KEBIJAKAN DALAM
KEBIDANAN
PROGRAM STUDI
KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
i
PROGRAM STUDI SARJANA PROGRAM PROFESI DAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI
Visi :
Menjadi Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan yang
Bermartabat dan Unggul dalam Bidang Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Tingkat
Asia Tahun 2032
- Unggul bermakna substantif yang bernilai berdaya saing tinggi, sehingga mampu
menghasilkan Bidan yang kompeten, berdaya saing, beretika dan mampu mengembangkan
dan mengaplikasikan Pelayanan Kebidanan Komplementer yang berimplikasi dalam asuhan
kebidanan pada setiap siklus kehidupan wanita
Misi :
Visi :
Misi :
Politik gender di era modern ini telah mengalami perubahan secara signifikan karena
dibeberapa negara di dunia sangat banyak kaum perempuan memimpin posisi penting.
Partisipasi mereka apakah menjadi kepala negara, jabatan kementerian negara dan lain
sejenisnya, adalah bentuk keterwakilan perempuan dalam bidang politik dan pembangunan
negara. Politik gender adalah politik yang melibatkan kaum laki-laki dan perempuan dalam
proses perumusan kebijakan negara dengan tegas diantara satu golongan dengan golongan
lainnya. Politik gender harus dibangun secara seimbang sehingga tidak bersifat patriarkis dalam
berbagai kegiatan politik negara baik dalam partisipasi di parlemen maupun dibidang
Latihan Soal
1. Apa yang membuat politik gender mengalami penghambatan?
Latihan Soal
2. Jelaskan dan Sebutkan dimensi mutu pelayanan kebidanan!
3.Identifikasi Isu-Isu Mengenai Permasalahan Gender Di Masa Lalu Dan Saat Ini, Yang
Mempengaruhi Profesionalitas Bidan Dan Siklus Kehidupan Perempuan
Isu gander adalah permasalahan yang terjadi sebagai konsekuensi dengan adanya
kesenjangan gender sehingga mengakibatkan diskriminasi pada perempuan dalam akses dan
kontrol sumber daya, kesempatan, status, hak, peran dan penghargaan.
Isu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan atau dengan istilah lain isu kesetaraan
gender. Pemaknaan terhadap istilah kesetaraan gender ini khususnya mengenai masalah
ketimpangan antara keadaan dan kedudukan perempuan dan laki-laki di masyarakatHal tersebut
dikarenakan perempuan masih memiliki kesempatan terbatas dibandingkan dengan laki-laki
untuk berperan aktif dalam berbagai program dan aktivitas lainnya di masyarakat, seperti
kegiatan ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, organisasi dalam kelembagaan, dsb. Keterbatasan
ini berasal dari berbagai nilai dan norma masyarakat yang membatasi ruang gerak perempuan
dibandiingkan gerak laki-laki.
Isu gender terjadi apabila salah satu pihak dirugikan, sehingga mengalami ketidakadilan.
Yang dimaksud ketidakadilan disini adalah apabila salah satu jenis gender lebih baik keadaan,
posisi, dan kedudukannya. Bias gender tersebut bisa saja terjadi pada laki-laki maupun
perempuan. Akan tetapi khususnya di Indonesia, Isu gender ini lebih dirasakan oleh kaum
perempuan. Sebenarnya ketimpangan gender yang merugikan perempuan itu, secara tidak
langsung dapat merugikan masyarakat secara menyeluruh. Apabila perempuan diposisikan.
tertinggal, maka perempuan tidak dapat menjadi mitra sejajar laki-laki, sehingga hubungan
kedua pihak akan menjadi timpang. Akibatnya, terjadilah. ketidakserasian dan
ketidakharmonisan dalam kehidupan bersama anatara laki- laki dan perempuan, baik dalam
lingkungan kehidupan berkeluarga maupun dalam lingkungan kehidupan masyarakat secara
5. Kenapa bidan ikut peran serta dalam permasalahan social politik dari perspektif
Perempuan?
Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) menjamin setiap individu untuk
dapat mengambil keputusan terkait aktivitas seksual dan reproduksi mereka tanpa adanya
diskriminasi, paksaan, dan kekerasan. HKSR memastikan seorang individu untuk dapat memilih
apakah ia akan melakukan aktivitas seksual atau tidak, kapan dia akan melakukan aktivitas itu,
dan dengan siapa dia akan melakukan aktivitas tersebut.
Asuhan kebidanan meliputi meliputi asuhan pra konsepsi, antenatal, intranatal, neonatus,
nifas, keluarga berencana, ginekologi, premenopause dan asuhan primer. Dalam pelaksanaannya
bidan bekerja dalam sistem pelayanan yang memberi konsultasi, manajemen kolaborasi, dan
rujukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan klien. Pelayanan kebidanan merupakan
perpaduan antara kiat dan ilmu. Bidan membutuhkan kemampuan untuk memahami kebutuhan
wanita dan mendorong semangatnya untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya menghadapi
kehamilan, persalinan maupun perannya sebagai ibu. Dalam tugasnya, bidan membutuhkan
ilmu dan kemampuan untuk mengambil keputusan.
Latihan Soal
7. Jelaskan apasaja Layanan Kebidanan dalam asuhan yang diterima setiap Perempuan!
>Pelayanan kesehatan yang masih tergolong baru, dan belum dirasakan sebagai bagian dari
kehidupan masyarakat, tetapi tidak tersedia standar quality of care yang berbasis konsumen
>pasien sebagai konsumen pengguna layanan kesehatan tidak menyadari bahwa mereka
memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan. dengan kata lain pasien berhak
untuk menanyakan pelayanan medis yang dianggap belum jelas, bahkan memberatkan pasien itu
sendiri
Penetapan Hari Konsumen Nasional dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun
2012 tentang Hari Konsumen Nasional. Pemilihan tanggal 20 April sebagai Hari Konsumen
Nasional didasarkan pada tanggal diterbitkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.
Sejak tahun 2000 telah disahkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen namun disadari bahwa masih banyak konsumen yang belum memahami bahwa
mereka mempunyai hak yang dijamin Undang-Undang.
1. Mendapatkan Informasi
Pasien sebagai konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit yang
diderita, cara pengobatan, prosedur perawatan, efek samping pengobatan, kelebihan dan
2. Memperoleh Rasa Aman Dari Semua Proses Pelayanan Dan Jaminan Keamanan Dan
Keselamatannya
3. Mendapatkan Ganti Rugi Apabila Ada Malpraktek
4. Memilih Tempat Pelayanan Yang Diinginkan
KEWAJIBAN PASIEN
>Mengetahui sejarah atau riwayat pengobatannya
>Menepati janji dengan petugas kesehatan;
>Bersedia bekerja sama dan mematuhi perawatan yang diberikan;
>Memberitahu petugas kesehatan jika ia menerima perawatan dari dokter yang lain
>Jika menggunakan jasa asuransi, ia berkewajiban mengetahui apa yang dapat atau tidak dapat
diatasi oleh perusahaan asuransi
KONSEP QUALITY OF CARE
>Prinsip-prinsip manajemen pengawasan kualitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan umum,
yakni penyediaan pelayanan kesehatan yang terusmenerus memperbaiki diri dengan
memperhatikan kebutuhan dan tuntutan pasien, dokter, petugas, dan komunitas setempat.
>“problemsolving”, yaitu pemantauan masalah dan mencari jalan keluar dengan memperbaiki
akar masalah secara berkelanjutan
UKURAN PENCAPAIAN
>Pemenuhan kualitas kesehatan
>Tanggung jawab sosial
>Pembelajaran kesehatan
ELEMEN DASAR KUALITAS PELAYANAN
>Pilihan metode layanan]
>Informasi untuk klien
>Keterampilan teknis
>Hubungan antar pribadi
>Mekanisme untuk mendorong keberlanjutan
>pelayanan yang terpadu
Latihan Soal
8. Jelaskan apasaja Peran konsumen dalam penerima layanan!
Pasal 5
Perhitungan pembiayaan pelayanan dasar pada SPM Kesehatan memperhatikan
berbagai sumber pembiayaan agar tidak terjadi duplikasi anggaran.
Semua bentuk ketidakadilan gender diatas sebenarnya berpangkal pada satu sumber kekeliruan
yang sama, yaitu stereotype gender laki-laki dan perempuan.Stereotype itu sendiri berarti
pemberian citra bakuatau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada
suatu anggapan yang salah atau sesat.
Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan atau lebih dan seringkali digunakan sebagai
alasan untuk membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas kelompok lainnya. Pelabelan
juga menunjukkan adanya relasi kekuasaan yang timpang atau tidak seimbang yang bertujuan
untuk menaklukkan atau menguasai pihak lain.Pelabelan negative juga dapat dilakukan atas
dasar anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negative ditimpakan kepada perempuan.
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu atau multi disiplin
yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu
sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk
dapat memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum,
dan bayi baru lahirPelayanan kebidanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada
ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap individu, keluarga
dan masyarakat.
Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan keilmiahan, filosofi dan
pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita
dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi yang mengikutsertakan
keluarga dan atau orang yang berarti lainnya. Lang, 1979.
3. Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan
a. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
b. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikan/membahayakan orang lain
c. Menjaga privacy setiap individu
d. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
e. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya
b. Kewajiban Bidan
1) Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
2) Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak-hak pasien.
3) Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan
dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4) Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga.
5. Aspek Legal
MENURUT IBI:
Adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah
diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku, dicatat, diberi ijin secara sah
untuk menjalankan praktik.
KEPMENKES NOMOR 900/MENKES/SK/VII/2002 bab I pasal 1:
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian
sesuai persyaratan yang berlaku.
Tujuan Legislasi
Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan yang
telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut adalah meliputi :
a) Mempertahankan kualitas pelayanan
b) Memberi kewenangan
c) Menjamin perlindungan hukum
d) Meningkatkan profisionalisme
b. Registrasi
Pengertian
Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya
pada suatu badan tertentu secara periodic guna mendapatkan kewenangan dan hak untuk
melakukan tindakan profesionalnya setelah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan
oleh badan tesebut.
Registrasi adalah proses pendaftaran, pendokumentasian dan pengakuan terhaap bidan, setelah
dinyatakan memenuhi minimal kopetensi inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan,
sehingga secara fisik dan mental mampu melaksanakan praktik profesinya. (Registrasi menurut
keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 900/MENKES/SK/VII/2002)
Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi, maka akan mendapatkan haknya untuk ijin
praktik (lisensi) setelah memenuhi beberapa persyaratan administrasi untuk lisensi.
Tujuan Registrasi
a) Meningkatkan keemampuan tenaga profesi dalam mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan
dan tehnologi yang berkembang pesat.
b) Meningkatkan mekanisme yang obyektif dan komprehensif dalam penyelesaian kasus mal
praktik
c) Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
Aplikasi proses regisrtasi dalam praktek kebidanan adalah sebagai berikut, bidan yang baru
lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan kelengkapan registrasi kepada kepala Dinas
Kesehatan Propinsi dimana institusi pendidikan berada guna memperoleh SIB (surat ijin bidan)
selambat-lambatnya satu bulan. setelah menerima Ijasah bidan. Kelengkapan registrasi menurut
Kepmenkes No900/Menkes/SK/VII/2002 adalah meliputifotokopi ijasah bidan, fotokopi
transkrip nilai akademik, surat keterangan sehat dari dokterpas foto sebanyak 2 lembar.
SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat diperbaharuiserta merupakan dasar untuk penerbitan
lisensi praktik kebidanan atau SIPB (surat ijin praktik bidan)SIB tidak berlaku lagi karena:
dicabut atas dasas ketentuan perundang-undangan yang berlaku, habis masa berlakunya dan
tidak mendaftar ulang, dan atas permintaan sendiri.
Beberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut:
a.Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan
b. Standar praktik kebidan
c.UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
d. PP No. 32/Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
e. Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang organisasi dan tata kerja Depkes
f. UU No. 22/1999 tentang Otonomi daerah
g. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
h. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi
Pengaturan yang terkait dengan kebidanan yaitu undang-undang nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan, undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan.
c.pertemuan Program tingkat propinsi DIY tentang penerapan SPK 1999 Bidan sebagai tenaga
profesional merupakan ujung tombak dalam pemeriksaan kehamilan seharusnya sesuai dengan
prosedur standar pelayanan kebidanan yang telah ada yang telah tertulis dan ditetapkan sesuai
dengan kondisi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY, 1999).
d.Kep Menkes RI Nomor 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan. Pada
BAB I yaitu tentang Ketentuan Umum pasal 1 ayat 6 yang berbunyi Standar profesi adalah
pedoman yang harus dipergunakan ebagai petunjuk dalam melaksanakan profesi secara baik.
Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kebidanan serta penyelenggaraannya sesuai kode etik dan standar
pelayanan pofesi yang telah ditetapkan. Standar profesi pada dasarnya merupakan kesepakatan
antar anggota profesi sendiri, sehingga bersifat wajib menjadi pedoman dalam pelaksanaan
setiap kegiatan profesi.
e. Kep Menkes RI Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Bidan Indonesia adalah seorang perempuan
yang lulus dari pendidikan bidan yang di akui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah
Negara Republik Indonesia seta memiliki kompetisi dan kualifikasi untuk di register, sertifikasi
18.SDGS
Dalam mencapai SDGs, seorang bidan dapat berperan dalam pencapaian target ketiga dari
SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, khususnya terkait kesehatan ibu dan bayi. Masalah
kesehatan ibu dan bayi menjadi salah satu isu penting yang dihadapi Indonesia dalam dekade
ini. Angka kematian pada bayi memang mengalami penurunanyaitu dari 68/1000 kelahiran pada
tahun 1991 menjadi 32/1000 pada tahun 2012. Meski demikian, dibandingkan dengan jumlah
pada tahun 2007, angka kematian ibu pada tahun 2012 justru menunjukkan peningkatan, yaitu
dari 228 menjadi 359 per 100.000 kelahiran.
Peran seorang bidan, jelas Emi, mencakup fungsi dalam layanan kesehatan primer, layanan
kesehatan sekunder, layanan kesehatan tersier, serta fungsi promotif untuk menjaga kesehatan
masyarakatTenaga kerja bidan, dengan sistem kesehatan yang baik, dapat mendukung wanita
dan perempuan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menyediakan pendampingan
di sepanjang kehamilan dan kelahiran, serta menyelamatkan nyawa bayi yang lahir terlalu awal.
Profesi bidan mempunyai peranan penting dalam memenuhi target dari Sustainable
Development
Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dijalan Pemerintah
IndonesiaBidan merupakan garda depan menyelamatkan kesehatan dan kelahiran generasi
bangsa. "Sebagai seorang penyedia layanan kesehatanbidan memiliki peran yang strategis dan
sangat unik. Bidan adalah seorang agen pembaru yang sangat dekat dengan masyarakat dan
Dalam konteks kehamilan dan persalinan medikalisasi terkadang dapat mengarah pada
kelebihan intervensi medis dan kurangnya pilihan baagi wanita dalam perawatan mereka.
Contohnya adalah meningkatnya angka persalinan melalui operasi Caesar, padahal beberapa
diantaranya bisa dihindari dengan intervensi medis yang lebih sedikit. Beberapa penelitian juga
telah menunjukkan bahwa medikalisasi juga dapat mempengaruhi pengalaman emosional
wanita selama kehamilan dan persalinan.
■ Percepatan persalinan.
Politik hukum adalah kebijakan tentang hukum yang menentukan arah, bentuk, dan isi
hukum yang mencakup pembentukan, penerapan, dan penegakan hukum dalam rangka
mencapai tujuan sosial tertentu/tujuan negara. Politik hukum di Indonesia mencakup
pembentukan peraturan perundang-undangan, pengujian peraturan perundang-undangan, dan
independensi pengadilan. Politik hukum juga memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan dan hukum nasional Indonesia. Hubungan antara
politik dan hukum terdapat tiga asumsi yang mendasar, yaitu hukum determinan atas politik,
Latihan Soal
Kelompok termarginal pada komunitas merujuk pada grup masyarakat yang mengalami
keterbatasan sosial, ekonomi, dan politik dalam mengakses pelayanan kebidanan. Akses
terhadap pelayanan kebidanan sangat penting untuk masyarakat, karena pelayanan ini
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak, terutama dalam masyarakat yang memiliki kondisi
sosial dan ekonomi yang rendah
Masyarakat yang termarginal memiliki keterbatasan dalam akses terhadap pelayanan kebidanan,
yang dapat diperatasi melalui politik hukum dan kebijakan pemerintah yang menghormati hak-
hak masyarakat dan mencapai tujuan sosial tertentu.
Latihan Soal
Isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya)kabar yang tidak
jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannyakabar angin, desas desus. (KBBI)
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum
tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Isu adalah topik yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan setiap orang
mempunyai pendapat. Pendapat yang timbul akan bervariasi, isu muncul dikarenakan adanya
perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan.
1. Isu Etik
Etika diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup
manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran
yang jemih dengan pertimbangan perasaan.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk.
Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa: Etik adalah aplikasi dari proses dan
teori filsafat moral terhadap kenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-
prinsip dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berfikir dan bertidak serta
menekankan nilai-nilai mereka. (Shirley R Jones Ethics in Midewifery)
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topic yang penting yang berkembang di
masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan
segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
1) Bentuk-bentuk Etik
a. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia
ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai, mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma
etis yang dianut oleh masyarakat.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
1.Persetujuan dalam proses melahirkan.
a. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
b. Kegagalan dalam proses persalinan.
c. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
d. Konsep normal pelayanan kebidanan.
e. Bidan dan pendidikan seks
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
1. Pemerataan Pendidikan
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
3. Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
Berikut ini adalah penjelasan-penjelasan mengenai 3 poin permasalahan pendidikan di atas.
1. Pemerataan Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal dari kata dasar rata,
yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama
memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan.
melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu
proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga
seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.
Azrul Azwar, Revisi Edisi Ketiga, 2017, Pengantar Administrasi Kesehatan, Binarupa Aksara,
Jakarta
Masruroh, 2015, Buku Ajar Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kebidanan, Nuha Medika,
Yogyakarta
Sri Handayani, 2010, Ilmu Politik dalam Kebijakan Kesehatan, Gosyen Publishing, Yogyakarta
William N. Dunn, 2010, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Edisi Keduan Gajah Mada
University Press, Yogyakarta
Pengurus Ikatan Bidan Indonesia Pusat, 2019, Standar Operasional Prosedur, Jakarta
Riant Nugroho D, 2019,Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi, Pustaka
Pelajar, Jakarta
Ira Jayanti, 2019, Evidence Based dalam Praktik kebidanan, Pendidikan Deepublish, Jakarta
Siti Fatimah & Wirdanebgsih, 2016, Gender dan Pendidikan Multikultural, Prenada Media
Group, Jakarta
Mansour Fakih, 2010, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Pustaka Pelajar, Jakarta
Rahayu Relawati, 2016, Konsep dan Aplikasi Penelitian Gender, Pustaka Pelajar, Jakarta
Eny Kusmiran, 2011, Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita, Salemba Medika, Jakarta
Ikatan Bidan Indoneisa https://ibi.or.id
Insani, S. D. 2020. Hubungan Status Akreditasi Puskesmas Dengan Mutu Pelayanan Di
Kabupaten Simalungun. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik
http://202.51.229.68/index.php/JPKM/article/view/239