Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERKEMBANGAN KARIR BIDAN


Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas
Mata Kuliah Konsep Kebidanan

Oleh:

KOMANG SURINI NIM: 2006091041

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

JURUSAN ILMU OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa karena hanya atas rahmat, karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah konsep
kebidanan, makalah ini berisi mengenai pembahasan tentang pengembangan karir
bidan dalam konsep kebidanan.
Dalam menyusun makalah ini saya sebagai penyusun banyak sekali
menghadapi berbagai kendala, namun berkat Do’a, kerja keras serta informasi
dari berbagai artikel, penyusun akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini, penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan tidak lupa
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1. 1............................................................................................................ Latar
Belakang............................................................................................ 1
1. 2............................................................................................................ Rumu
san Masalah........................................................................................ 1
1. 3............................................................................................................ Tujua
n Pembahasan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
2. 1............................................................................................................ Penger
tian Karir Pengembangan Bidan........................................................ 3
2. 2............................................................................................................ Prinsi
p Pengembangan Karir Bidan............................................................ 4
2. 3............................................................................................................ Keterk
aitan prinsip pengembangan karir bidan dengan peran fungsi dan tanggung
jawab bidan........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP....................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan....................................................................................... 13
3.2 Saran................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 14

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan memrupakan salah satu profesi
tertua didunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai
perempuan terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan.
Bidan merupakan profesi yang diakui secara secara nasional maupun internasional
dengan sejumlah praktisi diseluruh dunia.
Sejarah Perkembangan karier seorang bidan baik dalam pelayanan maupun
dalam pendidikan kebidanan setiap waktu mengalami perkembangan yang tidak
terlepas dari masa penjajahan Belanda, era kemerdekaan, politik/kebijakan
pemerintah dalam pelayanan dan pendidikan tenaga kesehatan, kebutuhan
masyarakat serta kemajuan ilmu dan teknologi.
Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan dan pendidikan
kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh petugas kesehatan
khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan di
pelayanan. Salah satu faktor yang menyebabkan terus berkembangnya pelayanan
dan pendidikan kebidanan adalah masih tingginya mortalitas dan morbiditas pada
wanita hamil dan bersalin, khususnya di negara berkembang dan di negara miskin
yaitu sekitar 25-50%.
Penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan pelayanan
dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam
pelayanan kesehatan ibu dan bayi di berbagai catatan pelayanan wajib mengikuti
perkembangan  ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal dan bidan berhak atas
kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan
serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan karir bidan?
2. Bagaimana prinsip pengembangan karir bidan?
3. Bagaimana keterkaitan pengembangan karir bidan dengan peran fungsi dan
tanggung jawab?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembagan karir bidan.
2. Untuk mengetahui prinsip pengembangan karir bidan.
3. Untuk mengetahui keterkaitan pengembangan karir bidan dengan peran
fungsi dan tanggung jawab.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Pengembangan Karir Bidan


A. Pengertian karir
Karir mempunyai beberapa arti, yaitu :
1. Karir adalah suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang
lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja
selama masa kerjanya.
2. Karir adalah suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola
pengembangan yang jelas dan sistematis.
3. Karir adalah suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan
atau posisi yang pernah dipegang seseorang selama masa kerjanya. Oleh
karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap
orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti
mempunyai karir.
B. Pengertian pengembangan karir bidan
Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam
organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi
tersebut.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-
aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang
direncanakan.
Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan
yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada
aktivitas rencana pengembangan formal.
2. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan
pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor
akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.

3
3. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh
skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut
dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah
memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
4. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi
dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang
rasional. (Mondy,1993: 362 dan 376).
Pengembangan karir (career development) terdiri dari:
a. Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses dimana individu dapat
mengidentifikasi dan mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan
karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang
berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan
tersebut.
b. Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi memilih,
menilai, menugaskan dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan
suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dimasa yang akan datang. (Simamora, 2001:504)
2. 2 Prinsip Pengembangan Karir Bidan
Berikut beberapa yang menjadi prinsip pengembangan bidan:
1. Pendidikan Berkelanjutan
Pendidikan Berkelanjutan adalah Suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil
melalui pendidikan formal dan non formal.
Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu
terhadap pelayanan kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam
pemerintahan maupun dalam masyarakat dan perkembangan IPTEK serta
persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan khususnya
tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap
profesionalisme.
IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk
mempersiapkan perangkat lunak melalui kegiatan-kegiatan dalam lingkup profesi

4
yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat diberbagai tingkat
kehidupan. Oleh karena IBI bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya
sikap profesionalisme bidan melalui kerjasama harmonis dengan berbagai pihak
terutama dengan pemerintah. Karena keberadaan IBI di tengah-tengah anak
bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga kehidupan bidan sendiri. Oleh
karena itu, IBI berperan aktif dalam berbagai upaya yang diprogramkan
pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ketingkat
ranting. Namun semua keterlibatan itu diupayakan untuk meningkatkan kualitas
hidup manusia dan sekaligus meningkatkan kualitas bidan sebagai pelayan
masyarakat, khususnya pelayanan ibu dan anak dalam siklus kehidupannya.
Untuk itu pendidikan bidan seyogyanya dirancang dengan memperhatikan factor-
faktor yang mendukung keberadaan bidan ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara
berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur
hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat. Pendidikan yang
berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik
melalui pendidikan formal, maupun pendidikan non formal. Namun IBI dan
pemerintah menghadapi berbagai kendala untuk memulai penyelenggaraan
program pendidikan tersebut.
Pendidikan formal yang telah dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah
dan swasta dengan dukungan IBI adalah program D III dan D IV Kebidanan.
Pemerintah telah berupaya untuk menyediakan dana bagi bidan di sector
pemerintah melalui pengiriman tugas belajar keluar negeri. Di samping itu IBI
mengupayakan adanya badan – badan swasta dalam dan luar negeri khusus untuk
program jangka pendek. Selain itu IBI tetap mendorong anggotanya untuk
meningkatkan pendidikan melalui kerjasama dengan universitas di dalam negeri.
Sedangkan untuk pendidikan non-formal telah dilaksanakan melalui program
pelatihan, magang, seminar/lokakarya. Dengan bekerjasama antara IBI dengan
lembaga internasional telah pula dilaksanakan berbagai program non-formal
dibeberapa provinsi. Semua upaya tersebut bertujuan meningkatkan kinerja bidan
dalam memberikan pelayanan kebidana yang berkualitas. Pola pendidikan bidan
saat ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan. Diharapkan dalam waktu

5
yang tidak terlalu lama penataksanaan system pendiidikan ini telah selesai dengan
garis-garis.
 Undang-Undang Seksdiknas No.29 Tahun 2003 pasal 19:
1. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
mencegah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
2. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka.
 Skema pola pengembangan pendidikan kebidanan

Pola pengembangan pendidikan berkelanjutan telah


dikembangkan/dirumuskan sesuai kebutuhan. pengembangan pendidikan
berkelanjutan bidan mengacu pada peningkatan kualitas bidan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan. Materi pendidikan berkelanjutan meliputi aspek klinik dan
non klinik.
 Jenis Pendidikan Berkelanjutan yaitu:
a) Seminar, lokarya
b) Magang
c) Pengembangan (manajemen, hubungan internasional, komunitas)
d) Keterampilan tekhnis untuk pelayanan
e) Administrasi
f) Lain-lain, sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai system memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a) Komprehensif, system pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup
seluruh

6
b) anggota profesi kebidanan.
c) Berdasarkan analisis kebutuhan, system pendidikan berkelanjutan
menyelenggarakan pendidikan yang berhubungan dengan tugas dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
d) Berkelanjutan, system pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan
pendidikan yang berkesinambungan dan berimbang.
e) Terkoordinasi secara internal, system pendidikan berkelanjutan bekerjasama
dengan institusi pendidikan dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dan
mengelola berbagai program pendidikan berkelanjutan.
f) Berkaitan dengan system lainnya, system pendidikan berkelanjutan memiliki
3 aspek subsistem yang merupakan bagian dari system-sistem lain di luar
system pendidikan berkelanjutan.
 Ketiga aspek tersebut adalah:
a) Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning)
b) Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)
c) Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management)
 Tujuan pendidikan berkelanjutan adalah:
1. Pemenuhan standar
2. Meningkatkan produktivitas kerja
3. Efisiensi
4. Meningkatkan kualitas pelayanan
5. Meningkatkan moral (etika profesi)
6. Meningkatkan karir
7. Meningkatkan kemampuan konseptual
8. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan
9. Imbalan
10. Meningkatkan kepuasan konsumen
 Sasaran pendidikan berkelanjutan, yaitu:
1. Bidan praktik swasta
2. Bidan berstatus PNS
3. Tenaga kesehatan lainnya
4. Kader kesehatan, dukun beranak

7
5. Masyarakat umum
2. Job Fungsional
Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural dan jabatan fungsional:
 Jabatan structural adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam sturktur dan
diatur berjenjang dalam suatu organisasi.
 Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek
fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan Negara.
Job fungsional (jabatan fungsional) merupakan kedudukan yang
menunjukkan
tugas, kewajiban hak serta wewenang pegawai negri sipil yang dalam
melaksanakan tugasnya diperlukan keahlian tertentu serta kenaikan pangkatnya
menggunakan angka kredit. Jenis jabatan fungsional dibidang kesehatan: Dokter,
Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Asisten apoteker, Pengawas farmasi
makanan dan minuman, Pranata laboratorium, Entomolog, Epidemiolog,
Sanitarian, Penyuluhan kesehatan masyarakat, Perawat gigi, Administrator
kesehatan, Nutrisionis.
Selain fungsi dan peranannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan
fungsional juga berorientasi kualitatif. Seseorang yang memiliki jabatan
fungsional
berhak untuk mendapatkan tunjangan fungsional . Dalam konteks ini, dapat dilihat
bahwa jabatan bidan merupakan jabatan fungsional professional sehingga berhak
mendapat tunjangan fungsional.
Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir structural.
Pada saat ini, pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan
jabatan fungsional sebagai bidan serta melalui pendidikan berkelanjutan, baik
secara formal maupun nonformal, yang hasil akhirnya akan meningkatkan
kemampuan professional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Bidan dapat
berfungsi sebagai bidan pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti, coordinator, dan
penyedia. Sedangkan karir bidan dalam jabatan structural bergantung pada tempat
bidan bertugas, apakah di rumah sakit, di puskesmas, di desa, atau di institusi
swasta. Karir tersebut dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan pelayanan
kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan, dan

8
kebijakan yang ada.

2.3 Keterkaitan Pengembangan Karir Bidan Dengan Peran, Fungsi Dan


Tanggung Jawab
1. Peran dan fungsi
A. Pelaksana
1) Tugas mandiri
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidananyang
diberikan.
b) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan
melibatkan mereka sebagai klien.
c) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
d) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien atau keluarga.
e) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
f) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien atau keluarga.
g) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan
pelayanan keluarga berencana.
h) Memberikan asuhan kebidanan kepada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause.
i) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi dan balita dengan melibatkan
keluarga.
2) Tugas kolaborasi
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga.
b) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertamam pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi.

9
c) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga.
d) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas dengan resiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
e) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan resiko tinggi
serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
f) Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
3) Tugas ketergantungan / rujukan
a) Menetapkan manajemen kebidanan kepada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi keterlibatan klien dengan keluarga.
b) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus
kehamilan dengan resiko tinggi serta kegawatdaruratan.
c) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien atau keluarga.
d) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa
nifas yang disertai penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan
klien dan keluarga.
e) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu
dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga.
f) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan klien atau keluarga
B. Pengelola
a) Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat atau klien.

10
b) Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi,
kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan
dalam wilayah kerjanya.
C. Pendidik
a) Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu,
keluarga, kelompok, serta masyarakat) tentang penanggulangan masalah
kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana.
b) Melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan
serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
D. Peneliti / investigator
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara
mandiri maupun secara kelompok.
a) Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b) Menyusun rencana kerja pelatihan
c) Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
d) Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f) Memanfaatkan hasil investigasi untuk mningkatkan dan mengembangkan
program kerja atau pelayanan kesehatan.
2. Tanggung jawab
Sebagai tenaga yang profesional, bidan memiliki tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan tanggung
jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya.
1. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan
Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan
praktik bidan diatur di dalam peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan.
Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat
mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi

11
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya.
Oleh karena itu, bidan harus slalu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar
serta pertemuan ilmiah lainnya.
3. Tanggung Jawab Terhadap Dokumentasi
Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan setiap tinadakan yang diberikan
kepada klien sebagai bahan laporan kepada atasan dan dapat dipertanggung
jawabkan bila terjadi gugatan.
4. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga yang Dilayani
Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi juga menyangkut kesehatan
keluarga. Bidan harus dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga
serta pelayanan yang tepat. Pelayanan kesehatan keluarga merupakan kondisi
yang diperlukan ibu untuk rasa aman, kepuasan dan kebahagiaan selama masa
kehamilan. Sehingga bidan harus mengerahkan kemampuan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan perilakunya dalam memberikan pelayanan kesehatan
keluarga.
5. Tanggung Jawab Terhadap Profesi
Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi kebidanan. Untuk
mengembangkan kemampuan profesinya, bidan harus mencari informasi
mengenai perkembangan ilmu kebidanan.
6. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Bidan merupakan anggota masyarakat yang turut bertanggung jawab dalam
memecahkan masalah kesehatan masyarakat baik secara mandiri maupun
bersama tenaga kesehatan lain.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Prinsip pengembangan karier bidan dipengaruhi oleh beberapa hal yakni
pendidikan berkelanjutan,jabatan fungsional.sebagai pelayan masyarakat kita
harus memperhatikan perkembangan apa yang terjadi di masyarakat.karena
Pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan
fungsional bagi bidan,serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal
maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan
profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Job fungsional seorang bidan
berorientasi pada kualitas dan tingkat jenjang pendidikan berkelanjutan.
3.2 Saran
Seorang bidan sebaiknya terus berusaha untuk mengembangkan karir agar
kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan semakin baik. Pengembangan karir
bidan ada beberapa jalur yang masing-masing mempunyai cara dan aturan-aturan
yang berbeda. Seorang bidan akan mendapatkan suatu pengakuan dari lembaga
yang membinanya dalam mengembangkan karir.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://risdayantiidda.blogspot.com/2017/01/makalah-perkembangan-karir-
bidan.html
https://baixardoc.com/preview/makalah-pengembangan-karir-bidan-
5d0d3e8a8a300
https://www.scribd.com/document/356378569/Makalah-Pengembangan-Karir-
Bidan

14
Analisis Kaidah Kebahasaan:
1. Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan memrupakan salah satu profesi
tertua didunia sejak adanya peradaban umat manusia.
Perbaikan: Didalam kalimat tersebut kata “memrupakan” itu penulisannya
salah yang benar itu “merupakan”.
2. Karir mempunyai beberapa arti, yaitu :
Perbaikan: Karir mempunyai beberapa arti, yaitu: (Dalam penulisan tanda titik
dua (:) tidak boleh di isi spasi di depan tanda titik dua).
3. Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi memilih,
menilai, menugaskan dan mengembangkan para pegawainya guna
menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang. (Simamora,
2001:504)
Perbaikan: Manajemen karir (Career manajemen). Proses dimana organisasi
memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna
menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang. (Simamora, 2001:504)
(Didalam kalimat diatas setelah tanda titik itu harus mengguanakan huruf
kapital didepannya dan kurang tanda koma (,) dalam kata menugaskan.
4. Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara
berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar
seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat.
Perbaikan: Pengembangan pendidikan kebidanan semestinya dirancang secara
berkesinambungan, berjenjang dan berlanjut sesuai dengan prinsip belajar
seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakat.
(Didalam kalimat diatas menggunakan kata seyogynya, karena didalam
makalah harus menggunakan kata produktif, misalnya diganti dengan kata
semestinya, selayaknya, dan seharusnya).
5. Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai system memiliki karakteristik
sebagai berikut:

15
Perbaiakan: Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai sistem memiliki
karakteristik sebagai berikut:
(Dalam kaliamat itu penulisan kata system itu tidak baku, yang baku adalah
sistem, tidak menggunakan hiruf y di dalam penulisan kata sistem).

16

Anda mungkin juga menyukai