Mata Kuliah:
Kebijakan Dalam Kebidanan
Dosen Pengampu:
Hj. Siti Aisyah, SST,.M.Kes
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kita Kenikmatan dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan/penyusunan makalah ini. Shalawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliau lah Penulis dapat mengetahui betapa
pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal kita hidup di Dunia dalam mencapai kebahagiaan
Dunia dan Akhirat.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu, Penulis sangat mengharapkan kepada para Pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan
makalah ini.
Terima kasih, Penulis ucapkan kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan amanah
sebuah tugas dan kepada semua teman-teman yang telah membantu Penulis sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR IS.............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Kesimpulan..................................................................................................16
B. Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui pelayanan kesehatan di tempat tertentu
baik di pustu, puskesmas, klinik dan rumah sakit. Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan,
pelayanan kesehatan yang terdiri dari pengobatan tradional dan komplementer melalui
pendidikan dan pelathinan dengan selalu mengutmakan keamanan dan efektifitas yang tinggi.
banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai bagian
atau porsi yang besar. Namun keterbatasan sumber daya pemerintah, maka potensi masyarakat
perlu digali atau dikutsertakan dalam upaya pelayanan kesehatan masyarakat tersebut. Didalam
kehidupan nyata sekarang ini masih ada masyarakat yang belum mendapatkan hak pelayanan
kesehatan, kurangnya informasi serta sosialisasi merupakan salah satu faktor yang menjadikan
masyarakat belum bisa menikamti pelayanan kesehatan dengan layak. Program tentang
pelayanan kesehatan dari pemerintah pun sampai sekarang belum mencapai angka keberhasilan
yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
C. Tujuan Pembelajaran
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN PRAKTEK PROFESIONAL BIDAN
Pengembangan kebijakan kesehatan tidak terlepas dari masalah atau isu yang
berkembang di tengah masyarakat. Keinginan merespon berbagai permasalahan yang
menyangkut kepentingan masyarakat luas dan tujuan penyelesaian masalah menjadi dasar
dilakukannya formulasi atau pembuatan kebijakan yang kemudian dilanjutkan ke tahap
impelementasi, monitoring dan evaluasi (Ayuningtyas, 2014). Begitupun dengan kebijakan
kesehatan mengenai profesi kebidanan. Pengembangan kebijakan mengenai profesi
kebidanan menjadi prioritas untuk segera periode 2009-2014 dan diteruskan dalam
Prolegnas 2014-2019. Pada Prolejvgnas Tahun 2016, RUU Kebidanan menjadi prioritas
untuk dibahas pada tahun 2016 dengan pengusul dari DPR dan DPD.
Sebagai sebuah profesi kebidanan, kompetensi bidan yang terdiri dari serangkaian
pengetahuan, keterampilan dan perilaku didapat melalui pendidikan tinggi dan pendidikan
berkelanjutan. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Terdapat tiga jenis pendidikan tinggi yaitu akademik, vokasi dan profesi. Berikut ini
merupakan penjelasan jenis pendidikan tinggi:
a. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program
pascasarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi.
b. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan
mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana
terapan. Dapat pula dikembangkan oleh pemerintah sampai dengan program magister terapan
atau program doktor terapan.
c. Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan
mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus. Pendidikan
profesi dapat diselenggarakan oleh perguruan tinggi dan bekerja sama dengan kementerian
pendidikan, kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas
mutu layanan profesi. Saat ini pendidikan tinggi kebidanan telah tersedia di perguruan tinggi
dengan jenis program pendidikan berupa akademik, vokasi dan profesi.
Program pendidikan akademik kebidanan yang sudah tersedia adalah sarjana dan
magister. Program pendidikan vokasi yang tersedia adalah program diploma satu, diploma
dua, diploma tiga dan diploma empat atau biasa disebut dengan program sarjana terapan.
Sedangkan program pendidikan profesi baru tersedia program profesi kebidanan yang berasal
dari lulusan pendidikan sarjAana kebidanan. Adapun program spesialis kebidanan belum
tersedia. Di negara lain pun belum ada program spesialisasi kebidanan dan bahkan acuan
ICM belum menyebutkan spesialisasi kebidanan sebagaimana profesi dokter dan perawat
yang sudah ada spesialisasinya. Ke depannya, program pendidikan doktoral, spesialis
maupun subspesialis akan dibuka jika ada kebutuhan masyarakat dan kesiapan dari
organisasi profesi bidan (Wawancara dengan Pengurus Pusat IBI, 2016).
3. Meningkatkan produktivitas
Tenaga kesehatan di tuntut untuk memperluas wawasan keilmuan serta keterampilan
teknisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada
klien.
b. Kompetisi
Apabila kompetisi dikelola dengan baik maka akan memotivasi bidan untuk
mengevaluasi dan mengembangkan diri.
c. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang
akan membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat membentuk
klinik pelayanan dirumah, rujukan, dan perusahaan.
c. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan
merk, proses pelayanan, keunggulan kompetitif dan tarif pelayanan.
Proses pemasaran pelayanan
terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Internal
Melalui pemasaran pelayanan internal, penawaran kemudahan, dan rolemodel
2. Interaktif
Melalui rujukan, interaksi individual, dan komunikasi verbal
3. Eksternal
Melalui iklan di media massa, materi promosi dan prgram khusus
Dalam proses pemasaran, yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya ancaman,
tidak melakukan promosi yang terlalu berlebihan, dan tidak mempromosikan sesuatu yang
tidak bisa diandalkan.
KETAHANAN NASIONAL
Kebudayaan Nasional
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang
mendiami bumi Nusantara, kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan Nasioal)
merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang
kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga
merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar
(asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang
penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan wajar dan alamiah,
tanpa unsur pemaksaan dan dominasi kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang
sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
Bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya,
sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari
segenap sikap, perilaku, dan gaya hidup bangsa Indonesia. Secara umum gambaran
identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan Pancasila adalah manusia dan
masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar sebagai :
1) Bersifat religius
2) Bersifat kekeluargaan
3) Bersifat serba selaras
4) Bersifat kerakyatan