Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN TUTORIAL HIV-AIDS

UNTUK MAHASISWA

Di Susun Oleh :
EKA FAIZATURRAHMI, S.ST.,M.Kes.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Pada Tahun Akademik 2019/2020, Program Studi S1 Pendidikan Bidan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Lombok Timur telah menerapkan kurikulum perguruan tinggi
sesuai dengan aturan KKNI level 7. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran mahasiswa. Proses pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada Dosen
(Teacher Centered Learning) berubah menjadi berpusat kepada mahasiswa (Student Centered
Learning). Oleh karena itu, dengan melalui proses pembelajaran ini maka mahasiswa dituntut
untuk belajar mandiri dan dosen akan berperan sebagai fasilitator dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam mencapai kompetensi yang diinginkan harus dirumuskan terlebih
dahulu learning objective dari pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan untuk
mencapai profil lulusan yang telah ditetapkan.
Dalam Panduan Tutor HIV-AIDS ini terdapat beberapa skenario kasus kebidanan.
Diharapkan dengan skenario kasus tersebut, mahasiswa dapat mengeksplor lebih dalam dan
mengelaborasi tingkat kognitif terhadap masalah-masalah kebidanan.
Materi pembelajaran dalam mata kuliah ini meliputi kuliah pakar, tutorial dan
praktikum laboratorium. Kami menyadari dalam mengintegrasikan kurikulum ini masih
banyak kekurangan sehingga perlu dilakukan evaluasi secara terus menerus. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Lombok Timur, Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
VISI DAN MISI STIKES HAMZAR .................................................................................. iv
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN ..................................... v
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
AKTIVITAS PEMBELAJARAN ........................................................................................ 3
BUKU PANDUAN TUTOR HIV-AIDS ............................................................................. 6
A. Ayat Suci Al-Qur’an yang Terkait dengan Buku Panduan ............................................. 6
B. Deskripsi Buku Panduan ................................................................................................. 6
C. Modul Skenario ............................................................................................................... 7
EVALUASI PEMBELAJARAN ......................................................................................... 11
JADWAL TUTOR ............................................................................................................... 14

iii
VISI, MISI, DAN TUJUAN STIKES HAMZAR

VISI
Pusat Pendidikan Kesehatan yang menghasilkan tenaga profesional, bermutu, religius dan
mampu bersaing pada tingkat Nasional 2020 dan Internasional 2035

MISI
1. Menyelenggarakan proses pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan tenaga
kesehatan berkarakter Islami yang berkompeten dan mampu bersaing pada tingkat
Nasional dan Global.
2. Menyiapkan dan mengelola sarana dan prasarana yang mendukung terciptanya suasana
akademik yang religius
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian guna peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang Islami
4. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan melalui
pendekatan religi dan budaya.
5. Memfasilitasi dan mengarahkan potensi secara optimal, efektif dan efisien serta
meningkatkan kualitas manajemen yang profesional dan terbuka

TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang profesional, memiliki kompetensi dibidangnya, mampu
mengikuti dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta mampu
bersikap etis professional dalam melaksanakan tugas dan profesinya.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan nilai nilai agama dalam
melaksanakan tugas profesinya.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu menggunakan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
4. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan profesinya sesuai dengan nilai-nilai
agama dan budaya dalam masyarakat.
5. Mewujudkan manajmen yang transparan, kredibel, berkeadilan serta efisien dan efektif.

iv
VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN

VISI
Menjadi Program Studi Profesi Bidan yang Unggul dalam bidang Kesehatan Reproduksi di
Komunitas, Islami, Kompetitif, dan Pusat Rujukan bagi Pengembangan Pendidikan Profesi
Kebidanan di Tingkat Nasional tahun 2027 dan Internasional Tahun 2035

MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan profesi kebidanan berkualitas, berstandar
Nasional dengan keunggulan Kesehatan Reproduksi di Komunitas
2. Menyelenggarakan research-research inovatif secara terus menerus dan
berkesinambungan untuk pengembangan IPTEK Kebidanan dan menerapkannya untuk
kemaslahatan umat.
3. Berperan aktif dalam mengembangkan program pengabdian masyarakat dan membina
masyarakat melalui Asuhan Kebidanan serta berpartisipasi aktif melalui organisasi
pendidikan Kebidanan (AIPKIND) dan Profesi Kebidanan (IBI)
4. Mengembangkan jejaring bebas aktif dalam pendidikan Kebidanan di tingkat Nasioinal
maupun Internasional.

TUJUAN
1. Tersusun dan terlaksananya kurikulum program Profesi Bidan melalui pengembangan
strategi pembelajaran metode mutakhir untuk pencapaian kompetensi Kebidanan dan
Kompetensi spesifik unggulan dibidang kesehatan Reproduksi di Komunitas.
2. Dihasilkannya lulusan Bidan yang unggul dan memiliki kemampuan professional dengan
keunggulan dibidang Kesehatan Reproduksi di Komunitas
3. Tersedianya sumberdaya insani baik kuantitas maupun kualitas sesuai bidang keahliannya
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang terus menerus di modernisasi untuk mendukung
terciptanya suasana akademik yang kondusif
5. Terlaksananya penelitian secara berkesinambungan untuk perkembangan IPTEK di bidang
Profesi Kebidanan.
6. Terlaksananya pengembangan dan pelaksanaan pengabdian masyarakat di bidang
Kebidanan

v
7. Terwujudnya jejaring kerjasama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar
negeri dalam rangka memperkuat jati diri Program Studi Profesi Kebidanan STIKes
Hamzar

vi
PENDAHULUAN

Problem Based Learning (PBL) adalah sistem pembelajaran berbasis masalah. Essensi
dari PBL adalah dengan menyuguhkan berbagai situasi masalah yang autentik dan bermakna
kepada mahasiswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk melakukan investigasi
dan penyelidikan.
Proses tutorial dilakukan dengan menggunakan kelompok kecil yang terdiri dari 8-15
mahasiswa dan setiap mahasiswa secara bergiliran menjadi ketua, sekretaris dan anggota
kelompok. Dalam kegiatan diskusi ini akan didampingi oleh seorang tutor. Adapun tugas dan
fungsi masing masing adalah sebagai berikut :
1. Tutor
a. Mendorong partisipasi seluruh anggota kelompok
b. Membantu ketua kelompok dalam memimpin diskusi & sebagai time keeper
c. Memeriksa kecermatan penulis dalam melaksanakan tugasnya secara benar dan
akurat
d. Memastikan pencapaian tujuan belajar, fokus, tepat dan komprehensif
e. Melakukan penilaian terhadap hasil belajar untuk tiap anggota ataupun kelompok
2. Chair/ Ketua Kelompok
a. Memimpin jalannya tutorial
b. Mengajak seluruh anggota berpartisipasi aktif
c. Mempertahankan dinamika kelompok yang positif
d. Mengatur diskusi tepat waktu
e. Memastikan kelompok melaksanakan tugas
f. Memastikan notulen mencatat hasil diskusi dengan benar
3. Scribe/Penulis
a. Mencatat hasil diskusi berupa pendapat & usulan anggota kelompok
b. Membantu mengurutkan pendapat kelompok
c. Sebagai partisipan aktif dalam diskusi
d. Mencatat sumber belajar yang digunakan pada diskusi
4. Group Member
a. Mengikuti langkah urutan proses tutorial
b. Berpartisipasi aktif dalam diskusi
c. Membagi informasi dengan yang lain

1
d. Memperhatikan & menghargai pendapat teman yang lain
e. Mengajukan pertanyaan dan menjawab
f. Mencermati seluruh tujuan belajar & aktif mencari sumber belajar.

2
AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Panduan tutorial ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat


memberikan konseling secara komprehensif pada klien yang dirawat di Rumah
Sakit/Puskesmas, komunitas dan layanan VCT.
Aktivitas pembelajaran pada mata kuliah HIV-AIDS ini dipersiapkan untuk memandu
para mahasiswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran kuliah ini.
Aktivitas pembelajaran berikut ini dipersiapkan untuk memandu mahasiswa agar dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
1. Diskusi kelompok kecil atau disebut juga tutorial
Tutorial dilakukan seminggu sekali dengan catatan setiap skenario diselesaikan
dalam waktu 2 (dua) minggu. Proses tutorial menggunakan “metode seven jump” dalam
menganalisa skenario, meliputi:
a. Step 1: Clarifying unfamiliar terms (Mengklarifikasi istilah atau konsep)
Istilah – istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak
interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi terlebih dahulu dengan bantuan kamus
keperawatan, kamus kedokteran, tutor.
b. Step 2: Problem definition (Mendefinisikan masalah)
Mahasiswa mendefinisikan permasalahan di dalam skenario. Masalah-masalah yang
ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas.
c. Step 3: Brainstorming
Ditujukan agar mahasiswa dapat menampilkan prior knowledge atau pengetahuan
yang sudah dimiliki sebelumnya dalam menganalisa permasalahan yang dimunculkan
dalam langkah kedua.. Brainstorming bersifat bebas dan tidak bertujuan untuk
menjawab secara tuntas. Jawaban-jawaban di langkah 3 ini, akan dijelaskan atau digali
lebih mendalam di langkah 4. Tanggapan yang diberikan mahasiswa adalah baru
semacam dugaan atau jawaban sementara atau ide-ide (Short answer). Setiap
mahasiswa boleh mengajukan berbagai tanggapan tapi tidak ada perdebatan.
d. Step 4: Analyzing the problem
Menganalisa masalah dengan lebih mendalam serta menghubungkan berbagai ide
yang dimunculkan sehingga diharapkan dapat mengidentifikasi topik-topik atau

3
informasi yang harus dicari faktanya atau refrensinya dan dipelajari secara lebih
mendalam.
e. Step 5:Formulating learning issues (Menetapkan tujuan belajar)
Informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan, dirumuskan dan disusun
sistematis sebagai tujuan belajar. Informasi tersebut harus dipelajari lebih mendalam
melalui tahap selanjutnya yaitu melalui pembelajaran mandiri (self study).
f. Step 6: Self study (Belajar mandiri)
Mengumpulkan informasi atau menyusun informasi baru melalui evidence based
terhadap permasalahan yang ada pada skenario melalui text book, jurnal, internet,
kuliah, konsultasi pakar, dll.
g. Step 7: Reporting (Mensintesis/menguji informasi baru)
Melakukan sintesa untuk kemudian di informasikan atau dilaporkan dan di diskusikan
dan dianalisa kembali dengan anggota kelompok yang lain.
Tekhnis pelaksanaan kegiatan pembelajaran tutorial sebagai berikut:
a. Setiap skenario diselesaikan dalam 2 minggu dengan 2 kali pertemuan
b. Step 1-5 di laksanakan pada pertemuan pertama dihadiri tutor
c. Step 6 dilaksanakan antara pertemuan pertama dan kedua, dengan belajar
mandiri tanpa kehadiran tutor
d. Step 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua bersama dengan tutor
e. Pentingnya learning atmosphere: keterbukaan dan kebersamaan dalam belajar
kelompok, mahasiswa berperan aktif dalam setiap diskusi, bebas mengemukakan
pendapat, tanpa khawatir dianggap salah, diremehkan atau pendapatnya dinilai
tidak bermutu oleh teman-temannya.
2. Kuliah Pakar
Kuliah diberikan dalam rangka penataan pengetahuan/informasi yang telah
diperoleh oleh mahasiswa. Kuliah pakar akan berhasil tepat guna apabila dalam saat itu
pertemuan mahasiswa dengan pakar mahasiswa secara aktif mengungkapkan hal-hal yang
ingin dipahami.
3. Konsultasi Pakar
Pada kesempatan ini, mahasiswa diberikan kesempatan secara perorangan atau
kelompok, untuk mendiskusikan secara khusus mengenai suatu informasi dengan pakar
yang bersangkutan. Diharapkan mahasiswa akan mendapat pemahaman yang lebih baik
sesuai dengan informasi yang didiskusikan.

4
4. Pembelajaran Mandiri
Aktivitas pembelajaran mandiri merupakan inti dari kegiatan pembelajaran yang
didasarkan pada paradigma pembelajaran mahasiswa aktif (Student Centered Learning-
SCL). Dalam hal ini secara bertahap, mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk belajar
secara mandiri (tidak harus menunggu saat-saat ujian atau atas permintaan dosen).
5. Plenary discussion
Kegiatan belajar ini berupa diskusi pleno klasikal dengan mengambil topik salah
satu problem dalam skenario yang dinilai paling menarik dan uptodate dilaksanakan satu
kali setiap semester. Plenary discussion ini bermanfaat sebagai media untuk melatih
keberanian mahasiswa berdiskusi dalam skala besar, menyampaikan argumentasi,
bertanya, kemampuan berbahasa Inggris dan melatih critical thinking.

5
BUKU PANDUAN TUTOR HIV-AIDS

A. Ayat Suci AL-Qur’an yang Terkait dengan Panduan


1. Doa bagi orang yang sakit parah dan mempunyai kemungkinan sembuh
“ALLAHUMAGH FIRLII WARHAMNII WA ALHIQNI BIRAFI’IL A’LAA”
Artinya : “Ya Allah, ampuni dosa-dosaku, kasihanilah diriku dan kumpulkanlah
aku bersama orang yang memiliki derajat tinggi” (HR Bukhari dan
Muslim)

2. Doa meminta kesembuhan penyakit


“ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS
SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU
SAQOMAA”
Artinya : “Wahai Allah Tuhan manusia, hilangkanlah rasa sakit ini, sembuhkanlah,
Engkaulah Yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan yang sejati
kecuali kesembuhan yang datang dari-Mu. Yaitu kesembuhan yang tidak
meninggalkan komplikasi rasa sakit dan penyakit lain” (HR Bukhari dan
Muslim)

B. Deskripi Buku Panduan


Buku panduan HIV-AIDS ini merupakan salah satu panduan yang harus
ditempuh dalam Tahap Akademik Pendidikan Bidan di STIKes Hamzar Lombok
Timur. Pada panduan ini mahasiswa akan belajar tentang HIV-AIDS dengan
mengintegrasikan nilai-nilai islami di dalamnya.
Buku panduan HIV-AIDS ini ditempuh di semester VI dengan beban SKS 2
SKS terdiri dari 1 Teori dan 1 Praktek. Untuk mencapai Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah (CPMK) pada akhir pembelajaran, maka ada beberapa proses pembelajaran
yang akan ditempuh antara lain tutorial, praktikum, perkuliahan di kelas, pembelajaran
mandiri, tugas terstruktur, diskusi kelompok dengan prinsip pembelajaran aktif.
Panduan ini berisi 3 skenario yang akan ditempuh dalam 6 minggu. Setiap skenario
akan ditempuh dalam 2 kali pertemuan dalam 2 minggu. Diskusi tutorial pada masing-
masing kelompok tutorial akan dibimbing oleh seorang tutor sebagai fasilitator.

6
C. Modul
1. Modul 1. Skenario 1: Perilaku berbahaya
a. General Learning Objective :
Upon the completion of this tutorial activity, the students
are able to identify and perform midwifery care to the
clients with HIV-AIDS

SKENARIO 1 It’s painful HIV (Graves) kriminalis


Seorang perempuan (28 tahun) telah menikah selama 2
tahun. Ia datang ke KIA guna memeriksakan kehamilannya.
Selama proses konseling pra tes ia menyangkal semua
kemungkinan perilaku berisikonya. Hasil tes antibodi HIV
menunjukkan positif/reaktif. Pada konseling pasca tes, ia
baru mengatakan bahwa 4 tahun yang lalu ia pernah
berhubungan intim dengan teman laki-lakinya. Ia tidak akan
mengungkapkan status HIV positifnya kepada suaminya
karena takut ditolak dan diceraikan suami.

b. Learning objectives:
1) Mahasiswa mampu menjelaskan pengetahuan dasar HIV-AIDS
2) Mahasiswa mampu menjelaskan cara penularan HIV
3) Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosis infeksi HIV
4) Mahasiswa mampu menjelaskan konseling pra tes dan pasca tes HIV
5) Mahasiswa mampu menjelaskan rujukan PMTCT
6) IRK (Islamic Related Knowledge)
c. References:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Konseling
dan Tes Sukarela HIV. Jakarta: Kemenkes RI.
Ardiyanti, Y et al. 2015. Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Modul Pelatihan Pencegahan
Penularan dari Ibu ke Bayi. Jakarta: Depkes RI.

7
2. Modul 2. Skenario 2: Pajanan okupasional
a. General Learning Objective :
Upon the completion of this tutorial activity, the
students are able to identify and perform midwifery care
to the clients with HIV-AIDS

SKENARIO 2 It’s painful HIV (Graves) kriminalis


Perempuan, 32 tahun, seorang Bidan, menikah 10 tahun dan
memiliki 2 orang anak, 7 dan 5 tahun. Klien datang untuk
pemeriksaan darah HIV setelah terpajan ketika membantu
proses kelahiran. Matanya terpercik darah dalam proses
persalinan itu, pada dua hari yang lalu. Klien dan suami
memegang teguh perkawinan monogamy. Klien sangat
cemas dan berusaha untuk mengetahui status HIV
pasiennya.
Suaminya memprihatinkan kejadian yang dialami istrinya
dan semakin lama kecemasan istrinya semakin meningkat.
Klien tidak menderita gangguan psikologis sebelumnya.
Keluarganya akan mendukung meskipun jika hasilnya
reaktif. Namun yang ia khawatirkan justru dari koleganya
(kebanyakan rekan sekerjanya mengetahui proses pajanan
tersebut).

b. Learning objectives:
1) Mahasiswa mampu menjelaskan kaitan antara pajanan okupasional dan
penularan HIV
2) Mahasiswa mampu menjelaskan konseling dan tes HIV dalam penanganan
pajanan okupasional
3) Mahasiswa mampu menjelaskan manajemen konseling dan tes HIV dalam
penanganan pajanan okupasional dan dukungan untuk petugas terpajan
4) IRK (Islamic Related Knowledge)
c. References:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Konseling
dan Tes Sukarela HIV. Jakarta: Kemenkes RI.
Ardiyanti, Y et al. 2015. Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Modul Pelatihan
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Bayi. Jakarta: Depkes RI.
8
3. Modul 3. Skenario 3: Manajemen pencegahan bunuh diri
a. General Learning Objective :
Upon the completion of this tutorial activity, the
students are able to identify and perform midwifery care
to the clients with HIV-AIDS

SKENARIO 3 It’s painful HIV (Graves) kriminalis


Seorang ibu, 30 tahun, mempunyai 2 orang anak balita,
datang untuk konseling pra tes di puskesmas PMTCT. Klien
menemui konselor bidan setelah mengetahui suaminya HIV
positif. Klien mengetahui suaminya HIV positif satu
minggu lalu dari surat pemutusan hubungan kerja dimana
suaminya bekerja. Suaminya hingga saat ini tidak pernah
bicara dengan klien dan sangat tertutup. Klien sangat marah
dengan suami dan cemas akan status dirinya. Selama
konseling ia mengatakan bahwa ia akan bunuh diri kalau
hasilnya positif. Sejak klien mengetahui suaminya positif, ia
telah mencoba bunuh diri dengan cara meminum racun tikus
yang dicampur dengan gerusan pil KB. Namun ketika klien
akan meminum, anaknya menangis dank lien memutuskan
untuk menghentikan tindakannya demi anaknya. Klien takut
anaknya hidup dengan suaminya jika klien mati akibat
bunuh diri. Dalam pengakuannya kepada konselor bidan,
klien mengatakan jika hasilnya pemeriksaannya positif
HIV, akan bunuh diri setelah menyerahkan anaknya kepada
orangtuanya. Namun jika hasil negative, klien akan
melindungi diri dengan meminta cerai dan kembali bekerja
agar bisa mendukung hidupnya dan anaknya.

b. Learning objectives:
1) Mahasiswa mampu menjelaskan risiko bunuh diri terkait HIV-AIDS
2) Mahasiswa mampu menjelaskan faktor pencetus bunuh diri
3) Mahasiswa mampu menjelaskan strategi pencegahan bunuh diri
4) IRK (Islamic Related Knowledge)

9
c. References:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Konseling
dan Tes Sukarela HIV. Jakarta: Kemenkes RI.
Ardiyanti, Y et al. 2015. Bahan Ajar AIDS pada Asuhan Kebidanan.
Yogyakarta: Deepublish
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Modul Pelatihan
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Bayi. Jakarta: Depkes RI.

10
EVALUASI PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa :
NIM :
Mata Kuliah :

Petunjuk Pengisian : Berilah nilai terhadap anggota kelompok Anda sesuai dengan
petunjuk rubrik penilaian (skor 0-2)

No Aspek Skor
0 1 2
1. Kelengkapan materi
2. Keaktifan dan relevansi
3. Feedback (Tanggapan)
4. Menghargai pendapat orang lain
5. Menerima saran dari orang lain
6. Tepat waktu
7. Syar’i performance
8. Meringkas hasil diskusi
9. Bekerja dalam kelompok
Jumlah Skor
Nilai Akhir

Rumus Nilai Akhir (NA) :


Jumlah Skor
NA = x 100
18

11
Rubrik Penilaian Tutorial

Aspek Kriteria Skor


Pada pertemuan pertama Memiliki pengetahuan 2
awal sesuai dengan topik
Pada pertemuan kedua,Membawa sumber
refrensi minimal 1 jurnal dan 1 buku sesuai topik
Pada pertemuan pertama Memiliki pengetahuan 1
awal kurang relevan dengan topik.
Kelengkapan materi
Pada pertemuan kedua, hanya Membawa satu
jenis sumber referensi sesuai topik
Pada pertemuan pertama Memiliki pengetahuan 0
awal tidak sesuai topik.
Pada pertamuan kedua tidak membawa
referensi yang sesuai topik
Aktif menyampaikan pendapat dan relevan dengan 2
topik diskusi selama proses diskusi
Kurang aktif menyampaikan pendapat serta 1
Keaktifan dan relevansi kadang-kadang relevan dengan topik diskusi
selama proses diskusi
Tidak menyampaikan pendapat selama proses 0
diskusi
Aktif memberikan feedback yang sesuai selama 2
proses diskusi
Feedback (tanggapan) Aktif memberikan feedback yang tidak sesuai 1
selama proses diskusi
Tidak memberikan feedback selama proses diskusi 0
Mendengarkan, memperhatikan pendapat dan 2
merespon
Menghargai pendapat Memperlihatkan 1 atau 2 dari 3 aspek menghargai 1
orang lain pendapat orang lain
Tidak memperlihatkan sikap menghargai pendapat 0
orang lain
Menerima dengan baik saran dengan kriteria 2
Menerima menunjukkan sikap terbuka, lapang dada dan asertif
saran Kurang baik dalam menerima saran dengan kriteria 1
dari orang menunjukkan sikap yang emosional
lain Tidak mau menerima saran, pertanyaan maupun 0
kritik dari orang lain
Datang sesuai dengan yang dijadwalkan 2
Terlambat 1-10 menit dari yang dijadwalkan 1
Tepat waktu
Terlambat lebih dari 10 menit dari yang 0
dijadwalkan
Penampilan rapi, tidak ketat, menutup aurat, tidak 2
transparan
Syar’i performance Penampilan tidak rapi, tidak ketat, menutup aurat, 1
tidak transparan
Penampilan tidak rapi, ketat, tidak menutup aurat, 0
12
Aspek Kriteria Skor
transparan
Mampu membuat kesimpulan dari hasil diskusi 2
dengan sistematis
Meringkas Hasil diskusi
Mampu membuat kesimpulan dari hasil diskusi 1
(Ketua/Sekretaris)
namun belum sistematis
Tidak memberikan kesimpulan dan saran 0
Mampu menjalankan perannya dengan baik sebagai 2
ketua/sekretaris/anggota
Kurang mampu menjalankan perannya dengan baik 1
Bekerja dalam kelompok
sebagai ketua/sekretaris/anggota
Tidak mampu menjalankan perannya dengan baik 0
sebagai ketua/sekretaris/anggota

13
JADWAL TUTORIAL

Jam
Pert. Hari/Tanggal Klp. Materi Bahasan Nama Tutor
(WITA)
1 Senin/9-03- 09.50- 1 Informasi Dasar
2020 12.40 HIV-AIDS,
Pemeriksaan HIV Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
dan Rujukan
PMTCT
2 Senin/16-03- 09.50- 1 Informasi Dasar
2020 HIV-AIDS,
12.40 Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
Pemeriksaan HIV
dan Rujukan
PMTCT
3 Senin/23-03- 09.50- 1 Pajanan
2020 Okupasional Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
12.40
Petugas
4 Senin/30-03- 09.50- 1 Pajanan
2020 Okupasional Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
12.40
Petugas
5 Senin/13-04- 09.50- 1 Manajemen
2020 Pencegahan Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
12.40
Bunuh Diri
6 Senin/20-04- 09.50- 1 Manajemen Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.
2020 Pencegahan
12.40
Bunuh Diri

NAMA MAHASISWA
No Kelompok Nama Mahasiswa NIM
1 1 1. Baiq Zahriad Umi Baroroh 1602M.Bd006
2. Heni Suprianti 1602M.Bd007
3. Ihlasin Mukinin 1602M.Bd008
4. Ismawati 1602M.Bd009
5. Nur Sa'ida 1602M.Bd010
6. Renny Ramdani 1602M.Bd011
7. Surini 1602M.Bd012
8. Taria Hilmawandi 1602M.Bd013

14

Anda mungkin juga menyukai