al-Ziyad
Indonesia ditemukan persamaan berkisar (10%). Hal ini berdasarkan analisis yang
mendalam tentang kurikulum, pelaksanaan, dan evaluasi pada program studi profesi
lain seperti program studi D4 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan S1 Farmasi
yang akan diusulkan pada tahun 2016.
16

Tabel 10. Hubungan Prodi Yang Diusulkan Dengan Dengan Program


Studi Pengusul
N

Rumpun

Nama Program Studi

O.

Ilmu

1.

S1 Farmasi

Kesehatan

2.

D4 Analis Kesehatan

Kesehatan

3.

Kurikulum
Kurikulum
Kurikulum
inti
90%

Institusi
10% berbeda

berbeda
90%

10% berbeda

berbeda
90%

D4 Rekam Medis dan Informasi

Kesehatan
10% berbeda
Kesehatan
berbeda
* kurikulum program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik dicantumkan

dalam BAB II
1.2.5 Spesifikasi, kualifikasi, potensi, linieritas keilmuan, IPK, TPA, dan nilai
TOEFL calon mahasiswa.
Adapun spesifikasi program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik Yayasan
Pendidikan STIKes Al-Ziyad Indonesia sebagai berikut.
1. Perguruan tinggi bernama Yayasan Pendidikan STIKes Al-Ziyad Indonesia
2. Nama Program Studi bernama D-IV Teknologi Laboratorium Medik
3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran adalah Program Studi D_IV
Laboratorium Medik
4. Perijinan belum disahkan, begitupun dengan akreditasi oleh BAN PT
5. Orientasi strategis pembelajaran dilakukan dengan cara (1)

Teknologi

meningkatkan

pendidikan dan pengajar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten


dengan melakukan penilaian dan pemilihan yang relevan dengan kebutuhan dunia
kerja

dan

menyelenggarakan

pendidikan

yang

efisien

dan

produktif,

(2)

meningkatkan penerimaan mahasiswa baru dengan sasaran (a) penerimaan


mahasiswa baru sesuai kapasitas, (b) menerima mahasiswa yang berkualitas, dan
(c) meningkatkan jumlah penerimaan beasiswa. (3) penelitian dan pengabdian
masyarakat sengan sasaran (a)meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang
sesuai dengan roadmap penelitian, (b) meningkatkan jumlah dosen dan mahasiswa
yang terlibat dalam kegiatan penelitian, (c) meningkatkan kualitas dan kuantitas
kegiatan pengabdian kepada mmasyarakat, serta (d) meningkatkan jumlah
mahasiswa

yang

mengikuti

kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat.

(4)

kemahasiswaan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta mahasiswa


dalam kegiatan pendidikan/ keilmuan serta meningkatkan jumlah mahasiswa yang
ikutserta dalam program kemahasiswaan. (5) sumber daya memiliki sasaran yakni
(a) meningkatkan kualitas dosen, (b) melakukan peningkatan ketersedian pustaka
17

yang relevan dengan prodi teknologi laboratorium medik, (c) peningkatan terhadap
otonomi pengelolaan keuangan yayasan. (6) mengenai organisasi dan manajemen
akan

dilakukan

peningkatan

terhadap

kualitas

perencanaan

pengembangan

program studi dan peningkatan kualitas implementasi pengelolaaan program studi.


(7) kerjasama dengan sasaran: terwujudnya kerjasama dengan instansi lainnya
dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta terwujudnya kerjasama yang baik
dengan

institusi

penerima

lulusan.

(8)

penjaminan

mutu

dilakukan

untuk

meningkatkan sarana penjaminan mutu

Calon mahasiswa yang akan diterima pada Program Studi farmasi harus
memenuhi persyaratan :
a

Lulusan Program Studi Sarjana D-IV Teknologi Laboratorium Medik dari STIKes AlZiyad

Indonesia

terakreditasi

yang

dibuktikan

dengan

ijazah

atau

surat

keterangan lulus dari institusi asal


Memiliki IPK > 2,75 untuk program studi asal terakreditasi minimal B dan IPK >3,0
untuk program studi asal terakreditasi C pada skala penilaian 0-4 selama masa

pendidikan sarjana
Lulus Tes Kompetensi Bidang, Tes Potensi Akademik (TPA) ( 450), Tes Bahasa

d
e
f

Inggris atau Test of English as Foreign Language (TOEFL) ( 450)


Lulus Tes Wawancara dan Tes Kemampuan Baca Tulis Al-quran (BTQ).
Lulus tes kesehatan dan psikotes
Bebas narkoba yang dibuktikan dengan surat hasil pemeriksaan laboratorium.

18

Deskripsi keilmuan program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik yang


terdapat di STIKes Al Ziyad Indonesia adalah sebagai berikut :
Program Studi D-IV Teknologi laboratorium Medik merupakan program studi
yang menyelenggarakan satuan pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan dan
menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa, berkompeten, professional , serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Laboratorium kesehatan dalam
rangka membantu penegakan diagnosa penyakit.

D4 Rekam Medik dan Informasi

kesehatan merupakan kombinasi dari ilmu kesehata, laboratorium medik, dan ilmu
kimia, yang mempunyai tanggung jawab dalam melayani masyarakat. Ruang lingkup
dari praktik teknologi laboratorium medik yang berhubungan dengan layanan
terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, diagnose suatu penyakit,
evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.
Pengembangan

kurikulum

yang

ada

dalam

Program

Studi

Teknologi

Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) dengan model pembelajaran berupa
video, klipping, maupun PSC (Problem Solving Circle) berupa mind map, model pohon
dan lain lain. Kurikulum dipantau oleh SPMI (Sistem Penjamin Mutu Internal) dengan
menetapkan lulusan D4 Tekonologi Laboratorium Medik atau Analis Kesahatan harus
memiliki nilai skor TOEFL minimal 400 sehingga diharapkan lulusan data bersaiang
dengan lulusan dari institusi yang lain bahkan dari luar negri. Nilai yang diperoleh
peserta didik harus mempertimbangkan nilai kognitif, efektif, dan psikomotor.

19

II.
KURIKULUM
2.1
Rumpun Keilmuan (maksimum 10 halaman)
2.1.1 Bidang ilmu atau bidang kajian yang menjadi pokok dari Program Studi dan
konsentrasinya terhadap bidang ilmu lainnya
Pelayanan laboratorium kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Laboratorium kesehatan sebagai salah
satu unit pelayanan kesehatan, diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti
dan akurat tentang aspek, laboratories terhadap specimen/ sampel yang pengujiannya
dilakukan di laboratorium.
Masyarakat menghendaki mutu hasil pengujian laboratorium terus ditingkatkan
seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
penyakit. Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan harus senantiasa
mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya jaminan
mutu terhadap hasil pengujian laboratorium dan tuntutan terhadap pelayanan prima.
Teknologi Laboratorium medik atau Analis Kesehatan melakukan pengujian
secara laboratories dengan menggunakan fisika dan kimia untuk membantu dan
menegakkan diagnosa penyakit, pemantauan pengobatan serta pencegahan penyakit
pada manusia. Tugas pokok ahli Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan
adalah melaksanakan pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi, Imuno-serologi, Parasitologi, Mikologi, Toksikologi, Kimia Air,
makanan dan minuman, dan patologi anatomi.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik atau Analis kesehatan bertanggungjawab
terhadap ketelitian dan ketepatan hasil pengujian laboratorium, dan juga bertanggung
jawab terhadap interpretasi analitik hasil pengujian serta terhadap pebgembangan
prosedur pengujian.
Dalam era pasar bebas, tuntutan standarisasi mutu pelayanan laboratorium
tidak dapat dielakkan lagi. Peraturan perundang undangan sudah mulai diarahkan
kepada kesiapan seluruh profesi kesehatan dalam menyongsong hal tersebut. Ahli
Teknologi Laboratorium Medik atau Analis kesehatan Indonesia harus mampu bersaing
dengan ahli ahli teknologi laboratorium medik negara lain yang lebih maju.

20

Bagan 1. Relasi antara Bidang Teknologi Laboratorium Medik atau Analis


Kesehatan dengan Ilmu lain
BIDANG ILMU TEK. LAB MEDIK

Kimia
Biologi
Fisika

Bidang Ilmu
Pengetahuan
Alam
Bidang Ilmu
Kesehatan

--

Anatomi
fisiologi
manusia
Patofisiologi
Imunologi
Parasitologi
Toksikologi
Teknologi

Pemeriksaan
Laboratorium
Bioteknologi

Bidang Ilmu
Teknologi

Ilmu
Teknologi
Laboratoriu
m Medik

BIDANG ILMU LAIN

Manajemen
Laboratorium
Kewirausahaan
Pelayanan Lab.
KIE

Sebagai Ilmu
Dasar

Sebagi Ilmu
Pendukung

Manajemen dan
Pemasaran
Ilmu
komunikasi

2.1.2 Perkembangan bidang ilmu atau bidang kajian saat ini dan 10 tahun
kedepan
Ilmu

Teknologi

Laboratorium

Medik

terus

berkembang

selain

dibidang

manajemen Analis kesehatan proses teknologi laboratorium medik juga pelayanan


kesehatan di rumah sakit yang semakin luas. Ilmu Analis Kesehatan dikembangkan
lebih kearah teknologi informasi, untuk menyiapkan tenaga Analis kesehatan yang
mampu menghasilkan produk layanan kesehatan yang memenuhi persyaratan dan
kebutuhan.
21

Orientasi atau falsafah pekerjaan Analis Kesehatan dalam beberapa tahun


belakangan ini lebih berorientasi kepada pelayanan pasien yang bermutu, murah dan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Perkembangan ini tentu membutuhkan penyiapan tenaga Analis kesehatan
dengan bekal ilmu pengetahuan ke Analisis Kesehatan yang mutakhir. Pelayanan
Analis Kesehatan saat ini, telah semakin berkembang selain berorientasi pada produk
(product oriented) juga berorientasi kepada keamanan pasien (patient savety). Seiring
dengan

peningkatan kesadaran

masyarakat akan

pentingnya kesehatan

yang

menyebabkan peningkatan dalam konsumsi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.


Pelayanan teknologi laboratorium medik yang semula hanya terfokus pada Analis
Kesehatan saja sekarang telah berkembang orientasinya menuju pelayanan yang
prima yang mengacu pada SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit.
2.1.3 Program

Studi

Vokasi

perlu

mencantumkan

perkembangan

rancangan

keahlian yang akan dibentuk.


Program studi yang diusulkan adalah program studi vokasional jenjang Diploma
IV

bidang

Teknologi

Laboratorium

Medik

atau

Analis

Kesehatandengan

ilmu

pengetahuan yang digunakan adalah menggunakan sintesis berbagai ilmu sebagai


batang tubuh teoritis (body of knowledge) yang dapat mendeskripsikan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengontrol fenomena gerak dan fungsinya.
Berbagai ilmu yang disintesis menjadi dasar ilmu Teknologi Laboratorium Medik
(TLM) antara lain seperti ilmu Biologi Medik atau Kimia, Ilmu Faal, Ilmu Pendidikan
Etika dan Perilaku, Ilmu Kedokteran Klinis, Ilmu Sosial Budaya, dan menggunakan
konsep dan prinsip, Ergonomik, Komunikasi termasuk Teknologi Informatika. Dalam
praktek professional terkait dengan pengetahuan bagaimana memberikan pelayanan
yang bai, memperhatikan masalah,sosio ekonomi budaya dan etika.
Dengan demikian kurikulum harus menjaminkeluaran pembelajaran (learning
outcome) yang dapat dicapai oleh mahasiswa melalui pembelajaran teori, tutorial,
praktek laboratorium, praktek simulasi dan praktek klinik. Proses pembelajaran dan
penilaian dilakukan dengan prinsip pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) dan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Center
Learning) yang dapat menjamin pembelajaran sepanjang hidup dengan proses
pembelajaran dan assesmentnya dengan pendekatan piramida Miller.

22

2.2
Rancangan Kurikulum (maksimum 25 halaman)
2.2.1 Profil atau karakteristik (spesifikasi teknis) lulusan Program Studi yang
diusulkan
Sarjana Terapan Kesehatan Teknologi Laboratorium Medik (S. Tr. Kes. TLM) dalam
melaksanakan tugas dalam pelayanan laboratorium kesehatan mempunyai fungsi
sebagai
1.
2.
3.
4.
5.

berikut :
Mempersiapkan proses teknis operasional di laboratorium kesehatan
Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen
Melakukan uji analitik terhadap reagen dan specimen
Mengoprasionalkan dan memelihara peralatan / instrument laboratorium
Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium dan

lingkungannya
6. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu, serta mengembangkan pemecahan masalah yang
berkaitan dengan data hasil uji
7. Membantu klinis dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan
efisien untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium
8. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi

kegiatan

laboratorium
9. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
10.Melaksankan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan
11.Memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang berkaitan

dengan

laboratorium kesehatan.
2.2.2 Analisis Profesi, bidang pekerjaan, atau bidang keilmuan dan keahlian yang
dapat diisi oleh lulusan
Dengan pesatnya perkembangan Ilmu Analis Kesehatan maka lulusan studi
Tenaga Teknis Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) mempunyai prospek
pekerjaan yang semakin luas terutama sebagai tenaga teknis laboratorium.
Beberapa tempat pekerjaan analis kesehatan yang dapat diisi oleh lulusan
antara lain : di Rumah Sakit, Pedagang Besar Alat Laboratorium , Lembaga Pemerintah
(Depkes, Dinkes, BPTO), berbagai jenis industry meliputi industri, lembaga pendidikan
dan

penelitian,

lembaga

Kesehatan

TNI/

POLRI,

Badan

Asuransi

Kesehatan,

Berwirausaha Laboratorium dan lain sebagainya. Lulusan Studi Teknologi Laboratorium


Medik atau Analis Kesehatan (D4) mempunyai prospek pekerjaan yang makin luas
yaitu di rumah sakit maupun pelayanan kesehatan primer, sekunder, lembaga
pemerintah (Depkes, Dinkes), lembaga pendidikan dan penelitian, lembaga kesehatan
TNI/POLRI, badan asuransi kesehatan, berwirausaha Analis Kesehatan dan lain
sebagainya, untuk sementara ini profesi pekerjaan yang dapat diraih oleh lulusan
tidak bergantung pada formasi CPNS, namun untuk kedepannya setelah adanya
23

program studi ini, pemerintah akan memperhatikan dan mengambil lulusan program
studi ini dalam formasi CPNS.

2.2.3 Capaian pembelajaran (Learning Outcome) dari program studi sesuai dengan
profil lulusan dan jenjang kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Level 6
untuk PS yang diusulkan
Kurikulum adalah seperangkat recana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunkan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi. Kurikulum yang digunakan dikembangkan
dari kurikulum nasional dari Asosiasi Institusi Perguruan TInggi Analis Kesehatan
Indonesia (AIPTAKI) tahun 2014 serta muatan lokal. Sesuai dengan Perpres Nomor 8
Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Permenkes
Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standart Nasional Perguruan Tinggi pasal 5 dan 6
tentang standart kompetensi lulusan.
Standar kompetensi lulusan merupakan criteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. Lulusan program studi D4
Teknologi

Laboratorium

Medik

diharapkan

memiliki

keterampilan

umum

dan

keterampilan khusus.
Keterampilan umum adalah kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai
tingkat program dan jenis pendidikan tinggi, sedangkan keterampilan khusus sebagai
kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
Sesuai dengan level yang tercantum dalam KKNI Lulusan Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis Kesehatan (D4) harus memiliki keterampilan umum sebagai berikut :
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang keahliannya
2. Mampu menunjukan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
3. Mampu mengkaji implementasi pengembangan atau

implementasi

ilmu

pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora


sesuai dengan keahliannyaberdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam
rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun

24

deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir,
dan mengunggahnya dalam laman peguruan tinggi.
4. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut diatas dalam bentuk skripsi
atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian
masalah dibidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data
6. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik didalam maupun di luar lembaganya.
7. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja

kelompok

dan

melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang


ditugaskan kepada pekerja yang berada dibawah tanggungjawabnya
8. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri
9. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Sedangkan capaian pembelajaran yang termasuk dalam keterampilan khusus
terkait dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap lulusan Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) adalah:
1. Memahami prosedur kerja Laboratorium dalam bahasa inggris
2. Memahami manual prosedur peralatan laboratorium dalam bahasa inggris
3. Pekerja aman sesuai dengan prosedur dan kebijakan
4. Memahami praktik laboratorium yang benar (GLP)
5. Memahami laboratorium agar cocok dengan tujuan
6. Manangani dan mengangkut sampel
7. Menerima dan menyiapkan sampel untuk tes patologis
8. Mendapatkan sampel representative sesuai dengan rencana penarikan sampel
9. Melakukan tes darah
10.Melakukan prosedur laboratorium biologi pewarnaan preparat olesan, hapusan dan
preparat utuh
11.Prosedur pemeriksaan laboratorium biologi / mikroenumerasi
12.Menyiapkan larutan kerja
13.Pembuatan media pembenihan
14.Teknik aseptic
15.Melakukan uji / prosedur non instrumental
16.Membuat, menstandarisasi dan menggunakan larutan
17.Mengoprasikan mikroskop
18.Mengoprasikan pipet
19.Mengoprasikan sentrifunge
20.Menghitung jumlah sel dalam sampel biologi
21.Melakukan penimbangan
22.Melakukan promosi kesehatan
23.Berkomunikasi dengan orang lain
24.Melakukan pemeriksaan protozoologi klinik
25.Melakukan pemeriksaan Helmintologi
26.Menggunakan aplikasi piranti lunak di laboratorium
27.Mencatat dan memproses data
25

28.Menjalankan rencana kerja yang telah ditetapkan


29.Melakukan prosedur laboratorium biologi mempersiapkan,

memotong,

dan

mengambil jaringan tumbuhan dan hewan


30.Mengkalibrasi peralatan pengujian dan membantu pemeliharaannya
31.Melakukan tes/ prosedur instrument spektroskopi
32.Melakukan pengujian / prosedur analisis secara proksimat
33.Melakukan pemeriksaan mikrobiologi (air, makanan)
34.Melakukan pemeriksaan mikrobiologi (patologi)
35.Melakukan pemeriksaan hematologi
36.Menggunakan uji spectrometer
37.Melakukan uji patologi kimiawi
38.Melakukan kerja lapangan (sampling)
39.Melakukan pemeriksaan urin
40.Melakukan pemeriksaan feses
41.Melakukan pemeriksaan imunoserologi
42.Melakukan pemeriksaan sperma
43.Melakukan pemeriksaan cairan tubuh
44.Melakukan pemeriksaan bakteriologi klinik
45.Melakukan pemeriksaan toksikologi dari sampel biologis
46.Melakukan pemeriksaan senyawa residu pestisida dari sampel biologis
47.Melakukan pemeriksaan mikologi klinik
48.Melakukan pemeriksaan entomologi
49.Melakukan pemeriksaan virology
50.Melakukan tes histologika
51.Menyediakan informasi untuk pelanggan
52.Mengembangkan dan memelihara dokumen laboratorium
53.Memelihara dan mengontrol stok bahan kimia
54.Petunjuk pemeliharaan bahan acuan
55.Jadwak kerj alaboratorium untuk kelompok kecil
56.Melakukan pengujian prosedur analis secara kromotografi
57.Melakukan pengujian prosedur secara elektrokimia
58.Menggunakan teknik teknik kromotografi
59.Melakukan pemeriksaan imunohaematologi
60.Bekerja secara efisien sebagai bagian dari tim
61.Melakukan penelitian
2.2.4 Matriks Bahan kajian yang diturunkan dari Learning Outcome yang telah
ditetapkan untuk program studi yang di usulkan
Tabel 11. Bahan kajian yang ditetapkan dalam Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)

BAHAN KAJIAN

No

Rumusan Capaian

I Kel MK

Pembelajaran

Umum
A

`1

II Kel MK
Pendukung

MK

Prodi

Prodi
A

IV Kel

III Kel MK Keilmuan

STIKES
D

Mampu
mengidentifikasi,
menganalisis

dan
26

menyelesaikan
masalah dalam ilmu
Analis Kesehatan
2

Mampu

mendukung

pengelolaan

dan

pelayanan
laboratorium
komunitas dan klinik
sesuai

peraturan

perundang

undangan dan etika


analis kesehatan
3

Mampu
melaksanakan
komunikasi, informasi,
dan

edukasi

kesehatan

alat

tertentu

dan pemeriksaan dan


kegunaannya
4

Mampu

membantu

mengevaluasi
kerasionalan
pemeriksaan

dan

mampu
berkomunikasi
dengan

profesi

kesehatan

lainnya

dalam

penggunaan

obat lainnya
5

Mampu

mendukung

produksi
pengendalian

dan
mutu

produksi pemeriksaan
sesuai
ketentuan

dengan
yang

berlaku
27

Mampu

melakukan

penelusuran informasi
ilmiah,
dan

mengelola,
memanfaatkan

informasi

tersebut,

serta

mampu

mengembangkan
kratifitas

dan

kemampuan
ilmiah

inovatif

dalam

suatu

penelitian

dan

mampu
mempublikasikan
hasil

penelitian

kepada

masyarakat

akademik
7

Mampu

mengelola

pekerjaan

dan

membangun
hubungan
interpersonal

dalam

melakukan pekerjaan
analis kesehatan
8

Mampu

melihat

peluang

usaha

dan

berwirausaha
terutama

dalam

bidang

analis

kesehatan
9

Mampu
mengembangkan diri
dalam

menjalankan

peran di masyarakat
dan bertindak secara
bertanggung
dalam

jawab

lingkungan

28

masyarakat
10

Mampu
berkomunikasi dalam
bahasa

asing

terutama

bahasa

inggris

mampu

dan

mengaplikasikan
computer

dan

internet
Catatan :
1. Sebutkan capaian pembelajaran yang di inginkan
2. Bahan kajian dapat diperinci sesuai kebutuhan
Startegi yang akan dilakukan untuk menghasilkan target capaian pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar sesuai dengan GBPP, silabus, SAP,
dan jadwal yang telah ditetapkan
2. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang akademik yang sesuai dengan
standar baku mutu program studi yang mengacu pada Standar Nasional
Perguruan Tinggi
3. Menyiapkan dosen yang memiliki kualifikasi dan kompetensi untuk setiap bahan
kajian dari lingkungan internal maupun eksternal
4. Meningkatkan keilmuan dan sumber daya dosen melalui pelatihan, tugas
belajar, workshop, seminar, dan studi banding
5. Malakukan evaluasi pembelajaran melalui penyelenggaraan evaluasi dosen oleh
mahasiswa (EDOM) dan evaluasi mahasiswa oleh dosen (EMOD) sesuai dengan
system Penjamin Mutu Program Studi
6. Meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan organisasi melalui upaya
peningkatan

akuntabilitas

dan

otonomi

pendidikan

serta

dengan

penyelenggaraan yang efisien, produktif dan atmosfer akademik.


7. Menyediakan pustaka penunjang kependidikan meliputi e-book, textbook,
journal, artikel terbitan Nasional dan Internasional
8. Mengoptimalkan peran lembaga kemahasiswaan dan partisipasi unit unit yang
terkait dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan
9. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang berorientasi atau berpusat
pada mahasiswa
10.Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga pendidikan lain,
seperti rumah sakit, balai pemeriksaan laboratorium dan sebagainya, untuk
kepentingan kualitas pendidikan dan pelayanan.
29

I.
A.
1.
2.
B.
1.
2.
3.
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
III.

2.2.5 Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian


Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian pengetahuan umum :
Keagamaan dan Kebangsaan
Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Kemampuan bahasa dan komunikasi
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Etika Profesi
Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian pendukung yang mendasari keilmuan
prodi
Kimia Analitik
Biokimia
Instrumentasi
Biologi Medik
Biologi Molekuler
Anatomi Fisiologi
Patofisiologi
Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian keilmuan prodi dengan komposisi

sebagai berikut:
1. Bakteriologi
2. Kimia Klinik
3. Immuno serologi
4. Hematologi
5. Virology
6. Toksikologi
7. Analisis Kimia Air, makanan dan minuman
8. Sitohistoteknologi
9. Imunohematologi
10.Parasitologi
IV.
Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian pelengkap yang merupakan ciri khas
A.
1.
2.
B.
1.
2.
3.

STIKES
Kemampuan Umum
Aplikasi computer dan internet
Bahasa asing
Kemampuan Kompetensi
Praktek simulasi
Praktek komunikasi dan klinik
Praktek industri obat

30

Tabel 12. Matriks Learning Outcome dalam pembentukan mata kuliah


Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)
STIKes Al-Ziyad Indonesia.
No
1

Deskripsi Umum

Deskripsi Umum D4

D3 (LEVEL - 5 )

(LEVEL - 6)

Mampu

melakukan Mampu
pemeriksaan

laboratorium

dari laboratorium

sampel

dan bersifat

jaringan

pemeriksaan
yang laboratorium yang

khusus

tubuh kompleks

manusia

6)

melakukan Mampu melakukan

pemeriksaan
cairan

dan bersifat

dari

menggunakan

manusia

instrument

keahliannya

khusus

sampel dan komples dari

dengan cairan dan jaringan tubuh

sederhana

Deskripsi Umum S1 (LEVEL

sesuai

sampel cairan dan

bidang jaringan

tubuh

dengan manusia

dengan

dan menggunakan instrument menggunakan

otomatis

secara yang

sederhana

dan instrument

terampil dan sesuai otomatis / autoanalyzer kompleks


standar

dengan secara

memilih

metode sesuai

pemeriksaan
sesuai

terampil
dengan

dan otomatis

standar

diminta
menghasilkan
yang tepat.

dengan

memilih

permintaan metode

pemeriksaan

informasi diagnostic menghasilkan

terampil

dan sesuai standar

yang laboratorium yang sesuai


untuk berdasarkan

autoanalyzer

yang dengan memilih metode secara


dengan pemeriksaan

pemeriksaan

dan

untuk pemeriksaan
informasi laboratorium yang

diagnostic yang tepat.

sesuai
berdasarkan
permintaan
pemeriksaan
untuk
menghasilkan
informasi
diagnostic

yang

tepat.
2

Menguasai

konsep Menguasai konsep teori,

teori,

prinsip, prinsip,

metode,

Menguasai

pemeriksaan laboratorium

dasar

ilmu

dan biomedik dan patofisiologi serta

metode dan teknik teknik kerja pemeriksaan ilmu


kerja

teori

pengetahuan

tentang

dalam pemeriksaan laboratorium dalam


31

laboratorium
bidang

dalam bidang hematologi, kimia

hematologi, klinik,

kimia

bidang hematologi, kimia klinik,

imunologi, imunologi,

mikrobiologi,

klinik, mikrobiologi, parasitologi, parasitologi,

immunologi,

toksikologi,

mikrobiologi,

histoteknologi,

parasitologi,

molekuler,

histoteknologi,

memecahkan

toksikologi,

virology,

histoteknologi,
biologi molekuler

dan

serta

biologi

dan

mampu

mampu memecahkan dan memberikan


masalah solusi

terhadap

masalah

dan kelaboratoriuman melalui kelaboratoriuman

mampu

pendekatan

memformulasikan

komprehensif.

secara

secara komprehensif dan terpadu.

penyelesaian
masalah procedural
3

Memiliki kemampuan Mampu bekerja mandiri


bekerja
dengan

sama dalam
tim

secara

laboratorium

solusi

hasil

dalam

serta

pemecahan
pemeriksaan

sesuai laboratorium, melakukan validasi

bidang keahliannya (pra hasil pemeriksaan laboratorium


(pra analitik,

analitik,
analitik)

dan (pra analitik, analiti, dan pasca


dan analitik) serta berdiskusi dengan

pasca analitik) serta bertanggung jawab atas


melaporkan

dan

alternative

efektif, laboratorium, melakukan masalah

analitik, analitik, dan pasca


menyusun

menganalisis

teknis memberikan

pemeriksaan

melakukan verifikasi validasi


pemeriksaan

menyelesaikan dalam

dan masalah

berkomunikasi

Mampu bekerja secara mandiri

dan hasil

klinis

untuk

pemeriksaan maupun

hasil laboratorium.

validasi

analitik

klinisnya,

mampu

menginterpretasikan

pemeriksaan

pemeriksaan

laboratorium

mengambil
tepat

laboratorium,
keputusan

dalam

pelayanan

hasil
yang

pengelolaan

laboratorium

serta

klinis
mampu

menginterpretasikan

hasil

pemeriksaan laboratorium serta


bertanggungjawab dan bersikap
kritis

atas

hasil

pemeriksaan

laboratorium.

32

Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian


Mata kuliah yang mengait pada bahan kajian di susun secara urut sebagai berikut :
1. Mata kuliah umum
Mata kuliah umum merupakan mata kuliah yang menjadi dasar keilmuan
sehingga lulusan dapat mencapai tujuan kemampuan umum, mata kuliah tersebut
disusun untuk mencapai keterampilan umum yang diharapkan.
2. Mata kuliah pendukung dan pengembangan
Mata kuliah khusus disusun untuk mendukung mata kuliah inti
3. Mata kuliah keunggulan program studi
Mata kuliah yang disusun sebagai pelengkap pengetahuan pada mata kuliah inti.
4. Mata kuliah inti
Tabel 13. Mata kuliah program studi Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan (D4)
STRUKTUR PROGRAM
No
A

Kode MK

Mata Kuliah

SKS

MK Pengembangan dan Kepribadian (MPK) = 13 SKS (8,46%)

Pendidikan Agama

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris I, II, III

Pancasila

MK Keilmuan dan Keterampilan (MKK) = 19 % (14, 615)

Kimia Analitik

Biokimia

Instrumentasi I, II, III

Biologi Medik

Anatomi Fisiologi

Patofisiologi

MK keahlian Berkarya (MKB) = 66 SKS (44, 58%)

Bakteriologi I, II, III

Kimia Klinik I, II, III

Immuno Serologi

Hematologi I, II, III

Virology I, II, III

33

Toksikologi 3
Analisa Kimia Air, makanan dan

minuman5

Sitohistoteknologi

Transfuse darah

10

Parasitologi I, II

11

Teknik sampling & flebotomi

12

Mikologi

13

Kapita Selekta Mikrobiologi

14

Kapita Selekta Kimia Klinik

15

Kapita Selekta Hematologi

16

Kapita Selekta Immunoserologi

MK Perilaku Beerkarya (MPB) = 31 SKS (23,84)

Etika Profesi

Kesehatan dan keselamatan kerja I, II

Manajemen Laboratorium

QC dan Validasi Motode

System Manajemen Mutun (QMS)

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Metodologi penelitian

Statistika

Sistem informasi laboratorium

10

Komunikasi

11

Kewirausahaan

MK Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) = 16 SKS (7,69%)

Praktek Kerja Lapangan (PKL)

PKMD

Skripsi

2.2.6 Susunan Mata Kuliah Persemester berikut bobotnya


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
34

pedoman penyelenggaraan program studi. Struktur kurikulum yang disusun dalam


program studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) Institut Al
Ziyad Makassar adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Tabel Struktur Kurikulum
Distribusi Mata Kuliah
SEMESTER 1
Bob
No

Kode MK

Mata Kuliah

os

SKS
1

Pendidikan Agama

Pendidikan Pancasila

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris I

Kimia Analitik

Biokimia I

Instrumentasi I

Anatomi Fisiologi

Kesehatan

&

Keselamatan

Kerja

10

Kimia Dasar

11

Biologi Medik I

22

14

Jumlah

SEMESTER 2
Bob
No

Kode MK

Mata Kuliah

ot

SKS
1

Biokimia

Patofisiologi

Bakteriologi I

Bahasa Inggris II

Kesehatan

&Keselamatan

35

Kerja
6

Instrumentasi II

Etika Profesi

Parasitologi

Biologi Medik II

Pendidikan Kewarganegaraan

20

11

10

Jumlah

SEMESTER 3

No

Bob

Kode

Mata Kuliah

MK

os

SKS

Instrumentasi III

Analisa Amami I

Parasitologi II

Bakteriologi II

Kimia Klinik I

Imunoserologi I 3

Hematologi I

20

13

Teknik sampling &Flebotomi

I
Jumlah

SEMESTER 4
Bobo
No

Kede MK

Mata Kuliah

t
SKS

Bakteriologi III

36

Toksikologi 3

Kimia Klinik II

Imunoserologi II

Hematologi II

Teknik

sampling

Flebotomi II

&

Analisa Amami II

IKM

21

13

Jumlah

SEMESTER 5
Bobo
No

Kode MK

Mata Kuliah

SKS
1

Kimia Klinik III

Hematologi III

Imunohematologi

Metodologi Penelitian

Statistic

Komunikasi

Mikologi

21

12

Jumlah

SEMESTER 6
Bobo
No

Kode MK

Mata Kuliah

t
SKS

Manajemen Laboratorium

QC dan Validasi Metode

Sistem Manajemen Mutu

0
37

Kawirausahaan

Sitohistologi

Virology

20

11

Sistem

Informasi

Laboratorium
Jumlah

SEMESTER 7
Bobo
No

Kode MK

Mata Kuliah

t
SKS

Bahasa Inggris / TOEFL (M)

Kapita Selekta Mikrobiologi

Kapita Selekta Kimia Klinik

Kapita Selekta Hematologi

Kapita selekta Imunoserlogi

10

Jumlah

SEMESTER 8
Bobo
No

Kode MK

Mata Kuliah

t
SKS

PBL/ PBK/ KKP

PKMD

Skripsi

Jumlah

16

14

2.3 Sistem Pembelajaran (maksimum 20 halaman)


Berikan penjelasan terhadap:
38

2.3.1 Metode dan pola pembelajaran yang dipergunakan


Metode atau pola pembelajaran yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar diperguruan tinggi dikenal berbagai metode atau pola pembelajaran.
Beberapa metode atau pola yang dipakai untuk memperoleh hasil optimal sesuai
dengan tujuan Program studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan
(D4) STIKes AL-ZIyad Indonesia adalah:
1. Ceramah / Tutorial
Metode pembelajaran dengan ceramah adalah metode yang paling banyak
digunakan dalam proses mengajar. Metode ceramah yang dilakukan oleh pendidik
terhadap peserta didik tidak hanya dengan menggunakan media visual tetapi juga
menggunakan media demonstrasi atau simulasi dari video maupun berita yang ada,
tanya jawab dengan peserta didik untuk menstimulasi peserta didik agar mampu
berfikir kritis sehingga peserta didik dapat bersaing di era globalisasi
2. Diskusi kelas
Metode diskusi dikelas dilakukan dengan cara membentuk kelompok belajar,
setiap peserta didik akan memiliki kesempatan menyampaikan pendapat, sehingga
memungkinkan adanya interaksi antara pengajar dan peserta didik atau antar peserta
didik dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Metode diskusi akan berjalan
dengan baik bila peserta didik memiliki pengetahuan cukup tentang masalah yang
akan didiskusikan sehingga sebelum melakukan diskusi kelas peserta didik diharapkan
telah mencari ilmu pengetahuan yang akan didiskusikan.
3. Praktek kerja lapangan
Melalui Praktek Kerja Lapangan peserta didik diberikan pengalaman kerja
dilapangan sehingga dapat lebih siap terjun dilapangan kerja jika telah menyelesaikan
pendidikan. Praktek kerja lapangan dilakukan selama 2 kali yaitu PKL I untuk
menentukan masalah dilaksanakan pada semester 5 sedangkan PKL II untuk
interverensi dilaksankan pada semester 6. Dengan adanya PKL selama 2 kali
diharapkan peserta didik dapat memiliki pengalaman kerja yang optimal sehingga
lebih siap terjun di lapangan.
4. Study Tour
Study tour adalah salah satu metode pembelajaran yang relative efektif,
dengan melakukan study tour diharapkan peserta didik dapat memiliki gambaran
yang menyeluruh mengenai situasi, kondisi, lingkungan kerja sehingga dapat lebih
memahami materi perkuliahan yang telah diberikan. Studi tour dilaksanakan di RS
yang telah bekerja sama dengan STIKes AL-Ziyad Indonesia.
5. Penelitian Ilmiah
Untuk mengantarkan lulusan mampu membuat karya ilmiah atau skripsi, maka
dalam susunan kurikulum ditambahkan mata kuliah penunjang karya tulis antara lain
adalah sebagai berikut :

39

Tabel 15. Mata Kuliah yang terkait dengan Karya ilmiah/ penelitian
No

NAMA MATA KULIAH

SKS

Magang

Skripsi

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris I

Bahasa Inggris II

Aplikasi Komputer

Studi Kelayakan Proyek

Praktek Kerja Lapangan I

Praktek Lerja Lapangan II

Metodologi Penelitian

10

6. Kuliah Tamu / atau Kuliah pakar


Kuliah tamu atau kuliah pakar dilaksanakan dengan mengundang nara sumber
terkait system manajemen, administrasi, maupun informasi dan pelayanan analisa
laboratorium kesehatan dan patologi klinik rumah sakit yang terdapat dalam rumah
sakit, hal ini dilaksankan demi menunjang perncapaian perkuliahan. Nara sumber
dalam kuliah tamu merupakan praktisi Analis Kesehatan maupun manajemen RS
sehingga peserta didik dapat memahami situasi dan kondisi nyata dibidang Teknologi
Laboratorium Medik atau analis kesehatan.
7. Ekstrakulikuler Bahasa Inggris
Ekstrakulikuler bahasa inggris dilaksanakan selama 8 semester, dalam semester
1 dan 2 ekstrakulikuler bahasa inggris akan berkombinasi dengan mata kuliah Bahasa
Inggris I dan Bahasa Inggris II sehingga meningkatkan dasar- dasar tata bahasa
inggris. Sedangkan pada semester 3 sampai dengan semester 6 disusun untuk
memberikan dasar bahasa inggris yang berhubungan dengan bidang Studi teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) sehingga peserta didik terbiasa dan
dapat memahami jurnal maupun artikel internasional, sedangkan ekstrakulikuler
bahasa inggris pada semester 7 dan semester 8 dilakukan intensif untuk persiapan
TOEFL.
8. Studi banding dan study exchange
Pertukaran pelajar dan dosen

dilaksanakan

untuk

meningkatkan

dan

mengembangkan pengetahuan dan kompetensi bagi mahasiswa dan dosen sehingga


dosen dan pelajar memiliki daya saing tinggi. Program ini tidak hanya diadakan dalam
40

skala nasional tetapi diharapkan pula dalam skala internasional dengan institusi luar
negeri.
2.3.2 Cara mengembangkan Suasana dan Interaksi Akademik

dan Perilaku

Cendekiawan
Penciptaan suasana akademik yang kondusif dilakukan dan ditingkatkan melalui
interaksi antara dosen dengan mahasiswa dan tenaga penunjang, dosen dengan
dosen maupun mahasiswa dengan mahasiswa. Kuantitas dan kualitas interaksi
ditingkatkan melalui unit kegiatan mahasiwa baik kegiatan olahraga, akademik
maupun kerohanian, bimbingan akademik dan bimbingan skripsi, kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, kuliah umum dan kunjungan kesekolah-sekolah.
2.3.3 Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Penelitian Mahasiswa
pada Tugas akhir
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes AL-Ziyad Indonesia
menjadikan skripsi sebagai suatu karya ilmiah yang menggambarkan seorang
lulusannya yang paham dan mampu menjelaskan kondisi pendidikan Teknologi
Laboratorium Medik atau Analisis Kesehatan yang sesuai dengan kelompok ilmu yang
diminati masing-masing mahasiswa. Alur pelaksanaan penyusunan skripsi secara
singkat dijelaskan dimulai dari penyusunan proposal penelitian dan akan dibimbing
oleh Penasehat Akademik masing-masing mahasiswa. Pengusulan proposal tersebut
selanjutnya diajukan ke PS Teknologi Laboratorium Medik STIKes AL-Ziyad Indonesia
untuk menentukan pembimbing sesuai dengan tema proposal dan kelompok
keilmuannya.
2.3.4 Rancangan Proses Pembelajaran yang Terkait dengan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Program studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes AL-Ziyad Indonesia
berpartisipasi aktif dalam perencanaan dan implementasi program dan kegiatan
pelayanan

atau

pemanfaatannya
masyarakat

pengabdian
didalam

dilaksanakan

kepada

masyarakat

masyarakat.
sebagai

Pelayanan

perwujudan

dan

membuktikan

atau

kontribusi

efektifitas

pengabdian
kepaakaran,

kepada
kegiatan

pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan,


teknologi, dan/atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai
peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes AL-Ziyad Indonesia
berpartisipasi aktif dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan penelitian,
pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama pada tingkat perguruan
tinggi. Program studi ini akan membina akses dan mendayagunakan sumberdaya
guna mendukung kegiatan penelitian, pelayanan/ pengabdian keapda masyarakat,
dan kerjasama. Serta rencana penyediaan dana sehingga dapat berdampak positif
pada mahasiswa, dosen, institusi, masyarakat, dan stakeholder yang ingin melakukan
pengabdian pada masyarakat.
41

2.3.5 Sistem atau Pola Pembelajaran yang dapat Mengantarkan Lulusan Mampu
Membuat Karya Ilmiah/ Nyata layak Publikasi
Setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan minimal 138 SKS dipersiapkan
untuk menyusun skripsi atau karya ilmiah dibawah bimbingan 2 orang didosen, yang
akan ditetapkan oleh ketua. Jika mahasiswa telah menyelesaikan skripsi dan disahkan
oleh dosen pembimbing dapat mengajukan permohonan kepada ketua untuk
mengikuti ujian tugas akhir (ujian komprehensif).
2.3.6 Sistem Pembobotan dan beban belajar (sistem SKS atau lainnya)
Beban pendidikan yang menyangkut beban studi peserta didik dan beban
pengajar bagi dosen dinyatakan dalam satuan kredit. Program studi D-IV Teknologi
Laboratorium Medik di STIKes AL-Ziyad Indonesia menganut sistem Satuan Kredit
Semester (SKS). SKS ditentukan untuk setiap kegiatan pendidikan seperti kuliah,
praktek lapangan, seminar, metodologi penelitian, skripsi, dan lain-lain.
Besarnya SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan ditentukan oleh
banyaknya kompetensi yang harus dicapai dalam setiap mata kuliah dan juga waktu
untuk kegiatan itu. Adapun jam kegiatan pendidikan dan SKSnya masing masing
adalah sebagai berikut :
1. SKS Kuliah
Satu SKS dalam perkulihan adalah sebanyak 50 menit perkuliahan untuk teori
dan 100 menit perkuliahan untuk praktikum. Dalam satu semester terdapat 16 minggu
perkuliahan dengan rincian 14 minggu materi, 1 minggu Ujian Tengah Semester (UTS)
dan 1 mingggu UAS (Ujian Akhir Semester). Dengan demikian setiap mata kuliah
masing masing memilki kebutuhan sebanyak 16 kali pertemuan. Sehingga 1 SKS
sama dengan kegiatan pendidikan selama 48 jam dalam 1 semester. Bagi peserta
didik setiap tiga jam perkuliahan dalam seminggu yang terdiri atas :
a. Satu jam kuliah tatap muka yang dijadwal dengan dosen yang bersangkutan
b. Satu jam rangkaian kegiatan pendidikan (kegiatan yang direncanakan oleh
dosen tetapi tidak terjadwal, seperti pekerjaan rumah, penulisan karangan dan
sebagainya)
c. Satu jam kegiatan mandiri peserta didik
Sedangkan sebagai peserta didik , tiga jam perkuliahan terdiri atas :
a. Satu jam kuliah tatap muka yang terjadwal dengan peserta didik
b. Satu jam untuk perencanaan rangkaian kegiatan pendidikan dan evaluasi
c. Satu jam yang lain untuk pengembangan materi subyek perkuliahan
2. SKS Laboratorium
42

Perhitungan beban SKS yang menyangkut kemampuan psikomotorik dan


kegiatan fisik yang lazim dilakukan dalam kegiatan praktek laboratorium pada
dasarnya sama untuk dengan perhitungan untuk kegiatan kuliah, tetapi dalam mata
kuliah praktikum satu jam setara dengan kegiatan fisik atau psikomotorik 2-3 jam.
Maka 1 SKS kegiatan ini sama dengan 2-3 jam kegiatan fisik atau psikomotorik
ditambah satu jam kegiatan rangkaian. Misalnya untuk pembuatan laporan dan 1 jam
untuk kegiatan mandiri, sehingga 1 SKS praktikum dianggap membutuhkan waktu
sebanyak 100 menit. Dengan demikian, jumlah keseluruhannya adalah 45 jam
seminggu atau 64-80 jam dalam satu semester. Apabila suatu perkuliahan disertai
praktek laboratorium, maka kegiatan kuliah dan praktek laboratorium ini disusun
sesuai dengan jumlah SKS masing-masing yang telah ditentukan.
3. SKS Praktek lapangan
SKS ini ditentukan seperti SKS untuk praktek laboratorium, karena dalam
praktek kerja lapangan membutuhkan kemampuan psikomotorik dan kegiatan fisik
yang sama. Sehingga 1 SKS dalam praktek Kerja Lapangan adalah 4 - 5 jam seminggu
atau 64 - 80 jam dalam satu semester.
4. SKS Metodologi Penelitian, dan penelitian
Kegiatan ini dapat berupa seminar, kuliah penyajian, atau tugas yang diberikan
oleh dosen kepada peserta didik. Perhitungan SKS untuk seminar dan kapita selekta
sama seperti perhitungan SKS untuk kegiatan kuliah. Perhitungan SKS untuk penelitian
guna menyusun tugas akhir serupa dengan perhitungan untuk kegiatan fisik dan
psikomotorik, yaitu 1 SKS adalah kegiatan selama 64 80 jam dalam satu semester.
Penelitian yang harus dikerjakan peserta didik guna menyusun skripsi untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains terapan dapat dinilai antara 3 6 SKS, termasuk
penulisan skripsi.
5. Beban Studi dalam satu semester
Faktor yang dipakai untuk menentukan beban pendidikan dalam satu semester,
yaitu rata rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Beban studi maupun
susunan kegiatan studi yang diambil oleh seorang peserta didik dalam suatu semester
tidak harus sama dengan yang diambil oleh peserta didik lain. Hal ini berdasarkan atas
kemampuan peserta didik yang berbeda-beda.
Beban studi peserta didik dapat dilihat dari hasil studinya pada semester
semester sebelumnya, yang diukur dengan indeks prestasi (IP). Pada umumnya orang
bekerja rata rata 6 8 jam sehari selama 6 hari berturut turut. Beban studi yang
dapat diambil oleh seorang peserta didik berkisar antara 16 20 SKS atau rata- rata
18 SKS, apabila kegiatan ini berupa kuliah semua. Jumlah ini akan berkurang apabila
disamping kuliah juga terdapat praktik laboratorium atau lapangan.
2.3.7 Sistem Penilaian Pembelajaran dan Tata Cara Pelaporan penilaian

a. Sistem Penilaian

Hasil evaluasi atau penilaian pembelajaran pada Program Studi D-IV Teknologi

Laboratorium Medik STIKes AL-Ziyad Indonesia dinyatakan dalam nilai angka antara 043

100. Nilai ini termasuk penilaian terhadap sikapdan tanggung jawab mahasiswa.
Sebagai pedoman, nilai akhir masing-masiing mata kuliah dapat ditentukan dengan
rumus:

Bk . Nk +Bm . Nm+ Bp . Np+ Bt . Nt + Ba . Na+ Bs . Ns

NA=

i=I
n

Bk . Nk +Bm . Nm+ Bp . Np+ Bt . Nt + Ba . Na+ Bs . Ns


i=I
Tabel 16. Sistem Penilaian prodi Teknologi Laboratorium Medik
NA

Nilai presentasi mahasiswa dengan pembulatan


keatas sampai dua angka di belakang tanda

Bk
Bm
Bt
Ba
Bs
Nk
Nm
Np
Nt
Na
Ns

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

desimal
Bobot nilai kuis
Bobot nilai ujian tengah semester
Bobot nilai praktikum
Bobot nilai tugas
Bobot nilai ujian akhir semester
Bobot nilai aktivitas
nilai kuis
nilai ujian tengah semester
nilai praktikum
nilai tugas
nilai ujian akhir semester

Nilai akhir tersebut berupa nilai angka dan dikonversikan ke dalam nilai huruf dengan
ketentuan kesetaraan sebagai berikut:
Nilai Akhir (NA)
80,1-100
75,1-

80

Nilai Huruf
A
B+

70,1- 75

60,1- 70

C+

55,1- 60

50,1- 55

D+

45- 50

0- 44

Bilamana seorang mahasiswa tidak memenuhi syarat jumlah kehadiran kuliah,


maka mahasiswa tersebut diberi nilai sesuai dengan apa yang sudah diperoleh saat
44

perkuliahan semester tersebut untuk mata kuliah yang bersangkutan, dan akan
dipakai dalam perhitungan.
Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP). Untuk
menghitung Indeks Prestasi. Nilai huruf diubah menjadi nilai bobot dengan ketentuan
sebagai berikut:

Nilai Huruf
A
B+
B
C+
C
D+
D
E

Bobot
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0

Untuk menghitung Indeks Prestasi dihitung dengan menggunakan rumus berikut:


n

K . NA
i=I
n

K
i=I

IP
N
K
NA

:
:
:
:

Indeks Prestasi
Banyaknya Mata Kuliah
Nilai Kredit Mata Kuliah
Nilai Akhir Mata Kuliah

Bilamana seorang mahasiswa telah membatalkan suatu mata kuliah, maka


mata kuliah tersebut tidak diperhitungkan dalam menghitung indeks prestasi. Dalam
menghitung Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), setiap mata kuliah dari semua semester
(kecuali skripsi) yang oernah diikuti mahasiswa hanya dihitung satu kali dan diambil
nilainya yagn terbaik pada mata kuliah tersebut termasuk nilai yang diperoleh di
semester pendek.
b. Tata cara pelaporan
Pelaporan kemajuan Studi diterbitkan Perguruan tinggi dalam bentuk Kartu Hasil
Studi dicetak untuk disampaikan kepada mahasiswa dan orang tuanya pada setiap
45

semester. Kartu Hasil Studi dicetak rangkap tiga oleh bagian akademik. Yang kemudian
kartu Hasil Studi ditandatangani oleh dosen penasehat akademik kemudian akan
didistribusikan untuk satu lembar diberikan kepada mahasiswa, satu lembar dikirmkan
kepada orang tua/ wali mahasiswa, dan satu lembarnya lagi disimpan sebagai arsip
pada bidang akademik.
c. Jenis dan ragam media pembelajaran yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran
Media sebagai alat bantu mengajar dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif dan efisien. Jenis dan ragam media
pembelajaran yang akan digunakan demi menunjang tercapainya tujuan pembelajaran
adalah sebagai berikut : OHP, OHT/ slide, video, computer. Media termasuk dalam
sarana dan prasarana yang tedapat dalam STIKes Al-Ziyad Indonesia sebagaimana
terdapat dalam Standart III yaitu standar sumber daya. Ragam dan jenis media
pembelajaran juga akan dikembangkan kearah model pembelajaran dengan (1) video,
dapat berupa video RS maupun dengan video proses administrasi dan manajemen
yang sesuai dengan proses pembelajaran, (2) Model Problem Solving Circle yaitu
dengan menggunakan peta konsep, mind map, maupun analis pemecahan masalah,
(3) Diskusi dan role play untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain media pembelajaran akademik, dalam STIKes Al-Ziyad Indonesia
termasuk di dalamnya Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan (D4) juga menyediakan media pembelajaran yang mengembangkan
semangat penelitian, spiritual, dan pengabdian masyarakat kepada mahasiswa dan
lulusan. Unit-unit kegiatan mahasiswa seperti kelompok paduan suara, kelompok tari,
Mapala, dan lembaga musik. Lembaga karya ilmiah, organisasi keagamaan, dll
sehingga menghasilkan lulusan yang cerdas, memiliki kedalaman spiritual dan
emosional.

III. SUMBER DAYA


3.1 Sumberdaya Manusia (maksimum 15 halaman)

46

3.1.1. Kesiapan jumlah dan kualifikasi dosen ditinjau dari kompetensi dan
kesebidangan/ kecocokan keilmuannya dengan tugas Catur Dharma pada
program studi
Dalam rangka melaksanakan catur dharma perguruan tinggi, program studi
Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D-IV) telah memiliki dosen atau
tenaga pendidik yang tersaji dalam table berikut ini:
Tabel 17. Daftar Nama Tenaga Dosen Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis (D IV) STIKes Al-Ziyad Indonesia.
No

Nama Dosen Tetap

Tgl. Lahir

Pendidikan

Bidang

Diploma, D

Keahlian

IV,

untuk Setiap

Magister,Dokt

Jenjang

or, Profesi,

Pendidikan

Sp-1, Sp-2
dan Asal PT1
(1)

(2)

Kabah, S.Si., M.Kes

Gusnawati,S.Si., M.Si

(3)

(4)

(5)

05/09/1988

S2

hermatologi,
Fisiologi,
kapita selekta
hermatologi
dan
bakteriologi
Teknik kimia,

S2
31/08/1983

analisis
biomedik,
kapita selekta
kimia klinik,
dan
parasitologi

Zakia Bakri., M.kes

15/03/1989

S2

Mikrobiologi
dasar,
biokimia
klinik, kapita
selekta
mikrobiologi,

Nuramaniyah Taufik, S.Si.,


M. Si

04/03/1989

S2

dan
Kimia dasar,
biokimia,
47

transfuse
darah, dan
5

Herman

31 Desember

S2

1966

biologi medik
Teknik kimia
dan kimia
sintesis

Hasanuddin

1 November

S2

1990

anatomi
fisiologi,
Manajemen
Kesehatan
dan Gizi
kesehatan
Masyarakat

Sumber: Bagian Kepegawaian STIKes Al-Ziyad Indonesia


Dalam rangka mencapai tujuan Program Studi Teknologi Labotarium Medik atau
Analis Kesehatan (D IV), STIKes Al-Ziyad Indonesia tidak hanya menyiapkan Sumber
Daya Dosen Tetap, tetapi juga dosen paruh waktu, dosen tamu maupun tenagaa bantu
didik yang tersaji dalam table berikut ini:
Tabel 18. Tenaga Pendidik Paruh Waktu Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D-IV) STIKes Al-Ziyad Indonesia
No

Nama Dosen

Pendidikan

Tanggal lahir

Bidang

Diploma, D IV,

Keahlian untuk

Magister,Doktor,

Setiap Jenjang

Profesi, Sp-1, Sp-

Pendidikan

2 dan Asal PT1


(1)
1

(2)
Roomy Mahmud,

(3)
S2 studi lanjut

S.Si
2

Fajri Nurdin

(4)
25Desember

Kimia

1991
S2 studi lanjut

25 Februari 1988

Pendidikan
kimia

Amin Bahar

S2 studi lanjut

Matematika

fisika
48

Sumber : Bagian Kepegawaian STIKes Al-Ziyad Indonesia

3.1.2. Kesiapan jumlah dan kualifikasi tenaga kependidikan, laboran dan


teknisi ditinjau dari kompetensi dan kesebidangan/ kecocokan keilmuannya
dengan tugas Tri Dharma pada program studi.
Tenaga kependidikan, laboran dan teknisi yang akan mengampu Program Studi
Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D IV) STIKes Al-Ziyad Indonesia
tersaji dalam table berikut ini:
Tenaga Kependidikan
Tabel 19. Data Tenaga Kependidikan
N
o.

Kualifikasi

Nama Dosen

Akademik

Tanggal Lahir

1.

Heryani, S.E

- S1

01 Juni 1985

2.

Suriani Tahir, S.E.

- S1

3.

Andriyanti, S.E.

- S1

12 April 1992
16 Februari

4.

Dedi Keristiawan
Minggus, S.E.

1990
17 Desember

- S1

1991

Bidang Keahlian
Manajemen Keuangan
dan perbankan
Akuntansi
Manajemen Keuangan
dan Perbankan
Akuntansi

Tenaga Penunjang Kependidikan (Teknisi dan Laboran)


Tabel 20.Data Teknisi
N
o.

Kualifikasi

Nama Dosen

Akademik

Sri Widyastuti
1.

Agustianingsih,

13 Agustus

- S1

1989

S.Kom.
2.

Sugiarti, S.Kom.

Tanggal Lahir

07 Oktober

- S1

1991

Bidang Keahlian

Komputer

Komputer

Tabel 21. Data Tenaga Laboran


N
o.
1.
2.
3.
4.

Nama Dosen
Awaluddin
Suaedah, S.T
Rismawindi Sapitri,
S.T
Abd. Rahman Arif,
S.Si.

Kualifikasi
Akademik
S1
S1
S1
S1

Tanggal Lahir
14 Mei 1990

04 Juli 1989

Bidang Keahlian
Biologi
Teknologi Kimia
Teknologi kimia
Kimia
49

Tenaga Perpustakaan
Tabel 23. Data Tenaga Perpustakaan
N
o.

Kualifikasi

Nama Dosen

Tanggal Lahir

Akademik

1.

Suriadi, S.I.P.

2.

Tekka Bancin, S.I.P. - S1

3.

Nasrullah, S.I.P.

23 November

- S1

1992
01 April 1992
03 Desember

- S1

1992
Sumber : Bagian Kepegawaian STIKes Al-Ziyad Indonesia

Bidang Keahlian
Perpustakaan
Perpustakaan
Perpustakaan

3.1.3.Perencanaan Pengembangan untuk aspek dosen dan tenaga


kependidikan hingga mampu menyelenggarakan program studi 5 tahun
ke depan
Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia dimiliki baik dosen, tenaga
edukatif dan tenaga administrasi ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya
secara bertahap. Peningkatan jumlah SDM dikaitkan dengan peningkatan jumlah
peserta didik yang dilayani. Sedangkan peninhgkatam kualitas tidak tergantung pada
peningkatan jumlah peserta didik yang dilayani tetapi terhadap tuntutan pasar yang
selalu berkembang.
a. Pengembangan Dosen Tetap
Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya dosen dalam STIKes
Al-Ziyad Indonesia, termasuk di dalamnya program studi Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis Kesehatan (D IV) dilakukan dengan melalui program studi lanjut baik
dalam bentuk tugas belajar (apabila dibiayai oleh yayasan) dan izin belajar (beasiswa
dari luar yayasan), kegiatan ilmiah, maupun dengan melalui program pelatihan.
Rencana pengembangan dosen melalui program studi lanjut selama 5 tahun ke depan
adalah sebagai berikut:
Tabel 24. Rencana Pengembangan Studi Lanjut dan Keterampilan Dosen
Tahun Akademik KeNo

Uraian

T1

T2

T3

T4

T5

Pengembangan Studi Lanjut


50

S-2

S-3

Jumlah
Pengembangan Keterampilan
3

D4

Teknologi

Laboratorium

Medik

atau Analisis Kesehatan


4

S-2

D4

Teknologi

Laboratorium

Medik

atau Analisis Kesehatan


Jumlah

Rencana pengembangan kualitas dosen melalui berbagai kegiatan ilmiah yang


selalu diikuti disepanjang tahun akademik yangditunjukkan dalam pengembangan
jabatan akademik dosen. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan ilmiah, pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat, rencana pengembangan dosen selama 5
tahun ke depan tersaji dalam tabel berikut ini :
Tabel

25.

Rencana

Pengembangan

Jabatan

Akademik

Dosen

Analis

Kesehatan STIKes Al-Ziyad Indonesia

Jabatan Akademik/

T-1

T-2

T-3

T-4

T-5

III/a

III/b

III/c

III/d

IV/a

IV/b

IV/c

IV/d

IV/e

Golongan
Asisten Ahli

Lektor

Lektor Kepala

Guru Besar

51

b. Pengembangan Tenaga Administrasi


Pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki tenaga administrasi
berbeda dengan kebutuhan tenaga pendidik, kebutuhan dan pengembangan tenaga
administrasi tidak tergantung pada peningkatan jumlah peserta didik yang dilayani
tetapi terhadap tuntutan pasar yang selalu berkembang yaitu bergantung pada
perkembangan teknolog. Sedangkan perkembangan kualitas tenaga administrasi
secara bertahap atau bergantiian mengikuti pelatihan perpustakaan, administrasi
akademik, komputer, dan materi-materi lain yang berkesusaian dengan bidang
tugasnya baik yang diselenggarakan Kopertis maupun pihak lainnya.
Tabel 26. Rencana pengembangan Jumlah dan Kualitas Tenaga Administrasi.

No

Jenis Kegiatan

Tahun Ke
T-1

T-2

T-3

T-4

T-5

Pengembangan Jumlah Tenaga Administrasi


1

Penambahan Tenaga D4

Penambahan Tenaga D3

Jumlah

Pengembangan Kualitas Tenaga Adminnistrasi


1

Kearsipan

Administrasi Akademik

Komputerisasi Akademik

Manajemen Keuangan

Administrasi Kantor

Jumlah

c. Tenaga Penunjang Akademik


Di dalam penyelenggaraan akademik selain dilaksanakan oleh dosen, juga
dibantu oleh tenaga penunjang akademik. Didasarkan kepada ketentuan dalam Kep.
Mendiknas No. 234/U/, maka pada tahun pertama memiliki 12 orang terdiri atas 4
orang berijaxah S-2 dan 6 orang berijazah S-1 dan 2 orang berijazah D III. Sesuai
perkembangan jumlah peserta didik ditiap-tiap tahun akademi berikutnya, maka
jumlah tersebut bertambah menyesuaikan.
Tabel 27. Rencana Pengembangan Jumlah Penunjang Akademik
(Laboran/Teknisi) dan Pengembangan Keterampilan Tenaga Penunjang
Akademik.
52

No

Jenis Kegiatan

Tahun Ke
T-1

T-2

T-3

T-4

T-5

Pengembangan Jumlah Tenaga Laboran/Teknisi


1

Penambahan Tenaga D3

Jumlah
Pengembangan Kualitas Laboran/Teknisi
1

Metode

Analisa

dan

Validasi

Analis

Kesehatan
2

Biostatistik untuk Non-Statistik

Program Komputerisasi

Pelatihan Pekerti dan Apply Approach

Jumlah

d. Tenaga Pustakawan
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik (D-IV) di STIKes Al-Ziyad Indonesia
berencana memiliki tenaga pustakawan dengan kualifikasi lulusan D-III sebanyak 4
orang dan 3 orang berijazah S1. Sesuai perkembangan jumlah peserta didik ditiap-tiap
tahun akademik berikutnya, maka jumlah tersebut bertambah menyesuaikan.
Tabel 28. Rencana Pengembangan Jumlah Pustakawan dan Pengembangan
Keterampilan Tenaga Pustakawan
No

Jenis Kegiatan

Tahun Ke
T-1

T-2

T-3

T-4

T-5

Pengembangan Jumlah Tenaga Laboran/Teknisi


1

Penambahan Tenaga

Jumlah
Pengembangan Kualitas pustakawan
1

Manajemen Perpustakaan

Administrasi Keuangan

Komputer dan Internet

Penerbitan

Sistem Katalog Komputerisasi

Jumlah

53

3.1.4. Analisis terhadap kebutuhan dan mekanisme pemenuhan kebutuhan,


serta perencanaan pengembangan untuk aspek sumber daya manusia
hingga mampu menyelenggarakan program minimal 5 tahun ke depan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan seta membantu pengembangan aspek
sumber

daya

manusia

seperti

rekruitmen

dosen,

rekruitmen

karyawan

dan

pengembangan dosen, sehingga dapat melaksanakan tujuan utama program Studi


Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D IV) melaksanakan program
penambahan

sarana

prasarana,

pengembangan

sumber

daya

manusia

juga

pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia.


Untuk memperoleh sumber daya manusia yang memenuhi standar penjaminan
mutu, sub bagian kepegawaian menetapkan kebijakan Sistem Seleksi/Perekrutan.
Program Studi melakukan analisa kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan,
kemudian

diusulkan

ke

direktur

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

yang

selanjutnya

mengajukan ke yayasan. Dalam rekruitmen sumber daya manusia baik sebagai


tenaga pengelola akademik, tenaga pengajar dan tenaga administrasi di lingkungan
Program Studi melalui seleksi calon pegawai yang transparan dan objektif berdasarkan
padan kompetensi dan formasi dalam struktur Organisasi Program Studi. Adapun
system dan strategi rekruitmen dosen dan karyawan dilaksanakan melalui media
massa, dan surat ke institusi dan proses seleksi dilakukan oleh tim seleksi. Tahap
perekrutan adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Verifikasi berkas
Tes Potensi Akademik
Skill test
Interview Test
Penandatanganan kontrak
Penempatan
Perencanaan sarana dan prasarana dalam 5 tahun kedepan terdapat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 29. Perencanaan Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik (D-IV)
Jenis

Kebutuhan

Jumlah

Kebutuhan

Pemenuhan
Kebutuhan

(1)

(2)

(3)

(4)

Sumber Daya Manusia


Dosen

S-2 Analis

Dengan

penugasan

Kesehatan

Orang

belajar dan perekrutan


54

tenaga baru
Tenaga

D3 administrasi

Kependidikan

Dengan

penugasan

Orang

belajar dan perekrutan


tenaga baru

Laboran

Teknisi

D4

Analis 3

Perekrutan

Kesehatan

Orang

baru

D3 Informatika

Perekrutan

Orang

baru

Tenaga

Tenaga

3.1.5. Kebijakan tentang value & reward system untuk sumber daya manusia
di

perguruan

tinggi,

serta

bagaimana

menyiapkan

sistem

nilai

dan

penghargaan yang konsisten


Mengacu pada sistem Penjaminan Mutu Internal STIKes Al-Ziyad Indonesia
bahwa untuk menjamin terselenggaranya kegiatan catur dharma perguruan tinggi di
lingkungan prodi.untuk tenaga pendidik maupun tenaga administrasi tercantum dalam
lampiran tentang standar honorararium dan reward dosen dan karyawan STIKes AlZiyad Indonesia. Sistem kebijakan yang dilakukan untuk menyiapkan konsistensi
maupun peningkatan SDM dalam STIKes Al-Ziyad Indonesia termasuk di dalamnya
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik (D-IV) adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi dan Monitoring Sumber Daya Manusia
Evaluasi dan monitoring dalam lingkungan STIKes Al-Ziyad Indonesia dilakukan
perprogram studi untuk kemuduian diproses dan dilaporkan ke bagian tata usaha, sub
bagian kepegawaian prodi dan diputuskan oleh

Institut, Tahapan Evaluasi dan

Monitoring tersebut adalah:


a. Ketua prodi secara periodik memimpin dan bertanggungjawab atas evaluasi
kinerja dosen pogram studi. Evaluasi tersebut minimal 1 kali persemester.
b. Bagian tata usaha secara periodik yaitu selama 1 bulan sekali akan melakukan
penilaian jumlah kehadiran dosen dalam meberikan kuliah. Informasi ini
diperoleh dari Bagian Pelayanan Kelas dan Administrasi akademik tingkat
program studi. Laporan mengenai kehadiran dosen ini tertuang dalam formulir
penyerahan nilai, kemudian diserahkan ke bagian kepegawaian prodi
c. Bagian evaluasi program studii melakukan penilaian ketepatan penyerahan nilai
peserta didik terhitung 2 minggu sejak ujian dilaksanakan
d. Ketua Program Studi melalui rapat internal prodi akan melakukan penilaian
terhadap kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyebarkan borang pada
setiap dosen untuk diisi aktivitas pengabdian kepada masyarakat pertahun dan
selanjutnya diserahkan kepada Administrasi Prodi untuk direkapitualsi dan di
cek keabsahannya dalam Laporan Prestasi Pengabdian Kepada Masyarakat
Dosen
55

e. Hasil penilaian kinerja dosen akan diolah dan dianalaisis prodi melalui saf
administrasi dan bagian kepegawaian prodi dengan melakukan evaluasi Kinerja
Akademik Dosen yang meliputi: a) pendidikan dan pengajaran, b) kuesioner
evaluasi dosen dalam proses Belajar Mengajar, c) Kehadiaran dosen dalam
memberikan kuliah, d) ketepatan penyerahan nilai semester, e) penelitian, dan
f) Pengabdian kepada Masyarakat sebagian acuan untuk mengevaluasi prestasi
f.

dosen pada semester berikutnya untuk pemberian reward


Ketua Prodi aka menginformasikan secara formal hasil evaluasi kinerja dosen
yang bersangkutan dalam rapat internal, sebagai dasar untuk melakukan

perbaikan kualitas kinerja dosen secara kontinyu dan periodik.


g. Hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan selanjutnya disampaiakan oleh
bagian kepegawaian prodi untuk disampaikan ke Direktur STIKes Al-Ziyad
Indonesia untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.
2. Pengembangan
Pengembangan yang dilakukan
terhadap karyawan di lingkungan Institut
terutama dalam prodi D IV Teknologi Laboratorium Medik dapat berupa tugas/ izin
belajar serta pelatihan dan seminar. Dalam konteks tugas belajar, maka biaya
perkuliahan karyawan atau dosen yang bersangkutan akan dibebankan kepada prodi
terkait, sedangkan untuk tugas belajar biaya perkuliahan karyawan dan dosen dapat
menggunakan biaya sendiri maupun beasiswa.
3. Retensi
Sistem dan strategi pemberian kesejahteraan kepada semua dosen dan
karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIKes Al-Ziyad Indonesia, yaitu
dengan cara:
a. Pemberian tunjangan kehadiran, kinerja dan jabatan. Tunjangan ini diperoleh
apabila

karyawan ataupun dosen setiap bulan sesuai dengan kinerja,

kehadiran, dan jabatan masing-masing


b. Pemberian tunjangan intensif lebih lembur, tunjangan ini diperoleh apabila
karyawan atau dosen yang bersangkutan memiliki jam kerja yaitu dihitung.
c. Pemberian asuransi kesehatan dan jaminan sosial tenaga kerja.
4. Pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan
Pemberhentian dosen dilakukan sesuai statuta STIKes Al-Ziyad Indonesia, yang
mempunyai wewenang pemberhentan dosen adalah pihak Yayasan Pendidikan AlZiyad Indonesia. Pihak kepegawaian Prodi akan memberikan surat peringatan
sebanyak 3x, apabila yang bersangkutan tidak melaksanakan perbaikan maka
kepegawaian berhak melaporkan hal tersebut ke Ketua Prodi. Ketua Prodi akan
melaporkan ke Direktur Institut bagi dosen yang akan diusulkan untuk pemberhentian.
Selanjutnya jika Direktur menyetujui kemudian mengusulkan ke Yayasan untuk
diberhentikan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pemberhentian sementara.

56

Pemberhentian sementara dapt dilakukan karena karyawan ataupun pendidik


memiliki masalah kontrak atau perjanjian kerja dengan institusi lainnya ataupun
karena kasus pelanggaran aturan institusi.
b. Pemberhentian Tetap
Pemberhentian tetap dilakukan apabila karyawan atau pendidik melakukan
pengunduran diri, meniggal dunia, pelanggaran berat disiplin kerja, maupun tidak
memenuhi masa kontrak.
5. Penghargaan
Penghargaan dilakukan untuk memberikan motivasi kerja pada karyawan untuk
tetap giat dan semangat bekerja agar terjadi keberlanjutan kerja. Jenis penghargaan
antara lain:
a. Kenaikan Golongan bagi Dosen
Bagi dosen kenaikan golongan dengan jalan mengajukan kenaikan jabatan
akademik lewat kopertis wilayah IX. Kenaikan jabatan akademik dari pemerintah akan
digunakan untuk meningkatkan golongan sebagai dosen tetap yayasan,
b. Kenaikan Jabatan Akademik
Kenaikan jabatan harus selalu dipantau oleh kabag personalia
c. Sertifikasi Dosen
Sertifikasi dosen merupakan penghargaan pihak Sekolah Tinggi kepada dosen,
oleh karena kabag personalia harus mempersiapkan segala kebutuhannya termasuk
susunan kepaniitiaan sertifikasi dosen.
d. Kenaikan Golongan bagi karyawan tetap
Kenaikan golongan bagi karyawan tetap dilakukan jika karyawan tersebut telah
lulus dengan jenjang pendidikan lebih tinggi.
3.2
Sarana dan Prasarana (maksimum 10 halaman)
Berikan uaraian terhadap:
3.2.1 Kesiapan Sarana dan Prasarana pembelajaran
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

membutuhkan saran dan prasarana untuk menunjang kegiatan akademik. Sarana


pembelajaran Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia
merupakan perangkat barang yang dapat dipakai sebagai alat atau media dalam
mencapai maksud atau tujuan program studi. Sedangkan prasarana pembelajaran
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia merupakan
perangkat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan Program
Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dapat tercapai.
Secara rinci sarana dan prasarana yang akan dimiliki STIKes Al-Ziyad
Indonesia disajikan pada table berikut.
Tabel 30.
Proyeksi Sarana dan Prasarana Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
STIKes Al-Ziyad Indonesia
no
1

Bentuk
Bangunan

Sarana dan Prasarana


Gedung utama
Gedung Ketua at
Gedung Perpustakaan
57

Gedung Kuliah Bersama


Gedung LPPM
Gedung Audiotorium
2
3

Ruangan Kuliah
Perpustakaan

Gedung Ruang Kuliah


Ruang Perpustakaan
Buku (300 judul)
e-Book (300 judul)
Jurnal (300 judul)

Laboratorium

Ruang Laboratorium
Ruang Komputer/ Internet

Ruang Rapat dan Seminar

Ruang Rapat Pimpinan


Ruang Seminar
Ruang Diskusi
Ruang Sidang

Ruang Program studi

Ruangan Kerja Ketua program Studi


Ruangan kerja Sekretaris program Studi
Ruang Kerja Dosen
Ruang Administrasi Program Studi

Sarana dan prasarana spesifik yang dibutuhkan program studi Teknologi


Laboratorium Medik, sepenuhnya akan disiapkan oleh yayasan dan akan terus
ditingkatkan seperti:
6. Gedung
Untuk memberikan pelayanan yang memadai pada civitas kampus, Yayasan
STIKes Al-Ziyad Indonesia akan menyiapkan sarana dan prasarana kampus yang
representatif dengan status milik sendiri yang bersertifikat. Memiliki lokasi yang
strategis, mudah dijangkau dengan kendaraan umum.
7. Ruang Kelas
Program Studi Farmasi STIKes Al-Ziyad Indonesia memiliki beberapa ruang kelas
yang dipergunakan dalam perkuliahan. Ruang kelas tersebut sebagian dipergunakan
untuk tatap muka perkuliahan dan sebagian dipergunakan sebagai ajang Iaboratorium
sebagai prasarana praktikum mahasiswa dalam menunjang perkuliahan. Kapasitas
ruang kuliah yang satu berbeda dengan yang lain. Pengaturan ruang kuliah
disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengambii mata kuliah. Dalam satu hari
ruang kelas rata-rata digunakan 2 sampai 3 mata kuliah secara bergantian dengan
lama perkuliahan antara 100 dan 150 menit.
8. Profil ruang kelas
58

Fasilitas ruang kuliah yang dimiliki oleh Program Studi Farmasi STIKes Al-Ziyad
Indonesia cukup untuk proses perkuliahan. Untuk memperlihatkan tersedianya fasilitas
ruang kuliah yang mencukupi dalam proses belajar mengajar, maka dapat dilihat
pembagian ruang kuliah untuk perkuliahan berdasarkan pada jam dan hari perkuliahan
untuk semester ganjil dan semester genap.
Tabel 31. Profil Fasilitas Ruang Kuliah
Kapasitas

Jumlah

Ruang

Ruang

Kuliah

Kuliah

40

50

Total Luas
Ruang

50m2

56m

Jumlah Penggunaan
Hari/Mingg
Shift/Hari
u

3 Shift/Hari

3 Shift/Hari

5
Hari/Minggu

5
Hari/Minggu

Fasilitas
Pengajaran
yang Ada
Kursi Lipat 40
Unit
Whiteboard

Unit
Meja Tulis 1 Unit
AC 1 PK 2 Unit
1 Unit LCD
Kursi Lipat 50
Unit
Whiteboard

100m2

3 Shift/Hari

5
Hari/Minggu

9. Laboratorium
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia ini
didukung fasilitas laboratorium sebagai berikut:
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Laboratorium
Ruang Baca

Unit
Meja Tulis 1 Unit
AC 1 PK 4 Unit
Wireless
Amplifer 2 Unit
LCD 2 Unit

10.

Unit
Meja Tulis 1 Unit
AC 1 PK 2 Unit
1 Unit LCD
Kursi Lipat 200
Unit
Whiteboard

96

Teknologi Farmasi
Mikrobiologi Farmasi
Kimia Farmasi
Farmakoterapi dan Farmakologi
Farmaseutika
Biologi Farmasi

59

Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam rangka mengembangkan


pengetahuan dan kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang di tekuni, maka
disediakan fasilitas ruang baca program studi ini.
11.
Sarana dan Prasarana Utama
a. Ruang kuliah ber-AC sebanyak 3 kelas;
b. Perpustakaan pusat STIKes Al-Ziyad Indonesia yang memiliki fasilitas buku serta
fasilitas pelayanan elektronik;
c. Perpustakaan;
d. Laboratorium dasar untuk menunjang kegiatan Prodi D-IV Teknologi Laboratorium
Medik;
e. Mempunyai alat pendukung pembelajaran, diantaranya LCD, Magnabite Proyektor,
In Focus dan sebagainya;
f. Ruang administrasi fakultas dengan fasilitas yang memadai;
g. Ruang dosen.
h. Ruang seminar
12. Sarana dan Prasarana Pendukung
1. Lapangan parkir roda 4
2. Lapangan parkir roda 2
3. Mushola
4. Kantin
5. Kamar mandi dan wc
3.2.2 Kebutuhan

dan

Mekanisme

Pemenuhan

Kebutuhan,

dan

perencanaan

pengembangan Sarana dan prasarana


Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
pendidikan, sarana dan Prasarana pendidikan menurut pasal 42 sampai dengan pasal
48 meliputi: (1) sarana pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasarana meliputi:
lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya listrik, ruang olahraga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat
rekreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah
buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks, (6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7)
rasio luas bangunan permahasiswa, (8) rasio luas lahan permahasiswa, (9) luas dan
letak lahan, (10) akses khusus ke sarana dan prasarana untuk mahassisawa yang
berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan.
Secara rinci kebutuhan sarana dan prasarana prodi Teknologi Laboratorium
Medik selama 5 tahun kedepan disajikan pada table berikut ini.
Tabel 32
Kebutuhan Sarana dan Prasarana
No
1
2
3

Sarana dan Prasarana


Ruangan
Ruang kuliah
Perpustakan

Jenis
Gedung Laboratorium Terpadu
Gedung Ruang kuliah
Ruang Perpustakaan Prodi
60

Klinik

Student Center
Ruangan bimbingan

konseling
Lembaga dan Pusat

kajian
Sekretarian PMB
Koperasi

8
9

Koleksi Buku dan Jurnal


Ruang Kesehatan
Ruang Pemeriksaan
Ruang Organisasi Kemahasiswa
Psikologi Center
Ruang Cisco Local Academy

Ruang Penerimaan Mahasiswa baru


Ruang Koperasi
Ruang Foto Copy
10
Kantin
Ruang Kantin Prodi
Sumber: Biro Perencanaan PS Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad
Indonesia
Program Studi Teknologi laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dalam
menunjang proses akademik agar terselenggara sesusai dengan standar mutu yang
ditetapkan, maka keberadaan sarana dan prasarana pembelajaran menjadi mutlak
diperlukan. Namun, kedepan kebutuhan sarana dan prasarana secara bertahap akan
ditingkatan sesuai pada kecukupan minimal atau standar mutu yang ditetapkan.
Standar mutu yang ditetapkan adalah:
1. Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia harus
memiliki sarana dan prasarana yang mampu mendukung sistem pembelajaran
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan institusi.
2. Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia harus
memiliki unit atau lembaga yang berfungsi mengkaji dan mengembangkan
sistem dan mutu pembelajaran yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
Lembaga yang memiliki tanggung jawab untuk penjaminan mutu adalah
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Teknologi Laboratorium Medik Institut Al-Ziyad
Makassar.
3. Program Studi Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia harus
menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran bersifat terpusat dan dapat
diakses serta dimanfaatkan untuk mendukung interaksi akademik antara
mahasiswa, dosen, pakar, dan narasumber lainnya dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran.

61

IV. Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat


IV.1 Kebijakan Di Bidang Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
4.1.1 Peta Jalan (Road Map) penelitian dan pengembangan keilmuan dari
perguruan tinggi/Program Studi, serta rekam jejak (track record) penelitian
dan publikasi lmiah dari calon dosen Program Studi Magister/Profesi yang
diusulkan;
Roadmap penelitian disusun berdasarkan: visi Yayasan,

Program Studi,

kualifikasi akademik sumber daya manusia yang banyak mendukung bidang


penelitian yang diusulkan (dosen dalam bidang rekam medik, bidang keilmuan yang
mendukung, sarana pendukung penelitian (laboratorium, pusat studi, pusat kajian),
serta kompetensi lulusan profesi Rekam medik.
Pengembangan keilmuan di program studi rekam medik memiliki 4 bidang:
Asuhan kerekam medikan
Manufaktur rekam medik
Organisasi dan manajemen
Profesionalitas

Drug Discovery

Asuhan
Kefarmasian

Manufaktur

SARJANA

Organisasi
PROFESI
Profesionalitas

62

Gambar 2. Peta Jalan (Road Map) penelitian dan pengembangan keilmuan


Program Studi Rekam medik
Tahap penelitian pada Program Studi Sarjana Rekam medik meliputi drug
discovery, manufaktur, dan asuhan kerekam medikan. Penelitian drug discovery dan
manufaktur telah menjadi fokus penelitian yang dilakukan oleh dosen bersama
mahasiswa Program Studi Sarjana Rekam medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dalam 10
tahun terakhir. Penelitian khususnya diarahkan pada bahan alam yang digunakan
oleh masyarakat secara empiris yang diketahui memiliki khasiat pengobatan serta
pengembangan formulasi untuk bahan alam dan bahan sintetik yang mengarah ke
drug delivery sistem. Untuk drug discovery terdapat 6 jenis tanaman yang menjadi
fokus pengembangan dan telah diidentifikasi hingga ke tahap uji aktivitas, baik
berupa senyawa maupun dalam bentuk sediaan.
Tahap penelitian untuk Program Studi Profesi Apoteker merupakan lanjutan dari
tahapan penelitian program sarjana yakni penelitian terkait manufaktur, asuhan
kerekam medikan, organisasi dan manajemen serta profesional.
1

Penelitian manufaktur melingkupi: pengembangan formulasi drug delivery


sistem, quality control sediaan, aktivitas farmakologi;

Penelitian asuhan kerekam medikan melingkupi: rasionalitas penggunaan


obat,

peningkatan

pengetahuan

masyarakat

terhadap

swamedikasi,

farmakoekonomi;
3

Penelitian organisasi dan manajemen melingkupi: manajemen apotek,


industri, PBF, rumah sakit, puskesmas, dan Badan POM. Penelitian mengenai
organisasi dan manajemen berterkaitan dengan bidang manufaktur dan
asuhan kerekam medikan.

Penelitian profesional melingkupi: kemampuan pengembangan diri apoteker


dalam bidang ilmiah dan profesi apoteker. Penelitian mengenai profesional
berkaitan dengan kompetensi apoteker di bidang manufaktur dan asuhan
kerekam medikan.

Rekam jejak (track record) penelitian dan publikasi calon dosen program
studi rekam medik STIKes Al-Ziyad Indonesia.
Calon dosen program studi rekam medik STIKes Al-Ziyad Indonesia aktif
melakukan penelitian dan publikasi ilmiah sejak 3 tahun terakhir pada program studi
sarjana rekam medik. Berikut beberapa penelitian dan publikasi ilmiah yang
dilakukan sesuai dengan roadmap penelitian yang telah ditetapkan:
1.1.2 Kebijakan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
63

masyarakat oleh dosen diperguruan tinggi pengusul;


STIKes Al-Ziyad Indonesia melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat menetapkan kebijakan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Kebijakan tersebut berpedoman pada arah
kebijakan penelitian dan pengabdian masyarakat STIKes Al-Ziyad Indonesia yang
dituangkan dalam standar operasional prosedur. STIKes Al-Ziyad Indonesia telah
menetapkan kebijakan penganggaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
sebesar 30% dari seluruh dana BOPTN yang besarnya pada tahun 2015 Rp 14 Miliar.
Jenis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh yayasan
STIKes Al-Ziyad Indonesia:
a.

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mandiri

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mandiri merupakan penelitian yang


dilakukan individu dosen. Penelitian mandiri memperoleh bantuan pelaksanaan
penelitian sebesar Rp 35.000.000,- perdosen. Sedangkan pengabdian kepada
masyarakar sebesar Rp perdosen 35.000.000,Penelitian mandiri mahasiswa memperoleh dana Rp 30.000.000
b.

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kelompok

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kelompok adalah penelitian yang


dilakukan secara berkelompok oleh dua dosen atau lebih dengan melibatkan
mahasiswa.
Jenis-jenis penelitian kelompok adalah:
Penelitian kelompok dosen, memperolah dana sebesar Rp30.000.000,Penelitian berbasis prodi memperolah dana sebesar Rp 30.000.000,Penelitian PAR (Participatory Action Research), memperolah dana sebesar Rp
60.000.000,Penelitian unggulan, memperolah dana sebesar Rp 60.000.000,Penelitian kolaboratif internasional, memperolah dana sebesar Rp 60.000.000,Jenis-jenis pengabdian kepada masyarakat adalah:
Pengabdian kepada masysrakat kelompok dosen, memperolah dana sebesar Rp
30.000.000,Pengabdian kepada masyarakat berbasis prodi, memperolah dana sebesar Rp
30.000.000,Pengabdian

kepada

masyarakat

unggulan,

memperolah

dana

sebesar

Rp

30.000.000,c.

Penelitian Kelompok berbasis program studi


Tujuan pokok dari penelitian ini, untuk mendukung nilai akreditasi prodi/jurusan

dan fakultas, dan juga diharapkan dapat menggali, mendiskripsikan dan menemukan
teori-teori

baru

dalam

rangka pengembangan,

penguatan

kelembagaan

dan
64

menemukan solusi dari setiap permasalahan.


d.

Penelitian Kelompok Unggulan


Penelitian ini bertujuan untuk menggali, mendiskripsikan dan menemukan teori-

teori baru. Penelitian ini diharapkan memiliki dampak akademis bagi pengembangan
keilmuan Islam dan IPTEKS, atau jika dalam bentuk kebijakan diharapkan penelitian
ini memberikan sumbangsih signifikan pengembangan keilmuan dan atau bagi
perumusan dan evaluasi kebijakan.
Penelitian ini merupakan kolaborasi dosen, berusaha untuk mengembangkan
pendekatan dan pola baru dalam penelitian, baik dari aspek metode, strategi, teknik
dan pelaporan. Yang menjadi keunggulan dalam penelitian ini adalah kemutakhiran
metode dan orisinilitas isu sehingga kontribusi nyata pada pengembangan keilmuan
tampak dalam proses dan hasil penelitian.
e.

Penelitian Unggulan (Kolaboratif Internasional)


Penelitian kolaboratif internasional adalah jenis penelitian yang dilakukan dosen

baik secara mandiri atau berkelompok dengan jumlah minimal 2 orang dosen.
Adapun isu dan topik yang dapat diangkat dan dikembangkan adalah :
1

Isu dan topik yang berkaitan dengan bidang keilmuan yang menjadi keahlian
dosen masing-masing.

Topik resolusi konflik dan peacebuilding

Perbandingan tentang hukum, adat istiadat/kearifan lokal, human right,


democracygovernance dan gender antara Indonesia dengan negara lain.

4.1.3 Kebijakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen


bersama mahasiswa dikaitkan dengan upaya pencapaian misi dan tujuan
program studi;
STIKes Al-Ziyad Indonesia melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat telah menetapkan kebijakan terkait pelibatan mahasiswa dan dosen
pada kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kebijakan ini terkait
dengan penyediaan anggaran untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
berbasis program studi. Penetapan arah penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat selanjutnya ditetapkan oleh program studi sesuai dengan roadmap
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat prodi yang bersangkutan.
Pada program studi sarjana rekam medik, kebijakan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat diarahkan kepada pelibatan mahasiswa dan dosen dalam setiap
program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kebijakan terkait pelibatan
65

dosen

dan

mahasiswa

dalam

kegiatan

penelitian

dan

pengabdian

kepada

masyarakat, antara lain:


Penelitian kelompok dosen, memperolah dana sebesar Rp 30.000.000,Penelitian berbasis prodi, memperolah dana sebesar Rp 30.000.000,Penelitian PAR (Participatory Action Research), memperolah dana sebesar Rp
60.000.000,Penelitian unggulan, memperolah dana sebesar Rp 60.000.000,Penelitian kolaboratif internasional, memperolah dana sebesar Rp 60.000.000,Penelitian gender, memperolah dana sebesar Rp 30.000.000,Kegiatan ini rencananya akan dilakukan tiap tahun. Kegiatan pengabdian
masyarakat mengarah pada fokus pemberian pelayanan (resep, informasi obat,
pengobatan mandiri), penyuluhan obat tradisional, perbekalan kesehatan lainnya
kepada penderita, tenaga kesehatan lain atau pihak lain yang membutuhkan secara
efektif. Berpartisipasi secara aktif dalam promosi kesehatan di masyarakat terutama
yang berkaitan dengan obat.
Kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dikoordinir langsung oleh
LP2M STIKes Al-Ziyad Indonesia. LP2M mewajibkan dosen agar berkolaborasi dengan
mahasiswa dalam pengajuan proposal

untuk mendapatkan hibah penelitian.

Diharapakan penelitian yang berasal dari hibah tersebut mampu memajukan


penelitian dosen dan membantu tugas akhir mahasiswa. Kebijakan tersebut
merupakan kegiatan akademik dalam upaya menjadi kampus yang unggul yang
berbasis nilai-nilai keislaman.
4.1.4 Kebijakan dan standard operation procedures pengunggahan tugas
akhir mahasiswa dan karya ilmiah dosen
Pengunggahan

tugas

akhir

mahasiswa

adalah

bagian

dari

persyaratan

pengambilan ijazah STIKes Al-Ziyad Indonesia. Mahasiswa harus mengumpulkan hard


copy dan soft copy tugas akhir ke perpustakaan pusat universitas. Softcopy yang
dikumpulkan akan diunggah ke digital library (alamat web)
Standar operasional prosedur pengunggahan tugas akhir mahasiswa dan dosen
adalah sebagai berikut: STIKes Al-Ziyad Indonesia. Kriteria karya ilmiah yang
diunggah meliputi aspek-aspek kelayakan/substansi dan aspek keaslian. Aspek
kelayakan/substansi antara lain berupa:
1. Kompetensi keilmuan karya ilmiah, yaitu berupa karya ilmiah di bidang rekam
medik
2. Keaktualan karya ilmiah; dan
3. Sumbangan/kegunaan karya ilmiah pada kemajuan ilmu rekam medik.
Sedangkan aspek keaslian mencakup antara lain:
1 Tidak permah dipublikasikan sebelumnya;
66

2 Tidak ditemukan gejala kecurangan ilmiah; dan


3 Tidak menyimpang dari norma akademik dan norma hukum sesuai dengan
PeraturanMenteri

Pendidikan

Nasional

No.

17

Tahun

2010

tentang

Pencegahan danPenanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.


2

Makalah ilmiah atau karya ilmiah (termasuk ringkasan skripsi dan makalah
ilmiah hasil penelitian) dibuat dengan sistematika.

Ringkasan Skripsi harus mengandung hal-hal berikut dan disusun berurutan sebagai
berikut:
Bagian awal;
Sampul
Judul
Pernyataan keaslian (skripsi/tesis/disertasi)
Persetujuan pembimbing
Pengesahan (setelah diseminarkan)
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel (kalau ada)
Daftar ilustrasi (kalau ada)
Abstrak
II.
Bagian pokok atau isi
Bab pendahuluan
Bab-bab uraian, yang mencakup tiga bagian:
Bab yang berisi bagian tinjauan teoritis;
Bab yang memuat metodologi penelitian;
Bab yang memuat deskripsi hasil penelitian dan analisis masalah.
Bab penutup, yang berisi kesimpulan dan implikasi penelitian
Bagian akhir:
1. Daftar pustaka;
2. Lampiran atau apendiks (kalau ada);
3. Riwayat hidup

4.2

Publikasi Dosen

67

Publikasi Karya Ilmiah merupakan bagian dari kegiatan wajib Tri Dharma dan
sarana komunikasi antara peneliti dengan masyarakat pengguna hasil penelitian atau
hasil pemikiran, yang terdiri dari masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum.
Hasil penelitian dan pemikiran yang didesiminasikan secara digital atau hard copy,
diterbitkan dalam proceedings atau jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional
seminar. Diseminasi hasil penelitian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan penelitian secara keseluruhan.

Diseminasi dapat digunakan sebagai

indikator kualitas penelitian melalui publikasi pada jurnal ilmiah yang bermutu, jyga
merupakan komitmen dan intensitas karya atau aktivitas penelitian bagi dosen.
Pimpinan STIKes Al-Ziyad Indonesia berupaya mendorong dan meningkatkan
motivasi para dosen yang telah menghasilkan peneltiian yang bermutu untuk
mempublikasikan

hasil

penelitiannya

dalam

jurnal

ilmiah

internasional

atau

proceedings terindex Scopus dan ISI knowledge atau lembaga lain yang diakui DIKTI
serta meningkatkan Citation Index pimpinan STIKes Al-Ziyad Indonesia. Upaya
tersebut adalah dengan memberikan sponsorship atau apresiasi kepada dosen biasa
untuk melakukan publikasi karya ilmiah pada seminar nasional dan internasional.
Hasil akhir dari sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan secara sungguhsungguh yang akan menguras tenaga dan pikiran, biaya serta waktu, tidak akan
berhenti hanya pada wujud sebuah penelitian yang bernama skripsi. Hasil kerja keras
yang bernama penelitian itu, seharusnya bisa memberikan manfaat kepada
masyarakat ilmiah khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Oleh karena itu
sudah seharusnya hasil penelitian itu dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh
masyarakat luas untuk kemajuan ilmu pengetahuan, masyarakat, dan kemanusiaan
pada umumnya.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka sebuah penelitian seharusnya tidak
berhenti pada produk laporan skripsi, tetapi juga produk berupa artikel ilmiah yang
dipublikasikan melalui berkala ilmiah, baik cetak maupun online. Karya ilmiah yang
berkala cetak maupun online bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat tentang kemajuan ilmiah yang berlangsung dalam sebuah institusi
penyelenggaran pendidikan tinggi, dlam hal ini adalah progra studi Teknologi
Laboratorium medik. Selain itu, juga berguna untuk mencegah terjadinya duplikasi
penelitian di kemudia hari, baik dalam lingkup domestik maupun lingkup nasional
atau bahkan internasional. Duplikasi penelitian pada dasaranya, selain mungkin saja
mengandung unsur ketidakjujuran (plagiasi) yang harus dihindari, juga tidak
memberikan sumbangan positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Peran dan fungsi divisi publikasi dan Penerbitan Lembagan Pengembangan
Penelitian, Pendidikan, dan masyarakat (LP3M) Teknologi Laboratorium Medik STIKes
68

Al-Ziyad Indonesia adalah sebagai salah satu fasilitatot sebagai divisi Penelitian,
Pendidikan, dan pengabdian Masyarakat yang berfungsi memetakan, memfasilitasi,
serta mengembangkan program maupunkegiatan kajian-strategis nasional-global,
workshop, seminar, lokakarya, publikasi dan penerbitan berbasis hasil riset,
pengembangan pendidikan dan pembelajaran, serta pemberdayaan masyarakat
yang menjadi komitmen dan perhatian utama lembaga ini dalam pengembangan
akademik program Studi Teknologi laboratorium medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia.
Dampak yang diharapkan melalui rencana strategis, program, misi, serta
langkah-langkah divisi publikasi dan penerbitan LP3M STIKes Al-Ziyad Indonesia yang
unggul dan mencerahkan mampu memberikan makna dan manfaat strategis bagi
persyarikatan STIKes Al-Ziyad Indonesia, bangsa dan negara indonesia yang
berkemajuan dan berkeadaban.
Sajikan tabel daftar publikasi tiga tahun terakhir seluruh dosen yang mengampu
program studi yang diusulkan (nama, judul artikel, nama jurnal, volume nomor
halaman, tahun) atau makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah. Artikel
tersebut dapat dilacak keberadaannya di internet.
Tabel 33. Daftar publikasi tiga tahun terakhir seluruh dosen pengampu
program studi Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia
No.

Nama

Judul Artikel

Nama

Volume-

Jurnal

nomor-

Tahun

halaman

69

V. PENDANAAN
5. 1 Manajemen Finansial
5.1.1 Kebijakan,regulasi, panduan, dan SOP dari manajemen keuangan di
institusi pengusul khususnya terkait dengan :

Penganggaran
Pengelolaan/ pemanfaatan dan
Pencatatan terhadap , Kebutuhan

Investasi,

Biaya

Operasional,

Biaya

Pemeliharaan, Biaya Pengembangan, Biaya Taksis Dan Stategi Lainnya.


a) Penganggaran
Sumber biaya operasional pemeliharaan, dan pengembangan berasal dari kas
yayasan, dana hibah yayasan dan peserta didik. Sumber biaya berasal dari peserta
didik terdiri dari SPP, BPP dan sumbangan pengembangan laboratorium. Dana yang
bersumber dari SPP dipergunakan untuk kegiatan oprasional Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang dikelolah oleh STIKes Al-Ziyad Indonesia. Dana tersebut digunakan untuk
menggaji dosen dan karyawan, penyelenggaraan perkuliahan dan ujian, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Biaya
Laboratorium

Pengembangan
dipergunakan

Pendidikan
untuk

(BPP)

dan

pemeliharaan

sumbangan

gedung

dan

pengembangan
pengembangan

prasarana (Laboratorium). Besarnya dana yang dikelola ditentukan berdasarkan


rencana

anggaran

belanja

yang

diajukan

prodi

dan

persetujuan

universitas.

Sedangkan dana yang bersumber dari hibah maupun kas yayasan dipergunakan untuk
pemeliharaan dan membatu penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat.
b) Pengelolaan / Pemanfaatan
Secara internal prodi telah membagi sebagian wewenang pengelolaan dana
pada unit kerja masing-masing, setiap Program Studi diberi wewenang untuk
mengajukan dana perkuliahan / PBM, pengembangan program studi, pengiriman
utusan pelatihan, seminar / lokakarya, pengembangan kegiatan akademik, pembuatan
modul bahan ajar dan pengembangan peserta didik melalui pengajuan Rencana
Anggaran Belanja (RAB).
Walaupun wewenang pengelolaan dana pengajuan dana didelegasikan pada
unit kerja di bawah prodi , pertanggung jawaban pemenfaatan dana tetap melalui
prodi.
70

c) Pencatatan
Setiap tahun Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Atau Analisis
Kesehatan (S.1) mengajukan usulan kebutuhan fasilitas kepada Prodi melalui Rencana
Anggran Biaya (RAB), tahunan yang disesuaikan dengan Rencana Anggaran Prodi
untuk pengembangan fasilitas yang telah ada sehingga kebutuhan fasilitas untuk
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Anggran tersebut digunakan untuk
melengkapi fasilitas yang ada disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik.
Pada table berikut ini disajikan data sejumlah program studi yang dikelola dalam 5
tahun terakhir.
Tabel 34. Data Proyeksi Jumlah Program Studi STIKes Al-Ziyad Indonesia
TAHUN

JUMLAH PROGRAM
STUDI

2016

2017

2018

2019

2020

Dengan adanya program studi baru yaitu D4 Analis Kesehatan, maka akan
bertambah pula biaya sumber pendanaan dan sumber keuangan. Dalam table berikut
ini disajikan proyeksi keuangan dengan bertambahnya Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4).
Table

35.

Data

Proyeksi

Keuangan

dengan

program

studi

teknologi

laboratorium medik atau analis kesehatan (D4).


Uraian

Tahun dalam rupiah


TS

TS+1

TS+2

TS+3

TS+4

Tambahan
belanja
investasi
Tambah
belanja
pemeliharaan
Tambah
belanja
71

operasional
Dana

dari

sumber
lainnya
*Data didasarkan pada proyeksi keuangan program studi baru
5.1.2

Kebijakan untuk mencegah korupsi dalam penanganan manajemen

keuangan ; yang mampu men demostrasikan public accountability dari segi


penempatan dan alokasi dana dan sumber daya lainnya dikaitkan dengan
pengukuran tangible outcomes dan justifikasi untuk memperbesar investasi
dana publik maupun privat.
Penerimaan sumber dana berasal peserta didik secara prosedural akan
dimasukan dalam rekening bank oleh peserta didik itu sendiri, dalam hal ini Prodi
mempunyai 2 nomor rekening yaitu rekening pos BPP dan dana BPP dan dana
Sumbangan Perkembangan Laboratorium dan rekening pos SPP dan dana SPP
keperserta didikan, perpustakaan, praktek dan kegiatan operasional lainnya, sehingga
tidak ada dana yang diterimakan tunai ke prodi.
Masing-masing prodi dan unit kerja dalam setiap bulannya mengajukan
anggaran pencairan dana sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan untuk
operasional 1 bulan ataupun sesuai dengan kebutuhan dalam Rancangan Anggaran
Belanja yang telah diajukan dan segera setelah dana yang diterima distribusikan
program

studi

atau

unit

kerja

yang

bersangkutan

harus

membuat

laporan

pertanggung jawaban secara transparan ke pimpinan program studi setelah kegiatan


dilaksanakan untuk kemudian dipertanggung jawabkan ke sub bagian keuangan prodi
dan universitas. Apabila ada sisa dana dalam kegiatan yang telah dilaksanakan maka
dana tersebut wajib dikembalikan dan disetorkan ke rekening prodi sesuai dengan
posnya.
5.1.3 Kebijakan untuk memastikan terjadinya efektifitas dan efesiensi
manajemen keuangan di institusi pengusul terkait dengan pengelolaan dana
masyarakat, pemerintah, kerja sama privat, dan peningkatan dana
Penggunaan dana baik untuk kegiatan proses belajar mengajar maupun untuk
kegiatan pendukung pembelajaran tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan
transparan setiap akhir kegiatan. Apabila terjadi pengeluaran dana diluar dana yang
telah direncanakan, Ketua Program Studi mengajukan ke Prodi kemudian mengajukan
anggaran tambahan kepada Ketua dengan argumentasi sesuai dengan kebutuhan
yang mendesak.
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan internal dilakukan sebagai berikut:

72

a. Setiap unit kerja mengusulkan anggaran kegiatan ke pemimpinan Yayasan


Pendidikan

untuk

dievaluasi

kesesuaian

usula

dengan

RAAT.

Selanjutnya

diteruskan ke Badan Pengawas Yayasan.


b. Badan Pengawas Yayasan melakukan pemeriksaan terhadap usulan anggaran
kegiatan unit kerja.
c. Unit kerja yang menggunakan dana harus menyusun laporan penggunaan dana
yang disertai dengan bukti-bukti pengeluaran.
d. Pada setiap periode satu semester, Badan Perencanaan Pengendalian dan
Pengawasan Keuangan (BP3K) STIKes Al-Ziyad Indonesia melakukan audit internal
terhadap penggunaan anggaran pada semua unit kerja yang ada dalam ligkup
STIKes Al-Ziyad Indonesia.
e. Semua usulan anggaran

dan

hasil

monitoring

di

dokumentasikan

dan

ditindaklanjuti
5.1.4 Kebijakan tentang aid and affordability ; yang menyatakan bagaimana
harga dan biaya hubungan dengan subsidi dan akses. Berikan analisis yang
mendalam terhadap penetapan unit cost peserta didik dengan biaya
investasi
Penggunaan dana untuk kegiatan proses belajar mengajar maupun untuk
kegiatan pendukung pembelajaran harus disesuaikan dengan Rencana Anggaran
Belanja tahunan berupa kegiatan pembelajaran, praktikum laboratorium, evaluasi
UTS/UAS dan pencapaian target kompetensi mahasiswa serta feedback maupun
praktek ektrakulikuler yang telah disusun pada awal tahun pembelajaran. Penetapan
unit cost peserta didik ditentukan berdasarkan pada jumlah total kebutuhan dana
dibagi jumlah peserta didik. Apabila terjadi pengeluaran dana diluar dana yang telah
direncanakan, Ketua Program studi berhak mengajukan ke Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis Kesehatan (D4) kemudian mengajukan anggaran tambahan kepada
Ketua dengan argumentasi dengan kebutuhan yang mendesak.
Hasil perhitungan biaya dilaporkan ke untuk diperhitungkan biaya yang tak
terduga 20 30 %, kemudian dihitung unit cost setiap mahasiswa. Penetapan unit
cost mahasiswa ditentukan berdasarkan pada jumlah total kebutuhan dana dibagi
jumlah mahasiswa . Kaprodi dibantu koordinator praktek, koordinator kurikulum,
koordinator evaluasi dan kemahasiswaan program studi membuat proposal kegiatan
dan koordinasi dengan bagian keuangan dalam hal pembiayaan mahasiswa maupun
pendistribusian pembiayaan. Pada saat pelaksanaan kegiatan, kaprodi mengajukan
pembiayaan dan dipertanggung jawabkan setiap satu bulan Prodi Ilmu Kesehatan
sebagai syarat pengajuan kegiatan dan anggaran dasar berikutnya. Pembuatan unit
cost sesuai dengan ketentuan STIKes Al-Ziyad Indonesia, yaitu
73

Rumus Pembiayaan = (Total Biaya + Biaya Tak Terduga (20-30%)) : Biaya Mahasiswa
5.1.5 Keterlibatan Aktif pengelola Program Studi dalam Proses Pengelolaan Dana
Penyelenggaraan perguruan tinggi termasuk pengelolaan prodi menuntut
strategis

pengelolaan

keuangan

yang

dapat

mengamankan

penerimaan

dan

menggunakan dana untuk membiayai program secara ekonomis, efisien dan efektif
serta menghasilkan akuntabilitas keuangan yang berkualitas.
Pengelolaan keuangan menyangkut berbagai aktivitas yangberkaitan dengan
perolehan dan penggunaan dana serta pemanfaatan surplus dari hasil pengelolaan
dana tersebut. Strategis pengelolaan keuangan diawali dengan proses analisis
lingkungan, perencanaan, implementasi, dan pengawasan. Analisis lingkungan diawali
dengan oengamatan lingkungan internal yang terdiri dari variable-variabel kekuatan
dan kelemahan yang ada dalam organisasi, variable ini meliputi struktur budaya dan
sumberdaya

organisasi,

kemudian

dilanjutkan

dengan

pengamatan

lingkungan

eksternal terdiri dari variable-variabel peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
organisasi. Lingkungan eksternal ini antara lain meliputi peraturan dan perundangundangan pemerintah yang harus diikuti oleh organisasi.
Langkah awal proses perencanaan yaitu dengan melakukan perencanaan
strategis. Dalam perencanaan strategis ditetapkan visi, misi, tujuan, sasarana, dan
strategis. Penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan terakhir dalam
strategis pengelolaan keuangan untuk jangka waktu

satu tahun. Melalui sistem

penyusunan anggaran, direncanakan berbagai kegiatan dan jumlah dana yang akan
diperoleh organisasi dari berbagai sumber pendapatan yang akan dikomsumsi/
digunakan dalam mewujudkan program dan kegiatan yang telah

ditetapkan dalam

penyusunan program. Anggaran perguruan tinggi yang selanjutnya disebut rencana


Bisnis dan anggaran (RBA) disusun berdasarkan pendekatan kinerja yang berbasis
pada aktivitas atau kegiatan.
Sesuai dengan pendekatan kinerja yang harus dikaitkan dengan hasil yang
berbasis pada aktivitas yang digunakan dalam penyususnan anggaran, setiap
pendapatan dan alokasi biaya yang direncanakan harus dikaitkan dengan hasil yang
diharapkan dapat dicapai. Untuk memastikan terjadinya efektifitas dan efisiensi
manajemen keuangan PS Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia,
dilakukan dengan Audit Kinerja dilakukan decara internal untuk menilai tingkat
efisiensi dan efektivitas proses bisnis.
Dari sisi efisensi waktu bagi audit hal ini cukup efisien karena unit tidak perlu
menyusun laporan keunagan Laporan keuangan dibuat oleh bagian akuntansi PS
Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia, unit hanya menyusun
laporan cash flow dan realisasi anggaran tiap bulan. Sedangkan dari sisi efektifitas
juga cukup efektif karena sesuai dengan sistem sentralisasi keuangan dimana
74

pemerimaan terpusat di ketua/ at dan unit mengajukan dana sesuai kebutuhan dan
mempertanggungjawabkannya secara berkala.
5.1.6 Analisis cash flow selama lima tahun pertama penyelenggaraan
program studi secara komprehensif yang mengangkut : dana operasional,
sumber dana investasi, sumber dana yang berkelanjutan bukan SPP,
kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP) dan sumber dana lainnya
Sesuai dengan banyaknya kebutuhan tenaga administrasi rumah sakit, maka
lapangan pekerjaan lulusan D4 Analis Kesehatan masih memiliki pelung besar yang
besar, maka STIKes Al-Ziyad Indonesia optimis bahwa peminat program studi ini akan
meningkat seiring dengan perkembangan dan kebutuhan tenaga administrasi rumah
sakit. Proyeksi jumlah mahasiswa dalam 5 tahun awal berdirinya program studi ini
telah dicantumkan dalam standar V (Manajemen Akademis poin 5.1.4). Data tersebut
dibuat meningkat yaitu 10 15% dari angkatan pertama , dengan menunggunakan
proyeksi tersebut, analisis keuangan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau
Analisis Kesehatan (D4) tersaji dalam tabel 4.5 berdasarkan jumlah perencaan
kebutuhan anggaran investasi dan operasional tersebut.
Apabila akuntabilitas keuangan telah mencukupi, maka pengendalian keuangan
didasarkan pada keseimbangan pemasukan dan pengeluaran. Pada tahun 1-3 tahun
pendirian, pemasukan dari mahasiswa lebih kecil dibandingkan pengeluaran sehingga
membutuhkan subsidiyayasan dan sumbangan masyarakat serta usaha sendiri. Pada
tahun ke 4 dan 5 terdapat keseimbangan pemasukan dan pengeluaran. Perencanaan 5
tahun ke depan untuk pengembangan / investasi masih membutuhkan subsidi
yayasan disamping sumber pemasukan dari orang tua mahasiswa dana hibah dari
yayasan atau lembaga tertentu. Maka Cash Flow selama lima tahun pertama
penyelenggaraan program studi secara komprehensif yang menyangkut:
a. Biaya Investasi dan Operasional
Investasi gedung untuk program studi Teknologi laboratorium Medik dihitung
berdasarkan ruang yang akan digunakan yaitu: Kantor pengurus Program Studi (Rp.
151.000.000,-), ruang dosen (Rp. 282.294.000,-), dan ruang kajian dan perpustakaan
(Rp. 103.966.00,-) dengan nilai total Rp. 445.966.00,-. Investasi sarana pembangunan
yang akan disediakan oleh STIKes Al-Ziyad Indonesia untuk Program Studi TLM secara
rinci disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 36.
Proyeksi Anggaran Investasi program Studi Teknologi laboratorium Medik
Makassar Tahun Akademik 2015-2019
Pengeluaran Investasi

Tahun
75

I
Pembangunan Gedung
dan Sarana Prasarana
Pembangunan Gedung
Sarana Prasarana
Buku Perpustakaan
Pengembangan SDM
Pendidikan
Pelatihan
Seminar
Total Pengeluaran
Investasi
1
civitas

II

III

IV

Rp 4.320.000.000,00
Rp 83.500.000,00
Rp 220.000.000,00

Rp 10.000.000,00
Rp 10.000.000,00

Rp 50.000.000,00
Rp 20.000.000,00
Rp15.000.000,00

Rp 55.000.000,00
Rp 25.000.000,00
Rp 20.000.000,00

Rp 60.000.000,00
Rp 30.000.000,00
Rp 25.000.000,00

Rp 65.000.000,00
Rp 35.000.000,00
Rp 30.000.000,00

Rp 20.000.000,00

Rp 85.000.000,00

Rp100.000.000,00

Rp 115.000.000,00

Rp. 130.000.000,00

Biaya Investasi Sarana dan Fasilitas


Investasi sarana hanya dihitung berdasarkan peralatan khusus digunakan
akademika

Program

Studi

Teknologi

Laboratori

Medik

yaitu

Rp.

303.500.000.00,-. Adapun rincian kebutuhan disajikan pada tabel berikut:


Tabel 37. Investasi Fasilitas
Pengadaan
Sarana Jumlah
Prasarana
5 buah
Komputer
200 buah
kursi Kelas
25 buah
Meja Dosen/ Kelas
Kelengkapan
Perpustakaan
Buku Wajib
Jurnal
e- Book
e- Jurnal
Total Pengadaan Sarana
Prasarana
2

500
500
500
500

buah
buah
buah
buah

Harga
Rp 4.000.000
Rp 280.000
Rp 300.000

Rp
Rp
Rp
Rp

120.000
120.000
100.000
100.000

Jumlah harga
Rp 20.000.000
Rp 56.000.000
Rp 7.500.000

Rp
Rp
Rp
Rp

60.000.000
60.000.000
50.000.000
50.000.000
Rp
303.500.000

Dana Operasional
Penetapan biaya pendidikan di STIKes Al-Ziyad Indonesia dengan cara

menghitung target penerimaan dengan mempertimbangkan dana operasional dan


tingkat inflasi yang berjalan serta kemampuan dan daya saing antar PTS di Makassar
dan sekitarnya. Penetapan dilaksanakan melalui Rapat Rencana Perkiraan Anggaran
dalam Rapat Pimpinan dengan Tim Anggaran, yang dihadiri oleh semua pimpinan dan
pemangku kepentingan. Setelahsemua pihak menyetujui hasil dari penetapan biaya
pendidikan secara sah akan diberlakukan dan ditetapkan melalui SK Badan Pelaksana
harian (SK BPH).
Adapun jumlah biaya yang ditentukan oleh SK BPH yaitu: gaji dosen, gaji
karyawan, dan pekarya. Sedangkan jumlah biaya operasional dipengaruhi oleh jumlah
76

mahasiswa dan jenis kegiatan. Secara garis besar jumlah pengeluaran rutin ini
mencakup

biaya

kegiatan

akademik,

kegiatana

dministrasi,

kemahasiswaan,

pemeliharaan listrik, dan bahan habis pakai.


Dalam penggunaan dana penyelenggaraan pendidikan, Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia menyusun Rencana Anggaran
Perbelanjaan Biaya Perguruan Tinggi (RAPBPT). Dalam menyusun rencana anggaran
perbelanjaan maka harus diketahui lebih dahulu budget yang tersedia.

77

Budget (rencana) meliputi :


1. Rencana operasional keuangan mencakup estimasi tentang pengeluaran untuk
suatu periode/kurun waktu;
2. Rencana sistematis untuk efisiensi pemanfaatan tenaga, industry (sumber) dan;
3. Rencana keuangan yang diprioritaskan pada pola pengawasan operasional pada
masa datang suatu lembaga.
Adapun rincian detail dari proyeksi pengeluaran selama 5 tahun Program Studi
D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dapat dilihat pada tabel
2.1 berikut:
Tabel 38. Pengeluaran Operasional
Uraian
Pengeluaran

TAHUN

Operasional
Pendidikan
Tinggi
Biaya Dosen

II

III

Rp

Rp

IV
Rp

V
Rp

Gaji Dosen Tetap

144.000.000
144.000.000
168.000.000 216.000.000
240.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp

Tunjangan Dosen
Honorium

72.000.000
72.000.000
84.000.000
108.000.000
120.000.000
Rp
Rp
Rp
Rp

Mengajar
Tunjangan

4.000.000

Transportasi
Honorium

4.000.000

4.000.000

4.000.000

Rp

Rp
4.000.000

4.000.000
Rp

4.000.000

Rp
4.000.000

Membimbing Karya

Rp 4.000.0
Rp

Akhir

600.000.000
1.200.000.0
Rp

Honorium Menguji

45.000.000
45.000.000
Rp
Rp

Rp
Total

Biaya 224.000.00

Dosen
Biaya

Rp 4.000.0

Rp 260.000.00
224.000.000

977.000.00
0

Rp1.613.0
000

Tenaga

Kependidikan
Gaji
Tenaga

Rp

Rp

Rp

Rp

Kependidikan
72.000.000
72.000.000
72.000.000
84.000.000
108.000.000
Tunjangan Jabatan
Rp
Rp
Rp
Rp
Kepala Lab
60.000.000
Tunjangan Jabatan
Kepala
Administrasi

Bagian

60.000.000

Rp
12.000.000

60.000.000
Rp

12.000.000

Rp
12.000.000

60.000.000

Rp 60.000.0

Rp
12.000.000

Rp 12.000.0
78

Total

Biaya

Rp

tenaga

144.000.00

Kependidikan

Biaya

Rp
Rp 144.000.00
144.000.000

Rp
156.000.00
0

180.000.00

Bahan

Operasional
Pembelajaran
Rp
Biaya Bahan Lab

Rp

Rp

Rp

150.000.000
300.000.000
500.000.000 730.000.000
1.010.000.0
Rp
Rp
Rp
Rp

Biaya Bahan Ajar


7.500.000
7.500.000
7.500.000
7.500.000
7.500.000
ATK Untuk Kelas
Rp
Rp
Rp
Rp
dan Lab
Total

20.000.000

20.000.000

24.000.000

24.000.000

24.000.000

Biaya

Bahan

Rp

Operasional

177.500.00

Pembelajaran

Rp
Rp 531.500.00
327.500.000

Rp
761.500.00

1.041.500.

Biaya
Operasional
Lainnya
Biaya

Listrik,

Telpon,

dan

Internet
Biaya

Rp
20.400.000

Rp
22.440.000

Rp
24.684.000

Rp
27.154.400

29.867.640

Pemeliharaan
Gedung

dan

Rp

Sarana Prasarana
20.000.000
Total
Biaya
Operasional

Rp

Lainnya

40.400.000

Rp
25.000.000
Rp
47.440.000

Rp
30.000.000
Rp
54.684.000

Rp
35.000.000

40.000.000

Rp
62.154.400

69.867.640

Pendanaan
Penelitian

dan

Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Penelitian
Pengeluaran

Rp
6.000.000

Rp
12.000.000

Rp
18.000.000

Rp
18.000.000

24.000.000

Operasional
Tidak Langsung
79

Tunjangan

Rp

Pimpinan Prodi

18.000.000

Rp
18.000.000

Rp.
609.900.00
TOTAL

b.

Rp.

Rp

Rp

18.000.000
Rp.

18.000.000

766.184.26

Rp1.992.65

4.440

772.940.000

18.000.000
Rp. 2.

946.367.6

Sumber Dana Investasi atau Pemasukan


Sumber dana investasi berasal dari pembayaran SPP dan BPP. Adapun sumber

penerimaan lain yang dapat diperoleh adalah: biaya pendaftaran (biaya seleksi
masuk) dan biaya kepaniteraan, yang besarnya disesuaikan dengan biaya yang telah
ditetapkan oleh Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad
Indonesia. Proyeksi penerimaan jumlah mahasiswa keseluruhan pertahun selama 5
tahun adalah: tahun pertama 100, tahun kedua 130, tahun ketiga 170, tahun keempat
220, dan tahun kelima 290. Untuk Proyeksi pemasukan uang selama 5 tahun disajikan
pada tabel 2.2 dibawah ini:
Tabel 39
Proyeksi Penerimaan 5 Tahun
URAIAN
Penerimaan
Kas
Penerimaan
SPP
Penerimaan
BPP
Formulir
Pendaftaran
Ujian Akhir
Total
Penerimaan

Tahun
III

II

Rp
600.000.000

Rp
1.200.000.000

Rp
585.000.000
Rp
22.500.000

Rp
1.207.500.000

IV

Rp
2.000.000.000

Rp
3.285.000.000

Rp
4.545.000.000

Rp
1.260.000.000

Rp
2.250.000.000

Rp
3.504.000.000

Rp
5.050.000.000

Rp

Rp

Rp

Rp

22.500.000

30.000.000

Rp
2.482.500.000

c. Analisis Cash Flow


Untuk melihat kelayakan

keuangan

Rp
4.280.000.000

cash

flow

34.500.000

42.000.000

Rp
6.000.000.000

Rp
1.200.000.000

Rp
12.823.500.000

Rp
10.837.000.000

Program

Studi

Teknologi

Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dapat dievaluasi dari aliran kas.
Berdasarkan kedua table diatas, proyeksi cash flow Program Studi teknologi
Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dapat dikemukakan pada tabel 2.3
sebagai berikut:
Tabel 40.
Aliran Kas Program Studi D4 teknologi Laboratorium Medik
URAIAN
I
Total

TAHUN
III

II
Rp

Rp

IV
Rp

V
Rp

Rp
80

Penerimaa
n
Tottal

1.207.500.000

Pengeluara

Rp
913.400.000
Rp
294.100.000

n
Surplus
Saldo
Akhir

Rp
294.100.000

2.482.500.000
Rp
865.440.000
Rp
1.617.060.000
Rp
1.911.160.000

4.280.000.000

12.823.500.000

10.837.000.000

Rp
1.143.684.000
Rp
3.136.316.000

Rp
6.036.652.400
Rp
6.786.847.600

Rp
2.099.367.640
Rp
8.737.632.360

Rp
5.047.476.000

Rp
11.834.323.600

Rp
20.571.955.960

Tabel diatas memperlihatkan aliran kas Program Studi teknologi Laboratorium Medik,
pada tahun pertama terbilang surplus sebanyak Rp. 294.100.000,-, dengan catatan
bahwa jika target-target tersebut terpenuhi.pada tahun berikutnya diharapkan adanya
peningkatan hingga tahun kelima. Setelah itu, tahun kelima ditargetkan adanya
pemasukan bagi Institut Al Ziyad Makassar lebih kurangnya 8,7 Milyar per tahun dan
saldo selama lima tahun berkisar kurang lebih 20, 5 milyar.
Sisa anggaran ini akan digunakan untuk operasional rutin, perbaikan gedung/
landscape, perbaharuan peralatan lab, pengembangan SDM (sertifikasi, kursus,
magang), penelitian pendidikan (pengembangan model pembelajaran berbasis elearning). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Program Studi Teknologi laboratorium
Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia dilihat dari segi perencanaan keuangan layak untuk
didirikan dan menunjukkan kesehatan organisasi dari segi keuangan.
5.1.5 Cara penggalangan sumber dana untuk dana operasional pendidikan,
riset,

pengabdian

masyrakat,

dan

dana

investasi

untuk

menunjang

penyelenggaraan program studi yang diusulkan sesuai dengan cash flow


Sumber dana selain dari peserta didik dan STIKes Al-Ziyad Indonesia Sulawesi
Selatan Makassar adalah dati usaha mandiri prodi berupa asrama, koperasi, usaha
mandiri tersebut diharapkan bisa member hasil yang lebih untuk pengembangan
khususnya prodi teknologi laboratorium madik atau analisis kesehatan (D4) ke depan.
Pelaksanaan penggalian sumber dana ditujukan untuk pembiayaan operasional
institusi dan pengembangan serta peningkatan kualitas pendidikan dan sarana
prasarana pendidikan.
Kebutuhan pendidikan dan operasional serta pengabdian masyarakat dari waktu
ke waktu akan meningkat sesuai dengan tuntunan dan perkembangan institusi, maka
sesuai dengan keputusan rapat anggaran belanja yang dilaksanakan di universitas,
bendahara

prodi

berada

dibawah

naungan

pembantu

ketua

II

menertibkan

pembayaran peserta didik yang dikeluarkan setelah berakhirnya masa perkuliahan


81

dalam satu semester melalui surat edaran, kemudian bendahara prodi memantau
perkembangan dana yang masuk ke rekening Prodi Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan (D4) dengan dana yang sudah keluar / dicairkan serta mengatur
pengajuan anggaran belanja yang masuk.
5.2

Aspek Berkelanjutan

5.2.1 Jumlah kebutuhan lulusan dengan prodi dan kompetensi seperti


lulusan PS yang diusulkan yang dibutuhkan di tingkat regional, nasional dan
internasional
Lulusan program studi Tekonologi Laboratorium Medik atau Analisis Kesehatan
(D4) yang terdapat di indonesia khususnya jenjang strata 1 masih sangat sedikit,
seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis Kesehatan (D4) masih ada 2 di Indonesia yaitu di

yayasan RS.

Soetomo Surabaya dan Stikes Sandi Jaya Makassar. Dari tabel berikut disajikan
kebutuhan tenaga D4 Analis Kesehatan berdasarkan data Dines Kesehatan Makassar,
pada priode tahun 2006-2011 menunjukkan bahwa terjadi penambahan jumlah tenaga
kesehatan dan jumlah kunjungan pasien yang sangat signifikan.
Jumlah tenaga kesehatan meningkat 67,19 persen menjadi 1,488 orang.
Kenaikan terjadi pada semua tenaga kesehatan. Selebihnya bertambah berkisar 30-40
%. Hal ini dapat diprediksi bahwa Tenaga Analis Kesehatan juga mengalami
penambahan berkisar 30 40 %. Begitu pula terjadi pada data Bappeda Kota
Makassar

dalam Makalahnya tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Ketua Tahun 2010-14, terjadi peningkatan jumlah tenaga kesehatan yang
di tahun 2008 telah mencapai 1,742 atau meningkat 74,37% disbanding tahun 2004.
Berikut tabel Jumalh Tenaga Kesehatan Tahun 2004-2008.
Tabel 41. Data Jumlah Tenaga Kesehatan Kota Makassar
Tahun

Jumlah Tenaga Medik

Jumlah Tenaga
Paramedik

2004

133

703

2005

143

668

2006

252

674

2007

188

812

2008

283

1308

Sumber : Bappeda Kota Makassar


82

Dari data ini dapat diprediksi bahwa dari tahun ke tahun terjadi peningkatan
tenaga kesehatan khususnya di bidang Analis Kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa
potensi kebutuhan Tenaga Analis Kesehatan semakin besar seiring berjalannya waktu
sehingga prospek pekerjaan tenaga analis kesehatan secara local, regional, nasional
maupun internasional terbuka lebar bahkan semakin luas,karena pasar kerja akan
selalu membutuhkan tenaga tenaga baru yang cerdas, terampil dan kompeten
dibidang Analis Kesehatan untuk menggantikan tenaga tenaga lama yang karena
faktor masa kerja atau usia harus meninggalkan profesi tersebut.
5.2.2 Jumlah lulusan yang dihasilkan (oleh PS yang diluluskan dan PS yang
sama

yang

telah

ada)

dibandingkan

dengan

kebutuhan

pasar

dalam

menyerap lulusan
Pada saat ini Indonesia belum banyak memiliki lulusan D4 Analis Kesehatan,
karena diketahu sebelumnya bahwa Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan (D4) di Indonesia saat ini terbatas jumlah mahasiswa jumlah lulusan
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) yang ada di
Indonesia.
Tabel 42. data prediksi lulusan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
atau Analis Kesehatan
(D-IV) STIKes Al-Ziyad Indonesia tahun 2016-2020 dibandingkan dengan
perguruan tinggi lainnya
No

Perguruan Tinggi

Jenjan
g

(1)
1

(2)
Teknologi
Medik

201

201

201

201

202

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

D4

40

40

Laboratorium
Atau

Kesehatan (D4)
Total

Jumlah Lulusan

Analis

Data yang diprediksi mengalami kenaikan sebesar 10 30%pertahun


Lapangan pekerjaan bagi lulusan Program Teknologi Laboratorium Medik Atau
Analis Kesehatan (D4) tidak hanya didalam rumah sakit ataupun puskesmas saja
tetapi dibadan badan kesehatan yang lainnya.
5.2.3 Keberadaan sumber perserta didik
83

Sumber peserta didik pada Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Institut
Pendidikan Al-Ziyad Hasanuddin dapat berasal dari lulusan SMA dan SMK Kesehatan
ada di daerah Sulawesi khususnya Sulawesi selatan, seandainya prodi D4 Teknologi
Laboratorium Medik ini diberi kesempatan membuka program Studi ini, maka sumber
peserta didik yang potensial akan direkrut dari sumber eksternal dan direkrut dari
internal kota Makassar.
5.2.4 Dukungan kerjasama yang akan sangat membantu pengembangan PS
yang diusulkan
STIKes Al-Ziyad Indonesia sejak berdiri tahun 2015 telah melakukan berbagai
kerjasama dengan beberapa lembaga swasta maupun lembaga pemerintah, yaitu
Rumah Sakit baik milik pemerintah maupun swasta, serta yayasan lain bahkan dengan
Satuan TNI. Tujuan kerjasama ini adalah untuk mengoptimalkan pendayagunaan
Sumber Daya dan kedua belah pihak.
Tujuan kerja sama ini adalah untuk menyatukan potensi kedua belah pihak dan
sinkronisasi dalam upaya peningkatan dan pengembangan Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Di harapkan dengan adanya kerjasama ini dapat meningkatkan pengembangan
program studi Teknologi Laboratorium Medik Atau Analis Kesehatan (D-IV) STIKes AlZiyad Indonesia. Adanya kerjasama nasional maupun internasional yang direncankan
ini akan segera membantu perkembangan program studi yang ada Teknologi
Laboratorium Medik Atau Analis Kesehatan (D4). Berikut dukungan kerjasama yang
ada di Stikes Al Ziyad Indonesia dapat terlihat di tabel berikut ini :
Tabel 43. Kerjasama STIKes Al-Ziyad Indonesia
Jenis

Nama Lembaga /

Statu

Jenis

Nama

Statu

Lembaga

Institusi

Lembaga

Lembaga /

Institusi
(1)

(3)

(1)

Dines

Dinas Kesehatan MOU

Pemerinta

Kota Makassar
Dinas Kesehatan

(2)

Kab. Gowa
MOU
Dinas Kesehatan
Kab. Maros

(2)

(3)

Rumah

UPTD.RSU.Say

MOU

Sakit

ang

Pemerintah

Makassar
RSUD.

Rakyat

Labuang

Baji

MOU
Makassar
RSU.
Daya
MOU

Makassar
RSUD.
Salewangan
84

Kab. Maros
MOU
RSU.
Haji
Makassar
RS.
Islam
MOU

Faisal
Makassar

MOU

MOU

Balai Besar Lab. MOU

Lab.

Kes Masassar

Prodia

Klinik MOU

Makassar
Perguruan

STIKES

Tinggi

Nusantara

Swasta

Makassar

MOU
Jaya

Yayasan

Yayasan

Swasta

Nusantara
Jaya Makassar

Perguruan

UNHAS Makassar MOU

Tinggi

(Perpustakaan)

Luar Negri

Organisasi

PATELKI

Profesi

Sel

Sul- Rek

Negri
Sumber : STIKes Al-Ziyad Indonesia
5.2.5 Dukungan kerjasama
Keberlanjutan pengelolaan dan penyelenggaraan prodi, dipengaruhi oleh
kemampuan pengelola prodi untuk membangun dan mengembangkan prodi. Tujuan
kerjasama yang dilakukan adalah untuk: a. meningkatkan kualitas akademik dan
85

professional sumberdaya manusia; b. meningkatkan sarana dan prasarana serta dana;


c. meningkatkan kesejateraan dosen dan karyawan; d. meningkatkan pengelolaan
potensi sumber daya manusia yang ada di prodi; e. meningkatkan kontribusi prodi
kepada pihak lain (mitra). Kegiatan kerjasama adalah suatu kegiatan bersama antara
prodi dengan pihak luar baik instansi pemerintah, swasta, badan usaha Milik Negara
(BUMN), perguruan tinggi swasta lain, maupun lembaga Swadaya Masyarakat (LSm),
di dalam negeri maupun di luar negeri, yang akan dilaksanakan atas dasar
kepentingan dan mandaat bersama.
5.2.6 Penggalan beasiswa untuk peserta didik yang tidak mampu secara
ekonomi
Peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi akan mendapatkan bantuan
berupa penggalan beasiswa untuk peserta didik, beasiswa tersebut bersumber pada
dana yang telah dikeluarkan yayasan dan dana hasil investasi prodi serta bantuan
khusus dari kopertis wilayah XI Sulawesi Selatan. Dalam memperoleh beasiswa
peserta didik mendaftar ke bagian tata usaha kemudian bagian administrasi program
studi akan melakukan seleksi untuk kemudian hasil seleksi diberikan ke bagian Tata
Usaha Prodi. Berikut ini adalah beberapa jenis penggalan dana peserta didik :

1. Program beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari Institut Pendidikan


2.
3.
4.
5.
6.
7.

Al-Ziyad Hasanuddin
Bantuan Khusus Peserta Didik (BKM) kopertis.
Beasiswa prestasi dari Yayasan STIKes Al-Ziyad Indonesia
Beasiswa Program Pendidikan Berbasis Riset/Proyek
Beasiswa Pemerintah Pusat/Provensi/Kota/Kabupaten/Asing
Beasiswa Pemerintah Asing
Beasiswa Yayasan STIKes Al-Ziyad Indonesia
Dalam jangka waktu 5 tahun kedepan terhitung setelah berdirinya Program Studi

Teknologi Laboratorium Medik atau Analisis Kesehatan (D4), pihak Program Studi
sendiri bersama dengan prodi akan melakukan penggalan dana beasiswa dari alumni
melalui ikatan alumni STIKes Al-Ziyad Indonesia, selain itu kemahasiswaan prodi
dipimpin pembantu ketua II akan menggalan dana dari pihak swasta.

86

VI. MANAJEMEN AKADEMIS


6.1 Manajemen Akademis (maksimum 20 halaman)
6.1.1 prosedur pembukaan Program Studi baru ditingkat prodi dan institusi,
peran eksekutif dan Senat Akademik dalam pembukaan program studi
Prosedur pembukaan program studi baru didasarkan pada usulan pembukaan
program studi yang disusun oleh tim yang terdiri dari staff STIKes Al-Ziyad Indonesia.
Tim dapat berasal dari salah satu sekolah / prodi yang ada di STIKes Al-Ziyad
Indonesia atau gabungan dari beberapa Sekolah/Prodi, atau mungkin pula sebagai
suatu kelompok independen. Namun demikian dikehendaki agar Tim berkonsultasi
dengan masyarakat luas STIKes Al-Ziyad Indonesia yang terkait baik dalam level
nasional maupun internasional, serta melakukan survey, baku, mutu (benchmarking),
studi empirik dan lain lain.
Usulan Tim (dalam bentuk laporan lengkap)setelah disetujui oleh Senat
Sekolah/Prodi yang bersangkutan diajukan kepada pimpinan STIKes Al-Ziyad Indonesia
Senat

Akademik

menerima

usulan

dari

pimpinan

Yayasan

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia;dalam format usulan ini harus diuraikan dengan jelas butir butir yang ada.
Langkah pembukaan Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik dilakukan
sebagai berikut :
a) Rapat Senat dipimpin oleh Ketua Yayasan STIKes Al-Ziyad Indonesia dan dihadiri
oleh seluruh Kaprodi Ka.TU, anggota senat prodi untuk membahas rencana
pembukaan

Program

Studi

D4

Teknologi

Laboratorium

Medik.

Dihasilkan

87

keputusan rapat senat prodi untuk mengusulkan ke Ketua STIKes Al-Ziyad


Indonesia tentang pembukaan Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik.
b) Ketua mengundang Senat Universitas untuk membahas permohonan izin
pembukaan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
c) Dibawah persetuan Ketua yayasan STIKes Al-Ziyad Indonesia Senat STIKes AlZiyad Indonesia membuat Tim Persiapan Perijinan Pembukaan Program Studi D4
Teknologi Laboratorium Medik.
d) Tim Panitia Persiapan melakukan pengkajian dalam studi kelayakan, tujuan,
kompetensi, syarat pelaksanaan,tempat pelaksanaan pendidikan, SDM instruktur
dan nilai anggaran kegiatan penddikan, format evaluasi, dan bentuk penerbitan
ijazah.
e) Dilakukan pengusulan kepada Ketua disertaidokumen dokumen lengkapuntuk
diusulkan

kepada

Direktur

Jendral

Pendidikan

Tinggi

Kementerian

Riset

Teknologidan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.


6.1.2 Struktur organsasi dan manajemen penyelenggaraan Program Studi
yang diusulkan
Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan

Program Studi D4 Teknologi

Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) mengacu pada Stuktur Organisasi
yang telah ditetapkan oleh Yayasan yaitu dibawah naungan STIKes Al-Ziyad Indonesia.
Berikut ini disajikan dengan stuktur organisasi Program Studi :
Bagan 2. Struktur Organisasi Prodi D4 Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan STIKes Al-Ziyad Indonesia
KETUA
YAYASAN
STIKes AlZiyad
UNIT
MUTU

KETUA
PROGRAM
STUDI
SEKERTA
RIS
PRODI

Bag.
Adm
Akadem
ik,
Kurikulu

Satuan
Fungsio
nal
Dosen

Lab. Kimia :
-

Kimia
Analitik
Kimia
Amami
Kimia

Unit
Bag.
Laboratori
Administrasi
um
&
Lab. Patologi Kemahasisw
Klinik
Lab.
-

Kimia Klinik
Hematogi
Klinik
Imunoserolog
i
Imunohemato

Bag.
Administr
asi &
ALUMNI

Mikrobiologi
-

Bakteriolo
gi
Parasitolo
gi
Virology

88

Keterangan :
= Jalur Perintah
= Jalur Koordinasi
Sesuai dengan statuta, mekanisme tata alkasana di tingkat tidak terlepas
dari sistem Tata laksana yang secara ke seluruhan di tingkat Institut. Mekeanisme Tata
laksana di tingkat terdiri dari Ketua, Pembantu Ketua I, II dan III. Selain itu juga
terdapat Kepala Tata Usaha. Terdapat unit penjaminan mutu dan Ketua Program Prodi.
Ketua Program Studi dibantu oleh Sekretaris program studi. Setiap orang terdapat
tugas pokok dan tanggung jawab. Selain itu juga terdapat mekanisme kerja/alur kerja
dan pendelegasian, konsultasi dan pemberian perintah. Secara detail dijelaskan dalam
Lampiran 1.

6.1.3 Metode Pengelolaan Dan Pengembangan Sumber Daya Yang Ada Tanpa
Menunggu Program Studi Lain Dan Metode Peningkatan Mutu Akademik PS
Yang Diusulkan
Pengelolaan, pembayaran dan sumber daya serta peningkatan mutu akademik
Program

Studi

D4

Teknologi

Laboratorium

Medik

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

menyangkut 6 aspek yaitu meliputi : kurikulum, unsur penyelenggara pendidik, jumlah


peserta didik yang sesuai dengan rasio dosen, sarana dan prasarana, lahan praktek
dan pembiayaan.
1. Kurikulum
Beberapa kemungkinan perbaikan dan pengembangan untuk meningkatkan
mutu akademik adalah (1) meningkatkan penyelenggaraan akademis studi yang
sudah ada lewat pemantapan kurikulum silabus dan SAP dan evaluasi kurikulum agar
sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, (2) penjelasan dan pengembangan
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4) diarahkan
untuk dapat memenuhi ketentuan dalam Permendikbud No 49 Tahun 2014, (3)
Perbaikan dan pengembangan kurikulum inti yang dijabarkan yaitu, nama mata kuliah,
Silabus, Daftar Pustaka, SAP.
2. Unsur Penyelenggaraan Pendidikan
89

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan dan pengembangan adalah
mengarahkan sistem kerja dan tugas pokok pengelola institusi, memperbaiki struktur
organisasi sehingga dapat diketahui kebutuhan dan peranan pengelolaan institusi, dan
mengarahkan individu pada pekerjaan dan kedudukan yang sesuai dengan potensidan
kompetensi.
3. Jumlah maksimum sesuai dengan Rasio Dosen
Hal penting yang terkait dengan peningkatan

mutu

akademik

adalah

penyediaan dosen tetap dengan kemampuan yang memadai. Untuk itu perlu
diusahakan dalam penambahan jumlah dosen tetap, meningkatkan kehadiran dosen
tetap yang telah ada dengan tata cara yang tidak bertentangan dengan peraturan
yang

berlaku,

meningkatkan

senioritas

kualifikasi

dosen

lewat

program

pengembangan yang jelas dan terarah.


4. Sarana dan Prasarana
Beberapa hal yang dilaksanakan dalam penunjang Akademik adalah saran dan
prasarana yaitu :
a) Meningkatkan efesiensi pemanfaatan ruang yang jelas tersedia dan dengan
mengusahakan pembayaran gedung yang dikhususkan untuk

Program Studi

Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)


b) Mencari area atau lahan baru ditempat lain yang menghasilkan adanya dukungan
baru bagi rencana pengembangan fisik
c) Pembangunan Labooratorium yang sesuai dengan kurikulum dengan peralatan
yang lengkap dan memadai guna menunjang proses belajar mengajar /
praktikum
d) Dilengkapi media pembelajaran seperti whiteboard, microphone, wireless, LCD,
dll
e) Menambah penyediaan ruang purpustakaan, meningkatkan penyediaan buku
pustaka, majalah ilmiah dan jurnal jurnal yang berhubungan dengan Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4)
f) Menjalin kerjasama dengan lahan praktek antara lain : Rumah Sakit, Apotek,
Puskesmas,Dines Kesehatan,lembaga asuransidan lain sebagainya
g) Melaksanakan sistem pendanaan atau keuangan berimbang demi diperoleh
efesiensi pemanfaatan anggaran serta dapat tersedianya anggaran yang cukup
bagi investasi dan pengembangan program studi
6.1.4 Jumlah Peserta Didik Baru Yang Dijanjikan Untuk Diterima Pada
Program Studi Yang Diusulkan Dalam Lima Tahun Pertama Dan Mekanisme
Rekrutmennya
Mengacu pada sistem penjamin mutu internal STIKes Al-Ziyad Indonesia bahwa
untuk menjamin konsistensi maupun peningkatan sumber daya lulusan STIKes AlZiyad Indonesia dalam upayanya melaksanakan hal sebagai berikut ;

90

1. Upaya promosi yang dilakukan dalam memperoleh peserta didik Program Studi D4
Teknologi Laboratorium Medik antara lain :
a) Dengan melakukan promosipenyebaran brosurdilakukan melalui kerja sama
dengan peserta didik ke sekolah tempat asalnya, dengan hal ini diharapkan
hasilnya setiap tahun ajaran baru jumlah pendaftaran semakin meningkat.
b) Memalui jaringan
Untuk meningkatkan jumlah peserta didik dengan menggunakan sistem jaringan
yang dibentuk di beberapa kota dengan menempatkan coordinator pendaftaran
pada masing masing wilayah
c) Melalui persentasi kesekolah
STIKes Al-Ziyad Indonesia menggunakan persentasi pengenalan profil kesekolah
SMAN Negeri Pemasangan Spanduk dan Media Informasi
d) Kegiatan pemasangan spanduk informasi penerimaan Peserta didik Baru diarea
Wilayah
Kebijakan

dan

Mekanisme

Rekruetmen

Mahasiswa

Baru

Teknologi

Laboratorium Medik atau Analisis Kesehatan (D4)


Mahasiswa baru adalah semua calon mahasiswa yang dinyatakan diterima di
Institut Pendidikan Al-Ziyad Hasanuddin dan sudah melakukan registrasisebagai
mahasiswa. Jenis mahasiswa baru di STIKes Al-Ziyad Indonesia antara lain :
1. Mahasiswa Reguler adalah mahasiswa yang mengikuti pendidikan di Institut
Pendidikan Al-Ziyad Hasanuddin penuh waktu.
2. Mahasiswa alih jenjang adalah mahasiswa sebelumnya sudah lulus dari
perguruan tinggi tertentu dan kemudian melanjutkan studinya di STIKes Al-Ziyad
Indonesia.
3. Mahasiswa Pindahan adalah mahasiswa yang pindah dari perguruan tinggi/prodi
lain, dan yang bersangkutan belum menyelesaikan studinya dari perguruan tinggi
asal.
Kebijakan penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan jalan dengan melakukan
rapat pleno panitia penerimaan mahasiswa baru dihadiri oleh minimal Ketua Stikes,
Kepala Biro, Ketua dan Kaprodi, untuk menentukan :
1.
2.
3.
4.
5.

Menentukan kuota daya tampung masing masing prodi


Bentuk soal test masuk mahasiswa baru
Materi test masuk mahasiswa baru
Sistem promosi yang akan dilaksanakan
Jadwal kegiatan selama promosi
Kriteria Penerimaan Mahasiswa Baru (Syarat Pendaftaran)

91

A. Syarat mahasiswa baru adalah lulusan SMA/SMK (Siswa dengan nilai rata-rata 6,50
bebas

tes),

mengisi

formulir

pendaftaran,

bagi

mahasiswa

pindahan/transfer

dilengkapi surat pindah


*untuk mahasiswa pindahan/alih jenjang harus berasal dari perguruan tinggi yang
telah mempunyai izin penyelenggaraan dari Dikti atau Pendidikan Kesehatan
B. Proses Pendaftaran Mahasiswa Transfer
1. Calon mahasiswa yang mendaftar sebagai mahasiswa transfer, persyaratannya
harus dicek terlebih dahulu di situs milik dikti http//evaluasi.dikti.go.id
2. Jika pada situs Dikti tidak ditemukan, harus dicek terlebih dahulu: perguruan
tinggi asal harus berasal berasal dari kedinasan atau, Tahun lulus sebelum 2002
atau,Harus menunjukkan keaslian persyaratan
3. Untuk menjamin mutu calon mahasiswa transfer maka harus dicek : Nilai
Akreditasi Perguruan Tinggi asal, Status keaktifan dari perguruan tinggi asal,
kesesuaian prodi asal, diadakan tester terlebih dahulu maka kuliah yang akan
dikonversi tentang kesesuaiannya.
Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru
Prosedur Penerimaan Mahasiswa Baru diselenggarakan dengan membentuk
suatu kepanitiaan. Panitia Penerimaan Mahaiswa Baru dibentuk oleh Ketua Yayasan
STIKes Al-Ziyad Indonesia dengan susunan panitia terlampir pada lampiran II.

Instrumen Penerimaan Mahasiswa Baru


Instrumen Penerimaan mahasiswa baru antara lain : Formulir Pendaftaran, Soal
Ujian penerimaan mahasiswa baru, lembar jawaban ujian penerimaan mahasiswa
baru, sistem koreksi lembar jawaban, Sistem Pengumuman hasil seleksi, Sistem
Registrasi mahasiswa baru. Mahasiswa baru Prodi Teknologi Laboratorium Medik atau
Analis Kesehatan (D4) dapat berasal dari lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan),
MA (Madrasah Aliyah) maupun SMA (Sekolah Menengah Atas). Saringan masuk
peserta didik adalah melalui jalur pendaftaran yang dibuka pada awal bulan Juni
sampai dengan akhir bulan Agustus. Tes Masuk Program Studi Teknologi Laboratorium
Medik atau Analis Kesehatan (D4) adalah tes akademik dan tes kesehatan. Proyeksi
jumlah peserta didik baru dalam 5 tahun pertama disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 44. Proyeksi jumlah peserta didik 5 tahun pertama
Uraian

Tahun
2015

2016

2017

2018

2019
92

Jumlah

100

130

170

220

290

Peserta
Didik
Peserta
Program
Studi

Ilmu

Teknologi
Lab.

Medik

Atau Analis
Kesehatan
Setiap
Tahun

Prediksi didasarkan pada peminatan dan jumlah kebutuhan Program Studi


Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4).
6.1.5 Rencana Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Akademik Program
Studi Untuk Jangka Pendek (1-3 Tahun Ke Depan), Jangka Menengah (5-10
Tahun Kedepan) Dan Jangka Panjang (15 -25 Tahun Depan)
Rencana

pengembangan

mutu

pendidikan

Program

Studi

D4

Teknologi

Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dalam jangka waktu tertentu pada Tabel
5.2 Rencana tersebut dibuat dan dan dilakasanakan untuk mencapai visi, misi dan
tujuan Program Studi Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan (D4).

Tabel 45. Rencana Pengembangan Dan Peningkatan Mutu Akademik Program


Studi Tekonologi Laboratorium Medik Atau Analis Kesehatan (D4)
Tahun Perencanaan
No

Uraian

Program

Jangk

Jangka

Jangka

Menengah

Panjang

Pende
k
(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Bidang Akademik
93

Peningkatan

kualitas
1. peningkatan

sistem

kualitas

pendidikan/pengajara

melaluitugas

belajar, seminar

dosen

dan workshop
2. pengembangan
sarana
perkuliahan,
perpustakaanda
n laboratorium
3. pengembangan
kurikulum
berbasis
Kurikulum

yang

ditetapkan

oleh

pemerintah
4. pemberdayaan
audit

akademik

dalam
penjamin

proses
mutu

(QA)
5. pengembangan
modul/diktat
6. melaksanakan
akreditasi

dan

Reakreditasi
BAN-PT

94

Peningkatan

kualitas
1. penyusunan

administrasi

buku

pendidikan

akademis
2. menambah
admin

berkualitas

Peningkatan

peraturan

tenaga

kualitas
1. melaksanakan

penelitian

pelaksaan
penelitian
2. membangun
dan
mengembangka
n

pusat

penelitian
3. bekerja
sama
dengan

peneliti

dan institusi lain


4

Peningkatan kualitas 1. penyediaan


pemanfaatan

layanan internet

teknologi informasi

gratis
2. penerapan
teknologi
informasi
3. pelatihan
pemanfaat
sistem informasi

Bidang Kemahasiswaan
1

Peningkatan SDM dan Diklat


organisasi

bidang

kemasiswaan
2

Peningkatan jaminan

Menyediakan

kesehatan

dana asuransi
kesehatan
95

Peningkatan

Mengadakan

kemampuan

kuliah

mahasiswa

tamu,

dalam pelatihan/semin

bidang penelitian

ar,

maupun

workshop
4

Peningkatan

Bakti

kemampuan

penyuluhan,

mahasiswa
bidang

sosial,

dalam khitanan

pengabdian massal,

masyarakat

donor

darah,

dll.

Pemeriksaan
kehamilan gratis
Bidang Sumber Daya Manusia
1

Pelatihan

dan
1. melaksanakan

pengembangan

bagi pelatihan sesuai

jajaran

manajemen, dengan

dosen
pelaksanaan

skala

dan prioritas
2. monitor kinerja
dan
hasil

evaluasi
penelitian

dalam

upaya

peningkatan
kualitas
pelatihan
3. melakukan
analisis

jenis

pelatihan

yang

dibutuhkan
(training needs)
2

Percepatan

jumlah Merencanakan

asisten ahli dan lektor

pengajuan

kepala

kepangkatan
akademik dalam
memperlancar
proses
pengangkatan
96

Reorientasi pola piker


1. menyiapkan
pada

pelayanan pelatihan

(survei)

bagi

staff

non

akademik dalam
bidang
pelayanan
2. implementasi
pelatihan
terutama
tenaga

pada
non

akademik

yang

menjadi
frontliner
dilingkungan
perpustakaan,
administrasi
akademik,
pelayanan
kemahasiswaan
dsb.
4

Rekayasa

ulang Menyusun

proses kerja

Standard
Operating
Procedures
(SOP)

Meningkatkan
transparansi

1. mengimplement
dan asikan

system

akuntabilitas

akuntansi secara

pengelolaan keuangan

terpadu
diseluruh

Program Studi
2. menghasilkan
laporan
keuangan

prodi

yang akuntabel
3. penerapan
sistem anggaran
berbasis

97

aktivitas

VII. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL


7.1 Sistem Penjaminan Mutu Internal
7.1.1 Model Sistem Penjaminan Mutu (SPMI-PT) yang dapat menjamin
terselenggaranya proses pembelajaran pada Program Studi yang diusulkan
sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran (learning outcomes = LO)
yang telah ditetapkan
1. Sistem Informasi
Kebijakan penjamin mutu dimulai dari pembentukan unit penjamin mutu
ditingkat Universitas, selanjutnya diikuti ditingkat Fakultas dan pada akhirnya tingkat
Program Studi juga membuat sistem penjaminan mutu. Dimulai dari bentuknya LPM
(Lembaga Penjamin Mutu ) Program Studi. LPM menyusun standar penjamin mutu
bersama unsure masyarakat yang terdiri dari stakeholder
Selanjutnya

ditetapkan

standar

penjaminan

mutu

dan organisasi profesi.

sebagai

acuan

pengelolaan

penjamin mutu.
98

Sistem informasi berupa data yang digunakan adalah sistem informasi yang
berbasis komputer dan jaringan LAN. Untuk koordinasi eksternal menggunakan
telephone, faxsimile dan internet. Sedangkan untuk system laporan institusi ke
Kopertis VII dan Direktorat Pendidikan Tinggi

(DIKTI) dilakukan dengan komputer

manual dan internet. Pengembangan kedepan direncanakan menggunakan website


Prodi Sistem Informasi untuk data absensi karyawan maupun dosen menggunakan
fingerprint sedangkan kedepan menggunakan face print. Sedangkan penggajian
karyawan dan dosen menggunakan sistem E-Banking Bank Jatim. Sistem pembayaran
mahasiswa menggunakan auto debet Bank Jatim yang didukun dengan Point Payment
di kampus.
Upaya

meningkatkan

mutu

pendidikan

Program

Studi

D4

Teknologi

Laboratorium Medik Institut Al-Ziyad Makassar dilakukan melalui evaluasi diri, evaluasi
eksternal dan benchmarking. Evaluasi diri yang dilakukan meliputi (evaluasi dosen,
proses pembelajaran, prestasi peserta didik). Penjamin mutu dilakukan dengan
pembuatan kebijakan dan panduan dijajaran prodi dan Tata usaha. Dikurikulum dibuat
panduan sebagai berikut : buku panduan akademikyang berbasis semua produk
akademik dimulai dari distribus mata ajar, kelender akademik, GBPP, silabus dan RPP.
Dibagian praktek dibuat buku panduan praktikum, buku panduan SOP, buku panduan
kompetensi. Dibagian kemahasiswaan dibuat buku panduan konseling dan buku
pembimbing akademik. Dibagian evaluasi dibuat adanya buku panduan evaluasi yang
berisi pelaksanaan UTS, UAS dan sistem perbaikan nilai.
Evaluasi dosen dilaksanakan setiap akhir semester, evaluasi PBM dilaksanakan
setiap bulan. Untuk meningkatkan kualitas mengajar dosen melakukan presentasi
materi yang akan diajarkan. Bagi dosen yang baru sebelum mengajar dosen mengikuti
micro teaching dihadapan Kaprodi dan peserta didik. Dosen diberi peminatan sebelum
mengajar, selama mengajar dikelas, dosen dipantau oleh tim senior dan Kaprodi
selama 6 bulan, mengajar mandiri diberikan beban 2-4 SKS/Semester, praktek
Laboratorium sebagai asisten dosen selama 6 bulan dan praktek Laboratorium.
Penjamin mutu juga dilakukan melalui kegiatan seminar dan pelatihan yang dilakukan
oelh program studi dengan mendatangkan pakar atau pelatih. Untuk pengelolaan
mutu penyelenggaraan program studi dan menjaga mutu lulusan, penjamin mutu
eksternal direncanakan melalui akreditasi BAN-PT.
2. Sistem Dokumentasi
Mengacu
pada
SK
Ketua
Yayasan

STIKes

Al-Ziyad

Indonesia

No.2015 tentang sistem pengarsipan. Sistem dokumentasi di Prodi


dilakukan secara terkoordinasi baik di jajaran Program Studi maupun tata usaha.
Dokumentasi dijajaran prodi dilakukan pada masing masing unit kerja baik di
kurikulum, praktek, evaluasi dan kemahasiswaan. Dijajaran Tata Usaha dokumentasi
dilakukan di lingkungan kepegawaian, keuangan, administrasi. Proses penyimpanan
99

dan pelacakan dokumen dilakukan dengan cara manual dan komputerisasi. Sistem
dokumentasi untuk menunjang pembelajaran dan pelayanan kepada mahasiswa
dilakukan dengan pembuatan dan sosialisasi Standar Operating Prosedur (SOP),
petunjuk kerja dan formulir pelayanan kemahasiswaan yang telah dibakukan sesuai
dengan sistem mutu prodi.
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pemjaminan mutu Program Studi Teknologi Laboratorium Medik
Atau Analis Kesehatan (D4) dilakukan dengan audit internal unit penjamin mutu (UPM)
prodi untuk menemukan ketidaksesuaian dari sistem penjaminan mutu yang sudah
diterapkan.
Setiap tahun dilakukan audit internal dan hasil yang didapat dievaluasi dalam
rapat tinjauan manajemen untuk memperbaiki sistem penyelenggaraan Program Studi
D4 Teknologi Laboratorium Medik.
Tindak lanjut penjaminan mutu didasarkan pada hasil evaluasi diri, evaluasi eskternal
maupun beachmarking.

Agar mutu program studisesuai dengan standar yang

ditetapkan, maka setiap tahun diadakan evaluasi untuk menentukan standar mutu
tahun berikutnya. Sistem penjaminan mutu dirancang selama 4 tahun sesuai dengan
masa jabatan structural, sedangkan standar mutu dievaluasi dilakukan setiap tahun.
7.1.2

Jelaskan

dan

gambarkan

dalam

bentuk

bagan

struktur

pengorganisasian Sistem Penjaminan Mutu Internal (lembaga/ unit kerja,


personil, ruang lingkup tugas, prosedur kerja, dsb)
Lembaga/unit kerja, personil dan lingkup tugas
Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di tingkat perguruan tinggi dan
program studi dilaksanakan pada tahun 2015. Organisasi sistem penjaminan mutu
internal pada tingkat perguruan tinggi terdiri atas:
a. Ketua Lembaga.
b. Sekretaris.
c. Pusat Pengembangan Standar Mutu.
d. Pusat Audit dan Pengendalian Mutu, dan
e. Kasubag dan staf sekretariat.
Bagan organisasi Lembaga Penjaminan mutu adalah sebagai berikut:
Ketua
Lembaga
Sekretaris

100

Pusat
Pengembangan
Standar Mutu

Pusat Audit dan


Pengendalian Mutu
Kasubag dan staf
sekretariat

Komite Penjaminan Mutu


Perguruan Tinggi

Gugus Penjaminan
Mutu Prodi
Gambar 3. Bagan organisasi Lembaga Penjaminan mutu
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu di STIKes AlZiyad Indonesia, pusat-pusat pada Lembaga Penjaminan Mutu dibantu oleh beberapa
staf yang berasal dari dosen-dosen dalam lingkup STIKes Al-Ziyad Indonesia dengan
bidang tugas sebagai berikut:
1) Pusat Pengembangan Standar Mutu
a. Bidang Akreditasi; melaksanakan pemantauan peringkat dan periode akreditasi,
serta melakukan pendampingan penyusunan dokumen akreditasi dan asessmen
lapangan, baik untuk akreditasi BAN PT maupun Sertifikasi ISO.
b. Bidang Pelatihan dan Standar Mutu; melaksanakan upaya-upaya peningkatan
kompetensi dosen dan tenaga kependidikan yang mengarah kepada profesionalitas
kinerja serta mengembangkan dokumen-dokumen standar mutu.

2) Pusat Audit dan Pengendalian Mutu


a. Bidang Monitoring dan Evaluasi Internal (Monevin); melaksanakan kegiatan
monitoring dan evaluasi terkait kinerja pembelajaran dosen, kepuasan layanan
akademik, kepuasan pengelolaan SDM, Evaluasi Beban Kerja Dosen, dll.
b. Bidang Audit Internal; melaksanakan kegiatan audit mutu akademik internal
akademik (AMAI) dan Audit mutu manajemen internal.
c. Pelaksanaan dan peningkatan penjaminan mutu internal pada tingkat program studi
merupakan perpanjangan tugas dari Lembaga Penjaminanan Mutu perguruan tinggi
dengan

melakukan

pengawasan

dan

penjaminan

mutu

sesuai

di

bidang

pengembangan standar mutu dan pusat audit dan pengendalian mutu.


b. Prosedur kerja
101

c. Manual Prosedur merupakan standar operasional prosedur yang berisi prosedur


kerja seluruh kegiatan rutin perguruan tinggi dan program studi telah dibangun dan
telah dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan di fakultas dan program studi di
dalam lingkup STIKes Al-Ziyad Indonesia.
d.
7.1.3 Jelaskan informasi tentang manual SPMI, kebijakan SPMI, Standar
SPMI, dan Formulir SPMI yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun
2014,

dan Surat

152/ET/2012).
Pencapaian

Edaran Direktur Jendral

Pendidikan Tinggi

Nomor

sasaran mutu dicapai melalui tahapan yang di mulai dengan

mengidentifikasi masalah yang mempengaruhi mutu hingga merancang metode


dan mengevaluasi instrument yang digunakan dalam upaya menjamin dan
meningkatkan mutu STIKes Al-Ziyad Indonesia.
a. Manual Penjaminan Mutu Internal STIKes Al-Ziyad Indonesia meliputi:
1. Tahap Penetapan standar
2. Tahap pelaksaan standar yang terdiri dari: 1) pelaksanaan standar; 2) SOP
penyusunan kurikulum; 3) SOP evaluasi kurikulum; 3) SOP Kompetensi; 4) SOP
Kehadiran Dosen/tenaga kependidikan; 5) standar SOP penulisan SAP; 6) SOP
pembimbingan akademik; 7) SOP penyusunan kompetensi mata kuliah; 8) SOP standar
kompetensi lulusan; 9) standar kualifikasi akademik; 10) standar penilaian dosen; 11)
standar metode dan komponen penilaian; 12) standar ruang kuliah dan perlengkapan;
13) standar kebersihan; 14) standar struktur organisasi; 15) standar kualifikasi
pimpinan; 16) standar biaya studi; 17) pusat informasi Manajemen Data dan
Komunikasi; 18) standar perpustakaan; 19) standar penelitian dan pengabdian; 20)
standar SOP mahasiswa dan lulusan
3. Tahap Pengendalian Standar: 1) Audit Mutu; 2) pelaporan Audit
4. Tahap Peningkatan Standar

c. Kebijakan SPMI Yayasan Pendidikan STIKes Al-Ziyad Indonesia


Standar dan Parameter Sistem Penjaminan Mutu Yayasan Pendidikan STIKes ALZIyad Indonesia mengacu pada Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan parameter yang digunakan sistem
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPMPT), serta integrasi dengan
Standar IS) (9001: 2008).
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan di lingkungan STIKes Al-Ziyad
Indonesia diarahkan pada pencapaian mutu pendidikan yang semakin meningkat
102

dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP meliputi berbagai
komponen yang terkait dengan mutu pendidikan mencakup standar isi, standar
proses,

standar kompetensi lulusan, standar tenaga kependidikan, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Program

pendidikan dalam lingkungan STIKes Al-Ziyad Indonesia akan di arahkan untuk


mencapai

standar

yang

diamanatkan

oleh

SNP.

Standar-standar

tersebut

digunakan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kinerja.


Peningkatan mutu pendidikan di lingkungan STIKes Al-Ziyad Indonesia
diarahkan pada perluasan inovasi dan kreatifitas pembelajaran dalam rangka
mewujudkan proses yang efektif dan efisien. Peningkatan mutu pendidikan harus
memprioritaskan pengembangan kecerdasan intelektual serta profesionalitas
peserta didik juga harus memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
sert mengajak dan memotivasi semua pihak dalam lingkungan perguruan tinggi
untuk bekerja meningkatkan mutu.
Adapun model manajemen pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu STIKes Al-Ziyad
Indonesia adalah :
1. Sistem Penjaminan Mutu STIKes Al-Ziyad Indonesia dirancang, dilaksanakan, dan
ditingkatkan mutunya berkelanjutan dengan bepatokan pada model PDCA (Plant,
Do,Check, Action). Dengan
model ini maka sekolah tinggi mempunyai tujuan yang akan dicapai dengan melalui
prosedur dan strategis yang tepat. Hal tersebut akan selalu dimonitor secara
berkala, dievaluasi, dan dikembangkan kearah yang lebih baik secara berkelanjutan.
2. Dengan model manajemen PDCA, maka setiap unit dalam lingkungan STIKes AlZiyad Indonesia secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri untuk menilai
kinerja unitnya sendiri dengan mengunakan standard dari prosedur yang telah
ditetapkan. Hasil evaluasi diri akan dilaporkan kepada pimpinan unit, seluruh staf
pada unit yang bersangkutan, dan kepada pimpinan Sekolah Tinggi. Terhadap hasil
evaluasi diri pimpinan unit dan pimpinan Yayasan Pendidikan STIKes AL-ZIyad
Indonesia akan membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu.
3.

Melaksanakan

SPMI

dengan

mengikuti

model

manajemen

PDCA

juga

mengharuskan setiap unit di dalam lingkungan STIKes Al-Ziyad Indonesia bersikap


terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau diperiksa oleh tim auditor yang
telah mengikuti pelatihan khusus tentang audit SPMI. Audit yang dilakukan setiap
akhir tahun akademik akan direkam dan dilaporkan kepada pimpinan
unit dan Sekolah Tinggi, untuk kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan
hasil
temuan dan rekomendasi dari tim auditor.
103

4. Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap kegiatan


penyelenggaran pendidikan tinggi pada Sekolah Tinggi terjamin mutunya, dan
bahwa SPMI juga selalu dievaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya
sehingga dapat dilakukan perubahan kearah perbaikan secara berkelanjutan.
5. Hasil Pelaksanaan SPMI yang berpatokan pada model manajemen PDCA adalah
kesiapan semua
prodi dalam Sekolah Tinggi untuk mengikuti proses akreditasi atau penjaminan
mutu eksternal baik oleh BAN PTataupun lembaga akreditasi asing yang kredibel.
Strategi STIKes Al-Ziyad Indonesia di dalam melaksanakan SPMI adalah :
1. melibatkan secara aktif semua civitas akademik sejak tahap perencanaan hingga
tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI;
2. melibatkan organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai
pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI;
3. melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staff
administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal;
dengan melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para
pemangku kepentingan secara periodik Standar yang kembangkan oleh Lembaga
Sistem Penjaminan Mutu Internal Yayasan Pendidikan STIKes AL-ZIyad Indonesia
meliputi:
1. Standar Isi (standar penyusunan kurikulum dan evaluasi kurilkulum)
2. Standar Proses (standar kehadiran dosen, standar penulisan SAP, dan standar
pembimbingan Akademik)
3. Standar Kompetensi Lulusan akademik
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan (standar kualifikasi akademik dan
standar
kinerja dosen/ tenaga kependidikan)
5. Standar Penilaian Hasil Belajar (standar penilaian dan standar metode serta
komponen
penilaian)
6. Standar pengelolaan (standar struktur organisasi dan standar kualifikasi
pimpinan)
7. Standar pembiayaan
8. Standar sarana dan prasarana
9. Standar Pusat Informasi Manajemen Data dan komunikasi
10. Standar Perpustakaan
11. Standar Penelitian dan pengabdian pada msyarakat
12. Standar mahasiswa dan lulusan
104

7.1.4 Implementasi SPMI


Lembaga Penjaminan Mutu STIKes Al-Ziyad Indonesia melaksanakan sistem
penjaminan mutu dengan mengkuti siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) secara
berkelanjutan (continuous improvement).
Siklus ini di mulai dengan Perencanaan (Plan) mulai dilaksanakan pada tahun 2015
dengan merancang standar operasional prosedur pada tiap unit kerja dan standar
isi (kurikulum) perguruan tinggi. Pada Pelaksanaan (Do) kegiatan operasional akan
dilakukan rekonstruksi kurikulum pada tahun 2015 untuk membangun standarisasi
STIKes Al-Ziyad Indonesia yang berfokus pada integrasi keilmuan.
Dalam rangka memastikan siklus mutu berjalan sebagaimana yang diharapkan,
mulai dari tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do), analisa dan evaluasi
(check), serta tindakan perbaikan (action), maka diperlukan peran serta tim auditor
mutu akademik internal untuk melakukan monitoring dan evaluasi (Check)
terhadap pelaksanaan kegiatan operasional tersebut. Tanggung jawab penjaminan
mutu semakin besar seiring dengan tuntutan stakeholders akan mutu perguruan
tinggi. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu secara sistemik di STIKes Al-Ziyad
Indonesia

senantiasa

dilakukan.

Selajutnya

akan

diadakan

rapat

tinjauan

managemen (RTM) untuk menganalisis hasil AMAI dan CES yang dihadiri oleh
seluruh jajaran pimpinan tingkat yayasan hingga tingkat unit kerja serta auditor.
Pertemuan ini akan menghasilkan kebijakan pimpinan (ketua yayasan) sebagai
akhir tiap siklus (Action) untuk membantu program studi dan unit kerja dalam
memenuhi standar yang telah ditentukan sebagai tindak lanjut evaluasi yang telah
dilakukan. Kebijakan hasil RTM kemudian dijadikan patokan dalam merencanakan
tindakan perbaikan input, proses, dan output pada program studi serta unit kerja
(Plan siklus selanjutnya). Implementasi penjaminan mutu di STIKes Al-Ziyad
Indonesia ini merupakan sebuah siklus yang dilaksanakan secara sistemik untuk
mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi secara
berkelanjutan (continuous improvement).
Sistem penjaminan mutu akademik yang akan diterapkan terkait dengan Program
Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik adalah:
a. Perumusan kompetensi Farmasi yang dikehendaki yaitu sesuai dengan potensi dan
kebutuhan masyarakat dan pemerintah daerah lokasi berdomisili. Perumusan
kompetensi mengacu pada (1) konsep penyelenggaraan pendidikan farmasi di
Indonesia (2) hasil survei kebutuhan keahlian dari tenaga Laboratorium Medik di

105

wilayah domisili STIKes Al-Ziyad Indonesia dan sekitarnya (3) hasil analisis keahlian
lulusan Teknologi Laboratorium Medik secara internasional.
b. Penentuan kurikulum berdasarkan kompetensi yang telah dirumuskan, baik itu
untuk

perkuliahan

teori

maupun

terkait

dengan

praktek

kerja

Teknologi

Laboratorium Medik pada berbagai institusi.


c. Perumusan silabus dan rencana pelaksanaan perkuliahan dan praktek kerja profesi
untuk setiap mata kuliah dalam kurikulum.
d. Perumusan suatu sistem pembelajaran Student Teacher Integrated Learning System
(STiLeS) pada pembelajaran teori dan praktek dan pembuatan modul STILeS untuk
memandu proses pembelajaran mata kuliah, baik teori

maupun praktek kerja.

Modul pembalajarn ini telah memuat integrasi keilmuan sesuai dengan capaian
pembelajaran dan visi misi program studi. Kemudian modul pembelajaran ini juga
dapat

menjamin

pelaksanaan

proses

pembelajaran

dan

output

(capaian

pembelajaran) yang seragam.


e. Perumusan teknik pembelajaran perkuliahan teori dan pembelajaran praktek kerja
f.

Teknologi Laboratorium Medik.


Pelatihan peningkatan kemampuan dosen tentang pembelajaran teori dan praktek

kerja Teknologi Laboratorium Medik.


g. Perumusan teknik evaluasi hasil belajar perkuliahan teori Program Studi D-IV
Teknologi Laboratorium Medik

dan juga teknik evaluasi hasil belajar pada

pembelajaran praktek kerja Teknologi Laboratorium Medik.


h. Perumusan teknik monitoring dan evaluasi proses pembelajaran baik teori maupun
i.

kerja praktek profesi pada Program Studi Teknologi Laboratorium Medik.


Penerapan Model Uji Kompetensi prodi Teknologi Laboratorium Medik sebagai

j.

prasyarat penyelesaian studi.


Penerapan teknik evaluasi pembelajaran pada setiap tempat praktek kerja
mahasiswa prodi Teknologi Laboratorium Medik berdasarkan unit atau institusi yang

ditentukan.
k. Pelacakan alumni terkait keterserapan dan kesesuaian bidang ilmu pada bidang
l.

kerja serta pengukuran kepuasan stakeholder terhadap kinerja alumni.


Perumusan Manual Prosedur pelaksanaan kegiatan yang belum tersedia.
Peningkatan Keberlanjutan SPMI
Peningkatan keberlajutan SPMI STIKes Al-Ziyad Indonesia harus dilakukan
secara periodik (3 tahunan) dengan dengan melibatkan pihak internal dan
eksternal. Pihak internal STIKes Al-Ziyad Indonesia sebuah unit kerja baru yang
dinamakan Lembaga Audit Internal Mutu yang secara khusus bertugas untuk
menyiapkan, merencanakan, mengendalikan, mengevaluasi,dan mengembangkan
SPMI.
Terdapatnya dua macam peningkatan

mutu yang

diterapkan

di dalam

lingkungan STIKes Al-Ziyad Indonesia, yaitu peningkatan mutu untuk mencapai


106

standar SPMI yang ditetapkan, dan peningkatan mutu dalam konteks peningkatan
standar mutu yang telah dicapai melalui bencmark.
Peningkatan mutu dilaksanakan dengan memonitoring dan mengevaluasi, serta
audit

internal

berupa

rekomendasi

sebagai

acuan

untuk

pengembangan/peningkatan mutu secara berkelanjutan dengan mengikuti Plan-DoChexk-Action (PDCA).


Monitoring
Proses monitoring dilakukan pada saat kegiatan berlangsung untuk memastikan
bahwa pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,
misalnya dalam hal pembelajaran dilakukan monitoring kehadiran dan monitoring
materi ajar setiap pertemuan.

Evaluasi
Audit Mutu Akademik Internal telah dilakukan bersama dengan Audit Mutu
Manajemen dengan mengacu pada panduan mutu ISO SMM 9001 : 2008. Kedua
audit tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada Manual Prosedur Wajib Audit
Internal dalam Sistem Penjaminan Mutu STIKes Al-Ziyad Indonesia, dimana audit
sistem dan kepatuhan pada AMAI mengacu pada standar minimal Sistem
Pendidikan

Nasional

yakni

Pemenuhan

Standar

BAN

PT,

sementara

Audit

Administrasi mengacu pada Standar Input, Proses dan Output ISO SMM 9001 :
2008. Kegiatan Audit ini sangat membantu dalam mempersiapkan program studi,
serta unit kerja dalam menghadapi audit eksternal dari BAN PT, KAN, dan UKAS.
Pelaksanaan penjaminan mutu untuk meningkatkan ipteks dilaksanakan pada
bidang pendidikan, penelitian, pengabdian

kepada masyarakat, sarana dan

prasarana, keuangan, dan manajemen dilakukan dengan melalui beberapa bentuk


kegiatan, antara lain:
a. Memberi masukan dan bersama pengelola meyusunan manual mutu, manual
prosedur, dan instruksi kerja pada tiap bidang.
b. Memberi masukan dalam pelaksanaan monevin pada tiap bidang.
c. Memberi masukan untuk tindak lanjut pada tiap bidang.
d. Membahas hasil-hasil pelaksanaan dan evaluasinya bersama pada RTM pada setiap
akhir tahun.
e. Memberi masukan pengembangan pada tiap bidang.
Proses monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap upaya pencapaian sasaran mutu
dalam bentuk :
107

1. Evaluasi

bidang

pendidikan,

penelitian,

dan

pengabdian

kepada

masyarakat, meliputi:
a. Evaluasi proses pembelajaran dan SDM melalui Course Evaluation
Survey (CES) untuk pemastian mutu proses pembelajaran,
b. Survey kepuasan mahasiswa terhadap layanan akademik.
c. Survey kepuasan dosen dan staf terhadap peningkatan SDM.
d. Evaluasi

Beban

Kerja

Dosen

untuk

pemastian

mutu

kinerja

Pendidikan, penelitian dan pengabdian dosen.


e. Studi pelacakan alumni dan survey kepuasan pengguna lulusan.
2. Keseluruhan bidang (pendidikan, penelitian, PkM, sarana prasarana,
keuangan,

manajemen

melalui

Audit

Internal

(AMAI

dan

Mutu

Manajemen)
Pelaksanaan penjaminan mutu oleh Lembaga Penjaminan Mutu STIKes Al-Ziyad
Indonesia juga dievaluasi melalui monitoring dan evaluasi setiap kegiatan, serta
audit internal dan audit eksternal.
Tindak lanjut
Hasil-hasil monitoring dan evaluasi terhadap kinerja bidang-bidang tersebut
disampaikan dalam Rapat Tinjauan Manajemen untuk dibahas, ditindak lanjuti
dengan dikeluarkannya kebijakan untuk dilaksanakan. Kegiatan ini telah dijelaskan
pada siklus action sebagai bagian dari siklus PDCA di bagian sebelumnya.
Sistem Monitoring dan Evaluasi Penjamin Mutu Yayasan STIKes Al-Ziyad
Indonesia
Sebagaimana tertuang dalam Manual Mutu Akademik STIKes Al-Ziyad Indonesia,
sasaran mutu yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Persentase Lulusan Berkarya/ Bekerja di Masyarakat dalam Tahun Pertama Minimal
60 %.
b. Persentase Tepat Waktu Studi Mahasiswa Minimal 70 %.
c. Persentase Dosen dengan Indeks Kinerja Dosen > 7.00 (Skala 1.00-9.00) minimal 65
%.
7.1.5 Instrumen Evaluasi Diri Implementasi Sistem Penjamin Mutu
Internal Perguruan Tinggi-2009
Instrument evaluasi diri proses pembelajaran dilakukan dengan pelaksanakan
dan pengisian instrument evaluasi dosen dan mahasiswa yang bersifat dua arah.
Sistem penjaminan STIKes Al-Ziyad Indonesia telah dibakukan dan dikelola oleh unit
penjamin mutu internalsesuai dengan SK Nomor:../2015, unit ini
terdiri dari unsur pimpinan dan semua unit

Program Studi. Sistem ini dibentuk

untuk memberikan pengarahan dan jaminan sehingga mahasiswa dan alumni


memiliki kompetensi dan dapat terserap dalam dunia kerja ditingkat local, nasional,
108

dan internasional. Bentuk pengendalian sistem yang dilakukan unit ini adalah :
diberlakukannya manual sistem mutu, standar operasional prosedur penjamin, SOP
pendukung, SOP operasional petunjuk kerja dan formulir. Unit tersebut melakukan
audit internal diseluruh jajaran dan melaksanakan rapat tinjauan manajemen untuk
melakukan tindakan evaluasi ditingkat prodi.

VIII. KESIMPULAN
8.1 Kesimpulan (maksimum 3 halaman)
Dibukannya Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik Institut STIKes AlZiyad Indonesia diharapkan akan memperluas akses masyarakat dalam mendapatkan
pendidikan tinggi ilmu khususnya dalam bidang Analis Kesehatan

yang bermutu

sehingga dihasilkan lulusan sarjana Analis Kesehatan yang jumlahnya di Indonesia


masih sangat kurang dari kebutuhan yang ada untuk dapat menempati berbagai
lapangan perkerjaan sesuai dengan bidang Analis Kesehatan, dimana kebutuhan
lulusan program studi ini terus bertambah jumlahnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Dengan memperhatikan kondisi internal (kekuatan dan kelemahan program
studi) maupun kondisi

eksternal (peluang dan tatangan) melalui Analisis SWOT

(kekuatan,kelemahan,kesempatan dan tatangan) antar-komponen, dapat dilakukan


analisa dengan memperhatikan visi, misi dan tujuan yang akan dicapai oleh Program
Studi

D-IV Teknologi Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia dan dengan


109

dukungan berbagai elemen, dapat diyakinkan bahwa Program Studi

D-IV Teknologi

Laboratorium Medik di STIKes Al-Ziyad Indonesia yang merupakan institusi yang


bergerak dalam penyelenggraan pendidikan tinggi dalam bidang kesehatan maupun
mempertahankan

kelanjutannya

dan

meningkatakan

kualitas

penyelenggaraan

pendidikan tinggi.
Sumber Daya Manusia (dosen) yang disediakan untuk Program Studi Teknologi
Laboratorium Medik STIKes Al-Ziyad Indonesia adalah dosen yang berkualifikasi S-2
dan S-1 tetapi sedang dalam finalisasi studi lanjut S2. Pemetaan pengampu mata
kuliah juga sudah disesuaikan kompetensi dan substansi kepakaran dosen yang ada.
Ketersediaan sumber daya pendukung (tenaga administrasi dan laboran), sarana
perkuliahan, media pembelajaran, perpustakaan, dan laboratorium juga mencukupi
standar minimal pemenuhan tenaga administasi dan tenaga laboran. Pengembangan
dosen, tenaga administrasi, laboran dan sarana prasarana lain direncanakan setiap
tahun sesuai dengan target input mahasiswa.
Sistem penganggaran di STIKes Al-Ziyad Indonesia menganut sistem anggaran
berbasis kinerja. Dimana penyusunan anggaran dilakukan ditingkat unit kerja. Unit
kerja menyusun anggaran berdasarkan program kerja tahunan yang akan dijalankan
yang selaras dengan visi, misi dan tujuan STIKes Al-Ziyad Indonesia. Program kerja
terdiri atas beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dimana kegiatan tersebut
harus jelas dari sisi tujuan, waktu pelaksanaan dan benar-benar bermutu dalam hal ini
bisa meningkatkan mutu.
Dengan kesiapan berbagai aspek, yaitu; 1) aspek kemanfaatan dan keunggulan
Prodi yang mempunyai karakteristik tersendiri; 2) penyusunan kompetensi lulusan
yang baik, roadmap keilmuan yang jelas, profil lulusan yang terukur, dan Strategi yang
baik untuk mecapai target pembelajaran; 3) sumber daya manusia dan sarana
prasarana yang tercukupi serta perencaan pengembangan yang baik; 4) keberlanjutan
tentang input 4) sistem pendaan yang kridebel;

5)sistem manajeman yang tertata

dengan baik, serta 6) sistem penjaminan mutu yang berjalandengan baik, maka
Program Studi D-IV Teknologi Laboratorium Medik yang diusulkan layak dibuka dan
dapat terselenggara secara berkelanjutan.
Oleh karena itu sangat diharapkan kepercayaan masyarakat dan pemerintah
untuk lebih memberikan dukungan terhadap pertubuhan dan perkembangan Program
Studi Teknologi Laboratorium Medik

Analis Kesehatan Diploma IV STIKes Al-Ziyad

Indonesia.

110

Instrumen Evaluasi Diri


Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi
2013

Nama Perguruan Tinggi

STIKes AL-ZIyad Indonesia


Alamat Perguruan Tinggi

: Jl. Todopuli X Baru No. 60

Makassar
Nama Pemimpin Perguruan Tinggi

: Fitriani Kahar, S.ST. SKM., M.

Yayasan

Pendidikan

Kes
111

Jumlah Program Studi


D1: _______
Sp1

: _______

S1

D2

: _______

D3

Sp2

: _______

Sp3

: _______

S3

: _______

: _______ S2

: _______

: _______

D4

: _______

PENGANTAR

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Direktorat Akademik
(dh.Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan), Ditjen.Dikti., Depdiknas,
kegiatan Penjaminan Mutu (Quality Assurance) di perguruan tinggi pada saat ini telah
berlangsung selama enam tahun. Dalam kurun waktu itu tentu telah berkembang
berbagai variasi implementasi Penjaminan Mutu, baik pada tingkat perguruan tinggi
maupun pada tingkat Nasional.
Sejak peluncuran kegiatan Penjaminan Mutu di perguruan tinggi dianut prinsip
bahwa Direktorat Akademik hanya memberikan inspirasi tentang Penjaminan Mutu,
sedangkan implementasinya harus mampu dilakukan sendiri oleh setiap perguruan
tinggi sesuai dengan sejarah, budaya, kapasitas, dan visi serta misi perguruan tinggi
yang bersangkutan. Oleh karena itu, pada saat ini tentu telah terdapat sejumlah
praktek

baik

(good

practices)

dari

berbagai

perguruan

tinggi

yang

telah

mengimplementasikan kegiatan Penjaminan Mutu.


Sementara itu, pada tahun 2006 telah selesai disusun secara Nasional suatu
sistem yang menyinergikan kegiatan EPSBED, Penjaminan Mutu, dan Akreditasi
Perguruan Tinggi, yang semuanya bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi di
Indonesia. Sistem tersebut dinamakan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi atau
disingkat SPM-PT. Di dalam SPM-PT, kegiatan EPSBED akan dikembangkan menjadi
suatu Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), sedangkan kegiatan Penjaminan Mutu
dan Akreditasi masing-masing disebut sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). Instrumen evaluasi diri ini
merupakan instrumen yang bertujuan mengevaluasi implementasi Sistem Penjaminan
Mutu
Internal (SPMI).
Pada tahun 2008 Direktorat Akademik Ditjen Dikti telah menyebarluaskan
Instrumen Evaluasi Implementasi SPMI dan telah diisi oleh 387 perguruan tinggi.
112

Berdasarkan desk evaluation telah terpilih 127 dari 387 perguruan tinggi tersebut
untuk menjalani site verification dan technical assistance. Akhirnya, dihasilkan 68 dari
127 perguruan tinggi yang memiliki praktek baik (good practices) dalam SPMI.
Pada tahun 2009 praktek baik implementasi SPMI di berbagai perguruan tinggi
diyakini telah semakin meningkat. Agar peningkatan implementasi SPMI dapat
dipetakan, Direktorat Akademik menyebarluaskan instrumen evaluasi diri ini untuk
diisi dengan data dan informasi tentang implementasi SPMI oleh semua perguruan
tinggi, kecuali 68 perguruan tinggi yang disebutkan di atas. Dari hasil pemetaan
tersebut akan dipilih sekitar 120 perguruan tinggi yang akan divisitasi oleh Tim dari
Direktorat Akademik. Bersamaan dengan visitasi tersebut akan dilakukan technical
assistance

(TA),

sehingga

perguruan

tinggi

tersebut

terdorong

untuk

lebih

meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan hasil pemetaan dan visitasi, Direktorat


Akademik

akan

menetapkan

sekitar

60

perguruan

tinggi

yang

telah

mengimplementasikan SPMI dengan baik, sehingga dapat digunakan sebagai praktek


baik oleh perguruan tinggi lain.
Untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi SPMI perguruan tinggi di
Indonesia, Direktorat Akademik menyelenggarakan kembali Program Evaluasi
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi 2009.

Komposisi Pernyataan
Kelompok Pernyataan A: Kebijakan SPMI PT

: 10 pernyataan

Kelompok Pernyataan B: Manual SPMI PT

: 5 pernyataan

Kelompok Pernyataan C: Standar dalam SPMI PT

: 46 pernyataan

Kelompok Pernyataan D: Implementasi SPMI PT

: 10 pernyataan

Kelompok Pernyataan E: Peningkatan berkelanjutan SPMI PT: 7 pernyataan

Petunjuk Pengisian
1. Lingkari atau centang pada YA jika pernyataan sesuai dengan kenyataan atau
TIDAK jika pernyataan tidak sesuai dengan kenyataan
2. Beri uraian pada pernyataan yang terbuka (jika tidak dapat dijelaskan dengan YA
dan TIDAK).

113

A. KEBIJAKAN SPMI PERGURUAN TINGGI


No
1

Pernyataan
PT kami memiliki kebijakan tentang Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan

Kon firmasi
YA

TIDAK
(langsung ke

YA

No. 10)
TIDAK
(jawab No.
4)

Kebijakan SPMI PT kami telah diterapkan sejak Tahun 2007

(langsung ke No. 5)
SPMI PT kami belum diterapkan karena
kebijak-an SPMI PT tersebut:
a.baru selesai dan belum disosialisasikan
b.belum disetujui dan/atau disahkan
c.

belum mendapat

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

YA

TIDAK

dukungan/komitmen dari para pemangku


kepentingan PT kami
d.
terbentur kendala seperti
keterbatasan dana dan/atau sumber daya
manusia
e. lainnya, sebutkan.................................

Kebijakan SPMI PT kami telah


didokumentasikan dalam bentuk buku atau

surat keputusan
Ruang lingkup SPMI PT kami
meliputi: a. aspek
pembelajaran
b. selain butir a juga semua aspek
Tridharma PT
c. selain butir b juga aspek lain seperti
misalnya pengelolaan dan pendanaan PT

YA

YA

YA
YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK
TIDAK

114

SPMI PT kami telah memenuhi ketentuan


dalam PP.

YA
TIDAK

No.19 tahun 2005 tentangStandar Nasional


8

Pendidikan
Rujukan SPMI PT kami:
a.

YA

Buku Pedoman Penjaminan Mutu

TIDAK

Pendidikan
Tinggi yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti
b.
selain butir a di atas (misal AUN Criteria, Malcolm
Baldriges Criteria), sebutkan

Model manajemen kendali mutu SPMI PT


kami adalah: a. PDCA (plan, do, check,

YA
YA

action)
b. lainnya, sebutkan

10

PT kami tidak memiliki Kebijakan SPMI

TIDAK

YA

TIDAK

SPMI PT
b.belum memerlukan SPMI PT

YA

TIDAK

c.

YA

TIDAK

YA

TIDAK

karena: a.

belum paham tentang

belum ada komitmen dari pimpinan

PT dan/atau Yayasan
d.belum ada alokasi dana
e.lainnya, sebutkan .....................................

Apabila perguruan tinggi Anda belum memiliki kebijakan SPMI, maka pengisian
Instrumen Evaluasi Diri ini tidak perlu dilanjutkan, namun tetap harus dikirimkan
kembali kepada Direktorat Akademik, Ditjen Dikti Depdiknas.
115

B. MANUAL SPMI PERGURUAN TINGGI


Dalam pernyataan berikut ini, yang dimaksud Manual SPMI adalah pedoman tertulis
tentang (a). perumusan standar dalam SPMI PT; (b). penerapan standar dalam SPMI
PT; (c). pengendalian standar dalam SPMI PT, dan (d). peningkatan dan
pengembangan standar dalam SPMI PT.

No
1

Konfirmasi
PTkamimemiliki
manualSPMIPT

YA

TIDAK
(langsung
ke
No.5)

ManualSPMIPTkamiberisipedoman:

TIDAK
YA

a.cara menyusun
isi standar
mutu
b.cara melaksanakan/memenuhi
isi standar

YA

c.caramengendalikan
isi standar

d. cara meningkatkan dan mengembangkan


isi standar
3

Manual SPMI PT kami mudah diakses oleh


komunitas di lingkungan PT kami karena:

YA

YA

TIDAK

TIDAK

YA
TIDAK

a. telah dicetak, misalnya dalam bentuk


buku
b. dapat diunduh dari website PT kami

TIDAK

YA

TIDAK

c. lainnya, sebutkan ...................................

Manual SPMI PT kami tentang:


a. perumusan standar telah dilaksanakan
b. penerapan standar telah dilaksanakan

YA

YA

TIDAK

TIDAK
116

c. pengendalian standar telah dilaksanakan

YA

d. peningkatan dan pengembangan standar

YA

telah dilaksanakan
5.

Manual SPMI PT kami belum ada atau belum

TIDAK

TIDAK

YA

lengkap karena kami:


a. belum selesai membuatnya
b. tidak tahu bahwa manual SPMI PT

YA

harus memuat keempat pedoman

tidak

tidak

tertulis tentang perumusan,


pelaksanaan, pengendalian, serta
peningkatan dan pengembangan standar
c. tidak tahu bagaimana membuat manual

YA

SPMI PT
d. tidak merencanakan untuk membuat

YA

manual
SPMI PT
e. tidak tahu bahwa harus ada manual

YA

dalam

tidak

tidak

tidak

SPMI PT
f. memiliki alasan lain, sebutkan ..........

C. STANDAR DALAM SPMI PERGURUAN TINGGI


C.1. Delapan Kelompok Standar Minimum Dalam
SPMI PT Menurut PP. No.19 Tahun 2005
Kedelapan kelompok standar di bawah ini didasarkan pada PP No. 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang dalam Pasal 91 ayat (2) menetapkan
bahwa setiap satuan pendidikan tinggi wajib memenuhi kedelapan kelompok standar
tersebut atau melampauinya.
117

Agar dapat memahami pengertian berbagai standar di bawah ini, sangat


dianjurkan untuk membaca dengan seksama PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional

Pendidikan,

yang

dapat

diunduh

di

http://www.infohukum.dkp.go.id/produk/653.pdf
Istilah standar dalam pernyataan berikut merujuk pada tolok ukur yang dinyatakan
secara tertulis dalam sebuah dokumen (misalnya berupa Keputusan, Buku SPMI).
Sedangkan

istilah

formulir/borang

adalah

berbagai

instrumen

tertulis

untuk

melaksanakan standar tersebut.


Contoh:
1. Standar: Setiap semester Dosen harus memberi kuliah minimum 12 kali tatap
muka untuk setiap matakuliah yang diasuhnya.
2. Formulir/Borang: formulir Berita Acara Perkuliahan atau Daftar Hadir Dosen di
kelas.

No

Pernyataan

Kon firmasi

I. Standar Isi / Kurikulum (Pasal 5 18 PP No 19 Tahun


2005)
1
a. SPMI PT kami telah menetapkan standar
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan
formulir/borang
c.Standar tersebut telah dipenuhi
2

a. SPMI PT kami telah menetapkan standar


Muatan Kurikulum Program Studi
b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan
formulir/borang

YA

YA

YA

YA
YA

TIDAK

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

118

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Beban
sksEfektif
Program
Studi

YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borang

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi
4

YA

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Kalender
Akademik

YA

b. Standartersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borang

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

TIDAK
TIDAK

II.Standar
Proses
Pembelajaran
(Pasal
19 24PPNo19Tahun
2005)
5

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Perencanaan
Proses
Pembelajaran

TIDAK
YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borang

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
TIDAK

YA

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
PelaksanaanProses
Pembelajaran

YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi
7

YA

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Penilaian
Hasil
Proses
Pembelajaran

YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

YA

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar

YA

TIDAK

119

Pengawasan
Proses
Pembelajaran
b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya
c. Standartersebut
telahdipenuhi

YA
YA

TIDAK
TIDAK

III.Standar
Kompetensi
Lulusan
(Pasal
25 27PPNo19Tahun
2005
)
9

a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Kompetensi
Lulusan

YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK

IV.Standar
Pendidik
danTenaga
Kependidikan
(Pasal
28 41PPNo19Tahun
2005
)
10 a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Kualifikasi
Akademik
Dosen
b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA
YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
TIDAK
TIDAK

YA

11 a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Kompetensi
Dosen
b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya
c. Standartersebut
telahdipenuhi
12 a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Sertifikat
Keahlian
Dosen
b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA
YA
YA
YA
YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

YA

13 a. SPMIPTkamitelahmenetapkan
standar
Rasio
Dosen-Mahasiswa

YA

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK

120

14

a.SPMI PT kami telah menetapkan standar


Kualifikasi Akademik Tenaga Kependi-

YA

TIDAK

dikan
(administrasi/penunjang)
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
15

a.

SPMI PT kami telah menetapkan

standar Kompetensi Tenaga

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK

Kependidikan
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
16

a.

SPMI PT kami telah menetapkan

standar Sertifikat Keahlian Tenaga

YA

YA

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya

c. Standar tersebut telah dipenuhi

TIDAK

YA

Kependidik-an
b.

TIDAK

TIDAK
YA

YA

TIDAK

TIDAK

V. Standar Sarana dan Prasarana (Pasal 42 48 PP No 19 Tahun


2005)
17

a.SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Lahan
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
18

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Ruang Kuliah


b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya

YA

YA

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

121

c. Standar tersebut telah dipenuhi


19

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Ruang Perpustakaan

b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
20

a.SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Ruang

YA

YA

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK

TIDAK
TIDAK
TIDAK

Laboratorium dan/atau Bengkel Kerja


dan/atau
Studio dan/atau Unit Produksi,
dan/atau Kebun Percobaan
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
21

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Ruang Pimpinan, Dosen, Tata

YA

YA

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
22

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Tempat Ibadah, Olah Raga, dan

TIDAK
YA

YA

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
23

a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Ruang/Tempat Lain untuk menunjang

TIDAK
TIDAK

YA

Berkreasi
b.

TIDAK

YA

Usaha, dan Kantin


b.

TIDAK

TIDAK
YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK

proses pembelajaran
122

b. Standar tersebut telah dilengkapi dengan


formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
24

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Peralatan Ruang Kuliah


b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya

YA

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

123

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

25 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar
Peralatan
Laboratorium
dan/atau
Studio,
dsb
b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

TIDAK
YA

TIDAK
YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

26 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar
Peralatan
Pendidikan

YA

TIDAK

b. Standar
tersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

TIDAK

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

27 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar
Peralatan
Ruang
Kantor
b. Standartersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

YA

TIDAK
TIDAK

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

28 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar
Perleng
kapan
Lainuntuk
menunjang
proses
pembelajaran
b. Standartersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya
c. Standartersebut
telahdipenuhi
29 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar
Buku
dan
Sumber
Belajar
b. Standartersebut
telahdilengkapi
dengan
formulir/borangnya

A
YA

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

YA

c. Standartersebut
telahdipenuhi

TIDAK
YA

VI.Standar
Pengelolaan
(Standar
49 61PPNo19Tahun
2005
)
30 a. SPMIPTAndatelahmenetapkan
standar

YA

TIDAK

124

125

formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi

YA

TIDAK

VII. Standar Pembiayaan (Pasal 62 PP No 19 Tahun 2005)


36

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Biaya Investasi Perguruan

YA

TIDAK

Tinggi
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
37

a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Biaya Operasional Perguruan Tinggi
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi
38

a. SPMI PT Anda telah menetapkan standar


Biaya Personal Mahasiswa
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya

c. Standar tersebut telah dipenuhi

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA

YA

TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK

TIDAK

VIII. Standar Penilaian Pendidikan (Pasal 63 72 PP No 19 Tahun


2005)
39 a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

standar Penilaian Hasil Belajar Oleh


Dosen
b.
Standar tersebut telah dilengkapi
dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi

40

a.

SPMI PT Anda telah menetapkan

YA

YA

YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK

TIDAK

standar Penilaian Hasil Belajar Oleh


126

Institusi

YA
b.

Standar tersebut telah dilengkapi

dengan formulir/borangnya
c. Standar tersebut telah dipenuhi

41

Standar No. 1 sd. No. 40 di atas ada yang


belum diatur dalam SPMI PT kami, serta

YA
YA

TIDAK
TIDAK

YA

belum dilengkapi dengan formulir/borang,


karena:
a. pembentukan SPMI PT kami belum
selesai
b. standar yang ada tidak sesuai dengan
daftar di atas

YA

TIDAK
TIDAK

c. lainnya, sebutkan .............................

42

Berbagai standar dalam SPMI PT kami

TIDAK

belum dipenuhi, karena:

YA

a. standar tersebut terlalu sulit dicapai


b. keterbatasan sumber daya

YA

c.keterbatasan kemampuan manajemen

YA

TIDAK
TIDAK

internal
d. lainnya, sebutkan ..........................

C.2. Kemungkinan Penambahan Standar lain selain 8 (Delapan) Kelompok


Standar Minimum Di

127

atas
Kedelapan kelompok standar minimum di atas wajib dipenuhi menurut PP. No. 19
Tahun 2005, namun PP tersebut juga mengatur bahwa setiap satuan pendidikan tinggi
dapat melampaui kedelapan standar minimum tersebut dengan merumuskan/
menetapkan standar lain yang tidak diatur dalam PP tersebut. Contoh standar lain:
Standar Penelitian, Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, Standar Kerjasama, dan
sebagainya yang ditingkatkan dan dikembangkan berdasarkan visi PT kami.

43

SPMI PT kami telah memiliki standar lain

YA

TIDAK

yang

44

melampaui 8 (delapan) kelompok standar

(langsung

minimum di atas

ke no 46)

Standar lain yang melampaui 8 (delapan) kelompok standar minimum


dalam SPMI PT kami, sebutkan ..................................

45

Standar dalam pernyataan No 44 ditetapkan


berdasarkan Visi PT kami

46

YA

TIDAK

Visi PT kami: Menjadi lembaga pendidikan, pelatihan, penelitian dan


pengembangan (Diklatlitbang) berbasis kebangsaan dan kerakyatan
yang otonom dan berkualitas, yang diakui dan dipercaya oleh
masyarakat luas, di tingkat nasional maupun internasional

128

D. Implementasi SPMI Perguruan Tinggi


No
1

Pernyataan

Konfirmasi

KetikaPTkamimulaimenjalankan
Kebijakan
SPMI
secarautuh,PTkamimelakukan
sosialisasi
SPMIPT
tersebut
kepada:

YA

a. Pendidik/Dosen
b. Tenagakependidikan
( administrasi/penun
-

TIDAK
TIDAK

YA

jang)
c. Mahasiswa

YA

d. Alumni

TIDAK

TIDAK
YA

e. Orangtuamahasiswa

f. Organisasi profesi

YA

YA

TIDAK

TIDAK

g. Lainnya, sebutkan...........................

Cara PT kami melakukan sosialisasi SPMI PT


kepada pemangku kepentingan dalam

YA

nomor 1 di atas, adalah:


a.

melakukan pertemuan/rapat

kerja/loka-karya, dsbnya
b.melakukan komunikasi tertulis
c.melakukan komunikasi lisan

TIDAK
YA
YA

TIDAK
TIDAK

d. lainnya, ........................................

129

PT kami memiliki strategi internalisasi


budaya mutu (membentuk budaya kerja

YA

berorientasi mutu) dalam rangka


pelaksanaan SPMI PT bagi seluruh dosen,
tenaga kependidikan,mahasiswa, dan staf
pimpinan, pada semua unit kerja
4

TIDAK

Internalisasi budaya mutu tersebut di PT kami lakukan


sebagai berikut:

Semua unit kerja di lingkungan PT kami telah


mengimplementasikan SPMI PT

a. Implementasi SPMI PT kami dilakukan


secara melekat atau menyatu (embedded)

YA
YA

TIDAK
TIDAK

dalam struktur
organisasi PT kami

Langsung
ke No. 9

b. Implementasi SPMI PT kami


dikoordinasikan oleh sebuah unit/lembaga

YA

TIDAK

tersendiri yang menangani penjaminan mutu


7

Nama dan struktur organisasi dari lembaga penjaminan mutu di PT


kami seperti yang dimaksud dalam no. 6b, serta posisinya di dalam
struktur organisasi PT kami sebagai berikut: (bila perlu jawaban dapat
ditulis pada lembar terpisah)

Mekanisme kerja dari lembaga pada pernyataan no. 7 sebagai berikut:


(bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)

(langsung ke Bagian E)
130

Mekanisme SPMI PT kami dilakukan secara


embedded tanpa adanya lembaga tersendiri
yang menangani penjaminan mutu, karena
cara tersebut:
a. lebih efektif dan cocok dengan budaya
organisasi PT Anda
b. tidak memerlukan dana operasional
yang besar

YA
YA

TIDAK
TIDAK

c.lainnya, sebutkan.................................

10

Mekanisme kerja implementasi SPMI PT kami yang dilakukan secara


embedded sebagai berikut: (bila perlu jawaban dapat ditulis pada

11

lembar terpisah)
Mekanisme evaluasi kinerja SPMI PT dilakukan secara embedded (bila
perlu jawaban dapat pada lembar terpisah).

E. Peningkatan BerkelanjutanSPMI PT
Sebagai sebuah sistem di dalam SPM-PT, SPMI PT juga seharusnya ditingkatkan
efektivitas dan efisiensinya melalui proses evaluasi terhadap SPMI PT itu sendiri
secara berkala dan berkelanjutan. Pada gilirannya peningkatan SPMI PT harus
memacu perkembangan PT. Perlu diingat, bahwa pernyataan berikut merupakan
evaluasi diri terhadap SPMI PT sebagai sebuah sistem yang utuh, bukan evaluasi atas
substansi atau standar dalam SPMI PT.

Pernyataan

Konfirmasi

131

PT kami memiliki mekanisme untuk


mengeva-luasi efektivitas dan efisiensi SPMI

YA

TIDAK
(Anda tak

PT sebagai sebuah sistem

perlu
menjawab

SPMI PT kami sebagai sebuah sistem telah


dievaluasi secara berkala

Hasil evaluasi tersebut telah digunakan


untuk: a. peningkatan efektivitas dan

YA
YA

TIDAK

efisiensi SPMI PT kami sebagai sebuah


sistem
b. pengembangan PT kami
4

lagi)
TIDAK

YA

TIDAK

Periode/siklus evaluasi SPMI PT kami sebagai sebuah sistem sebagai


berikut:

a. SPMI PT kami sebagai sebuah sistem


pernah dievaluasi pihak internal
b. SPMI PT kami sebagai sebuah sistem
pernah dievaluasi pihak eksternal

YA
YA

TIDAK
TIDAK

a. evaluator internal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah TIM


Monitoring dan Evalusai Internal

b. evaluator eksternal SPMI PT kami sebagai sebuah sistem adalah


Standart ISO 9001

Prosedur evaluasi SPMI PT kami sebagai sebuah sistem sebagai berikut:


(bila perlu jawaban dapat ditulis pada lembar terpisah)

132

133

Anda mungkin juga menyukai