Tim Penyusun:
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
VISI DAN MISI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
VISI
Menjadi institut yang unggul dan profesional dalam bidang kesehatan di tingkat Nasional dan
Asia tahun 2028.
MISI
iii
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI
VISI
Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang keperawatan trauma dan manual terapi yang
mampu bersaing secara nasional dan menuju regional Asia pada tahun 2022.
MISI
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan berbagai fasilitas belajar,
metode, dan sistem pembelajaran kelas dan praktik (laboratorium, RS, dan pelayanan kesehatan
lainnya) sehingga menghasilkan karakter yang unggul, kompeten dan excellent service;
2. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan program riset keperawatan dan fisioterapi di
tingkat lokal maupun nasional dengan menggunakan pendekatan riset kolaboratif dalam bidang
ilmu keperawatan dan fisioterapi;
3. Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di tingkat nasional bahkan kawasan regional
Asia dengan menekankan upaya pendekatan preventive health science;
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat sebagai pengguna lulusan
iv
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA TIGA
VISI
Menjadi Program Studi Keperawatan Diploma Tiga yang unggul dalam bidang keperawatan
trauma dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara nasional dan menuju regional
Asia tahun 2022.
MISI
1. Meningkatkan kualitas Dosen melalui pendidikan formal berjenjang dan berlanjut serta non
formal melalui pendidikan dan pelatihan non gelar.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang terselenggaranya proses pembelajaran.
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum Program Studi Keperawatan Diploma
Tiga dengan keunggulan keperawatan trauma.
4. Melaksanakan penelitian sesuai dengan roadmap penelitian di bidang keperawatan terutama
keperawatan trauma.
5. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan hasil penelitian di bidang
keperawatan terutama keperawatan trauma.
6. Memperluas jaringan kerjasama baik di dalam maupun luar negeri yang mencakup Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
7. Melaksanakan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan Program Studi.
v
Topik 1
Praktik keperawatan gawat darurat
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
1. Korban datang diterima oleh petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
5. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan
Topik 2
Konsep dan prinsip gawat darurat
SOP
1
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
1. Korban datang diterima ole& petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
5. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan
Topik 3
Praktik Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar
SOP
2
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
3
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)
Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan
Topik 4
Praktek bantuan hidup dasar pertolongan utama pada korban
Sop
4
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
5
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)
Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan
Topik 5
Praktik Langkah-langkah penilaian korban (Triase)
Sop
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
6
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
6. Korban datang diterima oleh petugas jaga
7. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
8. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
9. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
10. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan
Topik 6
Praktik pada pasien gawat darurat CAB
Sop
American Heart Association (AHA, 2015) telah memperbaharui sistematika CPR dari sebelumnya A-B-C
menjadi C-A-B. Alasan perubahan ini adalah pada sistematika A-B-C seringkali kompresi dada tertunda
karena proses airway, dengan mengganti langkah C-A-B maka kompresi dada akan dilakukan lebih awal
dan ventilasi hanya sedikit tertunda satu siklus kompresi dada (30 kompresi dada secara ideal dilakukan
sekitar 18 dektik). Berikut langkah-langkah C-A-B resusitasi
7
Compressions: Restore blood circulation
1. Cek denyut nadi arteri karotis. Untuk mempermudah, penolong awam diajarkan untuk
mengansumsikan jika korban tidak sadar dan tidak bernafas maka korban juga mengalami henti
jantung.
2. Letakan korban pada permukaan yang kuat.
3. Berlututlah di sebelah leher dan bahu orang tersebut
4. Letakkan tumit satu tangan di tengah dada seseorang (diantara puting susu). Letakkan tangan
anda yang lain diatas tangan pertama. Jaga siku tetap lurus dan posisikan bahu anda tepat diatas
tangan anda.
5. Gunakan berat badan bagian atas anda (bukan hanya kekuatan lengan anda) saat anda mendorong
lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 2 inci (5 cm) tetapi tidak lebih dari 2,4 inci (6 cm).
Dorong keras dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit.
6. Jika anda belum dilatih tentang RJP/CPR, lanjutkan terus kompresi dada hingga personel medis
tiba (mengambil alih). Jika anda sudah terlatih dalam CPR, lanjutkan untuk membuka jalan napas
dan menyelamatkan pernapasan korban.
JIka anda sudah terlatih dalam CPR dan anda telah melakukan 30 kali kompresi dada, buka jalan
napas korban menggunakan manuver head-tilt, chin-lift (jika tidak dicurigai cedera servikal).
Letakkan telapak anda di dahi orang tersebut dan tekukan kepala korban dengan lembut ke
belakang (ekstensi). Kemudian dengan tangan lainnya, angkat dagu ke depan dengan lembut
untuk membuka jalan napas.
Jaw thrust adalah metode paling aman untuk membuka jalan jika ada kemungkinan cedera
servikal. Penolong memposisikan di kepala korban, letakkan tangan di sisi wajah korban,
menjepit rahang bawah pada sudutnya, dan mengangkat mandibula ke depan. Siku penolong bisa
diletakkan di permukaan tempat korban berada kemudian mengangkat rahang dan membuka jalan
napas dengan gerakan kepala minimal.
1. Dengan jalan napas terbuka, jepit lubang hidung untuk bernafas dari mulut ke mulut dan tutupi
mulut orang tersebut dengan mulut anda
2. Bersiaplah memberikan dua kali pernapasan. Berikan napas penyelamatan pertama: tahan satu
detik dan perhatikan apakah dada naik. Jika naik, berikan napas kedua. Jika tidak naik ulang
metode head-tilt, chin-lift lalu berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti dua napas
penyelamatan dianggap satu siklus.
3. Lanjutkan kompresi dada untuk mengembalikan sirkulasi
4. Jika tersedia AED terapkan dan ikuti petunjuknya berikan satu kejutan kemudian lanjutkan CPR.
Dimulai dengan kompresi dada selama dua menit sebelum memberikan kejutan kedua. Jika anda
tidak terlatih menggunakan AED tunggu hingga tim gawat darurat tiba.
5. Jika AED tidak tersedia: Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda personel medis datang
mengambil alih
Receovery position
Setelah anda memberikan CPR/RJP dan hasil pemeriksaan korban sudah terdapat denyut jantung
(sirkulasi), airway dan breathing baik maka berikan posisi mantap (recovery position). Posisi ini
diberikan pada korban dewasa yang tidak sadar namun memiliki nafas dengan nromal dan
sirkulasi efektif. Posisi ini bermanfaat menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan mengurangi
risiko sumbatan jalan nafas dan aspirasi.
8
Korban diletakkan pada posisi miring pada salah satu sisi badan dengan tangan yang dibawah
berada di depan badan
Soal
9
Topik 7
Praktik pelayanan gawat darurat
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
1. Korban datang diterima oleh petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
10
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
Soal
Topik 8
Praktik Konsep, prinsip bencana dan kejadian luar biasa
11
SOP
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
5. Korban datang diterima oleh petugas jaga
6. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
7. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
8. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
12
7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
Soal
Topik 9
Praktik penanggulangan bencana terpadu
SOP
Bila ada BENCANA :
1. Laporan dari masyarakat dan unsure Relawan atau pengamatan langsung TIM TRC/Staf
BPBD di lapangan kepada Posko siaga BPBD
13
2. Penerima laporan (Petugas Posko) melaporkan secara berjenjang kepada Kasi Darurat,
Kabid Kedaruratan dan Logistik atau langsung pada Kalak
3. Kepala BPBD/Kepala Pelaksana BPBD menugaskan TRC/TIM kaji cepat.
Tugas Tim Kaji Cepat : melakukan pengkajian antara lain
a. cakupan lokasi bencana;
b. jumlah korban bencana;
c. kerusakan prasarana dan sarana;
d. gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; dan
e. kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
4. Tim Kembali dengan Hasil Kajian :
Hasil Kajian : Bencana skala kecil, sedang dan besar
5. Rekomendasi TIM untuk penentuan Status Keadaan Darurat.. Ya/Tidak
- Bencana dengan skala kecil tidak ditetapkan Status darurat
- Bencana dengan skala sedang dan besar dapat diusulkan Status Keadaan Darurat.
6. Bila tidak ..... hanya dapat diberikan bantuan dengan sumberdaya yang ada
7. Bila Ya... Kepala Pelaksana BPBD melaporkan dan mengajukan SK Penetapan Status
Darurat kepada Walikota Bima
- Masa tanggap Darurat : Bencana skala sedang 7 hari, bencana besar 14 hari dan bisa
diperpanjang bila diperlukan
- Melaporkan kejadian Bencana ke BPBD Propinsi dan BNPB oleh BPBD Kota bima yang
dikoordinir oleh Bidang Kedaruratan.
8. Penunjukan Komandan Tanggap Darurat Bencana
Komandan Tanggap Darurat dapat langsung di jabat oleh Kepala BPBD atau dapat menunjuk
pejabat yang lain sesuai kewenangannya.
9. Mengaktifkan RENKON dan POS Komando Tanggap Darurat
10. Pengajuan dan Penggunaa Dana Tanggap Darurat
Pengajuan Dana Tanggap Darurat dapat menggunakan Dana Tak Terduga dengan mengacu
pada
Perwali no. 16 Tahun 2015 dan atau pengajuan Dana Siap Pakai pada BNPB dengan
mengacu pada
PERKA BNPB No. 6.A Tahun 2011.
- Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Tak terduga sesuai dengan Perwali No. 16
tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Tak terduga Pemerintah Kota Bima pasal 7
- Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Siap Pakai (BNPB) sesuai dengan Perka
14
BNPB No 6.A tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status
Keadaan
Darurat Bencana.
11. Pengajuan dan penggunaan Beras Cadangan Pemerintah pada BULOG
• SK Walikota tentang Penetapan Status Tanggap Darurat.
• Surat-surat pendukung lainnya.
• Pengambilan beras
12. Langkah langkah Penanganan darurat antara lain
a. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
Penyelamatan dan Evakuasi masyarakat dengan melibatkan TNI, POLRI, TRC dan Relawan
(TSBK)
Pencarian dan Evakuasi korban (bila ada) di koordinasikan dengan TIM SAR
b. pemenuhan kebutuhan dasar;
Kebutuhan dasar bagi korban bencana antara lain, kebutuhan air bersih dan sanitasi, sandang,
pangan, penampungan sementara, pelayanan physikososial dan pelayanan kesehatan
Pengadaan kebutuhan dasar berdasarkan RAB yg di susun oleh TIM Kaji Cepat.
c. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
Pada saat evakuasi dan penyelamatan dan pelayanan kebutuhan dasar maka kelompo rentan
menjadi perioritas.Kelompok rentan antara lain : bayi, balita, anak-anak; ibu yang sedang
mengandung atau menyusui; penyandang cacat; dan orang lanjut usia.
d. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
Yang dimaksud prasarana dan sarana vital adalah adalah prasarana dan sarana yang
mendukung kehidupan dan perekonomian masyarakat apabila tidak segera di perbaiki maka
akan melumpuhkan perekonomian masyarakat .. contoh kerusakan jembatan yang
menghubungkan dua wilayah dan tidak ada alternative lain yng menghubungkan kedua
wilayah tersebut..
13. Evaluasi/ Laporan Pertanggungan Jawab
Pembuatan Laporan Pertanggungan jawab
Soal
15
Topik 10
Praktik bantuan hidup dasar
SOP
16
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
17
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)
Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan
Topik 11
Praktik Proses tindakan bencana
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
18
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
Prosedur
9. Korban datang diterima oleh petugas jaga
10.Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
11.Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
12.Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
19
1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
Soal
Topik 12
Praktek keperawatan darurat bencana
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat
20
Prosedur
11. Korban datang diterima oleh petugas jaga
12. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
13. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
14. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
15. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan
Topik 13
Praktik peran perawat dalam kegawat daruratan bencana
Prosedur
13. Korban datang diterima oleh petugas jaga
14. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
15. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
21
16. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan
Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar
2. Panggil Bantuan
Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)
8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit
a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit
b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
22
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2
menit)
10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat
Soal
Topik 14
Praktrik Bantuan hidup dasar pada pasca bencana
Sop
1. melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang mengetahui
tentang seluk beluk situasi dan kondisi wilayah bencana.
2. mengatur penanggulangan bencana dengan anggota tim, dengan
berbagai pihak dan masyarakat.
3. menyiapkan kelengkapan penanggulangan dan penyelamatan bila
dibutuhkan.
4. memerintahkan Tim untuk melakukan penanggulangan dan
penyelamatan korban bencana sesuai dengan prioritas penyelamatan.
5. memperhatikan keselamatan Tim anggota dan masyarakat
sekitarnya.
23
6. melakukan koordinasi dengan Tim Medis dan Rescue apabila
diperlukan.
7. Setelah proses evakuasi dan penyelamatan, Ka Sie Darlog berkoordinasi
dengan aparat yang ada di lokasi untuk mempermudah penanggulangan
bencana dan mempersiapkan kedatangan unit atau pihak lain.
8. mendata kerugian yang diakibatkan bencana dan perkembangan terakhir
sebagai data dan informasi selanjutnya.
9. menyerahkan dan berkoordinasi wilayah bencana kepada aparat
Kepolisian/Kelurahan dan para korban kepada Tim medis dan kesehatan yang
membidanginya untuk dirawat selanjutnya.
10. melaporkan hasil kegiatan dan pemantauan kepada Kasie Darlog
dilanjutkan ke Kalak BPBD.
Pra Operasi
1. Mengamankan daerah bencana secara umum.
24
2. Mengamankan daerah penyelamatan.
3. Memutuskan jenis situasi pra penyelamatan atau pemulihan.
4. Mempertimbangkan kondisi lokasi kejadian bencana.
5. Mempertimbangkan dampak bencana.
6. Membentuk pusat informasi atau media massa sebagai call center.
Penyelamatan
1. Penyelamatan diri sendiri.
2. Penyelamatan dengan bantuan sarana penolong.
Tahap Akhir
Perintah untuk mengakhiri misi penyelamatan dilakukan setelah seluruh korban bisa
terselamatkan dan dipindahkan ketempat yang aman, mendapatkan perawatan
yang memadai oleh petugas kesehatan atau tim medis bagi yang memerlukannya.
Setelah itu, memeriksa seluruh lokasi dalam proses penanggulangan dan
penyelamatan bencana, untuk keperluan laporan, informasi, sakis-saksi,
dokumentasi atau hal lain yang dipergunakan untuk keperluan penangulangan
bencana.
Setelah selesai, petugas dan tim melaporkan kepada Kasie darlog dan laporan
kepada Kalak BPBD untuk diberlakukan kegiatan selanjutnya atau penanggulangan
selesai sesuai prosedur yang ada.
1. Apa yang dimakud dengan bantuan hidup dasar pada pasca bencana
2. Jelskan macam-macam pelaksanaan bantuan hidup dasar pada pasca bencana
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
25
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan
26
27