PENDAHULUAN
jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri pada suatu organisasi
peningkatan jenjang jabatan dan jenjang pangkat bagi seorang pegawai negeri
pada suatu organisasi dalam jalur karier yang telah ditetapkan dalam organisasi.
pada saat ini pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan
baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan
Karier tersebut dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan pelayanan kebidanan
ada.
sangat mempengaruhi pola pikir manusia yang ingin terus mengembangkan dan
1
memajukan kualitas pelayanan kesehatan. Tuntutan itulah yang menjadi suatu
asuhan. Hal ini sangat berguna untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak,
serta dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi masih menjadi salah satu masalah
Bidan sebagai subsistem Sumber Daya Manusia menjadi salah satu ujung
kebanyakan bidan masih belum memenuhi syarat tersebut karena latar belakang
tingkat pendidikan yang berbeda-beda, kualitas lulusan yang minimal, dan sikap
yang tinggi. Selain itu dalam menghadapi era globalisasi ini, bidan juga dituntut
bidan. Pengembangan karir bidan ini dapat ditempuh melalui jalur pendidikan
ini sangat penting mengingat masih banyaknya keterbatasan yang dimiliki bidan,
disertai tingkat pendidikan bidan yang lebih tinggi untuk meningkatkan mutu
2
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
perkembangan bidan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
lebih tinggi dalam jenjang hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja
2. Karier sebagai suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola
atau posisi yang pernah dipegang seseoranga selama masa kerjanya. Oleh
karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan umum, karena setiap
orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti
mempunyai karier.
organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi
sebagai berikut:
4
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada
akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah
memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
rasional.
2001:504).
5
Berdasarkan pengertian di atas maka terdapat tanggung jawab yang berbeda
antara individu atau pegawai dan organisasi dalam mengelola karier, sebagai
berikut:
No:01/PER/M.PAN/1/2008.
6
Pendidikan Berkelanjutan adalah Suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, hubungan antar manusia dan moral bidan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan atau pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh
serta persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan
dan juga kehidupan bidan sendiri. Oleh karena itu, IBI berperan aktif dalam
pelayanan ibu dan anak dalam siklus kehidupannya. Untuk itu pendidikan
7
Pengembangan pendidikan kebidanan seyogyanya dirancang secara
non formal. Namun IBI dan pemerintah menghadapi berbagai kendala untuk
pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI adalah program D III dan D IV
samping itu IBI mengupayakan adanya badan–badan swasta dalam dan luar
negeri khusus untuk program jangka pendek. Selain itu IBI tetap mendorong
berkualitas.
Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap penjajakan dan
8
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
Seminar, lokarya
Magang
Administrasi
teknologi.
sebagai berikut:
9
5. Berkaitan dengan system lainnya, system pendidikan berkelanjutan
Pemenuhan standar
Efisiensi
Meningkatkan karir
Imbalan
Masyarakat umum
10
Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan
fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam
fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya
menunjukkan tugas, kewajiban hak serta wewenang pegawai negri sipil yang
konteks ini, dapat dilihat bahwa jabatan bidan merupakan jabatan fungsional
struktural. Pada saat ini, pengembangan karier bidan secara fungsional telah
11
Sedangkan karier bidan dalam jabatan struktural bergantung pada tempat
institusi swasta. Karier tersebut dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan
1.4 Prinsip Pengembangan Karier Bidan dikaitkan dengan Peran, Fungsi, dan
Tanggung Jawab
a. Sebagai pelaksana
Tugas Mandiri
diberikan.
melibatkan klien.
12
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
keluarga.
Tugas Kolaborasi
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
kolaborasi.
keluarga.
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko
Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi
Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
13
Tugas Ketergantungan atau Merujuk
masa nifas dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
melibatkan keluarga.
b. Sebagai pengelola
wilayah kerjanya.
mayarakat.
14
Mengelola kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
kelompok profesi.
bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah
tindak lanjut.
Membina hubungan baik dengan dukun, kader kesehatan atau PLKB dan
masyarakat.
kesehatan lain.
15
Membina kegiatan – kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan
dengan kesehatan
c. Sebagai pendidik
keluarga berencana.
masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka
16
Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa.
d. Sebagai peneliti
17
2.4.2 Fungsi Bidan
a. Fungsi Pelaksana
Merawat bayi setelah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi.
b. Fungsi Pengelola
kerjanya.
bidan.
18
Mengevaluasi hasil kegiatan tim atau unti pelayanan kebidanan yang
c. Fungsi Pendidik
d. Fungsi Peneliti
pelayanan kebidanan.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya
3.2 Saran
mengembangkan karier.
20