Anda di halaman 1dari 33

MODUL PRAKTIK

KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN DAN MANAJEMEN BENCANA

Tim Penyusun:

Ns. Kardina Hayati, S.Kep, M.Kep


Ns. Grace Erlyn Damayanti Sitohang, S.Kep.M.Kep
Ns. Pratiwi Christa Simarmata S.Kep.M.Kep
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan


berkah, pertolongan dan karunia-Nya modul praktikum ini dapat diselesaikan
dan diterbitkan. Modul Praktik Klinik keperawatan dasar II ini menjelaskan
tentang proses pembelajaran dari praktikum Keperawatan Dasar yang ada pada
Kurikulum Pendidikan D3 Keperawatan, sebagai pegangan bagi dosen dan
mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium sesuai
dengan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, sehingga diharapkan
konten pembelajaran yang dibahas selama proses belajar terstandar untuk
semua dosen pada pendidikan D3 Keperawatan.
Pembelajaran praktikum ini telah disesuaikan dengan kurikulum dari
segi kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, serta menggunakan strategi
pembelajaran menggunakan pendekatan Student Center Learning (SCL).
Dengan diterbitkannya modul ini diharapkan agar pembelajaran
praktikum keperawatan dasar menjadi terarah, mudah, berorientasi pada
pendekatan SCL dan terutama mempunyai kesamaan dalam keluasan dan
kedalaman materi pembelajaran, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran dan menghantar mahasiswa untuk berhasil dengan baik
pada ujian akhir ataupun Uji Kompetensi.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada D3s Keperawatan
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM dan segenap dosen
serta semua pihak yang telah berkontribusi sampai terbitnya modul praktikum
ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi dosen maupun mahasiswa
program D3 Keperawatan.
Lubuk Pakam, Agustus 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
VISI DAN MISI ............................................................................................................................. iii
Topik 1 .............................................................................................................................................1
Praktik keperawatan gawat darurat ....................................................................................................1
Topik 2 .............................................................................................................................................1
Konsep dan prinsip gawat darurat .....................................................................................................1
Topik 3 .............................................................................................................................................2
Praktik Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar............................................................2
Topik 4 .............................................................................................................................................4
Praktek bantuan hidup dasar pertolongan utama pada korban ............................................................4
Topik 5 .............................................................................................................................................6
Praktik Langkah-langkah penilaian korban (Triase) ..........................................................................6
Topik 6 .............................................................................................................................................7
Praktik pada pasien gawat darurat CAB ...........................................................................................7
Topik 7 ........................................................................................................................................... 10
Praktik pelayanan gawat darurat ...................................................................................................... 10
Topik 8 ........................................................................................................................................................ 11
Praktik Konsep, prinsip bencana dan kejadian luar biasa .............................................................................. 11
Topik 9 ........................................................................................................................................................ 13
Praktik penanggulangan bencana terpadu .................................................................................................. 13
Topik 10....................................................................................................................................................... 16
Praktik bantuan hidup dasar ........................................................................................................................ 16
Topik 11....................................................................................................................................................... 18
Praktik Proses tindakan bencana ................................................................................................................. 18
Topik 12 ...................................................................................................................................................... 20
Praktek keperawatan darurat bencana ....................................................................................................... 20
Topik 13....................................................................................................................................................... 21
Praktik peran perawat dalam kegawat daruratan bencana........................................................................... 21
Topik 14 ...................................................................................................................................................... 23
Praktrik Bantuan hidup dasar pada pasca bencana ..................................................................................... 23

ii
VISI DAN MISI
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

VISI

Menjadi institut yang unggul dan profesional dalam bidang kesehatan di tingkat Nasional dan
Asia tahun 2028.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul, berkarakter, dan


kompeten yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan globalisasi;
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif, produktif dan responsif terhadap ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan masyarakat;
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan nilai dan
tanggung jawab sosial; dan
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia
usaha, dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.

iii
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN FISIOTERAPI

VISI

Menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang keperawatan trauma dan manual terapi yang
mampu bersaing secara nasional dan menuju regional Asia pada tahun 2022.

MISI
1. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan berbagai fasilitas belajar,
metode, dan sistem pembelajaran kelas dan praktik (laboratorium, RS, dan pelayanan kesehatan
lainnya) sehingga menghasilkan karakter yang unggul, kompeten dan excellent service;
2. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan program riset keperawatan dan fisioterapi di
tingkat lokal maupun nasional dengan menggunakan pendekatan riset kolaboratif dalam bidang
ilmu keperawatan dan fisioterapi;
3. Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan kesehatan di tingkat nasional bahkan kawasan regional
Asia dengan menekankan upaya pendekatan preventive health science;
4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat sebagai pengguna lulusan

iv
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA TIGA
VISI
Menjadi Program Studi Keperawatan Diploma Tiga yang unggul dalam bidang keperawatan
trauma dan menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara nasional dan menuju regional
Asia tahun 2022.

MISI
1. Meningkatkan kualitas Dosen melalui pendidikan formal berjenjang dan berlanjut serta non
formal melalui pendidikan dan pelatihan non gelar.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang terselenggaranya proses pembelajaran.
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum Program Studi Keperawatan Diploma
Tiga dengan keunggulan keperawatan trauma.
4. Melaksanakan penelitian sesuai dengan roadmap penelitian di bidang keperawatan terutama
keperawatan trauma.
5. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan hasil penelitian di bidang
keperawatan terutama keperawatan trauma.
6. Memperluas jaringan kerjasama baik di dalam maupun luar negeri yang mencakup Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
7. Melaksanakan penjaminan mutu dalam penyelenggaraan Program Studi.

v
Topik 1
Praktik keperawatan gawat darurat

SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
1. Korban datang diterima oleh petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
5. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 2
Konsep dan prinsip gawat darurat

SOP

1
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
1. Korban datang diterima ole& petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
5. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 3
Praktik Konsep dan prinsip pelaksanaan bantuan hidup dasar

SOP

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

2
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

3
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan

Topik 4
Praktek bantuan hidup dasar pertolongan utama pada korban

Sop

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

4
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

5
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan

Topik 5
Praktik Langkah-langkah penilaian korban (Triase)

Sop
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup

6
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
6. Korban datang diterima oleh petugas jaga
7. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
8. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
9. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
10. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 6
Praktik pada pasien gawat darurat CAB

Sop

Lakukan sistematika/metode C-A-B

American Heart Association (AHA, 2015) telah memperbaharui sistematika CPR dari sebelumnya A-B-C
menjadi C-A-B. Alasan perubahan ini adalah pada sistematika A-B-C seringkali kompresi dada tertunda
karena proses airway, dengan mengganti langkah C-A-B maka kompresi dada akan dilakukan lebih awal
dan ventilasi hanya sedikit tertunda satu siklus kompresi dada (30 kompresi dada secara ideal dilakukan
sekitar 18 dektik). Berikut langkah-langkah C-A-B resusitasi

7
Compressions: Restore blood circulation

1. Cek denyut nadi arteri karotis. Untuk mempermudah, penolong awam diajarkan untuk
mengansumsikan jika korban tidak sadar dan tidak bernafas maka korban juga mengalami henti
jantung.
2. Letakan korban pada permukaan yang kuat.
3. Berlututlah di sebelah leher dan bahu orang tersebut
4. Letakkan tumit satu tangan di tengah dada seseorang (diantara puting susu). Letakkan tangan
anda yang lain diatas tangan pertama. Jaga siku tetap lurus dan posisikan bahu anda tepat diatas
tangan anda.
5. Gunakan berat badan bagian atas anda (bukan hanya kekuatan lengan anda) saat anda mendorong
lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 2 inci (5 cm) tetapi tidak lebih dari 2,4 inci (6 cm).
Dorong keras dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit.
6. Jika anda belum dilatih tentang RJP/CPR, lanjutkan terus kompresi dada hingga personel medis
tiba (mengambil alih). Jika anda sudah terlatih dalam CPR, lanjutkan untuk membuka jalan napas
dan menyelamatkan pernapasan korban.

Airway: open the airway

 JIka anda sudah terlatih dalam CPR dan anda telah melakukan 30 kali kompresi dada, buka jalan
napas korban menggunakan manuver head-tilt, chin-lift (jika tidak dicurigai cedera servikal).
Letakkan telapak anda di dahi orang tersebut dan tekukan kepala korban dengan lembut ke
belakang (ekstensi). Kemudian dengan tangan lainnya, angkat dagu ke depan dengan lembut
untuk membuka jalan napas.
 Jaw thrust adalah metode paling aman untuk membuka jalan jika ada kemungkinan cedera
servikal. Penolong memposisikan di kepala korban, letakkan tangan di sisi wajah korban,
menjepit rahang bawah pada sudutnya, dan mengangkat mandibula ke depan. Siku penolong bisa
diletakkan di permukaan tempat korban berada kemudian mengangkat rahang dan membuka jalan
napas dengan gerakan kepala minimal.

1. Dengan jalan napas terbuka, jepit lubang hidung untuk bernafas dari mulut ke mulut dan tutupi
mulut orang tersebut dengan mulut anda
2. Bersiaplah memberikan dua kali pernapasan. Berikan napas penyelamatan pertama: tahan satu
detik dan perhatikan apakah dada naik. Jika naik, berikan napas kedua. Jika tidak naik ulang
metode head-tilt, chin-lift lalu berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti dua napas
penyelamatan dianggap satu siklus.
3. Lanjutkan kompresi dada untuk mengembalikan sirkulasi
4. Jika tersedia AED terapkan dan ikuti petunjuknya berikan satu kejutan kemudian lanjutkan CPR.
Dimulai dengan kompresi dada selama dua menit sebelum memberikan kejutan kedua. Jika anda
tidak terlatih menggunakan AED tunggu hingga tim gawat darurat tiba.
5. Jika AED tidak tersedia: Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda personel medis datang
mengambil alih

Receovery position

 Setelah anda memberikan CPR/RJP dan hasil pemeriksaan korban sudah terdapat denyut jantung
(sirkulasi), airway dan breathing baik maka berikan posisi mantap (recovery position). Posisi ini
diberikan pada korban dewasa yang tidak sadar namun memiliki nafas dengan nromal dan
sirkulasi efektif. Posisi ini bermanfaat menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan mengurangi
risiko sumbatan jalan nafas dan aspirasi.

8
 Korban diletakkan pada posisi miring pada salah satu sisi badan dengan tangan yang dibawah
berada di depan badan

Soal

1. Apa yang dimakud dengan CAB


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan CAB
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

9
Topik 7
Praktik pelayanan gawat darurat

SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
1. Korban datang diterima oleh petugas jaga
2. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
3. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
4. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

10
Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal

1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan gawat darurat
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 8
Praktik Konsep, prinsip bencana dan kejadian luar biasa

11
SOP
SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
5. Korban datang diterima oleh petugas jaga
6. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
7. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
8. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

12
7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal

1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan gawat darurat
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 9
Praktik penanggulangan bencana terpadu

SOP
Bila ada BENCANA :
1. Laporan dari masyarakat dan unsure Relawan atau pengamatan langsung TIM TRC/Staf
BPBD di lapangan kepada Posko siaga BPBD

13
2. Penerima laporan (Petugas Posko) melaporkan secara berjenjang kepada Kasi Darurat,
Kabid Kedaruratan dan Logistik atau langsung pada Kalak
3. Kepala BPBD/Kepala Pelaksana BPBD menugaskan TRC/TIM kaji cepat.
Tugas Tim Kaji Cepat : melakukan pengkajian antara lain
a. cakupan lokasi bencana;
b. jumlah korban bencana;
c. kerusakan prasarana dan sarana;
d. gangguan terhadap fungsi pelayanan umum serta pemerintahan; dan
e. kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
4. Tim Kembali dengan Hasil Kajian :
Hasil Kajian : Bencana skala kecil, sedang dan besar
5. Rekomendasi TIM untuk penentuan Status Keadaan Darurat.. Ya/Tidak
- Bencana dengan skala kecil tidak ditetapkan Status darurat
- Bencana dengan skala sedang dan besar dapat diusulkan Status Keadaan Darurat.
6. Bila tidak ..... hanya dapat diberikan bantuan dengan sumberdaya yang ada
7. Bila Ya... Kepala Pelaksana BPBD melaporkan dan mengajukan SK Penetapan Status
Darurat kepada Walikota Bima
- Masa tanggap Darurat : Bencana skala sedang 7 hari, bencana besar 14 hari dan bisa
diperpanjang bila diperlukan
- Melaporkan kejadian Bencana ke BPBD Propinsi dan BNPB oleh BPBD Kota bima yang
dikoordinir oleh Bidang Kedaruratan.
8. Penunjukan Komandan Tanggap Darurat Bencana
Komandan Tanggap Darurat dapat langsung di jabat oleh Kepala BPBD atau dapat menunjuk
pejabat yang lain sesuai kewenangannya.
9. Mengaktifkan RENKON dan POS Komando Tanggap Darurat
10. Pengajuan dan Penggunaa Dana Tanggap Darurat
Pengajuan Dana Tanggap Darurat dapat menggunakan Dana Tak Terduga dengan mengacu
pada
Perwali no. 16 Tahun 2015 dan atau pengajuan Dana Siap Pakai pada BNPB dengan
mengacu pada
PERKA BNPB No. 6.A Tahun 2011.
- Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Tak terduga sesuai dengan Perwali No. 16
tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Belanja Tak terduga Pemerintah Kota Bima pasal 7
- Syarat – syarat pengajuan dan penggunaan Dana Siap Pakai (BNPB) sesuai dengan Perka

14
BNPB No 6.A tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Dana Siap Pakai pada Status
Keadaan
Darurat Bencana.
11. Pengajuan dan penggunaan Beras Cadangan Pemerintah pada BULOG
• SK Walikota tentang Penetapan Status Tanggap Darurat.
• Surat-surat pendukung lainnya.
• Pengambilan beras
12. Langkah langkah Penanganan darurat antara lain
a. penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
Penyelamatan dan Evakuasi masyarakat dengan melibatkan TNI, POLRI, TRC dan Relawan
(TSBK)
Pencarian dan Evakuasi korban (bila ada) di koordinasikan dengan TIM SAR
b. pemenuhan kebutuhan dasar;
Kebutuhan dasar bagi korban bencana antara lain, kebutuhan air bersih dan sanitasi, sandang,
pangan, penampungan sementara, pelayanan physikososial dan pelayanan kesehatan
Pengadaan kebutuhan dasar berdasarkan RAB yg di susun oleh TIM Kaji Cepat.
c. perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
Pada saat evakuasi dan penyelamatan dan pelayanan kebutuhan dasar maka kelompo rentan
menjadi perioritas.Kelompok rentan antara lain : bayi, balita, anak-anak; ibu yang sedang
mengandung atau menyusui; penyandang cacat; dan orang lanjut usia.
d. pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
Yang dimaksud prasarana dan sarana vital adalah adalah prasarana dan sarana yang
mendukung kehidupan dan perekonomian masyarakat apabila tidak segera di perbaiki maka
akan melumpuhkan perekonomian masyarakat .. contoh kerusakan jembatan yang
menghubungkan dua wilayah dan tidak ada alternative lain yng menghubungkan kedua
wilayah tersebut..
13. Evaluasi/ Laporan Pertanggungan Jawab
Pembuatan Laporan Pertanggungan jawab

Soal

1. Apa yang dimakud dengan penanggulangan bencana terpadu


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan penanggulangan bencana terpadu
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

15
Topik 10
Praktik bantuan hidup dasar

SOP

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

16
1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

17
( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal
1. Apa yang dimakud bantuan hidup dasar
2. Jelskan setiap tujuan pelaksanaan nya
3. Buatlan satu contoh kasus bantuan hidup dasar
4. Berapa lama pengecekan nadi dilakukan
5. Berapala kompresi dada dilakukan

Topik 11
Praktik Proses tindakan bencana

SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera

18
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
9. Korban datang diterima oleh petugas jaga
10.Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
11.Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
12.Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

19
1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas

tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal

1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan gawat darurat
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 12
Praktek keperawatan darurat bencana

SOP
1. Memilih dan menentukan korban
a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

20
Prosedur
11. Korban datang diterima oleh petugas jaga
12. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
13. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD
14. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
15. Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

Soal
1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat
2. Jelskan macam-macam triage
3. Buatlan satu contoh kasus triage
4. Berapa lama tindakan awal dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 13
Praktik peran perawat dalam kegawat daruratan bencana

1. Memilih dan menentukan korban


a. Berdasarkan cidera
b. Berdasarkan kemungkinan untuk hidup
2. Bantuan dilakukan tidak lebih dari 30 detik
3. Dilakukan oleh dokter dan perawat

Prosedur
13. Korban datang diterima oleh petugas jaga
14. Diruangan triage dilakukan pemeriksaan dan anamnese singkat untuk menentukan derajat kegawatan
15. Bila jumlah penderita lebi dari 10 orang maka triage dilakukan diluar UGD di halaman depan UGD

21
16. Penderita dibedakan kegawatan nya dengan menggunakan pita yang diikat pada tangan atau kaki dengan
memberi kode warna:
a. merah : pasien gawat darurat yang mengancam jiwa
b.kuning : pasien yang memerlukan tindakan definitif tetapi tidak mengancam jiwa
c. hijau : penderita yang tidak gawat tidak darurat
d. hitam : pasien yang sudah meninggal
Korban mendapatkan pelayanan sesuai prioritas kegawatan

1. Menilai TIngkat Kesadaran Korban

Tepuk/ goyang/ cubit bahu dan panggil namanya, jika tidak ada jawaban & tidak buka mata,serta
tangan kaki tidak gerak -> disebut Tidak Sadar

2. Panggil Bantuan

Orang terdekat -> teriak minta tolong

3. Cek Nadi (<10 detik) -> Jika Korban Tak Sadar

a. Dewasa : Arteri Karotis

b. Anak : Arteri Brakhialis

4. Lakukan Kompresi (Penekanan Dada) 30 kali

5. Bersihkan jalan napas.

Buka mulut korban -> untuk melihat adanya sumbatan -> teknik Cross Finger -> bersihkan
sumbatan jika terlihat ->teknik Swipe Finger

6. Buka jalan napas/ tengadahkan kepala

Teknik head tilt chin lift (Non trauma) atau Jaw Trust (Trauma Leher)

7. Berikan ventilasi/ bantuan napas -> 2 kali tiupan

8. Ulangi lagi kompresi 30 kali : Bantuan napas 2 kali hingga 5 siklus atau 2 menit

1 siklus -> 30 kompresi dada : 2 ventilasi

9. Lakukan evaluasi -> setelah/ setiap 5 siklus atau 2 menit

a. Jika nadi tidak teraba, lanjutkan kompresi dan ventilasi 5 siklus/ 2 menit

b. Jika nadi teraba, lanjutkan cek pernapasan -> beri bantuan napas (20x/ 2 menit) jika napas
22
tidak ada/ belum adekuat -> lakukan re-evaluasi (nadi dan napas setelah 20x ventilasi/ 2

menit)

10. Atur posisi sisi mantab jika nadi korban sudah ada dan napas adekuat

( frekuensi napas > 12 kali/ menit)

Soal

1. Apa yang dimakud dengan gawat darurat


2. Jelskan macam-macam pelaksanaan gawat darurat
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

Topik 14
Praktrik Bantuan hidup dasar pada pasca bencana

Sop
1. melakukan koordinasi dengan pihak terkait yang mengetahui
tentang seluk beluk situasi dan kondisi wilayah bencana.
2. mengatur penanggulangan bencana dengan anggota tim, dengan
berbagai pihak dan masyarakat.
3. menyiapkan kelengkapan penanggulangan dan penyelamatan bila
dibutuhkan.
4. memerintahkan Tim untuk melakukan penanggulangan dan
penyelamatan korban bencana sesuai dengan prioritas penyelamatan.
5. memperhatikan keselamatan Tim anggota dan masyarakat
sekitarnya.

23
6. melakukan koordinasi dengan Tim Medis dan Rescue apabila
diperlukan.
7. Setelah proses evakuasi dan penyelamatan, Ka Sie Darlog berkoordinasi
dengan aparat yang ada di lokasi untuk mempermudah penanggulangan
bencana dan mempersiapkan kedatangan unit atau pihak lain.
8. mendata kerugian yang diakibatkan bencana dan perkembangan terakhir
sebagai data dan informasi selanjutnya.
9. menyerahkan dan berkoordinasi wilayah bencana kepada aparat
Kepolisian/Kelurahan dan para korban kepada Tim medis dan kesehatan yang
membidanginya untuk dirawat selanjutnya.
10. melaporkan hasil kegiatan dan pemantauan kepada Kasie Darlog
dilanjutkan ke Kalak BPBD.

SOP Penyelamatan Korban Bencana


Tanggapan Baku
Setelah menerima panggilan untuk penyelamatan bencana, petugas akan
mengumumkan pesan lewat media perlu adanya penyelamatan korban bencana.
Strategi
Suatu penyelamatan bencana terbagi menjadi 4 tahapan, yaitu tahap kesatu
berupa memobilisasi petugas dan alat pendukungnya ke tempat kejadian, mulai
perintah dan penilaian lapangan. Tahap kedua berupa pra operasi penyelamatan
untuk mempersiapkan petugas penyelamat dalam menyelamatkan korban bencana.
Tahap ketiga berupa operasi penyelamatan dan memindahkan korban ke tempat
yang aman, dan tahap keempat berupa tahap akhir kejadian penyelamatan.
Mobilisasi
1. Danton setelah sampai di lokasi bencana, harus mengambil langkah-langkah
dan penilaian situasi lapangan.
2. Mengamankan pihak – pihak terkait dari proses penyelamatan bencana.
3. Menilai bahaya atau ancaman bencana.
4. Menentukan tindakan penyelamatan dan pemulihan.
5. Menentukan rencana aksi penyelamatan.

Pra Operasi
1. Mengamankan daerah bencana secara umum.

24
2. Mengamankan daerah penyelamatan.
3. Memutuskan jenis situasi pra penyelamatan atau pemulihan.
4. Mempertimbangkan kondisi lokasi kejadian bencana.
5. Mempertimbangkan dampak bencana.
6. Membentuk pusat informasi atau media massa sebagai call center.
Penyelamatan
1. Penyelamatan diri sendiri.
2. Penyelamatan dengan bantuan sarana penolong.

Tahap Akhir
Perintah untuk mengakhiri misi penyelamatan dilakukan setelah seluruh korban bisa
terselamatkan dan dipindahkan ketempat yang aman, mendapatkan perawatan
yang memadai oleh petugas kesehatan atau tim medis bagi yang memerlukannya.
Setelah itu, memeriksa seluruh lokasi dalam proses penanggulangan dan
penyelamatan bencana, untuk keperluan laporan, informasi, sakis-saksi,
dokumentasi atau hal lain yang dipergunakan untuk keperluan penangulangan
bencana.
Setelah selesai, petugas dan tim melaporkan kepada Kasie darlog dan laporan
kepada Kalak BPBD untuk diberlakukan kegiatan selanjutnya atau penanggulangan
selesai sesuai prosedur yang ada.

Tahapan yang dilakukan adalah:


1. Mendokumentasikan pertanggungjawaban dalam penanggulangan dan
penyelamatan korban bencana.
2. Menjaga kelengkapan perlengkapan, kendaraan dan logistik petugas serta
para korban.
3. Menjaga keamanan dan keselamatan di lokasi bencana dibantu dengan pihak
yang terkait.
4. Pengembalian perangkat perlengkapan setelah kegiatan penanggulangan
bencana dinyatakan berakhir dan selesai
Soal

1. Apa yang dimakud dengan bantuan hidup dasar pada pasca bencana
2. Jelskan macam-macam pelaksanaan bantuan hidup dasar pada pasca bencana
3. Buatlan satu contoh kasus
4. Berapa lama tindakan dilakukan

25
5. Siapa saja yang melakukan pertolongan

26
27

Anda mungkin juga menyukai