Disusun Oleh:
BAIQ FINA FARLINA
NIDN. 0826098503
i
VISI, MISI, DAN TUJUAN STIKES HAMZAR LOMBOK TIMUR
VISI
Pusat Pendidikan Kesehatan yang menghasilkan tenaga profesional, bermutu, religius dan
mampu bersaing pada tingkat Nasional 2021 dan Internasional 2035.
MISI
1. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan tenaga
kesehatan berkarakter Islami yang berkompeten dan mampu bersaing pada tingkat
Nasional dan Global.
2. Menyiapkan dan mengelola sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya
suasana akademik yang religious.
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian guna peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang Islami.
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan melalui
pendekatan religi dan budaya.
5. Memfasilitasi dan mengarahkan potensi secara optimal, efektif dan efisien serta
meningkatkan kualitas manajemen yang profesional dan terbuka.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang profesional, memiliki kompetensi di bidangnya, mampu
mengikuti dan menerapkan Profesi pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mampu
bersikap etis profesional dalam melaksanakan tugas dan profesinya.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam
melaksanakan tugas profesinya.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu menggunakan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
4. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan profesinya sesuai dengan nilai-
nilai agama dan budaya dalam masyarakat.
Mewujudkan manajemen yang transparan, kredibel, berkeadilan serta efisien dan
efektif.
i
VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN
VISI
Menjadi Program Studi Profesi Bidan yang Unggul dalam bidang Kesehatan
Reproduksi di Komunitas, Islami, Kompetitif, dan Pusat Rujukan bagi Pengembangan
Pendidikan Profesi Kebidanan di Tingkat Nasional tahun 2027 dan Internasional Tahun
2035
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan profesi kebidanan berkualitas, berstandar
Nasional dengan keunggulan Kesehatan Reproduksi di Komunitas
2. Menyelenggarakan research-research inovatif secara terus menerus dan
berkesinambungan untuk pengembangan IPTEK Kebidanan dan menerapkannya
untuk kemaslahatan umat.
3. Berperan aktif dalam mengembangkan program pengabdian masyarakat dan
membina masyarakat melalui Asuhan Kebidanan serta berpartisipasi aktif melalui
organisasi pendidikan Kebidanan (AIPKIND) dan Profesi Kebidanan (IBI)
4. Mengembangkan jejaring bebas aktif dalam pendidikan Kebidanan di tingkat
Nasioinal maupun Internasional.
TUJUAN
1. Tersusun dan terlaksananya kurikulum program Profesi Bidan melalui
pengembangan strategi pembelajaran metode mutakhir untuk pencapaian kompetensi
Kebidanan dan Kompetensi spesifik unggulan dibidang kesehatan Reproduksi di
Komunitas.
2. Dihasilkannya lulusan Bidan yang unggul dan memiliki kemampuan professional
dengan keunggulan dibidang Kesehatan Reproduksi di Komunitas
3. Tersedianya sumberdaya insani baik kuantitas maupun kualitas sesuai bidang
keahliannya
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang terus menerus di modernisasi untuk
mendukung terciptanya suasana akademik yang kondusif
5. Terlaksananya penelitian secara berkesinambungan untuk perkembangan IPTEK di
bidang Profesi Bidan.
6. Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian masyarakat di bidang
Kebidanan
7. Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun
luar negeri dalam rangka memperkuat jati diri Program Studi Profesi Bidan STIKes
Hamzar
ii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada saya sehingga Panduan Praktikum Metodologi
penelitian ini dapat tersusun. Buku panduan ini diperuntukkan bagi mahasiswa Program
Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Hamzar Lombok Timur.
Diharapkan buku panduan praktikum Penelitian dalam Kebidanan ini dapat
memotivasi para mahasiswa/i dalam mata kuliah ini. Kami menyadari bahwa buku
panduan praktikum metodologi penelitian i kami masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan-masukan yang bersifat
membangun, yaitu berupa kritikan dan saran yang konstruktif demi memperbaiki dan
penyempurnaan pembuatan buku panduan praktikum bistatistik kami selanjutnya.
iii
DAFTAR ISI
iv
NDAHULUAN
Pendahuluan
1
6. Mampu melakukan Uji korelasi dengan Uji Spearman Rank
7. Mampu melakukan Uji korelasi dengan uji Chi Square
2
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Validitas suatu instrumen menunjukkan tingkat ketepatan suatu instrumen untuk
mengukur apa yang harus diukur. Jadi validitas suatu instrumen berhubungan dengan
tingkat akurasi dari suatu alat ukur mengukur apa yang akan diukur. Teknik pengujian
SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate
Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-Total Correlation.
Contoh: Diperoleh data angket yang akan divalidasi dengan responden sebanyak 32
orang (Excel)
3
Langkah-Langkah Uji Validitas dengan SPSS
• Definisikan variabel dalam SPSS
4
• Menganalisis data klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan klik bivariate
5
• Klik OK dan hasil analisis
Dari hasil analisis di dapat nilai skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian
kita bandingkan dengan nilai r tabel. R tabel dicari pada signifiklan 5% dengan uji 2 sisi
dan n=32 maka di dapat r tabel sebesar 0.349. jika nilai r hasil analisis kurang dari (<) r
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut tidak berkorelasi signifikan
dengan skor total (dinyatakan tidak valid) dan harus dikeluarkan atau diperbaiki. Jika r
hitung > r tabel maka instrumen pengujian valid.
6
NO R
KETERANGAN INTERPRETASI
ITEM HITUNG
Uji Reliabilitas
Dari hasil uji validitas, butir-butir soal yang valid kemudian dianalisis reliabiliasnya,
dengan langkah-langkah:
• Membuka data pada hasil skor kuisioner pada SPSS (sama pada pengujian validitas)
• Menganalisis : Analysis → scale →Reliability Analysis
• Memasukkan seluruh variabel yang valid (dari hasil pengujian validitas) ke kotak
items
7
• Klik Statistic, pada Descriptives pilih For klik Scale If Item Deleted
Klik Continue
8
Dari hasil analisis di dapat nilai Alpha sebesar 0.741, sedangkan nilai r kritis (uji 2
sisi) pada signifikansi 5% dengan n = 32 (df=n-2= 30), di dapat sebesar 0.3494,.
maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrument penelitian tersebut reliable.
9
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
No Aspek Yang dinilai 1 2 3
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
10
Uji Asumsi
Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji asumsi dengan
uji normalitas, uji linearitas, dan uji homogenitas.
Uji Asumsi
Teknik statistik parametrik menghendaki data yang diperoleh merupakan hasil
pengambilan data secara random (acak). Bila data yang telah diambil secara random,
maka masih ada beberapa asumsi yang seharrusnya dipenuhi sebelum melakukan analisis
dengan teknik statistik parametrik, yaitu sebagai berikut:
T-test √ √
Korelasi √ √
Regresi √ √
Anava √ √
Anakova √ √ √
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang
didapatkan mengikuti atau mendekati hukum sebaran normal dari Gauss. Hasil uji
normalitas dapat dilihat dari:
• Perbandingan nilai rasio skewness dan rasio kurtosis
Sebaran normal bila: Nilai berada diantara -2 samapi +2
• Nilai sig (p) dari Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk
Sebaran normal bila: p>0.05, tidak normal bila p<0.05
• Gambar normal dari QQ plot
Sebaran normal bila: data tersebar di sekitar garis lurus dari kiri bawah ke kanan
atas
Kasus:
Jenis Nilai Nilai
No Nama
Kelamin Tugas UAS
1 Abdul Hakim 1 74 77
2 Ahmad Samidin 1 85 80,6
3 Azis Indarfawan 1 84 80,5
11
4 Desti Winda Lestari 2 94 94,61
5 Hendi Utama Arya Wijaya 1 91 80,6
6 Joni Iskandar 1 74 73
7 Khairil Fajri 1 86 80,5
8 Lalu Satria Kelana Jaya 1 80 86
9 Moh. Rijal Hidayatullah 1 74 80
10 Masturiadi Amin Solihin 1 86 74
11 Nani Karyawati 2 80 82
12 Ridayati 2 74 84
13 Sadikin 1 82 84
14 Samsul Hadi 1 84 84
15 Sarifatul Aini 2 84 94
16 Wahyuni 2 83 87
12
histogram,aktifkan Normality plot with test.
5) Klik continue, dan klik OK dan tunggu hasil Output seperti gambar di
bawah
13
Rasio kurtosis = 0.320 (berada diantara -2 dan +2) maka data normal
• Nilai sig (p) pada Shapiro-Wilk (n < 50)
Nilai sig. (p) =0.160 > 0.05, jadi data berdistribusi normal.
Pada gambar QQ
plot terlihat ada garis
lurus dari kiri ke
kanan atas. Jadi
dapat disimpulkan
bawa data
berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel
independent dengan variabel dependent bersifat linear (garis lurus). Jika hubungan
tidak linear dan tetap dianalisis dengan statistik parameetrik, maka korelasi yang
didapatkan bisa sangat rendah, meskipun sebenarnya korelasinya bisa tinggi jika
teknik statistik parametriknya diganti dengan statistik nonparametrik.(Kasus:
Gunakan Data Kasus Uji Normalitas)
• Langkah-langkah Uji Linearitas
1) Buka data kasus
2) Klik Graphs →Legacy Dialogs→ Scatterplot
14
5) Klik Fit. Method: pilih regression
6) Klik OK
15
• Garis linear regression terlihat menyebar dari kiri ke kanan, jadi nilai Tugas
dan nilai UTS mempunyai hubungna yang tidak linear.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians antara kelompok yang
diuji berbeda atau tidak, variasinya homogen atau tidak. .(Kasus: Gunakan Data
Kasus Uji Normalitas)
• Langkah-langkah Uji Homogenitas
1) Buka data kasus
2) Klik Analyze→ Compare Means → One-Way ANOVA
3) Klik nilai UAS dan pindahkan ke Dependent list
4) Klik jenis kelamin dan pindahkan ke Factor
5) Klik Options dan pilih Homogeneity of Variance test
16
6) Klik Continue dan klik OK dan tunggu hasil otput seperti gambar berikut!
• Data Homogen bila: p > 0.05 dan tidak homogen bila p< 0.05
Dari output test of homogneity of variances, nilai levene statistic = 1.001 dan
p = 0.447 > 0.05. maka data homogen
17
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
18
Uji Beda dengan Uji T
Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji beda dengan uji-
T dan uji-Z.
Uji Beda
Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari
perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus
tertentu, juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Uji beda
dapat dilakukan dengan uji-T dan Uji Z. Uji-T dan uji-Z pada dasarnya sama, hanya uji-
Z digunakan bila standar deviasi populasi diketahui dan jumlah sampel besar (lebih dari
30).
Uji-T
a. Uji-T dengan sampel independent
Uji ini digunakan untuk menentukan apakah dua sample yang tidak berhubungan
memiliki rata-rata yang berbeda. Jadi tujuannya adalah untuk mengetahui perbedaan 2
kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut
mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan.
Kasus
Seorang peneliti membuat desain penelitian eksperimen (post test only control group
design). Kelas kontrol diberi bahan ajar dengan Power Point dan kelas eksperimen
diberi bahan ajar berupa video tentang materi Biokimia, diperoleh data hasil belajar
mahasiswa sebagai berikut:
Nilai
NO Kelas
Biokimia
1 1 72
2 1 63
3 1 88
4 1 66
5 1 76
6 1 66
7 1 71
8 1 52
9 1 59
10 1 72
11 1 63
12 1 57
13 1 86
19
14 1 94
15 2 75
16 2 80
17 2 65
18 2 70
19 2 85
20 2 80
21 2 70
22 2 90
23 2 90
24 2 90
25 2 80
26 2 90
27 2 85
28 2 78
29 2 89
2) Selanjutnya klik button Data View dan masukkan data atau entry data pada
variabel yang sudah dibuat
20
3) Untuk Uji Normalitas, klik Analyze, pilih descriptive statistics, kemudian klik
explore, masukkan semua variabel NilaiBiokimia ke dalam kotak Dependent
List, pilih both, aktifkan kotak plots, aktifkan level together pada box plots,
aktifkan histogram,aktifkan Normality plot with test.
4) Klik continue, dan klik OK dan tunggu hasil Output seperti gambar di bawah
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normal. Dari hasil otput
diperoleh nilai sig. dari keduan variabel lebih besar dari 0.05, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi normal
b. Jika data sudah memenuhi syarat uji normalitas, maka bisa dilanjutkan uji t-
test sampel independent. Langkah-langkah t-test sampel berpasangan:
21
1) Dari data yang tadi, klik analiyze, pilih compare means, pilih independent
sample t-test. Masukkan variabel NilaiBiokimia ke kotak Test Variabel dan
variabel kelompok ke kotak Grouping Variabel klik Define Groups, pada kotak
groups 1 isikan 1 dan kotak groups 2 isikan 2 lalu klik Contiune
2) Klik OK, dan tunggu hasil output seperti gambar dibawah ini!
22
baru diberikan perlakuan yaitu pemberian obat X rutin selama 1 minggu. Setelah
minum obat 1 minggu berat badan para wanita ditimbang kembali dan diukur
perbedaan berat badan sebelum dan sesudah pemberian obat X.
No sebelum obat X sesudah obat X
1 75 72
2 80 63
3 90 88
4 75 66
5 80 76
6 75 66
7 80 71
8 65 52
9 70 59
10 85 72
11 80 63
12 70 57
13 90 86
14 90 94
15 87 90
16 65 70
17 90 88
18 76 84
19 85 74
20 65 57
21 85 78
22 90 84
23 75 70
24 70 54
25 78 86
23
3) Selanjutnya klik button Data View dan masukkan data atau entry data pada
variabel yang sudah dibuat
4) Untuk Uji Normalitas, klik Analyze, pilih descriptive statistics, kemudian klik
explore, masukkan semua variabel ke dalam kotak Dependent List, pilih both,
aktifkan kotak plots, aktifkan level together pada box plots, aktifkan
histogram,aktifkan Normality plot with test.
5) Klik continue, dan klik OK dan tunggu hasil Output seperti gambar di bawah
24
• Interpretasi hasil output
Jika jumlah sampel kurang dari 50 lihat/gunakan Shapiro-Wilk, jika sampel
lebih dari 50 gunakan Kolmogorov-Smirnov. Keputusan uji Normalitas:
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normal. Dari hasil otput
diperoleh nilai sig. dari kedua variabel lebih besar dari 0.05, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi normal
b. Jika data sudah memenuhi syarat uji normalitas, maka bisa dilakukan uji t-
test sampel berpasangan. Langkah-langkah t-test sampel berpasangan:
1) Dari data yang tadi, klik analiyze, pilih compare means, pilih paired sample t-
test
3) Klik OK, dan tunggu hasil output seperti gambar dibawah ini!
25
• Interpretasi hasil output
Dari hasil output, dapat dilihat nilai sig. (2-tailed) dari uji t sampel
berpasangan diperoleh nilai 0.000 (p < 0.05)
Keputusan dari hasil Uji T sampel berpasangan adalah ada perbedaan yang
bermakna dari sebelum dan sesudah pemberian obat X pada wanita
Overweight
26
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
27
Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji beda dengan uji
Mann-Whitney dan Uji Wilcoxon.
Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney merupakan uji alternatif statistik nonparametrik dari uji t sampel
independent jika data berdistribusi tidak normal.
Kasus:
Peneliti ingi mengetahui apakah ada perbedaan komitmen petugas kesehatan antara
perawat laki-laki (1) dan perawat perempuan (2). Tabulasi data sebagai berikut:
SKOR JENIS
NO
KOMITMEN KELAMIN
1 180 1
2 220 1
3 240 1
4 250 1
5 280 1
6 280 1
7 320 1
8 360 1
9 380 1
10 400 1
11 420 1
12 440 1
13 480 1
14 210 1
15 220 1
16 200 1
17 480 1
18 300 1
19 480 1
20 560 2
21 180 2
22 200 2
23 200 2
24 200 2
• Langkah-langkah Uji Mann-Whitney
1) Masukkan data di variabel view
2) Masukkan data di data view
28
3) Lakukan Uji Normalitas, klik Analyze, pilih descriptive statistics, kemudian klik
explore, masukkan semua variabel ke dalam kotak Dependent List, pilih both,
aktifkan kotak plots, aktifkan level together pada box plots, aktifkan
histogram,aktifkan Normality plot with test.
4) Klik Ok dan tunggu hasil output
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normaldan sebaliknya jika
p<0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Dari hasil otput diperoleh nilai
sig. dari kedua variabel lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.018, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi tidak normal
5) Karena databerdistribusi tidak normal maka dilakukan uji alternatif yaitu uji Mann
Whitney, klik analiyze →Nonparametric Tests →2 Independent samples
6) Klik komitmen petugas kesehatan dan pindahkan ke kotak Test Variable List
7) Klik Jenis kelamin dan pindahkan ke kotak Grouping Variable
29
8) Kllik Define Group
9) Group 1 isi dengan 1, group 2 isi dengan 2
30
Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon merupakan uji alternatif statistik nonparametrik dari uji t sampel
berpasangan jika data berdistribusi tidak normal.
Kasus:
Peneliti ingin meneliti tingkat kecemasan Ibu Hamil setelah diberikan video tentang
melahirkan dengan metode tiup-tiup. Data tingkat kecemasan ibu sebelum dan sesudah
diberikan video sebagi berikut:
No Sebelum Sesudah
Video Video
1 25 26
2 24 29
3 24 25
4 21 18
5 24 28
6 19 26
7 20 24
8 24 26
9 27 26
10 24 26
11 24 24
12 35 28
13 35 27
14 25 27
15 29 23
31
• Interpretasi hasil output
Jika jumlah sampel kurang dari 50 lihat/gunakan Shapiro-Wilk, jika sampel
lebih dari 50 gunakan Kolmogorov-Smirnov. Keputusan uji Normalitas:
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normaldan sebaliknya jika
p<0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Dari hasil otput diperoleh nilai
sig. dari kedua variabel lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.016 dan 0.022, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi tidak normal
5) Karena databerdistribusi tidak normal maka dilakukan uji alternatif yaitu uji
Wilcoxon, klik Analyze→ Nonparametric Tests → 2 Related Samples.
32
7) Pindahkan ke kotak test pair(s) List Secara bersama-sama
8) Klik Continue, klik Option, pada Statistics pilih Deskriptive
33
• Interpretasi hasil output
1) Negative rank atau selisih yang mengalami penurunan tingkat kecemasan
setelah pemberian video sebanyak 11 orang sedangkan yang mengalami
kenaikan tingkat kecemasan setelah pemberian video sebanyak 3 orang
(positive ranks) dan Ties 1 orang artinya tidak mengalami kenaikan atau
penurunan
2) Nilai Z = -2.556 dan p = 0,011< 0.05, Ho ditolak
Jadi, ada perbedaan yang signifikan dari tingkat kecemasan ibu hamil
antara sebelum dan sesudah pemberrian video melahirkan dengan metode
Tiup-tiup
34
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
35
Uji Korelasi dengan Uji Spearman
Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji korelasi dengan
Uji Spearman
Uji Spearman
Uji Spearman digunkan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dimana
variabel atau data berdistribusi tidak normal, digunakan untuk data ordinal, dan dapat
juga digunakan sebagai alternatif pengganti korelasi Pearson.
Kasus
Peneliti ingin mengetahui korelasi antara motivasi dengan prestasi mahasiswa STIKes
Hamzar. Diperoleh data sebagai berikut:
sampel motivasi prestasi
1 9 9
2 6 6
3 2 2
4 7 2
5 2 2
6 2 8
7 2 8
8 8 8
9 7 6
10 6 8
• Langkah-langkah uji Spearman
1. Masukkan data di Variabel View
2. Masukkan data di Data View
3. Lakukan Uji Asumsi yang pertama yaitu uji Normalitas, klik Analyze, pilih
Descriptive Statistics, kemudian klik Explore, masukkan semua variabel ke
dalam kotak Dependent List, pilih Both, aktifkan kotak Plots, aktifkan Level
Together Pada Box Plots, aktifkan Histogram,aktifkan Normality Plot With
Test.
4. Klik Ok dan tunggu hasil output
36
• Interpretasi hasil output
Jika jumlah sampel kurang dari 50 lihat/gunakan Shapiro-Wilk, jika sampel
lebih dari 50 gunakan Kolmogorov-Smirnov. Keputusan uji Normalitas:
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normaldan sebaliknya jika
p<0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Dari hasil otput diperoleh nilai
sig. dari kedua variabel lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.034 dan 0.012, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi tidak normal
5. Karena data berdistribusi tidak normal maka dapat dilakukan uji korelasi
Spearman, klik analiyze → Correlate → Bivariate
6. Klik skor_motivasi dan skor_prestasi dan pindahkan ke kotak variable
7. Pada correlation coefficients, pilih Spearman
37
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
38
Uji Korelasi dengan Uji Pearson dan Spearman
Tujuan Praktikum: Mahasiswa mampu memahami dan melakukan uji korelasi dengan
Uji Pearson dan Uji Spearman
Uji Pearson
Uji Pearson digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara 2
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung yang berskala interval atau rasio
(parametrik). Asumsi dalam korelasi Pearson, data harus berdistribusi normal dan linear
jadi sebelum uji pearson dilakukan uji normalitas dan uji linearitas. Jika syarat parametrik
tidak terpenuhi maka alternatif uji statistik yang bisa digunakan adalah uji Spearman
(nonparametrik).
Koefisien korelasi
Koefisien Tingkat Hubungan
0.0 - 0.19 Sangat rendah
0.2 - 0.39 Rendah
0.4 - 0.59 Sedang
0.6 - 0.79 Tinggi
0.8 - 1.00 Sangat tinggi
Kasus
Peneliti ingin mengetahui korelasi antara persepsi dengan kesiapan mahasiswa terhadap
interprofesional education. Berikut data yang diperoleh:
Skor Skor
Sampel
Persepsi Kesiapan
1 72 70
2 76 71
3 94 72
4 99 78
5 96 75
6 103 83
7 92 69
8 83 63
9 113 90
10 87 81
39
3) Lakukan Uji Asumsi yang pertama yaitu uji Normalitas, klik Analyze, pilih
descriptive statistics, kemudian klik explore, masukkan semua variabel ke dalam
kotak Dependent List, pilih both, aktifkan kotak plots, aktifkan level together
pada box plots, aktifkan histogram,aktifkan Normality plot with test.
4) Klik Ok dan tunggu hasil output
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normaldan sebaliknya jika
p<0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Dari hasil otput diperoleh nilai
sig. dari kedua variabel lebih besar dari 0.05 yaitu 0.988 dan 0.928, jadi
dapat disimpulkan data berdistribusi normal
7) Lakukan uji asumsi yang kedua yaitu uji lineritas, klik Graphs →Legacy
Dialogs→ Interactive →Scatterplot
8) Klik skor_persepsi dan pindahkan, klik skor_kesiapan dan pindahkan
9) Klik Fit. Method: pilih regression, klik OK
• Garis linear regression terlihat menyebar dari kiri bawah ke kanan atas, jadi
skor persepsi dan skor kesiapan mempunyai hubungan yang linear.
40
5) Karena data berdistribusi normal dan linear, maka dapat dilakukan uji korelasi
pearson, klik analiyze → correlation → bivariate
41
• Interpretasi hasil output
Nilai r = 0.747 dan p = 0.013< 0.05, jadi Ho ditolak.
Ada hubungan psitif dan signifikan antara persepsi dan kesiapan mahasiswa
terhadap interprofesional education .
Hubunga
Uji Spearman
Uji Spearman digunkan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel dimana
variabel atau data berdistribusi tidak normal, digunakan untuk data ordinal, dan dapat
juga digunakan sebagai alternatif pengganti korelasi Pearson.
Kasus
Peneliti ingin mengetahui korelasi antara motivasi dengan prestasi mahasiswa STIKes
Hamzar. Diperoleh data sebagai berikut:
42
• Interpretasi hasil output
Jika jumlah sampel kurang dari 50 lihat/gunakan Shapiro-Wilk, jika sampel
lebih dari 50 gunakan Kolmogorov-Smirnov. Keputusan uji Normalitas:
Jika nilai sig. > 0.05 maka data berdistibusi normaldan sebaliknya jika
p<0.05 maka data berdistribusi tidak normal. Dari hasil otput diperoleh nilai
sig. dari kedua variabel lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.034 dan 0.012, jadi dapat
disimpulkan data berdistribusi tidak normal
13. Karena data berdistribusi tidak normal maka dapat dilakukan uji korelasi
Spearman, klik analiyze → Correlate → Bivariate
14. Klik skor_motivasi dan skor_prestasi dan pindahkan ke kotak variable
15. Pada correlation coefficients, pilih Spearman
43
• Interpretasi hasil output
r= 0.360 dan p=0.307>0.05, Ho diterima
jadi tidak ada hubungan antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa
44
LEMBAR PENILAIAN
Nama :
NIM :
Total Nilai
Penilaian:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
DAFTAR PUSTAKA
45
.
Nursalam. (2016). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakart: Salemba Medika
Sabri, L & Hastono, S.P.(2017). Statistik kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Stang. (2014). Cara Praktis Penentuan Uji Statistik dalam Penelitia Kesehatan dan
Kedokteran. Jakarta: Mitra Wacana Media
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Supranto, J. (2016). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Sutanto, dkk. (2013). Statistika Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
46